Sistem Informasi Manufaktur Di PT. Tepat Industry

(1)

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

DI PT. TEPAT INDUSTRY

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RAGIL AGUS SUROSO

10107856

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI PT. TEPAT INDUSTRY

Oleh

Ragil Agus Suroso 10107856

Manufaktur adalah proses merubah bahan baku menjadi produk, yang didalamnya terdapat proses penanganan data. Tetapi pada kenyataannya, di PT. Tepat Industry masih melakukan proses penanganan data manufaktur secara manual yang menyebabkan beberapa permasalahan dan kendala, seperti pendataan kurang akurat, lambatnya pelayanan kepada customer, tidak amannya data dan penyimpanan data yang kurang terstruktur. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah Sistem Informasi Manufaktur yang dapat memudahkan menangani pendataan, meningkatkan pelayanan kepada customer, dan adanya media penyimpanan data yang aman dan terstruktur.

Sistem informasi ini menggunakan metodologi waterfall yang terdiri dari tahap analisis permasalahan, Design dengan menggunakan Data Flow Diagram

(DFD) untuk perancangan model fungsional dan Entity Relationship Diagram

(ERD) untuk menggambarkan model datanya, Coding dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi dan database MySql, Testing yang dilakukan dengan metode Black Box dan Maintenance yang merupakan tahap akhir dari metodologi waterfall.

Sistem informasi ini dapat digunakan untuk menangani pendataan pegawai, pemesanan produk dari customer, transaksi penjualan produk, transaksi pembelian bahan baku dan part ke supplier dan mencatat keluar masuknya barang di gudang.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa secara fungsional semua proses pada sistem informasi ini dapat berfungsi dengan baik, memberikan output yang sesuai dengan input tertentu yang diberikan. Sedangkan berdasarkan hasil kuisioner terhadap pegawai dan customer dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ini memudahkan pegawai dalam menangani pendataan serta customer menilai pelayanannya lebih meningkat.


(3)

ii

ABSTRACT

PT. TEPAT INDUSTRY

MANUFACTURING INFORMATION SYSTEM

by

Ragil Agus Suroso 10107856

Manufacturing is the process of changing raw materials into products, which is handling data process. But in reality, PT. Tepat Industry are still doing handling data process manufacturing manually which caused some problems and obstacles, such as inaccurate data, slow service to the customer, not safe storage of data and less structured data. Therefore required a Manufacturing Information System that makes it easy to handle data collection, improving service to customers, and the data storage safe and structured.

This Information system is using methodology waterfall consisting of problem analysis stage, using Design Data Flow Diagram (DFD) for the functional design model and Entity Relationship Diagram (ERD) model to describe the data, Coding using Borland Delphi programming language and MySQL database server, the Testing performed with the method of Black Box and Maintenance which is the final stage of the waterfall methodology.

This information system can be used to handle employee data collection, product orders from customers, sales transactions, purchase of raw materials and parts to the supplier and recorded turnover of goods in the warehouse.

Based on the tests that have been made available, the conclusion that it is functionally all processes on this information system to function properly, providing output in accordance with a particular input given. While based on the results of questionnaires to employees and customers can be concluded that this information system allows employees to handle data collection and better customer service.


(4)

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

DI PT. TEPAT INDUSTRY

RAGIL AGUS SUROSO

10107856

Pembimbing

Ilham Perdana, S.T., M.T.

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

DI PT. TEPAT INDUSTRY

RAGIL AGUS SUROSO

10107856

Penguji I

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008

Penguji II

Ilham Perdana, S.T., M.T.

Penguji III

Tati Harihayati, S.T., M.T. NIP. 41277006006


(6)

vi

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULULAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Singkat Instansi ... 8

2.2 Visi dan Misi Instansi ... 9

2.2.1 Visi ... 9

2.2.2 Misi ... 9

2.3 Struktur Organisasi PT. Tepat Industry ... 9

2.4 Produk Yang Dihasilkan ... 10

2.5 Pengertian Dasar Sistem ... 11

2.6 Bentuk Umum Sistem ... 12


(7)

vii

2.9 Sistem Informasi ... 13

2.10 Sumber dari Sistem Informasi ... 14

2.11 Komponen Sistem Informasi ... 14

2.12 Pengertian Manufaktur ... 15

2.13 Pemodelan ... 16

2.13.1 Context Diagram ... 16

2.13.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 16

2.13.3 E-RD ( Entity Relationship Diagram) ... 17

2.13.4 Kamus Data ... 17

2.13.5 Spesifikasi Proses ... 17

2.14 Basis Data ... 18

2.15 Normalisasi Database... 19

2.15.1 Bentuk Normal Kesatu ... 19

2.15.2 Bentuk Normal Kedua ... 19

2.15.3 Bentuk Normal Ketiga ... 20

2.16 MySql ... 20

2.17 Borland Delphi ... 21

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem ... 22

3.1.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 22

3.1.2 Analisis Basis Data ... 36

3.1.2.1 Entity Relationship Diagram ... 36

3.1.2.2 Skema Relasi dan Analisis Data ... 41

3.1.3 Analisis Sistem Secara Umum yang Akan Diajukan ... 48

3.1.4 Spesifikasi Proses ... 67

3.1.5 Pengkodean ... 87

3.1.6 Perancangan Menu ... 91

3.1.7 Perancangan Prosedural ... 94

3.1.8 Perancangan Antarmuka ... 96

3.1.8.1 Perancangan Menu Utama dan Input ... 97


(8)

viii

4.1 Implementasi Perangkat Keras ... 120

4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 121

4.3 Implemantasi Antarmuka ... 122

4.4 Antarmuka Database ... 123

4.5 Tampilan Program ... 129

4.6 Pengujian Sistem ... 140

4.6.1 Pengujian Alpha ... 140

4.6.2 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 153

4.6.3 Pengujian Betha ... 153

4.6.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 162

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 164

5.2 Saran ... 165 DAFTAR PUSTAKA


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Pegawai ... 42

Tabel 3.2 Tabel User ... 42

Tabel 3.3 Tabel Nota Order ... 42

Tabel 3.4 Tabel Detail Nota Order ... 43

Tabel 3.5 Tabel Sales Order ... 43

Tabel 3.6 Tabel Detail Sales Order ... 43

Tabel 3.7 Tabel Work Order ... 44

Tabel 3.8 Tabel Produk ... 44

Tabel 3.9 Tabel Spesifikasi Produk ... 44

Tabel 3.10 Tabel Part ... 45

Tabel 3.11 Tabel Pesanan ... 45

Tabel 3.12 Tabel Bahan Baku ... 46

Tabel 3.13 Tabel Supplier ... 46

Tabel 3.14 Tabel Rak ... 46

Tabel 3.15 Tabel Customer ... 47

Tabel 3.16 Tabel Lajur ... 47

Tabel 3.17 Tabel Spesifikasi Lajur ... 47

Tabel 3.18 Tabel Material ... 48

Tabel 3.19 Tabel Spesifikasi Proses ... 67

Tabel 4.1 Spesifikasi Komputer ... 121

Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 121

Tabel 4.3 Implementasi Antarmuka ... 122

Tabel 4.4 Rencana Pengujian Sistem Informasi Manufaktur untuk KepalaTeknisi ... 140

Tabel 4.5 Rencana Pengujian Sistem Informasi Manufaktur untuk Marketing ... 141


(10)

x

Gudang ... 141

Tabel 4.8 Pengujian Login Kepala Teknisi Data Normal ... 142

Tabel 4.9 Pengujian Login Kepala Teknisi Data Salah ... 142

Tabel 4.10 Pengujian Pengecekan Data Master Supplier Data Normal ... 143

Tabel 4.11 Pengujian Pengecekan Data Master Supplier Data Salah... 143

Tabel 4.12 Pengujian Pengecekan Data Master Tabel Bahan Baku Data Normal ... 143

Tabel 4.13 Pengujian Pengecekan Data Master Tabel Bahan Baku Data Salah ... 144

Tabel 4.14 Pengujian Pengecekan Data Master Part Data Normal ... 144

Tabel 4.15 Pengujian Pengecekan Data Master Part Data Salah ... 144

Tabel 4.16 Pengujian Pengecekan Data Master Produk Data Normal ... 145

Tabel 4.17 Pengujian Pengecekan Data Master Produk Data Salah ... 145

Tabel 4.18 Pengujian Pengecekan Data Master Rak Data Normal... 145

Tabel 4.19 Pengujian Pengecekan Data Master Rak Data Salah ... 146

Tabel 4.20 Pengujian Pengecekan Data Master Material Data Normal ... 146

Tabel 4.21 Pengujian Pengecekan Data Master Material Data Salah ... 146

Tabel 4.22 Pengujian Pengecekan Data Master User Data Normal ... 147

Tabel 4.23 Pengujian Pengecekan Data Master User Data Salah ... 147

Tabel 4.24 Pengujian Pengecekan Login Marketing Data Normal ... 147

Tabel 4.25 Pengujian Pengecekan Login Marketing Data Salah ... 148

Tabel 4.26 Pengujian Pengecekan Data Master Customer Data Normal . 148 Tabel 4.27 Pengujian Pengecekan Data Master Customer Data Salah .... 148

Tabel 4.28 Pengujian Pengecekan Nota Order Data Normal ... 149

Tabel 4.29 Pengujian Pengecekan Nota Order Data Salah ... 149

Tabel 4.30 Pengujian Pengecekan Login Purchasing Data Normal ... 149

Tabel 4.31 Pengujian Pengecekan Login Purchasing Data Salah ... 150


(11)

xi

Tabel 4.33 Pengujian Pengecekan Sales Order Data Salah ... 150

Tabel 4.34 Pengujian Pengecekan Login Gudang Data Normal ... 151

Tabel 4.35 Pengujian Pengecekan Login Gudang Data Salah ... 151

Tabel 4.36 Pengujian Pengecekan Gudang Bahan Baku Data Normal .... 151

Tabel 4.37 Pengujian Pengecekan Gudang Bahan Baku Data Salah ... 152

Tabel 4.38 Pengujian Pengecekan Gudang Part Data Normal ... 152

Tabel 4.39 Pengujian Pengecekan Gudang Part Data Salah ... 152

Tabel 4.40 Pengujian Pengecekan Gudang Produk Data Normal ... 153

Tabel 4.41 Pengujian Pengecekan Gudang Produk Data Salah ... 153

Tabel 4.42 Responden Pengujian Betha ... 153

Tabel 4.43 Presentase Jawaban Kuisioner nomor 1 ... 156

Tabel 4.44 Presentase Jawaban Kuisioner nomor 2 ... 157

Tabel 4.45 Presentase Jawaban Kuisioner nomor 3 ... 158

Tabel 4.46 Presentase Jawaban Kuisioner nomor 4 ... 159

Tabel 4.47 Presentase Jawaban Kuisioner nomor 5 ... 160

Tabel 4.48 Presentase Jawaban Kuisioner nomor 6 ... 161


(12)

xiii

Halaman

Gambar 1.1 Model Waterfall ... 5

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 10

Gambar 2.2 Bentuk Umum Sistem ... 12

Gambar 3.1 Flowmap Pesanan Produk Untuk Customer Yang Belum Terdaftar ... 23

Gambar 3.2 Flowmap Pesanan Produk Untuk Customer Yang Sudah Terdaftar ... 25

Gambar 3.3 Flowmap Pembuatan Sales Order ... 27

Gambar 3.4 Flowmap Pembuatan Work Order ... 29

Gambar 3.5 Flowmap Pembuatan Pesanan Bahan Baku dan Part ... 31

Gambar 3.6 Diagram ERD Sistem Informasi Manufaktur ... 36

Gambar 3.7 Skema Relasi Sistem Informasi Manufaktur ... 41

Gambar 3.8 Diagram Konteks Sistem Informasi Manufaktur ... 48

Gambar 3.9 DFD Level 1 ... 49

Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pegawai ... 50

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data User ... 50

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Master ... 51

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses Pengolahan Pesanan ke Supplier ... 52

Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Gudang ... 52

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses Pengolahan Nota Order ... 53

Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses Pengolahan Sales Order ... 54

Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses Pengolahan Work Order ... 55

Gambar 3.18 DFD Level 2 Proses Pengolahan History ... 56

Gambar 3.19 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Master Material ... 57

Gambar 3.20 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Master Rak ... 57

Gambar 3.21 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Master Bahan Baku 58 Gambar 3.22 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Master Part ... 58


(13)

xiv

Gambar 3.23 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Master Produk ... 59

Gambar 3.24 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Master Supplier ... 59

Gambar 3.25 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Customer ... 60

Gambar 3.26 DFD Level 2 Proses Pengolahan Pesanan Bahan Baku ... 60

Gambar 3.27 DFD Level 2 Proses Pengolahan Pesanan Part ... 61

Gambar 3.28 DFD Level 2 Proses Pengolahan Gudang Bahan Baku ... 62

Gambar 3.29 DFD Level 2 Proses Pengolahan Gudang Part ... 63

Gambar 3.30 DFD Level 2 Proses Pengolahan Gudang Produk ... 64

Gambar 3.31 DFD Level 2 Proses Pengolahan History Nota Order ... 65

Gambar 3.32 DFD Level 2 Proses Pengolahan History Sales Order ... 65

Gambar 3.33 DFD Level 2 Proses Pengolahan History Work Order ... 66

Gambar 3.34 DFD Level 2 Proses Pengolahan History History Pesanan Bahan Baku ... 66

Gambar 3.35 DFD Level 2 Proses Pengolahan History History Pesanan Part Buy ... 67

Gambar 3.36 Kode Pegawai ... 87

Gambar 3.37 Kode Material ... 88

Gambar 3.38 Kode Rak ... 88

Gambar 3.39 Kode Bahan Baku ... 88

Gambar 3.40 Kode Part Create ... 88

Gambar 3.41 Kode Part Buy ... 88

Gambar 3.42 Kode Produk ... 88

Gambar 3.43 Kode Supplier ... 89

Gambar 3.44 Kode Customer ... 89

Gambar 3.45 Kode Pesanan Bahan Baku ... 89

Gambar 3.46 Kode Pesanan Part ... 90

Gambar 3.47 Kode Nota Order ... 90

Gambar 3.48 Kode Sales Order ... 90

Gambar 3.49 Kode Work Order ... 90

Gambar 3.50 Struktur Menu Utama Sistem Informasi Manufaktur ... 91


(14)

xv

Gambar 3.55 Flowchart Login ... 95

Gambar 3.56 Flowchart Pemilihan Menu Input Data Setelah Login ... 96

Gambar 3.57 Perancangan Form Utama ... 97

Gambar 3.58 Perancangan Form Login ... 98

Gambar 3.59 Perancangan Form Data Master Pegawai ... 98

Gambar 3.60 Perancangan Form Data Master Material ... 99

Gambar 3.61 Perancangan Form Data Master Rak ... 99

Gambar 3.62 Perancangan Form Data Master Bahan Baku ... 100

Gambar 3.63 Perancangan Form Data Master Part ... 100

Gambar 3.64 Perancangan Form Data Master Produk ... 101

Gambar 3.65 Perancangan Form Data Master Supplier ... 101

Gambar 3.66 Perancangan Form Data Master Customer ... 102

Gambar 3.67 Perancangan Form Transaksi Order Bahan Baku ... 102

Gambar 3.68 Perancangan Form Transaksi Order Part ... 103

Gambar 3.69 Perancangan Form Transaksi Nota Order ... 103

Gambar 3.70 Perancangan Form Transaksi Sales Order ... 104

Gambar 3.71 Perancangan Form Transaksi Work Order ... 104

Gambar 3.72 Perancangan Form Gudang Bahan Baku ... 105

Gambar 3.73 Perancangan Form Gudang Part Buy Masuk ... 105

Gambar 3.74 Perancangan Form Gudang Part Buy Keluar ... 106

Gambar 3.75 Perancangan Form Gudang Part Create ... 106

Gambar 3.76 Perancangan Form Gudang Produk ... 107

Gambar 3.77 Perancangan Form Gudang Stok Bahan Baku ... 107

Gambar 3.78 Perancangan Form Gudang Stok Part Buy ... 108

Gambar 3.79 Perancangan Form Gudang Stok Part Create ... 108

Gambar 3.80 Perancangan Form Gudang Stok Produk ... 109

Gambar 3.81 Perancangan Form History Nota Order ... 109


(15)

xvi

Gambar 3.83 Perancangan Form History Work Order ... 110

Gambar 3.84 Perancangan Form History Order Bahan baku ... 111

Gambar 3.85 Perancangan Form History Order Part ... 111

Gambar 3.86 Perancangan Form User Managemant ... 112

Gambar 3.87 Perancangan Output Nota Order ... 112

Gambar 3.88 Perancangan Output Sales Order ... 113

Gambar 3.89 Perancangan Output Work Order ... 113

Gambar 3.90 Perancangan Konfirmasi Login ... 114

Gambar 3.91 Perancangan Konfirmasi Data Master Pegawai ... 114

Gambar 3.92 Perancangan Konfirmasi Data Master Material ... 114

Gambar 3.93 Perancangan Konfirmasi Data Master Rak ... 115

Gambar 3.94 Perancangan Konfirmasi Data Master Bahan Baku ... 115

Gambar 3.95 Perancangan Konfirmasi Data Master Part ... 115

Gambar 3.96 Perancangan Konfirmasi Data Master Produk ... 116

Gambar 3.97 Perancangan Konfirmasi Data Master Supplier ... 116

Gambar 3.98 Perancangan Konfirmasi Data Master Customer ... 116

Gambar 3.99 Jaringan Semantik Untuk Kepala Teknisi ... 117

Gambar 3.100 Jaringan Semantik Untuk Pegawai Bagian Marketing .... 118

Gambar 3.101 Jaringan Semantik Untuk Pegawai Bagian Purchasing ... 118

Gambar 3.102 Jaringan Semantik Untuk Pegawai Bagian Gudang ... 119

Gambar 4.1 Antarmuka Form Halaman Utama ... 129

Gambar 4.2 Antarmuka Form Login ... 129

Gambar 4.3 Antarmuka Form Data master Pegawai... 130

Gambar 4.4 Antarmuka Form Data Master Material ... 130

Gambar 4.5 Antarmuka Form Data Master Rak ... 131

Gambar 4.6 Antarmuka Form Data Master Bahan Baku ... 131

Gambar 4.7 Antarmuka Form Data Master Part ... 132

Gambar 4.8 Antarmuka Form Data Master Produk ... 132

Gambar 4.9 Antarmuka Form Data Master Supplier ... 133

Gambar 4.10 Antarmuka Form Data Master Customer ... 133


(16)

xvii

Gambar 4.15 Antarmuka Form Transaksi Pesanan Part ... 136

Gambar 4.16 Antarmuka Form Gudang Bahan Baku ... 136

Gambar 4.17 Antarmuka Form Gudang Part ... 137

Gambar 4.18 Antarmuka Form Gudang Produk ... 137

Gambar 4.19 Antarmuka Form History Nota Order ... 138

Gambar 4.20 Antarmuka Form History Sales Order ... 138

Gambar 4.21 Antarmuka Form History Work Order ... 139


(17)

xviii

DAFTAR SIMBOL

Simbol pada flowmap

Simbol Keterangan

Dokumen

Menunjukkan dokumen terletak sebagai masukan atau keluaran baik secara manual atau komputerisasi.

Operasional Manual

Menunjukkan proses yang dikerjakan secara manual.

Arus atau Aliran Data

Menunjukkan aliran data antar proses.

Operasi Komputer

Menunjukkan proses yang dikerjakan melalui komputer.

Predefined Process

Menunjukkan proses yang dikerjakan diluar sistem.

Manual Input

Untuk mamasukkan data secara manual melalui

online.

Decision

Menunjukkan pilihan keputusan.

Off Page Connector

Digunakan sebagai penghubung ke halaman berbeda.

Off Line Storage


(18)

xix

Display / Monitor

Untuk output yang ditunjukkan kepada suatu device.

Magnetic Disk

Menunjukkan penyimpanan data dalam hardisk berupa file.

Simbol pada Data Flow Diagram (DFD)

Entity

Menunjukkan entitas yang terlibat dalam sistem dan batasan sistem.

Proses

Menunjukkan suatu proses yang berlangsung dan terjadi dalam sistem.

Arus Data atau Informasi

Menunjukkan aliran arus data yang masuk dan keluar diantara proses, penyimpanan data dan antara entitas.

Penyimpanan Data

Menunjukkan proses pada media penyimpanan data baik dalam disk, dokumen atau lain sebagainya.


(19)

xx

Simbol pada Entity Relationship Diagram (ER – Diagram)

Entity

Menyatakan entitas atau bagian – bagian yang terlibat dalam sistem.

Atribut

Menyatakan atribut dari suatu entitas sistem.

Relasi

Menyatakan relasi antar entitas (Proses).

Arus atau Aliran Data

Menunjukkan aliran data antar proses.

Simbol pada Kamus Data

No Simbol Uraian

1. = Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya.

2. + Dan

3. ( ) Operasional (boleh ada atau boleh juga tidak)

4. { } Pengulangan

5. [ ] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi

6. ** Komentar

7. @ Identitas atribut kunci


(20)

xxi

Simbol pada Flowchart

Proses

Simbol untuk suatu proses dalam sistem

Terminate

Simbol untuk menandai awal dan akhir suatu

flowchart

Decision

Simbol untuk pengambilan suatu keputusan

Arus atau Aliran Data

Menunjukkan aliran data antar proses.

Data


(21)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Listing Program... A-1 LAMPIRAN B Hasil Kuisioner ... B-1 LAMPIRAN C Surat Penelitian ... C-1


(22)

1

I.1. Latar Belakang

Bidang usaha industri selalu menghubungan pemikiran kepada sebuah prosedur input, proses, output. Berawal dari data yang merupakan sebuah input, kemudian diolah dan dikembangkan dalam sebuah proses yang pada akhirnya akan menjadi sebuah output berupa informasi. Untuk sebagian pelaku usaha, sekumpulan data mungkin mudah untuk didapatkan tetapi informasi susah untuk dicari. Proses mengubah data menjadi informasi perlu melalui sebuah sistem yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Sistem Informasi merupakan perangkat pencetak informasi yang dapat mendukung untuk perkembangan perusahaan.

Perusahaan manufaktur seperti PT. Tepat Industry sebagai perusahaan usaha nasional di bawah ketentuan - ketentuan teknik industri, memerlukan informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Terdapat berbagai macam proses pengolahan data didalamnya. Salah satu proses pengolahan data yang akan dibahas adalah pengolahan data barang jadi atau produk. Proses - proses yang sangat erat kaitanya dengan produk adalah pembelian dan pemilihan bahan baku,

marketing produk kepada customer, transaksi penjualan produk, serta pengaturan barang di gudang.

Bagi calon customer yang akan melakukan pemesanan produk, maka harus melalui pegawai bagian marketing untuk melakukan transaksi penawaran. Kemudian pegawai bagian marketing akan melakukan pengecekan kepada pegawai bagian gudang untuk mengetahui apakah barang yang dipesan tersedia.


(23)

2

Apabila produk tersebut tidak tersedia di gudang maka pegawai bagian marketing

akan berkomunikasi dengan pegawai bagian produksi. Aliran komunikasi antar pegawai ini belum terstruktur secara rapi, sehingga pelayanan terhadap customer

menjadi terganggu.

Data pesanan produk itu kemudian diproses oleh bagian purchasing untuk dicatat jumlah dan jenis barang yang dipesan. Setelah pegawai melakukan pencatatan, maka data tersebut disimpan. Dimana setiap unit kerja memiliki data tersendiri. Hal ini sering menimbulkan ketidaksamaan jumlah barang antara masing – masing unit kerja.

Dengan melihat uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dari wawancara dengan pegawai bahwa perusahaan tersebut memerlukan sebuah aplikasi yang dapat bermanfaat bagi para pegawai yang ada dan customer yang menginginkan informasi demi mewujudkan keharmonisan antara perusahaan dengan customer dan kelancaran dalam proses pelayanan.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang maka dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana membangun sistem informasi manufaktur yang tepat dan akurat.

I.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi manufaktur di PT. Tepat Industry.


(24)

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk memudahkan pegawai menangani pendataan. 2. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap customer. 3. Untuk mendapatkan database yang baik dan terstruktur.

I.4. Batasan Masalah

Untuk lebih memudahkan dalam membahas permasalahan dan menghindari penyimpangan pembahasan dari pokok bahasan, maka dibatasi permasalahan yang akan dibahas, yaitu:

1. Menangani pendataan pegawai.

2. Menangani pesanan produk dari customer.

3. Menangani transaksi penjualan produk ke customer.

4. Menangani transaksi pembelian bahan baku dan part ke supplier. 5. Mencatat keluar masuknya barang di gudang.

6. Tidak menangani pengiriman produk. 7. Tidak menangani pemesanan secara online.

8. Tidak menangani pemesanan produk yang belum tersedia di perusahaan. 9. Tidak menangani perancangan produk baru.

10. Tidak menangani pencatatan laporan keuangan.

11. Aplikasi yang dibangun akan digunakan pada sistem operasi berbasis

windows.

12. Aplikasi ini digunakan oleh pegawai di perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan.


(25)

4

Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Tahapan Pengumpulan Data

1. Studi pustaka

Mencari referensi yang berkaitan dengan permasalahan mulai dari mencari dari buku-buku, jurnal maupun arikel-artikel yang terdapat di internet.

2. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak intern ( terkait ) langsung dalam pengolahan.

3. Observasi

Selain dengan menggunakan kedua metode diatas, penulis juga melakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

b. Tahapan Pembangunan Aplikasi

Model yang digunakan untuk proses pembangunan aplikasi adalah model waterfall. Seperti terdapat pada gambar 1.1:


(26)

System Enginering

Testing Coding

Design Analisis

Maintenance

Gambar 1.1 Metodologi Waterfall (Roger S. Presman, Software Engiering Apractitioner Aproach, Fourth Edition, 1997).

Tahapan-tahapan dari model waterfall ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Permasalahan

Pada tahap ini, akan dilakukan analisis terhadap pengolahan data Manufaktur dengan menggunakan sistem yang lama.

2. Design

Pada tahap desain akan dilakukan perancangan antarmuka program.

3. Pembuatan Coding

Tahap menterjemahkan perancangan kedalam bentuk bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer.


(27)

6

4. Pengujian

Proses untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji yang selanjutnya akan mengarahkan penguji untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan juga memastikan bahwa masukan yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan dan diharapkan.

5. Pemeliharaan

Pada tahap pemeliharaan akan dilakukan penyesuaian apabila perangkat lunak mengalami perubahan seperti lingkungan eksternal yang berubah. Misalnya perangkat keras yang digunakan berubah ataupun sistem operasi yang berubah.

Khusus untuk tahap pemeliharaan, tidak dilakukan karena tahap pembangunan perangkat lunak hanya akan sampai tahap pengujian.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini menjelaskan mengenai konsep dasar dan teori-teori dari tugas akhir yang digunakan.


(28)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan membahas mengenai analisis sistem dan perancangan sistem dari data – data yang ada, dan bahasa pemrograman yang akan digunakan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan bagaimana mengimplementasikan sistem ke dalam program dan pengujian dari sistem yang telah diimplementasikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dan saran yang diambil dari pembahasan keseluruhan tugas akhir untuk pengembangan lebih lanjut.


(29)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat Instansi

Didirikan pada tahun 1968, Tepat Industry memulai operasinya dengan memproduksi cassing audio video. Sukses dengan produksi

cassing audio video, perusahan mulai melihat kebutuhan pasar dengan menambah jenis produksi seperti memproduksi perlengkapan penunjang telekomunikasi. Sekarang Tepat Industry didirikan sebagai Perusahaan Usaha Nasional dibawah ketentuan – ketentuan teknik industri telekomunikasi, cassing audio video, dan aplikasi pelanggan.

Tepat Industry mempunyai mesin cetakan dan spesifikasi pelanggan dan juga memiliki teknik dan staff desain yang di sediakan untuk berkolaborasi pada desain – desain baru. Kelompok desain sudah mendukung software terbaru termasuk AutoCAD, Vertex G4.

Memiliki peralatan yang di rancang untuk memenuhi toleransi setiap ukuran produksi. Dan memberikan produksi barang jadi lengkap dengan bubuk, plating, sablon dan proses lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk.


(30)

2.2. Visi dan Misi Instansi

Adapun visi dan misi yang terdapat pada PT. Tepat Industry

1.2.1. Visi

Bisnis Kami adalah untuk menemukan dan memasarkan produk yang memuaskan kebutuhan sebenarnya.

1.2.2. Misi

a. Kami harus menjadi terbaik dalam bisnis kami dan satu tempat hadapi tantangan untuk kerjakan.

b. Kami harus menumbuh sebagai perusahaan yang selalu memberikan pelayanan terbaik.

c. Kami harus mengejar inovasi pada semua aktivitas.

d. Kami harus menyampaikan satu kinerja keuangan yang kompetitif.

2.3 Struktur Organisasi PT. Tepat Industry

Struktur organisasi merupakan suatu jaringan dari semua unsur pelaksanaan kegiatan yang menunjukkan hubungan kerja yang resmi antara hubungan fungsi– fungsi organisasi dan orang–orang yang bertanggung jawab atas fungsi–fungsi itu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.


(31)

10

Dengan memahami struktur organisasi, maka dapat memperoleh gambaran mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab setiap bagian yang terlibat. Struktur organisasi PT. Tepat Industry dapat dilihat pada gambar 2.1.

STRUKTUR ORGANISASI PT. TEPAT INDUSTRY

KOMISARIS

Direktur

Manajer Pemasaran Manajer Operasional Manajer Produksi Manajer Keuangan Manajer HRD

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.4 Produk yang dihasilkan

Adapun produk yang dihasilkan terdiri atas 3 bagian, yaitu : a. Building produk

Terdiri dari : locker, Hosereel, locker-collage, Dusbin, Wall clandding.

b. Kiosk

Terdiri dari : B-Tower, C-Tower, Digital Signage, D-Tower, I-Tower Dual LCD, I-I-Tower


(32)

2.5 Pengertian Dasar Sistem

Secara umum sistem menurut Jogianto adalah sebagai berikut :

”Sekumpulan elemen–elemen yang saling berkaitan dan memproses

masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output)”.[2]

Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponen.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan suatu sistem menurut HM. Jogianto adalah sebagai berikut : “Jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan sasaran tertentu”. [2]

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen didefinisikan sistem menurut HM. Jogianto adalah sebagai berikut :

“Sekumpulan dari elemen–elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. [2]

Kesimpulan dari kedua pengertian diatas sistem adalah suatu kesatuan yang terorganisasi dan tidak bisa berdiri sendiri yang saling


(33)

12

berkaitan satu sama lain sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan tertentu.

2.6 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output), dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan diproses dan akan menghasilkan suatu keluaran.

Input Proses Output

Gambar 2.2 Bentuk Umum Sistem

2.8 Karakteristik Sistem

Ciri – ciri pokok sistem yaitu sebagai berikut :

1. Target system yakni suatu sistem mempunyai tujuan.

2. Sistem bersifat konprehensif integral yakni suatu keseluruhan yang bulat dan utuh yang tidak dapat dipisahkan–pisahkan antara bagian satu dengan bagian lainnya.

3. Transformation system yaitu sistem mengubah sumber–sumber menjadi keluaran untuk mencapai tujuan.

4. Interaksi sistem, yakni keterkaitan antara bagian satu dengan yang lain sehingga menjadi interaksi antara sistem dengan lingkungan.


(34)

2.9 Sistem Informasi

Bila mengacu pada definisi sistem menurut HM, Jogianto dalam bukunya yang berjudul “Analisis dan Desain Sistem Informasi” maka sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut : [2]

“Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen– komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi” . [2]

Sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud untuk menata jaringan komunikasi yang penting, pengolahan atas interaksi–interaksi tertentu dan rutin, membantu memanajemen dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi bertujuan untuk :

1. Menyediakan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang.

2. Membantu petugas di dalam melaksanakan proses pengambilan data. 3. Memberikan informasi yang layak dan dapat dipertanggungjawabkan


(35)

14

2.10 Sumber dari Sistem Informasi

Sumber dari sistem informasi berasal dari alat pengolahan data, yaitu : 1. Manual informational system, berasal dari proses manual, karena

masih manual maka manusia sangat berperan dalam menyelesaikan masalah.

2. Mechanical information system, berasal dari pengolahan oleh peralatan atau mesin – mesin pencatatan, disini manusia masih berperan .

3. Computer based information system, berasal dari electronic dan

processing (EDP), dengan adanya pemakaian komputer

mengakibatkan manusia tidak begitu berperan karena komputer dapat membantu menyelesaikan permasalahan.

2.11 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai beberapa komponen, yaitu :

1. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya.

2. Software (perangkat lunak) 3. Brainware (manusia) 4. Data


(36)

2.12 Pengertian Manufaktur

Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang

berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun

1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi perancangan produk, pemilihan material, tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas.

Hal-hal di atas telah melahirkan disiplin ilmu tentang teknik manufaktur. Sesuai dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari perancangan produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta pengelolaan sistem produksinya (sistem manufaktur). Keilmuan teknik manufaktur selalu berbasis kepada aktifitas pembuatan produk manufaktur yang melibatkan berbagai aktifitas dan sumberdaya. Jika dicermati, bidang ilmu teknik manufaktur sesungguhnya merupakan sinergi (gabungan yang saling menguatkan) dari teknik mesin dan teknik industri. Dari teknik mesin diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan perancangan produk dan perancangan proses pembuatan, sedangkan dari teknik industri diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan pengelolaan


(37)

16

sistem di industri manufaktur (industri yang menghasilkan produk manufaktur. [4]

2.13 Pemodelan

Proses pemodelan ini akan menggunakan tool seperti Context Diagram, DFD (Data Flow Diagram), event list, E-RD (Entity Relational Diagram), kamus data, dan spesifikasi proses.

2.13.1. Context Diagram

Context diagram merupakan bagian dari data flow diagram yang berada pada level tertinggi, yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Pada context diagram dapat dilihat kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain yang berhubungan dengan sistem kita. Context diagram juga memperlihatkan input maupun

output dari sistem lain dan juga penyimpanan yang digunakan bersama dengan sistem lain.

2.13.2. DFD ( Data Flow Diagram )

DFD merupakan tool yang digunakan untuk memodelkan sistem berdasarkan aliran informasi yang terdapat dalam sistem. DFD menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan proses yang dihubungkan satu sama lainnya melalui aliran data dan data store.

Di dalam data flow diagram dapat dilihat proses-proses yang dilakukan sistem, interaksi antar proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan


(38)

entity luar. Data flow diagram juga menunjukan data yang masuk kedalam sebuah proses, data-data lain yang diperlukan untuk pengerjaan proses tersebut dan data hasil proses tersebut.

2.13.3. E-RD ( Entity Relationship Diagram)

E-RD adalah model yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpangan dalam diagram arus data. E-RD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.

2.13.4. Kamus Data

Kamus data adalah dokumentasi yang mendukung data flow diagram, terdiri dari definisi dari setiap data flow diagram dan data store

yang berada pada data flow diagram tersebut.

Kamus data merupakan daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan sistem dan terdefinisi dengan tetap, sehingga user

dan sistem analisis mempunyai pengertian yang sama tentang input output.

2.13.5. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses menggambarkan kejadian didalam setiap proses pada level terbawah pada data flow diagram. Spesifikasi proses mendefinisikan kegiatan yang harus dilakukan untuk mengubah input

menjadi output.

Spesifikasi proses berfungsi mendeskripsikan apa yang dilakukan untuk mentranformasikan input menjadi output.


(39)

18

2.14 Basis Data

Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sebuah database tersusun dari :

1. File: kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama , atribut yang sama, namun berbeda data valuenya.

2. Record: kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan

menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Satu record

mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya; nomor karyawan, nama karyawan, alamat, kota, tanggal masuk.

3. Field: kumpulan dari data yang sejenis. 4. Data Value: nilai data.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.


(40)

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan erat disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

2.15 Normalisasi Database

2.15.1 Bentuk Normal Kesatu

Bentuk normal kesatu memiliki ciri yaitu : a. Setiap data dibentuk dalam flat file.

b. Data dibentuk dalam record demi record dan nilai dari field

berupa atomicvalue.

c. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda. d. Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan

kata yang mempunyai arti yang mendua.

2.15.2 Bentuk Normal Kedua

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu :

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Harus ditentukan kunci utamanya (primary key) dari fieldnya. c. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang

menjadi anggotanya.

d. Atribut yang bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama.


(41)

20

2.15.3 Bentuk Normal Ketiga

Bentuk normal ketiga mempunyai syarat yaitu :

a. Relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer.

b. Tidak mempunyai hubungan yang transitif.

2.16 MySql

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan server daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku bahwa MySQL mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user-friendly dibandingkan denagn menggunakan dBASE atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemrograman.


(42)

2.17 Borland Delphi

Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis


(43)

22

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan langkah awal untuk pengembangan sistem, karena perancangan bahkan implementasi sistem tidak akan terwujud dengan baik tanpa adanya analisis terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini. Sebelum dilakukan pengembangan dan perancangan sistem terlebih dahulu dilaksanakan analisis kebutuhan database dan sistem informasi yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Bagian ini menggambarkan sistem yang sedang berjalan di PT. Tepat Industry. Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai bagian marketing bahwa pemesanan produk dibagi menjadi dua, yaitu customer belum terdaftar dan

customer yang sudah terdaftar. Untuk customer yang belum terdaftar, prosedur pemesanan produk adalah sebagai berikut:


(44)

Customer Marketing

Form data Pesanan produk baru (kosong)

Pengisian form data pesanan

produk

Form data pesanan

produk yang telah diisi Pemeriksaan form

data pesanan produk yang telah diisi

Lengkap? Tidak

Ya Form data Pesanan

produk baru (kosong)

Form data pesanan produk yang telah diisi

Form data pesanan produk yang telah diisi

(belum lengkap) Form data pesanan

produk yang telah diisi (belum lengkap)

Memasukan data pesanan dan pembutaan Nota Order

File data konsumen dan Nota Order.xls

Cetak Nota Order

A Nota Order Nota Order

Paraf Marketing

Nota Order Nota Order yang

telah di paraf Nota Order yang

telah di paraf

Form data pesanan produk yang telah diisi (Lengkap)

1 2

1 2

2

Keterangan : A : Arsip nota order A.c : Arsip biodata customer

Buku Daftar Customer Pengisian data

customer

A.c


(45)

24

Prosedur pemesanan produk untuk customer yang belum terdaftar :

1. Customer melakukan pemesanan produk melalui pegawai bagian marketing. 2. Marketing akan memberikan formulir pesanan produk kepada customer. 3. Customer harus mengisi formulir pesanan tersebut dengan data sebenarnya.

Customer hanya mengisikan data yang pesanan yang ada di form pesanan kemudian marketing yang melakukan proses pengisian untuk dibuatkan nota order.

4. Setelah itu customer menyerahkan kembali formulir pesanan yang telah diisi. 5. Marketing akan melakukan verifikasi formulir pesanan yang telah diisi

tersebut diproses selanjutnya.

6. Jika belum lengkap maka akan dikembalikan kepada customer untuk dilengkapi. Dan jika sudah lengkap, maka akan dimasukanan data pesanan tersebut untuk dibuatkan nota order (pesanan).

7. Setelah nota order dibuat maka selanjutnya disimpan, yang kemudian di cetak rangkap dua. Marketing akan menandatangani nota order tersebut dan menyerahkan satu bagian kepada customer sebagai bukti pesanan.


(46)

Customer Marketing

Ditemukan? Form data Pesanan

produk baru (kosong) Form data Pesanan

produk baru (kosong)

Memasukan data pesanan dan pembutaan Nota Order

File data konsumen dan Nota Order.xls

Cetak Nota Order

A Nota Order

Nota Order

Paraf Marketing

Nota Order Nota Order yang

telah di paraf Nota Order yang

telah di paraf

Ya Tidak

Form data pesanan produk yang telah diisi

1 2

2 1 2

Keterangan : A : Arsip nota order

Buku daftar customer

Pencarian data customer yang melakukan pemesanan produk


(47)

26

Prosedur pemesanan produk untuk customer yang sudah terdaftar :

1. Marketing melakukan pencarian data customer berdasarkan nama customer

untuk mengetahui apakah data customer sudah disimpan di perusahaan. 2. Apabila data customer tidak ditemukan maka marketing akan memberikan

formulir pesanan produk baru untuk diisi sesuai dengan prosedur pemesanan

customer yang belum terdaftar. Tetapi apabila data di temukan maka akan di buatkan nota order sesuai dengan produk yang dipesan.

3. Nota order yang telah dibuat kemudian disimpan. 4. Nota order tersebut dicetak 2(dua) rangkap 5. Marketing akan menandatangi form nota order.


(48)

Marketing Purchasing

Nota Order yang telah di paraf Nota Order yang

telah di paraf

B

Melakukan pengecekan barang sesuai Nota Order dan membuat Sales order

File Sales Order.xls

Cetak Sales Order

Paraf Kepala Purchasing

Sales Order yang telah di paraf Sales Order yang

telah di paraf Sales Order yang

telah di paraf

A.1

Customer

Sales Order Sales Order A

1 2 3

1 2 3 12

1

Keterangan :

A.1 : Arsip Sales Order oleh marketing B : Arsip Sales Order oleh purchasing


(49)

28

Proses pembuatan sales order :

1. Marketing menyerahkan nota order yang telah di paraf kepada pegawai bagian purchasing.

2. Pengawai bagian purchasing akan melakukan pengecekan barang sesuai dengan nota order kemudian dibuatkan sales order.

3. Sales order yang telah dibuat kemudian disimpan. 4. Sales order dicetak 3(tiga) rangkap.

5. Kepala purchasing akan menandatangi form sales order tersebut.

6. 3(tiga) buah form sales order yang sudah diparaf dibagikan masing – masing satu bagian kepada marketing, customer dan purchasing.


(50)

Purchasing Gudang

Sales Order yang telah di paraf

Membuat Work Order

File Work Order.xls

Cetak Work Order

Work Order

Paraf Kepala Gudang

Work Order yang telah di paraf

B.1

Work Order yang telah di paraf

C Work Order

Work Order B

12

12

12

1

Keterangan :

B.1 : Arsip Work Order oleh Purchasing C : Arsip Work Order oleh Gudang


(51)

30

Proses pembuatan Work Order:

1. Sales order yang telah diparaf kemudian dibuatkan work order oleh pegawai bagian Purchasing

2. Work order yang telah dibuat kemudian disimpan.

3. File tersebut kemudian dicetak 2(dua) rangkap kemudian diserahkan ke bagian gudang.

4. Bagian gudang melakukan pengecekan dan tandatangan.

5. Work order yang telah diparaf diserahkan 1(satu) bagian kepada pegawai


(52)

Gudang Supplier

Membuat data pesanan bahan baku dan part

File data pesanan bahan baku dan part.xls

Cetak data pesanan bahan baku dan part

Form data pesanan bahan baku dan part

Paraf Kepala Gudang

Pemeriksaan data pesanan dan paraf supplier Data pesanan bahan baku

dan part yang telah di paraf oleh kepala Gudang

Data pesanan bahan baku dan part yang telah di paraf

oleh kepala Gudang

Data pesanan bahan baku dan part yang telah di paraf kelapa

Gudang dan Supplier Data pesanan bahan baku dan

part yang telah di paraf kelapa Gudang dan Supplier

C.2

12 1 2

12

1

Keterangan :

C.1 : Arsip Pesanan Part dan bahan baku Daftar pesanan bahan

baku dan part ke supplier


(53)

32

Prosedur Pemesanan bahan baku dan part ke supplier :

1. Bagian Gudang membuat data pesanan barang, baik itu bahan baku atau part

ke supplier. Dan supplier hanya menerima form pesanan dari pegawai.

2. File pesanan tersebut kemudian disimpan dan dicetak rangkap dua dan diparaf oleh kepala purchasing.

3. Data pesanan yang telah diparaf tersebut diberikan kepada supplier untuk dicek dan diparaf.

4. Setelah Supplier melakukan verifikasi dan paraf maka data pesanan barang tersebut dikembalikan kepada pegawai bagian purchasing yang berarti pihak

supplier menyetujui pesanan barang.

Dari hasil anilisis sistem yang berjalan di PT. Tepat Industry, maka dapat diambil beberapa faktor yang dapat menunjang dalam pembangunan sistem informasi manufaktur, antara lain :

1. Calon pengguna sistem informasi manufaktur

Adapun calon pengguna dalam sistem informasi manufaktur yang akan di bangun berdasarkan flowmap diatas, terdiri dari :

a. Pegawai bagian Marketing

Memiliki peranan dalam menangani pelayanan pesanan produk dari customer.


(54)

b. Pegawai bagian Purchasing

Memiliki peranan dalam menangani pembuatan sales order dan work order.

c. Pegawai bagian Gudang

Memiliki peranan dalam mengangani data barang di gudang dan pesanan bahan baku kepada supplier.

d. Kepala Teknisi

Memiki peranan dalam menangani data-data yang berhubungan dengan manufaktur serta pengaturan user.

e. Customer

Memungkinkan customer terlibat langsung dalam sistem informasi manufaktur ini, seperti melakukan pemesanan produk secara online sehingga dapat mempermudah bagi kedua belah pihak dalam melakukan transaksi.

f. Supplier

Memungkinkan bagi supplier untuk memberikan laporan pengiriman pesanan bahan baku, produk serta data pesanan apabila sistem informasi manufaktur dibangun secara online.

Dari keenam calon pengguna sistem informasi manufaktur, PT. Tepat Industry tidak melibatkan Customer dan Supplier untuk berinteraksi langsung, hal ini didasarkan atas beberapa alasan, meliputi :


(55)

34

a. Belum tersedianya sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembangunan sistem informasi secara online.

b. Apabila calon customer tidak mempunyai waktu untuk datang langsung ke perusahaan, pemesanan produk masih dapat ditangani dengan bantuan perangkat telepon dan mesin fax.

c. Apabila di bangun secara online, data-data pesanan produk yang diterima kurang akurat dan dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

2. Profil calon pengguna sistem informasi manufaktur

Berdasarkan kepada pertimbangan dari pihak perusahaan maka calon pengguna yang dipilih untuk berinteraksi langsung terhadap sistem informasi manufaktur ini, meliputi :

a. Marketing

Profil pegawai bagian marketing : Tidak buta warna, Menguasai sistem operasi windows xp, Microsoft office, Open office.

b. Purchasing

Profil pegawai bagian purchasing : Tidak buta warna, Menguasai sistem operasi windows xp, Microsoft office, Open office, Software akuntansi.


(56)

c. Gudang

Profil pegawai bagian gudang : Tidak buta warna, Menguasai sistem operasi windows xp, Microsoft office, Open office. d. Kepala teknisi

Profil Kepala teknisi : Tidak buta warna, Menguasai sistem

operasi windows xp, Microsoft office, Open office, Autocad, database, teknik jaringan komputer.

Kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan saat ini di PT. Tepat Industry: 1. Data tidak disimpan dalam sebuah database sehingga data tidak secara efektif

dapat dipergunakan kembali dan menyebabkan keamanan dari data tersebut tidak terjamin.

2. Pegawai mengalami kesulitan ketika melakukan pencarian data karena tidak tersusun secara rapi.

3. Tidak dapat mengetahui secara akurat untuk jumlah part yang dibuat oleh perusahaan dengan part yang dibeli ke supplier

4. Kesalahan informasi dapat terjadi dengan menggunakan proses pada sistem lama tersebut.

Sedangkan kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut :

1. Memaksimalkan kinerja masing masing pegawai sesuai dengan bidangnya. 2. Tidak memerlukan biaya yang terlalu besar dalam penyajianya.


(57)

36

3.1.2 Analisis Basis Data

3.1.2.1 Entity Relationship Diagram

Berikut adalah diagram relasi untuk sistem informasi manufaktur dalam penelitian ini :

Customer Memesan Produk

User Memiliki Pegawai

Memiliki

Memiliki Membuat

Membuat

Membuat

Part Memiliki Bahan Baku Memiliki Rak Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Membeli Memiliki N 1 1 N N

1 N 1

1

N N N

1 1 1 Id_Part Id_Bhnbaku Id_pembelian Id_Supplier Id_Rak Id_rak Material Id_Material Memiliki 1 1 Memiliki Id_Customer Id_Produk Id_Pegawai Username no_nota Id_Produk Id_so Id_wo 1 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Memeriksa Menyimpan 1 1 1 1 Spesifikasi Produk 1 1

Sales Order Work Order

Lajur Memiliki Memiliki Detail Pembelian 1 Nota Order

Detail Nota Order

Memiliki Detail Sales order

Memiliki Memiliki Supplier Memiliki Pembelian Id_pembelian 1 1 1 N 1 1 1 1 1 1 Memiliki 1 N Memeriksa 1 1 Id_so no_nota


(58)

Kamus Data :

Pegawai : Digunakan pada proses pembuatan Nota order, Sales order dan

Work order.

1. Id_Pegawai : [TMK|0-9] {15} 2. Nama : [A-Z|a-z|0-9] {50} 3. Tempat_lahir : [A-Z|a-z|0-9] {25} 4. Alamat : [A-Z|a-z|0-9] {100}

5. Kota : [A-Z|a-z|0-9] {25}

6. KodePos :[0-9] {5}

7. Telepon :[0-9] {20}

8. Jenis_Kelamin : [A-Z|a-z|0-9] {2} 9. Jabatan : [A-Z|a-z|0-9] {25}

User : Digunakan pada proses pembuatan Nota order, Sales order dan Work order.

1. Username : [A-Z|a-z|0-9] {20}

2. Password : [A-Z|a-z|0-9] {20}

3. Access : [A-Z|a-z|0-9] {20}

Nota Order : Digunakan pada proses pemesanan produk oleh customer.

1. No_Nota :[TN|0-9] {15}


(59)

38

3. Tanggal_Nota : DD-MM-YYYY 4. Id_Produk : [TPRC|0-9] {15} 5. Jumlah : [0-9] {20}

6. Keterangan : [A-Z|a-z|0-9] {50}

Sales Order : Digunakan pada proses pemesanan produk oleh customer yang sudah disetujui.

1. No_SO : [TS|0-9] {15}

2. No_Nota :[TN|0-9] {15}

3. Id_Customer : [TCSA|0-9] {15}

4. Tanggal_SO : DD-MM-YYYY

5. Tanggal_Nota : DD-MM-YYYY 6. Id_Produk : [TPRC|0-9] {15} 7. Jumlah : [0-9] {20}

8. Keterangan : [A-Z|a-z|0-9] {50}

Work Order : Digunakan pada proses pembuatan produk oleh customer yang sudah disetujui.

1. No_WO : [TW|0-9] {15}

2. No_SO : [TS|0-9] {15}

3. No_Nota :[TN|0-9] {15}

4. Tanggal_WO : DD-MM-YYYY


(60)

6. Tanggal_SO : DD-MM-YYYY 7. Id_Produk : [TPRC|0-9] {15} 8. Jumlah : [0-9] {20}

9. Keterangan : [A-Z|a-z|0-9] {50}

Bahan Baku : Digunakan untuk proses pembuatan Part dan Gudang bahan baku.

1. Id_Bahan_baku : [TBBA|0-9] {15}

2. Id_Material : [TMT|0-9] {15}

3. Nama : [A-Z|a-z|0-9] {50}

4. Dimensi_Lenght : [0-9] {20}

5. Dimensi_Widht : [0-9] {20}

6. Dimensi_Height : [0-9] {20}

7. Harga : [0-9] {20}

8. Keterangan : [A-Z|a-z|0-9] {50}

Part : Digunakan untuk proses pembuatan part create, part buy dan gudang

part.

1. Id_Part : [TPBB|0-9] {15}

2. Nama : [A-Z|a-z|0-9] {50}

3. Dimensi_Lenght : [0-9] {20}

4. Dimensi_Widht : [0-9] {20}


(61)

40

6. Harga : [0-9] {20}

7. Jenis Part : [A-Z|a-z|0-9] {50} 8. Keterangan : [A-Z|a-z|0-9] {50}

Produk : Digunakan untuk proses nota order, sales orderdan work order. 1. Id_Produk : [TPRC|0-9] {15}

2. Nama_Produk : [A-Z|a-z|0-9] {50}

3. Harga : [0-9] {20}

4. Keterangan : [A-Z|a-z|0-9] {50}

5. Fee_marketing : [0-9] {20}

6. Profit : [0-9] {20}

7. Harga_Jual : [0-9] {20}

Rak : Digunakan untuk proses penyimpanan bahan baku, part dan produk.

1. Id_Rak :[TGD|0-9]{15}

2. Nama : [A-Z|a-z|0-9] {50} 3. Id_bahan_baku : [TBBA|0-9] {15} 4. Id_Part : [TPBB|0-9] {15} 5. Id_Produk : [TPRC|0-9] {15} 6. Id_Lajur : [TRKF|0-9] {15} 7. Tanggal_masuk : DD-MM-YYYY 8. Tanggal_keluar : DD-MM-YYYY 9. Kapasitas : [0-9] {20}


(62)

3.1.2.2 Skema Relasi dan Analisis Data

Dalam skema relasi ini akan diperlihatkan hubungan antar tabel dalam sistem informasi manufaktur, yang dapat dilihat pada gambar 3.7 T_Customer PK Id_Customer Nama Alamat Kota Negara Kodepos Telp Fax Email Website Contact_Person FK1 Id_Produk T_Supplier PK Id_supplier Nama Alamat Kota Negara Telp Kodepos Fax Email Website Contact_person T_Pegawai PK Id_Pegawai Nama Jabatan Tempat_Lahir Tgl_Lahir Alamat Kota Kodepos Telp JenisKelamin T_Bhn_Baku PK Id_bhnbaku Nama D_length_B D_Widht_B D_Height_B Harga Keterangan FK1 Id_material T_Part PK Id_Part Nama Jenis_Part FK1 Id_bhnbaku D_lenght_P D_Widht_P D_Height_P Harga T_Produk PK Id_Produk Nama_Produk D_Lenght_Pr D_Widht_Pr D_Height_Pr Harga Keterangan Fee_Marketing Profit HPP Harga_Jual T_User PK UserName FK1 Id_Pegawai Password Access T_Sales_Detail FK1 No_SO Jumlah Get_Stok Harga Sub_Total Keterangan Sisa FK2 Id_Rak FK3 Id_Produk T_Rak PK Id_Rak Nama Kapasitas Keterangan FK1 Id_Produk FK2 Id_Part FK3 Id_bhnbaku FK4 No_WO T_detail_pembelian FK1 No_Pembelian FK2 Id_Part FK3 Id_bhnbaku harga jumlah subtotal keterangan T_Nota_Order PK No_Nota FK1 Id_Customer Due_date No_Po Tgl_Nota FK2 UserName T_Sales_Order PK No_SO Tgl_SO Due_date FK1 No_Nota FK2 UserName T_Work_Order PK No_WO Jumlah Start_WO End_Wo Jumlah_dibuat Keterangan FK2 UserName T_Spesifikasi_Produk Nama FK1 Id_Part FK2 Id_Produk T_Lajur Nama FK1 Id_Rak T_Pembelian PK No_Pembelian FK1 Id_supplier Jenis_pembelian Tgl_Pembelian No_Po Due_date Tipe_payment FK2 UserName T_Material PK Id_material Nama Keterangan T_Detail_Nota_Order Jumlah Keterangan FK1 No_Nota FK2 Id_Produk


(63)

42

Analisis data ini untuk merancang database yang akan digunakan pada sistem informasi manufaktur. Database tersebut memiliki tabel – tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Tabel Pegawai

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

Id_Pegawai Varchar 15 PK

Nama Varchar 50

Jabatan Enum

Tempat_lahir Varchar 25

Tgl_Lahir Date

Alamat Text

Kota Varchar 25

KodePos Varchar 5

Telepon Varchar 20

Jenis_kelamin Enum

Tabel 3.2 Tabel User

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

Username Varchar 30 PK

Id_Pegawai Varchar 15 FK reference ke T_pegawai (id_pegawai)

Password Varchar 32

Access TinyInt 4

Tabel 3.3 Nota Order

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

No_Nota Varchar 15 PK

Username Varchar 10 FK reference ke T_User (username)

Id_Customer Varchar 10 FK reference ke T_customer (id_customer)

No_PO Varchar 10

Tgl_Nota Datetime


(64)

Tabel 3.4 Tabel Detail Nota Order

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

No_nota Varchar 15 FK reference ke T_Nota_order(no_nota)

Id_Produk Varchar 10 FK reference ke T_produk (id_produk)

Jumlah TinyInt 4

Keterangan Longtext

Tabel 3.5 Tabel Sales Order

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

No_So Varchar 15 PK

No_Nota Varchar 15 FK reference ke T_nota_order (no_nota)

Tgl_So Datetime

Username Varchar 10 FK reference ke T_User (username)

Due_Date Date

Tabel 3.6 Tabel Detail Sales Order

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

No_So Varchar 15 FK reference ke T_So (No_So)

Id_rak Varchar 15 FK reference ke T_Rak (Id_Rak)

Get_Stok Mediumint 6

Harga Float

Subtotal Float

Keterangan Longtext

Sisa Integer 11

Id_Produk Varchar 10 FK reference ke T_produk (id_produk)


(65)

44

Tabel 3.7 Tabel Work Order

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

No_Wo Varchar 15 PK

Username Varchar 10 FK reference ke T_User (username)

Jumlah TinyInt 4

Start_WO Datetime

End_Wo Datetime

Jumlah_dibuat Mediumint 6

Keterangan text

Tabel 3.8 Tabel Produk

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

Id_Produk Varchar 10 PK

Nama_Produk Varchar 50

D_Lenght_Pr Float

D_Widht_Pr Float

D_height_Pr Float

Harga Float

Keterangan Text

Fee_marketing Float

Profit Float

Hpp Float

Harga_Jual Float

Tabel 3.9 Tabel Spesifikasi Produk

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

Id_Produk Varchar 10 FK reference ke T_Produk (id_Produk)

Nama Varchar 50


(66)

Tabel 3.10 Tabel Part

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

Id_Part Varchar 10 PK

Id_bhnBaku Varchar 10 FK reference ke T_BhnBaku (id_bhnbaku)

Jenis_Part Enum

Nama Varchar 50

D_Lenght_P Float

D_Widht_P Float

D_Height_P Float

Harga Float

Tabel 3.11 Tabel Pembelian

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

No_Pembelian Varchar 15 PK

Id_Supplier Varchar 15 FK reference ke T_Supplier (id_Supplier)

Tgl_Pembelian Date

Jenis_pembelian enum

No_Po Varchar 15

Due_Date Date

Tipe_payment varchar 30

Tabel 3.12 Tabel Detail Pembelian

Nama Field Tipe Data Ukuran Key

No_Pembelian Varchar 15 FK reference ke T_pembelian(no_pembelian)

Id_part Varchar 10 FK reference ke T_part (id_part)

Id_bhnBaku Varchar 10 FK reference ke T_BhnBaku (id_bhnbaku)

Harga Float

Subtotal Float

Harga Float


(1)

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI PT. TEPAT INDUSTRY

Oleh Ragil Agus Suroso

10107856

Manufaktur adalah proses merubah bahan baku menjadi produk, yang didalamnya terdapat proses penanganan data. Tetapi pada kenyataannya, di PT. Tepat Industry masih melakukan proses penanganan data manufaktur secara manual yang menyebabkan beberapa permasalahan dan kendala, seperti pendataan kurang akurat, lambatnya pelayanan kepada customer, tidak amannya data dan penyimpanan data yang kurang terstruktur. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah Sistem Informasi Manufaktur yang dapat memudahkan menangani pendataan, meningkatkan pelayanan kepada customer, dan adanya media penyimpanan data yang aman dan terstruktur.

Sistem informasi ini menggunakan metodologi waterfall yang terdiri dari tahap analisis permasalahan, Design dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) untuk perancangan model fungsional dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model datanya, Coding

dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi dan database MySql, Testing yang dilakukan dengan metode Black Box dan Maintenance yang merupakan tahap akhir dari metodologi waterfall.

Sistem informasi ini dapat digunakan untuk menangani pendataan pegawai, pemesanan produk dari customer, transaksi penjualan produk, transaksi pembelian bahan baku dan part ke supplier dan mencatat keluar masuknya barang di gudang.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa secara fungsional semua proses pada sistem informasi ini dapat berfungsi dengan baik, memberikan output yang sesuai dengan

input tertentu yang diberikan. Sedangkan berdasarkan hasil kuisioner terhadap pegawai dan customer

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ini memudahkan pegawai dalam menangani pendataan serta

customer menilai pelayanannya lebih meningkat.

1. Latar Belakang

Perusahaan manufaktur seperti PT. Tepat Industry sebagai perusahaan usaha nasional di bawah ketentuan - ketentuan teknik industri, memerlukan informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Terdapat berbagai macam proses pengolahan data didalamnya. Salah satu proses pengolahan data yang akan dibahas adalah pengolahan data barang jadi atau produk. Proses - proses yang sangat erat kaitanya dengan produk adalah pembelian dan pemilihan bahan baku, marketing produk kepada customer, transaksi penjualan produk, serta pengaturan barang di gudang.

Bagi calon customer yang akan melakukan pemesanan produk, maka harus melalui pegawai bagian marketing untuk melakukan transaksi penawaran. Kemudian pegawai bagian

marketing akan melakukan pengecekan kepada

pegawai bagian gudang untuk mengetahui apakah barang yang dipesan tersedia. Apabila produk tersebut tidak tersedia di gudang maka pegawai bagian marketing akan berkomunikasi dengan pegawai bagian produksi. Aliran komunikasi antar pegawai ini belum terstruktur secara rapi sehingga dapat menggangu pelayanan


(2)

2. Tujuan

Untuk memudahkan pegawai menangani pendataan.

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap

customer.

Untuk mendapatkan database yang baik dan terstruktur

3. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan langkah awal untuk pengembangan sistem, karena perancangan bahkan implementasi sistem tidak akan terwujud dengan baik tanpa adanya analisis terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini. Sebelum dilakukan pengembangan dan perancangan sistem terlebih dahulu dilaksanakan analisis kebutuhan database dan sistem informasi yang akan dibangun.

ERD

Customer Memesan Produk

User Memiliki Pegawai

Memiliki

Memiliki Membuat

Membuat

Membuat

Part Memiliki Bahan Baku Memiliki Rak Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Membeli Memiliki N 1 1 N N

1 N 1

1

N N N

1 1 1 Id_Part Id_Bhnbaku Id_pembelian Id_Supplier Id_Rak Id_rak Material Id_Material Memiliki 1 1 Memiliki Id_Customer Id_Produk Id_Pegawai Username no_nota Id_Produk Id_so Id_wo 1 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Memeriksa Menyimpan 1 1 1 1 Spesifikasi Produk 1 1 Sales Order Work Order

Lajur Memiliki Memiliki Detail Pembelian 1 Nota Order

Detail Nota Order

Memiliki Detail Sales order Memiliki Memiliki Supplier Memiliki Pembelian Id_pembelian 1 1 1 N 1 1 1 1 1 1 Memiliki 1 N Memeriksa 1 1 Id_so no_nota Tabel Relasi T_Customer PK Id_Customer Nama Alamat Kota Negara Kodepos Telp Fax Email Website Contact_Person FK1 Id_Produk T_Supplier PKId_supplier Nama Alamat Kota Negara Telp Kodepos Fax Email Website Contact_person T_Pegawai PKId_Pegawai Nama Jabatan Tempat_Lahir Tgl_Lahir Alamat Kota Kodepos Telp JenisKelamin T_Bhn_Baku PK Id_bhnbaku Nama D_length_B D_Widht_B D_Height_B Harga Keterangan FK1Id_material T_Part PK Id_Part Nama Jenis_Part FK1Id_bhnbaku D_lenght_P D_Widht_P D_Height_P Harga T_Produk PKId_Produk Nama_Produk D_Lenght_Pr D_Widht_Pr D_Height_Pr Harga Keterangan Fee_Marketing Profit HPP Harga_Jual T_User PK UserName FK1Id_Pegawai Password Access T_Sales_Detail FK1 No_SO Jumlah Get_Stok Harga Sub_Total Keterangan Sisa FK2 Id_Rak FK3 Id_Produk T_Rak PK Id_Rak Nama Kapasitas Keterangan FK1Id_Produk FK2Id_Part FK3Id_bhnbaku FK4No_WO T_detail_pembelian FK1 No_Pembelian FK2 Id_Part FK3 Id_bhnbaku harga jumlah subtotal keterangan T_Nota_Order PK No_Nota FK1 Id_Customer Due_date No_Po Tgl_Nota FK2 UserName T_Sales_Order PK No_SO Tgl_SO Due_date FK1No_Nota FK2UserName T_Work_Order PK No_WO Jumlah Start_WO End_Wo Jumlah_dibuat Keterangan FK2UserName T_Spesifikasi_Produk Nama FK1 Id_Part FK2 Id_Produk T_Lajur Nama FK1 Id_Rak T_Pembelian PK No_Pembelian FK1Id_supplier Jenis_pembelian Tgl_Pembelian No_Po Due_date Tipe_payment FK2UserName T_Material PKId_material Nama Keterangan T_Detail_Nota_Order Jumlah Keterangan FK1No_Nota FK2Id_Produk

Konteks Diagram

Sistem Informasi Manufaktur Marketing Gudang Purchasing Kepala Teknisi

Username & Password Data Sales order Data Work Order Info history sales order Info history work order

Info login gagal Info Sales order Info Work Order Info history sales order Info history work order Username & Password

Data pesanan Data Customer Data Nota order Data History Nota Order Info login gagal

Info pesanan Info Customer Info nota order Info History Nota Order

Username & Password Data gudang bahan baku Data gudang Part Data gudang Produk Data Pesanan bahan baku Data Pesanan Part Info login gagal Info gudang bahan baku Info gudang part Info gudang produk Info Pesanan bahan baku Info Pesanan Part Username & Password

Data Master Data Pegawai Data User

Info login gagal Info Master Info Pegawai Info User

4. Implementasi

Implementasi sistem merupakan kelanjutan dari kegiatan analisis dan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai usaha mewujudkan sistem yang telah dirancang serta merupakan tahap peletakan sistem supaya siap untuk diaplikasikan dalam


(3)

perusahaan dan dioperasikan sesegera mungkin. Implementasi sistem dapat dikategorikan menjadi beberapa tahapan, tahapan-tahapan tersebut diantaranya.

Tampilan antarmuka

5. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap Sistem Informasi Manufaktur di PT. Tepat Industry adalah sebagai berikut:

a Sistem Informasi Manufaktur ini dapat membantu pegawai dalam menangani pendataan pesanan produk, pendataan bahan baku, pendataan part, pendataan produk, pendataan transaksi, serta pendataan produk di gudang.

b Sistem Informasi Manufaktur ini membantu dalam meningkatkan pelayanan pesanan kepada customer. c Sistem Informasi Manufaktur ini dapat

menyajikan informasi sesuai kebutuhan karena di bangun dengan database yang sudah terstruktur.


(4)

PT. TEPAT INDUSTRY

MANUFACTURING INFORMATION SYSTEM

by

Ragil Agus Suroso 10107856

Manufacturing is the process of changing raw materials into products, which is handling data process. But in reality, PT. Tepat Industry are still doing handling data process manufacturing manually which caused some problems and obstacles, such as inaccurate data, slow service to the customer, not safe storage of data and less structured data. Therefore required a Manufacturing Information System that makes it easy to handle data collection, improving service to customers, and the data storage safe and structured.

This Information system is using methodology waterfall consisting of problem analysis stage, using Design Data Flow Diagram (DFD) for the functional design model and Entity Relationship Diagram (ERD) model to describe the data, Coding using Borland Delphi programming language and MySQL database server, the Testing performed with the method of Black Box and Maintenance which is the final stage of the waterfall methodology.

This information system can be used to handle employee data collection, product orders from customers, sales transactions, purchase of raw materials and parts to the supplier and recorded turnover of goods in the warehouse.

Based on the tests that have been made available, the conclusion that it is functionally all processes on this information system to function properly, providing output in accordance with a particular input given. While based on the results of questionnaires to employees and customers can be concluded that this information system allows employees to handle data collection and better customer service.

1. Background

Manufacturing companies such as PT. Exactly Industry as a national business enterprise under the provisions - the provision of industrial engineering, require the information to establish the wheel industry. There are various kinds of data processing in it. One of the data processing will be discussed is the data processing of finished goods or products. Process - a process that is closely kaitanya with the purchase of products and raw materials selection, product marketing to customers, sales transactions, as well as goods in the warehouse setting.

For prospective customers that will make ordering products, it must be through the marketing staff to conduct transactions bidding. Then the marketing staff will conduct checks to employees of the warehouse to see if the goods ordered are available. If the product is not available at the warehouse then the marketing personnel will communicate with employees of

the production. The flow of communication between employees is not neatly structured so as to disrupt services

2. Purpose

To facilitate the employees to handle data collection.

To improve service to customers. To get a good database and structured

3. System Analysis

Systems analysis is the first step for the development of the system, because even the implementation of the system design will not be realized well without any analysis of the system is running now. Prior to the development and advance system design


(5)

needs analysis carried out database and information system that will be built.

ERD

Customer Memesan Produk

User Memiliki Pegawai

Memiliki

Memiliki Membuat

Membuat

Membuat

Part Memiliki Bahan Baku Memiliki Rak Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Membeli Memiliki N 1 1 N N

1 N 1

1

N N N

1 1 1 Id_Part Id_Bhnbaku Id_pembelian Id_Supplier Id_Rak Id_rak Material Id_Material Memiliki 1 1 Memiliki Id_Customer Id_Produk Id_Pegawai Username no_nota Id_Produk Id_so Id_wo 1 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Memeriksa Menyimpan 1 1 1 1 Spesifikasi Produk 1 1 Sales Order Work Order

Lajur Memiliki Memiliki Detail Pembelian 1 Nota Order

Detail Nota Order

Memiliki Detail Sales order Memiliki Memiliki Supplier Memiliki Pembelian Id_pembelian 1 1 1 N 1 1 1 1 1 1 Memiliki 1 N Memeriksa 1 1 Id_so no_nota Relationship Table T_Customer PK Id_Customer Nama Alamat Kota Negara Kodepos Telp Fax Email Website Contact_Person FK1Id_Produk T_Supplier PKId_supplier Nama Alamat Kota Negara Telp Kodepos Fax Email Website Contact_person T_Pegawai PKId_Pegawai Nama Jabatan Tempat_Lahir Tgl_Lahir Alamat Kota Kodepos Telp JenisKelamin T_Bhn_Baku PK Id_bhnbaku Nama D_length_B D_Widht_B D_Height_B Harga Keterangan FK1Id_material T_Part PK Id_Part Nama Jenis_Part FK1Id_bhnbaku D_lenght_P D_Widht_P D_Height_P Harga T_Produk PKId_Produk Nama_Produk D_Lenght_Pr D_Widht_Pr D_Height_Pr Harga Keterangan Fee_Marketing Profit HPP Harga_Jual T_User PK UserName FK1Id_Pegawai Password Access T_Sales_Detail FK1No_SO Jumlah Get_Stok Harga Sub_Total Keterangan Sisa FK2Id_Rak FK3Id_Produk T_Rak PK Id_Rak Nama Kapasitas Keterangan FK1 Id_Produk FK2 Id_Part FK3 Id_bhnbaku FK4 No_WO T_detail_pembelian FK1No_Pembelian FK2Id_Part FK3Id_bhnbaku harga jumlah subtotal keterangan T_Nota_Order PK No_Nota FK1Id_Customer Due_date No_Po Tgl_Nota FK2UserName T_Sales_Order PK No_SO Tgl_SO Due_date FK1No_Nota FK2UserName T_Work_Order PK No_WO Jumlah Start_WO End_Wo Jumlah_dibuat Keterangan FK2UserName T_Spesifikasi_Produk Nama FK1Id_Part FK2Id_Produk T_Lajur Nama FK1Id_Rak T_Pembelian PK No_Pembelian FK1Id_supplier Jenis_pembelian Tgl_Pembelian No_Po Due_date Tipe_payment FK2UserName T_Material PKId_material Nama Keterangan T_Detail_Nota_Order Jumlah Keterangan FK1 No_Nota FK2 Id_Produk

contex diagram

Sistem Informasi Manufaktur Marketing Gudang Purchasing Kepala Teknisi

Username & Password Data Sales order Data Work Order Info history sales order Info history work order

Info login gagal Info Sales order Info Work Order Info history sales order Info history work order Username & Password

Data pesanan Data Customer Data Nota order Data History Nota Order Info login gagal

Info pesanan Info Customer Info nota order Info History Nota Order

Username & Password Data gudang bahan baku Data gudang Part Data gudang Produk Data Pesanan bahan baku Data Pesanan Part Info login gagal Info gudang bahan baku Info gudang part Info gudang produk Info Pesanan bahan baku Info Pesanan Part Username & Password

Data Master Data Pegawai Data User

Info login gagal Info Master Info Pegawai Info User

4. Implementation

Implementation of the system is a continuation of the activities of systems analysis and design and can be seen as an attempt to realize the system has been designed and is laying stage so that the system is ready to be applied within the company and operated as soon as possible. Implementation of the system can be categorized into several stages, these stages in between

Interface

5. Conclusion

On the basis of the discussion of analysis and testing has been done, it can be concluded to the Manufacturing Information System in PT. Exactly Industry is as follows:


(6)

a Manufacturing Information System can assist employees in order to handle data collection products, raw data, part data collection, data collection products, transactions, and data warehouse products. b Manufacturing Information System helps in improving service to the customer orders. c Manufacturing Information System can provide information as needed for the build with the database that have been structured.