Sistem Informasi Parkir Pada Resor Pangrango Sukabumi

(1)

i ABSTRAK

Keberadaan komputer dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan telah meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu. Salah satu contoh penerapan yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah penerapan program komputer dalam mengatur perparkiran di mal, plaza, Gedung dan hotel. Akhir-akhir ini, hampir seluruh mal, plaza, Gedung dan hotel menggunakan penerapan program komputer untuk mengatur proses perparkiran. Resor pangrango adalah salah satu hotel yang masih menggunakan sistem manual dalam proses pengelolaan jasa parkir, tentunya hal ini menjadi kendala besar Resor Pangrango dalam menghadapi era teknologi informasi sekarang ini. Untuk itu diperlukan sebuah sistem aplikasi komputer dalam mengatasi kendala-kedala tersebut. Program komputer tersebut sering disebut sebagai Sistem Informasi parkir.

Untuk mendukung perubahan sistem ini, maka diperlukan perancangan sistem dengan metode prototype. Teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian dengan cara observasi dan wawancara sedangkan alat yang digunakan untuk merancangan sistem tersebut berupa flowmap (bagan alur dokumen), konteks diagram, Data Flow Diagram (DFD), Spesifikasi Proses, ER-Diagram (ERD), Skema database dan Perancangan desain antar muka. Alat-alat yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah Visual Basic versi 6.0 dan aplikasi database SQL Server.

Skripsi ini menjelaskan tentang proses analisis, desain dan implementasi sistem informasi parkir pada Resor Pangrango Sukabumi. Dari analisis yang berjalan serta tahapan perancangan yang dilalui dapat disimpulkan bahwa sistem yang baru dapat memenuhi segala kebutuhan pengguna.


(2)

ii

ABSTRACT

The presence of computers in supporting the company's operational activities have increased the efficiency of energy and time. One example application of the most frequently encountered in everyday life are applying computer programs to regulate parking in shopping malls, plazas, buildings and hotels. Lately, almost all the malls, plazas, building and hotel uses computer programs to manage the implementation process of parking. Pangrango resort is one of the hotels that still use manual system in the process of managing parking services, of course, this becomes a major obstacle Pangrango resort in the face of this information technology era. For that needed a computer application systems to overcome these constraints. The computer program is often referred to as The Information Systems parking.

To support changes in this system, it is necessary to design the system with

prototype method. Data collection techniques using research method by observation and interviews while the tool used to form the system merancangan flowmap (document flow chart), context diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), Specification Process, ER-Diagram (ERD), and database schema The design of the interface design. Tools that will be used to implement the system is Visual Basic version 6.0 and SQL Server database applications.

This thesis describes the process of analysis, design and implementation of

information systems at the resort parking Pangrango Sukabumi. From the current analysis and design stages through which it can be concluded that the new system meets all user needs.


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kepemilikan kendaraan di perkotaan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kegiatan manusia didalamnya terutama pada kawasan yang memiliki prosentase yang tinggi atas kegiatan perdagangan dan komersial.

Tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi sudah pasti diawali dan diakhiri ditempat parkir. Kondisi yang semacam ini tentunya akan membutuhkan ruang parkir yangmemadai, namun persediaan ruang parkir di kawasan pusat kota biasanya sangat terbatas,terutama areal parkir di luar badan jalan (off Street parking). Masalah utama dari parkir adalah terbatasnya ruang parkir yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang membutuhkan tempat areal parkir sehingga untuk pemecahannya perlu di tambah areal parkir yang luas sedangkan di pusat kota terutama pada kawasan yang kegiatan perdagangan dan jasa tinggi lahan yang ada sangat terbatas dan mahal.

Dewasa ini, perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil telah berbondong-bondong untuk menggunakan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung proses operasional perusahaan. Keberadaan


(4)

komputer dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan telah meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu.

Salah satu contoh penerapan yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah penerapan program komputer dalam mengatur perparkiran di mal, plaza, Gedung dan hotel. Akhir-akhir ini, hampir seluruh mal, plaza, Gedung dan hotel yang ada di kota ini menggunakan penerapan program komputer untuk mengatur proses perparkiran. Program komputer tersebut sering disebut sebagai Sistem Informasi parkir.

Resor Pangrango adalah sebuah tempat penginapan yang berada di kawasan rekreasi kota Sukabumi yang indah, dan berdiri di atas area seluas 5 hektar, Resor ini terletak di kaki Gunung Pangrango dengan kondisi alam yang sangat sejuk dan autentik, serta berbagai objek wisata alam yang sangat indah dan menarik untuk dinikmati. Tempat ini sangat tepat untuk argowisata, karena di sekelilingnya terbentang perkebunan teh yang masih aktif. Di samping itu, bagi Anda yang menggemari olahraga ekstrim, Anda bisa berarung jeram di sungai Citatih. Namun, sebagai tempat peristirahatan resor pangrango mampu memberikan suasana relaks dan menyenangkan dari bungalow-bungalow yang bergaya semi modern dan diramu unsur tradisional Parahyangan yang khas. Dalam melaksanakan operasional sehari- hari resor pangrango sudah menggunakan aplikasi komputer, namun dalam bidang pengelolaan parkir kendaran tamu masih menggunakan proses manual sehingga sering terjadi kesalahan dan kendala dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, jika menggunakan proses pencatatan kendaraan yang masuk dan keluar, maka akan memakan waktu


(5)

yang cukup lama untuk melakukan proses analisis terhadap data kendaraan tersebut sehingga tidak efisien. Kemungkinan lainnya yang dapat terjadi yaitu data yang dicatat pada lembaran kertas tersebut dapat hilang, kotor, ataupun terbakar. Maka untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, banyak perusahaan pengelolaan perparkiran telah beralih ke program komputer. Data kendaraan yang masuk dan keluar akan di- input oleh operator ke dalam komputer. Kemudian, berdasarkan data kendaraan yang di- input tersebut, program komputer akan menganalisis dan memberikan berbagai laporan yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. Dengan adanya program komputer ini, maka laporan- laporan yang didapatkan akan jauh lebih efektif, efisien dan akurat dibandingkan dengan menggunakan sistem manual.

Berdasarkan uraian yang disebutkan di atas, penulis merasa tertarik untuk menganalisis Sistem Parkir tersebut. Oleh karena itu, penulis memilih tugas akhir dengan judul “ Sistem Informasi Parkir pada Resor Pangrango Sukabumi”.

1.2. Identifikasi dan R umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terlihat berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan jasa parkir dalam pelaksanaan pelayanan jasa parkir pada Resor Pangrango, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Pencatatan dan pengecekan slip bukti parkir masih dilakukan secara manual, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.


(6)

2. Tidak adanya informasi mengenai ketersediaan ruang parkir.

3. Tidak adanya laporan penerimaan uang parkir yang akurat dan jelas.

Dari identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Parkir yang sedang berjalan pada Resor Pangrango Sukabumi.

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Parkir pada Resor Pangrango Sukabumi.

3. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Parkir pada Resor Pangrango Sukabumi.

4. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi Parkir pada Resor Pangrango Sukabumi.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk membuat suatu Sistem Informasi Parkir yang terkomputerisasi dalam mendukung pengolahan data perparkiran di Resor Pangrango Sukabumi agar lebih efektif dan efisien.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Parkir yang sedang berjalan pada Resor Pangrango Sukabumi.


(7)

2. Untuk merancang Sistem Informasi Parkir pada Resor Pangrango Sukabumi. 3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Parkir pada Resor

Pangrango Sukabumi.

4. Untuk Menguji Sistem Informasi Parkir pada Resor Pangrango Sukabumi.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Memberikan Informasi akurat dan cepat kepada pengendara mengenai pelayanan jasa parkir yang meliputi data ketersediaan lahan parkir.

2. Mengurangi kesalahan dalam proses pembuatan laporan penerimaan jasa parkir.

1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu

Memberikan masukan untuk Ilmu Manajemen Informatika dalam Sistem Informasi Parkir pada Resor Pangrango Sukabumi.

2. Bagi Peneliti lain

Menjadi bahan masukan dan sumber informasi sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam penelitian ini. 3. Bagi Penulis

Untuk mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang pernah diterima penulis selama bangku kuliah kedalam dunia nyata.


(8)

1.5. Batasan Masalah

Agar dapat lebih fokus dan pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi permasalahan pada :

1. Sistem yang dibangun hanya mencakup sistem informasi pencatatan data kendaraan dan proses analisis terhadap data tersebut.

2. Sistem yang dibangun tidak menangani denda parkir dan jasa penitipan helm.

3. Input dari perangkat lunak yang dirancang mencakup data kendaraan masuk

dan keluar, jam masuk dan keluar, dan biaya parkir. 4. Output yang dapat dihasilkan berupa :

a. Laporan penerimaan uang per hari, per bulan dan per tahun. b. Daftar sisa kendaraan dalam lokasi perparkiran.

5. Penelitian terbatas pada mahasiswa semester akhir UNIKOM.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian di Resor Pangrango Sukabumi Jl. Selabintana Km 7 Sukabumi, Jawa Barat 43151 Indonesia, Telp. (0266) 211532, 211533, 223119 Fax. (0266) 221520 pada bulan Maret sampai Juni 2010.


(9)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Nama Kegiatan

2010

Fe br uari Mare t April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

2 3 4

Penyusunan Proposal

Survey Objek Penelit ian Mendengarkan Kebutuhan User Membangun Sistem


(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Beberapa para ahli mengemukakan pegertian sistem seperti dibawah ini :

Menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS (2003:27), Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.

Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Al-bahran bin ladjamudin ( 2005 : 3) menjelaskan terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikansistem sebagai sekelompok elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Dari definisi-definisi sistem di atas penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berkaitan


(11)

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.1 Karakteristik sistem

Karakteristik sistem menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005:3) menjelaskan bahwa Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-kompenen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, pengolahan dan sasaran atau tujuan sebagai berikut :

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah dari komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membetasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.Lingkungan luar yang


(12)

menguntungkan berupa energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedagkan lingkungan kuar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem deng subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

f. Keluaran sistem

Keluaran sistem adalah energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masuka n untuk subsistem yang lain.


(13)

g. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahannya. Pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005:6) menjelaskan bawah sistem dapat diklasifikasikan berdsarkan sudut pandang sebagi berikut :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan

(Habblumminallah).

2. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

a. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang


(14)

pencipta alam). Misalnay sistem perputaran bumi, sistem pergantia n siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia.

2. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan

human-mechine sistem atu ada yang menyebut dengan man-chine

system. Sistem informasi merupakan contoh man-chin system karena

menyengkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. b. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system)

1. Deterministic system beroprasi dengan tingkah lak u yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/konsten dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer. 2. Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabailitas. Contoh : Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

c. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system)

1.Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).


(15)

2.Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2. Definisi Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut :

Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS (2003:2), informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Menurut Edhy Susanto (2004:4), Informasi merupakan pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau tidak langsung pada saat yang akan datang.

Definisi informasi menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 8) menjelaskan bahwa:informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.

Menurut Adi Nugroho, ST.,MMSI (2004:5,6), Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi pengguna.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data sehingga dapat lebih berarti dan berguna bagi penerimanya.


(16)

2.2.1 Siklus Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 2) data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Data dapat berupa angka-angka, huruf- huruf, atau simbol-simbol khusus atau gabungan darinya.Sedangkan informasi (information) hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian.

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing, dan output.

Ga mbar 2.1 Siklus Pengolahan Data

[Su mber A l-Bahra b in lad ja mudin: Analisis Dan Desain Sistem Informasi - Ed isi perta ma – Yogyaka rta; Penerbit Graha Ilmu ,2005:11]

Input.Tahap ini merupakan proses memasukan data ke dalam proses computer lewat alat input (input device).

Processing.Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing device), yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, megklasifikasikan, mengurutkan, mngendalikan, atau mencari di storage.

Input (Data)

Proses (Pengolahan Data)

Output (Informasi)


(17)

Output.Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data kea lat output (output device), yaitu berupa informasi.

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasimerupakan salah satu yang benar-benar diperhatikan karenatingkatnilaisuatuinformasiditentukanolehkualitasinformasiitusendiri, kualitas informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang terjadi dan tidak menyesatkan. Akurat juga memiliki arti bahwa informasi harus jelas maksudnya.

2. Tepat Waktu.

Berarti informasi yang datang ke penerima harus tepat waktu, tidak boleh ada keterlambatan karena jika informasi yang datang tidak tepat waktu maka akan menghambat dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi yang membutuhkan dan informasi untuk tiap-tiap orang antara satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Al-bahra bin Ladjamudin (2005:13) Sistem informasi adalah sebuah sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen


(18)

dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengendalikan organisasi. Menurut Efraim Turban, R. Kelly Rainer dan Richard (2006:49), mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto (2005:11), Sistem informasi adalah suatu s istem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyedikan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalahsekumpulan komponen pembentuk sistem yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu yaitu mendapatkan informasi.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan. Blok tersebut masing- masing saling berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan untukmencapai sasaran. Komponen / blok tersebut yaitu :

1. Komponen Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalamsistemInformasi. 2. Komponen Model


(19)

memanipulasidatainputdandatayangtersimpandibasisdatadengancara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen Output ( komponen Keluaran)

Produk atau hasil akhir dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan membantu pengendalian sistem.

5. Komponen Basis Bata

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Komponen Kontrol

Komponen kontrol merupakan pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

2.4. Pengertian Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya.Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan.


(20)

Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata- mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang.

2.4.1. Fasilitas Parkir

Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa.Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum negara atau warga negara.Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap penggunaan fasilitas yang diusahakan.

Fasilitas parkir berbentuk:

 Parkir di pinggir jalan

 Parkir di luar badan jalan

2.4.1.1. Perlengkapan ruang parkir

Penahan ban agar kendaraan untuk menahan roda sebagai batas paling jauh kendaraan masuk ruang parkir, ruang parkir dilengkapi dengan:

Marka

Marka parkir berupa garis utuh mengelilingi ruang parkir, bisa berwarna kuning ataupun garis putih, atau garis paralel untuk ruang parkir tegak lurus atau


(21)

membentuk sudut. Khusus untuk penderita cacat harus dilengkapi dengan marka simbol penderita cacat dan dilengkapi dengan rambu yang menunjukkan bahwa ruang parkir tersebut khusus untuk penderita cacat.

Stopper parkir

Untuk mempermudah kendaraan masuk dan keluar dari ruang parkir, diberikan penahan roda yang tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah sehingga kendaraan tidak kebablasan mundur atau maju karena keterbatasan jarak pandang. Stopper dapat juga berupa bagian jalan yang turunkan seperti yang banyak digunakan di terminal, stasiun pengisian bahan bakar, khususnya untuk pengisian bahan bakar gas.

2.4.1.2. Kebijaksanaan Parkir

Beberapa kebijakan parkir yang diterapkan diberbagai Negara, antara lain:

1. Kebijakan tarip parkir yang ditetapkan berdasarkan lokasi dan waktu, semakin dekat dengan pusat kegiatan/kota tarip lebih tinggi, demikian juga semakin lama semakin tinggi. Kebijakan ini diarahkan untuk mengendalikan jumlah pemarkir dipusat kota/pusat kegiatan dan mendorong penggunaan angkutan umum.

2. Kebijakan pembatasan ruang parkir, terutama didaerah pusat kota ataupun pusat kegiatan. Kebijakan ini biasanya dilakukan pada parkir dipinggir jalan yang tujuan utamanya untuk melancarkan arus lalu


(22)

lintas, serta pembatasan ruang parkir di luar jalan yang dilakukan melalui IMB/Ijin Mendirikan Bangunan.

3. Kebijakan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar ketentuan dilarang parkir dan dilarang berhenti serta pemarkir di luar tempat yang ditentukan untuk itu. Bentuk penegakan hukum dapat dilakukan melalui penilangan ataupun dengan gembok roda.

2.4.2. Sistem Informasi Parkir

Sistem Informasi Parkir adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarka n dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai perparkiran.

Dari definisi yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Parkir yaitu suatu sistem yang dapat memberikan informasi mengenai data yang diolah dalam proses per-parkiran beserta laporannya. Adapun prosesnya antara lain input data nomor kendaraan bermotor, data ketersediaan lahan parkir, data biaya parkir ,beserta laporan – laporan yang menyertai dalam setiap proses parkir.

2.5. Perancangan Basis Data

Definisi basis data menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005:129) menjelaskan bahwabasis data(database) adalah sekumpulan data store (bisa dalam


(23)

jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan skunder lainnya.

2.6. Pengertian Jaringan Komputer

Definisi jaringan komputer menurut Budhi Irawan (2005:5) dalam bukunya yang berjudul jaringan komputer, menjelaskan bahwa jaringan komputer adalah interkoneksi antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.

2.6.1. Tipe Jaringan Kompute r

Menurut Budhi Irawan (2005:19) menjelaskan bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Adapun Tiga katagori utama jaringan komputer yaitu :

a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.

Konfigurasi LAN biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang terhubungkan oleh jaringan yang dipakai bersama.Terdapat dua model paradigma


(24)

jaringan atas dasar hubungan masing masing komputer dalam jaringan.Model pertama adalah peer to peer, sedangkan yang kedua adalah client server.

Pada model peer to peer, tidak ada komputer yang bertindak sebagai

server atau pengatur jaringan.Sedangkan pada model client server, terdapat satu atau lebih komputer yang di jadikan sebagai sebuah file server. Komputer yang bertindak sebagai file server ini digunakan untuk menyimpan perangkat lunak

(software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak

yang dapat digunakan oleh komputer komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation.Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari

file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi

untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan

Sebuah Metropolitan Area Network (MAN), biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan lokal ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.


(25)

c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar

Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara- negara lain.

Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

2.6.2. Topologi Jaringan

Menurut Budhi irawan (2005:25) menjelaskan topologi jaringan adalah denah bagaimana cara menghubungkan komputer satu dengan lain.berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi jaringan yang biasa digunakan yaitu :

a. Linier Bus (Garis Lurus )

Topologi linier bus (garis lurus) terdiri dari dari satu jalur kabel utama dimana pada masing- masing ujungnya diberikan sebuah terminator.semua nodes pada jaringan (file server,workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utamg (backbone).


(26)

jaringam-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan topologi lienier ini.

File server

Ga mba r. 2.2 Topo log i Lin ie r Bus (Ga ris Lu rus)

[Su mber Budhi Ira wan: Ja ringan Ko mputer - Ed isi perta ma –Yogyakarta; Penerb it Graha Ilmu ,2005:26]

Kelebihan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. mudah didalam mengkonfigurasikan komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.

2. tidak terlalu banyak menngunakan kabel dibandingkan dengan topologi star / bintang.

Kekurangan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).

2. membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya 3. sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang


(27)

4. sangat tidak disarankan pakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.

b. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes (file server workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator.

data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjut ketahap tujuannya. concentrator akan mengantur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater (penganut aliran data). konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair, dan dapat digunakn pula kabel coaxial atau kabel fiber optic.

Concentrator

Ga mba r.2.3 Topolog i Star (Bintang )

[Su mber Budhi Ira wan: Ja ringan Ko mputer - Ed isi perta ma –Yogyakarta; Penerb it Graha Ilmu ,2005:27]


(28)

Kelebihan dari topologi star (Bintang) adalah :

1. mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

2. tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

3. mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainny.

Kekurangan dari topologi star (Bintang) adalah :

1. membutuhkan lebih banyak kabel dari pada topologi linear bus 2. membutuhkan concentrator dan bilaman concentrator tersebut

rusak maka semua nod yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi 3. lebih mahal dari pada topologi liniear bus, karena biaya untuk

penggadaan concentrator.

c. Ring (Cincin)

Topologi ring atau cincin menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada teknologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star- wired ring.


(29)

Ga mba r.2.4 Topolog i Ring (Cinc in )

[Su mber Budhi Ira wan: Ja ringan Ko mputer - Ed isi perta ma –Yogyakarta; Penerb it Graha Ilmu ,2005:28]

d. Tree (Pohon)

Topologi model ini ,merupakan perpaduan antara topologi liniear bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi liniear bus. topologi ini memungkinkan untuk mengembangkan jarinagn yang telah ada, dan memungkinkan untk mengkonfigurasikan jarinagn sesuai dengan kebutuhan.

File server

Ga mba r.2.5 Topolog i Tree (Pohon )

[Su mber Budhi Ira wan: Ja ringan Ko mputer - Ed isi perta ma –Yogyakarta; Penerb it Graha Ilmu ,2005:28]


(30)

Kelebihan dari topologi tree (poho n) adalah :

1. proses konfigurasi haringan dilakukan dari titik ke titik pada masing- masing segmen.

2. didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak. Kekurangan dari topologi tree (pohon) adalah :

1. keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.

2. jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen akan ikut rusak.

3. sangat relative sulit untuk di konfigurasi dan proses kabelnya dibandingkan topologi jaringan yang lain.

2.7. Client Server

Definisi client server menurut Budhi irawan (2005 : 30) Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client.

Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan unutk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber sumber daya yang ada pada file server. model hubungan komponen yang ada dijaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama0sama memaka i sumber daya pada file server.


(31)

File Server

Ga mba r.2.6 Hubungan c lient se rve r

[Su mber Budhi Ira wan: Ja ringan Ko mputer - Ed isi perta ma –Yogyakarta; Penerb it Graha Ilmu ,2005:29]

Kelebihan model hubungan client server adalah :

1. terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) 2. skalabilitas

3. fleksibel

4. teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem

5. keseluruhan komponen (client / network/ server) dapat bekerja bersama. Kekurangan model hubungan client server adalah :

1. mahal

2. membutuhkan investasi untuk dedicated file server

3. perbaikan (jaringan beasr membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien)

4. berketergantungan

5. ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.


(32)

2.8. Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang berdasarkan pada bahasa pemprograman Basic. Pada saat menjalankan program ini, maka akan terlihat bagian-bagian program ini, yaitu :

1. Windows Utama

Pada bagian judul windows ini tertulis Microsoft Visual Basic

[Design].Dari windows ini, semua kegiatan pemprograman ini

dilakukan.Menu- menu yang terdapat pada windows ini digunakan selama perancangan program.

2. Windows Toolbox

Digunakan untuk pemilihan control-control yang akan digunakan oleh program yang akan dirancang.

3. Windows Properti

Digunakan untuk mengatur sifat (properti) dari Form atau control. Windows ini terdiri 3 bagian yaitu :

a. Bagian untuk memilih objek

b. Bagian untuk memilih properti sebuah objek c. Bagian pengaturan nilai properti

4. Windows Project

Digunakan untuk manajemen proyek yang digunakan dalam pembuatan program. Pada window project terdapat tiga file yaitu, form, modul bahasabasic dan visual basic control. Form ditulis dengan *.FRM, modul bahasa basic ditulis dengan *.BAS.


(33)

5. Windows Kerja ( Form )

Form adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagi kertas atau meja yang dapat dilukisi atau diletakkan ke dalamnya objek-objek lain

2.9. Crystal Report

Definisi crystal report menurut Madcom (2005 : 23) Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program visual basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage).

Sedangkan definisi crystah report menurut Djoko Pramono (2003 : 16)Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage), mencatat dengan crystal report hasilnya lebih baik dan mudah karena pada crystal report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.

2.10. Microsoft SQL Server 2000

SQL Server menurut Ketut Darmayuda( 2007 : 19 ) Microsoft SQL Server merupakan salah satu database relational yang banyak digunakan oleh dunia usaha.

Sedangkan definisi SQL Server menurut Feri Djuandi (2002 : 5 )SQLServer adalah sebuah sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi- fungsi ke dalam database tersebut.


(34)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelit ian merupakan lokasi dimana penelit ian berlangsung yaitu Resor PangrangoJl. Selabintana Km 7 Sukabumi, Jawa Barat 43151 Indonesia, Telp. (0266) 211532, 211533, 2231197, Fax. (0266) 221520, adapun sejarah singkat perusahaan, visi, misi, tujuan, struktur organisasi perusahaan dan deskripsi tugas tersebut adalah sebagai berikut :

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Resor Pangrango adalah sebuah tempat penginapan yang berada di kawasan rekreasi kota Sukabumi yang indah, dan berdiri di atas area seluas 5 hektar, Resor ini terletak di kaki Gunung Pangrango dengan kondisi alam yang sangat sejuk dan autentik, serta berbagai objek wisata alam yang sangat indah dan menarik untuk dinikmati.Tempat ini sangat tepat untuk argowisata, karena di sekelilingnya terbentang perkebunan teh yang masih aktif. Di samping itu, bagi Anda yang menggemari olahraga ekstrim, Anda bisa berarung jeram di sungai Citatih. Namun, sebagai tempat peristirahatan, reso r Pangrango mampu memberikan suasana relaks dan menyenangkan dari bungalow-bungalow yang bergaya semi modern dan diramu unsur tradisional Parahyangan yang khas.

Resor Pangrango dibangun pada masa penjajahan Belanda, Ketika itu pada tahun 1898 saat Belanda membangun Jalan Raya Bogor-Sukabumi, mereka


(35)

mencari tempat untuk peristirahatan para petinggi pengawas pembangunan jalan dan pemilik perkebunan. Dari situlah kemudian dibangun sebuah penginapan, lokasi tersebut dipilih karena keindahan gunung pangrango dengan nuansa alamnya yang mengagumkan. Resor Pangrango dulunya bernama “GEMEENTE

ZIEKENHUIS” kemudian pada tahun 8 September 1920 namanya berubah

menjadi Hotel Pangrango. Banyak perubahan nama hotel dan pemilik hotel sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, dari sumber yang didapat bahwa kepemilikan hotel pangrango banyak misteri yang tersimpan di dalamnya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan VisiResor Pangrango:

” Menjadi Resor yang tepat dan nyaman untuk perjalanan wisata anda" ”. Misi Resor Pangrango:

Memberikan pelayanan yang paripurna kepada pengunjung dengan cara : 1. Pengunjung diperlakukan sebagai raja.

2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan hotel yang bersih,asri dan aman.

3. Membantu peningkatan devisa dan pariwisata daerah. 4. Menggerakkan roda perekonomian rakyat.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan suatu Struktur Organisasi yang mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap bagian. Dari struktur


(36)

organisasi tersebut dapat dilihat hubungan anatara ba gian – bagian yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Resor Pangrangodapat dilihat pada gambar 3.1. Tugas dari masing- masing bagian sesuai dengan kedudukannya di dalam perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASIRESOR PANGRANGO

Gambar 3.1Struktur Organisasi

MANAGER

Asistant Manager

Accounting Front Office

Marketing

Cooker,Waiter/ Waitress,Room

Service

Food & Beverage Dept.

Security

Laundry & Linen Dept. House Keeping

Dept.

Room Boy, Public Area

Laundress, Liners

Security Area Hotel, Security


(37)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berdasarkan Struktur Organisasi yang ada pada Resor Pangrango, maka akan dijelaskan masing – masing tugas dan tanggung jawab dari unsur – unsur organisasi tersebut :

1. Manager

a. Membantu kelancaran tugas-tugas direktur yang sifatnya operasional atau berhubungan dengan kegiatan operasional.

b. Memberikan laporan lengkap kepada direktur secara periodik yang didapat dari kebijakan-kebijakan yang diambil.

c. Memberikan kebutuhan kerja yang diperlukan dalam kaitannya dengan pekerjaan yang diberikan.

d. Menentukan spesifikasi pekerjaan yang diberikan kepada karyawan.

e. Controlling kinerja pegawai.

f. Memberikan solusi pemecahan masalah/decision maker. 2. Asistant Manager

a. Mencatat uraian tugas dari manager

b. Berkoordinasi kepada setiap bagian untuk pelaksanaan kerja. c. Menggantikan tugas manager disaat manager ada kepentingan lain. d. Membuat laporan hasil kerja kepada manager.

3. Accounting

a. Mengatur segala bentuk hal administrasi yang ada dalam perusahaan. b. Mengelola keuangan/cash flow perusahaan/hotel.


(38)

c. Membuat laporan keuangan dari segala transak i kebutuhan operasional, dan belanja perusahaan/hotel.

d. Menyeleksi kebutuhan operasional perusahaan/hotel. 4. Marketing

a. Memasarkan produk yang ditawarkan. b. Membuat strategi pemasaran produk.

c. Mengarahkan konsumen memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas.

d. Memberikan masukan terhadap produk yang dihasilkan. 5. Front Office

a. Menerima telepon dari para tamu.

b. Mengecek kamar yang kosong ataupun kamar yang terisi. c. Mencatat data tamu.

6. Food and Beverage Departement

a. Menerima order pesanan makanan atau minuman dari pengunjung tamu hotel.

b. Menyiapkan pesanan makanan atau minuman para tamu hotel. c. Mengantarkan pesanan makanan atau minuman para tamu hotel. 7. House Keeping Departement.

a. Membersihkan seluruh area Hotel.

b. Mempersiapkan kamar pada saat tamu akan melakukan check- in. c. membersihkan kamar setelah tamu check-out.


(39)

8. Laundry and Linen Departement.

a. Mempersiapkan kebutuhan hotel yang berkaitan dengan linen. b. Mencuci semua linen yang kotor.

c. Mencuci pakaian para tamu yang kotor. 9. Security

a. Mengamankan seluruh area hotel termasuk mengatur parkir kendaraan para tamu hotel.

3.2. Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk me mperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis (RES).Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.

3.2.1.Desain Penelitian

Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu metode yang memaparkan bentuk-bentuk masalah dengan teknik pemecahan masalah.

Adapun sifat-sifat yang umumnya terdapat dalam metode penelitian kualiatatif deskriptif, yaitu:


(40)

1. Metode tersebut memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, dan masalah- masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula- mula disusun, dijelaskan dan kemudian menyusun teknik penyelesaiannya.

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Prime r

Data primer merupakan data yang diperoleh pene lit i dengan cara meneliti langsung pada objek penelitian yang terkait. Dalam pengumpulan data primer teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Dengan mengadakan pengamatan langsung kelapangan yang disertai dengan studi literatur yang dapat memperkuat tujuan yang hendak dicapai.Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.

2. Wawancara (interview) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka antara pengumpul data dan nara sumber yang dimaksud. Wawancara dilakukan secara langsung dengan memberikan beberapa daftar pertanyaan yang telah disiapkan.


(41)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dip eroleh melalui dokumentasi-dokumentasi perusahaan, kepustakaan,serta hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan me mpelajari dokumen- dokumen yang ada di objek penelit ian terkait,guna membantu dala m proses analisa dan perancangan sistem yang akan dibangun nantinya.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Penge mbangan Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan, pengembangan sistem, metode analisis dan alat bantu analisis perancangan. Berikut ini adalah uraian dari metode pendekatan dan pengembangan sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan d igunakan adalah analisis dan perancangan terstruktur, karena penyusunan laporan dan pembuatan program aplikasi akan didasarkan pada data-data yang diperoleh dari objek penelitian. Metode ini menggunakan alat pemodelan untuk menganalisa sistem berupa Flow Map, Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), Kamus data (data

dictionary) dan Perancangan Basis Data.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Secara garis besar kerangka pemecahan masalah dari suatu pe nelitian yang dilakukandapat dilihat pada bagan alir tahapan penelit ian. Dalam hal ini metode pengembangan sisitem yang akan dipakai adalah paradigma


(42)

Prototype yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu mendengarkan keluhan konsumen, merancang dan me mbuat sistem dan ujicoba sistem atau verifikasi.

Ujicoba Sistem / Verifikasi Mendengarkan

Keluhan

Konsumen Merancang dan

Membangun Sistem

Gambar 3.2. Model Prototype

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat

lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang user hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Dalam mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan user dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan user akan mengetahui


(43)

proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu user dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.

Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak

aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Adapun tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data atau informasi dari customer mengenai kebutuhan objek yang diperlukan untuk perangkat lunak.

2. Membangun atau memperbaiki prototype perangkat lunak, dimana didalamnya dilakukan”quick design” (perancangan cepat) dan membuat

prototype sesuai perancangan tersebut.

3. Melakukan evaluasi prototype yaitu dengan menunjukan prototype

tersebut kepada customer untuk disesuaikan dengan keinginan customer.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis merupakan tahapan proses untuk mengenal masalah, mengevaluasi, memahami spesifikasi serta melakukan tinjauan ulang pada suatu sistem.Kemampuan pada proses analisis mencakup :

1. Kemampuan menganalisa konsep yang abstrak, mengatur kembali ke dalam pembagian logika dan mengsistensikan pemecahan masalah berdasarkan pembagian.


(44)

2. Kemampuan untuk menyerap fakta atau informasi. 3. Kemampuan untuk memahami lingkungan pemakai.

4. Kemampuan menerapkan elemen sistem dari perangkat lunak maupun perangkat keras pada lingkungan setempat.

5. Kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering disebut peralatan yang dipakai dala m pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain dan peralatan analis is. Perlengkapan peralatan yang dipakai dalam pendekatan ters truktur adalah perlengkapan grafik, namun demikian terdapat juga beberapa peralatan nongrafik.Dalam menganalisis suatu sistem dibutuhkan beberapa alat bantu, antara lain Flow Map, Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), Kamus data (data

dictionary) dan Perancangan Basis Data.

1) Flow Map

Flow Map atau diagram aliran dokumen merupakan aliran data

berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan infor masi. Diagram aliran dokumen merupakan bagan -bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Kegunaan dari Flow Map ini adalah

a. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan. b. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.


(45)

2) Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari system. Diagram Konteks digunakan untuk me mpresentasikan keseluruhan sistem melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri dari :

a. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

b. Aliran Data : Informasi yang masuk kedala m siste m dan keluar dari sistem.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah ada atau sistem yang baru tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik data tersebut disimpan.

DFD adalah diagram yang menggunakan notasi- notasi untuk menggambarkan arus data atau aliran data pada suatu sistem. DFD merupakan suatu gambaran grafis dari suatu sistem secara logikal yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol yang menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan. Gambaran ini tidak


(46)

tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. DFD terdiri dari empat simbol :

Gambar 3.3. Simbol-simbol DFD

4) Kamus data

Kamus data disebut juga dengan istilah systems data dictionary yang artinya katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem. Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan- laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan DFD (Data Flow Diagram).

5) Perancangan Basis Data

Data merupakan catatan hal-hal tertentu yang diangggap penting dan merupakan sumber informasi. Database adalah suatu koleksi data yang

External Entity (elemen-elemen

lingkungan)

Data Flow (arus data)

Process (proses)


(47)

diorganisasikan atau disusun sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh informasi yang diinginkan secara tepat.

Menurut Jogianto (2005:849) database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Sedangkan menurut Jogianto (2005:849) database system adalahsuatu sistem informasi yang mengintregasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam- macam di dalam suatu organisasi.

Unsur-unsur konsep pembangun database, adalah:

a) Field atau Atribut

Field atau atribut adalah identitas yang me wakili satu jenis data.

b) Record atau Tuple

Record adalah kumpulan elemen yang saling terkait yang menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.

c) File

File yaitu kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribut yang sama.

d) Tabel

Tabel adalah sebuah file yang menampung data-data dalam kelompok tertentu.


(48)

a. Normalisasi Database

Proses normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Normalisasi banyak digunakan untuk mengubah bentuk database struktur pohon jaringan menjadi struktur hubungan. Bentuk-bentuk normalisasi database:

a) Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang aka n direkam, tidak ada keharausan mengikuti suatu form tertentu, data tidak dapat lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangan. b) Bentuk normal kesatu 1(INF atau First Normal Form)

Bentuk normal pertama mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar atau rata), data dibentuk dalam satu record dan

nilai dari field berupa “Atomic Value”. Tidak ada set atribut yang

berulang-ulang atau atribut bernilai ganda. Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti ganda atau sebuah relasi dimana irisan antara tiap kolom dan baris terdapat satu dan hanya mempunyai satu nilai.

c) Bentuk normal kedua(2NF atau Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama dan setiap atribut kunci hanya tergantung pada primary key. Maka, untuk membentuk normal kedua setiap file harus mempunyai field- field kunci terlebih dahulu dan field


(49)

kunci harus unik dan dapat mewakili atribut-atribut lain menjadi anggotanya.

d)Bentuk normal ketiga(3NF atau Third Normal Form)

Untuk bentuk normal ketiga, relasi harus dalam bentuk normal kedua. Semua atribut bukan kunci harus bergantung pada primary key secara menyeluruh.

e) Boyce-Codd Normal Form(BCNF)

Sebuah relasi sudah dikatakan dalam bentuk Boyce-Codd Normal jika dan hanya jika setiap determinan adalah kunci kandidat.

b. Entity Relations hip Diagrams (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) atau diagram hubungan entitas adalah suatu hal dalam suatu bentuk yang datanya dikumpulkan dan dapat berupa objek, orang, abstrak atau kejadian yang dihubungkan antar entitas yang berisi atribut. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD menggunakan sejumlah simbol yang dapat digunakan yaitu :

a) Entitas

Entitas adalah objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.


(50)

Gambar 3.4. Entity dan Atribut

b) Atribut

Atribut merupakan elemen dari entity yang berfungsi mendeskripsikan karakter entity.

Ada 4 macam Entitas atau atribut kunci, yaitu: 1. Primary Key(Kunci Utama)

Primary key adalah satu atribut yang tidak hanyamengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi juga mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

2. Candidate Key(Kunci Kandidat)

Kunci kandidat adalah satu atau lebih atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari suatu entity atau tabel. Jika satu atribut dinyatakan sebagai kunci kandidat, maka kunci lainnya disebut sebagai kunci komposit(Composite Key).

3. Alternate Key(Kunci Alternatif)

Alternate key adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai sebagai primary key. Kunci alternatif biasanya sering dipakai sebagai kunci untuk pengurutan data.

Entitas Atribut


(51)

4. Foreign Key(Kunci Tamu)

Kunci tamu adalah satu atribut atau lebih yang yang melengkapi suatu relasi atau hubungan yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak yang sama dengan entity kunci utama yang direlasikan pada entity induk.

c) Hubungan (Relationship)

Secara programatik contoh hubungan (relasi) satu ke banyak dan banyak ke satu sebagai berikut :

1. Relasi satu ke satu (One to One relationship)

Gambar 3.5.Relasi Satu ke Satu

Artinya setiap Negara memiliki satu Presiden atau setiap Negara mempunyai satu Presiden. Relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal.

2. Relasi satu-banyak (One to Many relationship)

Ganbar3.6.Relasi Satu ke Banyak

Negara Presiden


(52)

Artinya setiap Client memiliki satu Server sedangkan Server bisa memiliki banyak Client. Relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal untuk menunjukkan hubungan satu dan panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak.

3. Relasi banyak-banyak (Many to Many relationship)

Gambar 3.7.RelasiBanyak ke Banyak

Artinya dalam suatu Laboratorium Komputer, Mahasiswa bisa memakai semua Komputer yang ada di laboratorium komputer tersebut dan setiap Komputer bisa dipakai oleh semua Mahasiswa. Relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda ganda untuk menunjukkan hubungan banyak.

c. Tabel Relasi

Suatu File yang terdiri dari beberapa grup yang berulang- ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang- ulang ini disebut relasi antar tabel sehingga tabel- tabel dapat terelasi dengan baik dan terorganisasi.

3.2.4.Pengujian Software

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah se mua fungsi siste m bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan


(53)

pada sistem. Penguj ian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.

Terdapat dua pendekatan dalam me lakukan penguj ian software , yaitu :

1. Pendekatan black-box testing

Pendekatan ini melakukan penguj ian terhadap fungsi operasional software. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software.

2. Pendekatan white-box testing

Metode ini dilakukan oleh orang yang me mahami cara kerja operasi internal software yang membentuk keseluruhan operasi software.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian software menggunakan pendekatan black-box testing. Black box testing menyinggung ujicoba yang dilakukan pada interface software. Walaupun didesain untuk mene mukan kesalahan ujicoba blackbox digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan, apakah input diterima dengan benar, dan output yang dihasilkan benar, apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Ujicoba blackbox memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi me meriksa sedikit mengenai struktur logikal internal software.

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :


(54)

a. Fungsi- fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan kinerja.

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsional diuji?

b. Kelas input apa yang akan membuat test-case menjadi baik? c. Apakah sistem sangat sensitif terhadap harga input tertentu? d. Bagaimana batasan dari suatu data disolasi?

e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem?


(55)

53 4.1 . Analisis Sistem Yang Berjalan

Tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan. Dimana analisa sistem merupakan proses mempelajari suatu sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang membentuknya, sehingga diperoleh hasil identifikasi dan evaluasi sistem serta dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan salah satu metode analisis data dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan dengan obyek penelitian yang akan diteliti prosedur kerja dan pengujian arsip atau dokumen yang ada di instansi terkait. Analisis dokumen juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya. Adapun analisis dokumen yang terdapat di Resor Pangrango adalah sebagai berikut.

1. Nama : Surat Tanda Nomor Kendaraan / STNK Fungsi : Sebagai tanda nomor kendaraan

Sumber Data : Pengemudi Rangkap : 1 (satu)


(56)

Atribut : no polisi, nama pemilik, alamat, merk/type, jenis/model, tahun pembuatan, tahun perakitan, isi silinder, warna, no rangka, no mesin, no BPKB, warna TNKB, bahan bakar. 2. Nama : Surat Ketetapan Pajak Daerah

Fungsi : Sebagai tanda kepemilikan wajib pajak Sumber Data : Pengemudi

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : no polisi, nama pemilik, alamat, merk/type, jenis/model, tahun pembuatan, tagun perakitan, isi silinder, warna, no rangka, no mesin, no BPKB, warna TNKB, bahan bakar, no urut, no SKUM, no kohir.

3. Nama : Slip Bukti Parkir

Fungsi : Sebagai tanda parkir kendaraan bermotor Sumber data : Petugas Parkir

Rangkap : 2 (dua)

Atribut : no parkir, tanggal parkir, no kendaraan, keterangan. 4. Nama : Laporan Pendapatan Parkir

Fungsi : Sebagai media laporan data parkir Sumber data : Petugas Parkir

Rangkap : 2 (dua)

Atribut : no parkir, tanggal parkir, jumlah kendaraan, Total biaya pendapatan, keterangan.


(57)

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang be rjalan

Dalam melaksanakan aktivitas perparkiran terdapat beberapa sistem prosedur yang diterjemahkan ke dalam bentuk deskripsi dan kemudian digambarkan dalam bentuk flowmap. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai analisis prosedur, akan dijelaskan uraian prosedur dan flowmap Sistem Parkiryang ada pada Resor Pangrango.

4.1.2.1 Flow Map

Flow map merupakan gambaran hubungan antar entity yang terlibat beberapa aliran dokumen yang ada. Mengenai sumber dari aliran dokumen dapat digambarkan pada flow map berikut ini :


(58)

Petugas Parkir Pengelola Parkir Pengemudi

Mencatat Nomor Kendaraan

Cek Slip Bukti Parkir STNK Cek STNK dengan No Kendaraan A2 A1 Membuat Laporan Pendapatan Parkir A3 Laporan Pendapatan Parkir A4

Ada ? Y

T

STNK

STNK cocok STNK

Slip Bukti parkir

Slip Bukti parkir cocok Data Kendaraan Data Kendaraan Slip Bukti parkir Slip Bukti parkir Slip Bukti parkir Slip Bukti parkir Laporan Pendapatan Parkir

Gambar4.1Flowmap Sistem Parkir yang Berjalan

Ket :

A1 : Arsip Slip Bukti Parkir Masuk A2 : Arsip Slip Bukti Parkir Keluar A3 : Arsip Laporan Perugas Parkir A4 : Arsip Laporan Pengelola Parkir


(59)

Aliran dokumen flowmap sistemparkir yang berjalan :

1. Pengemudi kendaraan menyerahkan data kendaraannya kepada petugas parkir.

2. Petugas parkir mencatat data kendaraan si pengemudi berupa nomor kendaraan pada slip bukti parkir rangkap 2 (dua).

3. Slip bukti parkir tersebut kemudian diberikan kepada si pengemudi dan yang satu lagi disimpan oleh petugas parkir untuk diarsipkan.

4. Slip bukti parkir diberikan kepada petugas parkir oleh si pengemudi.

5. Petugas parkir mengecek slip bukti parkir dari si pengemudi untuk dicocokan dengan slip bukti parkir yang ada.

6. Jika slip bukti parkir “ada” dan cocok dengan slip bukti parkir yang ada di petugas parkir, maka slip bukti parkir tersebut kemudian dijadikan laporan pendapatan parkir.

7. Jika slip bukti parkir “ tidak ada” , maka si pengemudi wajib menunjukan STNK kendaraannya untuk dicocokan dengan nomor kendaraannya.

8. Petugas parkir membuat laporan pendapatan parkir rangkap 2, laporan pendapatan parkir tersebut kemudian diserahkan ke pihak pengelola parkir dan yang satu rangkap untuk diarsipkan.

9. Pengelola parkir menerima laporan pendapatan parkir yang kemudian diarsipkan.


(60)

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram Konteks adalah data flow diagram tingkat tinggi ya ng menggambarkan seluruh jaringan masukan dan keluaran suatu sistem. Tujuannya adalah untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan, mendefinisikan awal, akhir dari data yang masuk dan keluar sistem. Pada diagram konteks ini, sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan. Adapun lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

Pengemudi

Sistem Parkir Resor Pangrango Data kendaraan,STNK

Slip Bukti Parkir

Slip Bukti Parkir, STNK

Pengelola

Laporan Pendapatan Parkir

Gambar4.2Diagram Kontek Sistem Parkir yang Berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan dari proses-proses secara fungsional yang dihubungkan dengan yang lainnya oleh aliran data. Adapun Diagram Aliran Data Sistem Informasi Parkirdi Resor Pangrango adalah sebagai berikut :


(61)

1. Data Flow Diagram Level 1

Berikut ini digambarkan DFD level 1 Sistem Parkiryang sedang berjalan di Resor Pangrango:

Pengemudi

1.0 Mencatat Nomor

Kendaraan Slip Bukti Parkir

Pengelola Parkir

Lap. Pendapatan Parkir

2.0 Mencocokan slip

Bukti Parkir

3.0 Membuat Laporan

Slip Bukti Parkir Slip Bukti Parkir

Slip Bukti Parkir Arsip Slip

Bukti Parkir Slip Bukti Parkir Data Kendaraan

Slip Bukti Parkir

Gambar4.3Data Flow Diagram Level 1 Sistem yang Berj alan

2. Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

Pengemudi 2.1 Mencocokan slip Bukti Parkir 2.2 Mencocokan STNK dengan no kendaraan 2.3 Membuat laporan Pendapatan Parkir

Arsip Slip Bukti Parkir

STNK

STNK

Slip Bukti Parkir

Slip Bukti Parkir

Lapran Pendapatan Parkir Pengelola

Slip Bukti Parkir yang cocok


(62)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah menganalisis sistem yang berjalan di Resor Pangrango, maka evaluasi sistem yang berjalan diantaranya :

1. Masih banyak prosedur yang menggunakan proses pencatatan secara manual misalnyapembuatan data slip bukti parkir dan pembuatan laporan penerimaan parkir, sehingga mengakibatkan menumpuknya arsip-arsip yang dikhawatirkan akan rusak atau hilang. Dengan banyaknya kelemahan tersebut, maka perlu dibangun sebuah sistem informasi yang di dalamnya terdapat proses yang telah disebutkan di atas agar mempermudah dalam pengefisienan waktu.

2. Sering terjadi kesulitan dalam pencarian data slip bukti parkirsehingga memerlukan waktu yang relatif lama yang menyebabkan ketidak efisienan waktu dalam pembuatan laporan pendapatan parkir. Maka perlu dibangun sebuah sisteminformasi yang didalamnya terdapat database yang terintegrasi yang dapat menampung seluruh data yang diperlukan.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini bertujuan untuk mempercepat pengolahan data dan informasi terutama dalam pembuatan laporan secara efektif, sehingga data yang ada akan tersimpan dengan baik dan jika ada data yang tidak diperlukan bisa dihilangkan, sehingga terdapat pengumpulan data yang tersusun rapi dan seragam.

Sistem yang baik harus memiliki arah data yang masuk dan keluar yang jelas serta dapat dimengerti oleh pengguna mengenai fungsi dari sistem


(63)

tersebut.Oleh sebab itu harus diketahui bagaimana bentuk dan diagram datanya mengarah ke apa saja. Selain itu dalam merancang perangkat lunak yang mendukung sistem haruslah terdapat desain awal Input, output, dan yang terpenting hasil program aplikasi yang dihasilkan harus user friendly (mudah digunakan).

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk memberikangambaran secara umum kepada pemakai dalam pembuatan rancangan sistem yangbaru untuk menggantikan sistem lama.Sehingga nantinya diharapkan sistem yangbaru dapat membentu mengatasi kekurangan yang ada dan dapat menghasilkan informasi yang akurat di Resor Pangrango.Adapun perancangan yang diusulkan merupakan langkah untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan sistem yang lama dengan menggunakan sistem yang terintegrasi dan tentunya terkomputerisasi.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem Parkiryang ada pada Resor Pangrangomemiliki beberapa prosedur, dari hasil analisa yang dilakukan. Penulis ingin melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan dengan melakukan perancangan dengan prosedur-prosedur yang diusulkan. Pada prosedur yang diusulkan ini, penulis melakukan beberapa perubahan dan penambahan dalam hal proses, penyimpanan data pada database


(64)

dan pembuatan laporan yang semula dilakukan secara manual pada menjadi proses yang terintegrasidan komputerisasi.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan dapat terlihat jelas dari gambaran flowmap, diagram konteks, Data Flow Diagram.Untuk mendapatkan visualisasi yang lebih jelas mengenai perancangan prosedur yang diusulkan, akan digambarkan flowmap, diagram konteks dan Data Flow Diagran Sistem Parkir yang diusulkan pada Resor Pangrango.

4.2.3.1. Flow Map

Pada dasarnya flowmap sistem yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan flowmap yang ada pada sistem yang berjalan. Perbedaan hanya terlihat pada terintegrasinya data dengan proses yang terkomputerasi. Dan nantinya akan lebih mempermudah proses transaksi.


(65)

Admin

Operator Masuk Operator Keluar Pengelola Pengemudi Informasi Tempat Parkir Cek Tempat Parkir BASIS DATA PARKIR Data Kendaraan Data Kendaraan Slip Bukti parkir Input no. Kendaraan & jam Massuk Cetak slip Parkir Slip Bukti parkir Slip Bukti parkir Slip Bukti parkir Ada ? Hitung Biaya Parkir STNK STNK STNK Slip Bukti Parkir STNK T Y Laporan Penerimaan Parkir Laporan Sisa Kendaraan Laporan Jumlah Kendaraan Laporan Penerimaan Parkir Laporan Jumlah kendaraan 1 Cek No Kendaraan 1 Laporan Sisa kendaraan Informasi Biaya Parkir


(66)

Aliran data Sistem Parkiryang diusulkan :

1. Pengemudi menerima display informasi ketersediaan lahan parkir dari Basis Data parkir.

2. Pengemudi kendaraan menyerahkan data kendaraannya kepada petugas parkir operator masuk.

3. Petugas parkir operator masuk menginput data kendaraan dan jam masuk si pengemudi, berupa nomor kendaraan pada Basis Data Parkir .

4. Basis Data Parkir tersebut mencetak slip bukti parkir, yang kemudian slip bukti parkir tersebut diberikan kepada pengemudi oleh petugas parkir operator masuk.

5. Slip bukti parkir diberikan kepada petugas parkir operator keluar oleh si pengemudi.

6. Petugas parkir menginput nomor kendaraan sesuai data yang ada di Slip Bukti Parkir, Jika data cocok maka Basis Data Parkir akan melakukan proses perhitungan biaya parkir.

7. Jika slip bukti parkir “ tidak ada” , maka si pengemudi wajib menunjukan STNK kendaraannya untuk diinputkan nomor kendaraannya pada Basis Data Parkir. Jika data nomor kendaraannya cocok maka Basis Data Parkir akan melakukan proses perhitungan biaya parkir.

8. Admin mengecek informasi yang berkaitan dengan per-parkiran yang dikemudian semua informasi tersebut bisa dicetak sesuai kebutuhan laporan yang diinginkannya oleh pengelola.


(67)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram tingkat atas yang menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagaram konteks adalah kasus khusus dari data alir diagram atau bagian dari data alir diagram yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang di representasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

Diagram konteks yang diusulkan pada bagian parkirResor Pangrango Sukabumi dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengemudi

Sistem Informasi Parkir Resor

Pangrango Data Kendaraan, STNK,

Slip Bukti Parkir

Informasi tempat parkir, Slip Bukti Parkir, STNK

Pengelola

Laporan Pendapatan Parkir, LaporanJumlah Kendaraan,

Laporan Sisa Kendaraan

Gambar4.6 Diagram Konteks Sistem yang diusulkan

4.2.3.3 Diagram Flow Data (DFD)

DFD merupakan case tool untuk menggambarkan desain proses disertai aliran data (data flow) yang digunakan dalam membangun sistem informasi. DFD menunjukan bagaimana arsitektur sistem informasi dibangun karena dapat menjadi panduan(guide) bagi programmer dalam membuat modul program. Oleh


(68)

karena itu proses yang ada dalam DFD cendrung mengarah ke proses yang terjadi secara logic.

Data Flow Diagram yang diusulkan pada bagian parkirResor Pangrango dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Data Flow Diagram Level 1

Di dalam DFD level 1 ini di bagi menjadi tiga proses besar yaitu proses pemesanan dan penjualan.Di bawah ini digambarkan Data Flow Diagram level 1 sistem informasi penjualanyang diusulkan di Resor Pangrango.

Pengemudi 1.0 Kelola Parkir Masuk Info Tempat Parkir Pengelola

Lap. Penerimaan Parkir Lap. Jumlah Kendaraan, Laporan Sisa Kendaraan

2.0 Kelola Parkir Keluar 3.0 Membuat Laporan Data Kendaraan Slip Bukti Parkir,

STNK

Slip Bukti Parkir Nomor Kendaraan,jam

Jam Tiket

T. Lahan Parkir

Data Lahan Parkir

T. Kendaraan Nomor Kendaraan STNK

T. Tiket Jam Tiket

Slip Bukti Parkir

Gambar4.7Data Flow Diagram Level 1 yangdiusulkan

2. Data Flow Diagram Level 2

Dari DFD Level 1diperjelas kembali proses-prosesnyapadaDFD level 2. Adapun DFD level 2 yang diusulkan adalah sebagai berikut :


(69)

a. DFD Level 2 Proses 1 (Proses Pe ndaftaran) Pengemudi 1.1 Cek Tempat Parkir Info Tempat Parkir

Slip Bukti Parkir Nomor Kendaraan, jam

T. Lahan Parkir Data Lahan Parkir

T. Kendaraan Nomor Kendaraan 1.2 Input Nomor Kendaraan, Jam 1.3 Cetak Slip Parkir Data Kendaraan T. Tiket Jam Tiket Jam Tiket

Gambar4.8Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 yangdiusulkan

b. DFD Level 2 Proses 2 (Proses Pe mbayaran)

Pengemudi 2.2 Hitung Biaya Parkir Info Tempat Parkir

Slip Bukti Parkir Slip Bukti Parkir,

STNK Nomor Kendaraan T. Kendaraan

2.1 Cek Nomor Kendaraan

T. Tiket Nomor Tiket

Slip Bukti Parkir


(1)

108 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 . Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada pembuatan program aplikasi dan target awal perancangan program dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Aplikasiinitelahberhasilmengatasipermasalahan yang adasehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitaskerja, terutamadalampengelolaanjasaparkirkhususnyadalammenanganipencatatan data kendaraansertapencocokan slip buktiparkir.

2. Aplikasiinidapatmemberikaninformasitentangketersediaanlahanparkirdanp erhiyunganmengenaibiayaparkir.

3. Aplikasiinidapatmemberikanlaporan yang

akuratdancepatdalampenerimaanjasauangparkir.

6.2 . Saran

Saran penulis untuk program aplikasi ini akan dijelaskan pada poin-poin berikut ini:

1. Fitur yang tersedia pada aplikasi telah dapat mengatasi permasalahan yang ada pada sistem lama. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan bisnis pada resor juga akan semakin meningkat.


(2)

109

Oleh karena itu, diperlukan pengembangan yang lebih lanjut terhadap fitur yang sudah ada.

2. Penambahanfiturmengenaidendaparkirakibatkehilangan slip buktiparkirparapengunjungharussegeradirealisasikan.

3. Penambahan fiturmengenaipenitipan helm harussegeradirealisasikikan. .


(3)

SISTEM INFORMASI PARKIR PADA RESOR PANGRANGO

SUKABUMI

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : Rigit Reaguna

1.05.05.201

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

BANDUNG

2010


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho.(2004). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta Al-Bahra Bin Ladjamudin. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. GrahaIlmu.

Yogyakarta

Budhi Irawan. (2005). Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Djoko Pramono. (2003). Mudah Menguasai Visual Basic 6.0. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Feri Djuandi. (2002). SQL Server. Elex Media. Jakarta. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Disain. Andi. Yogyakarta.

Ketut Darmayuda.(2007). Buzzku Program Aplikasi Client Server. Bandung: Informatika.

Madcoms. (2005). Aplikasi Database Visual basic 6.0 dengan Crystal Report. Andi Offset. Yogyakarta.

Moh.Nazir,Ph.D. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Yakub. 2008. Sistem Basis Data. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Yuswanto. (2002). Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0. Stikom. Yogyakarta.

Zulkifli Alamsyah.(2004). Analisis dan Desain Sistem Informasi.Graha Ilmu.Yogyakarta.

http://www.ilkom.unsri.ac.id /Metodologi Pengembangan Sistem Informasi/ 3 April 2010.


(5)

xv

DAFTAR SIMBOL

1. Daftar simbol untuk Flow Map

No. Simbol Keterangan

1 Dokumen

2

Proses Manual

3

Proses Komputerisasi

4 Penyimpanan Dokumen / Pengarsipan


(6)

xvi

2. Daftar Simbol untuk Data Flow Diagram (DFD)

No. Simbol Keterangan

1

Proses : menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya.

2

Aliran : menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain dari sistem, dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.

3 Penyimpanan : untuk memodelkan komputer

data atau paket data.

4

Terminator : mewakili entity luar dimana sistem berkomunikasi.

3. Daftar Simbol untuk Entity Relationship Diagram (ERD)

No. Simbol Keterangan

1

Data entitas : menjelaskan entity yang terlibat di dalamnya baik nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam.

2

Relasi : menjelaskan nama dari suatu relasi antar entity yang berasal dari himpunan entity yang berbeda.

3

Aliran Data : menjelaskan adanya suatu relasi antar entitas atau penghubung antar relasi dengan data entitas.