Tinjauan Atas Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Pada Misyelle Grup Bandung

(1)

1 1. Latar Belakang Penelitian

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sangat pesat begitu pula dengan perkembangan ekonomi dimana Sistem Informasi sangatlah di butuhkan dalam kegiatan perekonomian saat ini berguna untuk mempermudah dalam aktivitas, pesatnya perkembangnya teknologi sistem informasi di mengakibatkan aktivitas bisnis yang membutuhkan waktu yang singkat dalam meningkatkan pendapatannya serta menghemat biaya dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Kebutuhan akan sistem informasi yang memadai dan memenuhi kriteria sebagai suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat menjadi semakin dinamis dalam mengikuti perkembangan teknologi. Begitu pula dengan perusahaan-perusahaan, supaya tetap relevan perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan dan penerapan teknologi. Sehingga sistem informasi merupakan sarana yang sangat menunjang suatu lembaga atau perusahaan untuk meningkatkan efektivitas sistem kinerjanya.

Sistem informasi diartikan sebagai kerangka yang terdiri dari sumber daya yang terkordinasi yaitu mengumpulkan, memproses, mengendalikan, dan manajemen data melalui tahapan guna menghasilkan informasi yang disampaikan melalui jaringan komunikasi untuk suatu kebutuhan dalam perusahaan. jenis Sistem Informasi menjadikan penggunaan teknologi komputer di suatu


(2)

perusahaan digunakan sebagai pengolahan data-data keuangan sehingga dapat disajikan dengan baik dalam sistem Informasi akuntansi. (sumber: mispa hendani 2008)

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang terbentuk dari kordinasi manusia, alat atau metode berinteraksi dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang terstruktur pula. Sistem pada dasarnya adalah kelompok unsur yang memiliki hubungan erat antara satu dengan yang lain yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Tujuan dari adanya Sistem Informasi Akuntansi adalah untuk memperbaiki kualitas informasi yang disajikan, untuk memperbaiki pengendaliaan intern dalam perusahaan, serta meminimalkan biaya, manfaat sistem informasi akuntansi menaungi kegiatan usaha dan menyajikan informasi kepada semua pemakai, akan tetapi sistem tersebut terbatas dalam informasi yang disediakan, umumnya hanya dinyatakan dengan satuan nilai. Dalam proses akuntansi tugas- tugas utama sistem informasi yaitu menginput data-data transaksi melalui catatan pembukuan pada laporan keuangan perusahaan. Munculnya berbagai tuntutan dan keinginan untuk dapat meningkatkan kinerja dan menjalankan berbagi program seperti pada Sistem Informasi Akuntansi Persediaan yang dapat memuaskan bagi pengguna informasi. (sumber: mispa hendani 2008)

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dapat digunakan oleh perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, dapat juga digunakan untuk mengamankan harta perusahaan yang sebagian besar tersimpan dalam persediaan, sistem Informasi Akuntansi Persediaan bertujuan untuk mengetahui segera


(3)

aktifitas pembeliaan atau penerimaan dan penjulan barang jadi oleh perusahaan, sehingga perusahaaan dapat mencatat persediaan dan memberitahukan kepada manager apabila jenis barang tertentu perlu penambahan.

Misyelle grup merupakan suatu usaha yang berlokasi di Bandung yang bergerak di bidang penjualan terutama penjualan baju, tas, dan sepatu. Dalam memenuhi kebutuhan persediaan barang, memiliki beberapa kendala. Kendala yang dihadapi perusahaan dikarenakan, pertama pada saat proses penjualan barang sering mengalami kekurangan persediaan akibat dari pesanan yang lebih banyak, sering terjadinya penumpukan persediaan barang akibat kurangnya kontrol dari manajemen, dokumen-dokumen tidak lengkap, sehingga terjadinya penyimpangan di bagian persedian akibat menggunakan proses manual. Menurut Rudi Priatna salah satu cara menanggulangi kendala-kendala di perusahaan perlu adanya pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan sehingga dapat di lihat secara langsung oleh manajemen perusahaan dalam melakukan kebijakan sehingga persediaan dapat terkontrol baik serta dapat menghemat waktu dan dapat melayani kebutuhan konsumen yang lainnya, baik dalam kota maupun luar kota.(sumber: kepala bagian persediaan misyelle grup)

Dengan adanya pengembangan sistem informasi akuntansi persedian dapat mampu diharapkan menangani sejumlah kendala dalam persediaan maka yang dilakukan oleh perusahaan adalah menentukan kebijakan-kebijakan dan pengendalian terhadap sistem informasi akuntansi persediaan yang disajikan secara terstruktur yaitu organisasi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab sehingga dalam proses pengendalian dan kebijakan yang telah dibuat dapat


(4)

meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan atupun pemborosan yang mungkin terjadi dapat di hindarkan. Peran serta Sistem Informasi Akuntansi Persediaan yang baik dapat mengurangi resiko penundaan persediaan maupun masalah- masalah lain yang sering dialami oleh bagian pemasaran dikarnakan dalam proses persedian barang dagang yang kurang serta jumlah barang yang ada tidak mencukupi pesanaan. Disamping itu keuntungan yang diterima pihak intern dengan adanya suatu Sistem Informasi Akuntasi persediaan yang baik suatu proses persediaan dapat dengan cepat tanpa menyita waktu dan tenaga yang lama.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang sudah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Atas Pengembangan Sistem Informasi Akuntasi Persediaan Barang Dagang Pada misyelle grup bandung”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat didentifikasikan bahwa permasalahan yang sering terjadi

1. Adanya sistem pengelolaan persediaan yang kurang baik sering terjadi masalah dengan sistem persediaan.

2. Dalam pengembangan sistem Informasi terdapat kendala yang terjadi yaitu penumpukan persediaan, kekurangan persediaan, penyimpangan terhadap persediaan yang disebabkan sistem manual.


(5)

1.2.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diuraikan identifikasi dan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana metode dan komponen komponen apa saja yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan di Misyelle Grup Bandung.

2. Bagaimana prosedur dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan pada misyelle grup bandung

3. Bagaimana kelemahan dan keunggulan setelah menggunakan sistem informasi yang baru

1.3 Tujuan Dan Maksud Penelitian. 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulis dalam pembuatan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengumpulkan data dan berbagai informasi yang berkaitan dengan perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan di Misyelle Grup .

1.3.2 Tujuan Penelitian

Dari latar belakang diatas dapat diuraikanTujuan Penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui metode dan komponen komponen apa saja yang

digunakan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan di Misyelle Grup Bandung.


(6)

2. Untuk mengetahui Prosedur Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung

3. Untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan setelah menggunakan sistem informasi yang baru.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung pada pihak yang berkepentingan, seperti dijabarkan sebagai berikut :

a. Kegunaan Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan gambaran yang lebih jelas mengenai Sistem Informasi Akuntansi Persediaan. Selain itu penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat kelulusan program studi Diploma III Universitas Komputer Indonesia.

b. Kegunaan bagi Perusahaan

Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi perusahaan sekaligus untuk mempertimbangkan dan menilai kebijakan-kebijakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Persediaan di Misyelle Grup Bandung.

c. Kegunaan bagi Pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Sistem Informasi Akuntansi Persediaan.


(7)

Sehingga hal tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi untuk penelitian lainnya yang berkaitan dengan judul dari Tugas Akhir ini.

1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian

Kegunaan praktis yang penulis tujukan pada perusahaan adalah sebagai berikut : a. Untuk Perusahaan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat membatu memecahkan permasalahan dalam proses persediaan dalam rangka meningkatkan proses kinerja perusahaan. b. Lain-lain

Selain itu hasil penelitian ini juga dapat menjadi gambaran untuk cukup jelas bagi perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam perdagangan terutama terkait dengan sistem Informasi akuntansi persediaan.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penulis melaksanakan penelitian ini adalah di Misyelle Grup Bandung yang beralamat di Jl. Sukajadi No. 576 Bandung .

1.5.2Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian, dilaksanakan dari mulai tanggal 1 maret 2010 sampai dengan 30 juni 2010.


(8)

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

Tahap Prosedur Bulan

Feb Mar Apr Mei Jun Jul I Tahap Persiapan :

1.Membuat outline dan proposal tugas akhir 2. Mengambil formulir

penyusunan tugas akhir 3. Menentukan tempat

penelitian

II Tahap Pelaksanaan : 1. Mengajukan outline dan

proposal tugas akhir 2. Meminta surat pengantar

ke perusahaan

3. Penelitian di perusahaan 4. Penyusunan tugas akhir

Tahap Pelaporan : III 1. Menyiapkan draft tugas

akhir

2. Sidang tugas akhir 3. Penyempurnaan laporan

tugas akhir


(9)

9 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam memahami suatu konsep dasar sistem informasi maka kita harus

mengetahui terlebih dahulu definisi dari sistem dan informasi itu sendiri.

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu perangkat dari bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu sama lain. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem, penulis akan mengemukakan pengertian sistem diantaranya sebagai berikut.

Menurut Krismiaji (2005:2) menyatakan bahwa :

“Sistem adalah serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan”.

Sedangkan definisi sistem menurut Mulyadi (2005:3) menyatakan bahwa :

“Pada dasarnya sistem adalah sekelompok elemen yang erat berhubungan satu dengan yang lainya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sistem memiliki karakteristik yaitu :


(10)

1. Komponen atau elemen yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan.

2. Proses atau kegiatan untuk mengkoordinasi komponen yang terlihat dalam sebuah sistem.

3. Tujuan mengenai sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.

2.1.2. Jenis- jenis sistem

Konsep sistem mengelompokan sistem ke dalam empat kelompok, seperti yang dikemukakan oleh Krismiaji (2005:12) menyatakan bahwa:

“ 1. Sistem tertutup 2. Sistem relatif tertutup 3. Sistem terbuka 4. Sistem umpan balik.”

Dari keempat macam sistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Sistem tertutup

Yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkuknagan tidak ada penghubung dengan pihak eksternal sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada diluar batas sistem. 2. Sistem relatif tertutup

Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali. Sistem semacam ini memilih penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkunganya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan oleh sistem.


(11)

3. Sistem terbuka

Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali, sistem terbuka juga memperoleh gangguan, atau input yang tidak terkendali akan mempengaruhi proses dalam sistem. Sistem yang dirancang dengan baik dapat meminimumkan gangguan tersebut dengan cara melakukan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya gangguan dari lingkungan dan selanjutnya menciptakan proses dan cara menanggulangi gangguan tersebut.

4. Sistem umpan balik

Yaitu sistem yang digunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya.

2.1.3 Pengertian Informasi

Pengertian Informasi menurut George H. Bodnar (2006:6) yang telah dialih bahasakan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa :

“Informasi merupakan data yang berguna dan diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.”

Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan Informasi adalah data yang tersusun melalui proses sehingga lebih berguna, lebih memiliki nilai dan mengurangi kesalahan dalam informasi.

2.1.4 Definisi Sistem Informasi

Adapun pengertian definisi sistem informasi menurut Krismiaji (2005:16) menyatakan bahwa :


(12)

“Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

Sedangkan menurut Wilkinsion (2006:8) menyatakan bahwa :

“A formal information system is frame work by which coordinate recources collect process control and manage data throught successive stage in order to finish information via a communication net work to various user for one more purposes.”

Menurut definisi tersebut, sistem informasi merupakan suatu kerangka yang mengkoordinasikan pengumpulan sumber-sumber, proses dan pengolahan data melalui berbagai tingkatan dengan tujuan menyediakan informasi melalui jaringan komunikasi kepada pemakai untuk satu atau lebih tujuan.

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi digunakan untuk mendapatkan informasi yang dapat menunjang dalam hal pengambilan keputusan. Operasi sehari-hari perusahaan dan juga informasi mengenai hasil kerja manajemen perusahaan.

2.1.5 Komponen Sistem Informasi

Secara garis besar, menurut Krismiaji (2005:16) menyatakan sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen :

“1.Tujuan 2. Input 3. Ouput

4. Penyimpan Data 5. Pemproses

6. Instruksi dan Prosedur 7. Pemakai


(13)

Dari kedelapan komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tujuan

Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara kaseluruhan.

2. Input

Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam sistem, dan sebagian besar input berupa data transaksi.

3. Output

Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar umur piutang, anggaran dan proyek arus kas.

4. Penyimpan data

Data yang disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang akan mendatang, data yang tersimpan harus diperbaharui untuk menjaga keterkinian data. 5. Pemproses

Pemprosesan data untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemproses.

6. Instruksi dan prosedur

Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur secara rinci.

7. Pemakai

Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem.


(14)

8. Pengamanan dan pengawasan

9. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagi kesalahan dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.

2.1.6 Metode Pengembangan Sistem Informasi

Metode pengembangan sistem informasi yang terdiri dari tahapan diantaranya :

A. Metode System Development Life Cycle (SDLC)

Pengertian definisi System Development Life Cycle (SDLC) menurut Azhar Susanto (2004:341) menyatakan bahwa :

“System Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dikembangkan.”

Metode SDLC adalah tahap-tahap pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi. Metode SDLC ini seringkali dinamakan sebagai proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah :

1.Analisis

Tahap mempelajari sistem informasi yang sedang berjalan sangat berguna untuk mngetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh


(15)

masalah, sehingga akan menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan.

2.Perancangan

Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakai sistem informasi tersebut kedalam bahasa komputer, untuk memulai merancang suatu sistem informasi baru yang meliputi : input, file-file database dan output, bahasa yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian. 3.Penerapan

Hasil penyusunan sistem informasi adalah sebuah software komputer yang siap digunakan untuk kebutuhan user untuk dioperasikan.

4.Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan analis adalah dengan melakukan perbaikan dan pemeliharaan pada kesalahan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan sistem informasi.

B. Metode Prototyping

Adapun definisi Prototyping menurut Azhar Susanto (2004:346) menyatakan bahwa :

“Prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi akuntansi.”

Metode Prototyping merupakan model kerja dari sebuah sistem informasi akuntansi yang belum lengkap. Teknik yang dilakukan dalam penerapan metode prototyping adalah sebagai berikut :


(16)

1. Teknik perancangan model, merupakan bagian terpenting dalam metode prototyping yang digunakan sebagai alat untuk menjadikan model menjadi sistem informasi yang sebenarnya.

2. Teknik perancangan dialog, disusun agar keterlibatan user menjadi jelas dan fleksibel. Aspek perancangan dalam dialog mencakup keseluruhan unsur seperti perintah-perintah dalam sistem informasi.

3. Teknik simulasi, digunakan untuk menunjukkan bagaimana cara kerja sebuah sistem informasi yang akan diterapkan dengan baik untuk mengoperasikan sistem informasi yang akan digunakan.

Pengguanaan metode prototyping dalam beberapa siklus sistem informasi akuntansi ini dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Feasibility Prototyping. Digunakan untuk menguji kelayakan teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi akuntansi yang akan disusun.

b. Requirement Prototyping. Juga disebut sebagai discovery prtototyping yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user. c. Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan sistem

informasi akuntansi yang akan digunakan.

d. Implementation Prototyping. Atau disebut juga production prototyping adalah kelanjutan dan rancangan prototype yang langsung disusun sebagai sistem informasi manajemen yang akan digunakan.


(17)

C.Metode Rapid Application Development (Rad)

Adapun definisi Rapid Application Development (RAD) menurut Azhar Susanto (2004:353) menyatakan bahwa :

“Rapid Application Development (RAD) adalah pengembangan dari beberapa metode atau teknik terstruktur (khususnya dalam pengolahan data untuk menghasilkan informasi), misalnya dengan mengintegrasikan metode Prototyping, metode SDLC dan teknik Joint Apllication Development untuk mempercepat pengembangan sistem informasi.”

Metode Rapid Application Development (RAD) memiliki tiga faktor utama yaitu: kelompok pemakai sistem harus memiliki staf senior yang benar-benar berdedikasi terhadap pengembangan sistem informasi yang memudahkan mereka dalam berhubungan dengan pengembangan sistem, tim pengembang sistem harus stabil dan memiliki kemampuan yang memadai, dan lingkup aplikasi harus komersial dengan penentuan-penentuan permintaan yang jelas dari sekelompok pemakai sistem.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi tersebut, sehingga dapat di sajikan sesuai dengan kebutuhan dari pemakai sistem informasi Akuntansi.

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi menurut James A Hall yang telah dialih bahasakan oleh Thomas Learning (2006:11) menyatakan bahwa ;


(18)

“Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas catatan-catatan dan metode yang digunakan untuk memulai, mengidentifikasi, menganalisis dan mencatat transaksi organisasi untuk memperhitungkan aktiva dan kewajiban terkait.”

Sedangkan menurut Krismiaji (2005:4) menyatakan bahwa:

“Sistem Informasi Akuntansi sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.”

Dari Kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentrasformasikan data keuangan dan data lainya

kepada para pembuat keputusan.

Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:

- Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkanya kedalam sistem. - Memproses data transaksi.

- Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang.

- Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di komputer.

- Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.


(19)

Jika dihubungkan dengan jenis-jenis sistem di atas, maka sistem informasi akuntansi merupakan jenis sistem yang relatif tertutup, karena sistem ini mengolah input menjadi output dengan memanfaatkan pengendalian intern untuk membatasi dampak lingkungan. Input sebuah sistem informasi akuntansi adalah transaksi atau kejadian ekonomi, misalnya penjualan secara tunai penjualan secara kredit, pembayaran biaya-biaya, dan sebagainya. Transaksi-transaksi tersebut selanjutnya diproses dengan mencatatnya ke dalam jurnal, diposting ke rekening-rekening buku besar dan di ikhtisarkan dalam berbagai macam laporan output dari sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan dan laporan manajemen.

2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi menurut George H Bordnar (2005:20) menyatakan bahwa :

“1. To improve the quality of information

2. To improve internal control

3. To minimize cost, where apporiate.”

Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem informasi akuntansi disusun mempunyai tujuan untuk memperlancar proses kegiatan yang ada dalam perusahaan dengan cara:

1. Meningkatkan kualitas informasi, maksudnya adalah informasi yang dihasilkan harus berguna, terpercaya dan tepat waktu.


(20)

2. Meningkatkan pengendalian internal.

3. Mengurangi biaya secara tepat, maksudnya adalah untuk manfaat yang dihasilkan dari penyusunan sistem informasi akuntansi harus lebih besar dari pada biaya akuntansi yang dikeluarkan.

Dengan memperhatikan tujuan-tujuan diatas maka dapat membatu dalam merencanakan sistem tersebut agar dapat membentuk sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien.

2.2.3 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Unsur-Unsur sistem informasi akuntansi menurut LA Midzan dan Azhar Susanto. (2005:5) Manual Praktika dan Penyusunan Metode dan Prosedur menyatakan :

“1. Manusia

2. Alat

3. Metode sistem dan Prosedur.”

Berdasarkan uraian diatas dapat diperinci sebagai berikut : 1. Manusia

Manusia merupakan salah satu unsur sistem informasi akuntansi yang berperan didalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi, menentukan apakah suatu sistem itu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta berperan tidaknya sistem tersebut dalam proses pengambilan keputusan .


(21)

2. Alat

Alat merupakan dari sistem informasi akuntansi, mulai digunakan pada saat terjadinya transaksi pencatatan transaksi sampai dengan dihasilkannya laporan. Alat yang dimaksud dapat berbentuk alat-alat sederhana seperti formulir, catatan, laporan sampai dengan alat teknologi seperti komputer.

•Formulir

Merupakan alat dalam sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk mencatat bukti-bukti transaksi dalam buku jurnal maupun buku besar. Dalam merancang suatu formulir prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan :

a. Menggunakan tembusan

Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus dan untuk mengurangi pekerjaan klerikal, yang dapat dengan sekali pengerjaan, beberapa tujuan dapat dicapai.

b. Pencantuman nomor urut tercetak

Nomor urut tercetak digunakan untuk mengawasi pemakaian formulir dan untuk mengidentifikasikan transaksi bisnis. Nomor urut tercetak ini akan dicantumkan didalam catatan akuntansi, sehingga memudahkan pencarian kembali dokumen yang dicatat dalam pencatatan tersebut.


(22)

c. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas

Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan menghindarkan perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatan kedalam jurnal dan pembantu.

d. Cantumkan nama dan alamat perusahaan.

Formulir untuk antar bagian didalam perusahaan tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namun untuk formulir yang dikirim keluar perusahaan nama, alamat, dan logo perusahaan perlu dicantumkan untuk memudahkan pengidentifikasian asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima.

e. Nama formulir

Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut dan untuk memudahkan pengidentifikasian formulir tersebut.

•Catatan

Didalam sistem informasi akuntansi tedapat beberpa buku yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi. Buku-buku dan catatan tersebut adalah :

a. Jurnal, merupakan buku catatan pertama (books of original entry) b. Buku besar, merupakan buku catatan akhir (books of final entry)


(23)

•Laporan

Hasil akhir atau ouput dari sistem informasi akuntansi adalah informasi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Suatu laporan yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.

a. Relevan

Laporan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan pemakai, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. b. Kepadatan

Laporan harus memuat informasi yang perlu dan penting saja. c. Diskriminasi yang memadai

Laporan yang dibuat harus memuat suatu lingkup yang sesuai dengan kebutuhan.

d. Tepat Waktu

Apabila laporan itu terlambat, maka laporan tersebut sudah tidak bernilai untuk itu suatu laporan harus disajikan tepat waktu.

e. Kehandalan

Laporan harus dibuat dengan tingkat kecermatan dan ketepatan yang tinggi sehingga laporan tersebut dapat dipercaya.

•Komputer

Komputer telah menjadi alat yang tidak dapat dihindarkan dalam sistem informasi akuntansi sebagian besar perusahaan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan, khususnya perusahaan menengah dan besar, yang telah memasang perangkat komputer didalam perusahaannya


(24)

yang tidak hanya untuk mengolah data menjadi informasi, seperti penggunaan komputer dalam sistem komunikasi, jaringan digital dan lain-lain.

3. Metode Sistem dan Prosedur

Metode ini adalah sistem dan prosedur, merupakan gambaran yang mencangkup seluruh jalannya kegiatan, mulai dari saat dimulainya aktivitas sampai dengan adanya sistem dan prosedur diharapkan suatu kegiatan operasi dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien dan ekonomis.

Hasil akhir sistem informasi akuntansi adalah informasi akuntansi keuangan dan informasi manajemen. Informasi tersebut antara lain dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan harga pokok penjualan, laporan biaya pemasaran, daftar umur piutang, daftar hutang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan dan sebagainya.

2.3 Persediaan

Persediaan terdiri dari barang yang yang dimiliki oleh perusahaan tergantung dari kegiatan usaha perusahaan itu sendiri. Dalam perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur persediaan dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi yang siap untuk di jual atau untuk dipasarkan langsung.

2.3.1 Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan unsur yang paling penting bagi perusahaan terutama dalam operasional perusahaan yang secara berkesinambungan diperoleh, di olah


(25)

kemudian di jual atau di pasarkan yang berhubungan dalam pembuatan suatu barang.

Pengertian persediaan menurut PSAK no.14 (IAI, 2004) a. Tersedia untuk dijual dalam usaha kegiatan normal . b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan.

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunkaan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Sedangkan menurut Krismiaji (2005:373) menyatakan bahwa:

“Persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara cataatan persediaan dan memelihara manager apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan.”

Dapat disimpulkan bahwa pesediaan adalah barang yang berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dalam usaha normal perusahaan,dengan tujuan untuk di jual kembali secara langsung atau melalui proses produksi. Sedangkan untuk barang- barang yang dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali serta di gunakan diluar keperluaan produksi tidak tergolong dalam persediaan. Persediaan merupakan aset penting dalam suatu perusahaan baik dalam jumlah maupun dalam aktivistas perusahaan.

2.3.1. Jenis-Jenis Pesediaan

Persediaan tergolong dari beberapa jenis, baik pada perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Berikut ini pendapat mengenai jenis persediaan menurut La Midjan (2005,150) menyatakan bahwa :


(26)

1. Persediaan bahan baku

2. Persediaan produk dalam proses 3. Persediaan produk jadi

4. Persediaan suku cadang 5. Persediaan bahan bakar

6. Persediaan barang cetakan atau alat tulis 7. Persediaan barang dagangan

2.3.2 Metode Pencatatan Persediaan

Dalam metode pencatatan persediaan menurut La Midjan (2005:154) di bagi mewnjadi dua metode yaitu:

1. perpetual inventory system

pencatatan atas transaksi persedian dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap pemasukan maupun pengeluaran. Sistem ini dilakukan terutama untuk barang-barang yang bernilai gerak tinggi atau untuk barang-barang yang bernilai untuk di catat terutama untuk pemakaaian dan pengeluaranya.

2. periodical (physical) inventory system

pencatatan atas transaksi persediaan yang hanya satu pembeliaan. Pemakaian tidak dicatat dan biasanya tidak menggunakan bon pemakaian atau pengeluaran barang.pada akhir tahun diadakan inventarisasi phisik untuk mengetahui sisa persediaan. Selisihnya sebagai pemakaian atau pengeluaran di masukan dalam harga pokok penjualan dan harga produksi.

2.4. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Sistem informasi akuntansi Persediaan dapat digunakan oleh perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, sistem informasi akuntansi persediaan bertujuan mencatat sebagian aset perusahaan yang tersimpan dalam persediaan.

2.4.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Pengertian dari Sistem informasi persediaan yang di kemukakan oleh menurut krismiaji (2005:367) menyatakan bahwa:


(27)

”Sistem persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu manager apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan.”

Dengan sistem informasi akuntansi persediaan barang dapat mengetahui aktivitas dari pembelian atau penerimaan dan penjualan barang jadi oleh perusahaan sebagai manajemen kontrol bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat megetahui jenis barang yang sedang laku di pasaraan. Sistem ini sangat berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi.

2.4.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi persediaan yang dikemukakan La Midjan (2005:150) sebagai berikut:

1. Sebagian besar kekayaan perusahaan terutama dagang dan industri pada umumnya tertanam dalam persediaan, oleh karenanya perlu disusun sistem dan prosedur agar persediaan selain dapat ditingkatkan efisiensinya juga dapat ditingkatkan efektivitasnya.

2. Persediaan bagi perusahaan dagang dan industri harus diamankan dari kemungkinan pencurian, kebakaran kerusakan dan lain-lain. Demi mempertahankan kontinuitas perusahaan.

3. Persediaan harus ditangani dengan baik selain penerimaan dan penyimpanan juga pengeluaranya”.

Dari pernyataan tersebut dapat di tarik kesimpulan agar dapat terciptanya efisiensi biaya yang dikeluarkan dan mengurangi resiko kerugian, maka suatu sistem informasi pengelolaan persediaan yang baik sangatlah dibutuhkan. Untuk itu perusahaan hendaklah dapat memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi informasi.


(28)

28 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran dan fakta tentang suatu hal tersebut Menurut Sugiyono (2006:13) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian adalah sarana ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaa tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal.”

Menurut sugiyono (2006:32) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang diterapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Sedangkan Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa : “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini adalah tinjauan atas pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada misyelle grup Bandung, dimana Sistem Informasi persediaan tersebut memiliki


(29)

peranan penting dalam mengatur dan menjaga kegiatan persedian untuk penjualan pada Misyelle Grup Bandung termasuk di dalamnya adalah komponen sistem informasi akuntansi persediaan dan kelebihan, kekurangan yang terdapat dalam

persediaan barang dagang.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:4) mendefinisikan Metode Penelitian sebagai berikut :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”

Cara ilmiah disini berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematik. Rasional berarti kegiatan penelitian penelitian dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah yang bersifat logis.

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung.

Menurut Sugiyono (2005:21) dapat didefinisikan bahwa :

“Metode Deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambar atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”


(30)

Sedangkan menurut Moh. Nazir (2005:4) menyatakan bahwa :

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa metode penelitian yang digunakan untuk dapat menggambarkan serta menganalisis hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian digunakan peneliti untuk dapat menggambarkan pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan barang di misyelle grup.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84) dalam bukunya Metode Penelitian menerangkan bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, desain penelitian dijelaskan sebagai berikut :

“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan teapat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.”


(31)

Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari pengembangan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencakup proses-proses berikut ini:

1. Mengindentifikasi masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan luas jangkauan (scope). Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah perancangan sistem informasi akuntansi persediaan (variabel X) sebagai variabel bebas pada Misyelle Grup Bandung .

2. Menentukan indentifikasi masalah yaitu :

a. Dalam penyusunan masih menggunakan sistem persediaan yang manual sehingga sering terjadi kendala- kendala di ataranya penumpukan barang persediaan, sering terjadi penyimpangan terhadap barang persediaan.

b. untuk mengatasi permasalahan dalm persediaan perusahaan mencoba untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi persediaan yang berbasis komputerisasi.

3. Menentukan judul penelitian.

4. Hanya terdapat satu variabel independen atau variabel bebas. 5. Memilih prosedur dan teknik yang digunakan.


(32)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan 2 cara, yaitu pengumpulan data melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan atau data yang di peroleh dari sumber lain, seperti buku, literatur, ataupun catatan-catatan perkuliahan.

7. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Istilah variabel menurut Sugiyono (2006:39) adalah sebagai berikut :

”Variabel Bebas (Independent Variable) adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya variabel dependent (terikat).

Penulis mengemukakan satu variabel yang akan diteliti yaitu variabel bebas/independent. Adapun yang menjadi variabel bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pengembangan sistem informasi akuntansi Persediaan di Misyelle Grup,. Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini


(33)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

3.2.3 Prosedur Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan, terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan dibawah ini dimaksudkan agar mempermudah dalam penelitian lebih dekatnya pada pengumpulan data diantaranya :

Variabel Konsep Variabel Indikator

Tinjauan Atas

pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

persediaan barang

bdagang

(Independen)

Sistem persediaan

merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan

persediaan dan

memberitahu manager

apabila jenis barang

tertentu memerlukan

penambahan.”

Krismiaji (2005:367)

1.Metode dan

komponen komponen dalam pengembangan

sistem informasi

akuntansi persediaan di persediaan.

2.Prosedur Pelaksanaan

Sistem Informasi

Akuntansi Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung

3.Keunggulan dan

kelemahan sistem

informasi akuntansi

persediaan di


(34)

1. Studi Lapangan (field research)

Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan daalm penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :

a. Metode Observasi (pengamatan)

Tinjauan atas pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada misslle grup bandung yang telah ada dari segi pengumpulan data, dan sistem informasi akuntansi yang digunakan.

b. Metode Interview

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dalam perancangan sistem informasi akuntansi Persediaan dilakukan kepada beberapa karyawan yang bertanggung jawab pada bagian tertentu.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa data yang diperoleh dari missle grup bandung.

2. Studi Kepustakaan (library research)

Penelitian pustaka adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari serta mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan materi pembahasan guna dijadikan dasar dalam melakukan penilaian dan perbandingan dari penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku literatur, buku teks, dan catatan kuliah, dengan metode ini akan diperoleh gambaran mengenai sistem informasi akuntansi.


(35)

3.2.4 Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Untuk menyederhanakan data penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi suatu informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.

Untuk mencapai sebuah kesimpulan atas data yang berhasil dikumpulkan dan dianalisis, maka proses yang dilakukan adalah menyusun kriteria yang didasarkan pada data yang dikumpulkan baik data hasil penelitian keperpustakaan maupun gambaran umum perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Setelah data yang diperlukan terkumpul dan dirasakan cukup untuk menyusun laporan ini, maka penulisan melaksanakan proses pengolahan data secara manual seperti;

1. Melakukan tinjauan atas metode dan komponen komponen apa saja yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan di Misyelle Grup Bandung.

2. Melakukan tinjauan atas keunggulan dan kelemahan sistem informasi akuntansi persediaan di Misyelle Grup Bandung.


(36)

36

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

Mulai berdiri tahun 2004 misyelle adalah suatu perusahaan dagang yang menawarkan produk-produk sepatu, baju, sandal, tas yang beragam jenisnya sesuai perkembangan dunia mode pada saat itu, dan tingkat persaingan yang tinggi menyebabkan jatuh bangun perusahan dimana perusahaan harus cepat dalam mengghadapi selera konsumen. Yang bertempat di daerah sukajadi bandung perusahaan ini mampu bersaing dengan perusahan lain yang lebih terdahulu dalam perkembanganya perusahaan ini pernah mengalami suatu kesulitan dimana pada awalnya produk yang mereka tawarkan tidak diminati oleh para konsumen sehingga pemilik mencoba untuk berinovasi terhadap peluang yang akan didapatkan.

Dalam perkembanganya dari tahun ketahun misyelle terus mengembangakan usahanya dengan inovasi baru yang dengan produk yang di jual disesuai dengan selera konsumen yang semakin membutuhkan model sepatu, tas dan aksesoris yang berkualitas dalam menjalakan bisnisnya pada tahun 2006 mencoba untuk membuka cabang baru yang berada di Bandung Indah Plaza merupakan salah satu bentuk meningkatan pemasaran. Setelah cabang Bandung Indah Plaza beroperasi selama satu tahun dirasa sangat menguntungkan bagi perkembangan usahanya. Pada akhir tahun


(37)

2007 misyelle mendirikan lagi cabang pemasarannya di daerah jalan kepatihan Bandung atau tepatnya di pusat perbelanjaan King’s shopping center.

Cabang cabang yang beroperasi di dua tempat tersebut di rasa sudah dapat memenuhi untuk pemasaran maka tempat yang berada di jalan sukajadi Bandung atau sebagai pusatnya di buat sebagai office misyelle dan juga sebagai manajamen kontrol miseylle untuk kedepanya misyelle akan membuka cabang-cabang baru di luar kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya yang berusaha untuk membuat terobosan baru di dunia model di Indonesia.

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Pembentukan struktur organissai merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena didalamnya terdapat sistem pembagian wewenang dan tanggung jawab penempatan pegawai secara efektif, dengan adanya struktur organisasi akan memberikan gambaran jelas tentang kedudukan dan hubungan dari tiap bagian, struktur organisasi dapat mencegah terjadinya tumpang tindih terhadap tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing masing bagian atau pegawai yang ada di dalam perusahaan. Struktur organisasi misyelle grup dimana setiap bagian bertanggung jawab atas pada bagian yang menjadi wewenangnya sehingga dapat bertanggung jawab atas bagianya masing-masing. Struktur organisasi misyelle grup terdapat di lampiran.


(38)

4.1.1.3 Uraian Tugas Perusahaan Yang Terkait

Bagian Persediaan Barang

Tugas pokoknya bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan di bidang persediaan meliputi:

1. Menyediakan barang yang akan di pasarkan 2. Melaporkan stock barang

3. Mengajukan pertambahan persediaan

4. Membuat laporan keluar masuknya barang dalam persediaan.

Bagian Gudang

Tugas pokoknya bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan di mengelola persediaan yang terdapat di gudang meliputi:

1. Membereskan barang persediaan di dalam gudang

2. Melaporkan barang terdapat di gudang kepada bagian persediaan barang 3. Mencatat barang barang yang terdapat di gudang.

Bagian administrasi dan keuangan

Tugas pokoknya bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan di bagian administrasi dan keuangan meliputi:

1. Bertanggung jawab atas merencanakan, pengarahan, pengawasan atas administrasi perusahaan yang berkaiatan dengan aspek legalitas perusahaan, dokumen asset dan barang opoerasional perusahaan.


(39)

2. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja operasional perusahaan 3. Mengawasi realisasi anggaran pendapatan dan belanja yang telah mendapatkan

persetujuan.

4. Membuat laporan keuangan 5. Menganalisis laporan keuangan

6. Memelihara data asset perusahaan serta persedian barang agar dapt memenuhi kebutuhan laporan bulanan.

Bagian pemasaran

Tugas pokoknya bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan di bagian pemasaran barang meliputi:

1. Melakukan pemasaran langsung kepada konsumen 2. Mengajukan pesanaan barang terhadap bagian persediaan

3. Melaporkan kegiatan pemasaran ke bagian administrasi dan keuangan 4. Memberikan pelayanan terhadap konsumen.

4.1.1.4Aspek Kegiatan Perusahaan

Misyelle Grup bergerak dibidang usaha perdagangan, adapun bidang usaha perusahaan adalah penjualan atau pemasaran barang berupa pakaian jadi, sepatu ,tas, sandal, accesoris keperluan wanita. Dengan melayani pembelian serta pejualan dengan besar serta eceran yang langsung di pasarkan terhadap konsumen di outlet yang ada disekitar kota Bandung.


(40)

4.1.2 Metode Dan Komponen–Komponen Yang Digunakan Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Persedian pada Misyelle Grup Bandung

Metode yang digunakan dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Persedian pada misyelle grup bandung menggunakan metode prototyping dimana model kerja sistem informasi ini belum lengkap perlu adanya perubahan. Metode ini hanya menggunakan perangkat lunak sebelumnya yang telah di pergunakan sebagai perangkat pendukung, prototyping adalah bahasa pemograman tingkatan yang tinggi, sistem penggunaan instruksi dan simbol-simbol disertai dengan perangkat komputer yang memadai.

Adapun Komponen yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan di misyelle adalah sebagai berikut:

1. Hardware

Hardware adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan, komponen-komponen komputer ini termasuk dalam kategori perangkat keras (hardware) yang terdapat di misyelle grup antara lain :

a) Bagian input

Bagian input berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi


(41)

yang diperlukan. misyelle grup bandung dalam proses input data kedalam komputer menggunakan perangkat keras lainya diantaranya :

Mouse

merupakan perangkat hardware yang berfungsi sebagai pointer, Sebagian besar mouse terdiri dari tiga tombol, umumnya hanya dua tombol yang digunakan yaitu tombol kiri dan tombol kanan. Dan dilengkapi pula dengan tombol penggulung (scroll), dimana letak tombol ini terletak ditengah. Istilah penekanan tombol kiri disebut dengan klik (Click) dimana penekanan ini akan berfungsi bila mouse berada pada objek yang ditunjuk, misyelle grup Bandung sudah menggunakan jenis mouse sensor optical dengan menggunakan merek logitec.

Keyboard

Keyboard merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi pengguna untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file. Miseylle grup Bandung menggunakan keyboard jenis QWERTY, yang bentuknya ini mirip seperti tuts pada mesin tik dengan menggunakan merek Manhattan.


(42)

b) Bagian proses

Bagian proses adalah perangkat utama komputer yang mengelola seluruh aktifitas komputer itu sendiri. Jenis pengolahan yang tedapat di Misyelle grup Bandung antara lain sebagai berikut :

Processor

Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh motherboard, Misyelle grup Bandung menggunakan jenis Processor Pentium IV seri pertama dengan kecepatan 1.5 GHz dengan formafactor pin 423 mampu mengakses data dengan cepat yang terdapat di bagian server sedangkan operasinal processor yang ada di bagian persediaan barang menggunakan jenis processor Pentium II dengan kecepatan 450 Mhz.

Harddisk

Harddisk merupakan alat menyimpan data dalam kapasitas besar yang dilapisi secara magnetis, saat ini perkembangan harddisk sangat cepat dari daya tampung dan kecepatan membaca. Misyelle grup Bandung menggunakan Harddisk dengan jumlah 40 GB yang terdapat di bagian server sedangkan yang terdapat di bagian persedian hanya memakai harddisk dengan jumlah 20 GB yang biasa dipergunakan oleh perusahan dalam menyimpan data.


(43)

• RAM

RAM ini digunakan untuk memori yang berfungsi untuk membaca dan menuliskan data. Dengan fungsi tersebut maka bisa menjalankan dua aktifitas sekaligus, yaitu menulis dan membaca data dari RAM. Misyelle grup Bandung menggunakan kapasitas RAM hanya sebesar 256 MB yang terdapat di server sedangkan yang terdapat di bagian persediaan hanya terdapat 128 MB hanya untuk mencukupi proses input data.

c) Bagian Output

Bagian output adalah bagian dimana dalam proses mengeluarakan informasi hasil pengelohan data yang terdapat di Misyelle grup Bandung adalah sebagai berikut:

• Monitor

Monitor merupakan alat yang mampu menampilkan teks maupun gambar dari data yang sedang diproses dalam CPU, Ukuran monitor sama seperti ukuran pesawat televisi, Di Misyelle grup Bandung menggunakan monitor ukuran 15 inci, merek Samsung type CDP 1700 d jenis CRT ( Cathode Ray Tube ) atau lebih dikenal dengan monitor tabung.

Printer

Printer merupakan alat yang memproduksi keluaran data (output) berbentuk cetak, berupa teks maupun gambar/grafik dalam kertas, Misyelle grup Bandung menggunakan jenis printer Canon BJ 1100 yang memiliki hasil cetakan yang lebih baik walaupun dalam proses cetak agak lambat.


(44)

2. Software

Software atau Perangkat lunak adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. sistem software yang digunakan di Misyelle grup Bandung adalah Microsoft XP propesional dengan menggunakan Microsoft office 2007 sebagai dasar dari pengolahan data dan menggunakan software aplikasi visual basic 6.0.

3. Brainware

Brainware adalah sejumlah orang yang menjalakan serta mengembangkan suatu sistem informasi akuntansi yang memiliki beberapa tahan diantaranya: manager sekaligus bertanggung jawab atas kerahasian dan kebenaran sistem yang telah beroperasi, analisis sistem bertanggung jawab atas analisis yang terhadap perusahaan secara keseluruhan di Misyelle grup Bandung.

4. Prosedur

Proses pengajuan barang yang dilakukan bagian persediaan. Dimulai pada saat bagian persedian meminta sejumlah barang kepada bagian purchasing dengan formulir pengajuan barang persediaan yang terdiri dari kode barang, nama barang, jenis barang, warna barang, jumlah barang. Kemudian bagian purchasing memeriksa kembali formulir yang telah diisi dan sesuai dengan permintaan bagian persediaan, setelah itu


(45)

serahkan ke bagian keuangan untuk meminta persetujuan untuk melakukan pembelian dan pembayaran barang.

5. Data Base

Bagian dari manajemen merupakan simpanan data dalam software dalam bentuk simpanan data pada data base persediaan barang di Misyelle grup Bandung yang terdiri dari tabel pengajuan persediaan, penerimaan persediaan, pengeluaran pesedian barang.

6. Jaringan komunikasi

Jaringan komunikasi adalah yang menghubungkan antara dua atau lebih komputer beserta peralatan penunjangnya serta memudahkan transfer data dan informasi antar pengguna komputer tanpa harus menggunakan media penyimpanan terlebih dahulu. Jenis jaringan yang digunakan Misyelle grup Bandung yaitu dengan menggunakn jenis jaringan Local Area Network (LAN) meliputi area perusahaan dalam satu ruangan, serta menggunakan server yang berfunsi untuk mengontrol dan pengendali manajemen perusahaan.

4.1.3 Prosedur Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung

Prosedur sistem informasi akuntansi persediaan pada misyelle grup Bandung, prosedur persedian merupakan prosedur yang dijalankan pada saat terjadi pengajuan barang yang dilakukan bagian persediaan. Dimulai pada saat bagian persedian meminta sejumlah barang kepada bagian purchasing dengan formulir pengajuan barang persediaan yang terdiri dari kode barang, nama barang, jenis barang, warna barang,


(46)

jumlah barang. Kemudian bagian purchasing memeriksa kembali formulir yang telah diisi dan sesuai dengan permintaan bagian persediaan, setelah itu serahkan ke bagian keuangan untuk meminta persetujuan untuk melakukan pembelian dan pembayaran barang.

4.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan pada Misyelle Grup Bandung

Keunggulan sistem informasi akuntansi persediaan terdapat pada adanya backup sebagian data yang terdapat pada software di komputer. Sedangkan untuk kelemahan sistem informasi akuntansi persediaan terlihat pada lambatnya komunikasi dari prosedur yang dijalankan tidak sesuai dengan prosedur, sering mengalami hambatan ketika jaringan komputerisasi rusak terutama pada komputer pusat (server) sulit diakses sehingga pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan dialihkan dengan sistem manual terlebih dahulu. Terdapat kesalahan pada individu dalam menjalankan sistem informasi akuntansi, kesalahan yang bisa sangat merugikan pihak perusahaan. Karena itu pegawai lebih teliti pada hal-hal kecil yang terdapat dalam prosedur dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan.


(47)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisa Metode Dan Komponen–Komponen Yang Digunakan Dalam

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Persedian pada Misyelle Grup Bandung

Metode yang digunakan yang digunakan dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi perseediaan pada Misyelle Grup Bandung adalah prototyping dimana pada metode ini sesuai dengan landasan teori yang ada di bab II. Perusahan sudah memiliki perangkat yang sangat mendukung diantaranya telah diuji kelayakan untuk sistem informasi akuntasi untuk di perusahaan, ternyata masih ada kekurangan dalam proses input data yang memiliki kapasitas yang sangat kecil untuk menyimpan data dan perlu adanya penambahan terhadap icon-icon yang berhubungan dengan karakteristik kebutuhan perusahaan, penambahan icon jenis barang, warna barang, kode barang yang semula hanya terdapat tiga digit, tanggal untuk input barang terhadap barang persediaan. pengembangan ini masih dilakuakan secara sederhana.

Gambar 4.1 prototyping Paradigma

Kebutuhan perusahaan

Membangun dan memperbaiki


(48)

Berikut ini dapat diuraikan tahap-tahap pengembangan sistem informasi akuntansi dengan menggunakan metode Prototyping, yaitu :

1. Kebutuhan Perusahaan

Pada tahap ini, analisis sistem akan melakukan studi kelayakan kebutuhan perusahaan, baik yang meliputi teknik interface, teknik procedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Membangun dan memperbaiki

Pada tahap kedua ini, analisis sistem bekerja sama dengan pemrogram mengembangkan prototype sistem untuk diperlihatkan permodelan sistem yang akan dibangunnya. Perbaikan-perbaikan apa yang diinginkan perusahaan bahkan harus merombak secara keseluruhan.

3. Pengujian

Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dengan mengidentifikasi sejauh mana permodelan yang dibuat dapat diterima oleh pemesan. Analis sistem akan menyerahkan kepada pemrogram untuk mengimplementasikan permodelan yang dibuat menjadi suatu sistem.

Komponen yang telah tersedia dan akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan di misyelle adalah sebagai berikut :

1. Hardware

Hardware bagian yang mengatur segala pengolahan data dalam komputer dan juga bagian untuk menyimpan data dengan jumlah yang besar. Dengan proses


(49)

yang terdiri dari bagian input, bagian pengolahan dan bagian output. terdapat 20 unit komputer yang beroprasi di misyelle grup Bandung. komputer memiliki spesipikasi RAM sebesar 256 MB, dengan kapasitas harddisk sebesar 40 GB, dan hanya masih processor Pentium IV yang kapasitas pengolahan datanya agak lambat hanya kecepatan sekitar 1.5GHz untuk ukuran sebuah server sedangakan yang terdapat di bagian persediaan dirasa sudah cukup untuk proses input data persediaan.

2. Software

Program yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan perusahaan menggunakan sistem operasi Microsoft office 2007 karena dalam prosesnya gampang digunakan dan dapat langsung di mengerti oleh sebagian pegawai yang terkait karena cara mendapatkanya sangat mudah tidak perlu mengeluarkan uang cukup banyak, sedangkan untuk software aplikasi dalam pengembangan sistem digunakan visual basic 6.0 karena memiliki karakter sederhana dalam proses sistem informasi persediaan serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

3. Brainware

Brainware berperan sangat penting karena berperan unutk melakukan serangkaian pengoprasian terhadap software di Misyelle Grup Bandung, personal-personal yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer, seperti manager operasional, yang menjaga kerahasian data yang terdapat dalam software komputer sebagai server di dalam jaringan komputer.


(50)

4. Prosedur

Pada prosedur yang terdapat di Misyelle Grup Bandung, proses pengajuan barang yang dilakukan bagian persediaan. Dimulai pada saat bagian persedian meminta sejumlah barang kepada bagian purchasing dengan formulir pengajuan barang persediaan yang terdiri dari kode barang, nama barang, jenis barang, warna barang, jumlah barang. Kemudian bagian purchasing memeriksa kembali formulir yang telah diisi dan sesuai dengan permintaan bagian persediaan, setelah itu serahkan ke bagian keuangan untuk meminta persetujuan untuk melakukan pembelian dan pembayaran barang.

5. Data base

Bagian dari manajemen merupakan simpanan data dalam software dalam bentuk simpanan data pada data base persediaan barang di Misyelle grup Bandung yang terdiri dari table pengajuan persediaan, penerimaan persediaan, pengeluaran pesediaan barang.

6. Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi adalah yang menghubungkan antara dua atau lebih komputer beserta peralatan penunjangnya serta memudahkan transfer data dan informasi antar pengguna komputer tanpa harus menggunakan media penyimpanan terlebih dahulu. Jenis jaringan yang digunakan Misyelle grup Bandung atara lain :

1. LAN (Local area Network) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan perkantoran di dalam


(51)

gedung yang jaraknya berdekatan. LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. Misyelle grup Bandung menggunakan jaringan LAN sebagai proses komunikasi antar bagian yang terkait didalam lingkungan perusahaan yang dihubungkan dengan kabel UTP (unshielded twisted pair) dengan memakai perangkat Hub Switch yang menyatukan kabel network dari komputer yang berhubungan dengan koneksi jaringan.

2. Server merupakan pusat pengendali komputer untuk menjalankan beberapa komputer secara konstan yang dilakukan oleh seorang operator jaringan namun pada misyelle grup komputer server terdapat pada bagian managemen kontrol yang berfungsi sebagai pusar pengendalian managenen dimana seluruh data pada setiap bagian dapat di kontrol melalui komputer server.

4.2.2 Analisis Pembahasan Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung

Pelaksanaan sistem informasi akuntansi Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung hampir sama dengan teori prosedur sistem informasi akuntansi pesediaan pada BAB II. prosedur yang terdapat dalam pelaksanaan persedian pada misyelle grup Bandung adalah sebagai berikut:

1. Bagian pesediaan membuat rincian pengajuan barang yang akan di beli sebanyak tiga lembar kemudian diserahkan didistribusikan sebagai berikut :


(52)

a. Lembar 1dan 2 diserahkan ke bagian keuangan dan purchasing b. Lembar 3 diarsipkan di bagian persediaan

2. Lembar ke-1 dan ke-2 diserahkan ke bagian purchasing kemudian diperiksa apakah barang barang tersebut sesuai dengan kebutuhan, kemudian mengontrol rincian pengajuan selanjutnya diserahkan ke bagian keuangan.

3. Lembar ke-1 dan ke-2 diserahkan ke bagian keuangan kemudian disetujui dan di otorisasi. Setelah di otorisasi lembar ke-2 diarsipkan oleh bagian keuangan sedangkan lembar ke-1 diserakan ke bagian purchasing yang dijadikan dasar dalam pembelian barang persediaan, kemudian rincian pengajuan bahan lembar ke-1 diserahkan lagi ke bagian penerimaan oleh bagian purchasing.

4. Di bagian penerimaan, rincian pengajuan bahan lembar ke-1 yang di berikan oleh bagian purchasing kemudian di bandingkan dengan barang yang sudah diterima sebelumnya oleh bagian penerimaan pada saat barang tiba, setelah di cek rincian pengajuan barang tersebut di serahkan kembali ke bagian purchasing sedangkan barang diserahkan ke bagian persediaan.

5. Rincian pengajuan barang lembar ke-1 yang di serahkan dari bagian penerimaan kemudian diserahakan kembali ke bagian purchasing dan diarsipkan bagian purchasing.

6. Barang diserahkan ke bagian persediaan.

Dalam pelaksanaan penerimaan persediaan barang yang dilakukan bagian persediaan yang selanjutnya dicatat pada aplikasi komputer dalam mengisi data persediaan barang dengan langkah-langkah sebagai berikut; melakukan login


(53)

terlebih dahulu, pasatikan pada saat menu login user tampil pastikan untuk memilih menu login sebagai persediaan yang akan di pilih, kemudian masukan kata kunci yang sudah dimilki oleh bagian persediaan untuk dapat masuk ke menu data persediaan barang.

Gambar 4.2 Tampilan login

Dalam proses memasukan data persediaan dalam aplikasi komputer ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh bagian persediaan prosedur dalam pelaksaanan menginput data persediaan diantaranya :

- Bagian persediaan wajib menghitung barang persediaan yang di berikan dari bagian penerimaan barang.

- Bagian persediaan mengecek dokumen pengajuan persediaan apakah sama dengan barang yang di terima.

- Bagian persediaan wajib untuk melakukan penolakan terhadap barang yang tidak sesuai dengan pengajuan persediaan misalnya kondisi barang yang rusak, jenis barang yang tidak sesuai dengan pengajuan persediaan.


(54)

- Bagian persediaan selanjutnya melakukan proses input data persediaan kedalam software aplikasi komputer sehingga data tersimpan dengan baik

Untuk pelaksanaan proses input data persediaan barang pada misyelle grup dengan aplikasi komputer yang disi oleh bagian persediaan.

Gambar 4.3 Tampilan Input Data Persediaan

Langkah-langkah dalam mengisi data persediaan oleh bagian persediaan pertama mengisi artikel yang terdapat dalam katalog yang terbit setiap bulan, mengisi nama barang sesuai dengan merk yang tertera dalam barang, Mengisi jenis barang, jenis barang yang terdapat misyelle diantaranya sepatu, sandal, tas, dan accesoris lainnya, mengisi size untuk jenis sepatu dan sandal dengan menggunakan angka, sedangkan untuk jenis barang tas dan accesoris tidak perlu di isi, mengisi kolom quantity untuk memasukan jumlah barang yang terkait, setelah itu klik menu tambah untuk menginput data barang baru secara otomatis data barang akan masuk pada kolom tabel yang


(55)

terdapat pada tampilan gambar 4.2, sedangkan untuk menu simpan di pergunakan untuk menyimpan data yang sudah diperbaharui atau data barang yang sudah di ubah, Menu ubah berfungsi untuk mengubah data persediaan barang lalu bila terjadi perubahan barang misalnya adanya pemesanan barang sehingga stock persediaan barang menjadi berkurang sehingga di gunakan menu ubah untuk mengubah data persediaan barang.

Menu hapus dipergunakan untuk menghapus data persediaan yang sudah tidak ada lagi jenis barangnya dengan kata lain produk sudah habis sehingga tidak terdapat lagi dalam persediaan barang. Menu print berfungsi untuk mencetak jumlah data-data barang yang terdapat dalam persediaan barang bila diperlukan. Pencarian berfungsi utuk mencari data persediaan atau produk yang di perlukan dengan mengetikan data artikel terlebih dahulu lalu klik gambar kaca pembesar atau search secara otomatis data barang yang diinginkan akan tampil pada tabel. Menu kembali berfungsi untuk mengembalikan tampilam ke menu sebelumnya yaitu menu login user atau keluar dari aplikasi data persediaan barang.

4.2.3 Analisis Pembahasan Keunggulan dan Kelemahan Sistem Informasi

Akuntansi persediaan misyelle grup bandung.

Sistem informasi akuntansi persediaan mengkoordinasikan seluruh subsistem dan komponen-komponen sistem didalamnya untuk mengolah data persediaan mulai dari transaksi hingga pelaporan menjadi suatu informasi persediaan yang akan digunakan oleh penggunanya sebagai dasar pengambilan keputusan.


(56)

Akan tetapi dalam pelaksanaannya sistem informasi akuntansi persediaan mempunyai keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :

a. Keunggulan ;

1. Mudah dalam pengoperasiaannya

2. Memudahkan menyimpan data yang di input pada software.

3. Dokumen tersusun menurut jumlah ketika dalam memproses input data.

4. Dokumen tersimpan secara aman dalam software komputer karena untuk membuka aplikasi harus menggunakan password terelebih dahulu.

5. Dokumen yang di perlukan dapat di cetak langsung sesuai dengan kebutuhan. b. Kelemahan ;

1. Mengalami hambatan ketika jaringan komputerisasi mengalami kerusakan terutama pada komputer pusat (server) sulit diakses yang ada tiap unit-unit bagian sehingga pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan dialihkan dengan sistem manual solusinya adalah segera memeperbaikinya.

2. Terdapat kesalahan pada individu dalam menjalankan sistem informasi akuntansi, kesalahan yang bisa sangat merugikan pihak perusahaan. Oleh karena itu pegawai harus lebih teliti dalam prosedur dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan.

3. Pada input data sering berjalan lambat karena perangkat yang terdapat komputer di bagian persedian masih menggunakan Pentium II sehingga memperlambat dalam proses searching (pencarian data) sebainya diganti dengan seri terbaru.


(57)

4. Belum adanya menu tampil pada input data persediaan barang sehingga data yang sudah masuk hanya tampil sebagian, harus menggunakan menu print untuk bisa melihat keseluruhan data yang ter input dalam persediaan.


(58)

58

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan sistem informasi akuntansi pada persediaan pada Misyelle Grup Bandung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Metode Dan Komponen–Komponen Yang Digunakan Dalam

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Persedian pada Misyelle Grup Bandung.

a. Metode yang yang digunakan Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Persedian pada Misyelle Grup Bandung adalah metode prototyping atau metode yang belum lengkap perlu adanya penambahan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

b. Komponen–Komponen Yang Digunakan Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Persedian pada Misyelle Grup Bandung seperti Hardware (perangkat kerasyanga dapat terlihat pada komputer), Software (perangkat lunak atau program yang berisi perintah untuk melakuakan pengolahan data), Brainware (manusia yang terlibat dalam pengoprasian komputer), Prosedur (serangkaian aktifitas dalam sistem informasi akuntansi), Data base (kumpulan-kumpulan data perusahaan), Jaringan komunikasi (menghubungkan antara dua atau lebih komputer beserta peralatan penunjangnya).


(59)

Sudah cukup memadai dalam untuk komponen pengembangan sistem informasi didalam perusahaan.

2. Prosedur pelaksanaan sistem informasi akuntasi persediaan misyelle grup Bandung,sebagai berikut :

- Prosedur pengajuan persediaan barang dagangan, merupakan prosedur yang dijalankan ketika terjadi pengajuan barang persediaan.

- Proses input data, dan pelaporan data dengan menggunakan aplikasi pada komputer.

3. Keunggulan pada pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan adalah dengan terdapat pada adanya backup sebagian data yang terdapat pada software yang di input pada software operasi. Sedangkan kelemahan pada sistem informasi akuntansi persediaan pada misyelle adalah ;

a. Mengalami hambatan ketika jaringan komputerisasi mengalami kerusakan terutama pada komputer pusat (server) .

b. kesalahan pada individu dalam menjalankan sistem informasi akuntansi, kesalahan yang bisa sangat merugikan pihak perusahaan. c. Dalam proses searching (pencarian data) sering terjadi kelambatan. d. Belum adanya menu tampil pada input data persediaan barang


(60)

5.2Saran

Setelah meneliti pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan pada misyelle Bandung, penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat menjadi masukan dan semoga dapat bermanfaat khususnya bagi pihak perushaan.

1. Pengembangan sistem informasi akuntansi hendaknya dapat terus dilaksanakan fungsi yang terlibat dalam aktivitas persediaan, karena sistem tersebut dapat menentukan suatu kegiatan yang teratur dalam suatu perusahaan, selain itu sumber daya manusia harus dapat ditingkatkan guna menciptakan perusahaan yang sehat.

2. Untuk menangani hambatan ketika jaringan komputerisasi mengalami kerusakan sebaiknya dilakukan perbaikan secepatnya untuk menhindari proses sistem manual yang dianggap kurang efektif bagi perusahan. 3. Untuk Tampilan pengembangan selanjutnya perlu penambahan icon yang

berfungsi untuk menyempurnakan sistem informasi seperti gambar berikut:

Gambar 5.1


(61)

Review Of Accounting Information System Development Trade

In Goods Inventory In Misyelle Group Bandung

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

ADIT TIA

21307005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(62)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi

dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah……… ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5


(63)

vii

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 7

1.5.2 Waktu Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi……..

...

9

2.1.1 Definisi sistem……..

...

9

2.1.2 Jenis-Jenis Sistem……..

...

10

2.1.3 Pengertian informasi… ... .11

2.1.4 Definisi Sistem Informasi ……..

...

11

2.1.5 Komponen Sistem Informasi ……..

...

12

2.1.6 Metode Pengembangan Sistem Informasi ……..

...

14

2.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.2.3 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi……..………....20

2.3 Persediaan ………..24

2.3.1 Pengertian Persediaan……...………..24

2.3.2 Jenis-jenis Persediaan.………...25


(64)

vi

2.4 Sisten Informasi Akuntansi Persediaan …………..……...………....26

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan…………...26

2.4.2 Tujuan Sistem Informasai Akuntansi Persediaan………...27

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian………... ... 28

3.2 Metode Penelitian……….…… 29

3.2.1 Desain Penelitian……… ... 30

3.2.2 Operasionalisasi Variabel………... ... 32

3.2.3 Prosedur Pengumpulan Data

……….33

3.2.4 Analisis Data………35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian………. ... 36

4.1.1 Gambaran Umum Instansi………. ... 36

4.1.1.1 Sejarah Instansi……….

.

36

4.1.1.2 Struktur Organisasi Instansi……….

37

4.1.1.3 Uraian Tugas Perusahaan………

38

4.1.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan……….39

4.1.2 Metode dan komponen-komponen yang digunakan dalam

pengembangan sistem informasi pesediaan pada misyelle grup

Bandung……….

...40


(65)

vii

Pada Misyelle Grup Bandung

...

46

4.2 Pembahasan………. ... .47

4.2.1 Analisis metode dan komponen-komponen yang digunakan dalam

pengembangan sistem informasi pesediaan pada misyelle grup

Bandung ………..47

4.2.2 Analisa Pembahasan Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung……...…….…………...…51

4.2.3 Analisa Pembahasan Keunggulan Dan Kelemahan Sistem Informasi

Akuntansi Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung……….55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….. ... 58

5.2 Saran……… ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRA-LAMPIRAN ... 62


(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

61 Sevent Edition, USA.

Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini, 2008. Pengantar akuntasi II, Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

Husein Umar, 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan; Jakarta : Salemba Empat.

James A. Hall diterjemahkan oleh Thomson Learning, 2006. Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi pertama; Jakarta : Salemba Empat.

Jonathan Sarwono, 2006 .Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitiatif. Jakarta :

Salemba Empat.

Krismiaji, 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua; Yogyakarta : Akademi Manajemen. Perusahaan YKPN.

La Midjan & Susanto Azhar, 2005. Sistem Informasi Akuntansi 1. Edisi 8;

Bandung : Lingga Jaya.

Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2003. Accounting Information System, Ninth Edition, Prentice Hall.

Moh.Nazir, 2005.Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Mulyadi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga; Jakarta : Bagian


(71)

62

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD. Bandung :

Alfabeta.


(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Adit Tia

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 Mei 1989 Alamat : JL.PLN Dalam I No. 10 Jenis Kelamin : laki-laki

Telp : 022 - 5227621

PENDIDIKAN FORMAL

TK Nugraha Bandung 1994 - 1995

SD. Nugraha Bandung 1995 - 2001

SLTPN 43 Bandung 2001 - 2004

SMA Pasundan 7 Bandung 2004 - 2007

PENDIDIKAN NON FORMAL


(2)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun tugas akhir yang telah sesuai dengan tujuan dan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul “Tinjauan Atas

Pengembangan Sistem Informasi Akuntasi Persediaan Pada Misyelle Grup Bandung”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan baik berupa moril serta materil hingga terselesaikannya tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.


(3)

iii

4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., selaku dosen wali 3Ak 5 dan pembimbing yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

5. Seluruh Dosen, Staf, Pengajar, administrasi dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi

6. Ibu Misyellemarta, selaku pemilik dari Misyelle Grup Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Mila Suryani, selaku pembimbing di Misyelle Grup Bandung yang telah membimbing penulis selama melaksanakan penelitian.

8. Kepada seluruh karyawan/karyawati Misyelle Grup Bandung yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

9. Ayah dan Ibu terima kasih atas semua yang telah diberikan kepada penulis atas doa, dukungan dan kasih sayang. Semoga kalian diberi kesehatan dan kebahagiaan serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

10. Adikku Dita dan Dira yang selalu memberi semangat dan dukungan.

11. Teman saya Astri, Tri, Kaerudin, Arip, Lely, Nasrul, Dedi, dan Gandi yang selalu memberi semangat serta dukunganya.

12. Seluruh teman-teman 3Ak-5 yang selalu kompak serta memberi dukungan moril. 13. Terimakasih kepada seluruh rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu


(4)

iii

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik ditinjau dari segi teknis, penulisan, maupun isi. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun diharapkan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan penulis.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Bandung, Juli 2010 Penulis

Adit Tia NIM 21307005


(5)

(6)