PENGINDERAAN JAUH UNTUK AGRIBISNIS

PENGINDERAAN JAUH UNTUK AGRIBISNIS

  Bidang pertanian merupakan sektor penting suatu bangsa, karena sektor ini menyediakan kebutuhan dasar bagi manusia. Perkembangan sektor pertanian terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK). Banyak terjadi perubahan-perubahan dalam perkembangan produksi bidang pertanian guna meningkatkan hasil produksi serta efisiensi dan efektifitas proses produksinya. Dewasa ini telah banyak didapatkan penggunaan teknologi digital untuk perkembangan sektor pertanian. Teknologi digital yang banyak digunakan seperti penginderaan jauh, penggunaan mSIG dan GIS, serta penggunaan bentuk software baru yang digunakan dalam bidang pertanian.

  Teknologi digital banyak digunakan untuk permodelan pertanian (cropsis modeling agriculture), precision farming dan lain sebagainya. Penggunaan teknologi digital telah menjadi suatu inovasi yang dapat dimanfaatkan dan terus dikembangkan untuk kemajuan bidang pertanian. Kemajuan IPTEK telah memberi suatu solusi serta alternatif perkembangan pertanian modern yang lebih baik dan ini menjadi tingkat kemajuan dari cara konvensial yang ada. Teknologi ini terus dikembangkan seiring perkembangan sektor yang lain.

  Untuk mengoptimalisasikan keuntungan dalam sebuah pertanian haruslah difikirkan faktor pendukung dan pembatas. Faktor pendukung utama dalam pertanian adalah lahan yang luas dan subur dengan kualitas sumber daya manusia yang berpikiran maju. Sedangkan faktor pembatas yang umum dijumpai adalah kurangnya informasi dan data yang akurat tentang kondisi sumber daya alam, dimana data dan informasi merupakan instrumen yang sangat penting dalam perencanaan pengembangan sektor pertanian khususnya.

  Perkembangan penggunaan sumber daya alam lahan sampai saat ini pada umumnya belum sepenuhnya memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan produksi tanaman secara berkelanjutan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi lahan yang bervariasi berdasarkan letak geografis dan topografinya, yang masing-masing sangat mempengaruhi produktifitas tanaman. Diperlukan perencanaan yang matang dalam pengambilan keputusan jenis tanaman yang akan ditanam. Perencanaan pengambilan keputusan yang tepat harus dilandasi

  Penggunaan teknologi berbasis komputer untuk mendukung perencanaan tersebut mutlak diperlukan untuk menganalisis, memanipulasi dan menyajikan informasi dalam bentuk tabel dan keruangan. Salah satu teknologi yang digunakan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) yang memiliki kemampuan membuat model dan memberikan gambaran, penjelasan dan pemikiran dari suatu kondisi faktual, untuk itu informasi dan gambaran keruangan tentang komoditas yang cocok disuatu wilayah secara cepat dan akurat maka dilakukan kegiatan pembuatan peta dan analisis kesesuaian lahan menggunakan SIG.

  Salah satu tujuan dilakukan kegiatan pembuatan peta dan analisis kesesuaian lahan menggunakan SIG ini adalah untuk mengidentifikasikan potensi kesesuaian lahan terutama pada kawasan budidaya pertanian. Dengan diketahuinya potensi kesesuaian lahan maka resiko gagal panen dapat ditekan semaksimal mungkin. Karena kegagalan panen pada petani di Indonesia masih sangat sering terjadi, kalau saja hal ini dapat diatasi maka kehidupan petani yang identik dengan kemiskinan dapat teratasi.

  Selain itu pembuatan peta dan analisis kesesuaian lahan ini dapat dijadikan bahan atau acuan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia khususnya pada petani dengan cara melakukan sentralisasi produk- produk pertanian. Misalnya di daerah Batu suhu dan lahannya sangat cocok untuk ditanami komoditas apel, maka semua petani di daerah Batu diwajibkan hanya menanam satu komoditas saja yaitu apel. Begitu juga di daerah Lumajang yang sangat cocok untuk ditananami pisang, maka petani Lumajang hanya akan menanam sebuah komoditas saja yaitu pisang. Sehingga dengan demikian tidak akan terjadi peluapan hasil pertanian dipasar, yang akhirnya mengakibatkan harga jauh dibawah biaya produksi, dan petanipun akan mengalami kerugian.