LKP : Berita 'Softnews' Nuansa Ramadhan pada PT. Lombok Nuansa Televisi.

(1)

BERITA

“SOFTNEWS”

NUANSA RAMADHAN

PADA PT. LOMBOK NUANSA TELEVISI

NAMA MAHASISWA : Okky Yolanda NIM MAHASISWA :

08. 51016. 0080

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Metode Penelitian ... 5

1.7 Kontribusi ... 5

1.8 Sisematika Laporan ... 6

BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah ... 8

2.2 Visi dan Misi JTV ... 9

2.3 Struktur Organisasi ... 10

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Video ... 13

3.2 Broadcasting ... 18

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA


(3)

4.3 Detail Proses Pengerjaan Liputan Variasi Menu Berbuka...31

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan... 36 5.2 Saran-saran... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisai JTV ………...…10

Gambar 4.1 Tampilan proses editing berita...………...….33

Gambar 4.2 Cuplikan segemen 1 wawancara………...…...… 33

Gambar 4.3 Cuplikan berita segemen 1...34

Gambar 4.4 Cuplikan berita segmen 2...34

Gambar 4.5 Cuplikan wawancara segmen 2...35

Gambar 6.1 Acuan Kerja...39

Gambar 6.2 Rencana Kerja Mingguan...40

Gambar 6.3 Absensi Harian Kehadiran Kerja...41

Gambar 6.4 Catatan Perubahan Acuan Kerja...42


(5)

1.1 Latar Belakang

Kerja praktek ini mengambil topik tentang tugas editor berita utama dalam mengolah dan menyunting pasca produksi salah satu program acara televisi yang bersifat softnews pada media televisi. Saat ini media televisi menjadi menarik karena mampu menjadi media komunikasi visual yang bisa melengkapi kebutuhan masyarakat masa kini. Penggunaan alat berupa kamera DSLR merupakan hal baru dalam hal ini, karena selama ini masih menggunakan camrecorder dan menjadi daya tarik tersendiri.

Ragam acara yang disajikan oleh media ini sebagai sarana hiburan, pendidikan juga sumber informasi bagi masyarakat. Media komunikasi searah yang mampu menyampaikan berbagai macam informasi hanya melalui visualisasi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tak hanya masyarakat golongan menengah atas, melainkan hampir seluruh lapisan masyarakat menggemari media ini. Mulai dari anak-anak hingga orang tua “bergantung” pada informasi yang disajikan oleh televisi. Keragaman acara seakan memberikan tambahan ilmu bagi semua khalayak. Perubahan jaman, gaya hidup dan aktifitas manusia menjadikan peran televisi menyampaikan berbagai informasi menjadi sangat penting. Ketergantungan masyarakat terhadap televisi bisa dilihat dari banyaknya waktu yang mereka luangkan untuk melihat acara-acara di televisi tersebut. Bayangkan saja bila mereka bisa meluangkan lebih dari 2 jam per hari untuk melihat acara televisi, ini


(6)

2

menandakan bahwa media televisi memang sudah menjadi kebutuhan wajib masyarakat.

Dalam media televisi semua informasi dapat ditemukan. Mulai dari keragaman acara seperti, berita utama, acara hiburan juga pendidikan untuk segmentasi yang berbeda. Semua ada pada media televisi, salah satunya yaitu program acara news/berita. Program acara berita adalah acara televisi yang menampilkan informasi terkini tentang kejadian disekitar kita. Program ini dimiliki oleh hampir semua stasiun televisi, ini bisa diartikan bahwa program berita ialah salah satu program unggulan yang tidak bisa dipisahkan dari media televisi. Program berita isinya bisa mencangkup semua elemen secara umum. Misi dari program berita seluruh stasiun televisi bisa dibilang sama yaitu, bagaimana mereka mampu memberikan informasi terbaru kepada masyarakat dengan cepat.

Stasiun televisi yang mampu memberikan informasi lebih cepat kepada masyarakat mendapat nilai tersendiri dan bisa meningkatkan kredibilitasnya oleh masyarakat. Dalam dunia pemberitaan masyarakat akan kecewa bila melihat penyusunan berita yang buruk, sehingga bisa mengakibatkan kurangnya informasi yang dapat diserap oleh masyarakat. Pemberitaan yang hanya menimbulkan polemik dan juga adu domba karena kurangnya data atau sengaja dibuat seringkali membuat masyarakat kecewa. Berdasarkan faktor-faktor di atas, bisa disimpulkan bahwa masyarakat menginginkan informasi yang cepat, terbaru, jelas, dan jujur. Ke empat elemen inilah yang harus diperhatikan oleh awak media televisi, khususnya editor berita utama dalam menampilkan informasi dalam program beritanya.


(7)

Program televisi berita bisa digolongkan menjadi dua bagian yaitu, softnews/berita ringan dan hardnews/berita berat. Softnews/berita ringan sendiri yaitu berita yang ditampilkan yaitu kabar-kabar terkini atau terbaru yang ditampilkan secara cepat dan singkat. Isi yang disampaikan dalam berita ringan bisa berisi poin-poin utama dalam peristiwa tersebut. Berita ringan memang ditampilkan agar masyarakat langsung mengerti titik permasalahannya langsung tanpa harus mengetahui 5W+1H-nya. Berita ringan tersebut contohnya yaitu seperti pemberitaan perampokan pada hari ini, harga sembako naik, hari raya, kemacetan jalan dan lain-lain. Berita semacam itu akan ditampilkan secara cepat sehingga masyarakat bisa langsung mengetahui dan mengambil tindakan langsung, itu misi utama dari softnews/berita ringan.

Hardnews/berita berat, adalah pemberitaan yang memberikan informasi secara lengkap, kompleks, dan memerlukan durasi lebih lama dari softnews. Berita berat sendiri biasanya menampilkan informasi yang lengkap mulai dari A hingga Z. Dan berita berat syarat dengan 5W+1H. Berita-berita semacam ini biasanya ditampilkan dijam-jam khusus, karena durasi yang lebih lama, berita berat kurang tepat bila ditayang pada jam-jam sibuk masyarakat. Pemberitaan ini syarat akan informasi sehingga masyarakat benar-benar disuguhi informasi yang mendalam dari berita berat. Berita berat biasanya terbagi dalam beberapa segmen, dari kronologi hingga akhir dari pemberitaan. Contoh-contoh berita berat yaitu pemberitaan aksi kronologi pengeboman, investigasi penipuan, dan lain-lain. Berita-berita semacam ini memang tidak diperlukan cepat tayang, tetapi lebih ditekankan pada


(8)

4

kelengkapan isi dari pemberitaan tersebut. Tujuannya sudah jelas dari berita berat itu sendiri, menginginkan masyarakat mengetahui informasi lebih padat bukan hanya setengah-setengah.

Dengan pemahaman-pemahaman diatas pihak stasiun televisi, khususnya para editor berita utama diharapkan mampu memberikan informasi secara tepat dan sesuai kriteria yang ada. pemilihan dari waktu tayang juga patut diperhatikan sehingga target yang dinginkan dari stasiun televis bisa tercapai dengan baik di masyarakan itu sendiri.

Pada hal ini penulis selaku editor berita utama akan membuat dan menyunting berita yang berbobot softnews/berita ringan dengan memahami aspek-aspek yang ada. Program berita tersebut ada di salah satu televisi lokal di Mataram yaitu, PT. Lombok Nuansa Televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lombok TV. Penulis akan mengisi salah satu program berita softnews edisi bulan Ramadhan di stasiun Lombok TV yang sesuai dengan keinginan stasiun televisi.

1.2 Perumusan Masalah

Didalam penyuntingan softnews pada berita utama penulis merumuskan masalah utama yang perlu dipecahkan yaitu bagaimana seorang editor berita utama menyunting softnews secara efisien dan efektif?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan softnews ialah penyuntingan pemberitaan yang efisien dan efektif dengan menggunakan kamera DSLR di Lombok TV.


(9)

1.4 Tujuan

Tujuan utama secara umum pembuatan softnews ialah mampu memberikan pemberitaan yang baik dan jelas pada masyarakat. bagaimana membuat masyarakat yang menonton acara ini puas dengan hasil dari yang dikerjakan oleh penulis, selain itu ingin menunjukan pada stasiun televisi bagaimana penulis mampu menjadi editor yang mampu bersaing dengan editor-editor stasiun televisi.

Tujuan secara pribadi dalam proses KP ini ialah mampu memaksimalkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dan mampu menerapkan pada/dalam kehidupan nyata.

1.5 Manfaat

Beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam proses kerja praktek adalah:

1. Sebagai pelatihan langsung peran multimedia di dunia kerja 2. Mampu menjadi editor dalam stasiun televisi lokal

1.6 Metode Penelitian

Konsep yang diterapkan pada penggarapannya yaitu dengan memahami keinginan dari masyarakat dalam memperoleh pemberitaan saat mereka sedang menggunakan media televisi sebagai sumber informasi mereka. Pemberitaan yang akan tayang pada waktunya nanti, diharapkan tampil dengan baik dan jelas saat diterima oleh masyarakat.

1.7 Kontribusi


(10)

6

bulan Ramadhan yang ada pada stasiun Lombok TV dalam proses pemberitaan pada setiap harinya. Program berita ini akan tayang sesuai jadwal yang ada.

1.8 Sistematika Laporan

Laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab dimana masing-masing bab terdiri dari berbagai sub-sub bab yang bertujuan untuk menjelaskan pokok-pokok bahasan dalam penyusunan laporan ini. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi, domisili perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang dunia pertelevisian atau brodcasting. selain itu elemen-elemen apa saja yang mendukung dalam dunia boardcasting itu sendiri.

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA


(11)

Dalam bab ini menjelaskan metode-metode kerja selama melakukan kerja praktek. Dan proses pengerjaan softnews. Dimana nantinya metode-metode ini dapat digunakan dalam proses pembuatan karya atau proyek multimedia selama kerja praktek di Lombok TV.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran dari kerja praktek.


(12)

BAB II

PROFILE PERUSAHAAN

2.1 Sejarah

Perusahaan Lombok TV lahir berdasar Akta pendirian Perseroan Terbatas Mentri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Lombol TV Dengan nama Perusahaan PT. Lombok Nuansa Televisi disahkan pada tanggal 18 September 2001, menunjuk pada Akta Notaris Nomor : 2 Tanggal 7 Agustus 2001 yang dibuat oleh Notaris Abdullah, SH. Akan tetapi, Lombok TV sendiri pertama kali melaksanakan siaran pada tanggal 31 Agustus 2001, berbarengan dengan hari ulang tahun Kota Mataram yang ke-18, pada saat itu Lombok TV melaksanakan siaran langsung pada upacara peringatan HUT Kota Mataram.

Pada awal berdirinya, Lombok TV yang turut serta merilis ATVLI (Asosiasi Televisi Lokal Indonesia) berkantor dan studio di Jln. Swadaya No.22 Kekalik dan hanya memiliki 2 jam siar/hari untuk program in-house, sedangkan pada jam lainnya, Lombok TV masih merelay program siaran TPI sebagai pengisi kekosongan acara Lombok TV, dan hanya diisi oleh 2 orang tenaga tetap dan 2 orang tenaga freelance , dibawah kepemipinan Bpk. Cahyo Widiayanto, S.Kom.

Seiring dengan waktu, Lombok TV terus berkembang menjadi suatu usaha media professional yang strategis, dimana saat ini Lombok TV telah berpindah lokasi Kantor di Jln. Panjitilar Negara N0. 65, tempat yang sangat strategis dijalan utama dan tepat berhadapan dengan Rumah Dianas Wakil


(13)

Gubernur Nusa Tenggara Barat dengan 10 jam siar/hari, dimana presentase acara 60% program in-house dan 40% program produksi luar Lombok TV, dengan memiliki tenaga profesional 50 orang denga SDM 100% local tetapi yang sangat berkualitas, dimana Lombok TV selalu melatih SDM-SDM nya pada institusi-institusi media profesional baik nasional maupun internasional.

Lombok TV memiliki jam siar dari jam 07.00 – 10.00 Wita, dan dilanjutkan lagi pada pukul 16.00 – 23.00 Wita. Berada pada frekuensi kanal 22 UHF dengan daya pancar 1000 Watt, yang dapat di jangkau oleh 75% warga Pulau Lombok, Pulau Bali bagian timur dan paling barat Pulau Sumbawa. Dan untuk rencana dalam waktu dekat, Lombok TV akan memperluas jangakauannya agar dapat dijangkau oleh seluruh warga Nusa Tenggara Barat. Dengan menyesuaikan regulasi yang telah ada, dimana Lombok TV juga telah melalui tahap EDP (Evaluasi Dengar Pendapat) yang diselenggarakan oleh KPI Pusat.

2.2 Visi Dan Misi Lombok TV Visi

Sebagai mediator dalam mewujudkan masyarakat madani berdasarkan pancasila

Misi

a. Meningkatkan ketahanan budaya dalam era globalisasi.

b. Menyerap dan merefleksikan aspirasi masyarakat yang positif dalam upaya meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh negatif budaya asing.


(14)

10

c. Mendorong dan menumbuh kembangkan industri pariwisata/industri kecil dan menengah di daerah dan perekonomian masyarakat pada umumnya.

2.4 Struktur Organisasi Lombok TV

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Lombok TV

Dalam struktur organisasi tersebut menggambarkan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Komisaris

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.


(15)

b. Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Memberikan arah kebijakan perusahaan, mengawasi dan mengontrol jalannya perusahaan agar sesuai dengan yang telah digariskan.

c. Finance/Keuangan/HRD

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu tugas direktur mengendalikan proses keuangan mulai dari investasi sampai dengan operasional harian perusahaan dan juga penerimaan SDM-SDM baru.

d. Manager Produksi

Bertanggung jawab atas jalannya seluruh proses produksi dari mulai perencanaan, pelaksanaan, paska produksi termasuk mengevaluasi setiap program yang telah diproduksi.

e. Produser

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu Pemimpin Redaksi dalam menentukan tema berita dalam segala bentuknya, termasuk mengkoordinasi perencanaan.

f. Tim Kreatif Reporter

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Melakukan liputan untuk mensuplai kebutuhan berita dalam setiap program berita yang ada. Liputan dapat dilakukan sesuai instruksi dari Koordinator liputan atau atas dasar inisiatif sendiri dai reporter yang bersangkutan.

Kameramen


(16)

12

Bersama-sama reporter atau presenter melakukan liputan dengan tugas khusus yaitu pengambilan gambar di lapangan sesuai arahan reporter, produser atau berdasarkan inisiatif sendiri.

Presenter

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Menjadi pembaca berita (pembawa acara) dalam setiap program berita yang diproduksi di JTV.

Editor

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Melakukan penataan gambar yang diambil oleh kameramen sesuai dengan narasi beritanya sehingga enak ditonton.

g. Departemen Pemasaran Manager Marketing

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini dengan tujuan memperlancar dan memaksimalkan penjualan seluruh potensi Lombok TV lewat biro-biro iklan maupun direct selling

Administrasi Marketing dan Customer Service

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Mem-back up administrasi marketing seluas-luasnya dalam rangka menyelamatkan omset penjualan yang dilakukan oleh departemen marketing. Divisi ini juga mengendalikan mekanisme Customer Service

h. Manager Teknis

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini, dengan tujuan memaksimalkan, mengefisienkan, dan menjaga kelangsungan fungsi alat-alat yang digunakan dalam proses perusahaan.


(17)

3.1 Video

Menurut http://jurnaltusirku.blogspot.com, video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan “penglihatan dan pendengaran”

• Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi

• Entertainment: broadcast TV, VCR/DVD recording

• Interpersonal: video telephony, video conferencing

• Interactive: windows

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder. Macam-macam camcorder: miniDV, DVD camcorder, dan digital8.

Camcorder terdiri dari 3 komponen:

• Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan

kecepatan shutter


(18)

14

• Imager : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal

electronic video

• Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan

(seperti magnetic videotape)

A. Digitalization

Dalam aplikasi multimedia sinyal video harus diubah ke dalam bentuk digital agar dapat disimpan dalam memory komputer dan dapat dilakukan pengeditan. Sampling rate: mencari nilai resolusi horisontal, vertikal, frame rate untuk disample. Quantization: melakukan pengubahan sampling sinyal analog ke digital. Digitalisasi warna video: semakin banyak warna yang diwakilkan, maka semakin baik resolusi warnanya dan ukuran kapasitasnya juga makin besar. Dalam sistem TV digital proses digitasi ketiga komponen warna dilakukan sebelum ditransmisikan. proses pengeditan dan operasi lain dapat dilakukan dengan cepat dibutuhkan resolusi yang sama untuk ketiga sinyal Beberapa jenis VGA untuk video digital:

CGA (Color Graphics Array):

• Menampung 4 colors dengan resolusi 320 pixels x 200

pixels.

EGA (Enhanced Graphics Array)

• Menampung 16 colors dengan resolusi 640 pixels x 350


(19)

VGA (Video Graphics Array)

• Menampung 256 colors dengan resolusi 640 pixels x

480 pixels.

XGA (Extended Graphics Array)

• Menampung 65000 colors dengan resolusi 640 x 480

• Menampung 256 colors dengan resolusi 1024 x 768

SVGA (Super VGA)

• Menampung 16 juta warna dengan resolusi 1024 x 768

B. Format Video

Digital Video Compressed

a. CCIR-601 untuk broadcast tv. b. MPEG-4 untuk video online c. MPEG-2 untuk DVD dan SVCD d. MPEG-1 untuk VCD

Analog / Tapes Video

a. Betacam: format untuk broadcast dengan kualitas tertinggi. b. DV dan miniDV untuk camcorder

c. Digital8 dibuat oleh Sony tahun 1990-an, mampu menyimpan video selama 60 -90 menit.

d. Hitachi Digital8 Camcorder

ASF (Advanced System Format)

Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format Bagian dari Windows Media framework Format ini tidak menspesifikasikan bagaimana video atau audio harus di encode,


(20)

16

tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan struktur video/audio stream. Berarti ASF dapat diencode dengan codec apapun.

a. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server, HTTP server, maupun lokal.

b. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari Microsoft.

c. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3

d. ASF memiliki MIME “type application/vnd.ms-asf” atau “video/x-ms-asf”.

e. Software : Windows Media Player

MOV (Quick Time)

a. Dibuat oleh Apple b. Bersifat lintas platform.

c. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet. d. Software: QuickTime

e. Memiliki beberapa track yang terdiri dari auido, video, images, dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari file-file yang terpisah.

MPEG (Motion Picture Expert Group)

a. Merupakan file terkompresi lossy.

b. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berformat MP3. c. MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian:

Synchronization and multiplexing of video and audio. Compression codec for non-interlaced video signals.


(21)

Compression codec for perceptual coding of audio signals. d. MPEG-1 beresoluasi 352x240.

e. MPEG-1 hanya mensupport progressive scan video.

f. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan cable tv.

g. MPEG-2 support interlaced format.

h. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution,

videophone dan broadcast television.

MPEG-4 mendukung digital rights management.

DivX

Salah satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc. Terkenal dengan ukuran filenya yang kecil karena menggunakan MPEG4 Part 2 compression. Versi pertamanya yaitu versi 3.11 diberi nama “DivX ;-)”. DivX bersifat closed source sedangkan untuk versi open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga di Linux.

Windows Media Video (WMV)

Codec milik Microsoft yang berbasis pada MPEG4 part 2 Software: Windows Media Player, Mplayer, FFmpeg. MV merupakan gabungan dari AVI dan WMA yang terkompres, dapat berekstensi wmv, avi, atau asf. Software: QuickTime, Windows Media Player, ZoomPlayer, DivXPro, RealOne Player, Xing Mpeg Player, PowerDVD.


(22)

18

3.2 BROADCASTING

Menurut buku “Teknik Broadcasting Televisi” milik Fakultas Teknik Informatika Universitas, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.

Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter televisi dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.

A. Jenis-jenis media

Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.

Media dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu media cetak yang terdiri dari koran, majalah, dll, media elektronik terdiri dari televisi dan radio, dan yang masih tidak jelas statusnya yaitu media online dengan perangkat internet.


(23)

Media online juga sering disebut ‘media banci’ karena fungsinya sama-sama dapat digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak dan elektronik.

Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihannya berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita, dll. Kelebihan serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:

a. Media Cetak

Kelebihan:

Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.

Kekurangan:

Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.

Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar. Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita. Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.


(24)

20

b. Media Elektronik

Kelebihan:

Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas. Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi) Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.

Kekurangan:

Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.

c. Media Online

Kelebihan:

Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya. Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming. Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.

Kekurangan:

Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya. Tidak terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bias menikmati layanan media online.

Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media di atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan. Kecepatan tersebut dapat mengalahkan kedua media lainnya karena audiens sekarang


(25)

lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi, dan hal itu dimiliki oleh media online.

Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan dapat mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya. Permasalahan yang dihadapi adalah, saat ini media online belum bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses informasi melalui media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju karena masyarakat lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat minoritas pengakses media online, jumlahnya sudah meningkat. Namun masih ada kendala lain, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka, yang hanya bisa mengakses beberapa informasi kecil atau hanya sekedar chatting dan membuka situs jejaring sosial.

B. Proses Produksi Dalam Stasiun Televisi

Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan


(26)

22

produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program televisi. Untuk melakukan produksi di satsiun televisi terdiri dari 9 tahap, kesembilan tahap tersebut adalah:

a. Membuat tujuan dari produksi

bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.

b. Menganalisa target penonton

sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.


(27)

c. Evaluasi acara

Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.

d. Membuat proposal program

Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.

e. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule

Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen


(28)

24

yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup

i. Orientasi Program ii. Kebijakan Program iii. Strategi Program iv. Sumber Acara

v. Pola Acara vi. Kriteria Acara

vii. Pengembangan Program

f. Memilih lokasi

Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.

g. Memilih pemeran dan peralatannya

Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer


(29)

dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan computer.

h. Memulai latihan dan shooting

Tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum pengambilan gambar. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.

i. Pasca Produksi

Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara akan dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer.

C. PRODUKSI NEWS/BERITA

a. Softnews

Menurut buku “Teknik Produksi Televisi” hal 23 tentang produksi program televise, dalam produksi softnews sedikit lebih berbeda dengan penberitaan yang lain atau hardnews. Dalam produksi softnews, berita yang ditampilkan dan lebih cepat dari pemberitaan yang lain, karena penggarapannya kurang lebih 3 – 4


(30)

26

jam sebelum tayang. Sehingga diperlukan kerja cepat dalam produksi tersebut.

b. Pra Produksi

Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap dalam mencari informasi terbaru tentang berita-berita yang akan diliput. Dalam hal ini perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan, selain itu pihak televisi juga harus tetap berhubungan dengan masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian, rumah sakit, kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian berita. Beberapa hal yang biasa dilakukan pada tahap pra produksi antara lain adalah riset dan daftar harapan atau wishlist. wishlist adalah daftar sejumlah hal yang diharapkan diperoleh tim liputan saat berada di lapangan. Rancangan wishlist berguna agar saat dilapangan pembagian kerja dapat dilakukan dengan rapi dan memperoleh informasi dan stok gambar yang lebih. Ini semua dilakukan agar saat melakukan produksi para editor tidak mengalami kesulitan dalam pemilihan gambar dan menyesuaikan dengan tema berita tersebut.

c. Produksi

Produksi dapat dilakukan setelah mendapatkan stok gambar dari reporter dan kameraman saat pasca produksi, stok gambar tersebut dipilah-pilah sesuai dengan kejadian dilapangan. Setelah itu


(31)

dapat dilakukan produksi, produksi ini terbagi atas tim yang berbeda.

d. Pembuatan Voice Over

Sebelum melakukan editing tim pembuat narasi harus dilakukan pembuatan voice over (V.O), atau latar belakang suara. Ini dibuat untuk mendukung proses editing nanti. Setelah narasi dibuat untuk V.O makan proses perekaman dapat dilakukan. Proses perekaman V.O akan dilakukan oleh presenter atau orang yang memang mampu dalam melakukan V.O. Orang-orang tersebut harus memiliki karakter suara yang baik dan tegas, agar dalam penempatan dalam latar belakang akan mendukung pemberitaan.

e. Proses Editing

Sebelum melakukan editing, editor harus melihat narasinya terlebih dahulu. Setelah itu latar belakang atau V.O diperoleh, maka editor dapat melakukan editing. Dalam hal ini editor harus teliti, pemilihan gambar yang sesuai akan menjadikan berita yang ditampilkan tidak hanya sekedar memberikan informasi tetapi juga akan menarik bila dilihat oleh masyarakat. Dalam proses editing pemilihan gambar, peletakan V.O dengan benar, memilih musik untuk background, dan tarnsisi pada gambar adalah faktor-faktor utama dalam proses editing. Apabila semua telah diedit dengan baik, editor dapat mengirim hasil editan-nya ke komputer kepala editor untuk diperiksa ulang sebelum ditayangkan.


(32)

28

f. Pasca Produksi

Saat pasca produksi produksi, disinilah peran editor berita utama. Editor akan menganalisa ulang hasil dari editor news, berita-berita yang sekiranya belum layak tampil akan direvisi ulang untuk dilakukan pembetulan lagi. Berita-berita yang belum layak akan dikembalikan. Sedangkan berita yang sudah layak tayang, maka akan langsung dikirim ke komputer pusat untuk dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program acara yang ditentukan pula. Dalam hal ini editor bertanggung jawab penuh dengan berita yang telah diedit dan akan ditayangkan oleh stasiun televisi.


(33)

DAN IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan prosedur pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan – tahapan penting yang harus dilalui sebagai berikut :

a. Survei lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati proses pembuatan produksi multimedia.

b. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi referensi untuk pelaksanaan rencana pengembangan sistem.

c. Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam intalasi.

d. Pembuatan produk multimedia, pada pembuatan produk sendiri terdapat beberapa tahap, antara lain :

i. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi, alternatif, solusi dan prioritas pengembangan.

ii. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan


(34)

30

yang lebih terinci, evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk menunjang perancangan desain.

iii. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefinisikan kebutuhan fungsional dan non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.

iv. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi fungsional, konfigurasi hardware atau software yang support dengan komputer klien.

v. Revisi Produk, melakukan perbaikan dan pemantauan baik untuk CD-Rom Sinetron setelah dilakukan percobaan oleh klien.

vi. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multimedia tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.

4.2 Implementasi Karya

Dalam kerja praktek ini penulis menggunakan alat dan teknik yang berbeda dengan yang digunakan sebelumnya. Penulis menggunakan alat kamera DSLR sebagai pengganti camrecorder yang selama ini digunakan pihak Lombok TV. Dengan menggunakan alat ini penulis melakukan beberapa kegiatan penyuntingan sesuai jadwal yang telah ditentukan stasiun televisi Lombok TV. Pembuatan berita tersebut adalah dalam acara:

a. Video Klip Surat-surat Al-Quran (Selama Ramadhan) b. Liputan Berita Ringan Tentang Variasi Menu Berbuka


(35)

4.3 Detail Proses Pengerjaan Liputan Variasi Menu Berbuka

Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam tiga jenis tahap yaitu :

4.3.1 Tahap Pra produksi

A. Pembuatan Narasi

Apabila berita sudah masuk pembuatan narasi harus segera dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk pembuatan pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim ini berbeda dengan tim dari editor berita/news.

B. Voice Over (V.O)

Disini akan dilakukan proses pengambilan V.O terlebih dahulu, dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh editor itu sendiri atau dengan editor yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 1 orang, 1 editor dan 1 presenter yang mengisi V.O tersebut.

4.3.2 Tahap Produksi

Dalam produksi penulis langsung melakukan editing gambar dan suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena berita yang diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang. Sehingga penulis harus benar-benar cepat dalam melakukan editing.

4.3.3 Proses Produksi

Dalam proses pengambilan gambar disini penulis terlebih dahulu akan menjelaskan perbedaan pengambilan gambar melalui camrecorder dan DSLR.


(36)

32

A. Camrecorder

Proses penyuntingan dengan camrecorder ini melalui tahapan, yaitu: 1. Memutar ulang kaset rekaman pada kamera dan melihat hasilnya

di TV.

2. Merekam scene yang diinginkan ke dalam kaset video dengan perangkat Video Cassette Recorder (VCR). Urutan penyuntingan secara rinci adalah: Pasang kaset video kosong pada VCR dan tekan tombol “record” (untuk merekam kosong), tunggu be-berapa detik dan tekan tombol “pause”. Tekan tombol “play” pada camcorder dan pantau TV. Begitu sampai pada bagian yang ingin direkam, lepaskan tombol “pause” pada VCR.

B. DSLR

Kelebihan kamera digital adalah hasil gambar yang dengan cepat diketahui hasilnya secara instan, kemudahan memindahkan hasil (transfer) ke komputer, dan penyuntingan warna, ketajaman, kecerahan dan ukuran yang dapat dilakukan dengan relatif lebih mudah daripada kamera manual.

Dalam penyuntingan menggunakan DSLR, penulis dapat mengefisiensikan waktu dalam mengambil gambar kemudian menyuntingnya dan jadilah sebuah berita.


(37)

4.3.4 Proses editing menggunakan software adobe premiere

Gambar 4.1 Tampilan Proses Editing

Dalam melakukan editing berita, penulis kurang lebih menghabiskan waktu 1 jam. Dalam 1 jam ini termasuk menunggu file video yang masih dikirim satu per satu ke computer server.

Cuplikan gambar segmen 1


(38)

34

Gambar 4.3 Cuplikan Berita Segmen 1 Wawancara Isi berita

Bulan puasa identik dengan ragam menu makanan. Mulai untuk sahur hingga berbuka puasa. Banyaknya menu yang dijual, seringkali menginspirasi ibu-ibu rumah tangga untuk membuat variasi menu sendiri untuk keluarga di rumah.


(39)

Cuplikan gambar segmen 2

Gambar 4.4 Cuplikan Berita Segmen 2

Gambar 4.5 Cuplikan Wawancara Segmen 2 Isi berita

Di segmen 2, diperlihatkan seorang ibu sedang menyiapkan menu berbuka untuk anak dan suaminya. Menu kolak pisang yang tak asing


(40)

36

ditelinga kita, ditambahkan oleh ubi jalar yang akan menjadi kesukaan keluarga.


(41)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan:

a. Dimudahkannya masyarakat untuk melihat informasi terbaru.

b. Bagaimana membuat suatu berita dengan cepat dan tepat, dengan waktu seminimal mungkin dalam proses pembuatan.

c. Berita yang dibuat semenarik mungkin.

5.2 Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan penulisan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang telah dibuat ialah sudah benar, tetapi penulis masih mengharap kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses pembuatan program berita.

b. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keperluannya yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada siapa saja yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh penulis.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Rujukan Buku:

a. Fakultas Teknik Informatika ( 2005). Teknik Broadcast Televisi. Surabaya:

Rujukan Website:

a. Albarda (2004). Pengetahuan tentang video dan pertelevisian. From http://jurnaltusirku.blogspot.com

b. Edoz(2010). Belajar broardcast Televisi.From:

http://belajarbroadcast.blogspot.com/2010/07/belajar-broadcast-televisi.html


(1)

4.3.4 Proses editing menggunakan software adobe premiere

Gambar 4.1 Tampilan Proses Editing

Dalam melakukan editing berita, penulis kurang lebih menghabiskan waktu 1 jam. Dalam 1 jam ini termasuk menunggu file video yang masih dikirim satu per satu ke computer server.

Cuplikan gambar segmen 1


(2)

34

Gambar 4.3 Cuplikan Berita Segmen 1 Wawancara Isi berita

Bulan puasa identik dengan ragam menu makanan. Mulai untuk sahur hingga berbuka puasa. Banyaknya menu yang dijual, seringkali menginspirasi ibu-ibu rumah tangga untuk membuat variasi menu sendiri untuk keluarga di rumah.


(3)

Cuplikan gambar segmen 2

Gambar 4.4 Cuplikan Berita Segmen 2

Gambar 4.5 Cuplikan Wawancara Segmen 2 Isi berita

Di segmen 2, diperlihatkan seorang ibu sedang menyiapkan menu berbuka untuk anak dan suaminya. Menu kolak pisang yang tak asing


(4)

36

ditelinga kita, ditambahkan oleh ubi jalar yang akan menjadi kesukaan keluarga.


(5)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan:

a. Dimudahkannya masyarakat untuk melihat informasi terbaru.

b. Bagaimana membuat suatu berita dengan cepat dan tepat, dengan waktu seminimal mungkin dalam proses pembuatan.

c. Berita yang dibuat semenarik mungkin.

5.2 Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan penulisan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang telah dibuat ialah sudah benar, tetapi penulis masih mengharap kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses pembuatan program berita.

b. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keperluannya yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada siapa saja yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh penulis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Rujukan Buku:

a. Fakultas Teknik Informatika ( 2005). Teknik Broadcast Televisi. Surabaya:

Rujukan Website:

a. Albarda (2004). Pengetahuan tentang video dan pertelevisian. From http://jurnaltusirku.blogspot.com

b. Edoz(2010). Belajar broardcast Televisi.From:

http://belajarbroadcast.blogspot.com/2010/07/belajar-broadcast-televisi.html