Variabel terikat variabel dependen Variabel bebas variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel dependen dan variabel independen. Financial distress sebagai variabel dependen. Good corporate governance GCG, net cash flow NCF, cost income ratio CIR, loan to deposit ratio LDR, equity capital to total asset ETA, total asset growth TAG, non- performing loans to total loans NPL, price-to-earnings ratio PE dan price to book value ratio PB sebagai variabel independen. Berikut adalah definisi operasional masing – masing variabel :

3.1.1 Variabel terikat variabel dependen

Variabel terikat variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel terikat variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial distress yang dilambangkan dengan FD. Financial distress atau kesulitan keuangan dapat didefinisikan menjadi “a period when a borrower either individual or institutional is unable to meet a payment obligation to lenders and other creditors.” Zaki, et al., 2011. Pada penelitian ini, bank yang termasuk kategori financial distress adalah bank yang memiliki persentase perubahan annual equity, return on average equity, dan net interest margin kurang dari sama dengan rata-rata persentase perubahan ketiganya Zaki, et al., 2011. Variabel dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dummy. Pemberian skor pada variabel penelitian ini adalah nilai satu 1 pada perusahaan yang mengalami financial distress dan nilai nol 0 pada perusahaan non-financial distress.

3.1.2 Variabel bebas variabel independen

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat secara positif atau negatif Sekaran, 2007. Variabel bebas variabel independen dalam penelitian ini adalah : 1. Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan meliputi berbagai pengendalian dan prosedur yang memberi keyakinan yang lebih tinggi bahwa manajer bertindak atas kepentingan para pemegang saham, melalui jumlah dan kualitas informasi yang diungkapkan ke pihak luar Carolina, 2014. Good corporate governance ini dilambangkan dengan GCG. Variabel ini diukur melalui self assessment yang dilakukan oleh bank hingga diperoleh peringkat dari corporate governance bank tersebut. Peringkat Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 2. Net Cash Flow Net cash flow atau arus kas bersih adalah jumlah total arus kas bersih dari aktivitas operasi, arus kas bersih dari aktivitas investasi dan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Zaki, et al., 2011. Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya. Subramanyam, et al., 2010 Net cash flow ini dilambangkan dengan NCF, dan nilai ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: 3. Cost Income Ratio Cost income ratio merupakan rasio perbandingan antara biaya selain interest expense dengan pendapatan total. Cost income ratio dapat dijadikan sebagai ukuran secara tidak langsung untuk mengetahui atau mengukur profitabilitas Zaki, et al., 2011 Cost Income Ratio ini dilambangkan dengan CIR, dan nilai ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: Dimana costs adalah seluruh biaya termasuk biaya overhead, kecuali beban bunga dan total revenue termasuk pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasi lainnya. 4. Loan to Deposit Ratio Loan to deposit ratio menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas Dendawijaya, 2003. Loan to Deposit Ratio ini dilambangkan dengan LDR, dan nilai ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: 5. Equity Capital to Total Asset Rasio ekuitas dengan total aset menunjukan persentase investasi dalam total aset yang telah dibelanjakan dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Rasio modal sendiri dengan total aset mencerminkan kepentingan relatif dari dana pinjaman dan modal sendiri dan tingkat keamanan bagi kreditur Jumingan, 2006. Equity Capital to Total Asset ini dilambangkan dengan ETA, dan nilai ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: 6. Total Asset Growth Total Asset Growth adalah sebuah ukuran pertumbuhan perusahaan yang direfleksikan melalui pertumbuhan aset dari waktu ke waktu Zaki, et al., 2011. Total Asset Growth ini dilambangkan dengan TAG. Dan nilai ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: 7. Non Performing Loans to Total Loans Non Performing Loans to Total Loans merupakan rasio yang menunjukan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. 8. Price-to-Earning Ratio Price to Earning ratio adalah berapa kali lipat pendapatan yang didapatkan oleh investor, yang dapat dilihat melalui harga saham. Price to Earning ratio ini dilambangkan dengan PE. Dan nilai ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: 9. Price-to-Book Ratio Market to Book Ratio atau Price to Book Ratio adalah suatu rasio perbandingan antara harga saham dengan shareholder’s equity. Price to Book ratio ini dilambangkan dengan PB. Dan nilai ini diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:

3.2 Populasi dan Sampel