Tabel 3.1 Indikator-indikator Konstruk
3.2. Populasi dan Sampel
Penelitian ini mengambil populasi dari akademisi yaitu akuntan pendidik di universitas negeri dan praktisi yang merupakan akuntan pemerintah di lembaga
pemerintahan seperti Badan Pemeriksa Keuangan BPK dan Badan Pengawasan
Konstruk Indikator Konstruk
Kode
Teori dan teknik intelektual
Body of knowledge X1
Body of knowledge yang sistematis X2
Body of knowledge yang kompleks X3
Produk dari penelitian ilmiah X4
Relevansi Keselarasan dengan nilai-nilai sosial
X5 Tingkat kemaksimalan realisasi nilai-nilai
social X6
Periode pelatihan Lama pendidikan
X7 Tingkat kekhususanspesialisasi
pendidikan dan pelatihan X8
Keterlibatan symbol X9
Tingkat kepentingan pelatihan X10
Motivasi Pemberian pelayanan terhadap klien
X11 Kepentingan diri sendiri
X12 Kemandirian
Organisasi terkait X13
Pengaturan dan pengendalian diriorganisasi
X14 Pengendalian keanggotaan profesi
X15 Pendirian pelatihan terkait
X16 Kontrol legislatif terhadap apa yang
dipraktekkan X17
Komitmen Keterlibatan jangka panjang
X18 Keseriusan
X19 Loyalitas
X20 Kesadaran
berkomunitas Identitas umum
X21 Nasib yang sama
X22 Kode etik
Pedoman berperilaku X23
Pedoman penilaian X24
Peraturan, regulasi X25
Standar X26
Keuangan dan Pembangunan BPKP di Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tipe non probability sampling dengan metode
purposive sampling. Metode ini dipilih karena penelitian ini hanya akan memilih sampel yang memiliki pengetahuan mengenai akuntansi forensik di Indonesia
sehingga mereka dapat memberikan jawaban yang dapat mendukung penelitian ini.
Sampel yang akan dipilih adalah: pertama, akuntan pendidik adalah dosen akuntansi yang bekerja di universitas negeri kota Semarang. Kedua, akuntan
pemerintah yaitu pegawai lembaga pemerintahan seperti Badan Pemeriksa Keuangan BPK dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP di
Jawa Tengah. Pertimbangan pemilihan dosen akuntansi sebagai sampel adalah karena
mereka lebih cepat mengikuti isu-isu atau perkembangan ilmu pengetahuan. Sedangkan pertimbangan pemilihan pegawai BPK dan BPKP adalah karena dalam
pelaksanaan tugasnya, mereka menggunakan teknik-teknik akuntansi forensik sehingga telah mempunyai pengetahuan dan pemahamaan mengenai akuntansi
forensik. Sesuai dengan rules of thumb yang dikemukakan oleh Roscoe dalam
Sekaran 2003, maka jumlah sampel minimum yang akan diteliti untuk masing- masing kelompok responden adalah 30 orang. Metode purposive sampling dalam
penelitian ini diperoleh dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Dosen akuntansi pada universitas negeri di kota Semarang.
2. Pemeriksa di unit kerja pemeriksaan pada BPK dan pegawai bidang
investigasi BPKP di Ibukota Jawa Tengah.
3.3. Jenis dan Sumber Data