xxv Bila dibandingkan dengan
tahun 2003 jumlah penduduk Kabupaten Ngawi bertambah
sebesar 4.838 jiwa atau meningkat sebesar 0,55 persen.
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Paron
dengan 90.586 jiwa dan Kecamatan Pangkur merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil yaitu 27.928
jiwa. Kepadatan penduduk
menunjukkan rasio antara jumlah penduduk dengan luas
wilayah. Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Ngawi
tahun 2004 adalah 674 jiwakm
2
, di mana tingkat kepadatan tertinggi di
Kecamatan Ngawi 1.104 jiwakm
2
dan tingkat kepadatan terendah adalah Kecamatan
Karanganyar 224 jiwakm
2
.
III. Sosial
Mayoritas penduduk Kabupaten Ngawi beragama
Islam dengan persentase sekitar 99 persen. Jumlah penduduk
menurut agama yang dipeluk kondisi akhir 2004 secara rinci
adalah Islam 862.698 jiwa, Katholik 5.058 jiwa, Kristen
5.520 jiwa, Hindu 121 jiwa dan Budha 91 jiwa.
Jumlah tempat ibadah terdiri dari masjid 1.271
bangunan, mushola 3.670 bangunan dan gereja 36
bangunan, pura 1 bangunan dan vihara 1 bangunan. Jumlah
jamaah haji dari Kabupaten Ngawi tahun 2004 mengalami
penurunan dari 196 jamaah tahun 2003 menjadi 193 jamaah.
Jumlah pondok pesantren di Kabupaten Ngawi juga
mengalami peningkatan dari 63 tahun 2003 menjadi 74 pada
tahun 2004, demikian halnya dengan jumlah ustad dan
santrinya. Data dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Ngawi 2004 menunjukkan adanya
peningkatan jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan
lanjutan atas dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah
sekolah SDMI dari 722 menjadi 727 lembaga, jumlah
sekolah lanjutan pertama dari 97 menjadi 99 dan sekolah lanjutan
atas dari 47 menjadi 50
xxvi lembaga. Kalau jumlah sekolah
terjadi peningkatan, rasio murid sekolah berkurang pada semua
jenjang pendidikan. Rasio murid-sekolah tingkat sekolah
dasar dari 121 menjadi 118, tingkat SLP dari menjadi 385
menjadi 373 dan tingkat SLA dari 436 menjadi 405.
Beberapa sarana kesehatan pada tahun 2004 jumlahnya
meningkat. Rumah sakit bersalin menjadi 6 unit, Puskesmas
Pembantu menjadi 64 unit, Tempat Praktek Dokter menjadi
73 tempat dan Posyandu menjadi 1.139 unit. Jumlah
tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan, RSUD dan
Puskesmas mengalami peningkatan yang signifikan,
dari 834 orang tahun 2003 menjadi 1.088 orang pada tahun
2004, atau meningkat 30 persen. Infeksi akut lain saluran nafas
bagian atas merupakan gangguan kesehatan dengan
jumlah kasus terbanyak yaitu 54.253 kasus atau 34,57 persen.
Jumlah kelahiran pada tahun 2004 tercatat sebanyak
12.059 persalinan, 11.916 persalinan ditolong oleh bidan,
143 persalinan lainnya ditolong oleh dukun. Angka tersebut
mengindikasikan bahwa pola pikir para orang tua telah
bergeser ke arah yang modern dan lebih mengutamakan
keselamatan. Kalau pada tahun 2003
jumlah peserta KB Aktif mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun 2004
jumlahnya meningkat lagi, yaitu dari 87.603 menjadi 125.054
orang atau meningkat 43 persen. Diharapkan kenaikan tersebut
merupakan gambaran kembalinya kesadaran dari ibu-
ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi. Angka Prevalensi
keikutsertaan KB sebesar 70,90, angka ini meningkat
tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 48,69.
IV. Pertanian