Pengaruh Suplementasi Teofilin pada Medium Pengencer Semen sebagai Substitusi Kafein terhadap Pembentukan Blastosit In Vitro

RINGKASAN

Vemy Rahayu. D01495020. 2001. Pengaruh Suplementasi Teofilin pada Medium
Pengencer Semen sebagai Substitusi Kafein t e r l ~ a d a pPembentukan Blastosit In Vitro
Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama :
Peinbimbing Anggota :

Dr. Ir. Cece Sumantri, M Agr.Sc.
Ir. Sugiono

Perkeinbangan einbrio untuk mencapai tahap blastosit pada fertilisasi in vifro
dipengaruhi ole11 kualitas oosit dan kualitas sperma yang digunakan pada fertilisasi in viiro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan medium pengencer semen
pada saat fertilisasi terhadap pembentukan blastosit.
Penelitian ini dilaksanakan dengan pengambilan data sekunder (catatan produksi
embrio in vifro periode Agustus - September 1997) di Balai Embrio Ternak Cipelang,
Bogor dari Bulan Juli 2001 sampai dengan Agustus 2001. Materi penelitian yang
digunakan adalah ovari sapi Brahman yang diperoleh dari rumah potong hewan, semen
beku sapi Simmental dari Balai Inseminasi Buatan Lembang dengan konsentrasi 12,5 x lo6
spermafml. Oosit hasil aspirasi dimaturasi dalam media TCM-199 + 5% Calf Serum (CS)

+ antibiotik, diinkubasi selama 22 jam pada suhu 3 8 , 5 ' ~dan 5% COz. Sperma dikapasitasi
pada media BO ditambah kafein (atau teofilin) dan 4: glml heparin dan 20 mglml BSA.
Fertilisasi dilakukan selama lima jam pada suhu 3 8 , 5 ' ~dan 5 % C02. Setelall fertilisasi
embrio dikultur pada suhu 3 8 , 5 ' ~dan 2 % CO2 dalam media kultur CRlaa + 5 % CS +
antibiotik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kafein dan teofilin sebagai lnediuin
pencuci semen tidak berpengaruh terhadap cleavage 2-4 sel (19,35 % 16,76 % untuk
kafein dan 13,42 % i 6,04 % untuk teofilin), > 5 se1 (33,6 % i 27,O % untuk kafein dan
41,7 % _+ 3 1,O % untuk teofilin), total cleavage (55,l % 129,O % untuk kafein dan 64,6 %
37,l % untuk teofilin), pembentukan blastosit hari ke-6 (5,48 %
7,00% untuk lcafein
7,75 % untuk teofilin), pembentukan blastosi hari ke-7 (26,8 %
25,1 %
dan 3,87 %
untulc lcafein dan 15,s % i 14,56 % untuk teofilin), pembentukan blastosit hari ke-8
(10,31% i 9,42 % untuk kafein dan 10,94 %
10,98 % untuk teofilin) dan pembentukan
total blastosit (42,6 % 32,5 % untuk kafein dan 30,6 % i 26,3 % untuk teofilin).

+


+

+

+

+

+

Kata Kunci : fertilisasi in vitro, kafein, teofilin, blastosit

+