Kajian Daya Tahan Mahasiswa FMIPA IPB yang Berprestasi Rendah di TPB dengan Pendekatan Regresi Cox

KAJIAN DAYATAHAN MAHASISWA FMI PA-I PB
YANG BERPRESTASI RENDAH Dl TPB
DENGAN PENDEKATAN REGRESI COX

OLEH:
SRI REZEKI

PROGRAM PASCAShRJANA
1NSTfTUT PERTANIAN BOGOR
2002

SRI REZEKI. Kajian Daya Tahan Mahasiswa FMIPA IPB yang Berprestasi Rendah
di TPB dengan Pendekatan Regresi Cox. Dibimbing oleh KHARIL ANWAR
NOTODIPUTRO dan I MADE SUMERTAJAYA.
Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersruna (TPB) yang memperoleh Indeks
Prestasi (IP) rendah, yaitu antara 1.30 dan 2.00, sebagian gaga1 menyelesaikan studi.
Oleh karena itu batas terkecil IP TPB 1.30 sebagai sbndar DO per1u dievaluasi
kembali untuk rnengetahui apakah batas tersebut sudah tepat digunakan.
Penelitian ini dilakukan pada rnahasiswa FMIPA IPB angkatan '95, '96,
dan '97 yang berprestasi rendah pada TPB. Pendekatan analisis yang digunakan
adalah analisis daya tahan dengan model regresi Cox.

Faktor-faktor yang diduga mernpengaruhi daya tahan mahasiswa dalam
penelitian ini yaitu: jenis kelarnin,
SLTA, status SLTA, NEM, jalur masuk LPB
dan IP TPB. IP TPB berpengaruh nyata terhadap resiko kegagalan mahasiswa, yaitu
rnahasiswa FbWA yang memperoleh IP TPB antara 1-30 dan 2.00 resiko gagalnya
semakin menurun jika IP TPB semakin rneningkat.
Bagi mahasiswa yang memperoleh P TPB rendah, NEM yang diperoleh
saat di SLTA tidak mernberikan pengamh yang nyata terhadap IP TPB dan daya
tahan untuk menyelesaikan studi. Proprsi mahasiswa perempuan yang mengalami
DO1 berhenti kuliah lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, namun perbedam
ini tidak nyata. Begitu pula dengan peubah lainnya yang ditelifi, proporsi gagal aniar
kategori tidak berbsda nyata.
Mahasiswa yang memperoleh IP TPB ~ 1 . 6jumlahnya
0
sangat sedikit dan
cenderung tidak berhasi 1 menyelesaikan studi.
Kata kunci: P TPB,analisis daya tahan, regresi Cox, resiko gagal.

Surat Pernyataan


Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang krjudul:

" Kajian Daya Tahan Mahasiswa FMIPA IPB yang Berprestasi rendah di TPB
dengan Pendekatan Regresi Cox"

adalah benar hasil karya sendiri dan belum pemah dipublikasikan. Semua sumber
data dan Informasi telah dinyatakan secara jelas dan &pat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Februari 2002

Sri Rezeki

NRP.99167

KAJIAN DAYA TAHAN MAHASISWA FMIPA IPB

YANG BERPRESTASI RENDAH DI TPB
DENGAN PENDEKATAN REGRESI COX

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar
Magister Sains
Pada Program Studi Statistika

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

: Kajian Daya Tahan Mahasiswa FMIPA

Judul Tesis

IPB yang

Berprestasi Rendah di TPB dengan Pendekatan Regresi Cox

Nama

: Sri Rezeki


NRP

: 99167

Program Studi

: Statistika

Menyetuj ui:
1 . Komisi Pembimbing

M.S.
Ketua

Tanggal Lulus: 25 Februari 2002

Anggota

Penuf is dilahirkan di Tanjung Uban pada tanggal 15 Januari 1971 sebagai


anak kelirna (delapan bersaudara), dari pasangan Bapak Pawit dan Ibu Hj. Siti

Mundiah.

Pendidikan dasar dan menengah penulis selesaikan di Tanjung UbanKepuIauan Riau yaitu SD Negeri 002, SMP Negeri 2 dan SMA Yaktapena.
Pendidikan sadana ditempuh di Program Studi Matematika Fakultas Keguruan dan
Iimu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau

Pekanbam sejak tahun 1989

sampai 1993. Pada tahun 1998, penulis rnengikuti Pogram Pra-Passcasajana IPB.
Kemudian tahun 1999 penulis diterima di Program Sfxdi Statistika IPB dengan
beasiswa dari BPPS Di kti clan mendapat bantuan biaya buku dari Pemda Riau.

Penulis bertugas sebagai tenaga pengajar Kopertis Wilayah X Padang yang

dipekerjakan (dpk) pada FKlP Universitas Islam Riau (WR) Pekanbaru, Progmm
studi Maternatika, sejak tahun 1994 sampai sekarang.

Penulis menikah dengan Drs. Darnis Sofianto pads tanggal 1 Maret 1996

dan telah dikaruniai dua orang anak, yaitu Akla Nabila (5 tahun) dan Ram Syifa (7

bulan).

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih &lam penelitian

yang dilaksanakan sejak April 2001 ini iaIah daya tahan mahasiswa, dengan judul
Model Daya Tahan Mahasiswa FMIPA IPByang Berprestasi Rendah pada Tingkat
Persiapan Bersama.

Ucapan teri ma kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S. dan Bapak Ir. I Made

Sumertajaya, M.S. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan

masukan.
2. Staf akademik FMLPA dan PPMB atas bantuannya dalam pengumpdan data.
3. Seluruh staf Program Studi Statistika PPs IPB.


4. Rekan-rekan diskusi yang telah memberikan sumbangan pikiran.
5. Suarniku yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk term berkarir

serta anak-anakku yang sangat pengehan.

6. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan fisik, moril rnaupun materil
sehingga tugas akhir i ni dapat diselesaikan.
Ungkapan terima kasih j u g pendis sampaikan kepada kedua orang tua

serta seluruh keluarga atas segala doa dan h i h sayanpya,
Semoga karya ilrniah ini bermanfaat.

Sri Rezeki

DAFTAR IS1

PENDAHULUAN
Latar Belakang ..........................................................................


I

Tujuan Penelitian .......................................................................

3

TTNJAUAN PUSTAKA

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil BeIajar ..................................

5

Beberap Penelitian Prestasi Akademik Mahasiswa TPB ........................

5

Prosedur Penilaian Keberhasilan Mahasiswa ....................................... 8

Analisis Daya Tahan (SurvivalAnalysis) ...........................................


9

Model Regresi Cox (Cox Regression Model) ...................................... I 4
DATA DAN METODE

Data ......................................................................................

20

Metode Analisis .......................................................................

21

HASIL DAN PEMBAHASAN

DeskripsiResponden ..................................................................

24

Hubungan Antara IP TPB dengan Daya Tahm Mahasiswa .....................


27

Pola Perkernbangan IPK Mahasiswa tiap Semester ..............................

28

Regresi Cox ............................................................................

31

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 37
DAFr AR PUSTAKA ..................................................................... 39
LAMPRAN ................................................................................ 40

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Prosedur peni laian keberhasilan mahasiswa ....................................

9


2. Peubah-peubah yang diamati ...................................................... 20

3 . Sebaran mahasiswa krdasarkan status studi ..................................

24

4. Frekuensi mahasiswa yang gaga1 berdasarkan peubah penjelas kategorik

25

5 . Beberapa Statistik NEM dm IP TPB ............................................... 26

6. Proporsi mahasiswa yang gaga?berdasarkan IP TPB ...........................

27

7. Tipoiogi ................................................................................

31

8. Karateristik mahasiswa yang masih bertahan ....................................

35

DAFTAR GAMBAR
Ha lama
1. Pencaran NEM dan IP TPB mahasiswa FMIPA ................................

26

2. Propotsi krtahan mahasiswa yang memperoleh IP TPB rendah ...........

28

3. Perkembangan IPK mahasiswa pada selang IP TPB [ 1.45. 1.65) ..........

29

4 . Perkembangan IPK mahasiswa pada selang TP TPB L1.65. 1.85) ..........

29

5 . Perkembangan IPK mahasiswa pada selang LP TPB [ I .85. 2.00) ..........

30

6. Grafik fungsi daya tahan mahiswa berdasarkan IP TPB ...................

32

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Perkembangan IPK mahasiswa tiap semester ....................................

40

2 . Pendugastn parameter ................................................................

41

3 . Grafik fungsi dayatahan berdasarkan IP TPB ....................................

42

4 . Kuesioner .............................................................................

43

Catar Belakang

Penentuan stahis kelanjutan studi mahasiswa didasarkan pada Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK) setiap semester. Untuk mahasiswa Tingkat Persiapan
Bersama (TPB), penilaian status kelanjutan studi dilakukan pada Program TPB
dengan cara menghitung IP selama satu tahun (2 semester). Penilaian status
kelanjutan studi mahasiswa selanjutnya di Iakukan sepenuhnya oleh fakultas masing-

masing.
Berdasarbn aturan yang berlaku, mahasiswa TFB yang memperoleh IP
kurang dari atau sarna dengan 1.30, dikenakan status dikeluarkan (Dropt Out).

Sedangkan mahasiswa yang rnernperoleh IP lebih dari 1.30 tetapi kurang dmi 2.00,

masih &pat rnelanjutkan studi dengan status peringatan. Batas IP minimum 1.30
menjadi sangat penting karena menentukan kelanjutan studi bagi mafiasiswa. Ada
dua kernunglanan kesaiahan yang dapat terjd dengan ditetapkannya batas 1.30
tersebut yaitu: ( I ) mengeiuarkan mahasiswa yang sebenamya mampu menyelesaikan

studi; (2) memkri kesernpatan kepada mahasiswa yang sebenarnya tidak &an
rnampu menyelesaikan studi. Berdmarkan pengalaman selama ini kemungkinm yang

pertam kecil terjadi sdangkan kemungkinan kedua menarik untuk dikaji karena ada
dugaan bahwa sebagian mahasiswa yang memperoleh P TPB rendah (1.30 < IP <
2.00) tidak rnampu menyelesaikan studi.

Penelitian tentang hasil belajar mahasiswa TPB telah banyak dilakukan,
antara lain penelitian Adam (1996), Handayani (1996), dm Setyowati (1998).

Narnun pada umumnya kajian tersebut hanya di lingkup TPB. Kajian yang mencoba
untuk menghubmgkan hasil prestasi mahasiswa selama di TPB dengan hasil prestasi

mereka setelah di <as

klum banyak dilakukan.

Kajian terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan studi dengan
mengamti IPK tiap-tiap semester periu d i l a k h . Mamun karena keterbatasan
tenaga, waktu dan biaya rnaka ruang lingkup penelitian di batasi hanya pa& Fakul tas

Matematika dan llrnu Pengetahuan AIam (FMLPA) P B dengan mengambil kasus
r n h i s w a yang memperuleh lP TPB antma 1-30sampai 2.00.
Studi pendahulum yang dilakukan terhadap mahasiswa FMIPA IPB

angkatan '95, '96 dan '97 memberikan indikasi bahwa pada kategori IP TPB rendah
(1.30 <

IP < 2.001,jumtah mahasiswa yang dikeluarkan atau tidak melarijutkan

cukup banyak jika dibandingkan dengan yang dapat melanjutkan studi. Sedangkan
pada kategori IP TPB sedang (2.00 I IP 5 2.751, hanya sebagtan kecil mahasiswa

yang mengalami kegagalan. Pada kategori IP TPB tinggi (IP > 2-75], mahasiswa

cenderung memiliki prestasi yang konsisten. Kalaupun tejad~p e n m a n IPK,

biasanya ti& terlalu mencolok sehingga tidak merubah status kelanjutan studi.
Daya tahan mahasiswa yaitu kemampuan mahasiswa mtuk be-

agar

tidak berstatus DO atau krhenti kuliah. Daya tahan rnahasiswa dipengaruhi oleh
banyak faktor mtara iain : bakat, kecerdasan, rnasalah belajar, sosial, seks,

kesehatan, pengembangstn pribadi, pemakaian waktu hang serta rnasalah agarna dan

akhlak. Faktor-faktor yang diduga r n e m p e n d i daya tahan mahasiswa dalam
penelltian ini yaitu: jenis kelamin, asal SLTA, status SLTA, NEM, jaiur masuk IPB

dm P TPB. Pemilihan faktor-faktor tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan
ketersediaan data, karena mahasiswa yang akan diteliti saat ini ada yang sudah tamat,

DO,berhenti kuliah dan ada juga yang belum selesai studinya. Faktor-faktor seperti
kebiasaan bejajar, motivasi, sarana, dan faktor lain yang tidak dapat diteliti
diasumsikan mernpunyai pengaruh yang sama terhadap daya tahan mahasiswa dalm
menyelesaikan studi.
Analisis daya tahan (secrvivul analysis) merupakan tekni k statistika untuk

melihat pola daya tahan yang berhubungan dengan waktu kegagrtlan CfaiIure rimes)
atau

waktu daya tafian (survival times). Kajian terhadap h y a tahan dapat

dihubungkan dengan sejumlah karakteristik objek sebaga~ p e h h penjelas
(kovariat). Analisis daya tahan yang dapt digunakan untuk kasus tersebut adalah

model regresi Cox atau model h m d proportional Cox.(Lee, 1992).
Berdasarkan ursian di atas, yang menjadi pernasalahan &lam penelitian ini
adalah:
1.

Apakah batas IP TPB terkecil 1.30 sudah tepat digunakan sebagai standar DO?

2. Bagaimana daya tahan rnahasiswa biia dikaitkan dengan IP TPB?
3. Faktor-faktor apa ymg mempengaruhi daya tahan rnahasiswa untuk

rnenyelesaikan studi?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengkaji karakteristik mahasiswa yang mempengamhi resiko kegagalan studi

den*

analisis deskripsi dan mudel regresi Cox.

2. Memperkirakan resiko relatif dari kegagalan mahasiswa yang memiliki

karakteristik berbeda-beda.
3. Mengevaluasi batas terkecil 1P TPB 1.30 sebagai patokan untuk menentukan
status DO bagi mahasiswa.

TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-faktor yang Mcmpeagaruhi Hasil Belajar

Komponen pendidikan yang mem pengaruhi prestasi belajar adat ah fasilitas
belajar, pengajar, kurikuIum, keluarga dan proses pendidi kan (Lolombulan, 1990).
Shukla dalam Handayani ( 1 996) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu: status sosial ekonomi, minat,

aspirasi, lingkungam pendidikan, gwgrafis dan beban akademik.
Munthe d a m Adam (1996) m e m i s a h secara gans besar faktor-faktor

yang mempenganrhi keberhasilan mahasiswa dalam proses pendidikan adalah:
1. Faktor intelektual, seperti: kapasitas belajar, bakat dan kmrdasan.
2. Faktor non intelektual, seperti: madah belajar, karir, sosial, emosiond, seks,

kesehatan, keuangan, pengembangan pri badi, keluarga, pemakaian waktu luang
serta masalah agama dan akhlak.

Beberapa Penelitian Prestasi Akademik Mahasiswa TPB
Penelitian tentang kegagalan atau keberhasilan studi mahasiswa selama
mengikuti program TPB telah banyak dilakukan. Hasibhasil penelitian tersebut

antara lain adalah:

I . Mahasiswa yang kurang berhasil studinya di TPB (JP < 2.00)&pat dcirikan oleh

asaI junrsan di SMU atau asal daerah. Mahasiswa dari jurusan A2 lebih banyak
yang kurang berhasil dibandingkan dengan mahasiswa dari jurusan A1 dan
rnahasiswa yang kurang berhasil &ri luar Pulau Jawa lebih banyak dibandingkan

dengan mahasiswa dari Pulau J a w Mahasism yang kurang b e r k i l memiliki
nilai clan peringkat rapor cukup baik yang ditunjukkan oleh rataan nilai rapor
setiap bidang studi yang diperoleh tidak kurang dari 7.50 dan lebih kurang 50 %

dari mereka menempati kelompok peringkat 1 sampai 3. A h tetapi mereka
rnerniliki rataan total NEM yang rendah yaitu 40.86 atau rataan NEM untuk setiap
bidang studi kurang dari 6.00. Kasus mahasiswa wanita yang lebih banyak
mengalami ketidakberhasilan di TPB, menarik untuk ditelusuri karena pola

prestasi ini tidak sejalan dengan nilai dan peringkat rapor selama di SMU.
(Handayani, 1 996)
2. Faktor penyebab kegadan mahasiswa wanita di TPB-PB addah NEM yang

rendah, cenderung mempunyai masalah yang tidrtk dapat diselesaih sendiri clan
belum memanfbatkan jasa bimbingam dan konseling dengan baik. Selain itu

mereka belum bisa mandiri, kurang bisa menyesuaikan diri, tidak percaya diri,
kurang bisa bersaing, wakiu belajar tersita untuk merapikan catatan, tidak pandai

membagi waktu dan tidak tahu seluk beluk program studi yang dipilihnya
sehingga besaf kemmgkinan diterima di program studi yang tidak s ~ u a dengan
i

minat dan kemampuannya. Sebaliknya mahasism wanita yang berhasil di TPB
rnempunyai prestasi yang baik saat di SMU, cenderung dapat menyelesaikan

sendiri w l a h yang dihadapi, bisa manditi dan dapat rnenyesuaih diri, bisa

bersaing ddam peIajaran, pandai membagi waktu, tidak terlalu memperhatikan
kerapian catam sehingga waktu untuk blajar lebih banyak, clan tahu seluk beluk
program studi yang dipilihnya s e w kemungkinan besar diterima di program
studi yang sesuai dengan minat dan kemarnpuamya. (Setyowati, 1998) .

3. Fabor non intelektual yang diteliti memiliki kontribusi 75.52 % terhadap
keberhasilan mahasiswa. Faktor yang paling banyak muncul dari mahasiswa
dengan P(P < 2.00) > 0.8 adalah wilayah asal, kota asal, motivasi masuk IPB,

keyakinan terhadap keberhasilan, aktivitas ekstra kurikuler di &lam karnpus, dan
tingkat penerimaan pehulan. Mahasiswa yang berasal dari luar jawa, kota kecil,

masuk IPB bukan karena minat, tidak yakin terhadap keberhasilannya, aktif dalam
kegatan ekstra kurikuler didalam kampus dan memiliki jumlah kiriman perbulan
yang rendah (kurang dari Rp. 120.000,OO) cenderung kurang berhasil di TPB-LPB.

(Adam, I 996).
4. Faktor-faktor yang pating sigmfikan terhadap prestasi mahasiswa adalah NEM ,
daerah asal

SMA, besar penerimaan perbulan, fakultas, jdur masuk IPB, serta

memiliki sahabat atau tidak. Mahssiswa yang cenderung berhasii memililu NEM

lebih dari 50.00, penerirnaannya di bawah 200 ribu dan berasal dari SMA di Pulau
Jawa. Jika NEM berada pada selang antara 45.00 sampai dengan 50.00 ; yang
berprestasi adalah yang berasal d m SMA di pulau Jawa, memiliki sahabat serta

berada di Fakultas Pertanian, Perikanan, Teknologi pertanian atau MIPA.
Sedangkan pada selang NEM antara 35.00 sarnpai dengan 45.00 yang berprestasi
tinggi adalah mahasiswa dari jalur USMI dan berasal dari SMA di PuIau Jawa.

Mahasiswa yang diterima di Fakultas Teknologi Pertanian meskipun NEM-nya
kurang dari 35.00 tampaknya cenderung berhasil menyelesaikan studinya. (Pertiwi,
1996).
5. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi

(IP 2 3.00) cenderung mempunyai latar

belakang kemampuan akademik dan non akademik yang tinggi, kehidupan

ekonomi di atas rata-rata, tidak mempunyai masalah dalam belajar, dan
mempunyai motivasi diri yang tinggi. Proporsi mahasiswa laki-laki dan

mahasiswa prernpuan yang berprestasi ti&

berbeda pada taraf nyata 5 %.

Mahasiswa berprestasi asal luar Jawa cenderung memiliki kelebihan hampir di
semua ciri yang diteliti daripada mahasiswa asal Jawa. Mahasiswa Jalur UMPTN
dan USMI masing-masing mempunyai ciri tertentu. Ciri yang sama yang dijumpai

disemua kategori-kategori peubah dasar adalah bahwa mahasiswa berprestasi
memiliki prestasi yang konsisten di TPB IPB, setidaknya sejak ujian akhir SMA.

(Indahsari, 1996).
Faktor-f&or yang mempengamh prestasi belajar yang telah disebutkan di
atas

rnenjadi acuan dalarn penelitian ini untuk menentukan peubah (faktor resiko)

yang diduga berpengaruh terhadap daya tahan mahasiswa &lam rnenyelesaikan

studi. Faktor resiko yang dapat dianalisis terbatas pada ketersediaan data. dalam
penelitian ini, faktor yang berasal dari dalam diri rnahasiswa seperti minat, motivasi
dan kebiasaan belajar tidak dapat dianalisis dengan menggunakan model regresi Cox

karena responden ada yang sudah DO,berhenti, dan tamat. Oleh karena itu, faktor

resiko tersebut diasumsikan mempunyai pengaruh yang sama terhadap daya tahan
mahasiswa,

Prosedur Peailaian Keberhasilan Mahstsiswa

Keberhasi1a.n belajar mahasiswa dinyatakan dengan IP/IPK. P A batasbatas tertentu, IPIIPK menjadi patokan bag status kelanjutan studi mahasiswa. Status
tersebut menunjukkan apkah mahasiswa dapat melanjutkan studi atau dikeluarkan

(DO). Penilaian keberhasilan mahasiswa ditetapkan berdasarkan suatu prosedur
sebagaimana yang tertera pada Tabel I.
Tabel I . Prosedur penilaian keberfiasilan mahasiswa
Masa penilaian
Akhir Tahun Pertama
(Evaluasi Awal)

1
1

(1)

(3j
(2)

Semester berikutnya
Dalam Status Tanpa

(1)

Syarat

(2)

1
Dalam Status P

1

1
Dalarn Status PK-I

1

[
Dalm Status PK-2

I

(3)
(1)

(3)

nJ 2.00
IP < 2 00

(2)

(2)

Ddam Status PK-3

IPK (IP)
IPK > 2.00
1.30< IPK < 2.00
lPK51.30

1.50