PERSYARATAN LPSE Kabupaten Tanjung Jabung Timur DIVISI 5 April 2005

Departemen Pekerjaan Umum April 2005, Cetakan ke-2 5-1 DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR DAN BETON SEMEN SEKSI 5.1 LAPIS PONDASI AGREGAT 5.1.1 UMUM 1 Uraian Pekerjaan ini harus meliputi pengadaan, pemasokan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat bergradasi di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai persyaratan dan detil yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregat yang telah selesai sesuai yang disyaratkan. Pengadaan harus meliputi, pemecahan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan dari Seksi ini. Lapis pondasi pada seksi ini meliputi lapis pondasi bawah dan lapis pondasi atas.

5.1.2 PERSYARATAN

1 Standar Rujukan Standar Nasional Indonesia SNI : SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah. SNI 03-1744-1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium. SNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas Plastis. SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Cassagrande. SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles. SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir SNI 03-4141-1996 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah dalam Agregat. 2 Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini a Persiapan : Seksi 1.2 b Penyiapan Badan Jalan : Seksi 3.3 c Pelebaran Perkerasan : Seksi 4.1 d Bahu Jalan : Seksi 4.2 e Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan : Seksi 10.2 3 Toleransi Dimensi a Elevasi permukaan Elevasi permukaan lapis akhir harus sesuai dengan Gambar Rencana, dengan toleransi di bawah ini : Bahan dan Lapisan Pondasi Agregat Toleransi Tinggi Permukaan Agregat Kelas C digunakan sebagai lapis pondasi bawah + 0 cm - 2 cm Agregat Kelas B atau Kelas A digunakan untuk lapis pondasi jalan yang akan ditutup dengan Lapis Resap Pengikat atau Pelaburan + 1 cm - 1 cm b Ketidakrataan Permukaan Pada permukaan semua Lapis Pondasi Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang dapat menampung air, dan punggung permukaan camber harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana. Departemen Pekerjaan Umum April 2005, Cetakan ke-2 5-2 c Ketebalan Lapis Pondasi Agregat 1 Tebal total minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas A dan Kelas C atau Kelas B dan Kelas C tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang disyaratkan. 2 Tebal minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang disyaratkan. 3 Tebal minimum lapis agregat Kelas C tidak boleh kurang dari satu cm dari tebal yang disyaratkan. d Penyimpangan Kerataan Permukaan Pada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B yang disiapkan untuk lapisan resap pengikat atau pelaburan permukaan, setelah semua bahan yang lepas dibersihkan, penyimpangan maksimum kerataan permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m, diletakkan sejajar atau melintang sumbu jalan, maksimum satu sentimeter. 4 Bahan a Sumber Bahan Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang disetujui Direksi Pekerjaan sesuai dengan Seksi 1.11 tentang Bahan dan Penyimpanan, dari Spesifikasi ini. b Kelas Lapis Pondasi Agregat Terdapat tiga kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A, Kelas B dan Kelas C. Lapis Pondasi Atas harus terdiri dari Agregat Kelas A atau Kelas B, sedangkan Lapis Pondasi Bawah harus terdiri dari Agregat Kelas C. c Fraksi Agregat Kasar Agregat kasar tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel yang keras dan awet. Agregat kasar Kelas A yang berasal dari batu kali harus 100 mempunyai paling sedikit dua bidang pecah. Agregat kasar Kelas B yang berasal dari batu kali harus 65 mempunyai paling sedikit satu bidang pecah. Agregat kasar Kelas C berasal dari kerikil. d Fraksi Agregat Halus Agregat halus lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel pasir atau batu pecah halus e Sifat-sifat Bahan Yang Disyaratkan Agregat untuk lapis pondasi harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki, harus memenuhi ketentuan gradasi yang diberikan dalam Tabel 5.1.2-1 dan memenuhi sifat-sifat yang diberikan dalam Tabel 5.1.2-2. Tabel 5.1.2-1 Gradasi Lapis Pondasi Agregat Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos, lolos ASTM mm Kelas A Kelas B Kelas C 2” 50 100 100 1½” 37,5 100 88 – 95 70 – 100 1“ 25,0 77 – 85 70 – 85 55 – 87 38” 9,50 44 – 58 40 – 65 40 – 70 No.4 4,75 27 – 44 25 – 52 27 – 60 No.10 2,0 17 – 30 15 – 40 20 – 50 No.40 0,425 7 – 17 8 - 20 10 – 30 No.200 0,075 2 – 8 2 - 8 5 - 15 Departemen Pekerjaan Umum April 2005, Cetakan ke-2 5-3 Tabel 5.1.2-2 Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat Sifat – sifat Kelas A Kelas B Kelas C Abrasi dari Agregat Kasar SNI 03-2417-1990 maks 40 maks 40 maks 40 Batas Plastis SNI-03-1966-1990 dan SNI-03-1967-1990 . maks 6 mak 6 4 – 9 Hasil kali Indek Plastisitas dng. Lolos Ayakan No.200 maks. 25 - - Batas Cair SNI 03-1967-1990 maks 25 maks 25 maks 25 Gumpalan Lempung dan Butir-Butir Mudah Pecah dalam Agregat SNI- 03-4141-1996 maks 5 maks 5 - CBR SNI 03-1744-1989 min.90 min. 65 min. 35 Perbandingan persen lolos 200 dan 40 maks 23 maks 23 maks 23 f Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi Agregat Untuk memperoleh homoginitas campuran dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus langsung dari instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan dengan grader, loader atau backhoe kecuali dengan alat khusus pulvi mixer. 5 Peralatan a Umum Peralatan dan mesin-mesin yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pada Spesifikasi ini harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan dirawat agar supaya selalu dalam keadaan yang memuaskan. Peralatan yang digunakan oleh sub-Penyedia Jasa atau supplier untuk kepentingan Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan processing harus direncanakan, dipasang, dioperasikan dan dengan kapasitas sedemikian sehingga dapat mencampur agregat, air secara merata sehingga menghasilkan campuran yang homogen, seragam yang diperlukan untuk pemadatan. Bilamana instalasi pencampur digunakan maka instalasi pencampur tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Lapis pondasi agregat harus dipadatkan dengan alat pemadat seperti, alat pemadat roda besi dengan penggetar, alat pemadat roda besi, alat pemadat roda karet atau alat lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Alat pemadat roda besi dengan penggetar hanya boleh digunakan pada awal pemadatan. b Alat Penghampar Alat penghampar agregat harus menggunakan peralatan mekanis yang mampu menyebarkan bahan lapis pondasi agregat dengan lebar dan toleransi permukaan yang diinginkan. c Alat untuk Pemadatan Alat pemadat roda besi dengan penggetar atau pemadat roda karet, harus digunakan untuk pemadatan pondasi agregat yang sudah dalam keadaan kadar air optimum untuk pemadatan. Alat pemadat roda besi dengan penggetar hanya boleh digunakan pada awal pemadatan. d Pengangkutan Dump truk dengan penutup terpal harus digunakan untuk pengangkutan bahan ke lokasi pekerjaan. Bahan harus digelar dalam keadaan air optimum untuk pemedatan dengan penggilas. e Perkakas-perkakas lain Perkakas-perkakas lain yang termasuk dalam daftar berikut ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup dan ditambah dengan perkakas lain yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan. 1 Mistar pengecek kerataan permukaan 2 Alat perata dengan tangan Departemen Pekerjaan Umum April 2005, Cetakan ke-2 5-4 6 Persyaratan Kerja a Pengajuan Kesiapan Kerja 1 Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan hal-hal di bawah ini paling lambat 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai Lapis Pondasi Agregat : a Dua contoh bahan masing-masing 50 kg bahan, satu disimpan oleh Direksi Pekerjaan sebagai rujukan selama Periode Kontrak b Pernyataan perihal asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk Lapis Pondasi Agregat, bersama dengan hasil pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa sifat-sifat bahan yang ditentukan dalam Pasal 5.1.2 c terpenuhi. 2 Penyedia Jasa harus mengirim secara harian hal-hal di bawah ini dalam bentuk tertulis kepada Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas Lapis Pondasi Agregat : a Hasil pengujian kepadatan dan kadar air seperti yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.3.3. b Hasil pengujian pengukuran permukaan dan data hasil survai pemeriksaan yang menyatakan bahwa toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.2.3 dipenuhi. b Cuaca Yang Diijinkan Untuk Bekerja Lapis Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan setelah hujan atau bila kadar air bahan tidak berada dalam rentang yang ditentukan dalam Pasal 5.1.3.c. c Pengaturan Lalu Lintas Pengaturan Lalu Lintas harus memenuhi ketentuan Seksi 1.2 dalam Spesifikasi ini.

5.1.3 PELAKSANAAN