Keterkaitan Komunitas Pelecypoda dengan Ekosistem Mangrove di Kawasan BKPH Batu Ampar, KPH Batu Ampar, Pontianak, Kalimantan Barat

K E T E W I T A N KOMUNITAS PELECYPODA DENGAN EKOSISTEM
MANGROVE DI ICAWASAN BIQH BATU AMPAR, KPH BATU AMPAR,
PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
I

Oleh :
ETI ISTIANA
C06499038

SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
MSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

KETERKAITAN KOMUNITAS PELECYPODA DENGAN EICOSISTEM
MANGROVE DI KAWASAN BKPH BATU AMF'AR, KPH BATU AMF'AR,
PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

Ole11 :

ETI ISTIANA
C06499038

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Me~nperolehGelax Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Illnu Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

SKRIPSI
Judul Skripsi

: KETERKAITAN KOMUNITAS PELECYPODA DENGAN

EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN BKPH BATU AMPAR,
KPH BATU AMPAR, PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
Nailla Mahasiswa : Eti Istiana

Program Studi

: IIlilu dan Tek~~ologi
Kelautan

Ketua

qpkii

IF.M u i ~at Kawaroe. M.Si
Anggota

Anggota

11. Fakultas Perikai~aiid a Ilmu
~ Kelautail

Dr. Ir. I. Wayan Nuriaya. M.Sc
Ketua Program Studi


Eti Istiana. C06499038. Keterkaitan Komuilitas Pelecypoda dengan Ekosistein Mangrove di
Kawasail BKPH Batu Ampar, KPH Batu Ampar, Pontianak, Kalimantan Barat (Dibawah
Bimbingan Dedi Soedharma, Agus Priyono, Mujizat Kawaroe)

RINGKASAN
Penelitian iili bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara komunitas Pelecypoda
dengaii ekosistem mangrove di kawasan Batu Ampar pada berbagai kondisi mangrove yaitu
saat ditebang (0) tahun, bekas tebangan 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun serta alami.
Penelitiail dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2002 di wilayah Kecamatan Batu
Ainpar, Pontianak, Kalimailtan Barat. Stasiun penelitian berjumlah 6 yang terdiri dari 5
stasiun hutan mangrove bekas tebangan dail 1 stasiun hutan mangrove alami. Pengainatan
vegetasi mangrove dilakukan dengan meilggunakail metode transek kuadrat secara sistematik.
Pada masing-masing petak dibuat plot yang diletakkan secara acak dengan ukuran 10x10 m2
untuk tingkat pohon, 5x5 m2 untuk tingkat pancang, da11 1x1 m2 untuk tingkat semai.
Selanjutl~yadilakultan identifiltasi, menghitung jumlah individu, diameter, dan tinggi setiap
jenis mangrove. Pengambilan coiltoh Pelecypoda dilakdtan pada saat surut inei~ggunakalalat
Ekman Grab. Plot peilgambilan coilto11 Pelecypoda berukuran 1x1 m2, tiap plot ditempatkan 3
petak contoh.
Suhu perairan berkisar antara 30-32OC dan saliilitas berkisar antara 15-20~100.Derajat
keasaman (oH)

oada semua stasiun sebesar 8 dan davat disimoulkan bahwa uerairan di
u
Kecamatan Batu Ampar termasuk dalam perairan yang layak untuk kehidupan biota perairan.
Kandungan Itarboil organik di stasiun pe~lelitia~l
berkisar antara 13,35-17,76%. Kandungail
karboil organik substrat yang dihasilkan tergolong sanyat tinggi yaitu diatas 5% (Berdasarkan
Pedoinan Pengharkata~~
Hasil Analisa TanaldMedia SEAMED-BIOTROP). Hal iili sangat
baik bagi kehidupai~Pelecypoda ltarena dapat mendukung ltehidipannya dan menui~jukkan
bahwa mangrove inerupakan penyedia inaka~la~l
bagi biota-biota yang berasosiasi dengan
ekosistem ini. Substrat didominasi oleh fraksi liat dan debu dengan persentase debu berkisar
antara 48,48-50,55%, liat ailtara 35,05-40,87%, dan pasir antara 8,92-16,48%. Rata-rata fraltsi
liat dan debu ineinpuilyai persentase yang tinggi bila dibandingkal dengan perseiltase fraltsi
pasir, ha1 iui dikarenakan pada loltasi penelitian inei~dapatmasukan lumpur dari aliran sungai.
Hasil peilgukuran menuiljukkan tingkat kel