Tujuan Penelitian ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DI DAERAH OTONOM BARU (Studi Pada Dinas Koperasi dan UKM Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Lombok Utara)

sendiri bisa diartikan sebagai kemampuan penyelenggara pelayanan publik dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berupa barang dan jasa secara langsung maupun tidak langsung. Kinerja yang baik dari unit pelayanan publik maka akan memberikan nilai positif dalam pandangan masyarakat sekaligus secara tidak langsung memberikan gambaran pemerintahan yang baik. Akan tetapi sebaliknya apabila kinerja pelayanan publik buruk maka citra negatif pula yang akan didapat. Hal tersebut tidak lepas dari paradigma baru tentang pelayanan publik berbasis kinerja. Fokus utama pelayanan publik berbasis kinerja adalah pengukuran kinerja penyelenggara pelayanan publik yang berorientasi pada pengukuran hasil outcame, bukan lagi sekedar pengukuran masukan input atau keluaran output saja. Osborne dan Gaebler menyebut paradigma baru ini dengan istilah “result-oriented government” yaitu pemerintah yang membiayai hasil bukan masukan 14 . Kinerja pelayanan publik mengandung dua unsur penting, pertama adalah kemampuan penyelenggara pelayanan publik mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Melakukan identifikasi terhadap kebutuhan masyarakat menjadi hal yang paling mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, dikarenakan pemerintah sebagai pelayanan masyarakat. Ketika indetifikasi kebutuhan masyarakat berhasil dilakukan maka unsur kinerja yang kedua akan terpenuhi yakni hasil outcome. Indentifikasi yang 14 Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik.Sekolah Tinggi ilmu Manajemen. Yogyakarta Hal. 1. baik akan menghasilkan kinerja pelayanan yang baik, kinerja pelayanan yang baik akan menghasilkan kepuasan pada masyarakat. Kinerja sendiri merupakan sesuatu yang konstruk construct yang bersifat multidimensional, pengukurannya juga bervariasi tergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk kinerja. Beberapa pihak berpendapat bahwa kinerja mestinya didefinisikan sebagai hasil kerja itu sendiri outcomes of work karena hasil kerja memberikan ketertarikan yang kuat terhadap tujuan-tujuan strategi organisasi, kepuasan pelanggan, dan kontribusi ekonomi 15 . F. Definisi operasional Secara umum operasional dipahami sebagai batasan jangkauan atau ruang lingkup. Kaitannya dengan penelitian, menurut Sanapiah Faisal, bukanlah keperluan mengkomunikasikan semata-mata kepada pihak lain, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, tetapi juga menuntun penelitian itu sendiri didalam menangani rangkaian proses penelitian, misalnya dalam menyusun instrument atau pengaturan variable-variable yang hendak diteliti, dan juga dalam menetapkan populasi, sample, serta di dalam menginterpretasikan hasil penelitian 16 . Dalam hal ini peneliti ingin menekankan penelitian terhadap analisis IKM terhadap pelayanan publik di DOB. Adapun unsur IKM, berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menpan No. 15 Ibid., Hal. 6. 16 Sanapiah Faisal. Format-format Penelitian Sosial. Rajawali Press. Hal. 22.