14
b. Pada semester I kelas III termasuk dalam batas peringkat di jurusan sesui dengan
yang ditetapkan Panitia PMP-USU. c.
Warga negara Indonesia atau Warga Negara Indonesia turunan asing yang dikukuhkan dengan Surat Bukti Kewarganegaraan
d. Tidak mempunyai cacat tubuh atau cacat lain yang dapat mengganggu kelancaran
belajar dan tugas dalam program studi. e.
Memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh Panitia PMP USU.
2.1.2 Seleksi melalui Jalur SPMPD
Secara akademis seorang calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan berikut ini. a.
Calon mahasiswa adalah tamatan SMTA SMA, MA, SMK, SMTA luar negeri, ujian persamaan, dsb tiga tahun dari tahun berjalan.
b. Mempunyai kesehatan fisik yang tidak mengganggu kelancaran belajar di
program studi D-3 Ilmu Komputer FMIPA USU. c.
Calon mahasiswa harus membeli dan mengembalikan formulir pendaftaran serta mengikuti ujian sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh Panitia Ujian
SPMPD USU. d.
Memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh Panitia SPMPD USU. Tes seleksi masuk dilakukan secara nasional dan dikelola oleh Panitia SPMB Pusat.
2.1.3 Jalur Reguler Mandiri
Tes dilakukan secara lokal di USU. Mahasiswa yang diterima melalui jalur ini harus membayar Sumbangan Pendidikan dan Pengajaran yang lebih mahal dibandingkan
dengan Mahasiswa yang diterima melalaui Jalur PMP dan SPMB.
2.2. Pendaftaran
Setiap calon mahasiswa yang dinyatakan lulus dalam ujian seleksi masuk diwajibkan untuk menyatakan kepastian untuk mengikuti program studi dengan cara mendaftarkan
diri pada Biro Administrasi Kemahasiswaan USU. Setiap mahasiswa wajib mendaftar ulang pada setiap awal semester sesuai dengan
kalender akademik USU dengan melengkapi persyaratan pendaftaran seperti: a.
Melunasi biaya penyelenggaraan pendidikan selama satu semester. b.
Mengisi Kartu Rencana Studi yang disediakan di Program Studi. c.
Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang berturut-turut selama dua semester status kemahasiswaannya dinyatakan gugur.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
15
2.3. Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan di Departemen Matematika dilakukan dengan menganut sistem semester. Satu semester diselenggarakan dalam 16 minggu yang terdiri dari 14
minggu tatap muka dan dua minggu disediakan untuk evaluasi tengah semester dan evaluasi
akhir semester.
Sistem Pendidikan di Departemen Matematika USU menggunakan Sistem Kredit Semester. Beberapa pengertian yang menyangkut sistem
kredit semester adalah: 1.
Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2
sampai 3 minggu kegiatan penilaian. 2.
Satuan Kredit Semester SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan
terjadwal perminggu. 3.
Satu SKS perkuliahan meliputi tiga jam kegiatan perminggu selama satu semester, dengan perincian sebagai berikut:
a. Kegiatan tatap muka terjadwal dengan dosen, misalnya kuliah yang
dilakukan selama 50 menit b.
Kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi tidak terjadwal tetapi direncanakan, misalnya pekerjaan rumah, menyelesaikan soal-soal yang
dilakukan selama 60 menit. c.
Kegiatan mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau untuk tugas akademik lainnya. Misalnya dalam bentuk membaca buku-buku referensi
yang dilakukan selama 60 menit. 4.
Satu SKS Praktikum sama dengan beban kerja 100 menit perminggu. 5.
Penelitian dan penyusunan skripsi: perhitungan beban tugas satu kredit semester setara dengan 3 sampai 4 jam tiap minggu dalam satu semester atau
4 sampai 5 jam sehari selama 23 bulan 16 sampai 17 hari kerja. Satu semester penelitian dan penyusunan skripsi 4 SKS setara dengan 3 bulan
kerja.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
16
6. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan program
pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester SKS untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar,
dan beban penyelenggara program.
2.3.1. Kegiatan Perkuliahan
Untuk satu tahun akademik penyelenggaraan kuliah dibagi menjadi dua semester. Semester ganjil dari bulan Agustus sampai dengan Bulan Januari dan semester genap
dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni. a.
Tempat dan waktu kuliah diatur oleh fakultas. b.
Hari kuliah dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB. c.
Peserta kuliah dianggap sah apabila tercantum dalam daftar kuliah. Setiap dosen pengelola matakuliah diwajibkan menyelenggarakan kegiatan tatap muka di
dalam kelas dengan persyaratan sebagai berikut. a.
Setiap tim pengelola matakuliah diwajibkan untuk memberikan tatap muka sebanyak 14 kali dalam satu semester.
b. Bagi matakuliah dengan tatap muka kurang dari 12 kali, maka pelaksanaan
evaluasi akhir semester ditunda sampai 12 kali tatap muka dapat dilaksanakan. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan tatap muka di kelas dengan persyaratan
sebagai berikut: a.
Mahasiswa harus mengikuti kegiatan tatap muka minimal 80 persen dari kegiatan tatap muka yang dilaksanakan.
b. Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan pada butir a, maka mahasiswa
yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk mengikuti evaluasi akhir semester dan tidak berhak untuk mendapatkan nilai bagi matakuliah yang bersesuaian.
2.3.2 Kegiatan Ujian
Untuk setiap semester berjalan masing-masing matakuliah harus menyelenggarakan sedikitnya dua ujian, yakni ujian tengah semester dan ujian akhir semester dengan
ketentuan sebagai berikut. a.
Ujian tengah dan akhir semester dilaksanakan oleh dosen matakuliah sesuai dengan jadual pelaksanaan yang ditetapkan oleh fakultas.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
17
b. Seorang mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian akhir suatu matakuliah
apabila yang bersangkutan menghadiri tatapmuka matakuliah tersebut minimal 80.
c. Peserta ujian harus membawa Kartu Tanda Mahasiswa KTM dan Katu Rencana
Studi KRS pada semester berjalan. Peserta yang tidak membawa KTM dan KRS tidak diperkenankan mengikuti ujian.
d. Ujian diawasi oleh dosen matakuliah bersangkutan dan dibantu oleh pengawas
ujian yang ditunjuk oleh fakultas. e.
Tatatertib lain yang belum diatur, diumumkan oleh pengawas ujian sebelum ujian dimulai.
2.3.3. Beban Kredit dan Lama Studi
Penyelenggaraan pendidikan dirancang dalam 8 semester dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan total beban studi sebanyak
144 SKS dengan rincian 105 SKS matakuliah wajib, 33 SKS matakuliah pilihan dan 6 SKS matakuliah berkenaan dengan skripsi.
b. Total beban studi 144 SKS harus ditempuh paling lambat dalam 12 semester.
Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan total beban studi 144 SKS dalam 12 semester dinyatakan gagal studi atau drop out.
c. Setiap mahasiswa harus terdaftar sebagai mahasiswa penuh waktu dengan beban
15-24 SKS setiap semester, kecuali pada semester akhir.
2.3.4. Beban Kredit Setiap Semester
Sesuai dengan SK Rektor USU No: 1023JO5SKPP2005 maka penentuan beban kredit seorang mahasiswa dilakukan dengan aturan sebagai berikut.
a. Mahasiswa tahun kedua, ketiga dan keempat, dst. Beban kredit maksimum
persemester untuk setiap mahasiswa ditentukan berdasarkan prestasi mahasiswa tersebut pada semester sebelumnya seperti yang diberikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1: Relasi antara Indeks Prestasi Semester IPS dan Beban Kredit Maksimum
IPS Beban Kredit maksimum
3,00 – 4,00 2,50 – 2,99
2,00 – 2,49 1,50 – 1,99
0,00 – 1,49 24 SKS
22 SKS 20 SKS
17 SKS 15 SKS
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
18
b. Mahasiswa tahun pertama. Pada semester pertama mahasiswa diwajibkan untuk
mengambil seluruh beban Kredit yang ditawarkan oleh Departemen pada semester pertama. Pada semester kedua beban kredit ditentukan dengan cara
sebagai berikut: a.
Bila IPS ≥ 2,50, maka mahasiswa diperkenankan untuk mengambil beban
kredit seperti pada Tabel 2.1. b.
Bila IPS 2,50 maka mahasiswa diperkenankan untuk mengambil semua beban kredit yang ditawarkan pada semester kedua.
2.4. Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar
Penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi IP, baik IP semester maupun IP kumulatif. Secara umum penilaian proses keberhasilan
mahasiswa dalam satu matakuliah ditentukan oleh tiga komponen besar, yakni •
Tugas mandiri yang berupa kuis, tugas rumah dan lain-lain dengan total bobot 30 persen.
• Ujian Tengah Semester dengan bobot 35 persen.
• Ujian Akhir Semester dengan bobot 35 persen.
2.4.1 Sistem Penilaian
Sistem Penilaian untuk setiap matakuliah dapat dilakukan dengan berdasarkan sistem Peinilaian Acuan Patokan PAP atau Penilaian Acuan Norma PAN.
• Sistem Penilaian Acuan Patokan adalah sistem yang digunakan untuk mengukur
tingkat kemampuan mahasiswa berdasarakan patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu menentukan nilai batas lulus tiap-tiap matakuliah.
• Sistem Penilaian Acuan Norma adalah sistem yang digunakan untuk mengukur
tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan hasil ujian mahasiswa lain dalam kelompoknya.
Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+ , C, D dan E dengan masing-masing Interval Nilai dan Bobot Nilai yang diberikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.2: Nilai Huruf , Interval Nilai dan Bobot Nilai
Nilai Huruf Interval Nilai Sistem PAP
Bobot Nilai A
80 – 100 4,00
B+ 75 – 79
3,50 B
70 – 74 3,00
C+ 65 – 69
2,50 C
60 – 64 2,00
D 55 – 59
1,00 E
0 – 54 0,00
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
19
2.4.2 Indeks Prestasi
Indeks prestasi mahasiswa secara umum ditentukan dengan formula sebagai berikut
∑ ∑
× =
K B
K IP
Dengan K = Kredit dari masing-masing matakuliah
B = Bobot Nilai dari masing-masing matakuliah Untuk perhitungan Indeks Prestasi Semester IPS penjumlahan dilakukan atas semua
matakuliah yang diikuti pada semester tertentu. Pada perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif penjumlahan dilakukan atas semua matakuliah yang telah diikuti.
2.4.3 Evaluasi Penentuan Putus Studi
Surat Keputusan Rektor No: 1023JO5SKPP2005 secara eksplisit menyatakan evaluasi sehubungan dengan status putus studi. Mahasiswa dinyatakan putus studi bila tidak
memenuhi persyaratan minimum yang diperlihatkan oleh Tabel 2.3 berikut. Tabel 2.3. Tahapan Evaluasi Keberhasilan
Tahapan Evaluasi Keterangan
Semester II Semester IV
Semester VI Semester VIII
Total SKS minimum 22 SKS Tidak terdapat nilai D atau E
Total SKS minimum 45 SKS Tidak terdapat nilai D atau E
Total SKS minimum 72 SKS Tidak terdapat nilai D atau E
Total SKS minimum 96 SKS Tidak terdapat nilai D atau E
2.4.4 Penentuan Kriteria Lulus
Seorang mahasiswa dinyatakan lulus dari program studi sarjana matematika bila telah memenuhi persyaratan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Syarat Penentuan Lulus dari Program Studi
No Aspek Penilaian
Keterangan 1.
2. 3.
4. 5.
6. Lulus semua matakuliah wajib program 108 SKS
Lulus semua matakuliah wajib peminatan 24 SKS Lulus semua matakuliah pilihan minat 8 SKS
Lulus Ujian Skripsi 4 SKS Nilai D tidak lebih dari 8 SKS
Indeks Prestasi Kumulatif minimum 2,75. Minimal C
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
20
2.5. Skripsi dan Pembimbing Skripsi
Setiap mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian skripsi sebagai salah satu syarat untuk dinyatakan lulus dari Program Sarjana Matematika. Untuk itu setiap
mahasiswa akan didampingi oleh Komisi Skripsi yang terdiri dari dua orang komisi pembimbing dan dua orang komisi pembanding.
2.5.1. Tahapan Pengusulan Penulisan Skripsi
Pengusulan penulisan skripsi dilakukan dalam tahapan sebagai berikut: a.
Mahasiswa harus menulis usulan penelitian yang berisi ringkasan dari penelitian
yang akan dilakukan. Format Usulan Penelitian dapat dilihat pada Lampiran....
b. Mahasiswa mengajukan permohonan calon Komisi Pembimbing skripsi kepada
Ketua Departemen untuk ditetapkan. c.
Setelah persetujuan Komisi Pembimbing disetujui oleh Ketua Departemen, Mahasiswa atas persetujuan Pembimbing I mengajukan dua orang dosen sebagai
Komisi Pembanding. d.
Setelah Komisi Skripsi melakukan sidang dalam bentuk Seminar Usulan Penelitian dan usulan penelitian disetujui oleh komisi Skripsi, maka penelitian
dapat dilaksanakan.
2.5.2. Persyaratan Akademik Pengusulan Penelitian Skripsi
Untuk dapat mengajukan usulan penelitian skripsi, seorang mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademis berikut ini.
a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester yang sedang berjalan.
b. Mahasiswa wajib menyelesaikan sedikitnya 110 SKS matakuliah wajib dengan
IPK minimum 2,50.
2.5.3 Persyaratan Komisi Pembimbing dan Pembanding
Untuk kelancaran proses penulisan skripsi seorang mahasiswa didampingi oleh komisi pembimbing dan komisi pembanding dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Setiap mahasiswa didampingi oleh dua orang komisi pembimbing dengan syarat
Pembimbing Utama mestilah mempunyai latarbelakang pendidikan minimum Magister.
b. Setiap mahasiswa didampingi oleh empat orang komisi skripsi yang terdiri dari
dua orang komisi pembimbing dan dua orang komisi pembanding.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
21
c. Atas persetujuan pembimbing utama, mahasiswa dapat mengajukan dua orang
komisi pembanding kepada Ketua Program Studi untuk ditetapkan sebagai komisi pembanding.
d. Bilamana memungkinkan sedikitnya seorang dari komisi pembanding haruslah
mempunyai latar belakang pendidikanminimum Magister.
2.5.4. Tugas dan Wewenang Komisi Skripsi
Komisi pembimbing mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut; a.
Membimbing mahasiswa secara teratur dan berkesinambungan mulai dari penyusunan rencana penelitan, pelaksanaan penelitian, penulisan skripsi dan
pelaksanaan ujian skripsi. b.
Menghadiri acara seminar usulan penelitian, seminar hasil penelitian, dan ujian skripsi mahasiswa.
c. Melakukan evaluasi terhadap kemajuan penelitian dan penulisan skripsi
mahasiswa dan memberikan laporan kepada Ketua Departemen. d.
Menguji mahasiswa pada pelaksanaan ujian skripsi. Komisi pembanding mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Menghadiri acara seminar usulan penelitian, seminar hasil penelitian, dan ujian
skripsi mahasiswa. b.
Memberikan saran dan perbaikan bagi penyempurnaan skripsi mahasiswa. c.
Menguji mahasiswa pada pelaksanaan ujian skripsi.
2.5.5. Seminar Sehubungan dengan Penelitian Skripsi.
Untuk kesempurnaan pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi perlu dilakukan seminar guna mendapatkan masukan bagi perbaikan skripsi. Seminar sehubungan dengan
skripsi dilakukan dalam dua tahap, yakni kolokium usulan penelitian dan seminar hasil penelitian.
2.5.5.1 Kegiatan Seminar Usulan Penelitian
Atas usulan mahasiswa kegiatan seminar usulan penelitian diajukan oleh Pembimbing I kepada Ketua Departemen untuk dapat dijadualkan. Kegiatan seminar usulan penelitian
dapat dilakukan bila syarat-syarat berikut telah dipenuhi: a.
Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester berjalan dan telah memenuhi kewajiban administrasi yang ditetapkan.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
22
b. Mahasiswa telah menyelesaikan 110 SKS matakuliah wajib dan memiliki IPK
minimum 2,50. c.
Mahasiswa menyerahkan Usulan Penelitan yang sudah disetujui ditandatangani oleh kedua Komisi Pembimbing.
d. Mahasiswa menyerahkan outline presentasi usulan penelitian, baik dalam format
OHP maupun format Powerpoint, yang telah disetujui oleh Komisi Pembimbing. e.
Jadual seminar usulan penelitian sudah disetujui oleh keempat komisi skripsi dan telah dilaporkan ke Departemen selambat-lambatnya dua minggu sebelum jadual
pelaksanaan seminar. Pelaksanaan Seminar usulan penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Seminar usulan penelitian dapat dilakukan apabila Komisi Skripsi telah
menerima undangan dan bahan usulan penelitian seminggu sebelum jadual pelaksanaan.
b. Seminar usulan penelitian dapat dilaksanakan bila dihadiri oleh Pembimbing I
dan sedikitnya seorang komisi pembanding. c.
Seminar usulan penelitian dibuka dan dipimpin oleh Ketua Komisi Skripsi yang dalam hal ini adalah Pembimbing I.
d. Seminar Usulan Penelitian dilaksanakan dalam waktu maksimal 90 menit.
e. Keberhasilan mahasiswa dalam seminar usulan penelitian skripsi ditetapkan
secara bersama-sama oleh Komisi Skripsi dan hasilnya diumumkan kepada mahasiswa setelah sidang dibuka kembali.
f. Bila usulan penelitian dinyatakan gagal, maka mahasiswa berhak mengajukan
seminar susulan setelah melakukan perbaikan yang disarankan komisi skripsi dan disetujui oleh kedua komisi pembimbing.
g. Bila seminar usulan penelitian dinyatakan gagal keduakalinya, maka mahasiswa
disarankan untuk membuat usulan penelitian dalam topik lain yang lebih dikuasainya.
2.5.5.2. Kegiatan Seminar Hasil Penelitian
Atas usulan mahasiswa kegiatan seminar hasil penelitan diajukan oleh Pembimbing I kepada Ketua Departemen dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester berjalan dan telah memenuhi
kewajiban administrasi yang ditetapkan. b.
Mahasiswa telah menyelesaikan 140 SKS matakuliah wajib, wajib pilihan minat dan matakuliah pilihan dengan IPK minimum 2,75.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
23
c. Mahasiswa menyerahkan laporan hasil penelitian yang sudah disetujui
ditandatangani oleh kedua komisi Pembimbing. d.
Mahasiswa menyerahkan outline presentasi usulan penelitian, baik dalam format OHP maupun format Powerpoint, yang telah disetujui oleh Komisi Pembimbing.
e. Jadual seminar usulan penelitian sudah disetujui oleh keempat komisi skripsi dan
telah dilaporkan ke Departemen selambat-lambatnya dua minggu sebelum jadual pelaksanaan seminar.
Pelaksanaan Seminar hasil penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut: a.
Seminar hasil penelitian dapat dilakukan bila komisi skripsi telah menerima undangan dan bahan seminar sekurang-kurangnya seminggu sebelum
pelaksanaan seminar. b.
Seminar hasil penelitian dapat dilaksanakan bila dihadiri oleh Pembimbing I dan sedikitnya seorang komisi pembanding.
c. Seminar hasil penelitian dibuka dan dipimpin oleh Ketua Komisi Skripsi yang
dalam hal ini adalah Pembimbing I. d.
Seminar hasil Penelitian dilaksanakan dalam waktu maksimal 90 menit. e.
Keberhasilan mahasiswa dalam seminar hasil penelitian skripsi ditetapkan secara bersama-sama oleh Komisi Skripsi dan hasilnya diumumkan kepada mahasiswa
setelah sidang dibuka kembali. f.
Bila seminar hasil penelitian dinyatakan gagal, maka mahasiswa berhak mengajukan seminar susulan setelah melakukan perbaikan yang disarankan
komisi skripsi dan disetujui oleh kedua komisi pembimbing selama tidak melewati batas masa studinya.
2.5.6. Komponen Penilaian Seminar Usulan dan Hasil Penelitian
Penilaian pada Seminar Usulan Penelitian dan Seminar hasil Penelitian didasarkan atas beberapa komponen, yakni:
1. Cakupan Materi dengan Range nilai 0 – 30.
2. Kemampuan Menyajikan dengan Range Nilai 0 – 30.
3. Kemampuan Menjawab dengan Range Nilai 0 – 30.
4. Penampilan dan Sikap dengan Range Nilai 0 – 10.
2.5.7. Format Penulisan Skripsi
Skripsi dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan ketentuan sebagai berikut;
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
24
a. Format sehubungan dengan margin dan spasing harus disesuaikan dengan format
baku pada Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi yang ditetapkan oleh Fakultas MIPA USU.
b. Skripsi sebaiknya di-typeset dengan menggunakan TEX typesetting apabila tidak
memungkinkan sekripsi harus diketik dengan menggunakan word processor.
2.5.8. Ujian Skripsi
Ujian skripsi dilakukan dalam upaya untuk menentukan apakah mahasiswa yang bersangkutan mempunyai pengertian yang mendalam tidak saja pada topik penelitiannya
tetapi juga pada materi-materi kuliah yang diperoleh pada saat kuliah. Atas usulan mahasiswa kegiatan ujian skripsi diusulkan oleh Ketua program Studi kepada Direktur
dengan ketentuan sebagai berikut. a.
Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester berjalan dan telah memenuhi kewajiban administrasi yang ditetapkan.
b. Mahasiswa telah menyelesaikan 140 SKS matakuliah wajib, wajib pilihan minat
dan matakuliah pilihan dengan IPK minimum 2,75. c.
Telah dinyatakan lulus dalam seminar hasil dan skripsi telah mendapat persetujuan dari kedua komisi pembimbing baik dalam hal isi maupun format
penulisan. d.
Mahasiswa menyerahkan draf skripsi yang telah disetujui ditandatangani oleh kedua komisi Pembimbing.
e. Jadual ujian skripsi telah disetujui oleh keempat komisi skripsi dan telah
dilaporkan ke Departemen selambat-lambatnya satu minggu sebelum jadual pelaksanaan seminar.
Pelaksanaan Ujian Skripsi dilakukan dengan ketentuan dan cara sebagai berikut: a.
Ujian skripsi dapat dilaksanakan paling cepat seminggu setelah seminar hasil. b.
Ujian skripsi dapat dilaksanakan bila setiap komisi skripsi telah menerima undangan dan draf skripsi tiga hari sebelum jadual pelaksanaan.
c. Ujian Skripsi dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya tiga
orang komisi skripsi. d.
Pada situasi dimana hanya dua orang komisi penguji yang hadir, maka Ketua Departemen beserta komisi penguji yang hadir bermusyawarah untuk menunjuk
dosen yang hadir sebagai komisi penguji. e.
Ujian skripsi di pimpin oleh Ketua Komisi Skripsi dan dilangsungkan paling lama dalam waktu 90 menit.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
25
f. Keberhasilan mahasiswa dalam Ujian Skripsi ditetapkan secara bersama-sama
oleh Komisi Penguji yang hadir dalam sidang tertutup dan hasilnya diumumkan kepada mahasiswa segera setelah sidang kembali dibuka.
g. Ujian skripsi mempunyai bobot 4 SKS dengan nilai A, B+, B, C+, C atau gagal.
h. Apabila ujian skripsi dinyatakan gagal, mahasiswa dapat mengusulkan kembali
ujian skripsi dalam jangka waktu paling cepat dua minggu, dan setelah mendapatkan persetujuan dari kedua komisi pembimbing selama tidak melewati
batas masa studinya.
2.5.9. Komponen Penilaian Ujian Skripsi.
Penilaian pada Ujian Skripsi didasarkan atas beberapa komponen, yakni: 1.
Materi Skripsi dengan kisaran nilai 0 – 20. 2.
Sistematika Penulisan dengan kisaran nilai 0 – 20. 3.
Kemampuan menjawab dengan kisaran nilai 0 – 20. 4.
Penguasaan MateriMetodologi dengan kisaran nilai 0 – 30. 5.
Penampilan dan Sikap dengan kisaran nilai 0 – 10.
2.5.10. Panitia Kolokium, Seminar hasil dan Ujian Skripsi
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan kolokium, seminar hasil dan ujian skripsi perlu dibentuk panitia uj ian dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Ketua Departemen menetapkan Komisi Skripsi sebagai panitia pelaksana seminar
usulan penelitian, seminar hasil dan ujian skripsi. b.
Pembimbing utama bertindak sebagai Ketua Panitia pelaksana seminar usulan penelitian , Seminar hasil penelitian dan ujian skripsi.
c. Panitia kolokium, seminar hasil dan ujian skripsi bertugas menilai usulan
penelitan, hasil penelitan dan ujian skripsi mahasiswa dan dapat memberikan masukan perbaikan skripsi.
2.5.11. Penyempurnaan Skripsi
Penyempurnaan skripsi adalah salah satu persyaratan bagi yudisium. Setelah dinyatakan lulus dalam ujian skripsi mahasiswa wajib melakukan hal-hal berikut ini.
a. Melakukan perbaikan usulan-usulan perbaikan yang diberikan oleh Komisi
Penguji. b.
Menyerahkan 6 eksemplar skripsi yang telah ditandatangani komisi penguji dan dijilid rapi.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
26
c. Menyerahkan satu CD yang berisi copy file skripsi dalam Portable Document
Format PDF.
2.5.12. Yudisium
Departemen melaksanakan yudisium untuk menyatakan masa berakhir dari studi mahasiswa. Tanggal yudisium ditetapkan sebagai tanggak kelulusan mahasiswa. Predikat
yudisium adalah sebagai berikut: a.
Memuaskan bila IPK berada di antara 2,00 dan 2,75 b.
Sangat Memuaskan bila IPK berada di antara 2,76 dan 3,50 c.
Dengan PujianCumlaude bila IPK berada di antara 3,51 dan 4,00 dengan masa studi kurang dari 5 tahun dan tidak terdapat matakuliah dengan nilai D.
2.6. Pelanggaran Akademik dan Sanksi Akademik
Sebagai insan akademik kejujuran akademik adalah penting bagi harga diri mahasiswa dan kredibilitas institusi untuk itu ketidakjujuran secara akademis perlu diberikan sanksi
yang jelas. Beberapa pelanggaran akademik adalah a.
Berlaku curang sewaktu ujian b.
Memalsukan dengan sengaja nilai matakuliah, ijazah, tugas-tugas dalam rangka perkuliahan, atau tandatangan dalam lingkup kegiatan akademik.
c. Melakukan tindak plagiat yang terjadi bila karya seseorang atau beberapa orang
digunakan dan ditampilkan sebagai hasil karya sendiri tanpa membubuhkan sumber.
d. Melakukan tindak penyuapan dengan memberikan uang dan atau hadiah dengan
maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik e.
Melakukan pelanggaran lain yang belum tercantum dengan berpedoman pada etika dan moral bahwa perbuatan tersebut dapat merendahkan martabat institusi.
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik dapat diberi sanksi dengan melihat jenis pelanggaran. Sanksi dapat berupa
a. Peringatan secara lisan atau tulisan dan peringatan dengan percobaan.
b. Tidak lulus dalam matakuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan.
c. Skorsing atau pencabutan status mahasiswa untuk sementara.
d. Pemecatan atau dikeluarkan dalam arti pencabutan status mahasiswa secara
permanen dari Program Studi e.
Mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat dalam skripsinya, maka mahasiswa tersebut dinyatakan gagal studi atau dicabut gelar Sarjananya.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.
27
BAB 3 Kurikulum dan Silabi
3.1. Kurikulum
Kurikulum departemen matematika telah disesuaikan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi. Visi menjadi pusat pengembangan Matematika di kawasan Asia
Tenggara diwujudkan dengan memberikan matakuliah dasar keahlian yang bermuatan konsep dasar Matematika. Selain itu mahasiswa juga diberi matakuliah dasar komputasi
sebagai upaya mewujudkan kompetensi dalam bidang matematika. Kurikulum diupayakan agar mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan
pengguna. Untuk itu kurikulum disusun berdasarkan kurikulum program-program studi sejenis baik di Australia maupun Amerika dan disusun dengan memperhatikan saran-
saran dari Committe on the Undergraduate Program in Mathematics dari organisasi The Mathematical Association of America, yakni Curriculum Guide 2004. Kurikulum
disusun berdasarkan empat bidang minat yang ditawarkan oleh Departemen yakni, Bidang Matematika, Bidang Statistika, Bidang Penelitian Operasi dan Bidang
Matematika Komputasi. Kurikulum disusun dengan total beban SKS berkisar 144-146 SKS dan membagi
struktur matakuliah menjadi dua kelompok besar yakni, matakuliah wajib sebesar 111 SKS dan matakuliah pilihan sebesar 33-35 SKS. Matakuliah wajib disusun dengan
mempertimbangkan tiga hal: 1.
SK Menteri Pendidikan nasional No: 232U2000 2.
SK Menteri Pendidikan nasional No: 045U2002 3.
CUPM Curriculum Guide 2004, The Mathematical Association of America
3.1.1 Kode Matakuliah
Kode matakuliah terdiri dari 3 huruf dan diikuti oleh 3 angka. Format tiga huruf mempunyai makna sebagai berikut:
• Kode MAT mempunyai arti bahwa matakuliah tersebut adalah matakuliah wajib
yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa di departemen matematika. •
Kode MAM mempunyai arti bahwa matakuliah tersebut harus diikuti oleh semua mahasiswa dengan konsentrasi matematika murni.
• Kode MAO mempunyai arti bahwa matakuliah tersebut harus diikuti oleh semua
mahasiswa dengan konsentrasi penelitian operasi.
Departemen Matematika F-MIPA USU : Buku Pedoman Program Studi Matematika. USU e-Repository © 2008.