c. Penanganan handling
Merupakan proses identifikasi, evaluasi, seleksi dan implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing program,
yang terdiri atas menahan risiko, menghidari risiko,mencegah risiko, mengontrol risiko dan mengalihkan risiko. Menurut Flanangan 1993 Risk Response
dikelompokkan menjadi empat bentuk seperti gambar 2.7.
Gambar 2.1 Risk Response Flanangan, 1993 Masing-masing kelompok dari Risk Response adalah :
a. Risk Retention, penanganan untuk jenis risiko yang dapat disimpan atau
ditahan, yaitu yang mengakibatkan kerugian kecil yang berulang-ulang.
b. Risk Reduction, yaitu mengurangi risiko dengan cara membagi risiko
tersebut kepada pihak lain.
c. Risk Transfer, yaitu melimpahkan risiko mengalokasikan risiko tersebut
kepada pihak lain. d. Risk Advoidce, yaitu sejenis penolakan untuk menaggung risiko tersebut.
d. Pemantauan monitoring
Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari. Menurut Soeharto 2001 proses pengelolaan risiko dikelompokkan menjadi empat tahapan
seperti pada gambar 2.8 berikut :
Gambar 2.2 Proses Pengelolaan Risiko Proyek Risk Analysis Soeharto, 2001 Umumnya kontraktor akan melakukan langkah-langkah sebagi berikut
untuk mengantisipasi dan mengakomodasi risiko dalam proposal tander Kurniawan, 2006 :
a. Identifikasi barricade risk b. Identifikasi risiko yang dapat diasuransikan
c. Identifikasi risiko yang dapat dialihkan ke pihak lain d. Identifikasi risiko yang dapat ditanggung kontraktor
2.4. Pengertian Risiko
Risiko merupakan kata yang sering didengar. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak disukai dan sesuatu yang
ingin dihindari. Risiko juga bisa didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Memahami konsep risiko secara luas merupakan dasar yang esensial untuk
memahami konsep dan teknik menajemen risiko Darmawi, 2008.
2.4.1. Konsep Risiko
Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang ‘hasil’ atau ‘keluaran’, risiko adalah sebuah hasil atau keluaran-keluaran
yang tidak dapat diprediksi dengan pasti, yang tidak sukai karena akan menjadi kontra-
produktif. Sedangkan dari sudut pandang ‘proses’. Risiko adalah faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehingga terjadinya
konsekuensi yang tidak diingainkan Alijoyo, 2006
Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi dapat berdampak pada tujuan proyek yang mencangkup ruang lingkup,
jadwal, biaya dan kualitas PMBOK, 2008 Risiko dapat dimaknai sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu
perstiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cidera
fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama pelaksanaan suatu proyek Soemarno, 2007
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi yang timbul kerena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu
yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena
ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi
tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu dan mutu proyek Soemarno, 2007 Meskipun risiko memiliki kaitan yang erat dengan ketidakpastian
uncertaity, keduaya memiliki perbedaan. Ketidakpastian adalah kondisi dimana terjadi kekurangan pengetahuan, informasi, atau pemahaman tentang suatu
keputusan dan konsekuensinya. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, karena ketidakpastian mengakibatkan keragu-raguan dalam meramalkan kemungkinan
terhadap hasil-hasil yang akan terjadi di masa yang akan datang. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian maka semakin tinggi pula risikonya.
2.4.2. Jenis Risiko
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaaan, kebakaran, risiko kerugian, fuktuasi kurs, perubahn tingkat bunga dan lainnya. Salah satu cara untuk
mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko. Berdasarkan pada karakteristik dasar, risiko dibagi menjadi risiko murni dan risiko spekulatif.
Alijoyo, 2006
a. Risiko Murni Pure Risks
Risiko murni mengacu pada risiko yang dapat diamati dan diukur secara fisik, tidak terbantahkan dan umumnya disebabkan oleh penyebab alami,
seperti gempa bumi, kebakaran , banjir dan sejenisnya. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko murni,
b. Risiko Spekulatif