Bagian Tidak Larut dalam Alkohol
Bagian tak larut dalam alkohol ialah bagian sabun yang tidak larut dalam larutan alkohol, seperti ampas-ampas dari bekas penggorengan pada proses
penggorengan, ataupun ampas-ampas pada ekstrak-ekstrak komoditi yang digunakan Wijaya, 2014.
Kapasitas Efektif Alat
Kapasitas efektif alat dilakukan dengan menghitung banyaknya sabun cair yang dihasilkan L tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pengadukan
jam. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan 6 pada tinjauan pustaka.
Rendemen
Rendemen didapat dengan menghitung berat hasil setelah pengadukan dengan berat bahan sebelumnya. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan
7 pada tinjauan pustaka. Analisis Ekonomi
1. Biaya pengadukan sabun cair limbah minyak jelantah
Perhitungan biaya pengolahan sabun cair dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap,
atau lebih dikenal dengan biaya pokok. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan 8 pada tinjauan pustaka.
a. Biaya tetap
Menurut Hidayat dkk 1999, biaya tetap terdiri dari : 1.
Biaya penyusutan metoda sinking fund. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan 9 pada tinjauan pustaka.
Universitas Sumatera Utara
2. Biaya bunga modal dan asuransi. Hal ini dapat dihitung berdasarkan
persamaan 10 pada tinjauan pustaka. 3.
Biaya pajak Diperkirakan bahwa biaya pajak adalah 1 pertahun dari nilai awalnya.
b. Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari: 1.
Biaya listrik RpKwh = Rp. 1.465 2. Biaya perbaikan alat. Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan
11 pada tinjauan pustaka. 3. Biaya Operator
Biaya operator tergantung pada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya.
2. Break Event Point
Manfaat perhitungan titik impas break event point adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha
yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya
keuntungan. Untuk menentukan BEP maka dapat dihitung berdasarkan persamaan 12 pada tinjauan pustaka.
3. Net Present Value NPV
Identifikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan metode analisis financial dengan kriteria investasi. Net present value adalah kriteria yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan 13 pada tinjauan pustaka.
Dengan kriteria : -
NPV 0, berarti usaha menguntungkan, layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan.
- NPV 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak
menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan serta dikembangkan. -
NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan.
4. Internal Rate of Return IRR