Tabel 2.6 Delay
Kategori Delay
Besar Delay
ms Indeks
Sangat Bagus 150
4 Bagus
150 sd 300 3
Sedang 300 sd 450
2 Jelek
450 1
Sumber : TIPHONJoesman. 2008
2.12 Intersymbol Interference ISI
Dalam telekomunikasi, gangguan Intersymbol Interference ISI merupakan bentuk distorsi sinyal di mana satu simbol mengganggu simbol berikutnya. Hal ini
dapat terjadi karena pantulan sinyal refleksi yang menyebabkan penerimaan sinyal informasi berulang dengan waktu yang berbeda delay. Kehadiran ISI dalam sistem
adalah menimbulkan kesalahan dalam perangkat pada keluaran penerima. Salah satu penyebab gangguan Intersymbol Interference ISI adalah propagasi multipath
dimana sinyal nirkabel dari pemancar mencapai penerima melalui banyak jalur yang berbeda. Ini berarti bahwa sebagian atau seluruh simbol tertentu akan menyebar ke
simbol berikutnya, sehingga mengganggu deteksi yang benar dari simbol-simbol. Untuk menghilangkan ISI dapat dilakukan dengan memberikan filter ekualizer disisi
penerima. Selain gangguan yang berupa ISI, gangguan lain yang biasanya terjadi adalah noise. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan terjadinya ISI dimana pada
Gambar 2.6 menunjukkan ilustrasi data yang dikirimkan dan pada Gambar 2.7 menunjukkan data yang diterima. Terlihat bahwa data yang diterima mengalami
pelebaran energi akibat adanya delay dari saluran transmisi. Keberadaan ISI ini sangat tidak diperlukan seperti layaknya noise yang dapat mengakibatkan komunikasi
kurang baik untuk diandalkan
Gambar 2.6 Data Yang Dikirim
Gambar 2.7 Data Yang Diterima
Untuk menghilangkan gangguan tersebut, salah satu caranya adalah dengan membuat serangkaian filter yang nilai koefisien-koefisiennya harus direncanakan
terlebih dahulu. Dibawah ini ditunjukkan bagaimana pelebaran sinyal seperti diatas dapat mengakibatkan dampak yang buruk pada sinyal. Gambar 2.8. menunjukkan
sinyal yang dikirimkan mengalami banyak peristiwa pada kanal yang mengakibatkan sinyal tersebut tercampur dengan noise dan mengalami ISI sehingga pada saat
diterima simbol-simbol melebar dan mengganggu simbol yang lain.
Gambar 2.8 Intersymbol Interference
a. Signal to Noise Ratio SNR
SNR adalah perbandingan antara sinyal yang dikirim terhadap noise. SNR digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh redaman sinyal
terhadap sinyal yang ditransmisikan. SNR dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4:
Rumus: =
� − ……………………..................................................4 dengan,
- SNR = signal to noise ratio dB
- Pr = daya yang diterima oleh receiver dBm
- No = daya noise saluran transmisi dBm
Daya yang diterima receiver Pr dipengaruhi oleh propagasi sinyal dari pemancar ke penerima. Daya terima dapat dinyatakan dalam Persamaan 5:
Rumus: � =� + + −� −10
10 …………………………5
dengan, -
Pr = daya yang diterima oleh receiver dBm -
Pt = daya pancar transmitter dBm -
Gt = gain transmitter dBi -
Gr = gain receiver dBi -
PL = pathloss dB -
N = jumlah subcarrier
Sedangkan untuk nilai daya noise , dihitung dengan menggunakan
Persamaan 6 dan 7 Rumus:
o = 10. 10 .
+ 10. 10
� +
…6
dengan, -
No = daya noise saluran transmisi J Hz atau watt -
k = konstanta Boltzman 1,38 x 10-23 JK -
T = temperatur operasi sistem K -
B = bandwidth Hz -
NF = Noise figure dB
Bandwidth merupakan lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal OFDMA dalam media transmisi. Untuk menghitung nilai bandwidth
sistem dari sejumlah subbcarrier dapat digunakan Persamaan 7 dan 8 Rumus:
� =
R.2 1− � + −1
1− 2
………………………..……7 dengan,
- Bsistem = bandwidth sistem Hz
- R = laju data total bps
- M = jumlah kemungkinan sinyal
- N = jumlah subcarrier
-
�
cp
= faktor cyclic prefix
Pada perhitungan bandwidth akan ditambahkan faktor kecepatan pengguna yang merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk
mengukur performansi sistem dalam penelitian ini. Kecepatan pengguna atau Doppler Shift ditunjukkan dalam Persamaan 8 :
Rumus: =
vfc
………………………………….………………8 Dengan,
- fm = frekuensi doppler maksimum Hz
- fc = frekuensi carrier Hz
- v = kecepatan pergerakan relatif
- c = kecepatan gelombang di udara 3x108 ms
Besarnya nilai SNR sistem yang menggunakan penambahan cyclic prefix diperoleh dari Persamaan 9 : 8
Rumus: �
= 1 − �cp ………………………..…..9
dengan, -
SNRsistem = signal to noise ratio sistem dB -
SNR = signal to noise ratio dB -
αcp = faktor cyclic prefix
b. Bit Error Rate BER
Perhitungan nilai BER sistem dipengaruhi oleh nilai EbNo. EbNo adalah suatu parameter yang berhubungan dengan SNR yang biasanya
digunakan untuk menentukan laju data digital dan mutu standar kinerja sistem digital. Dari namanya, EbNo dapat didefinisikan sebagai perbandingan energi
sinyal per bit terhadap noise. Perhitungan nilai EbNo dijelaskan dalam Persamaan 10 :
Rumus: = SNRsistem + 10
�
……………….……10 dengan,
- = rasio energi bit terhadap noise sistem dB
- SNR = signal to noise ratio sistem dB
- Bsistem = bandwidth sistem Hz
- R = laju data total bps
- N = jumlah subcarrier
2.13 Noise Kebisingan