PENDAHULUAN KAJIAN PUSTAKA KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar. 2.1Kubus 26 Gambar 2.2Balok 29 Gambar 2.3Jaring-jaringKubus 32 Gambar 2.4Jaring-jaring Balok 34 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 42 Gambar 4.1 Tingkat KemampuanPemecahanMasalahMatematika Siklus I danSiklus II 78 Gambar 4.2 Tingkat JumlahSiswaTuntasBelajarTesKemampuan PemecahanMasalahMatematikaSiklus I danSiklus II 79 Gambar 4.3 Tingkat Kemampuan Guru MengelolaPembelajaran padaSiklus I danSiklus II 79 DAFTAR TABEL Halaman Tabel1.1 TingkatKemampuanPemecahanMasalahSiswapada TesDiagnostikKelasII SMP Negeri 4 Lintong Nihuta 8 Tabel3.1 PedomanSkorKemampuanPemecahanMasalah 52 Tabel3.2 Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah 53 Tabel 4.1Deskripsi Tingkat KemampuanSiswapadaTesAwal 56 Tabel 4.2 Tingkat KemampuanSiswaPadaTesKemampuanPemecahan Masalah I 62 Tabel 4.3Kemampuan Guru MengelolaPembelajaran I 64 Tabel 4.4 Tingkat KemampuanSiswaPadaTesKemampuanPemecahan Masalah I 74 Tabel4.5Kemampuan Guru MengelolaPembelajaranSiklus II 75 Tabel 4.6 Perbedaan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa di Siklus I dan Siklus II 78 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. RPP Siklus I Pertemuan I 58 Lampiran 2. Lembar Aktivitas Siswa-I LAS-I 71 Lampiran 3. Alternatif Penyelesaian Aktivitas Siswa-I LAS-I 75 Lampiran 4. RPP Siklus I Pertemuan II 80 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa-II LAS-II 89 Lampiran 6. Alternatif Penyelesaian Aktivitas Siswa-I LAS-I 94 Lampiran 7. RPP Siklus II Pertemuan III 99 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa-III LAS-III 107 Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Aktivitas Siswa-III LAS-III 111 Lampiran 10. RPP Siklus II Pertemuan IV 116 Lampiran 11. Lembar Aktivitas Siswa-IV LAS-IV 124 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Aktivitas Siswa-IV LAS-IV 128 Lampiran 13. Kisi-kisi Tes Diagnostik 132 Lampiran 14. Tes Diagnostik 133 Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 137 Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 141 Lampiran 17. Kisi-Kisi PenyusunanTes Kemampuan Masalah I 142 Lampiran 18. Tes Kemampuan Masalah I 143 Lampiran 19. AlternatifPenyelesaianTesKemampuan Masalah I 147 Lampiran 20. Pedoman PemberianSkor Tes Kemampuan Masalah I 152 Lampiran 21. Lembar Validitas Tes Kemampuan Masalah I 154 Lampiran 22. Kisi-Kisi PenyusunanTes Kemampuan MasalahII 155 Lampiran 23. Tes Kemampuan Masalah II 156 Lampiran 24. AlternatifPenyelesaianTesKemampuan Masalah II 160 Lampiran 25. Pedoman PemberianSkor Tes Kemampuan MasalahII 165 Lampiran 26. Lembar Validitas Tes Kemampuan Masalah II 167 Lampiran 27.Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Peneliti 168 Lampiran 28. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Peneliti 170 Lampiran 29.Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Peneliti 172 Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Peneliti 174 Daftar Gambar Halaman Gambar 1.1 Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal 4 Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 46 Gambar 4.1 Grafik Tingkat KBKMS I Setiap Indikator 64 Gambar 4.2 Grafik Tingkat KBKMS Pada Siklus I 65 Gambar 4.3 Grafik Tingkat KBKMS II Setiap Indikator 77 Gambar 4.4 Grafik Tingkat KBKMS Pada Siklus I 78 Gambar 4.5 Grafik Hasil Rata-Rata KBKMS Siswa 82 Gambar 4.6 Grafik Persentase Siwa Yang Sudang Mencapai KKM 83 Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Interpretasi Kemampuan Guru 54 Tabel 4.1 Deskripsi KBKMS Pada Tes Diagnostik 57 Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Siswa pada Tes Diagnostik 58 Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Tes KBKMS Pada Siklus I 61 Tabel 4.4 Deskripsi KBKMS Dalam Berpikir Lancar 63 Tabel 4.5 Deskripsi KBKMS Dalam Berpikir luwes 63 Tabel 4.6 Deskripsi KBKMS Dalam Berpikir Origintal 64 Tabel 4.7 Deskripsi KBKMS I Untuk semua Kategori 65 Tabel 4.8 Tingkat Ketuntasan Siswa pada Tes KBKMS I 66 Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I 66 Tabel 4.10 Permasalahan pada Siklus I dan Upaya pada Siklus II 69 Tabel.4.11 Deskripsi Hasil Tes KBKM Pada Siklus II 75 Tabel 4.12 Deskripsi KBKMS Dalam Berpikir Lancar 75 Tabel 4.13 Deskripsi KBKMS Dalam Berpikir Luwes 76 Tabel 4.14 Deskripsi KBKMS Dalam Berpikir Original 76 Tabel 4.15 Deskripsi KBKMS II Untuk semua Kategori 77 Tabel 4.16 Tingkat Ketuntasan Siswa pada Tes KBKMS II 78 Tabel 4.17 Deskripsi Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II 79 Tabel 4.18 Tingkat KBKMS pada Diagnostik, Siklus I Siklus II 81 Tabel 4.19 Hasil Rata-Rata KBKMS pada Setiap Tes 82 Daftar Lampiran Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 90 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 101 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus II 111 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 121 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 128 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III 134 Lampiran 7. Alternatif Jawaban Kerja Siswa I 141 Lampiran 8. Alternatif Jawaban Kerja Siswa II 146 Lampiran 9. Alternatif Jawaban Kerja Siswa III 150 Lampiran 10. Kisi-Kisi Tes Diagnostik 155 Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif I 156 Lampiran 12. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif II 157 Lampiran 13. Lembar Validasi Tes Diagnostik 158 Lampiran 14. Lembar Validasi TKBK I 164 Lampiran 15. Lembar Validasi TKBK II 170 Lampiran 16. Lembar Validator 176 Lampiran 17. Tes Kemampuan Diagnostik 177 Lampiran 18. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 178 Lampiran 19. Tes Kemampuan Berpikir Keatif I 182 Lampiran 20. Alternatif Penyelesaian TKBKI 183 Lampiran 21. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif II 189 Lampiran 22. Alternatif Penyelesaian TKBK II 191 Lampiran 23. Pedoman Penskroran KBK Matematika 197 Lampiran 24. Lembar Pengamatan I Siklus I 208 Lampiran 25. Lembar Pengamatan II Siklus I 201 Lampiran 26. Lembar Pengamatan I Siklus II 204 Lampiran 27. Nama-Nama Siswa 207 Lampiran 28. Hasil Tes Kemampuan Awal Berpikir Kreatif 208 Lampiran 29. Hasil TKBK Siswa dalam Berpikir Lancar I 210 Lampiran 30. Hasil TKBK Siswa dalam Berpikir Luwes I 212 Lampiran 31. Hasil TKBK Siswa dalam Berpikir Original I 214 Lampiran 32. Hasil TKBK I Untuk Seetiap Indikator 216 Lampiran 33. Hasil TKBK Siswa dalam Berpikir Lancar II 218 Lampiran 34. Hasil TKBK Siswa dalam Berpikir Luwes II 220 Lampiran 35. Hasil TKBK Siswa dalam Berpikir Original II 222 Lampiran 36. Hasil TKBK II Untuk Setiap Indikator 224 Lampiran 37. Deskrisi Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 226 Lampiran 38. Deskrisi Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 228 Lampiran 39. Dokumentasi 230

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi telah membawa perubahan hampir disetiap aspek kehidupan manusia yang menuntut berbagai permasalahan dapat dipecahkan melalui upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai manusia perlu mengembangkan kualitas sumber daya manusia SDM yang mampu berpikir kreatif dalam mengikuti perkembangan tersebut. Sadar atau tidak sadar kualitas SDM tersebut dipengaruhi oleh kualitas pendidikannya. SDM yang baik adalah SDM yang mampu memanfaatkan kemampuan berpikirnya secara kreatif sehingga segenap potensi yang ada pada dirinya akan dieksplorasi. Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah matematika. Matematika merupakan suatu wahana pendidikan yang mempunyai kontribusi yang berarti bagi masa depan bangsa, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Matematika juga dapat membentuk kepribadian seseorang serta mengembangkan keterampilan tertentu. Dengan belajar matematika orang dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dengan berfikir secara sistematis, logis, kritis dan kreatif yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan Cornelius dalam Abdurrahman, 2012:253 bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut : Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berfikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting. Dalam standar isi untuk satuan Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 telah disebutkanbahwa mata pelajaran matematika perlu di berikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Oleh karena itu, matematika sangat di perlukan untuk kehidupan sehari hari- hari dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehubungan dengan hal tersebut, Slameto 2013 :45 “Penguasaan terhadap bidang studi matematika merupakan suatu keharusan, apalagi di era persaingan global seperti saat sekarang. Sebab selain matematika sebagai pintu masuk menguasai sains dan teknologi yang berkembang begitu pesat dewasa ini, dengan belajar matematika orang dapat mengembangkan kemambuan berpikir secara sistematis, logis, kritis dan kreatif yang sungguh dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari” Salah satu hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran matematika yaitu menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Kreativitas menurut Slameto 2013 : 120 “ kreativitas berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada’’. Kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak. Munadar 2012 : 31 menjelaskan beberapa alasan pentingnya kreativitas, yaitu : Alasan pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Kedua, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Pemikiran kreatif perlu dilatih, karena membuat anak menjadi lancar, dan harus luwes fleksibel dalam berpikir, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, dan mampu melahirkan banyak gagasan. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Kemampuan berpikir matematika khususnya berpikir matematika tingkat tinggi sangat diperlukan siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dala kehidupan sehari-hari. Beberapa keterampilan berpikir yang dapat meningkatkan kecerdasan memproses adalah keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan mengorganisis otak dan keterampilan analisis. Disamping itu, keterampilan berpikir kreatif perlu dimiliki untuk menghadapi tantangan perkembangan yang semakin maju, Wijaya dalam Radiansyah, 2012 : 2 mengatakan bahwa : Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sebagai bagian dari keterampilan berpikir perlu dimiliki oleh setiap anggota masyarakat, sebab banyak sekali persoalan-persoalan dalam kehidupan yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Tidak hanya itu, perkembangan zaman yang semakin modren secara tidak langsung menuntut agar setiap masyarakat mulai berpikir secara kreatif. Kreativitas individu tidak lahir dengan sendirinya tetapi dapat dilahirkan melalui pembelajaran. Tetapi kenytaannya sistem pendidikan di sekolah sejauh ini khususnya dalam praktik pembelajaran di kelas belum serius dikembangkan untuk memberikan peluang bagi anak didik belajar cerdas dan mengembangkan kreativitasnya. Munadar 2012 : 122 mengemukakan : Pendidikan formal di indonesia hanya menekankan pada pemikiran konvergen. Murid-murid tidak dirangsang untuk dapat melihat suatu masalah dari bermacam-macam sudut pandang atau untuk dapat memberikan alternatif-alternatif penyelesaian terhadap suatu masalah. Kondisi ini tidak menunjang fleksibilitas dalam pemikiran yang merupakan salah satu aspek utama kreativitas. Dari kutipan diatas terlihat jelas bahwa berpikir kreatif, sangat diperlukan dalam kehidupan di masyarakat. Siswa sebagai bagian dari masyarakat harus dibekali dengan kemampuan berpikir kreatif yang baik. Oleh karena itu, kemampuan berpikir terutama yang menyangkut aktivitas matematika perlu mendapatkan perhatian khusus dalam proses pembelajaran matematika. Namun, kenyataan di lapangan belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematika siswa di SMP Negeri 35 Medan, peneliti memberikan tes diagnostik pada kelas VIII-8. Tes diagnostik yang diberikan terdiri dari 3 soal yang mana soal tersebut mewakili aspek kemampuan berpikir kreatif matematika. Salah satu soal tes berpikir kreatif matematika pada soal No 1 yaitu pada aspek berpikir lancar sebagai berikut :