2
1. PENDAHULUAN
Karya sastra merupakan hasil kreatif pengarang yang menuangkan tulisanya dalam cerita. Keberadaan karya sastra menjadi penggambaran fenomena kehidupan masyarakat.
Suatu karya cenderung menampilan cerita seputar kehidupan sehari-hari. Karya sastra bersifat fiksi namun ada kalanya suatu karya mengangakat dari kisah nyata. Novel dalam
dunia baca menjadi hiburan tersendiri. Menarik atau tidaknya suatu novel tergantung pada asumsi masing-masing pembaca. Saraswati 2003:2 menyatakan bahwa sosiologi adalah
telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan,
bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Novel merupakan sebuah struktur organisme yang kompleks, unik, dan mengungkapkan segala sesuatu lebih bersifat secara
tidak langsung. Tujuan utama analisis kesastraan, fiksi, puisi, ataupun yang lain adalah untuk memahami secara lebih baik karya sastra yang bersangkutan dan membantu
menjelaskan pembaca yang kurang dapat memahami karya itu. O¨zdemir 2013: 25 menyatakan bahwa
nilai adalah konsep yang paling penting dalam rangka inovasi. Inovasi didefinisikan sebagai setiap kegiatan yang memberikan nilai tambah dan kesejahteraan
diperoleh dengan penciptaan. Menurut Arzia 2011: 62 nilai sosial adalah sebuah konsep
abstrak dalam diri manusia pada sebuah masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah.
Salah satu karya sastra yang mengandung banyak nilai sosial adalah Novel
Seteru 1 Guru
Karya Haris Priyatna. Peneliti memilih novel ini karena isi dari novel tersebut sangat menarik untuk dikaji nilai sosialnya. Novel ini menceritakan tentang kehidupan sosial tokoh.
Kehidupan tokoh yang mempunyai cerita menarik yang diawali dengan kemelut, internaat, dan kulminasi. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan
kajian guna mengungkap nilai-nilai sosial dalam novel
Seteru 1 Guru
Karya Haris Priyatna: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Pembelajaran Sastra Indonesia di
SMP N 6 Boyolali. Tujuan penelitian sebagai berikut: a mendeskripsikan struktur pembangun dalam novel
Seteru 1 Guru
karya Haris Priyatna. b mendeskripsikan nilai sosial dalam novel
Seteru 1 Guru
karya Haris Priyatna, c mendeskripsikan implementasi nilai sosial dalam novel
Seteru 1 Guru
karya Haris Priyatna sebagai bahan ajar sastra indonesia di SMP N 6 Boyolali. Landasan teori dalam penelitian ini membahas mengenai 1 struktur pembangun novel, 2
nilai sosial, 3 pendekatan sosiologi sastra, 4 Implementasi sebagai bahan ajar sastra Indonesia. Novel merupakan hasil karya manusia yang tertuang dalam tulisan mengenai
masalah dan pemikiran pengarang. Novel merupakan suatu tulisan yang bercerita tentang berbagai kondisi dan situasi serta masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan
sesamanya. Menurut Ali Imron 2010: 15 Novel merupakan salah satu genre sastra di samping cerita pendek, puisi dan drama.Novel adalah cerita atau rekaan
fiction
, disebut juga teks naratif
narrative text
atau wacana naratif
narrative discourse
. Stanton 2007:20-22 menyatakan bahwa karya sastra terdiri atas unsur fakta cerita, tema
dan sarana sastra. Fakta cerita terdiri dari tiga unsur yaitu, alur plot, tokoh dan latar, sedangkan sarana sastra biasanya terdiri atas sudut pandang, gaya bahasa dan suasana,
simbol-simbol, imajinasi dan juga cara-cara pemilihan judul dalam karya sastra Stanton, 2007:51. Nilai sosial merupakan seperangkat sikap individu yang dihargai sebagai suatu
kebenaran dan dijadikan standar bertingkah laku guna memperoleh kehidupan masyarakat yang demokratis dan harmonis Raven dalam Zubaedi, 2005:12. Saraswati 2003:1
menyatakan bahwa sosiologi sastra merupakan suatu ilmu interdisipliner lintas disiplin, antara sosiologi dan ilmu sastra. Menurut Endraswara 2013:77 sosiologi sastra adalah
cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif. Penelitian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat sastra sebagai cermin kehidupan masyarakat.
3
Prastowodalam Lestari, 2013:5 juga menyampaikan bahwa bahan ajar memiliki beragam jenis ada yang cetak dan non cetak. Bahan ajar cetak sering dijumpai antara lain
berupa handout. Sedangkan bahan ajar non cetak meliputi bahan ajar dengar audio seperti kaset. Pembelajaran sastra merupakan bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia. Agar
dapat memilih bahan pengajaran sastra dengan tepat, beberapa aspek perlu dipertimbangkan. Dalam penelitian ini akan dibicarakan tiga aspek penting yang tidak boleh dilupakan jika
ingin memilih bahan pengajaran sastra, yaitu: pertama dari sudut bahasa, kedua dari segi kematangan jiwa psikologi, dan ketiga dari sudut latar belakang kebudayaan Rahmanto,
2004:26.
2. METODE