Pengaruh Pro tabilitas ROA terhadap Kebijakan Hutang DTA

193 fi 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terlihat bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Risiko bisnis berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kebijakan hutang. Likuiditas perusahaan berpengaruh negative dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Risiko bisnis berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Likuiditas perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Jadi, dalam penelitian ini ditemukan bahwa dari 9 sembilan hipotesis yang diajukan, ditemukan hanya ada 3 tiga hipotesis yang dapat diterima, yaitu pengaruh positif signifikan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang, pengaruh positif signifikan profitabilitas perusahaan terhadap kebijakan hutang, dan pengaruh positif signifikan profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan.

5.2 Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan penelitian tersebut, maka dapat disarankan kiranya baik perusahaan, investor maupun masyarakat mempertimbangkan pengaruh ketiga variabel tersebut yaitu variabel ukuran dan profitabilitas perusahaan terhadap kebijakan hutang, dan pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan dalam membuat keputusan perusahaan ataupun keputusan investasinya. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini memiliki kelemahan karena terdapat beberapa aspek yang belum dimasukkan dalam model penelitian. Penelitian ini hanya terfokus pada dua variable endogen PBV dan DTA dan empat variabel eksogen risiko bisnis, ukuran, likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Padahal variabel yang terkait dengan nilai perusahaan relatif banyak, sehingga kemungkinan akan didapat kesimpulan yang berbeda. Sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut disarankan bahwa penelitian selanjutnya perlu memperluas model dengan menambah jumlah variabelnya yang memungkinkan, meningkatkan sample, dan diharapkan juga untuk tidak hanya berfokus pada sektor non jasa saja tetapi seluruh macam industri agar dapat diperbandingkan dengan penelitian ini. Mengingat jenis usaha yang berbeda akan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga bisa melahirkan perilaku keputusan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F., 1995, “ , Seventh Edition, The Dryden Press, New York. Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston, 1998, , Terjemahan oleh Dodo Suhato dan Herman Wibowo, 2001. Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta. Ghozali, Imam, 2005, . Badan Penerbit Universitas Diponegoro:Semarang Ghozali, Imam., 2008, . Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang Hair JE, Jr. , Anderson RE, Tatham, RL., Black WG., 1998, , Prentice Hall International Inc. New york. Hanafi, Mamduh M., 2004, , Edisi 2004-2005, BPFE, Yogyakarta. 194 Hasanah, Uswatun., 2007, “Analisis Simultan Antara Kepemilikan Manajerial, Risiko, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen dalam Perspektif Konflik Keagenan: Menggunakan Metode Two-Stage Leastsquares”, . Universitas Airlangga. Surabaya. Husnan, Suad. dan Enny Pudjiastuti, 1998, , Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Indahwati, 2003, “Analisis Pengaruh Leverage dan Kebijakan Struktur Modal terhadap Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan Go Publik Pasar Modal Indonesia Selama Krisis 1998-2001”, , Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang. Ismiyanti, Fitri dan Mamduh M.Hanafi, 2003, “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen : Analisis Persamaan Simultan”, , Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya : Universitas Airlangga, hlm. 260-271. Junarsin, John E., 2011, “Manajemen Risiko dan Nilai Perusahaan”, http:cwma.or.idindex.php?option=com_co ntenttask=viewid=95Itemid=66. diunduh 10 April 2011. Keown, Arthur J., David F. Scott Jr., John D. Martin, J. William Petty, 2002, , Terjemahan Oleh Haryandini, 2004, Edisi Sembilan, PT Indeks, Jakarta. Modigliani, F., Miller, M.H., 1958, ”The Cost 0f Capital, Corporae finance and the Theory of Investement“, , Vol. XIVIII. No. 3, pp. 261-297. Mulianti, Fitri Mega., 2010, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI Periode Tahun 2004-2007”, Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Nurhayati, Mafizatun, 2008, ”Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen dalam Penciptaan Nilai Perusahaan : Studi Empirik pada Perusahaan Sektor Non Jasa Di Bursa Efek Jakarta”, , Universitas Budi Luhur Jakarta. Soliha, Euis dan Taswan, 2002, ”Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya”, . September Sudarma, Made, 2004, ”Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan”, , Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya Malang Sujoko dan Ugy Soebiantoro, 2007, ”Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta” 9, 1, hlm. 41-48 Wahidahwati, 2002, ”Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflict : Analysis Persamaan Simultan Non Linier dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Risiko Risk Taking, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen”, . Ikatan Akuntansi Indonesia. hlm.601-625 Weston, J.Fred dan Thomas E.Copeland, 1992, , Terjemahan oleh A.Jaka Wasana dan Kibrandoko,1995, Edisi Kesembilan Edisi Revisi, Bumiaksara, Jakarta. Zulhawati, 2004, ”Analisis Dampak Kepemilikan Saham oleh Insider pada Kebijakan Hutang dalam Mengontrol Konflik Keagenan”, , 11, hlm.240-249 195 Struktur Pasar dan Kinerja Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT Indonesia Tahun 2007-2010 Florentina dan Y.Sri Susilo STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL TPT INDONESIA TAHUN 2007-2010 Florentina Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: florentina.tjangmail.com Y.Sri Susilo Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: yssusilogmail.com Abstract This research aims to identify and analyze the market structure and the performance of Indonesian textile industry in 2007-2010. Model and tools that used in this research are CR 4 to analyze market structure, economic value added EVA to analyze performance and pooled data regression to analyze whether the market structure affect the performance. Secondary data is used, in the form of time series and cross section data contained in the annual report of 16 textile companies listed on Indonesia Capital Market, with observation period 2007-2010. The results of this research indicate that Indonesian textile industry market structure is tight oligopoly. Overall, Indonesian textile industry in 2007-2010 was able to produce economic value added. This condition indicates that the performance of Indonesian textile industry is good enough. This research uses fi xed effect model in the pooled data regression analysis. The result of this analysis indicates that the market share MS variable as proxy of market structure is signifi cantly have negative effect to the EVA variable as proxy of performance. This effect is caused by a large market share that led to ineffi ciency in the companies and the old industrial machinery results on the decreasing productivity. Keywords: Market structure, performance, textile industry, economic value added, market share.

1. PENDAHULUAN

Perdagangan barang dan jasa antar negara di dunia membuat setiap negara mampu memenuhi kebutuhan penduduknya dan memperoleh keuntungan dengan mengekspor barang-barang yang diproduksi di dalam negeri. Ekspor mempunyai peranan penting sebagai penghasil devisa dan pembentukan Produk Domestik Bruto PDB bagi Indonesia. Indonesia menempati peringkat ke 30 dari 35 negara-negara pengekspor terbesar di dunia Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, 2005. Ekspor Indonesia dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu ekspor migas minyak mentah,hasil olahan minyak dan gas dan non migas yang meliputi sektor pertanian,sektor pertambangan dan sektor industri. Pada tahun 2007 sektor industri merupakan sektor dengan nilai ekspor terbesar dibandingkan sektor nonmigas lain dan migas, yaitu sebesar 63,53 dari total ekspor Indonesia. Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT Indonesia memainkan peran yang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Pada 2010, industri ini memberikan kontribusi sebesar 11,43 terhadap total ekspor nasional. Industri TPT ini juga memberi kontribusi sebesar 2,45 terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto PDB nasional dan mampu menghasilkan nilai tambah sebesar 55,24 milyar rupiah. Sementara daya serap industri ini terhadap