9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Umum Angkutan Laut
Angkutan laut adalah kegiatan mengangkut dan atau memindahkan penumpang dan atau barang dengan menggunakan kendaraan air yang memiliki
bentuk dan jenis tertentu, serta dapat digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau bentuk energi lainnya Jinca, 2011. Angkutan dibutuhkan karena
keberadaan pusat-pusat produksi yang letaknya berbeda dengan pusat-pusat konsumsi. Perbedaan ini menyangkut kelainan nilai hasil produksi daerah asal untuk
dijual ke daerah tujuan guna mempertinggi nilai barang hasil produksi. Kapal dan pelabuhan merupakan sarana dan prasarana angkutan laut yang
memiliki hubungan saling ketergantungan dalam menunjang perdagangan dan lalu lintas penumpang dan muatan barang. Fungsi utama sarana dan prasarana angkutan
laut adalah memperpendek jarak tempuh, memindahkan hasil produksi dan melancarkan hubungan antar daerah.
Moda angkutan laut memiliki karakteristik tersendiri antara lain aksesibilitas dan ketersediaan jaringan pelayaran berupa akses pelabuhan yang terbatas, mobilitas
dan kenyamanan penumpang rendah, efisiensi tinggi dengan biaya rendah untuk angkutan muatan barang secara massal dengan keamanan bervariasi Khisty dan Lall,
2005. Jaringan transportasi laut terbagi atas jaringan prasarana dan pelayanan.
Jaringan prasarana terdiri atas simpul yang berwujud pelabuhan laut dan ruang lalulintas yang berwujud alur pelayaran, sedangkan fungsi pelayanan dapat
10
dikelompokkan menjadi trayek komersil dan trayek non komersil atau perintis Jinca, 2011.
B. Tatanan Kepelabuhanan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan
yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi Jinca,
2011. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
membagi jenjang pelabuhan menjadi tiga tingkatan yaitu : 1.
Pelabuhan Utama Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan
angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan
atau barang serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.
2. Pelabuhan pengumpul
Pelabuhan pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam
11
jumlah menengah dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan atau barang serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.
3. Pelabuhan Pengumpan
Pelabuhan pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam
jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan atau barang serta
angkutan penyeberangan dengan jangkauan dalam provinsi. Pelabuhan Regional Sanana adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi
khusus untuk melayani angkutan laut dalam jumlah kecil dan jangkauan pelayanan antar kecamatan dalam kabupaten maupun antar kabupatenkota serta menjadi
pengumpan ke pelabuhan utama yang ada di Ternate, Ambon dan Manado Bitung.
C. Infrastruktur Pelabuhan