Lokasi Tegangan Maksimum dan Minimum

Vi Vr Vi Vr VSWR    1 1 Jika dihubungkan dengan koefisien refleksi yang sudah dibahas sebelumnya Vi Vr K  Dengan demikian K K S    1 1 5.4 Atau 1 1    S S K 5.5 Kedua persamaan di atas sangat penting karena sangat membantu dalam menghitung nilai VSWR sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya pada persamaan 3.15 jika nilai Zr dan Zo diberikan.

5.3 Lokasi Tegangan Maksimum dan Minimum

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa Vx pada titik tertentu pada saluran merupakan penjumlahan dari tegangan yang masuk V i dengan tegangan refleksi V r . Vx mengalami nilai maksimum dan minimum secara berurutan karena pada titik tertentu mungkin akan berfungsi sebagai Ymaks, dua komponen menambahkan pada bentuk untuk memberikan min V dan pada titik lain, katakan lah Ymin mereka menambahkan pada tahap yang berlawanan untuk memberikan min V Jika kita hubungkan dengan saluran lossless, dimana α = 0 dengan demikian   j  . Dengan menginput nilai   j  pada persamaan 3.11, sehingga diperoleh : x x ae be V      y j y j ae be V      5.6 Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 3 Dimana y merupakan jarak yang dihitung dari pada terminasi impedansi atau penerima. Jika K, yang merupakan koefisien refleksi ditunjukkan dalam nilai dan arah yakni dalam bentuk polar yakni :   j e K K K    5.7 Dari pembahasan koefisien refleksi pada bab 3 K V V i r  Dengan menginput tegangan input dan refleksi dari persamaan 5.5 maka diperoleh : y j y j be ae K     Tetapi pada penerima, y = 0, dengan demikian, b a K  Dengan mengsubtitusi nilai K ini pada persamaan 5.7 maka diperoleh :  j e K b a   j e K b a  Atau Atur nilai ini pada persamaan 5.6, sehingga diperoleh : y j j y j e e K b be Vx    2       y j j y j e e K be    2 1       2 1         y j y j e K be Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 4 Dengan hanya mengambil modulus dari dua ruas, sehingga diperoleh :   2 1       y j e K b Vx Sekarang tegangan mempunyai tegangan yang maksimum jika dua komponen berada dalam fase yakni pada nilai y = Ymax, dimana    n Y 2 max 2   5.8 Dimana n sama dengan nilai atau bilangan bulat. Nilai absolut maksimum daritegangan yang diberikan oleh :   K b Vmaks   1 5.9 Sama halnya, teganganmempunyai nilai minimum jika duakomponen adalah mengalami pergeseran fasa sebesar 180 derajat yakni pada nilai y = Ymin, dimana ;    1 2 min 2    n Y 5.10 Dimana kembali n sama dengan 0 atau bilangan bulat. nIlai absolut minimum dari tegangan yang diberikan dengan :   K b V    1 min 5.11 Kemudian subtusikan nilai Vmaks dan V min dari persamaan 5.9 dan 5.10 pada persamaan 5.1 sehingga diperoleh persamaan K K S    1 1 Ini sama dengan persamaan 5.4 dan menyediakan metode alternatif untuk membentuk hubungan antara Standing Wave Ratio dengan koefisien refleksi. Persamaan 5.8 dan 5.10 sangat membantu dalam menghitung jarak minimum dan maksimum dari penerima. Posisi dari makismum dan minimum pertama dari penerima dapat di peroleh dengan menempatkan n = 0 pada persamaan 5.8 dan 5.10 dan menghitung nilai Ymin dan Y max. Sama Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 5 halnya posisi nilai maksimum dan minimum yang kedua dapat dihitung dengan menempatkan n= 1 dan seterusnya. Lokasi tegangan maksimun dan minimum, dan khususnya SWR, secara keseluruhan menentukan koefisien refleksi dari terminasi impedansi jika impedans ikarakteristik saluran dan frekwensinya diketahui. Tegangan minimum biasanya ditentukan karena cepat ditentukan daripada tegangan maksimum Tegangan maksimum dan minimum pertama dapat ditentukan meskipun tidak akurat bila dibandingkan dengan perhitungan yakni dnegan Smith Chart.

5.4 Penentuan SWR