NOMOR PETA TAHUN PETA LEGENDA PETA KARVAK KOORDINAT

4. LUAS DAERAH

Menurut luas cakupan daerah yang dipetakan, contoh : peta Desa, peta kecamatan, peta kabupaten, dsb.

5. PROYEKSI

Proyeksi peta adalah suatu teknik pemindahan gambar peta ke berbagai macam bentuk peta. Proyeksi yang biasa digunakan, contoh peta Proyeksi Polieder terbitan Jantop Hindia Belanda, peta Proyeksi LCO Lambert Conical Ortomorfik terbitan sekutu, peta Proyeksi UTM Universal Tranfer Mercator atau sistem perpetaan yang digunakan secara Internasional dan peta Proyeksi lainnya.

C. BAGIAN-BAGIAN PETA 1. JUDUL PETA

Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.

2. NOMOR PETA

Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta. Elemen pokok untuk mengidentifikasi peta adalah : A. Nomor Seri Peta B. Nomor Lembar Peta C. Keterangan Edisi Peta topografi di Indonesia, nomor seri peta dan lembar peta merupakan satu bagian dengan judul peta. Nomor seri peta merupakan identitas untuk daerah dan skala peta. Nomor edisi merupakan identitas kemutakhiran dari informasi yang disajikan pada peta.

3. TAHUN PETA

Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat.

4. LEGENDA PETA

Memuat keterangan-keterangan pada peta yang berupa symbol tanda, misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll.

5. KARVAK

Yaitu Daerah tertentu di peta yang dibagi menjadi bagian berupa bujur sangkar. Caranya : 1. Dua angka terakhir yang berada disebelah barat kiri dari daerah titik yang dimaksud 2. Dua angka terakhir yang berada di debelah selatan bawah dari daerah atau titik yang dimaksud 3. Lembaran Peta selalu disebutkan lebih dahulu, diberi garis pemisah garis penghubung , selanjutnya disebut bujur sangkar KARVAK. 6. ARAH UTARA I. Utara sebenarnyaTrue North : Arah utara yang ditunjukkan oleh garis meridian dan menuju ke kutub utara, atau pertemuan garis-garis meridian yang terdapat di kutub utara atau titik poros bumi. II. Utara MagnetisMagnetic North : Yaitu arah utara yang ditunjukkan oleh garis tangah jarum kompas, dan tujuannya ke kutub magnetis bumi, yaitu di pulau Ellesmere, Canada, daerah Greenland dan adanya hanya di kompas. III. Utara PetaMap North : Arah utara yang terdapat pada peta. Yaitu arah utara yang ditujukkan oleh garis tegak pada peta dan adanya hanya di peta.

7. KOORDINAT

Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Dalam menentukan Koordinat dilakukan diatas Peta dan bukan dilapangan. Penunjukannya dengan system Koordinat 6 atau 8 angka. Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak karvak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 6 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8 angka. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus garis bujur dan lintang. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu : 1. Koordinat Geografis Geographical Coordinate Sumbu yang digunakan adalah garis bujur bujur barat dan bujur timur yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang lintang utara dan lintang selatan yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, detik dan second. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak atau sering disebut satu karvak lebarnya adalah 3,71 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik 30″, dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit 60″. 2. Koordinat Grid Grid Coordinate atau UTM sering disebut koordinat peta. Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta 60 LU, 980 BT. Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm pada Peta 1 : 50.000 dan 4 cm pada Peta 1 : 25.000. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian per 2 mm. Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian per 1 mm. Dalam menunjukkan koordinat, disebutkan dari barat ke timur dan dari selatan ke utara, atau dengan kata lain garis tegak dan garis datar, cara menyebutkannya : 1. Sebut dahulu ► OBJEK 2. Sebutkan ► NOMOR LEMBAR PETA 3. Kemudian sebutkan ► KOORDINAT

5. SKALA PETA