Pemeriksaan Pajak ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Adapun fungsi dari pajak itu sendiri meliputi: a. Fungsi Budgetair Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran- pengeluarannya. b. Fungsi Mengatur reguelerend Pajak sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

2. Pemeriksaan Pajak

Menurut pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545KMK.042000, pemeriksaan didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data danatau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan pengertian ini maka fokus pemeriksaan pajak adalah pada ketaatan wajib pajak dalam menjalankan asas self assessment, yaitu mengisi, menghitung, memperhitungkan, memungut, memotong, dan melaporkan seluruh kewajiban perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku. Sedangkan yang menjadi Pemeriksa Pajak adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang diberi tugas, wewenang, dan tanggungjawab untuk melaksanakan pemeriksaan dibidang perpajakan. Sedangkan obyek dari pemeriksaan itu sendiri pada umumnya adalah SPT Tahunan danatau SPT Masa beserta lampiran-lampirannya. Tujuan pemeriksaan pajak sesuai dengan pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545KMK.042000 adalah: 1. Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada Wajib Pajak, dapat dilakukan dalam hal: a. Surat Pemberitahuan menunjukkan kelebihan pembayaran pajak, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak; b. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan menunjukkan rugi; c. Surat Pemberitahuan tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang telah ditetapkan; d. Surat Pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan oleh Direktur Jenderal pajak; e. Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban tersebut pada huruf c diatas tidak dipenuhi. 2. Untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan, yaitu: a. pemberian npwp secara jabatan; b. penghapusan npwp; c. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak; d. wajib pajak mengajukan keberatan; e. pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan penghasilan neto; f. pencocokan data dan atau alat keterangan; g. penentuan wajib pajak berlokasi di daerah terpencil; h. penentuan satu atau lebih tempat terutang pajak pertambahan nilai; i. pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Menurut pasal 3 ayat 1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545KMK.042000, ruang lingkup pemeriksan pajak ditentukan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan Lapangan yang meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya dan atau untuk tujuan lain yang dilakukan di tempat Wajib Pajak; 2. Pemeriksaan Kantor yang meliputi suatu jenis pajak tertentu baik tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak.

3. Perbedaan Pajak Penghasilan antara Akuntansi Komersial SAK dan Fiskal.