xxv
D. Pengendalian Mutu Secara Umum
Pengendalian mutu merupakan teknik serta kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu. Pengendalian mutu meliputi
monitoring suatu proses, melakukan tindakan koreksi bila ada ketidaksesuaian dan menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang kurang baik pada tahap
rangkaian mutu yang relevan untuk mencapai efektivitas yang ekonomis. Kadarisman, 1994.
Pengawasan mutu adalah kegiatan yang memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu dapat tercermin dalam hasil akhir, dengan kata
lain pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu dari bahan yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang ditetapkan
dengan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan. Dalam pengawasan ini semua performance barang dicek menurut standart dan semua penyimpangan-
penyimpangan dari standart dicatat serta analisa semua dari penyimpangan yang terjadi. Semua penemuan-penemuan dalam hal ini digunakan sebagai
umpan balik feed back untuk para pelaksana sehingga mereka dapat melakukan tindakan perbaikan produksi pada masa yang akan datang Assauri,
1980. Menurut Kadarisman 1994, untuk mempertahankan mutu produk
pangan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen serta mampu untuk bersaing secara global, maka perusahaan- perusahaan mengacu pada sistem
pengendalian mutu yang ditempuh dengan upaya- upaya sebagai berikut : 1.
Pengadaan bahan baku. Pengadaan bahan baku baik bahan penolong maupun bahan
tambahan industri harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik. Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu persyaratan-
persyaratan dan kontrak pembelian, pemilihan pemasok, kasepakatan tentang metode- metode verifikasi, penyelesaian perselisihan mutu,
perencanaan dan pengendalian pemeriksaan dan yang paling terakhir yaitu tentang catatan- catatan mutu penerimaan bahan.
xxvi 2.
Pengendalian proses produksi. Pengendalian proses produksi dilakukan secara terus- menerus
meliputi kegiatan-kegiatan antara lain, pengendalian bahan dan kemampuan telusur dengan inti kegiatan ini adalah sebagai inventory
system, dengan tujuan untuk pengendalian kerusakan bahan baku, pengendalian dan pemeliharaan alat, proses khusus, yaitu proses
produksi yang kegiatan pengendaliannya merupakan hal yang sangat penting terhadap mutu produk, dan yang terakhir yaitu pengendalian
dan perubahan proses produksi. 3.
Pengendalian produk akhir. Tujuan utama dari pengendalian mutu produk akhir yaitu untuk
mengetahui apakah item atau lot yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Prosedur untuk mencapai sasaran mutu industri diistilahkan dengan kendali mutu, seperti halnya prosedur-prosedur untuk mencapai sasaran biaya
dan produksi masing-masing diistilahkan sebagai kendali biaya dan kendali produksi. Pada umumnya terdapat empat langkah dalam kendali yang
digunakan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu: a.
Menetapkan standart, yaitu dengan menentukan standart mutu-biaya, standart mutu-prestasi kerja, standart mutu-keamanan dan standart mutu-
keterandalan yang diperlukan untuk produksi. b.
Menilai kesesuaian, dengan membandingkan kesesuaian dari produk yang dibuat atau jasa yang ditawarkan terhadap standart-standart ini.
c. Bertindak bila perlu, yaitu dengan mengkoreksi masalah dan penyebabnya
melalui faktor-faktor yang mencakup pemasaran, perancangan, rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang mempengaruhi kepuasan pemakai.
d. Merencanakan perbaikan, dengan mengembangkan suatu upaya yang
kontinyu untuk memperbaiki standart-standart biaya, prestasi, keamanan dan keterandalan Feigenbaum, 1992.
xxvii
E. Sanitasi Perusahaan