Untuk mengetahui hubungan antara paritas ibu dengan kejadian plasenta previa dilakukan analisis rasio odd dengan uji X². Uji statistik ini
digunakan pada penelitian analitik dengan skala nominal dikotomik. Data akan diolah dengan menggunakan program Statistical Product and Service
Solution SPSS 16.00 for Windows.
I. Etika Penelitian
1. Anonymity
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data
2. Confidentiality
Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan disajikan sebagai hasil.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilaksanakan dari rekam medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta diperoleh data dari bulan Januari sampai dengan Desember
2009 didapatkan populasi penelitian sebanyak 1457 orang dan sampel sebanyak 80 orang. Data yang diperoleh dengan melihat ada tidaknya perdarahan
pervaginam pada ibu hamilbersalin dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
Adapun hasil penelitian lengkapnya sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Pasien Menurut Umur
Umur tahun
Primipara Multipara
Total Terjadi
plasenta previa
Tidak terjadi
plasenta previa
Total Terjadi
plasenta previa
Tidak terjadi
plasenta previa
Total
20-25 7
15 22
62,8 3
4 7
15,6 29
36,3 26-30
1 8
9 25,7
5 14
19 42,2
28 35
31-35 4
4 11,4
13 6
19 42,2
23 28,7
Total 8
27 35
100 21
24 45
100 80
100
Dari tabel 4. 1 dapat diketahui bahwa kelompok pasien terbanyak pada kelompok umur 20-25 yaitu 29 orang 36,3 yang terdiri dari 22 orang
primipara dan 7 orang multipara. Sedangkan kelompok terkecil pada kelompok
umur 31-35 tahun yaitu 23 orang yang terdiri dari 4 orang primipara dan 19 orang multipara.
Tabel 2. Distribusi Pasien Menurut Usia Kehamilan
Usia Keha
- milan
mg Primipara
Multiapara Total
Terja di
plase nta
previa Tidak
terjadi plasenta
previa Total
Terjadi plasenta
previa Tidak terjadi
plasenta previa
Total
25-28 0 0
1 1
2,2 1
1,3 29-32
1 2
3 8,6
4 1
5 11,1
8 10 33-36
6 2
8 22,8
12 3
15 33,3
23 28,8
37-40 2
16 18
51,4 5
12 17
37,8 35
43,8 41-42
6 6
17,1 7
7 15,6
13 16,2
Total 9
26 35
100 22
23 45
100 80
100
Berdasarkan tabel 4. 2 Distribusi Pasien Menurut Usia Kehamilan, sampel terbanyak pada kelompok Usia Kehamilan 37-40 minggu yaitu
sebanyak 35 orang 43,8 yang terdiri dari 18 primipara dan 17 multipara. Sedangkan kelompok terkecil pada Usia Kehamilan 25-28 minggu yaitu 1 orang
1,3.
Tabel 3. Tabel Kontingensi
Paritas Kejadian Plasenta
Previa Total
Uji Statistik Terjadi
Plasenta Previa
Tidak Terjadi
Plasenta Previa
Multipara 21 70
24 48 45
X² hitung 3,688 Primipara
9 30 26 52
35 P = 0,055
Total 30
50 80
Odds ratio = 2,53
Hasil analisa Chi-Square pada tabel kontingensi 2x2 dengan derajat kebebasan df = 1 dan tingkat signifi
kansi α sebesar 0,05, didapatkan hasil bahwa nilai Chi-Square hitung 3,688. Sedangkan nilai Chi-Square tabel adalah
3,841. Pada analisa Chi-Square Ho ditolak jika Chi-Square hitung Chi-
Square tabel, atau p-value signifikansi α. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh Chi-Square hitung 3,688 Chi-Square tabel 3,841 dan p-value 0,055
α 0,05. Dari kedua pernyataan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa pada penelitian hubungan antara paritas ibu dengan kejadian plasenta
previa menolak Ho dan menerima Ha, jadi kesimpulannya adalah pada tingkat kepercayaan 95 dan
α= 0,05 terdapat hubungan antara paritas ibu dengan kejadian plasenta previa. Namun karena Chi-Square hitung lebih kecil daripada
Chi-Square tabel jadi hubungan antara paritas ibu dengan kejadian plasenta previa tidak signifikan. Akan tetapi paritas ibu merupakan faktor risiko
terjadinya plasenta previa karena Odds Ratio 1.
Dalam penelitian ini, juga dihitung odds ratio OR untuk mengetahui besar peluang terjadinya plasenta previa dibanding peluang tidak terjadinya
plasenta previa pada variabel yang diteliti. Jika OR = 1 menunjukkan bahwa faktor paritas bukan merupakan risiko terjadinya plasenta previa. Bila OR 1
menunjukkan bahwa paritas bukan merupakan risiko, melainkan sifat protektif terhadap perdarahan. Setelah dihitung didapatkan OR senilai 2,53. Besar nilai
OR 1 maka paritas merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan terjadinya plasenta previa. Peluang terjadinya plasenta previa pada multipara
2,53 kali lebih besar dibandingkan primipara.
BAB V PEMBAHASAN