PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DASAR (BASIC SKILL) SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE PENEMUAN (DISCOVERY) KELAS V SEMESTER 2 SDN DADAPREJO 01 BATU
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DASAR (BASIC SKILL) SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE
PENEMUAN (DISCOVERY) KELAS V SEMESTER 2 SDN DADAPREJO 01 BATU
SKRIPSI
Oleh
VINNY PERMATASARI KOSASIH NIM: 201210430311182
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG APRIL 2016
(2)
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DASAR (BASIC SKILL) SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE
PENEMUAN (DISCOVERY) KELAS V SEMESTER 2 SDN DADAPREJO 01 BATU
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH:
VINNY PERMATASARI KOSASIH NIM: 2012104304311182
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG APRIL 2016
(3)
LEMBAR PERSETUJUAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DASAR (BASIC SKILL) SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE
PENEMUAN (DISCOVERY) KELAS V SEMESTER 2 SDN DADAPREJO 01 BATU
Oleh:
VINNY PERMATASARI KOSASIH NIM: 201210430311182
Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui
di Malang, 18 April 2016
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Elly Purwanti, M.P. Erna Yayuk, M.Pd.
(4)
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 28 April 2016
Dekan FKIP,
Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes
Dewan Penguji : Tanda Tangan
1. Agung Deddiliawan Ismail, M.Pd 1. ...
2. Ima Wahyu Putri Utami, M.Pd 2. ...
3. Dr. Elly Purwanti, M.P 3. ...
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Proses Dasar (Basic Skill) Siswa terhadap Mata Pelajaran IPA melalui Metode Penemuan (Discovery) Kelas V Semester 2 SDN Dadaprejo 01 Batu” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Keberhasilan penulisan proposal skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.
2. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.
3. Dr. Elly Purwanti, M.P selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.
4. Erna Yayuk, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis.
5. Bapak Wasito Hadi Prajitno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Dadaprejo 01 Batu yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan observasi awal dan penelitian di sekolah.
6. Ibu Dra. Kartini, S.Pd selaku guru kelas V A SDN Dadaprejo 01 Batu, yang telah memberikan kemudahan bagi penulis untuk melakukan penelitian.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu pendidikan.
Malang, 18 April 2016
(6)
DAFTAR ISI
Halaman Judul………...…………... i
Lembar Persetujuan……….…………...………….. ii
Lembar Pengesahan……….……...……….. iii
Surat Pernyataan Keaslian……… iv
Halaman Persembahan………... v
Abstrak………... vi
Kata Pengantar………... viii
Daftar Isi………... ix
Daftar Tabel……….. xi
Daftar Gambar……….. xii
Daftar Lampiran………... xiii
BAB I PENDAHULUAN……….... 1
1.1 Latar Belakang………..…..………... 1
1.2 Rumusan Masalah………. 5
1.3 Tujuan Penelitian………..…...……… 6
1.4 Hipotesis Tindakan…………..……….. 6
1.5 Manfaat Penelitian…………...………... 6
1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian………... 8
1.7 Definisi Operasional……..……… 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10
2.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam…….………...……….. 10
2.1.1 Pengertian Pembelajaran IPA……….. 11
2.1.2 Tujuan Pembelajaran IPA di SD………. 12
2.1.3 Ruang Lingkup Kajian IPA di SD………... 14
2.1.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA kelas V Semester 2 di SD………...………... 15
2.2 Hakikat Keterampilan Proses Sains….………... 16
2.2.1 Ragam Keterampilan Proses Sains………...………... 17
2.2.2 Keterampilan Proses Dasar (Basic Skill)………... 18
2.2.3 Tujuan Penerapan Keterampilan Proses Sains……….... 20
2.3 Hakikat Metode Pembelajaran IPA….………... 21
2.3.1 Metode Penemuan (Discovery).……….. 22
2.3.2 Sintaks atau Langkah-langkah Metode Pembelajaran Discovery……… 23
2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan (Discovery).... 24
2.4 Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar……..……… 25
2.5 Kajian Penelitian yang Relevan……….……… 25
2.6 Kerangka Berpikir………..……….... 27
BAB III METODE PENELITIAN……….. 28
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian…….………... 28
3.2 Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan...………. 28
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian…….………….………... 29
(7)
3.5 Data dan Sumber Data…..……….……… 30
3.6 Teknik Pengumpulan Data………..………... 30
3.7 Teknik Analisis Data………..……… 32
3.8 Prosedur Penelitian……….………... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…..……… 41
4.1 Hasil Penelitian……….………... 41
4.1.1 Pelaksanaan Metode Penemuan (Discovery) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar (Basic Skill) pada Mata Pelajaran IPA...………. 41
4.1.1.1 Pra Tindakan……….………. 41
4.1.1.2 Tindakan Siklus I….…...………... 43
4.1.1.3 Tindakan Siklus II…..……… 53
4.1.2 Hasil Peningkatan Keterampilan Proses Dasar (Basic Skill) pada Mata Pelajaran IPA melalui Metode Penemuan (Discovery)... 64
4.1.2.1 Pra Tindakan…….………. 64
4.1.2.2 Tindakan Siklus I.……...………... 66
4.1.2.3 Tindakan Siklus II..……… 73
4.2 Pembahasan………..……….. 78
4.2.1 Penerapan Metode Penemuan (Discovery) terhadap peningkatan Keterampilan Proses Dasar (Basic Skill) pada Mata Pelajaran IPA…..……….……….. 78
4.2.2 Hasil Penerapan Metode Penemuan (Discovery) terhadap Keterampilan Proses Dasar serta Hasil Belajar Siswa………... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..…………... 85
5.1 Kesimpulan………..…………... 85
5.2 Saran………..…………. 86
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas 5
Semester 2………... 15
Tabel 2.2 Ragam Keterampilan Proses Sains………....………... 17
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa……….... 34
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Klasikal………...…... 36
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal………...………... 36
Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Tindakan…………...……….. 65
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I...……….... 67
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I………... 68
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Keterampilan Proses Dasar Siswa Siklus I... 69
Tabel 4.5 Hasil Tes Evaluasi Siklus I………... 70
Tabel 4.6 Refleksi Siklus I………...………... 71
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II……….. 74
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II………...………….. 74
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Keterampilan Proses Dasar Siswa Siklus II… 75 Tabel 4.10 Hasil Tes Evaluasi Siklus II………...…... 76
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Penilaian Keterampilan Proses Dasar Siswa Siklus I dan II………...…………. 77 Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Evaluasi Siswa………...……... 78
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir………...…..….….. 27 Gambar 3.1 Model PTK oleh Kemmis dan Mc. Taggart……….……….…. 37 Gambar 4.1 Guru Mengamati Siswa dalam Melakukan Kegiatan
Mengamati, Mengklasifikasi, dan Mengkomunikasikan...….… 46 Gambar 4.2 Siswa Melakukan Kegiatan Mengukur Permukaan Batu (Halus
atau Kasar) dengan Menggosokan Batu pada Karton...……….….…
47 Gambar 4.3 Guru Membantu Siswa dalam Kegiatan Memprediksi…....…... 48 Gambar 4.4 Siswa Menjawab Pertanyaan dan Menyimpulkan Kegiatan
pada Lembar Kegiatan Kelompok………... 48 Gambar 4.5 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok di Depan
Kelas………... 49
Gambar 4.6 Guru Memberikan Tanggapan dan Meluruskan Kesalahan Konsep... 49 Gambar 4.7 Siswa Mengamati dan Mengkomunikasikan Batu Apa yang
Mereka dapatkan………... 52 Gambar 4.8 Siswa Mencelupkan Batu Apung ke dalam Air…………..….... 52 Gambar 4.9 Kegiatan Siswa Membakar Batuan………... 59 Gambar 4.10 Kegiatan Siswa Bergantian dalam Membakar Batu……….….. 59 Gambar 4.11 Siswa Memprediksikan Hasil Temuan dengan Mengisi
Lembar Kegiatan Kelompok………... 60 Gambar 4.12 Kegiatan Siswa Menyimpulkan Hasil Temuan……….. 61 Gambar 4.13 Kegiatan Siswa Mengerjakan Soal Post-Test………... 63
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I……….... 89
Lampiran 2 RPP Siklus II………... 97
Lampiran 3 Lembar Kegiatan Kelompok Siklus 1………... 105
Lampiran 4 Lembar Kegiatan Kelompok Siklus II... 107
Lampiran 5 Modul Kegiatan Siswa……….... 109
Lampiran 6 Soal Pre Test (Soal Post Tes Siklus II)………... 110
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Pre Test (Soal Post Tes Siklus II)……... 112
Lampiran 8 Daftar Hadir Siswa Kelas 5………... 113
Lampiran 9 Rubrik Hasil Tes Pra Tindakan.………... 114
Lampiran 10 Indikator dan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Dasar Siswa Siklus I………...………... 115
Lampiran 11 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Dasar Siswa Siklus I….... 122
Lampiran 12 Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Dasar Siswa Siklus II... 124
Lampiran 13 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Dasar Siswa Siklus II... 127
Lampiran 14 Aspek Penilaian Diskusi Kelompok Siklus I dan II………... 128
Lampiran 15 Hasil Penilaian Diskusi Kelompok Siklus I………... 130
Lampiran 16 Hasil Penilaian Diskusi Kelompok Siklus II………... 131
Lampiran 17 Aspek Penilaian Tugas Kelompok Siklus I dan II…………... 132
Lampiran 18 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus I………... 134
Lampiran 19 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus II………... 135
Lampiran 20 Pedoman Observasi Aktivitas Guru………... 136
Lampiran 21 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa……….….. 144
Lampiran 22 Lembar Wawancara Penerapan Metode Discovery pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas 5……….….. 148
Lampiran 23 Rekapitulasi Nilai Raport (Mata Pelajaran IPA) Kelas V SDN Dadaprejo 01 Batu………... 149
Lampiran 24 Foto-foto (Dokumentasi) Pelaksanaan Metode Penemuan (Discovery) pada Proses Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Dadaprejo 01 Batu………... 150
Lampiran 25 Surat Keterangan Penelitian di SDN Dadaprejo 01 Batu…….... 151
(11)
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Ahmad. 2014. Keterampilan Proses Sains. (Online), (www.eurekapendidikan.com/2014/10/keterampilan-proses-sains.html),
(diakses 21 November 2015).
Danim, Sudarwan. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Deden. 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA Kelas VI SDN 47 Rambin Sanggau. Skripsi tidak diterbitkan. Pontianak: FKIP Untan.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Effendi, L.A. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan
Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan, (online), 13 (2): 4, (http://jurnal.upi.edu), (diakses 15 Februari 2016). Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA. Hardini, Isriani dan Puspitasari, Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu.
Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media).
Hayat, Bahrul. 2010. Benchmark Internasional Mutu Pendidikan (Fatna Yustianti, Ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
Khoerunisa, Eneng. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Materi Siklus Air dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Eksperimen Kelas V Semester II SDN Bunisari. Jurnal Penelitian Kependidikan,(online), (http://repository.upi.edu), (diakses 15 Februari 2016).
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains (Nadia Putri, Ed.). Jogjakarta: DIVA Press.
Prastowo, Andi. 2014. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Peserta Didik SD/MI Melalui Pembelajaran Tematik Terpadu. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, (online), 1 (1): 5-6, (journal.uad.ac.id), (diakses 26 April 2016).
Ramlah, Ramadhan, A. dan Bustamin. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Paranggi, Jurnal Kreatif Tadukolo, (online), 5 (2): 116-117. (http://download.portalgaruda.org), (diakses 15 Februari 2016).
Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk meningkatkan CBSA. (Edisi revisi). Bandung: Tarsito.
Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (Bambang Sarwiji, Ed.). Jakarta: PT. Indeks.
(12)
Saputri, F.L, Mahardika, I.K dan Supriadi, B. 2013. Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Keterampilan Proses pada Pembelajaran Fisika di SMP, Jurnal Pembelajaran Fisika, (online), ISSN 2301-9794:2, (http://library.unej.ac.id), (diakses 15 Februari 2016).
Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.
Suyanti, D.R. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas (Suryadi Saat, Ed.). Jakarta:
Erlangga.
Wisudawati, Asih Widi dan Sulistyowati, Eka. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA (Restu Damayanti, Ed.). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Zuhdan, K.P 2004. Kapita Selekta Pembelajaran Fisika. Jakarta: Universitas Terbuka.
(13)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi dengan pemanfaatan teknologi yang serba canggih saat ini, menyebabkan munculnya pendekatan literasi di dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah literasi terhadap sains. Literasi IPA ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami informasi pada proses terjadinya ilmu pengetahuan dan fakta yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan kaitannya dengan masa yang akan datang (Hayat, 2010:313).
Pembelajaran IPA di Indonesia pada tingkat sekolah dasar menuntut siswa agar mampu mengenali fenomena-fenomena alam sederhana yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum masuk sekolah dasar dan diajarkan sains secara formal, biasanya siswa sudah membawa ide dasar sains. Siswa memiliki pengetahuan tentang apa yang akan terjadi jika siswa menarik, memukul, atau menjatuhkan sebuah benda (Wisudawati, 2015:7). Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan di kelas hendaknya memanfaatkan kemampuan tersebut agar lebih berkembang dengan melakukan suatu pemahaman konsep melalui contoh-contoh nyata yang ada di sekitar siswa.
Selain berfungsi secara efektif di masyarakat, siswa dituntut menggunakan proses penyelidikan IPA untuk menjawab pertanyaan ilmiah, dan mengenal permasalahan yang dapat dipecahkan melalui penyelidikan ilmiah tersebut (Hayat, 2010:51). Adapun tujuan pembelajaran IPA di SD dalam kurikulum KTSP secara terperinci adalah: 1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya,
(14)
2 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP (Hardini dan Puspitasari, 2012:64-65).
Pernyataan di atas menunjukan pentingnya IPA dalam dunia pendidikan sebagai bekal ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran IPA tersebut, maka terdapat komponen-komponen penting yang harus dipenuhi. Komponen-komponen itu adalah perencanaan guru untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, kesiapan siswa dalam mengolah informasi, dan pengelolaan proses pembelajaran dalam konteks pembelajaran IPA. Sebagai guru yang profesional, kemampuan memahami dan menyampaikan ilmu pengetahuan saja tidak cukup, tetapi juga harus mampu melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna, seperti menyiapkan perangkat pembelajaran dan sebagainya.
Siswa di Indonesia sendiri dinilai relatif belum mampu dalam mempelajari IPA. Hal ini didasari oleh penilaian studi internasional PISA (Program for International Student Assessment) yang dilakukan tahun 2006 yang berfokus pada
(15)
3 literasi IPA, yang menyatakan bahwa siswa Indonesia berada pada posisi ke-50 dari 57 negara peserta (Hayat, 2010:323). Hasil studi tersebut menyatakan bahwa kemampuan IPA siswa di Indonesia masih berkisar pada level bawah.
Permasalahan tersebut mampu diminimalisir jika guru mengenal apa saja kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mata pelajaran IPA, guru wajib mengetahui ruang lingkup bahan kajian IPA, khususnya pada tingkatan sekolah dasar. Secara umum ruang lingkup kajian IPA meliputi dua aspek, yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep (Deden, 2013:2). Lingkup kerja ilmiah melibatkan keterampilan proses siswa. Sedangkan pemahaman konsep diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia. Keterampilan proses IPA yang digunakan pada tingkatan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) menurut Kurikulum Kompetensi Dasar (KBK) antara lain: 1) mengamati, 2) mengklasifikasi, 3) mengukur, 4) menggunakan alat, 5) mengkomunikasikan, 6) menafsirkan, 7) memprediksi, 8) melakukan eksperimen (Dahlan, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada hari Sabtu, 21 November 2015 dengan guru mata pelajaran IPA kelas V di SDN Dadaprejo 01 Batu, ditemukan fakta bahwa kegiatan pembelajaran IPA di kelas belum menunjukan adanya kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses dasar siswa. Kegiatan yang dilakukan siswa di kelas hanya ditekankan pada hasilnya saja, yaitu merangkum materi yang ada dibuku paket, kemudian mengerjakan soal yang ada di buku LKS lalu dikumpulkan pada guru untuk dinilai. Siswa tidak boleh melakukan kegiatan lainnya jika nilai yang didapat belum mencapai nilai KKM. Proses pembelajaran seperti ini dinilai kurang mampu untuk meningkatkan
(16)
4 keterampilan proses dasar IPA seperti keterampilan dalam mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasi, mengukur, memprediksi, dan menyimpulkan. Seharusnya kegiatan pada mata pelajaran IPA dilakukan dengan kerja ilmiah secara langsung agar siswa mampu mengasah keterampilan proses IPA layaknya seorang ilmuwan.
Fakta selanjutnya, yaitu kegiatan praktek IPA di kelas jarang dilakukan karena guru merasa sulit untuk mengatur waktu belajar. Guru merasa bahwa waktu belajar yang tersedia tidak sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Seharusnya permasalahan waktu tersebut dapat diatasi jika guru mampu menyusun langkah-langkah kegiatan sebelum pembelajaran berlangsung, sehingga kegiatan yang dilakukan mampu terorganisir dengan baik. Langkah-langkah kegiatan praktek sangat dibutuhkan agar kegiatan yang dilakukan siswa menjadi bermakna, yang artinya siswa diharapkan dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian hendaknya kegiatan yang dilakukan mampu mengasah seluruh kemampuan yang dimiliki siswa.
Fakta-fakta di atas menggambarkan bahwa penggunaan metode pembelajaran merupakan salah satu hal penting bagi guru dalam proses belajar mengajar. Metode yang digunakan khususnya pada mata pelajaran IPA harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses belajar sesuai dengan kebutuhan kognitif dan keterampilan proses siswa. Salah satu metode belajar yang sesuai dengan mata pelajaran IPA dan karakteristik siswa kelas V antara lain metode penemuan (discovery).
Metode discovery adalah metode belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran, maupun keterampilan proses dasar IPA
(17)
5 pada siswa. Selain itu, dengan menerapkan metode discovery siswa akan lebih lama mengingat dan memahami dengan benar pelajaran yang berlangsung, karena siswa mengalami sendiri proses pembelajaran melalui praktek dan sebagainya. Kemudian siswa dapat mengaitkan secara langsung pengetahuan yang didapat ke berbagai konteks, serta siswa akan lebih aktif dalam kegiatan karena dapat berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir. Kegiatan dalam menemukan inilah yang akan memanfaatkan seluruh keterampilan proses dasar pada siswa, sehingga diharapkan keterampilan proses dasar tersebut dapat meningkat. Metode discovery ini dapat didukung dengan penggunaan media dan modul belajar yang berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa serta soal-soal yang akan mengasah keterampilan proses dasar siswa dan hasil belajarnya.
Melalui dasar pemikiran tersebut, maka diadakan penelitian dengan judul: ”Peningkatan Keterampilan Proses Dasar (Basic Skill) Siswa terhadap Mata Pelajaran IPA melalui Metode Penemuan (Discovery) Kelas V Semester 2 SDN Dadaprejo 01 Batu”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah pelaksaanaan metode discovery untuk meningkatkan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA kelas V semester 2?
(18)
6 2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA melalui metode penemuan (discovery) kelas V semester 2?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang akan dikaji tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan proses penerapan metode discovery untuk meningkatkan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA kelas V semester 2.
2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode pembelajaran discovery pada kelas V semester 2.
1.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan metode penemuan (discovery), maka akan ada peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) terhadap mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN Dadaprejo 01 Batu.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritik
Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperluas ilmu pengetahuan tentang peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa
(19)
7 pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan metode penemuan (discovery), serta memberi masukan pada perkembangan pendidikan dalam metode pembelajaran yang bervariasi untuk mata pelajaran IPA.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan mengenai suatu praktek dalam pembelajaran. Manfaat yang diharapkan adalah:
a. Bagi Siswa
Penerapan metode discovery ini dapat membuat siswa menjadi seorang yang mampu memanfaatkan seluruh kemampuannya untuk menemukan manfaat dari permasalahan IPA ke dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mampu mengingat lebih lama karena siswa mengalami kegiatan belajar secara langsung.
b. Bagi Guru
Peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa kelas V terhadap mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode pembelajaran discovery di SDN Dadaprejo 01 Batu ini akan memberikan pengetahuan bagi guru agar mampu mengevaluasi kembali rencana kegiatan pembelajaran sebelum terlaksananya proses belajar mengajar serta menciptakan pembelajaran inovatif dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
Mendapatkan suatu evaluasi proses pembelajaran dari kegiatan penelitian mengenai metode pembelajaran discovery yang dapat meningkatkan
(20)
8 keterampilan proses dasar IPA untuk dijadikan masukan serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
d. Bagi Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan kajian untuk mengadakan penelitian terhadap perangkat pembelajaran selanjutnya.
1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Siswa kelas V SDN Dadaprejo 01 Batu yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
2. Waktu pelaksanaan penelitian diadakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar, maka akan dibatasi kegiatan penelitian pada:
1. Mata pelajaran IPA, materi tentang “Pembentukan Tanah”
2. Menggunakan metode penemuan (discovery), melalui kegiatan praktek (kerja kelompok).
3. Penerapan metode belajar discovery tersebut, akan dilakukan pengamatan dan penilaian terhadap hasil belajar dan peningkatan keterampilan proses dasar siswa seperti kegiatan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, dan memprediksikan melalui soal tes dan non tes serta media belajar yang relevan.
(21)
9 1.7 Definisi Operasional
Definisi mengenai istilah yang berkaitan dengan penelitian akan diberikan agar terjadi persamaan persepsi dan pengertian tentang masalah yang peneliti ajukan. Adapun definisinya sebagai berikut:
1. Keterampilan proses dasar (basic skill) adalah keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik bersumber dari kemampuan mendasar yang sudah ada di dalam diri siswa yang kemudian dapat dikembangkan melalui proses belajar mengajar. Keterampilan proses dasar ini dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah melakukan suatu kegiatan praktek yang diberikan oleh guru didasarkan pada kegiatan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, dan memprediksikan.
2. Metode pembelajaran IPA merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Metode penemuan (discovery) merupakan metode yang diterapkan saat penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan dengan kegiatan praktek yang diatur sedemikian rupa agar siswa berusaha untuk menemukan konsep IPA dengan atau tanpa bimbingan guru.
4. Mata pelajaran IPA merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam beserta isinya melalui sebuah pengamatan dengan sebuah proses penemuan yang didasari oleh sikap ilmiah. Pada mata pelajaran IPA akan diterapkan metode discovery yang kemudian akan dilihat peningkatan keterampilan proses dasar siswa.
(1)
4 keterampilan proses dasar IPA seperti keterampilan dalam mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasi, mengukur, memprediksi, dan menyimpulkan. Seharusnya kegiatan pada mata pelajaran IPA dilakukan dengan kerja ilmiah secara langsung agar siswa mampu mengasah keterampilan proses IPA layaknya seorang ilmuwan.
Fakta selanjutnya, yaitu kegiatan praktek IPA di kelas jarang dilakukan karena guru merasa sulit untuk mengatur waktu belajar. Guru merasa bahwa waktu belajar yang tersedia tidak sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Seharusnya permasalahan waktu tersebut dapat diatasi jika guru mampu menyusun langkah-langkah kegiatan sebelum pembelajaran berlangsung, sehingga kegiatan yang dilakukan mampu terorganisir dengan baik. Langkah-langkah kegiatan praktek sangat dibutuhkan agar kegiatan yang dilakukan siswa menjadi bermakna, yang artinya siswa diharapkan dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian hendaknya kegiatan yang dilakukan mampu mengasah seluruh kemampuan yang dimiliki siswa.
Fakta-fakta di atas menggambarkan bahwa penggunaan metode pembelajaran merupakan salah satu hal penting bagi guru dalam proses belajar mengajar. Metode yang digunakan khususnya pada mata pelajaran IPA harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses belajar sesuai dengan kebutuhan kognitif dan keterampilan proses siswa. Salah satu metode belajar yang sesuai dengan mata pelajaran IPA dan karakteristik siswa kelas V antara lain metode penemuan (discovery).
Metode discovery adalah metode belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran, maupun keterampilan proses dasar IPA
(2)
5 pada siswa. Selain itu, dengan menerapkan metode discovery siswa akan lebih lama mengingat dan memahami dengan benar pelajaran yang berlangsung, karena siswa mengalami sendiri proses pembelajaran melalui praktek dan sebagainya. Kemudian siswa dapat mengaitkan secara langsung pengetahuan yang didapat ke berbagai konteks, serta siswa akan lebih aktif dalam kegiatan karena dapat berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir. Kegiatan dalam menemukan inilah yang akan memanfaatkan seluruh keterampilan proses dasar pada siswa, sehingga diharapkan keterampilan proses dasar tersebut dapat meningkat. Metode discovery ini dapat didukung dengan penggunaan media dan modul belajar yang berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa serta soal-soal yang akan mengasah keterampilan proses dasar siswa dan hasil belajarnya.
Melalui dasar pemikiran tersebut, maka diadakan penelitian dengan judul: ”Peningkatan Keterampilan Proses Dasar (Basic Skill) Siswa terhadap Mata Pelajaran IPA melalui Metode Penemuan (Discovery) Kelas V Semester 2 SDN Dadaprejo 01 Batu”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah pelaksaanaan metode discovery untuk meningkatkan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA kelas V semester 2?
(3)
6 2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA melalui metode penemuan (discovery) kelas V semester 2?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang akan dikaji tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan proses penerapan metode discovery untuk meningkatkan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA kelas V semester 2.
2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa terhadap mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode pembelajaran discovery pada kelas V semester 2.
1.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan metode penemuan (discovery), maka akan ada peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) terhadap mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN Dadaprejo 01 Batu.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritik
Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperluas ilmu pengetahuan tentang peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa
(4)
7 pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan metode penemuan (discovery), serta memberi masukan pada perkembangan pendidikan dalam metode pembelajaran yang bervariasi untuk mata pelajaran IPA.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan mengenai suatu praktek dalam pembelajaran. Manfaat yang diharapkan adalah:
a. Bagi Siswa
Penerapan metode discovery ini dapat membuat siswa menjadi seorang yang mampu memanfaatkan seluruh kemampuannya untuk menemukan manfaat dari permasalahan IPA ke dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mampu mengingat lebih lama karena siswa mengalami kegiatan belajar secara langsung.
b. Bagi Guru
Peningkatan keterampilan proses dasar (basic skill) siswa kelas V terhadap mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode pembelajaran discovery di SDN Dadaprejo 01 Batu ini akan memberikan pengetahuan bagi guru agar mampu mengevaluasi kembali rencana kegiatan pembelajaran sebelum terlaksananya proses belajar mengajar serta menciptakan pembelajaran inovatif dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
Mendapatkan suatu evaluasi proses pembelajaran dari kegiatan penelitian mengenai metode pembelajaran discovery yang dapat meningkatkan
(5)
8 keterampilan proses dasar IPA untuk dijadikan masukan serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
d. Bagi Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan kajian untuk mengadakan penelitian terhadap perangkat pembelajaran selanjutnya.
1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Siswa kelas V SDN Dadaprejo 01 Batu yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
2. Waktu pelaksanaan penelitian diadakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar, maka akan dibatasi kegiatan penelitian pada:
1. Mata pelajaran IPA, materi tentang “Pembentukan Tanah”
2. Menggunakan metode penemuan (discovery), melalui kegiatan praktek (kerja kelompok).
3. Penerapan metode belajar discovery tersebut, akan dilakukan pengamatan dan penilaian terhadap hasil belajar dan peningkatan keterampilan proses dasar siswa seperti kegiatan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, dan memprediksikan melalui soal tes dan non tes serta media belajar yang relevan.
(6)
9 1.7 Definisi Operasional
Definisi mengenai istilah yang berkaitan dengan penelitian akan diberikan agar terjadi persamaan persepsi dan pengertian tentang masalah yang peneliti ajukan. Adapun definisinya sebagai berikut:
1. Keterampilan proses dasar (basic skill) adalah keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik bersumber dari kemampuan mendasar yang sudah ada di dalam diri siswa yang kemudian dapat dikembangkan melalui proses belajar mengajar. Keterampilan proses dasar ini dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah melakukan suatu kegiatan praktek yang diberikan oleh guru didasarkan pada kegiatan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, dan memprediksikan.
2. Metode pembelajaran IPA merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Metode penemuan (discovery) merupakan metode yang diterapkan saat penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan dengan kegiatan praktek yang diatur sedemikian rupa agar siswa berusaha untuk menemukan konsep IPA dengan atau tanpa bimbingan guru.
4. Mata pelajaran IPA merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam beserta isinya melalui sebuah pengamatan dengan sebuah proses penemuan yang didasari oleh sikap ilmiah. Pada mata pelajaran IPA akan diterapkan metode discovery yang kemudian akan dilihat peningkatan keterampilan proses dasar siswa.