Pencarian Masjid Terdekat dengan Location Based Service (LBS) pada Android

PENCARIAN MASJID TERDEKAT DENGAN
LOCATION BASED SERVICE (LBS)
PADA ANDROID

HENDRIK

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pencarian Masjid
Terdekat dengan Location Based Service (LBS) pada Android adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, 25 Juli 2013
Hendrik
NIM G64090049

ABSTRAK
HENDRIK. Pencarian Masjid Terdekat dengan Location Based Service (LBS) pada
Android. Dibimbing oleh HARI AGUNG ADRIANTO dan KARLINA KHIYARIN
NISA.

Saat dalam perjalananan, seorang muslim yang ingin shalat tepat waktu di
masjid membutuhkan informasi lokasi masjid terdekat. Informasi tersebut dapat
dipenuhi melalui layanan berbasis lokasi atau location based service (LBS).
Komponen LBS meliputi aplikasi, komponen akuisisi posisi, mobile device,
jaringan telekomunikasi, dan service server. Penelitian ini telah berhasil
mengembangkan aplikasi Android yang mampu memberikan layanan informasi
masjid terdekat dan rute ke masjid tersebut pada Google Maps. Aplikasi tersebut
menggunakan komponen akuisisi posisi menggunakan assisted global positioning
system (A-GPS) pada mobile device. Mobile device yang digunakan adalah

telepon cerdas dengan sistem operasi Android. Kemudian, jaringan
telekomunikasinya menggunakan jaringan global system for mobile
communications (GSM) atau jaringan code division multiple access (CDMA).
Service server penyedia konten pada aplikasi tersedia melalui tiga layanan Google
API, yaitu Google Maps API sebagai penyedia peta, Google Place API sebagai
penyedia data masjid, dan Google Direction API sebagai penyedia rute ke masjid
dengan mode driving.
Kata kunci: masjid, terdekat, location based service (LBS), Google API, A-GPS

ABSTRACT
HENDRIK. Searching Nearest Mosque by Location Based Service (LSB) on Android.
Supervised by HARI AGUNG ADRIANTO and KARLINA KHIYARIN NISA

When in a trip, a Muslim who wants to pray in the mosque timely, need the
nearest mosque information. Such information can be provided through location
based services (LBS). LBS consists of application components, component
acquisition positions, mobile device, telecommunication networks, and service
server. This research has successfully developed Android application that is able
to provide the nearest mosque’s information and the mosque’s route on Google
Maps. The application uses the acquisition component positioning using assisted

global positioning system (A-GPS) in mobile devices. The mobile device used is a
smart phone with Android operating system. Then, the telecommunications
network uses global system for mobile communications (GSM) network or code
division multiple access network (CDMA) network. Service server as content
provider on the application is available through three Google API services:
Google Maps API as the provider of maps, Google Place API as provider of
mosque data, and Google Direction API as provider route to the mosque with the
driving mode.
Keywords: mosque, nearby, location based service (LBS), Google API, A-GPS

PENCARIAN MASJID TERDEKAT DENGAN
LOCATION BASED SERVICE (LBS)
PADA ANDROID

HENDRIK

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi: Pencarian Masjid Terdekat dengan Location Based Service (LBS)
pada Android
Nama
: Hendrik
: G64090049
NIM

Disetujui oleh

Pembimbing I

Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT

Pembimbing II

u 0 MKomMSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

r2 1 AUG 2013

Judul Skripsi : Pencarian Masjid Terdekat dengan Location Based Service (LBS)
pada Android
Nama
: Hendrik
NIM
: G64090049

Disetujui oleh

Hari Agung Adrianto, SKom MSi
Pembimbing I


Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MKom MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2012 ini ialah
menghadirkan media pencarian masjid terdekat pada perangkat Android.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Hari Agung Adrianto, SKom
MSi dan Ibu Karlina Khiyarin Nisa SKom MT selaku pembimbing. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas
segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, 25 Juli 2013
Hendrik

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN



Latar Belakang




Perumusan Masalah



Tujuan Penelitian



Ruang Lingkup Penelitian



METODE



Perencanaan




Kebutuhan



Analisis dan Desain



Implementasi



Pengujian dan Evaluasi



HASIL DAN PEMBAHASAN




Kebutuhan



Analisis dan Desain



Implementasi



Pengujian dan Evaluasi



SIMPULAN DAN SARAN

11 


Kesimpulan

11 

Saran

11 

DAFTAR PUSTAKA

11 

LAMPIRAN

13

RIWAYAT HIDUP

15

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Iterative model (Basili 1975)
Arsitektur perangkat lunak eBadah
Use case diagram eBadah
Activity diagram eBadah
Mosque data model eBadah
Antarmuka perangkat lunak eBadah
Hasil pengujian fungsi ke-1 dan fungsi ke-2
Hasil pengujian fungsi ke-3 dan fungsi ke-4
Hasil pengujian fungsi ke-5
Hasil tambah data masjid dari MySQL









10 
10 

DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuisioner pengembangan eBadah
2 Class diagram eBadah

12 
14 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat tepat waktu di masjid.
Dengan jumlah sekitar 600 000, masjid adalah tempat ibadah terbanyak di
Indonesia (Kemenag RI 2012). Jumlah tersebut dapat memudahkan muslim
menjalankan shalat tepat waktu di masjid. Namun, menurut hasil survei dengan
kuesioner online oleh peneliti terhadap 43 responden, sebanyak 70% merasa
kesulitan mencari masjid terdekat, khususnya ketika berada di luar tempat tinggal
atau sedang berada di perjalanan. Selain itu, 80% responden menginginkan
adanya layanan informasi yang bisa membantu menemukan masjid terdekat.
Aplikasi berbasis mobile dapat mengatasi permasalahan diatas dengan
menggunakan layanan berbasis lokasi atau location based service (LBS)
(Kushwaha 2011). Komponen LBS meliputi aplikasi, komponen akuisisi posisi,
jaringan telekomunikasi, mobile device, dan service server. LBS membutuhkan
lokasi yang akurat untuk menghasilkan informasi yang berguna dan efektif (Jiang
2006).
Hakim (2007) telah membuat sebuah aplikasi pencarian masjid terdekat
yang diberi nama Praylook menggunakan location based service (LBS) dengan
penentu posisi menggunakan Cell ID. Cell ID merupakan salah satu informasi
yang terdapat pada sinyal base transceiver station (BTS). Namun, aplikasi
tersebut masih berbasis desktop dan rentang akurasi posisi yang belum begitu
akurat, yaitu dari 500 meter sampai 20 kilometer.
Pada tugas akhir ini akan dikembangkan aplikasi berbasis mobile
menggunakan location based service (LBS) dengan komponen akuisisi lokasi
yang lebih akurat, yaitu assisted global positioning system (A-GPS) pada telepon
pintar dengan rentang akurasi 3 meter sampai 20 meter. A-GPS atau assisted
global positioning system (A-GPS) sama dengan GPS, tetapi pada sistem ini ada
bantuan dari BTS dalam penentuan posisi, yaitu jaringan internet dari operator
seluler yang digunakan untuk memperbaiki koordinat atau posisi sehingga
receiver GPS dapat memproses lebih cepat, akurat, dan efisien (Soyoung 2011).
Kemudian pada service server, telah tersedia layanan Google API sebagai
penyedia data masjid terdekat dan rutenya. Google API sendiri membutuhkan
komponen akuisisi lokasi yang akurat untuk menghasilkan informasi lokasi
masjid terdekat yang berguna dan efektif. Oleh sebab itu, akan dikembangkan
aplikasi mobile pada telepon pintar menggunakan Google API yang bisa
memberikan informasi masjid terdekat dan rutenya.

Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan dipecahkan berdasarkan latar belakang di atas,
yaitu sebanyak 70% responden muslim kesulitan mencari masjid terdekat,
khususnya ketika berada di daerah asing atau sedang berada di jalan. Aplikasi
yang telah dikembangkan sebelumnya, yaitu Praylook masih berbasis desktop dan
memiliki rentang akurasi 500 m sampai 20 km.

2

Tujuan Penelitian
Membuat aplikasi Android yang mampu memberikan daftar lokasi masjid
terdekat dan memberikan rute jalan ke setiap masjid tersebut pada Google Maps.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada telepon pintar Android, peta online
Google Maps, akurasi posisi dari A-GPS pada telepon, data masjid didapat dari
Google Place API, dan rute didapat dari Google Direction API.

METODE
Pada penelitian atau tugas akhir ini metode difokuskan pada pengembangan
komponen aplikasi LBS. Metode yang digunakan adalah iterative model. Adapun
tahapan metode ini yaitu perencanaan, kebutuhan, analisis, desain, implementasi,
pengujian, dan evaluasi. Tahapan ini disebut satu iterasi dan berulang sebanyak
iterasi yang diperlukan. Setiap ulangan menghasilkan perangkat lunak versi baru.
Ulangan tersebut berhenti setelah semua kebutuhan pengguna dipenuhi. Ulangan
tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Perencanaan
Pada tahap ini ditentukan sumber daya manusia, job description, dan
scheduling atau penjadwalan. Sumber daya manusia adalah developer atau
pengembang dan reviewer atau pengulas, dan user atau pengguna. Pengembang
adalah aktor yang bekerja membangun perangkat lunak, sedangkan pengulas
adalah aktor yang bekerja mengevaluasi kesesuaian perangkat lunak dengan
kebutuhan.
Kebutuhan

Analisis dan Desain

Perencanaan
Impelementasi

Penyebaran

Evaluasi

Pengujian

Gambar 1 Iterative model (Basili 1975)

3
Pengulas adalah pembimbing tugas akhir sebagai representasi dari pengguna.
Pengulas mengevaluasi perangkat lunak berdasarkan kebutuhan pengguna yang
telah ditentukan. Penjadwalan pengembangan perangkat lunak ditentukan antara
pengembang dan pengulas.
Kebutuhan
Pada tahap kebutuhan, dilakukan pengumpulan data kebutuhan pengguna
untuk kemudian dilakukan pendefinisian dan analisis. Tahap ini menghasilkan
sasaran pengguna, sistem operasi perangkat lunak, dan fungsi-fungsi pada
perangkat lunak. Pengumpulan data kebutuhan pengguna dilakukan melalui survei
menggunakan kuesioner online Google Docs terhadap 43 responden mahasiswa
IPB secara acak.
Analisis dan Desain
Pada tahap analisis dan desain, arsitektur perangkat lunak dan komponen
fungsional perangkat lunak dirancang untuk memenuhi kebutuhuan pada tahap
sebelumnya. Komponen fungsional sendiri terdiri atas diagram pengembangan,
desain database, dan desain antarmuka. Diagram pengembangan yang dibuat
adalah use case diagram dan activity diagram. Use case diagram dikembangkan
untuk menggambarkan fungsi-fungi aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna,
sedangkan activity diagram untuk menggambarkan proses bisnis yang terjadi pada
perangkat lunak. Sistem manajemen basis data yang digunakan adalah SQLite
untuk mengatasi kebutuhan database internal atau lokal dan Google API dan
MySQL untuk mengatasi kebutuhan online data. Pada iterasi selanjutnya, dapat
dirancang dari desain baru atau kelanjutan dari desain sebelumnya. Tahap analisis
dan desain membentuk dasar sistem.
Implementasi
Pada tahap implementasi, ditentukan sumber daya fisik terlebih dahulu,
yaitu perangkat keras dan perangkat lunak pengembangan. Perangkat keras
pengembangan dapat berupa notebook PC, desktop PC dan perangkat pendukung
lainnya, seperti tetikus. Sementara itu, perangkat lunak pengembangan berupa
Software Development Kit (SDK), Integrated Development Environment (IDE),
database designer, dan perangkat lunak desain grafis.
Sumber daya fisik yang telah ditentukan kemudian diintegrasikan dengan
komponen fungsional yang dirancang pada tahap analisis dan desain melalui
kegiatan pemrograman. Kegiatan ini menghasilkan perangkat lunak (deployment)
LBS yang siap diuji.
Pengujian dan Evaluasi
Pada tahap ini, perangkat lunak diuji terlebih dahulu oleh pengembang.
Kemudian, perangkat lunak diuji dan dievaluasi oleh pengulas. Dari kegiatan
tersebut akan ada perubahan atau penambahan persyaratan yang diajukan
pengulas sampai kebutuhan pengguna terpenuhi. Perangkat lunak akan diuji
menggunakan telepon cerdas Android yang memiliki A-GPS.

4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebutuhan
Pada tahap kebutuhan, data kebutuhan pengguna telah dikumpulkan melalui
survei menggunakan kuesioner online Google Docs yang dilakukan peneliti
terhadap 43 responden mahasiswa IPB. Hasilnya, 100% responden ialah muslim,
dan 70% responden kesulitan mencari masjid ketika berada di luar lingkungan
tempat tinggal atau di daerah asing Sebanyak 81% responden membutuhkan
aplikasi atau perangkat lunak untuk mencari masjid terdekat, dan 77% responden
menginginkan aplikasi dikembangkan pada telepon pintar Android. Kemudian,
persentase kebutuhan fitur-fitur yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
1 menampilkan daftar masjid terdekat 86%,
2 menampilkan jarak dan alamat masjid 65%,
3 menampilkan masjid di Google Maps 51%,
4 menampilkan rute ke masjid yang diinginkan 67%, dan
5 menambah data masjid, jika masjid tidak ada 44%.
Dari hasil survei tersebut diambil respon yang memiliki persentase di atas
40%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sasaran pengguna adalah
muslim, pengembangan aplikasi pada platform Android, dan aplikasi memiliki
fitur-fitur yang ditawarkan. Aplikasi ini diberi nama eBadah. Jawaban lengkap
responden dapat dilihat pada Lampiran 1.
Analisis dan Desain
Pada tahap analisis dan desain, telah dibuat arsitektur perangkat lunak,
diagram pengembangan, desain model data, dan antarmuka untuk memenuhi
tahap kebutuhan .
Arsitektur Perangkat Lunak
Arsitektur perangkat lunak LBS ini terdiri atas dua bagian, yaitu apps dan
provider. Bagian pertama, yaitu apps merupakan aplikasi yang memiliki
kemampuan routing, region, location query, directory, positioning, map, dan
location cache. Routing adalah kemampuan menyediakan rute dari posisi
pengguna ke tempat tujuan. Region merupakan kemampuan menentukan
pengguna ada di daerah mana. Location query adalah kemampuan untuk
pencarian suatu lokasi. Directory adalah penyediaan storage untuk penyimpanan
konten pada perangkat lunak. Positioning adalah kemampuan untuk mendapatkan
parameter lokasi pengguna, yaitu latitude dan longitude. Map merupakan
kemampuan untuk menampilkan peta.
Bagian kedua, yaitu provider atau penyedia konten eBadah. Penyedia
konten tersebut, yaitu Google API, SQLite, MySQL dan A-GPS. Google API
terdiri atas Google Maps API sebagai penyedia peta, Google Place API sebagai
penyedia data masjid, dan Google Direction API sebagai penyedia rute dengan
mode driving. Untuk mengatasi data masjid yang belum tersedia di Google Place
API, disediakan bussiness directory provider untuk DBMS SQLite untuk
keperluan pribadi secara offline dan DBMS MySQL untuk keperluan berbagi
dengan pengguna lain secara online. A-GPS sebagai penyedia koordinat posisi

5
pengguna. Untuk lebih jelasnya, arsitektur perangkat lunak eBadah dapat dilihat
pada Gambar 2.
Diagram Pengembangan
1 Use case diagram
Diagram ini menggambarkan fungsi-fungsi perangkat lunak yang bisa
digunakan pengguna. Fungsi-fungsi pada use case diagram perangkat lunak
yang akan dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 3.
2 Activity diagram
Diagram ini menggambarkan proses bisnis perangkat lunak. Proses bisnis
yang dibuat telah disesuaikan dengan fungsi-fungsi pada use case diagram.
Masing-masing proses bisnis pada acitvity diagram dapat dilihat pada
Gambar 4.
Apps

Routing
Bussiness
Directory
Bussinesss
directory
provider

MySQL

Location
Query

Region

Positioning

Map
Provider

SQLite

Route
Provider

Geocode

Map

Location
cache

Places
Provider

Mobile
Positioning
Provider

Google API

Gambar 2 Arsitektur perangkat lunak eBadah

Gambar 3 Use case diagram eBadah

A-GPS

Provider

6

Gambar 4 Activity diagram eBadah
Desain Model Data
Mosque data model terdiri atas Google API Mosque Model dan SQLite &
MySQL Mosque Model. Google API Mosque Model digunakan untuk pemodelan
akses data masjid pada server Google API. Model ini memliki tiga komponen,
yaitu Place, PlaceDetails, dan PlaceList. Komponen Place digunakan untuk
pengaksesan atribut data masjid pada Google Place API, seperti nama masjid,
alamat masjid, nomor telepon masjid, dan koordinat masjid. PlaceDetails
merupakan komponen untuk pengaksesan rincian data masjid. Sedangkan,
PlaceList untuk pengaksesan data masjid secara keseluruhan yang nantinya
ditampilkan dalam bentuk daftar.
SQLite Mosque Model dibuat untuk penambahan data secara offline untuk
penggunaan pribadi pengguna. Sementara itu, MySQL Mosque Model digunakan
untuk penambahan data masjid secara online dan dibuat untuk berbagi data masjid
dengan pengguna lain. Rancangan model data dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Mosque data model eBadah

7
Daftar masjid

Masjid di peta

Rute ke masjid

Tambah data masjid

Gambar 6 Antarmuka perangkat lunak eBadah
Desain Antarmuka Perangkat Lunak
Rancangan antarmuka perangkat lunak yang akan dikembangkan seperti
yang terlihat pada Gambar 6.
Implementasi
Pada tahap ini telah ditentukan sumber daya fisik, yaitu perangkat keras
pengembangan dan perangkat lunak pengembangan. Perangkat keras
pengembangan perangkat lunak, antara lain:
 Prosesor Intel Dual Core 2.0 GHz.
 RAM 3 GB DDR3.
 VGA ATI Radeon 512 MB.
 A-GPS untuk komponen akusisi posisi pada telepon cerdas Samsung
Galaxy Young.
 Kartu SIM Telkomsel untuk jaringan komunikasi GSM.
Perangkat lunak pengembangan sistem, antara lain:
 Sistem operasi Microsoft Windows 7 Professional.
 Integrated Development Environment (IDE) Eclipse Helios.
 SQLite Manager untuk Database Management System (DBMS) SQLite.
 PHPMyAdmin untuk DBMS MySQL.
 Java Development Kit (JDK) dan Java Runtime Environment (JRE) 7.0.
 Android Virtual Device (AVD) dan Android Software Development Kit
(SDK).
Perangkat lunak yang dikembangan berjalan pada perangkat Android versi
2.2 (Froyo) menggunakan bahasa pemrograman Java. Aplikasi ini diberi nama
eBadah. Lingkungan pengembangan aplikasi dioperasikan pada Eclipse Helios.
eBadah project pada Eclipse memiliki struktur yang terdiri atas:
1
Gen berisi R.java. R.java sendiri berisi id alamat widget, class, attribute, dan
drawable.
2
Src berisi apps packages yang terdiri atas com.ipb.ebadah, com.ipb.database,
com.ipb.gpsconnect, com.ipb.googleapi, dan com.ipb.ebadah.rute.
3
Google APIs berisi Android library dan map library.

8
4
5
6
7
8

Android Dependencies berisi eksternal library, seperti annotation, gson, dan
lainnya.
Asset berisi masjid.db sebagai database internal.
Libs berisi fail apk yang ada setiap kali dilakukan deployment. Fail apk
merupakan installer perangkat lunak pada Android.
Res berisi drawable dan layout. Drawable berisi image icon, dan image
antarmuka.
AndroidManifest.xml merupakan fail berisi deskripsi perangkat lunak,
perizinan akses ke hardware telepon pintar, dan daftar acitivity.

Kegiatan pengkodean yang pertama dilakukan ialah pembuatan layout antarmuka aplikasi dengan extensible markup language (XML). Aplikasi ini memiliki
lima layout, yaitu layout beranda, layout list masjid terdekat, layout rincian masjid,
layout isi data masjid, layout masjid pada Google Maps, layout rute ke masjid,
dan layout tambah masjid.
Lima packages berisi class untuk implementasi fungsi-fungsi pada aplikasi
telah dirancang. Lima packages tersebut yaitu, package ebadah, package
googleapi, package rute, package database, dan package gpsconnect. Package
ebadah berisi class activity utama untuk menampilkan daftar masjid terdekat,
menampilkan rincian masjid, dan menampilkan masjid pada Google Maps.
Package googleapi digunakan untuk pemodelan akses data ke Google API,
package rute digunakan untuk pemrosesan rute ke masjid, package gpsconnect
digunakan untuk pengecekan koneksi internet dan A-GPS, dan package database
digunakan untuk tambah data masjid pada SQLite dan MySQL. Uraian lengkap
class yang dibuat dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pengujian dan Evaluasi
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian fungsi-fungsi perangkat
lunak yang dibuat dengan kebutuhan pengguna. Untuk melakukan pengujian,
eBadah dipasang terlebih dahulu pada salah satu telepon pintar dengan sistem
operasi Android, yaitu Samsung Galaxy Young yang memiliki A-GPS. Pengujian
dilakukan bersama oleh pengembang dan pengulas.
Berikut hasil pengujian fungsi-fungsi pada eBadah:
1
menampilkan daftar masjid terdekat telah berfungsi,
2
menampikan alamat masjid dan jaraknya telah berfungsi,
3
menampilkan daftar masjid terdekat pada Google Maps telah berfungsi, dan
4
menampilkan rute ke masjid yang dipilih telah berfungsi.
Empat hasil pengujian fungsi ke-1, fungsi ke-2, fungsi ke-3, dan fungsi ke-4
dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.

9
Daftar masjid terdekat

Alamat masjid

Alamat masjid ke-2

Gambar 7 Hasil pengujian fungsi ke-1 dan fungsi ke-2
Daftar masjid terdekat
pada peta

Rute ke masjid yang
dipilih

Rincian masjid pada
peta

Gambar 8 Hasil pengujian fungsi ke-3 dan fungsi ke-4
Fungsi ke-5 yaitu menambah data masjid ke SQLite dan MySQL telah
berfungsi. Pada menambah data masjid, dapat dilihat bahwa aplikasi berhasil
menggunakan A-GPS untuk mendapatkan posisi atau koordinat telepon cerdas.
Selain itu, penggunaan DBMS MySQL dan DBMS SQLite untuk fungsi tambah
data masjid telah berfungsi dengan baik. Pada sisi online tambah data masjid,
ditambahkan adanya sekenario peran pemeriksa data masjid. Pemeriksa dapat
memverifikasi data masjid melalui pengecekan koordinat masjid ke peta online
Wikimapia. Jika, ada data yang keliru, pemeriksa dapat menghapus data tersebut.
Hasil pengujian fungsi ini dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.

10
Tambah data masjid

Hasil dari SQLite

Hasil dari MySQL

Gambar 9 Hasil pengujian fungsi ke-5

Gambar 10 Hasil tambah data masjid dari MySQL
Tingkat keberhasilan pengembangan perangkat lunak dihitung dari
keberhasilan fungsi-fungsi pada perangkat lunak berjalan sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Dari lima fungsi yang dibutuhkan, seluruhnya telah berjalan
dengan baik, sehingga tingkat keberhasilannya adalah (5/5)*100% = 100%.

11

SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini telah berhasil mengembangkan perangkat lunak LBS pada
Android. Perangkat lunak yang diberi nama eBadah ini menggunakan A-GPS
untuk komponen akuisisi lokasi dan telah memliki fungsi yang dibutuhkan
pengguna. Hasil pengujian menunjukan tingkat keberhasilan pengembangan
perangkat lunak mencapai 100%.
Saran
Perlu ditambahkan API penyedia data masjid terdekat lain, seperti Here API
agar semakin banyak informasi masjid terdekat yang diberikan ke pengguna.
Selain itu, perlu ditambahkan mode rute untuk pejalan kaki dan fitur tracking
lokasi pengguna secara real time saat mengamati rute ke suatu masjid

DAFTAR PUSTAKA
Basili VR, Turner AU. 1975. Iterative enhancement, a practical technique for
software development. IEEE Transactions on Software Engineering,
1(4):390-396.
Hakim L. 2007. Studi dan implementasi Mobile Positioning pada layanan
berbasis lokasi studi kasus Muslim Prayer Time [skripsi]. Bandung (ID):
Institut Teknologi Bandung.
Jiang B, YaoKim XC. 2006. Location-based services and GIS in perspective.
Computer, Environment and Urban Systems, 30(6):712–725.
[Kemenag RI] Kementrian Agama Republik Indonesia. 2012. Jumlah pertumbuhan
masjid di Indonesia rendah. Jakarta (ID): Kemenag RI. [Internet]. [diacu
2013 Mei 20]. Tersedia dari: http://www.republika.co.id/berita/duniaislam/islam-nusantara/12/06/03/m51lw4-pertumbuhan-masjid-di-indonesiarendah
Kushwaha A, Kushwaha V. 2011. Location based services using Android mobile
operating system. IJAET, 14(1):14-20.
Soyoung H, Yu D. 2012. GPS localization improvement of smartphones using
built-in sensors. International Journal of Smart Home, 6(3):1-7.

12
Lampiran 1 Kuisioner pengembangan eBadah

13
Lanjutan

14

Lampiran 2 Class diagram eBadah

15
Lanjutan

16

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Subang pada tanggal 14 Februari 1991 dari pasangan
Darkim dan Siti Anesih. Penulis adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Tahun
2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Subang dan pada tahun yang sama penulis
lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Undangan Seleksi
Masuk IPB dan diterima di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif menjadi anggota Kementerian
PPSDM BEM KM IPB 2010/2011 dan anggota Kementerian Kominfo BEM KM
IPB 2011/2012. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Sistem Pakar pada
tahun ajaran 2012/2013. Penulis aktif mengajar mata kuliah Aljabar Linear dan
Algoritma dan Pemrograman di bimbingan belajar Katalis. Kegiatan lain penulis
adalah mengikuti lomba-lomba dan membentuk startup bernama AppSynthesis.
Penulis pernah menjadi pemenang BBIC National Innovation Competition on
Smart Mobile Ecosystem di Institut Teknologi Bandung tahun 2013, juara favorit
lomba Cipta Aplikasi Edukasi di Universitas Negeri Yogyakarta, dan
mendapatkan peringkat juara ke-2 dalam perlombaan aplikasi Rock Star Dev 2013
kategori New Rock Star Dev pada tahun 2013.