ada di lingkungan masyarakat, selain itu agama juga berfungsi sebagai obat untuk mengatasi frustasi dan juga untuk mengatsi konflik-konflik
yang ada antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Menurut Abdul Aziz Ahya di prilaku keagamaan berdasarkan
peranan dan kegunaan agama bagi kehidupan psikis manusia terbagi menjadi empat yaitu:
1. Sebagai efek, akibat atau kelanjutan proses kimiawi dan fa’ali tubuh.
2. Penyaluaran suatu instink. 3. Pelarian untuk mengatsi konflik.
4. Jawaban atau pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan karena adanya frustasi yang dialami manusia pada berbagai bidang hidupnya.
Abdul Aziz Ahyadi, 2001: 176
3. Kriteria Kepribadian Muslim
Bagi pribadi muslim, nilai-nilai yang dapat membentuknya adalah nilai yang bersumber dari agama Islam karena Islam sendiri menganjurkan
kepada setiap muslim supaya berusaha dengan niat yang suci sehingga tingkah lakunya sesuai dengan tuntunan Islam. Pendidikan agama Islam di
sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan dan
ketaqwaan.
Untuk membentuk anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta berakhlak mulia, ternyata tidak bisa hanya
mengandalkan pada mata pelajaran pendidikan agama yang hanya tiga jam pelajaran atau tiga SKS, tetapi perlu adanya pelaksanaan aktivitas
keagamaan secara terus-menerus dan berkelanjutan di luar jam pelajaran pendidikan agama, baik di dalam kelas atau di luar sekolah bahkan
diperlukan pula kerjasama yang harmonis interaktif diantara warga sekolah dan para tenaga kependidikan yang ada di dalamnya. Ibadah merupakan
perwujudan efektif bagi pengembangan akidah, Islam serta kepercayaan yang sudah dibina. Dalam aktivitas PAI baik formal maupun non formal,
seperti juga bahwa ibadah merupakan perpanjangan iman dan sekaligus sebagai makanan bagi jiwa manusia serta pertumbuhan bagi akarnya.
Muhaimin, 2012 : 59 Karena iman memiliki sifat bertambah dan berkurang, maka ia bertambah kuat serta kokoh dengan ketaatan
beribadahnya. Aktivitas belajar PAI yang meliputi mendengarkan, memandang, membaca, menulis, mengingat, berfikir serta praktek dapat
memperkuat pemahaman agama yang sudah dimiliki oleh anak didik serta dapat bertingkah laku dengan baik terhadap sesama, sehingga mampu
menjadi anak yang taat dalam menjalankan ibadah kepada Allah Swt. Pembentukan kepribadian muslim harus dilakukan pada semua
jenjang pendidikan sesuai dengan proporsinya melalui berbagai pendekatan. Salah satu diantaranya adalah dengan menyampaikan
kebudayaan Islam kepada anak didik. Hal ini mengingat anak didik berada
pada usia menuju baligh, sehingga lebih banyak diberikan materi yang bersifat pengenalan guna menumbuhkan keimanan. Setelah mencapai usia
baligh, materi yang diberikan bersifat Lanjutan Pembentukan, Peningkatan dan Pematangan. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara
dan sekaligus meningkatkan keimanan serta keterikatan dengan syariat Islam. Indikatornya adalah bahwa anak didik dengan kesadarannya
melaksanakan seluruh kewajiban dan mampu menghindari seluruh larangan Allah.
B. Guru Agama Islam Dan Anak Didik 1. Guru Agama Islam