pendekatan ini adalah konsistensi diantara butir–butir pernyataan atau pernyataan dalam suatu instrumen. Reliabilitas diukur dengan uji statistik
cronbach alpha a. Nunally dalam Kurniawanda 2013 menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha
0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak dengan metode komogorov-smirnov Tarigan dan Susanti,
2013. •
Bila uji komogorov-smirnov menunjukkan 0,05 maka data dikatakan distribusi normal.
• Bila uji komogorov-smirnov menunjukkan 0,05 maka data
dikatakan tidak distribusi normal. •
b. Uji multikoleniaritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika
ditemukan adanya multikolinearitas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga Ghozali, 2005 dalam Tarigan
dan Susanti, 2013 yang didasarkan pada nilai tolerance atau nilai VIF.
• Bila niali VIF 10 maka model analisis terjadi
Multikolinearitas •
Bila niali VIF 10 maka model analisis tidak terjadi Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot. Padagrafik plot, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola
yang jelas sertatitik-titik meyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009 dalam
Kurniawanda 2013.
4. Uji Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda, hal ini menunjukkan hubungan korelasi antara kejadian yang satu dengan
kejadian lainnya. Analisis tersebut dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dengan model analisis
sebagai berikut:
Y = A+ B1X1 + B2X2 + B3X3 + e Keterangan :
Y : Kualitas Audit. X1 : Kompetensi.
X2 : Etika Auditor. X3 : Fee udit.
A : Konstanta. B : Koefisien Regresi.
E : Error.
5. Uji Hipotesis a. Uji F
Untuk menguji hipotesis pertama H1 maka dilakukan uji F atau simultan, dimana uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terkait atau dependen.
Kesimpulan yang diambil dalam uji F ini adalah signifikasi α 0,05 atau 5 untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima
atau ditolak Kurniawanda 2013.
b. Uji t
Untuk menguji hipotesis kedua H2 sampai hipotesis kelima H7 maka dilakukan uji t. Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Kesimpulan yang diambil dalam uji t ini signifikasi α 0,05 atau
5 atau keyakinan 95 Kurniawanda 2013.
c. Koefisien Determinasi R
2
nilai koefisien determinasi terdiri antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai R
2
jika mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Tarigan dan Susanti, 2013.