Tabel 1. 3 Indeks Seismmik Formasi Batuan
No. Litologi
Indeks Seismik
1 Formasi Semilir
Tmse 0,4 - 0,7
2 Formasi
Nglanggran Tmn
0,2 - 0,3
3 Endapan
gunungapi muda Qmi
7,0 - 13,8
Sumber: Saputra 2012 Semakin tinggi nilai indeks seismik dari formasi batuan tertentu, maka getaran
gempa akan dirambatkan dengan baik dan memiliki potensi kerusakan yang tinggi.
Hasil pemrosesan beberapa parameter dalam menentukan kerawanan gempabumi menghasilkan peta kerawanan bencana gempabumi di Kecamatan
Piyungan. Sebaran zona rawan gempabumi dari peta kerawanan gempabumi selanjutnya akan digunakan untuk membuat peta risiko dengan memasukkan
parameter kerentanan bangunan.
1.5.10. Analisis Risiko Bencana
Disebutkan dalam buk u “Penaksiran Multi Risiko Bencana di Wilayah
Kepesisiran Perangtritis, 2009 ”, peta merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk kegiatan pengurangan risiko bencana. Peta merupakan gambaran representative permukaan bumi yang di skalakan. Secara umum
manfaat dari peta adalah: a mengetahui jarak dan arah dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga dapat
menunjang proses evakuasi dan proses-proses lain dalam rangka mitigasi bencana,
b dapat menjelaskan kondisi lingkungan suatu daerah dengan cepat dan cakupan area yang luas,
c menyajikan data yang dibutuhkan pengguna peta penentu kebijakan dan pemangku kepentingan, dan
d menentukan usaha atau tindakan yang akan dilakukan di suatu tempat seperti rutejalur evakuasi, sebaran lokasi pengungsian.
Peta dapat memberikan informasi mengenai lokasi-lokasi daerah rawan hingga tingkat risiko bencana, dalam hal ini adalah bencana gempabumi.
Penyusunan peta risiko bencana gempabumi didasarkan atas kondisi bahayabencana dan tingkat kerentanan yang dioverlay sehingga dapat
menampilkan suatu informasi risiko suatu daerah terhadap bencana, dalam penelitian ini adalah bencana gempabumi. Peta bahaya berisikan informasi
tentang daerah rawan bencana gempabumi yang diperoleh dari hasil overlay berbagai parameter sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Informasi tingkat kerentanan dalam penetian ini berfungsi memberikan informasi tentang kerentanan bangunan terhadap bencana gempabumi. Penyajian
tingkat kerentanan bangunan dilakukan berdasar tipe atap dari bangunan. Karakteristik tipe atap bangunan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tipe
diantaranya: tipe joglo, limasan, kampung, cor atau dag. Berdasar tipe atap bangunan yang memiliki kesamaan, dilakukan pengelompokan-pengelompokan.
Pengelompokan yang dimaksud dalam penelitian ini dijelaskan sebagai blok permukimanbangunan.
1.5.11. Penelitian Sebelumnya