Keluarga Bapak I Wayan Windia merupakan keluarga yang tergolong dalam ekonomi rendah. Pak Wayan Windia bekerja sebagai
buruh perkebunan di perkebunan milik orang lain dengan penghasilan yang tidak menentu kurang lebih Rp 1.000.000.000bulan. Penghasilan tersebut
dirasakan kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehingga istrinya Nengah Rawi juga ikut bekerja sebagai buruh perkebunan di perkebunan
milik orang lain dengan penghasilan yang juga tidak menentu yaitu sekitar Rp 600.000bulan. Terkadang juga Ibu Nengah Rawi bekerja sebagai
tukang sapu dib alai banjar untuk menambah penghasilannya.
1.1.2 Pengeluaran Keluarga
- Kebutuhan sehari-hari dan bulanan
Keadaan keluarga dengan ekonomi rendah mengharuskan Bapak Wayan Windia sekeluarga untuk hidup sederhana sehingga keluarga
biasanya mengkonsumsi nasi, sayur, tahu atau tempe saja. Terkadang Pak Wayan Windia mendapatkan makanan dari tetangga apabila ada hari raya.
Terkadang juga Pak Windia mendapatkan makanan dari orang tua atau mertuanya. Keluarga Pak Windia apabila memperoleh penghasilan lebih
atau saat hari raya, keluarga dapat membeli daging ayam atau ikan untuk dikonsumsi. Bapak Wayan Windia saat ini sudah mendapatkan bantuan
beras miskin setiap bulannya sebanyak 15 kg dengan membayar Rp 25.000. Sedangkan kebutuhan beras keluarga Bapak Wayan Windia dikatakan
sebanyak 30 kg dalam sebulan. Bantuan beras ini cukup membantu bagi keluarga Bapak Windia, namun Pak Windia masih harus membeli beras
sekitar 15 kg perbulan.
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Windia adalah sebagai berikut :
a. Pengeluaran setiap hari - Beras 1 kg 10.000
: Rp 10.000hari - Lauk
: Rp 15.000hari
- Sayur bumbu masak : Rp 10.000hari
- Sembahyang : Rp 5.000hari
Total pengeluaran setiap hari Rp. 40.000hari b. Pengeluaran setiap bulan
- Kebutuhan MCK : Rp. 25.000bulan
- Air : Rp 180.000bulan
- Upacara : Rp. 50.000bulan
Total pengeluaran satu bulan Rp. 255.000bulan
Jadi, total pengeluaran keluarga Bapak I Wayan Windia dalam satu bulan adalah Rp. 1.455.000bulan.
- Pendidikan
Pak Windia memiliki dua anak. Anak pertamanya bernama Ni Luh Rimandari berada di kelas 2 SMAN 1 Kintamani. Anaknya yang
pertama mendapatkan beasiswa sehingga tidak dikenakan biaya sekolah baik uang buku maupun uang administrasi lainnya. Anaknya
yang kedua bernama I Made Rakayasa saat ini berada di kelas 3 SMPN 6 Kintamani. Rakayasa juga tidak membayar uang sekolah
perbulannya, dan hanya membayar di awal untuk uang pakaian. Pengeluaran dari segi pendidikan yaitu pada alat-alat perlengkapan
sekolah, uang seragam dan uang jajan untuk setiap harinya.
Perincian untuk pengeluaran pendidikan keluarga Bapak Wayan Windia adalah sebagai berikut :
a. Bekal sekolah : Rp. 10.000hari
Rp. 300.000bulan b. Perlengkapan sekolah
: Rp. 20.000bulan c. Biaya seragam
: Rp. 250.000
- Kesehatan
Selama ini keluarga Bapak Wayan Windia termasuk keluarga yang relatif jarang mengeluh sakit. Keadaan kesehatan Bapak Windia
dan Ibu Nengah Rawi secara umum baik. Namun terkadang keluarga Bapak Windia mengalami batuk, flu dan sakit kepala, namun penyakit
yang paling dominan diderita oleh keluarga Bapak Wayan Windia adalah flu dan batuk. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor cuaca
yang dingin serta seringnya terkena paparan debu terutama debu apabila Pak Windia bekerja di kebun dan membakar sampah.
Dikatakan bahwa jika sakit, keluarga berobat ke Puskesmas Kintamani VI, karena keluarga mempunyai jaminan kesehatan JAMKESMAS.
- Sosial
Bapak I Wayan Windia mempunyai pengeluaran di dalam kegiatan sosial di banjar sebesar Rp. 20.000, namun pengeluaran ini
bersifat insidental atau tidak rutin tiap bulannya, pengeluaran ini masuk ke dalam pengeluaran keluarga tiap bulannya.
-
Pengeluaran Lain-lain
Biaya rutin yang harus di keluarkan dalam sebulan, yaitu Biaya Listrik sebesar Rp. 50.000,00
sedangkan, biaya lain-lain yang tidak
terduga diperkirakan sebesar Rp. 30.000,00 per bulan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa total pengeluaran Pak Windia adalah kurang lebih sebesar Rp. 2.125.000,00 dapat dikatakan antara
pendapatan dan pengeluaran dari keluarga Bapak I Wayan Windia ini tidak seimbang dan tidak mencukupi kebutuhan keluarga karena
pendapatan suami dan istri ini tidak menetap setiap bulannya. Pendapatan maupun pengeluaran dari keluarga ini dapat berubah setiap
harinya tergantung dari pengeluaran ataupun pendapatan yang diterima.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH