Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Kredit Bank

4. Wanprestasi dan Akibat Hukumnya

Menurut R. Subekti, ada 4 bentuk Wanprestasi, yaitu : a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya. b. Melakukan apa yang diperjanjikannya, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikannya. c. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat. d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Tindakan wanprestasi membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan wanprestasi untuk memberikan ganti rugi, sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak ada satu pihak-pun yang dirugikan karena wanprestasi tersebut. Terhadap kelalaian atau kealpaan si berhutang atau debitur diancam dengan hukuman sanksi yaitu : a. Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau debitur atau dinamakan dengan ganti rugi. b. Pembatalan perjanjian atau juga dinamakan pemecahan perjanjian. c. Peralihan resiko.

B. TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT

1. Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Kredit Bank

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti kepercayaan truth atau faith atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Pengertian lain diantaranya : a. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan pada suatu jangka waktu tertentu yang telah disepakati. b. Pengertian tentang kredit dalam Bab I Pasal 1 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang merumuskan, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan uang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” Menurut Gatot Wardoyo dalam Hasanudin Rahman, tulisannya yang berjudul “Sekitar Klausul-klausul Perjanjian Kredit Bank”, perjanjian kredit mempunyai beberapa fungsi, yaitu diantaranya : a. Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang mengikutinya, misalnya perjanjian pengikatan jaminan. b. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban diantara kreditur dan debitur. c. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit. Secara yuridis formal ada 2 dua jenis perjanjian atau pengikatan kredit yang digunakan bank dalam melepas kreditnya, yaitu : a. AktaPerjanjian Kredit Dibawah Tangan yaitu perjanjian pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya yang hanya dibuat diantara mereka kreditur dan debitur tanpa notaris. b. Perjanjian kredit yang dibuat oleh dan dihadapan notaris notariil atau akta otentik, yaitu perjanjian pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya yang hanya dibuat oleh atau dihadapan notaris. Perjanjian kredit pada umumnya terdiri dari 4 empat bagian : a. Judul. Dalam praktek, judul yang dipergunakan oleh setiap hal berlainan, misal Perjanjian Kredit. b. Komparasi Komparasi adalah bagian dari suatu akta yang memuat keterangan tentang orangpihak yang bertindak mengadakan perbuatan hukum. c. Isi Isi merupakan bagian dari perjanjian kredit yang didalamnya dimuat hal- hal yang diperjanjikan oleh para pihak. d. Penutup Merupakan bagian dimuatnya domisili hukum para pihak, tanggal perjanjian ditandatangani, dan tanggal mulai berlakunya perjanjian.

2. Isi dan Bentuk Perjanjian Kredit

Dokumen yang terkait

DPENY Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia.

0 2 15

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia.

0 4 13

PENDAHULUAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia.

0 4 14

JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT (STUDI PENYELESAIAN WANPRESTASI DI KOPERASI Jaminan Fidusia DalamPerjanjian Kredit Studi Tentang Penyelesaian WanprestasiDi Koperasi Simpan Pinjam Manunggal Makmur Di Surakarta.

0 1 26

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Tinjauan Tentang Penyelesaian Wanprestasi Atas Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Di Pd Bpr Bank Boyolali.

0 2 13

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Tinjauan Tentang Penyelesaian Wanprestasi Atas Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Di Pd Bpr Bank Boyolali.

0 1 13

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Tinjauan Tentang Penyelesaian Wanprestasi Atas Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Di Pd Bpr Bank Boyolali.

0 1 21

SKRIPSI Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus Di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Blora).

0 3 12

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA (Studi kasus di PT. Mandiri Tunas Finance).

0 2 10

PENDAHULUAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA (Studi kasus di PT. Mandiri Tunas Finance).

0 1 13