Tujuan Pemecahan Masalah Pembatasan Masalah

it also can be done to improve the work methods of filling the gloves by arranging the alternate work schedules between the operator I and II job rotation. Keywords : Repetitive, Occupational Repetitive Action OCRA Cheklist, Risk factors 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Untuk melakukan penilaian faktor risiko kerja terhadap operator dengan jenis pekerjaan yang repetitif berulang, dapat digunakan metode Occupational Repetitive Action OCRA. Metode OCRA dikembangkan sejak tahun 1996 oleh Enrico Occhipiniti dan Daniela Colombini yang bekerja untuk unit penelitian Ergonomics of Postures and Movement EPM di Milan, Italia. Metode ini digunakan untuk menganalisis faktor risiko kerja operator akibat adanya pekerjaan yang berulang, tenaga yang digunakan, postur kerja yang tidak ergonomis, periode pemulihan, dan faktor lain yang didefinisikan sebagai “faktor-faktor tambahan”. Sebagian besar konsep metode OCRA didasarkan pada dokumen konsensus yang dikeluarkan oleh panitia teknis International Ergonomics Association IEA tentang cidera musculoskeletal musculoskeletal disorders . PT. X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran sarung tangan karet. Dalam proses produksinya, PT. X memiliki karyawan di bagian pengepakan yang bekerja secara manual menggunakan anggota tubuh dengan frekuensi pengulangan repetitif dalam jumlah tertentu. Kondisi ini merupakan hal yang penting untuk diperhatikan agar para karyawan yang bekerja sebagai operator pengepakan dapat bekerja secara efektif, aman, nyaman, sehat, dan efisien karena pekerjaan yang repetitif memiliki beberapa faktor risiko yang dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada operator. Efek negatif yang sering ditimbulkan dari kegiatan packing adalah sakit tulang belakang bawah low back pain dan peregangan otot over exertion serta menyebabkan penurunan kinerja operator. 1.2. Pokok Permasalahan Pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana melakukan analisis faktor risiko kerja terhadap pekerjaan yang berulang dengan menggunakan metode OCRA Cheklist? 2. Apa saja faktor dominan yang menyebabkan risiko kerja operator pada bagian pengepakan? 3. Bagaimana kesesuaian antara kondisi metode kerja bagian pengepakan dengan hasil yang diperoleh dari OCRA Cheklist?

1.3. Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan yang ingin dicapai dari pemecahan masalah tersebut adalah: 1. Mengetahui penggunaan metode OCRA Cheklist dalam analisis faktor risiko kerja khususnya pekerjaan yang berulang repetitif. 2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan risiko kerja terhadap operator di bagian pengepakan. 3. Memperoleh nilai risiko kerja dan kategori zona OCRA Cheklist sebagai gambaran mengenai kondisi metode kerja pengepakan yang digunakan selama ini di PT. X.

1.4. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan terhadap masalah yang akan dipecahkan adalah: 1. Penelitian dilakukan terhadap operator di bagian pengepakan sarung tangan PT. X dengan kemasan etiket yang berbentuk tube tabung. Universitas Sumatera Utara 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode OCRA Cheklist . 3. Analisis yang dilakukan adalah analisis faktor risiko kerja operator sesuai dengan konsep yang digunakan dalam metode OCRA Cheklist . 2. Landasan Teori 2.1. Keluhan Musculoskeletal Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat rentan mengalami gangguan musculoskeletal . Keluhan musculoskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit Dewi, 2008: 36. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligemen, dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan Musculoskeletal Disorsders MSDs atau cidera pada sistem musculoskeletal . Apabila pekerjaan berulang tersebut dilakukan dengan cara yang nyaman, sehat, dan sesuai dengan standar yang ergonomis, maka tidak akan menyebabkan gangguan musculoskeletal dan semua pekerjaan akan berlangsung dengan efektif dan efisien. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadi keluhan musculoskeletal adalah sebagai berikut: 1. Peregangan otot yang berlebihan. 2. Aktivitas berulang. 3. Sikap kerja tidak alamiah.

2.2. Metode Occupational Repetitive