Usulan Perbaikan Sarung Tangan Operasi Menggunakan Kansei Engineering, Quality Function Deployment (QFD) dan Analytic Network Process (ANP)
USULAN PERBAIKAN SARUNG TANGAN OPERASI
MENGGUNAKAN
KANSEI ENGINEERING
,
QUALITY FUNCTION
DEPLOYMENT
DAN
ANALYTIC NETWORK PROCESS
DI PT. SHAMROCK MANUFACTURING CORPORA.
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
NAQASYA ASYRORI S 090403013
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
(2)
USULAN PERBAIKAN SARUNG TANGAN OPERASI
MENGGUNAKAN
KANSEI ENGINEERING
,
QUALITY FUNCTION
DEPLOYMENT
DAN
ANALYTIC NETWORK PROCESS
DI PT. SHAMROCK MANUFACTURING CORPORA.
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
NAQASYA ASYRORI S 0 9 0 4 0 3 0 1 3
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
(Ir. Rosnani Ginting, MT) (Ikhsan Siregar, ST, M.Eng)
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.
Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas sarjana ini adalah “Usulan Perbaikan Sarung Tangan Operasi Menggunakan Kansei Engineering, Quality Function Deployment (QFD) dan Analytic Network Process (ANP) ”.
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, maka penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembacanya.
Medan, April 2014 Penulis,
(4)
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur dan terimakasih penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk merasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah membimbing penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.
Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini.
2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
3. Bapak Ikhsan Siregar, ST, M.Eng selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
4. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT selaku Pembanding atas waktu, pengarahan dan masukan kepada penulis sehingga laporan ini dapat lebih baik lagi.
5. Ibu Ir. Anizar, M.Kes selaku Pembanding atas waktu, pengarahan dan masukan kepada penulis sehingga laporan ini dapat lebih baik lagi.
(5)
6. Bapak Ridho Yasir, SH. selaku Pembimbing Lapangan di PT. Shamrock Manufacturing Corpora yang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian.
7. Ayahanda Drs. H. M. Yasin Sidabutar, M.Si dan Ibunda Hj. Nilam Cahaya Hasibuan, M.Pd yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril, doa, maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari tidak dapat membalas segala kebaikan dan kasih sayang dari keduanya, oleh karena itu izinkanlah penulis memberikan karya ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta
8. Kakak saya dr. Nurul Hadina Sidabutar, abang saya Nilvan Yasri Sidabutar, SE. Dan adik saya Muhammad Sufi Sidabutar dan Tarida Yanti Nasution yang selalu mendukung baik waktu, moril, materil, semangat, dan doanya sehingga mendukung penulis untuk secepatnya menyelesaikan laporan ini.
9. Staff pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Bang Nurmansyah, Kak Dina,Bang Ridho, Kak Rahma dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.
10. Tim Kansei Engineering Musthofa, Wildan, Andri dan Johan dan Tim PT. Shamrock Maysarah yang telah banyak berdiskusi dan memberikan masukan kepada penulis 11. Semua teman angkatan 2009 di Departemen Teknik Industri USU yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis pada saat penelitian, Ozi, Al, Ridho, Yoan, Yoga, Azhar, Mandala, Arsyad, Musthofa, wildan, Alfin, Rozi, Teguh, Dea, ina, Anggel, Maysarah, Nadia.
13. Abang dan kakak, Teman-teman dan adik-adik di Laboratorium Pengukuran dan Statistik bg Fahri, ST, bg Erin, ST, bg Surya, ST, Bg Chani, ST, bg Herianto, ST,
(6)
Kak Ita, ST, Anggel, ST, Dea, ST, Ina, ST, Musthofa, Yoan, Rois, Yuni, Tari, Lisa, Dira, Adel, Wahyu, Chaidir, Solihin, Randi, Dian dan Nanda. Tata Letak Pabrik yang mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
14. Kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih. Kiranya laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, April 2014
(7)
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
ABSTRAK ... xxii
I PENDAHULUAN ... I-1
1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Rumusan Masalah ... I-3 1.3 Tujuan dan Manfaat ... I-3 1.4 Batasan dan Asumsi Masalah ... I-4 1.5 Sistematika Penulisan ... I-5
(8)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1
2.1 Sejarah Singkat PT. Shamrock Manufacturing Corpora ... II-1 2.2 Ruang Lingkup Badan Usaha ... II-1 2.3 Visi dan Misi Perusahaan ... II-2 2.4. Letak Geografi ... II-3 2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan ... II-3 2.5.1. Struktur Organisasi ... II-3 2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5 2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja pada Perusahaan ... II-5 2.5.4. Jam Kerja ... II-6 2.5.5. Sistem Pengupahan dan Penyediaan Fasilitas. ... II-7 2.6. Standar Mutu Sarung Tangan Karet ... II-8
III LANDASAN TEORI ... III-1
3.1 Kansei Engineering ... III-1 3.1.1. Pengertian Kansei Engineering ... III-1 3.1.2. Metode Kansei Engineering ... III-3 3.1.3. Conjoint Analysis ... III-6 3.2 Quality Function Deployment (QFD) ... III-7 3.2.1 House of Quality (HoQ) ... III-8
(9)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
3.3 Analytic Network Process (ANP) ... III-11 3.4 Kuesioner ... III-15 3.5 Metode Sampling ... III-16 3.5.1. Populasi, Elemen dan Sampel ... III-16 3.5.2. Probability Sampling ... III-17 3.5.3. Non Probability Sampling ... III-19 3.6 Validitas Data ... III-21 3.7 Reliabilitas Data ... III-22
IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian... IV-1 4.2 Jenis Penelitian ... IV-1 4.3 Objek Penelitian ... IV-1 4.4 Variabel Penelitian ... IV-2 4.5 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-2 4.6 Definisi Variabel Operasional ... IV-3 4.7 Rancangan Penelitian ... IV-3 4.8 Sumber Data ... IV-6 4.9 Metode Pengumpulan Data ... IV-7
(10)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
4.10 Instrumen Penelitian ... IV-7 4.10.1. Variabel Kuesioner ... IV-7 4.11 Populasi dan Sampel ... IV-8 4.12 Pengolahan Data ... IV-10
V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1
5.1 Pengumpulan Data ... V-1 5.1.1. Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner ... V-1 5.1.2. Rekapitulasi Kuesioner Pendahuluan ... V-1 5.1.3. Rekapitulasi Kuesioner Semantic Differential (Kansei) .... V-2 5.1.4. Rekapitulasi Kuesioner Derajat Kepentingan ... V-17 5.1.5. Rekapitulasi Kuesioner Karakteristik Teknis ... V-20 5.1.6. Rekapitulasi Kuesioner ANP ... V-20 5.2 Pengolahan Data... V-25 5.2.1 Pengolahan dengan Metode Kansei Engineering ... V-25 5.2.1.1 Penetapan Tujuan ... V-25 5.2.1.2 Pengumpulan Kata Kansei... V-25 5.2.1.3 Penetapan Skala Semantic Differential dari Kata
Kansei ... V-26 5.2.1.4 Pengumpulan Produk Sampel ... V-27 5.2.1.5 Pengurutan Spesifikasi Kategori ... V-27
(11)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
5.2.1.6 Evaluasi Eksperimen ... V-28 5.2.1.7 Analisis Statistik ... V-28 5.2.1.8 Interpretasi dari Data yang dianalisis ... V-33 5.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... V-35 5.2.2.1 Uji Validitas Data ... V-35 5.2.2.2 Uji Reliabilitas Data ... V-43 5.2.3 Membangun Matriks House of Quality (HOQ) ... V-60 5.2.3.1 Identifikasi Kebutuhan Konsumen ... V-45 5.2.3.2 Penentuan Tingkat Kepentingan Konsumen ... V-46 5.2.3.3 Penentuan Karakteristik Teknik ... V-46 5.2.3.4 Penetapan Hubungan Antara Karakteristik
Teknis ... V-47 5.2.3.5 Penetapan Hubungan Antara Karakteristik Teknik
dengan Kebutuhan Konsumen Menggunakan Analytic Network Process (ANP) ... V-48 5.2.3.6 Penyusunan Matriks House of Quality (HoQ) . V-55
(12)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ... VI-1
6.1 Analisis Usulan Perbaikan Sarung Tangan Operasi dengan
Metode Kansei Engineering ... VI-1 6.2 Analisis House Of Quality ... VI-3 6.2.1. Analisis Quality Function Deployment (QFD) ... VI-3 6.2.2. Analisis Pembobotan ANP. ... VI-5
6.2.3 Analisis Quality Function Deployment (QFD) dengan Analytic Network Process (ANP) pada House Of Quality ... VI-7
VIII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1
7.1 Kesimpulan ... VI-1 7.2 Saran ... VI-2
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(13)
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
1.1. Data Keluhan Perawat Bedah terhadap Sarung Tangan Operasi I-2 2.1. Jumlah Karyawan PT. Shamrock Manufacturing Corpora. ... II-5 2.2. Jam Kerja Karyawan Kantor ... II-6 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik... II-7 2.4. Jam Kerja Bagian Keamanan. ... II-7 2.5. Persyaratan AQL ... II-9 2.6. Spesifikasi dan Jenis Sarung Tangan PT. Sahmrock Manufacturing
Corpora ... II-9 3.1. Skala Fundamental ANP dan AHP ... III-12 3.2. Random Indeks (RI) ... III-14 4.1. Defenisi Variabel Operasional ... IV-3 5.1 Rekapitulasi Kuesioner Pendahuluan ... V-2 5.2 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 1 ... V-3 5.3 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 2 ... V-4 5.4 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 3 ... V-6 5.5 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 4 ... V-7 5.6 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 5 ... V -9 5.7 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 6 ... V -10
(14)
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.8 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 7 ... V -12 5.9 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 8 ... V -13 5.10 Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 9 ... V -15 5.11. Rekapitulasi Kuesioner Kansei Kategori 10 ... V -16 5.12 Rekapitulasi Kuesioner Tertutup ... V -18 5.13 Karakteristik Teknik Produk Sarung Tangam Operasi ... V -20 5.14. Rekapitulasi Kuesioner ANP ... V-21 5.15. Pengumpulan Kata Kansei ... V-25 5.16. Skala Semantic Differential ... V-27 5.17 Pengurutan Item dan Kategori Sarung Tangan Operasi ... V -27 5.18 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rata-rata ... V -29 5.19 Hasil Transpose Item dan Kategori Terhadap Kansei Words .... V -30 5.20 Nilai Utilitas Kuesioner Kansei ... V -32 5.21 Pemilihan Modus untuk Setiap Item dan Kategori ... V-34 5.22 Tabulasi Frekuensi Jawaban Responden pada Kuesioner
Tertutup ... V -36 5.23 Nilai Densitas dari Tabel Ordinat Kurva Normal Baku ... V-38 5.24 Skala Interval dari Data Ordinal ... V-40 5.25 Perhitungan Nilai Korelasi Atribut 1 ... V-41 5.26 Rekap Perhitungan Validitas setiap Atribut ... V-43 5.27 Perhitungan Varians Tiap Butir ... V-44
(15)
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.28 Hasil Kebutuhan Konsumen ... V-45 5.29 Tingkat Kepentingan Konsumen... V-46 5.30 Karakteristik Teknik Produk Sarung Tangan Operasi ... V-47 5.31 Penjumlahan Kolom Matriks Perbandingan Sarung Tangan operasi
dengan Karet Sintetis terhadap Karakteristik Teknik. ... V-49 5.32 Bobot Parsial Sarung Tangan Operasi dengan Karet Sintetis terhadap
Karakteristik Teknik... V-50 5.33 Rekapitulasi Perhitungan Konsistensi ... V-51 5.34 Supermatrix ... V-53 5.35. Limiting Supermatrix ... V-53 5.36. Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesulitas ... V-56 5.37. Rekapitulasi Perhitungan Perkiraan Biaya ... V-58 5.38. Derajat Kepentingan Karakteristik Teknik ... V-58 5.39. Penentuan Tingkat Kesulitan, Perkiraan Biaya dan Derajat
Kepentingan ... V-59 6.1 Atribut Sarung Tanagn Operasi Sebelum dilakukan Usulan
Perbaikan ... VI-1 6.2 Atribut Terpilih ... VI-2 6.3. Hasil QFD ... VI-4 6.4. Hasil Pembobotan ANP ... VI-5
(16)
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1 Struktur Organisasi PT. Shamrock Manufacturing Corpora .... II-4 3.1 Semantic Differential For Kansei ... III-2 3.2 Diagram Kansei Engineering Tipe I ... III-4 3.3 House of Quality ... III-9 3.4 (a) Liner (b) Non Linier ... III-11 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-2 4.2 Blok Diagram Langkah-langkah Penelitian ... IV-5 4.3 Blok Diagram Pengolahan Data ... IV-13 4.4 Diagram Alir Kansei Engineering ... IV-13 4.5 Diagram Quality Function Deployment ... IV-14 4.6 Diagram Alir Analytic Network Process ... IV-14 4.7. Model Analytic Network Process ... IV- 5.1 Kata Kansei Terpilih ... V-26 5.2 Hubungan Antar Karakteristik Teknik ... V-48 5.3 Matriks Antara Karakteristik Teknis dengan Kebutuhan
Konsumen ... V-55 5.4 House of Quality ... V-60
(17)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
1. Tabel Korelasi Product Moment... L.1 2. Tabel Random Index ... L.2 3. Tabel Kurva Normal ... L.3 4. Kuesioner Pendahuluan ... L.4 5. Kuesioner Kansei Engineering ... L.5 6. Kuesioner Tingkat Kepentingan ... L.6 7. Kuesioner Karakteristik Teknik ... L.7 8. Kuesioner ANP ... L.8 9. Form Tugas Akhir ... L.9 10. Surat Penjajakan ... L.10 11. Surat Balasan Perusahaan ... L.11 12. Surat Keputusan Tugas Akhir... L.12 13 Lembar Asistensi Dosen ... L.13 14 Lembar Asistensi Perusahaan ... L.14
(18)
ABSTRAK
Jumlah penduduk rumah tangga yang semakin meningkat dan tingginya persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produk
spring bed. Penurunan penjualan spring bed PT. Ocean Centra Furnindo diakibatkan adanya keluhan konsumen dimana perancangan produk tersebut kurang sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Perancangan produk spring bed yang sesuai dengan
voice of customer menjadi satu kunci keberhasilan dalam pengembangan produk pada metode Kansei Engineering. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan atribut karakteristik produk dimana responden diminta untuk mengisi perasaan ataupun citra mereka terhadap kata-kata kansei (kansei words). Metode Kansei Engineering
menghasilkan 6 atribut utama seperti ukuran panjang dan lebar spring bed, ketebalan foam matras pada spring bed, variasi warna pada spring bed, bahan utama yang digunakan pada divan ataupun sandaran spring bed, bentuk ujung pada sandaran ataupun divan serta fungsi tambahan yang ditambahkan pada produk spring bed 6 feet. Metode
quality function deployment menterjermahkan keinginan konsumen (voice of customer) tersebut terhadap karakteristik teknis pada proses produksi. Densitas busa (5), kesesuaian dimensi dan maintainable design merupakan bagian dari karakteristik teknis yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi dibandingkan dengan karakteristik teknis lainnya. Ketiga karakteristik tersebut dibagi hingga ke level 2 dan kemudian dipetakan (mapping) sampai matriks tersebut berbentuk triangular matrix ataupun uncoupled atau decoupled design. Nilai konten informasi aktual perusahaan didapatkan sebesar 0,01246 sedangkan nilai konten informasi desain didapatkan sebesar 0,23958 yang menandakan bahwa terjadi peningkatan nilai konten informasi sebesar 0,22712 yang menunjukkan bahwa desain telah meningkat dan sesuai dengan kebutuhan functional requirements
dibandingkan dengan kondisi aktual pada saat ini.
Kata Kunci: Kansei Engineering, QFD, Axiomatic Design, Usulan Perbaikan Rancangan.
(19)
Abstract : PT . Shamrock Manufacturing Corpora is a manufacturing company engaged in the manufacture of surgical gloves . As a manufacturer of surgical gloves , in an effort to meet the demand of the customers , the company strives to always apply that product quality is the basic factor of the consumer 's decision to choose to use a manufactured product . This is because the quality of contributing value to the consumer and affect consumer choice . This study aims to gain improvement using the proposed approach of the 3 methods , Kansei Engineering , Quality Function Deployment ( QFD ) and Analytical Network Process ( ANP ) . Kansei Engineering method produces 5 attributes surgical gloves is the main ingredient of synthetic rubber , talcum powder without additives , sizes vary gloves , gloves peppermint scent and color gloves diverse . While the results of QFD and ANP were obtained relationship between the needs of consumers with the technical characteristics of where the difficulty level and the highest cost estimates is the quality of raw materials and chemicals disperse , Cougulant Oven temperature , the temperature on the dyeing process ( Dipping ) and revocation thoroughness of the mold . The highest interest to lowest degree that is precision mixing process ( Compounding ) , the quality of raw materials and chemical dispersion , the temperature on the dyeing process ( Dipping ) , the accuracy of washing gloves , Cougulant Oven temperature , revocation thoroughness of mold , mold variance , and the accuracy of the mold wash.
Keywords : Surgical Gloves , Kansei Engineering , QFD , ANP , Proposed Improvements customer.
(20)
ABSTRAK
Jumlah penduduk rumah tangga yang semakin meningkat dan tingginya persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produk
spring bed. Penurunan penjualan spring bed PT. Ocean Centra Furnindo diakibatkan adanya keluhan konsumen dimana perancangan produk tersebut kurang sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Perancangan produk spring bed yang sesuai dengan
voice of customer menjadi satu kunci keberhasilan dalam pengembangan produk pada metode Kansei Engineering. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan atribut karakteristik produk dimana responden diminta untuk mengisi perasaan ataupun citra mereka terhadap kata-kata kansei (kansei words). Metode Kansei Engineering
menghasilkan 6 atribut utama seperti ukuran panjang dan lebar spring bed, ketebalan foam matras pada spring bed, variasi warna pada spring bed, bahan utama yang digunakan pada divan ataupun sandaran spring bed, bentuk ujung pada sandaran ataupun divan serta fungsi tambahan yang ditambahkan pada produk spring bed 6 feet. Metode
quality function deployment menterjermahkan keinginan konsumen (voice of customer) tersebut terhadap karakteristik teknis pada proses produksi. Densitas busa (5), kesesuaian dimensi dan maintainable design merupakan bagian dari karakteristik teknis yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi dibandingkan dengan karakteristik teknis lainnya. Ketiga karakteristik tersebut dibagi hingga ke level 2 dan kemudian dipetakan (mapping) sampai matriks tersebut berbentuk triangular matrix ataupun uncoupled atau decoupled design. Nilai konten informasi aktual perusahaan didapatkan sebesar 0,01246 sedangkan nilai konten informasi desain didapatkan sebesar 0,23958 yang menandakan bahwa terjadi peningkatan nilai konten informasi sebesar 0,22712 yang menunjukkan bahwa desain telah meningkat dan sesuai dengan kebutuhan functional requirements
dibandingkan dengan kondisi aktual pada saat ini.
Kata Kunci: Kansei Engineering, QFD, Axiomatic Design, Usulan Perbaikan Rancangan.
(21)
Abstract : PT . Shamrock Manufacturing Corpora is a manufacturing company engaged in the manufacture of surgical gloves . As a manufacturer of surgical gloves , in an effort to meet the demand of the customers , the company strives to always apply that product quality is the basic factor of the consumer 's decision to choose to use a manufactured product . This is because the quality of contributing value to the consumer and affect consumer choice . This study aims to gain improvement using the proposed approach of the 3 methods , Kansei Engineering , Quality Function Deployment ( QFD ) and Analytical Network Process ( ANP ) . Kansei Engineering method produces 5 attributes surgical gloves is the main ingredient of synthetic rubber , talcum powder without additives , sizes vary gloves , gloves peppermint scent and color gloves diverse . While the results of QFD and ANP were obtained relationship between the needs of consumers with the technical characteristics of where the difficulty level and the highest cost estimates is the quality of raw materials and chemicals disperse , Cougulant Oven temperature , the temperature on the dyeing process ( Dipping ) and revocation thoroughness of the mold . The highest interest to lowest degree that is precision mixing process ( Compounding ) , the quality of raw materials and chemical dispersion , the temperature on the dyeing process ( Dipping ) , the accuracy of washing gloves , Cougulant Oven temperature , revocation thoroughness of mold , mold variance , and the accuracy of the mold wash.
Keywords : Surgical Gloves , Kansei Engineering , QFD , ANP , Proposed Improvements customer.
(22)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan perusahaan dalam upaya mempertahankan dan menjaga kestabilan bisnisnya, maka perusahaan tersebut membutuhkan strategi dan taktik bisnis yang baik. Salah satu penerapan strategi dan taktik bisnis yang baik adalah perusahaan manufaktur harus berorientasi pada kebutuhan konsumen sehingga dapat menghasilkan produk yang bermutu.
PT. Shamrock Manufacturing Corpora merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan sarung tangan operasi. Sebagai produsen dari sarung tangan operasi, dalam upaya memenuhi permintaan terhadap konsumennya, perusahaan berupaya agar selalu menerapkan bahwa mutu produk adalah faktor dasar keputusan konsumen untuk memilih menggunakan suatu produk manufaktur. Hal ini dikarenakan mutu memberikan pengaruh terhadap pilihan konsumen dalam memilih suatu produk.
Sarung tangan operasi merupakan salah satu instrumen atau alat operasi yang paling vital kegunaannya dalam proses bedah di rumah sakit. Sarung tangan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen akan mempengaruhi kinerja dari paramedis dalam melakukan kegiatan operasi.
Permasalahan yang terjadi adalah perawat sebagai pengguna sarung tangan operasi mengalami keluhan selama penggunaan. Berikut ini hasil wawancara terhadap keluhan perawat dapat dilihat pada tabel 1.1. berikut:
(23)
Tabel 1.1. Data Keluhan Perawat Bedah terhadap Sarung Tangan Operasi.
No Keluhan Jumlah
1 Alergi pada kulit tangan perawat/ Gatal- gatal 15
2 Mudah sobek 3
3 Ukuran sarung tangan tidak sesuai 5
4 Tidak Nyaman digunakan 3
5 Bau yang tidak sedap 10
6 Perubahan struktur kulit pada pemakaian rentang waktu
yang lama 5
Sumber: Hasil Pengumpulan Data / Wawancara
Keluhan penggunaan sarung tangan oleh perawat mengakibatkan kerugian bagi PT. SMC. Masalah dari sarung tangan operasi akan diperbaiki dengan usulan perbaikan sarung tangan operasi berdasarkan kebutuhan emosional konsumen untuk meningkatkan mutu produk. Peningkatan mutu dilakukan dengan menggunakan metode kansei engineering. 1Kansei engineering mengumpulkan informasi afektif dari sebuah produk dan kemudian menggunakan metode statistik matematika untuk mengidentifikasi solusi desain yang sesuai dengan nilai afektif untuk mendapatkan kebutuhan emosional terhadap atribut produk sarung tangan operasi, yang diintegrasikan dengan metode 2Quality Functions Development (QFD) dan Analytic Network Process (ANP) untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam karakteristik teknis untuk peningkatan mutu produk.
1
Simon Schutte dkk, 2010. Integration Of Affective Engineering in Product Development Proceses. Royal Institute Of Technology, Stockholm.
2
(24)
QFD-1.2. Perumusan Permasalahan
Penelitian yang dibahas yaitu mengenai penyusunan kebutuhan emosional perancangan sarung tangan operasi berdasarkan keluhan perawat terhadap sarung tangan operasi sebagai usulan perbaikan kepada pihak PT. Shamrock Manufacturing Corpora.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan utama dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini yaitu memberikan Usulan perbaikan sarung tangan operasi sesuai dengan keinginan konsumen dengan menggunakan Kansei Engineering serta kombinasi Quality Function Development (QFD) dan Analytic Network Process (ANP).
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan kebutuhan emosional konsumen dengan menggunakan Kansei Engineering.
2. Menentukan tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknik produk sarung tangan operasi dengan menggunakan dengan Quality Function Development (QFD).
3. Menghasilkan derajat kepentingan dari karakteristik teknik produk sarung tangan operasi menggunakan Analytic Network Process (ANP).
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa
(25)
Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan displin ilmu khususnya ilmu teknik industri di dalam perusahaan dan membandingkannya dengan teori yang ada.
2. Manfaat bagi perusahaan
a. Memberikan pandangan persepsi konsumen terhadap produk perusahaan b. Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing
perusahaan
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.
1.4. Batasan dan Asumsi Masalah.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dilakukan pada produk Sarung tangan Operasi
2. Penelitian dilakukan kepada perawat pemakai sarung tangan operasi di kamar bedah RSUP dr. Pirngadi Medan.
3. Teknik Kansei Engineering yang digunakan teknik kansei Engineering type I. 4. Langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan metode Kansei
(26)
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Anggota populasi adalah pengguna sarung tangan operasi dan mengisi kuesioner dengan baik dan benar.
2. Responden tidak dipengaruhi oleh pihak lain saat memberikan jawaban pada kuesioner.
3. Interpretasi responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner sama dengan yang dimaksud peneliti.
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah yang mendasari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi dan batasan yang digunakan dalam penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, fasilitas layanan, struktur organisasi dan uraian tugas.
Bab III Landasan Teori, menguraikan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. Sumber teori atau literatur yang digunakan berupa buku, jurnal penelitian dan tugas sarjana mahasiswa yang pernah mengangkat topik permasalahan yang sama.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan yaitu meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
(27)
objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, definisi variabel operasional, instrumen penelitian, serta langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, mengumpulkan data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam memecahkan masalah. Data-data berkaitan dengan objek penelitian dilaksanakan dengan kuesioner tertutup, yang kemudian data tersebut akan diolah sesuai dengan prosedur pengolahan data. Pengolahan data dilaksanakan mulai dari tabulasi hasil kuesioner, pengujian validitas dan reliabilitas data, pengkategorian atribut dengan Kansei Engginering, pembobotan dengan ANP (Anlaytic Network Process) dan pengembangan matriks house of quality untuk mendapatkan rancangan perbaikan.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menguraikan hasil pengolahan data serta mengalisis hasil pengolahan data.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, kesimpulan memberikan hasil yang ditunjukkan oleh penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Saran-saran berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.
(28)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat PT. Shamrock Manufacturing Corpora
PT. Shamrock Manufacturing Corpora, berstatus PMDN, berdiri sejak tahun 1989. PT Shamrock bergerak dibidang industri sarung tangan karet. Bahan baku utama adalah latex dengan beberapa jenis bahan penolong seperti: karton sebagai bahan pembungkus, gas alam sebagai bahan bakar dan beberapa jenis bahan kimia lain, seperti: ZnO, ZDBc, ZDEc, TIO2, CornStrach.
Pada tahun 1991 dimulailah produksi komersil dengan kapasitas awal 73.440.000 pasang/ tahun dengan jumlah tenaga kerja 250 orang. Pada tahun 1993 perusahaan melakukan perluasan hingga akhir 2003, kapasitas produksi menjadi 380.000.000 pasang/tahun dengan tenaga kerja lokal sebanyak 2000 orang dan memakai tenaga kerja asing sebanyak 1 orang.
Pada saat ini permintaan sarung tangan dunia masih belum menunjukkan penurunan, namun dengan ahrga jual sarung tangan tersebut juga tidak menunjukkan peningkatan sehingga secara prospek penjualan sarung tangan masih cukup bagus. Disisi lain harga bahan baku terutama latex terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. SMC bergerak dalam bidang industri pembuatan sarung tangan dari karet (latex) dimana bahan baku berasal dari PT. Saparindo Hevea Nusantara.
(29)
Proses Produksi dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen antara lain Indonesia, Amerika, Australia, Jepamg dan Singapura. Konsumen lokal biasanya menggunakan sarung tangan jenis mutu II atau disposable glove dan juga tergantung dari permintaan konsumen lokal.
Sarung tangan yang dihasilkan PT. SMC berdasarkan mutunya dibagi atas 3 bagian yaitu: mutu I, mutu II dan Mutu III (reject), untuk ukuran formernya ada 5 size (ukuran) yaitu:
1. XS : Extra Small 2. S : Small 3. M : Medium 4. L : Large 5. XL : Extra Large.
2.3. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT. Shamock Manufaturing Corpora adalah mengarahkan olagafood industri menjadi salah satu produsen sarung tangan karet yang terbaik di dunia.
Misi dari PT. Shamock Manufaturing Corporaa dalah membawa individu dan lingkungan bersama dalam usaha dan berusaha menuju masa depan yang lebih sejahtera dan bermartabat
(30)
2.4. Letak Geografi
PT Shamrock Manufacturing Corpora terletak di jalab Raya Medan Namorambe, pasar IV kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang. PT. SMC menempati area seluas 4550 m2
2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.5.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang terdapat pada PT Shamrock Manufacturing Corpora ditunjukkan pada Gambar 2.1.
(31)
Managing Director
General Manager
HRD Manager `
QA. Manager Production Manager
`
Purchasing Manager
`
Exim Manager Store Manager `
Training in Charge
Personal Staff
Security
Laboratory in Charge QA in Charge Internal Auditor &
Documentation Legal Officer
Compounding in charge Dipping Line
Charge Maintenace In
Charge QC. In Charge
Packing in Charge
Purchasing Staff Export In Charge
Import in Charge
Warehouse Staff
Accounting Manager
Accounting Staff
(32)
2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Organisasi perlu dibutuhkan orang yang memegang jabatan tertentu, dalam struktur organisasi, dimana masing-masing orang mempunyai tugas dan wewenang yang jelas. Tanggung jawab yang diberikan pada masing-masing orang seimbang dengan wewenang yang diterima. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mempunyai struktur yang jelas sehingga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, setiap orang pemangku jabatan memiliki batasan dan tanggung jawab yang diembannya.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja pada Perusahaan
Tenaga kerja merupakan orang yang mau dan mampu melakukan pekerjaan guna dapat menghasilkan barang dan jasa baik dalam memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat. Data jumlah karyawan pabrik PT. Shamock Manufaturing Corpora dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Karyawan PT Shamrock Manufacturing Corpora.
No. Bagian Jumlah Tenaga Kerja
1. Direktur Utama 1
2. General Manager 2
3. HRD Manager 23
4. QA Manager 16
5. Production Manager 1107
6. Purchasing Manager 11
7. Exim Manager 13
8. Store Manager 11
9. Acounting Manager 16
TOTAL 1238
Sumber : PT. Shamrock Manufacturing Corpora.
(33)
Peraturan DEPNAKER (Departemen Tenaga Kerja) nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 bahwa jam kerja seorang karyawan dalam perusahaan adalah 40 jam kerja per minggu, selebihnya akan dikira sebagai jam lembur. Pengaturan jam kerja karyawan yang berlaku di PT. Shamrock Manufaturing Corpora dibagi atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Bagian Administrasi
Bagian kantor hanya ada 1 shift dengan 7 jam kerja per hari dan 40 jam kerja per minggu dengan bagian dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Kantor
No. Hari Waktu Kerja
(WIB) Istirahat
1. Senin – Kamis 09.00 - 12.00
13.00 - 17.00 12.00 - 13.00
2. Juma’at 09.00 – 12.00
13.30-17.00 12.00.-13.00
2. Sabtu 09.00 - 12.00 -
Sumber : PT Shamrock Manufacturing Corpora.
b. Bagian Produksi
(34)
Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik
No Shift Waktu Kerja (WIB)
1. I 07.00-15.00
2. II 15.00-23.00
3. III 23.00-07.00
Sumber : PT Shamrock Manufacturing Corpora.
c. Bagian Keamanan
Bagian keamanan pekerja dibagi atas 2 shift dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Jam Kerja Bagian Keamanan.
No Shift Waktu Kerja (WIB)
1. I 07.00-19.00
2. II 19.00-07.00
Sumber : PT Shamrock Manufacturing Corpora.
2.5.5. Sistem Pengupahan dan Penyediaan Fasilitas
Sistem pengupahan di PT. Shamrock Manufaturing Corporadiatur didasarkan atas status karyawan, yakni karyawan tetap dan Karyawan Borongan.
a. Karyawan Tetap
Karyawan ini adalah tenaga kerja di kantor dan juga supervisor digaji secara bulanan.
b. Karyawan Borongan
Tenaga kerja ini dibayar untuk masa tertentu yang besarnya sesuai dengan kesepakatan.
Pengupahan juga disesuaikan juga dengan jabatan, keahlian dan prestasi kerja. Upah terendah yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan kebijaksanaan
(35)
tentang Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK). Pengupahan pada perusahaan ini terdiri atas :
1. Upah pokok 2. Tunjangan berkala 3. Tunjangan kerajinan 4. Tunjangan keahlian khusus
5. Tunjangan transport, makan, fooding, dan lain-lain
Penentuan upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, prestasi kerja dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan upah yang dihitung berdasarkan tarif lembur. Selain itu kesejahteraan bagi pegawai, karyawan pabrik juga diperhatikan dengan adanya jamsostek bagi staff dan karyawan di PT Shamrock Manufacturing Corpora.
2.6. Standar Mutu Sarung Tangan Karet
Standar internasional yang digunakan oleh PT Shamrock Manufacturing Corpora mengacu pada ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu/kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. Quality Management Systems (ISO 9001:2008) merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana
(36)
pelanggan dan organisasi untuk standar mutu bahan dan produknya akan diperiksa dengan metode AQL(Acceptable Quality Level) dimana metode ini merupakan proporsi maksimum dari cacat atau kesalahan yang diperbolehkan setiap 100 unit produk. AQL yang digunakan yaitu 1,5; 2,5; 4,0; 6,5 dengan level S-2 dan S-4.
Tabel 2.5. Persyaratan AQL
Item Related Defects Inspection
Level AQL
Visible defects Stains, Lumps,
Holes, Etc S-4 2,5
Water test Holes S-4 1,5
Dimensions Width, Length,
Thickness S-2 4,0
Phyical properties Before and after
aging S-2 4,0
PT. Shamrock Manufacturing Corpora menghasilkan produk berdasarkan spesifikasi dan jenis atau kegunaan dari sarung tangan karet. Berikut ini pada tabel 2.6. dijelaskan spesifikasi dan jenisnya.
Tabel 2.6. Spesifikasi dan Jenis Sarung Tangan PT Shamrock Manufacturing Corpora
No Spesifikasi Jenis
1 Natural Rubber Latex (LPT, LPS)
Surgical dan Medical Gloves 2 Natural Rubber Latex (LPFT, LPFS)
3 Corboxilated Nitrile Rubber Latex 4 mm
Examination Gloves 4 Corboxilated Nitrile Rubber Latex 8 mm
5 High Risk Gloves 16 mm
Industrial Gloves 6 Natural Latex Flocklined – Long Cuff
7 Thin Gloves (LPS, LPT)
Household Gloves 8 Natural Latex Flocklined – Long Cuff
(37)
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Kansei Engineering3
3.1.1 Pengertian Kansei Engineering
Otak manusia utamanya menampilkan dua jenis proses informasi, yaitu proses inteligen dan proses Kansei. Kansei digunakan untuk tes sensor atau pengujian di berbagai bidang untuk menetukan perasaan manusia.
Istilah Kansei di Jepang diambil dari ahli filsafat Jerman bernama Baumgarten (Lee. Et.al, 2000). Karyanya yang berjudul AESTHETICA (1750) merupakan penelitian pertama yang mempengaruhi Kansei Engineering, dalam bahasa jepang, kata Kansei memiliki makna Feeling (Rasa), Impression (Kesan) dan emotion (emosi). Kansei Engineering merupakan sebuah metode untuk menerjemahkan citra (image) konsumen atau perasaan konsumen menjadi komponen desain yang riil (Nagamichi, Mitsuo, 1995). Kansei Engineering ditemukan oleh M. Nagamichi di Universitas Hiroshima kira – kira 30 tahun yang lalu. Kansei Engineering sebagai sebuah teknologi ergonomi yang berorientasi pada konsumen, memungkinkan citra (image) atau perasaan konsumen bersatu dengan proses desain sebuah produk baru.
Kansei Engineering didefinisikan sebagai teknologi penerjemahan perasaaan konsumen (Kansei) tentang produk yang akan datang (baru) menjadi sebuah elemen desain. Kansei Engineering berusaha memproduksi produk baru
(38)
berdasarkan perasaan dan permintaan konsumen. Tujuan dari penelitian Kansei ini adalah untuk mencari struktur emosi yang ada dibawah sikap atau tingkah laku manusia. Struktur ini mengacu pada Kansei sebagai seseorang dibidang seni dan desain. Kansei adalah salah satu elemen – elemen yang paling penting yang membawa kemauan atau kekuatan menciptakan sesuatu. Penelitian yang dilakukan oleh Harada, ditemukan bahwa sikapseseorang di depan karya seni dan desain seni tidak berdasarkan pada logika tetapi berdasarkan pada Kansei. Kansei Engineering berhubungan dengan empathal:
1. Perasaan konsumen tentang produk menurut istilah ergonomik dan estimasi psikologis. Semantic Differential (SD) yan dikembangkan oleh Osgood merupakan teknik utama untuk menangkap Kansei Konsumen (Jayne Al-Hindawe,1991). Dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut:
Sumber :Mitsuo Nagamachi (2011)
Gambar 3.1. Semantic Differential For Kansei
2. Mengidentifikasi karakteristik desain produk dari Kansei konsumen. Hal ini dilakukan dengan melakukan survei atau eksperimen ergonomi untuk mengamati elemen – elemen.
(39)
3. Membangun Kansei Engineering sebagai sebuah teknologi ergonomik. Beberapa teknologi komputer yang canggih. Inteligen buatan, model jaringan syaraf, dan algoritma genetik termasuk juga teori Fuzzy, disertakan juga untuk membangun rangka kerja yang sistematik dari teknologi Kansei Engineering dan untuk mengkonstruksi database yang terhubung dan system interface. 4. Menyesuaikan desain produk dengan perubahan sosial yang sedang terjadi
yang sesuai dengan pilihan orang. Hal ini bertujuan untuk merawat kesehatan database dari Kansei Engineering system dan trend Kansei konsumen yang sedang meningkat dengan memasukkan data Kansei baru konsumen dalam setiap tiga atau empat tahun.
3.1.2 Metode Kansei Engineering4
Lima tipe Metode Kansei Engineering yang digunakan oleh Nagamichi yaitu :
1. Tipe I : Kansei Engineering Type 1
Sumber :Mitsuo Nagamachi (2011)
(40)
1. Langkah pertama yaitu strategi perusahaan, perusahaan harus memiliki konsep yang ditentukan atau strategi untuk produk baru. Insinyur Kansei harus memanfaatkan strategi ini untuk diterapkan ke bidang baru.
2. Langkah kedua yaitu mengumpulkan kata-kata Kansei yang berhubungan dengan konsep produk baru (sekitar 20-30 kata Kansei). Langkah ketiga yaitu kata-kata Kansei dikumpulkan disusun pada titik 5-atau skala Semantic Differential
7-3. Langkah ketiga yaitu kata-kata Kansei dikumpulkan disusun pada titik 5-atau skala Semantic Differential 7-point.
4. Langkah keempat yaitu mengumpulkan sampel produk sebagai perbandingan di antara produk sejenis dari perusahaan dan pembuat yang berbeda (sekitar 10-20 sampel).
5. Langkah kelima yaitu daftar item dan kategori, item dan kategori menyiratkan spesifikasi desain tentang produk sampel yang dikumpulkan. Semua sifat produk dijelaskan, misalnya item terdiri dari warna, bentuk, ukuran, merek logo, dan lain-lain. Kategori misalnya item warna memiliki kategori kuning, merah, hijau dan lain-lain.
6. Langkah keenam evaluasi percobaan yaitu responden diminta mencatat perasaan mereka dengan kata-kata Kansei untuk setiap sampel pada lembar skala Semantic Differential.
7. Langkah ketujuh yaitu analisis statistik, data dievaluasi dan dianalisa dengan metode statistik, terutama dengan analisis statistik multivariat.
(41)
8. Langkah kedelapan interpretasi data yang dianalisis, yaitu semua data dianalisis harus ditafsirkan dari sudut pandang Kansei Engineering. Tujuannya adalah untuk menemukan hubungan antara Kansei manusia dan properti produk. Data yang dianalisis ditemukan hubungan setiap Kansei dengan spesifikasi desain.
9. Langkah kesembilan yaitu Penjelasan data, interpretasi data harus menjelaskan kepada desainer perusahaan untuk membuat desain baru dengan bantuan desainer.
10. Langkah kesepuluh yaitu kolaborasi para insinyur dengan desainer, Kansei memotivasi perusahaan untuk membuat desain produk baru. Proses ini, insinyur Kansei harus mendukung terciptanya perancangan produk baru berdasarkan data Kansei Engineering.
3.1.3. 5
Conjoint Analysis adalah teknik analisis yang digunakan secara khusus untuk memahami bagaimana responden mengembangkan produk atau layanan pilihan. Analisis conjoint bertujuan untuk menentukan bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri dari satu atau banyak bagian. Analisis Conjoint (CA) adalah metodologi didasarkan pada beberapa langkah mulai dari merancang percobaan, mengumpulkan data, memperkirakan model dan, akhirnya, menggunakan hasil untuk pengembangan produk. Proses analisis conjoint adalah sebagai berikut:
(42)
1. Tentukan nilai Constant
Constant adalah analisis nilai tengah. Nilai konstan ditentukan berdasarkan
skala penilaian yang digunakan. Nilai konstan dapat diperoleh dengan rumus
berikut:
1 2 3 ... n
c
n
dimana n adalah skala penilaian yang digunakan.
2. Tentukan nilai rata-rata
Nilai rata-rata adalah rata-rata dari total responden penilaian atribut produk.
Nilai rata-rata dapat diperoleh dengan rumus berikut:
x1
x 2
x3
... xn
x (3)
n
dimana xn adalah nilai dari sampel n. 3. Tentukan nilai Utilitas
Penyimpangan atau utilitas adalah perbedaan antara rata-rata faktor spesifik
dengan konstan. Jika perbedaannya adalah negatif, maka responden kurang
puas dengan atribut produk. Sebaliknya, jika perbedaan tersebut positif, maka
responden menyukai atribut produk
4. Analisis data
Data penyimpangan dianalisis untuk memperoleh kategori produk yang sesuai
dengan kebutuhan responden. Produk kategori dipilih berdasarkan kategori
yang memiliki nilai deviasi tertinggi dibandingkan dengan kategori lainnya.
5
Bernard Fichet dkk. 2010. Classification and Multivariate Analysis for Complex Data
(43)
3.2. Quality Function Deployment6
QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan karakteristik teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. QFD digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabrikasi.
Quality Function Deployment (QFD) dikembangkan pertama kali pada tahun 1972 oleh Mitsubishi’s Shipyard di Kobe, Jepang. Inti dari QFD adalah suatu matriks besar yang akan menghubungkan apa keinginan pelanggan (What) dan bagaimana suatu produk akan didesaian dan diproduksi agar memenuhi kebutuhan pelanggan (How).
3.2.1 House of Quality (HoQ)7
The house of quality adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan dalam mendesain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function Deployment (QFD). (Cohen,L.,1995)
The House of Quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam membangun HOQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan
(44)
oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan. Adapun komponen penting dalam menyusun QFD-The House of Quality dapat dilihat pada Gambar 3.3.
A
Customer Needs and Benefits
D
Relationships
- What do the customer requirement mean to the manufaktur
- Where are the interactions between relationships
F
Technical Matrix - Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks - Technical Targets
B Planning Matrix
- Importance to Customer - Current Satisfaction Performance - Competitive Satisfaction Performance - Goal
- Improvement Ratio - Sales Point - Raw Weight
- Normalized Raw Weight C
Technical Response (Technical Requirement)
E
Technical Correlations
Gambar 3.3. House of Quality Sumber : Lou Cohen (1995)
Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut (Lou Cohen, 1995) : 1. Customer need
Customer need berisi daftar semua kebutuhan dan harapan pelanggan yang biasanya ditentukan dengan penelitian secara kualitatif. Cara mengetahui suara
7
Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, (USA : Addison-Wesley Publishing Company, 1995), h :11-13
(45)
pelanggan dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan pelanggan untuk mengetahui keinginan, harapan, keluhan, maupun saran pelanggan, dan dapat juga dilakukan dengan pembagian kuisioner.
2. Planning matrix
Planning matrix merupakan matriks perencanaan produk yang berisikan data kuantitatif kebutuhan konsumen dan tujuan-tujuan performansi yang hendak dicapai.
3. Technical response
Technical response merupakan parameter teknik yang memberikan gambaran bagaimana cara tim pengembangan produk/jasa pelayanan dalam merespon kebutuhan dan keinginan konsumen. Suara konsumen yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif harus diterjemahkan ke dalam suara pengembang (voice of developer).
4. Relationship
Relationship menunjukkan hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dimodelkan dalam QFD. Hubungan tersebut merupakan dari tim pengembangan yang dapat bersifat kuat, moderat, dan lemah atau tidak ada hubungannya.
5. Technical corelation
Technical corelation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif cukup kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubuungannya.
(46)
Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmar untuk tujuan pengembangan kualitas produk.
3.3. Analytic Network Process (ANP)8
ANP merupakan suatu metode pendekatan kualitatif yang digunakan untuk mencari nilai dan hubungan antara variabel baik secara horizontal, vertikal maupun loop. ANP pada dasarnya memiliki bentuk yang mirip dengan AHP dimana AHP menunjukkan hubungan antara variabel yang membentuk suatu hierarki, akan tetapi, tidak semua permasalahan pengambilan keputusan hanya berdasarkan hierarki akan tetapi juga memiliki ketergantungan antara komponen di dalam klaster. Pada masalah yang demikian, digunakan Analytic Network Process dimana jaringannya tersebar di segala arah dan mengikutsertakan perputaran diantara klaster dan loops di dalam klaster yang sama.
ANP biasanya terdiri dari tiga hierarki linear yaitu tujuan, kriteria, dan subkriteria. Kemudian, ANP juga dapat berbentuk non linear sehingga setiap komponen memberikan umpan balek terhadap komponen lainnya baik di dalam klaster maupun di luar klaster. Gambar Struktur Hierarki ANP dapat dilihat pada Gambar 3.4.
8
Thomas L Saaty & Luis G Vargas, Decision Making with the Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks, (USA: Springer, 2006).
(47)
Goal Criteria Sub-Criteria C1 C2 C4 C3 A B \
Gambar 3.4. (a) Linear (b) Non Linier
ANP memiliki skala fundamental yang nilainya sama dengan AHP dimana skala ini telah diuji hasilnya oleh banyak orang dalam berbagai aplikasi dan telah dilakukan pembenaran teoritis terhadap skala yang harus digunakan di dalam perbandingan elemen yang homogen. Adapun nilai dan penjelasan skala ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Skala Fundamental ANP dan AHP Intensitas
Kepentingan Definisi Penjelasan
1 Equal Importance Dua elemen menyumbangnya sama besar pada sifat itu
2 Weak
3 Moderate Importance Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas lainnya 4 Moderate Plus
5 Strong Importance
Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya
6 Strong Plus
7 Very Strong or Demonstrated Importance
Satu elemen dengan kuat disokong, dan dominannya telah terlihat dalam praktek 8 Very, Very Strong
9 Extr\eme Importance
Bukti yang menyokong elemen yang satu yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan
(48)
dengan aktivitas j, maka j mempunyai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan berdekatan
Kompromi diperlukan antara dua pertimbangan
Sumber : Thomas L. Saaty (2006)
Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan ANP menurut Saaty: 1. Konstruksi model dan strukturisasi masalah
Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi alternatif yang akan menjadi paling signifikan dalam pengambilan keputusan.
2. Matriks perbandingan berpasangan yang menunjukkan keterkaitan
Matriks perbandingan berpasangan ini dibutuhkan untuk menghitung dampaknya pada alternatif-alternatif yang saling dibandingkan dengan skala rasio pengukuran yang dikembangkan oleh Saaty.
3. Perhitungan rasio konsistensi
Tingkat ketidak konsistenan pada respon di sebut dengan rasio ketidak konsistenan (CI) yang perhitungannya adalah sebagai berikut: Pada keadaan sebenarnya akan terjadi penyimpangan secara matriks tidak konsisten sempurna, karena ketidak konsistenan dalam preferensi seseorang. indikator terhadap konsistensi diukur melalui Consisteny index (CI) yang dirumuskan :
CI = (Zmaks – n)/(n-1) Dengan : Zmaks = eigen maksimum
N = ukuran matriks
Nilai CI tidak akan berarti bila tidak terdapat patokan untuk menyatakan apakah CI menujukan suatu matriks yang konsisten. Saaty memberikan
(49)
patokan dengan melakukan perbandingan random atas 500 sampel. Dari matriks random tersebut didapat juga nilai indeks konsistensi yang disebut dengan indeks random (random indeks, RI). CI dengan CR dibandingkan agar dihasilkan suatu patokan untuk menentukan tingkat konsistensi suatu matriks yang disebut dengan Consistency Ratio (CR) yang dirumuskan:
CR = Indeksy/ConsistencRandomCI
Tingkat konsistensi tertentu diperlukan dalam penentuan prioritas untuk mendapatkan hasil yang sah. Nilai CR semestinya tak lebih dari 10%. Jika tidak, penilaian yang telah dibuat mungkin telah dilakukan secara random dan perlu direvisi. Tabel random indeks dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Random Indeks (RI)
RI merupakan indeks konsistensi matriks random dengan skala penilaian 1 sampai 9 dengan beserta entri-entri kebalikanya. Perlu diperhatikan bahwa matriks berorde 1 dan 2 sudah konsisten sehingga rumus C1 dan CR tidak berlaku.
4. Pembentukan super matriks dan analisis
Super matriks berisikan submatriks yang terdiri atas hubungan-hubungan antara dua tingkat pada model grafis.
(50)
3.4. Kuesioner
9
Empat komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu:
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dirancanga dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Syarat utama pengisian kuesioner adalah pertanyaan yang jelas dan mengarah ke tujuan.
1. Kuesioner memiliki subjek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.
2. Kuesioner memiliki ajakan, yaitu permohonan dari peneliti untuk turut serta mengisi secara aktif dan objektif pertayaan maupun pernyataan yang tersedia. 3. Kuesioner memiliki petunjuk pengiisian kuesioner, dimana petunjuk yang
tersedia harus mudah dimengerti.
4. Kuesioner memiliki pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat pengisian jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup, maupun terbuka.
10
Perancangan kuesioner yang baik perlu dipahami prinsip-prinsip yang terkait dengan cara penulisan pertanyaan (wording of quetions), cara pengukuran yaitu mengkatagorikan, membuat skala dan mengkodekan (catagorized, scaled and coded) jawaban dari responden dan kerapian (general appearance) kuesioner tersebut.
9
Rosnani Ginting, Perancangan Produk. (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 68-72
10
(51)
3.5. Metode Sampling11
Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena memanfaatkannya yang demikian besar dalam penghematan sumberdaya waktu dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data. Sampling sering dilawankan dengan sensus yaitu metode pengumpulan data secara menyeluruh yaitu seluruh sumber data ditelusuri dan setiap elemen data yang dibutuhkan diambil. Metode sensus memang menghasilkan data lebih lengkap tetapi tidak sedikit kendala yang dihadapi dengan menggunakan metode ini.
3.5.1 Populasi, Elemen dan Sampel
Objek penelitian dapat bermacam-macam baik berbentuk fisik seperti manusia secara keseluruhan, manusia dalam kelomok tertentu, perusahaan pelanggan, tanaman, dan lain-lain maupun non-fisik seperti perilaku, kepemimpinan, peristiwa dan lain-lain. Karena penelitian harus mengungkap masalah yang dihadapi oleh objek tersebut maka perlu diketahui batasan (boundary) dari objek tersebut. Objek penelitian adalah sebuah perusahaan yang sedang bermasalah dalam hal produktivitas karyawannya dan boundary dari objek penelitian tersebut adalah keseluruhan karyawan yang terkena masalah produktivitas. Boundary dari objek ini disebut populasi. Populasi ialah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti.
(52)
Elemen adalah setiap anggota dari populasi dimana seluruh elemen yang membentuk satu kesatuan karakteristik adalah populasi dan setiap unit dari populasi tersebut adalah elemen dari populasi. Sampel adalah sebuah subset dari populasi. Subset terdiri dari sejumlah elemen dari populasi ditarik sebagai sampel melalui mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu. Elemen yang ditarik dari populasi disebut sebagai sebuah sampel apabila karakteristik yang dimiliki oleh gabungan dari seluruh elemen-elemen yang ditarik tersebut merepresentasikan karakteristik dari populasi.
Sampling ialah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui dan didekati. Kata mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik mapun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar sampel yang diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik populasi dari mana sampel tersebut diambil atau ditarik.
3.5.2 Probability Sampling12
Probability sampling adalah metode pengambilan sampel dimana setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang untuk ditarik menjadi anggota dari sampel. Rancangan atau metode probability sampling ini digunakan apabila faktor keterwakilan (representiveness) oleh sampel terhadap populasi sangant dibutuhkan dalam penelitian antara lain agar hasil penelitian dapat digeneralisasi secara lebih luas. Pemilihan atas lima metode penarikan samel yang telah
12
(53)
disebutkan di atas tergantung pada banyak faktor, antara lain yang utama ialah luasnya cakupan generalisasi yang diinginkan, ketersediaan waktu, maksud dan tujuan penelitian (tipe masalah yang ingin dicari jawabannya).
Teknik sampling yang berada dalam lingkup probabilistik sampling adalah sebagai berikut:
1. Simple Random Sampling
Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability sampling, setiap elemen dari populasi memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Simple random sampling dikatakan tidak terbatas (unrestricted) karena semua elemen diperlakukan sama dalam arti semuanya mempunyai kesempatan terpilih yang sama walaupun karakteristik masing-masing anggota mungkin tidak sama. Simple random sampling memiliki bias yang relatif kecil dan memberikan kemampuan generalisasi yang tinggi. Penggunaan metode ini terbatas pada kondisi populasi yang memiliki elemen dengan karakteristik atau property yang tidak berfluktuasi besar.
2. Systematic Sampling
Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke-n dari populasi mulai dari urutan yang dipilih secara acak diantara nomor 1 hingga n. Metode Systematic sampling pada umumnya digunakan dalam pemeriksaan mutu proses atau produk dalam industri manufaktur yang bersifat continue dan flow process seperti industri penyulingan minyak, industri semen, pupuk dan lain-lain sejenisnya.
(54)
3. Stratified Random Sampling
Penarikan sampel menurut metode stratified random sampling merupakan perluasan sekaligus mengatasi kelemahan dari metode simple random sampling. Strata elemen dalam populasi mendapat perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada. Strata dalam populasi dibagi sesuai dengan sasaran penelitian.
4. Cluster Sampling
Populasi pada kebanyakan kasus berada dalam keadaan seperti terkotak-kotak menunjukkan karakteristik yang berbeda. Misalnya suatu wilayah dihuni oleh penduduk yang bersifat multi-kultur.
5. Area Sampling
Area sampling sangat mirip bahkan sering digabung dalam cluster sampling. Area sampling memiliki perbedaan dengan cluster sampling yaitu cluster dari populasi adalah perbedaan lokasi geografis dari populasi.
3.5.3 Non-Probability Sampling13
Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Model dari metode sampling yang non-probabilistik ini adalah convinience sampling dan purposive sampling.
13
(55)
1. Convinience Sampling
Convinience sampling adalah suatu metode sampling dimana para respondennya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri (conviniencely avaiable) dengan alasan masing-masing.
2. Purposive Sampling
Purposive sampling adalah metode sampling non-probability yang menggunakan orang-orang tertentu (specific target-group) sebagai sumber data/informasi. Orang-orang tertentu yang dimaksud disini adalah individu atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain yang dimilikinya menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan sumber informasi. Individu atau kelompok khusus ini langsung dicatat namanya sebagai reponden tanpa melalui proses seleksi secara random.
Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah tipe pertama dari purposive sampling, responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu misalnya karena kemampuannya atau kelebihannya diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti.
Quota Sampling adalah tipe kedua purposive sampling dimana kelompok-kelompok tertentu dijadikan reponden (sumber data/informasi) untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan.
(56)
3. Total Sampling14 atau sampel yang dipilih dengan keseluruhan jumlah anggota sampel sama dengan anggota populasinya dengan tujuan mendapatkan data yang representatif. Semakin besar jumlah sampel semakin representatif data
3.6. Validitas Data15
Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Literatur membedakan validitas instrumen atas dua tipe yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat keakurasian rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang baik termasuk rancangan pengumpulan data akan dapat mengidentifikasi sumber data yang tepat dan alat/instrumen pengumpulan data yang juga tepat. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi hasil penelitian jika dilakukan generalisasi dan diterapkan pada populasi dari mana data penelitian diambil.
Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan melalui analisis korelasi (correlational analysis). Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut:
14
Jan Jonker&Bartjan Pennink.The Essence of Research Methodology,. (Netherland : Springer, 2010), hal : 171.
15
(57)
Dimana, r = koefisien korelasi antara X dan Y X = skor variabel independen X Y = skor variabel independen Y
3.7. Reliabilitas Data16
Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tersebut. Dua ukuran yang umum digunakan untuk mengetahui derajat reliabilitas atau kehandalan instrumen pengumpulan data, yaitu stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen.
Stabilitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan derajat kestabilan instrumen terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tersebut artinya jika instrumen tersebut digunakan dalam pengukuran variabel yang sama dalam waktu yang berbeda dan memberikan hasil yang sama makan dikatakan stabilitas instrumen tersebut cukup baik. Konsistensi internal instrumen memberikan indikasi homogenitas item dalam pengukuran dalam arti seberapa jauh instrumen tersebut menjadikan item-item yang diukur secara bersama-sama menjadi sebuah set dan secara independen menjadi bagian yang berarti terhadap keseluruhan.
(58)
Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Pengujian terhadap kedua karakteristik dari instrumen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode. Untuk pengujian stabilitas instrumen terdapat dua macam uji yaitu test-retest reliability dan parallel-form reliability. Pengukuran konsistensi internal instrumen pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu interitem consistency reliability dan split-half reliability. Salah satu alat test yang sering digunakan dalam pengujian konsistensi internal instrumen ialah Koefisien Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu. Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien tersebut ialah :
r = dimana,
k = jumlah butir pertanyaan σ2yi = varians butir pertanyaan σ2x = varians total butir pertanyaan
(59)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian pada PT. Shamrock Manufacturing Corpora yang merupakan perusahaan manufactuirng yang memproduksi sarung tangan untuk Rumah Sakit. Perusahaan ini terletak di Jl. Raya Medan Namorambe, km 9,5, Kec. Delitua, Deli Serdang, Sumatera Utara.
4.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei (survey research). Penelitian survei ialah suatu penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual untuk mendapatkan kebenaran (Sukaria, 2013).
4.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah sarung tangan operasi dari PT. Shamrock Manufacturing Corpora yang digunakan perawat bagian bedah.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen
(60)
b. Karakteristik teknis 2. Variabel Dependen
a. Emotional Needs
b. Karakteristik produk berdasarkan kansei c. Usulan perbaikan perancangan
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Kerangka berpikir inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Emotional Needs Karakteristik Produk Berdasarkan Kansei
Usulan Perbaikan Rancangan
Karakteristik Teknis Bahan Utama
Bahan Tambahan Ukuran
Aroma Warna
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
4.6. Defenisi Variabel Operasional
Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
(61)
Tabel 4.1. Defenisi Variabel Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur
1 Atribut produk Atribut produk sampel produk dari sarung tangan operasi, yaitu bahan utama, bahan tambahan, ukuran, aroma dan warna sarung tangan operasi a. Observasi b. Wawancara bagian produksi dan perawat c. Studi Literatur 2 Emotional
Needs
Emotional Needs yaitu yaitu penilaian kansei/perasaan konsumen terhadap atribut sarung tangan operasi
a. Observasi b. Wawancara
perawat 3 Karakteristik
produk berdasarkan kansei
Karakteristik produk berdasarkan kansei yaitu atribut produk yang telah
diintegrasikan dengan kansei word.
a. Kuesioner b. Wawancara
4 Karakteristik teknis
Karakteristik teknis yaitu persyaratan kemampuan teknis dalam perancangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen
a. Wawancara bagian produksi
Usulan perbaikan yaitu suatu rancangan perbaikan yang digunakan untuk mendapatkan suatu rancangan sarung tangan operasi yang lebih baik.
4.7. Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi Sarung tangan operasi yang di produksi PT. SMC serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya. 2. Tahapan selanjutnya, dicari permasalah dalam pemakaian sarung tangan
operasi kepada perawat-perawat diruang bedah.
(62)
4. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:
a. Data primer berupa kebutuhan emosional perawat terhadap sarung tangan operasi
b. Data primer berupa karakteristik teknis dari sarung tangan operasi
c. Data primer berupa hubungan kebutuhan emosional perawat dengan karakteristik teknis.
d. Data sekunder berupa data yang telah dikumpulkan dan diolah perusahaan. Data ini berupa gambaran umum PT. SMC.
5. Pengolahan data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. 6. Analisis terhadap hasil pengolahan data.
7. Penarikan kesimpulan dan diberikan saran untuk penelitian
(63)
Identifikasi Masalah
Kebutuhan konsumen dalam menghasilkan produk
Perumusan Masalah
1.Identifikasi variabel-variabel produk Sarung tangan Operasi 2. Identifikasi hubungan antar variabel
3.Identifikasi permasalahan yang dominan
Penetapan Tujuan
Usulan perbaikan sarung tangan Operasi
Pengumpulan Data
Pengumpulan data Primer dan data Sekunder
Pengolahan Data
- Tentukan modus kata kansei dengan kansei engineering -Tentukan tingkat kepentingan dari kata kansei -Tentukan hubungan dari setiap karakteristik teknis
-Tentukan tingkat hubungan karakteristik teknis dengan customer requierment dengan ANP - Masukkan hasil kansei engineering ke dalam HOQ
-Masukan hasil ANP ke dalam HOQ -Tentukan hasil perbaikan peracangan
Analisis Pemecahan Masalah:
- Kansei Word - Analisa ANP - House of quality
Kesimpulan dan Saran Mulai
Selesai
Studi Pendahuluan
1. Proses produksi 2. Keluhan konsumen 3. Kondisi pabrik
Studi Literatur
1. Teori Buku
2. Referensi Jurnal Penelitian 3. Langkah-langkah penyelesaian
(64)
4.8. Sumber Data
Berdasarkan cara memperolehnya maka sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, yaitu para perawat yang menjadi pengguna sarung tangan operasi dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner dan juga data karakteristik teknis yang didapat dari wawancana dengan pihak pabrik,yang meliputi :
a. Data permasalahan awal terhadap pemakaian sarung tangan operasi dari perawat kamar bedah dengan instrumen kuesioner pendahuluan.
b. Data kebutuhan emosional operator terhadap sarung tangan karet dengan kuesioner
Kansei Engineering.
c. Data tingkat kepentingan perawat terhadap kebutuhan emosional yang terpilih dengan kuesioner tertutup
d. Data karakteristik teknis dan hubungannya dengan kuesioner terbuka.
e. Data hubungan karakteristtik teknis dengan customer requierment dengan kuesioner ANP.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak manajemen. Data tersebut adalah data mengenai sejarah berdirinya PT. SMC, serta struktur organisasinya.
(65)
4.9. Metode pengumpulan data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1) Teknik observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. 2) Teknik Survey, yaitu teknik untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan
3) Studi literatur, yaitu sebagai landasan awal terhadap permasalahan serta sebagai variabel penyusun kuesioner.
4.10. Instrumen Penelitian 4.10.1. Variabel Kuesioner
Kuesioner pada penelitian ini sebanyak 5 kuesioner, yaitu: 1. 17
Kuesioner pendahuluan berguna untuk mendapatkan permasalahan awal terhadap pemakaian sarung tangan operasi (Sukaria Sinulingga,2013).
Kuesioner pendahuluan
2. 18
Kuesioner semantic differential (kansei) berguna untuk mendapatkan kebutuhan emosional perawat terhadap sarung tangan operasi (Mitsuo Nagamachi,2011)
Kuesioner semantic differential (kansei)
3. Kuesioner Tertutup 19
Kuesioner Tertutup berisi tingkat kepentingan terhadap atribut produk tersebut. Penilaian pada kuesioner tertutup menggunakan skala Likert, yakni untuk melihat tingkat kesetujuan (degree of agreeness) dari responden terhadap suatu pertanyaan.(Sukaria Sinulingga,2013), yang diisi oleh perawat.
4. 20
17
Sukaria Sinulingga, 2013. Metodologi Penelitian
Kuesioner karakteristik teknis dan hubungan nya.
18
Mitsuo, Nagamachi.2011. Kansei Affective Engineering.Jepang.
19
Sukaria Sinulingga,op.cit.
20
(66)
Addison-Kuesioner karakteristik teknis dan hubungannya digunakan untuk mengumpulkan karakteristik teknis dari produk sarung tangan operasi dan hubungan dari setiap karakteristik teknis untuk menghasilkan produk sarung tangan operasi, yang diisi oleh pihak pabrik (Lou Cohen, 1995)
5. 21
Kuesioner Analytical Network Process (ANP) untuk mendapatkan hubungan antara karakteristik teknis dengan customer requirement, yang diisi oleh pihak pabrik (Thomas L Saaty, 2006)
Kuesioner Analytical Network Process (ANP)
4.11. Populasi dan Sampel
Ukuran sampel pada setiap jenis kuesioner berbeda-beda yaitu sebagai berikut:
1. 22
Gambaran awal tentang permasalahan dapat digunakan penelitian pendahuluan kepada 30 objek yang dijadikan sebagai sumber informasi (Sukaria Sinulingga,2013).
Kuesioner pendahuluan
2. 23
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Penelitian ini, menggunakan teknik total sampling atau complete numeration. Total sampling adalah sampel yang dipilih dengan keseluruhan jumlah anggota sampel sama dengan anggota populasinya dengan tujuan mendapatkan data yang representatif (Jan Joker & Bartjan Pennink, 2010). Jumlah Polulasi perawat bedah sebesar 42 perawat.
Kuesioner Semantic Differential (Kansei)
21
Thomas L Saaty & Luis G Vargas, Decision Making with the Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks, (USA: Springer, 2006)
22
(67)
3. Kuesioner tertutup
Berdasarkan pendapat Jan Joker & Bartjan Pennink (2010) sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Penelitian ini, menggunakan teknik totalsampling
atau complete numeration. Total sampling adalah sampel yang dipilih dengan keseluruhan jumlah anggota sampel sama dengan anggota populasinya dengan tujuan mendapatkan data yang representatif. Jumlah Polulasi perawat bedah sebesar 42 perawat
4. 24
Kuesioner karakteristik teknis dan hubungan nya diberikan kepada 1 orang yang ahli dalam proses produksi sarung tangan operasi, yaitu manajer produksi dari PT. SMC Manufacturing Corpora
Kuesioner karakteristik teknis dan hubungan nya
5. 25
Berdasarakan pendapat Thomas L. Saaty (2006), kuesioner ANP diisi oleh para expert, expert dalam bidang produksi sarung tangan operasi yaitu manajer produksi dari PT. Shamrock Manufacturing Corpora.
Kuesioner ANP
23
Jan Jonker&Bartjan Pennink.The Essence of Research Methodology,. (Netherland : Springer, 2010)
24
(1)
Kimia Disperse
2 Variansi Cetakan 1,63 3,26
3 Ketepatan Proses Pencampuran
(Coumpounding) 19,27 38,55
4 Temperatur pada Cougulant Oven 2,65 5,30 5 Keakuratan Pencucian Cetakan 1,19 2,38 6 Keakuratan Pencucian Sarung
tangan 3,38 6,76
7 Temperatur pada proses Pencelupan
(Dipping) 7,02 14,04
8 Ketelitian Pencabutan dari Cetakan
(Stripping) 2,28 4,56
Sumber: Hasil pengolahan data
Berdasarkan pembobotan dengan ANP didapatkan karakteristik teknis yang mempunyai derajat kepentingan yang tertinggi adalah ketepatan proses pencampuran. Bahan Baku dan bahan kimia disperse yang memeliki kualitas baik tanpa memperhatikan dari ketepatan dari proses pencampuran tidak akan menghasilkan produk yang diinginkan.
6.2.3. Analisis Quality Function Deployment (QFD) dengan Analytic Network Process (ANP) pada House Of Quality.
Hasil dari Quality Function Deployment (QFD) dengan Analytic Network Process (ANP) sebagai input dalam analisis House Of Quality dapat kita lihat pada tabel 6.5.
Tabel 6.5 Ukuran Kinerja House Of Quality.
No Karakteristik Teknis Tingkat Kesulitan
Perkiraan Biaya
Derajat Kepentingan
1 Kualitas Bahan Baku dan Bahan
Kimia Disperse 3 15 25,13
2 Variansi Cetakan 2 10 3,26
3 Ketepatan Proses Pencampuan
(Coumpounding) 2 10 38,55
4 Temperatur pada Cougulant
(2)
5 Keakuratan Pencucian Cetakan 2 10 2,38 6 Keakuratan Pencucian Sarung
tangan 2 10 6,76
7 Temperatur pada proses
Pencelupan (Dipping) 3 15 14,04
8 Ketelitian Pencabutan dari
Cetakan (Stripping) 3 15 4,56
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan kinerja dari House Of Quality didapatkan karakteristik teknis yang menjadi prioritas utama dalam usulan perbaikan sarung tangan operasi yaitu Ketepatan proses pencampuran (Coumpounding), karena memilki derajat kepentingan tertinggi serta tingkat kesulitan dan perkiraan biaya terendah. Memperbaiki ketepatan proses pencampuran mempengaruhi 38,55 % dari keberhasilan dari proses produksi dapat menghasilkan produk yang diinginkan. Kualitas Bahan Baku dan Bahan Kimia Disperse memiliki derajat kepentingan tertinggi kedua yaitu sebesar 25,13 % namun memilki perkiraan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang diinginkan.
(3)
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan, analisis data, dan tujuan penelitian yaitu:
1. Kebutuhan emosional konsumen yang didapat dari metode Kansei Engineering yaitu Bahan utama sarung tangan operasi lateks sintetis, sarung tangan operasi tidak menggunakan bedak, sarung tangan operasi beragam ukuran, sarung tangan operasi beraroma peppermint dan sarung tangan operasi beragam warna.
2. Tingkat kesulitan dan perkiraan biaya yang paling tinggi pada usulan perancangan sarung tangan operasi adalah kualitas bahan baku dan bahan kimia disperse, temperatur Cougulant Oven, temperatur pada proses pencelupan (Dipping) dan ketelitian pencabutan dari cetakan.
3. Berdasarkan perhitungan dengan metode ANP Karakteristik teknis yang memiliki derajat kepentingan tertinggi sampai terendah yaitu ketepatan proses pencampuran (Compounding), kualitas bahan baku dan bahan kimia disperse, temperatur pada proses pencelupan (Dipping), keakuratan pencucian sarung tangan, temperatur Cougulant Oven, ketelitian pencabutan dari cetakan, variansi cetakan, dan keakuratan pencucian cetakan.
4. Usulan perbaikan untuk rancangan sarung tangan operasi terdiri dari 5 atribut produk terpilih yang mewakili kebutuhan emosional konsumen, sarung
(4)
tangan yang tidak menggunakan bedak memilki tingkat kepentingan tertinggi. Karakteristik teknis yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan adalah Ketepatan proses pencampuran (Coumpounding), karena memilki derajat kepentingan tertinggi serta tingkat kesulitan dan perkiraan biaya terendah. Memperbaiki ketepatan proses pencampuran mempengaruhi 38,55 % dari keberhasilan dari proses produksi dapat menghasilkan produk yang diinginkan.
7.2 Saran
Saran yang dapat diajukan setelah penelitian tugas sarjana yaitu :
1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah populasi lebih besar, dengan meneliti dibeberapa rumah sakit besar di Sumatera Utara
2. Penelitian lebih lanjut disarankan memakai kata-kata kansei yang lebih banyak untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen. Kebutuhan responden terhadap karakteristik produk juga harus lebih detail pada perancangan berikutnya.
3. Penelitian lebih lanjut disarankan menamah referensi dari atribut produk sarung tangan operasi.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di PT. Shamrock Manufacturing Corpora sehingga dapat menaikkan penjualan produk sarung tangan operasi.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment, How to Make QFD Work For You. New York :Addison- Wesley Publishing Company.
Fichet, Bernard dkk. 2010. Classification and Multivariate Analysis for Complex Data Structures. Italy
Ginting, Rosnani. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jonker, Jan & Bartjan Pennink. 2010. The Essence of Research Methodology,. (Netherland : Springer)
Kumar, Pal Dinesh dkk. 2005. Rapid Tooling Route Selection for Metal Casting Using QFD-ANP Methodologies.Indian Institute Of Technology. India.
Nagamachi,Mitsuo.2011. Kansei Affective Engineering.Jepang.
Saaty, Thomas L. 2006. Decision Making with the Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks, (USA: Springer)
(6)
Schutte, Simon, dkk. 2010. Integration of Affective Engineering in Product Development Processes. Royal Institute of Technology, Stochkholm