Peranan Eceng Gondok Eichornia crassipes sebagai Fitoremediator di Media Budidaya Ikan Gurami Osphronemus goramy Lac. Ukuran 3 cm dalam Wadah Terkontrol

PERANAN ECENG GONDOK Eichornia crassipes SEBAGAI
FITOREMEDIATOR DI MEDIA BUDIDAYA IKAN GURAMI
Osphronemus goramy Lac. UKURAN 3 CM DALAM WADAH
TERKONTROL

ABDUL HASIM NING

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Peranan Eceng
Gondok Eichornia crassipes sebagai Fitoremediator di Media Budidaya Ikan
Gurami Osphronemus goramy Lac. Ukuran 3 cm dalam Wadah Terkontrol”
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, April 2014

Abdul Hasim Ning
NIM C14100020

ABSTRAK
ABDUL HASIM NING. Peranan Eceng Gondok Eichornia crassipes sebagai
Fitoremediator di Media Budidaya Ikan Gurami Osphronemus goramy Lac.
Ukuran 3 cm dalam Wadah Terkontrol. Dibimbing oleh KUKUH NIRMALA dan
YUNI PUJI HASTUTI.
Peningkatan produksi benih ikan gurami (Osphronemus goramy Lac.)
dalam wadah terkontrol melalui fitoremediasi menggunakan tanaman air Eceng
gondok (Eichornia crassipes) telah dilakukan, untuk menentukan kerapatan eceng
gondok yang optimal terhadap kinerja produktivitas benih ikan gurami. Benih
gurami dipelihara selama 30 hari pada akuarium berukuran 49 x 30 x 32 cm
dengan kepadatan 6 ekor/liter, serta volume air yang digunakan sebanyak 33 liter

dengan perlakuan pemberian kerapatan Eceng gondok dengan bobot 45 g, 90 g
dan 135 g, dan 0 g yang tanpa menggunakan fitoremediator. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan 135 g Eceng gondok mampu memberikan
pengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup sebesar 97,83 %,
pertumbuhan panjang mutlak sebesar 0,99 %, laju pertumbuhan spesifik sebesar
3,6 %, dan menurunkan konversi pemberian pakan sebesar 4,35.
Kata kunci: fitoremediasi, eceng gondok Eichornia crassipes, benih gurami
(Osphronemus goramy Lac.)

ABSTRACT
ABDUL HASIM NING. Water Hyacinth as Phytoremediation Agent in Culture
Media of Goramy Osphronemus goramy Lac. Size 3 cm in Controlled Container.
Supervised by KUKUH NIRMALA and YUNI PUJI HASTUTI.
Production improvement of goramy fry (Osphronemus goramy Lac.) in
controlled containers through phytoremediation using aquatic plant Water
Hyacinth (Eichornia crassipes) was performed in order to determine the optimum
stocking density of water hyacinth on productivity performance of goramy fry.
Goramy fry was reared for 30 days in 49 x 30 x 32 cm sized aquarium with
stocking density of 6 fish/ liters in 33 liters of water with water hyacinth stocking
density treatments of 45 g, 90 g, 135 g, and 0 g as control. The results showed that

addition of 135 g of water hyacinth was able to give significant effects on survival
rate at 97,83%, absolute length growth of 0,99%, specific growth rate of 3,6%,
and lower feed conversion ratio at 4,35.
Keywords: phytoremediation, water hyacinth Eichornia crassipes, goramy fry
(Osphronemus goramy Lac.)

PERANAN ECENG GONDOK Eichornia crassipes SEBAGAI
FITOREMEDIATOR DI MEDIA BUDIDAYA IKAN GURAMI
Osphronemus goramy Lac. UKURAN 3 CM DALAM WADAH
TERKONTROL

ABDUL HASIM NING
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

: Peranan Eceng Gondok Eichornia crassipes sebagai
Fitoremediator di Media Budidaya Ikan Gurami Osphronemus
goramy Lac. Ukuran 3 cm dalam Wadah Terkontrol
Nama
: Abdul Hasim Ning
NIM
: C14100020
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Judul Skripsi

Disetujui oleh

Dr Ir Kukuh Nirmala, MSc
Pembimbing I


Yuni Puji Hastuti, SPi MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Alhamdu lillaahi robbil’aalamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga Skripsi yang
berjudul “Peranan Eceng Gondok Eichornia crassipes sebagai Fitoremediator di
Media Budidaya Ikan Gurami Osphronemus goramy Lac. Ukuran 3 cm dalam
Wadah Terkontrol” dapat diselesaikan. Penelitian dilaksanakan dari bulan
September hingga November 2013 di Laboratorium Lingkungan Akuakultur,
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.

Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibunda Almarhumah Turenih Binti Suminta dan Ayahanda Supriyatno Bin
Ibrahim (semoga Allah menjauhkan keduanya dari siksa kubur dan neraka),
Adikku Hanifah, segenap keluarga Ibrahim dan Suminta, serta Sulistia
Wardani, S.Pi atas doa, kasih sayang, dan dukungannya.
2. Bapak Dr. Ir. Kukuh Nirmala, M.Sc selaku Pembimbing I dan Ibu Yuni Puji
Hastuti, S.pi. M.si selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis sampai menyelesaikan skripsi ini.
3. Seluruh dosen dan segenap pegawai Departemen Budidaya Perairan.
4. Kang Abe, Umar RJ, Riyan, Zaky, Vikiet, Oob, Dea, Steven, Wisnu, Endang,
Bopont, Haris, Fendy, Azza, Dio, Agas, terimakasih atas bantuan dan
kerjasamanya.
5. Penghuni Saung Kuring : Kinun, Ardi, Nurani, Ranu, dan Aji terimakasih atas
kebersamaan dan dukunganya.
6. Keluarga besar BDP 47, BDP 48, dan BDP 49 terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga semua
pihak yang membutuhkan.

Bogor, Maret 2014


Abdul Hasyim Ning

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL..................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................viii
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
Latar Belakang..................................................................................................... 1
Tujuan.................................................................................................................. 2
BAHAN DAN METODE........................................................................................ 2
Rancangan Percobaan........................................................................................... 2
Prosedur................................................................................................................ 2
Parameter Uji dan Analisis Data.......................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 6
Hasil...................................................................................................................... 6
Pembahasan........................................................................................................ 11
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 14
Kesimpulan......................................................................................................... 14
Saran................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15
LAMPIRAN........................................................................................................... 17
RIWAYAT HIDUP............................................................................................... 21

DAFTAR TABEL

1
2
3

Alat dan metode pengukuran kualitas air...................................................... 4
Kisaran kualitas air (suhu, DO dan pH) selama 30 hari pemeliharaan benih
gurami dengan eceng gondok………............................................................ 6
Efisiensi ekonomi ikan gurami dengan kerapatan eceng gondok 0 g,
45 g, 90 g dan 135 g ................................................................................….11

DAFTAR GAMBAR

1
2

3
4
5
6
7
8
9

Konsentrasi sisa amonia dalam air setelah penyerapan oleh eceng
gondok pada setiap minggunya……………………………………..………..6
Konsentrasi sisa nitrit dalam air setelah penyerapan oleh eceng
gondok pada setiap minggunya........................................................................7
Konsentrasi sisa nitrat dalam air setelah penyerapan oleh eceng
gondok pada setiap minggunya ………………...............................................7
Konsentrasi sisa fosfat dalam air setelah penyerapan oleh eceng
gondok pada setiap minggunya ……………………………………...………8
Konsentrasi sisa kekeruhan dalam air setelah penyerapan oleh eceng
gondok pada setiap minggunya..............................................................….….8
Tingkat kelangsungan hidup benih gurami selama penelitian.........................9
Laju pertumbuhan spesifik benih gurami selama penelitian............................9

Pertumbuhan panjang mutlak benih gurami selama penelitian......................10
Rasio konversi pakan benih gurami selama penelitian...................................10

DAFTAR LAMPIRAN

1
2
3

Uji statistik terhadap paremeter SR, Panjang mutlak, SGR dan FCR
benih ikan gurami.........................................................................................17
Rincian perhitungan biaya ekonomi.............................................................19
Skema sistem aerasi dalam pemeliharaan benih ikan gurami dengan
eceng gondok sebagai fitoremediator…………………………………..….20

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan gurami (Osphronemus goramy Lac.) merupakan salah satu komoditas
penting budidaya air tawar yang telah dapat dilakukan pembudidayaanya, baik
pembenihan maupun pembesaran. Komoditas ini selain menjadi prospek usaha
yang menjanjikan juga memiliki harga jual dan konsumsi yang tinggi di
Indonesia. Sepuluh komoditas unggulan perikanan budidaya termasuk ikan
gurami telah dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada
tahun 2009-2014 untuk ditingkatkan. Namun, menurut data rekapitulasi KKP
(2013) produksi benih gurami tahun 2011 sebesar 1.164.538.240 ekor, menurun
drastis pada tahun 2013 dengan produksi benih hanya 268.842.000 ekor. Kondisi
tersebut mengharuskan adanya dukungan teknologi yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan ketersediaan benih sehingga produktivitas pembesaran dapat
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar ikan gurami tersebut.
Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan ikan untuk menghasilkan
benih yang siap ditebar dalam produksi pembesaran (Effendi 2004). Umumnya,
pendederan gurami di tingkat pembudidaya masih menggunkan sistem tradisional
dan belum terkontrol, sehingga produktifitas yang dihasilkan masih rendah
dengan padat penebaran rendah yang masih jauh dari kapasitas wadah
budidayanya (Abidin 2009). Sebagai contoh hasil pengamatan penulis tahun 2014
di daerah Ciomas, Kabupaten Bogor, Pendederan gurami ukuran 2-3 cm dengan
sistem tradisional umumnya menggunakan padat penebaran 3000-4000 ekor benih
yang ditebar dalam luas kolam 12 m2 dan kedalaman 0,4 m, Tingkat kelangsungan
hidup yang dihasilkanpun berkisar antara 60-70 % dengan pergantian air sebanyak
dua kali dalam seminggu. Padat penebaran yang masih rendah tersebut masih
dapat dioptimalkan dan diiringi dengan pengolahan kualitas air yang baik. Cara
ini memungkinkan kualitas air tetap terjaga dan baik untuk pemeliharaan benih
gurami guna meningkatkan tingkat kelangsungan hidupnya. Salah satu teknologi
untuk meningkatkan kualitas air diantaranya melalui fitoremediasi yang
merupakan teknologi dalam menggunakan tanaman untuk memulihkan lahan atau
air yang tercemar senyawa organik dan anorganik (Purwaningsih 2009), sebagai
salah satu contoh tanaman fitoremediator yaitu eceng gondok.
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman air yang dapat
tumbuh dengan cepat di daerah tropis dan mampu menyerap berbagai zat, baik
terlarut maupun tersuspensi dalam jumlah banyak karena memiliki selulosa
hingga 72,63 % (Ratnani 2000). Eceng gondok menjadi komponen utama dalam
ekosistem perairan rawa, waduk, dan danau sebagai habitat pemijahan ikan,
tempat berlindung, menempelnya pakan alami dan penyerap logam berat. Menurut
Rahmaningsih (2006) jumlah amonia, nitrit, nitrat yang tinggi dalam perairan
dapat direduksi dengan pemanfaatan tanaman eceng gondok penurunan yang
dihasilkan yaitu menurunkan total nitrogen hingga 73,05 %, menurunkan kadar
amonia hingga 72,7 %, dan mampu menurunkan nitrat hingga 71,43 %. Tanaman
ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat efektif sebagai agen
fitoremediasi dalam memulihkan lahan atau perairan yang tercemar senyawa

2

organik maupun anorganik (Purwaningsih 2009). Pada penelitian Stephany et
al.(2013) didapatkan hasil bahwa dengan 135 g eceng gondok dalam air dengan
limbah laundry mampu menurunkan konsentrasi fosfat sebesar