Dimensi Mutu Pelayanan Menurut Pasien Jamkesmas di Puskesmas Bulu Lor Semarang Tahun 2013.

1

Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah

Dimensi Mutu Pelayanan Menurut Pasien Jaminan
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Bulu Lor
Semarang Tahun 2013

Telah diperiksa dan disetujui untuk di upload di
Sistim Informasi Tugas Akhir (SIADIN)

Pembimbing I

Pembimbing II

Eti Rimawati, M.Kes

Retno Astuti, SS, MM

2


Dimensi Mutu Pelayanan Pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Bulu
Lor
Semarang Tahun 2013
Karmelia M.B.Sulie .1, Eti Rimawati2,Retno Astuti 2
1

Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

2

Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Email : Zzoeliemaya@yahoo.com

UNDERGRADUATE PROGRAM OF PUBLIC HEALTH
HEALTH FACULTY OF DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY
SEMARANG
2013
ABSTRACT
KARMELIA MARTHA BURA SULIE
DIMENSION OF SERVICE QUALITY ACCORDING TO PUBLIC HEALTH INSURANCE

PATIENTS IN BULU LOR PUBLIC HEALTH CENTER SEMARANG 2013
xvi + 63 pages + 2 tables + 7 + 8 image attachments
There are many problems in implementation of Public Health Insurance Ministry of
Health. Based on the pre-survey to ten respondents, the researcher found some complaints
from respondents such as complaint about the service of general clinic services.
Respondents said that the health employee was not patient (50%), they did not give
information clearly about patient disease (80%).This research aims to describe the
dimension of service quality of Public Health Insurance in Bulu Lor Public Health Center
Semarang 2013.
This is descriptive research . The sample is 100 patients that used public health
insurance, that taken by accidental sampling method.
The results shows that dimension of pleasant quality mostly good enough (66%), but
there were some problems found such as the dirty waiting room in general clinic (69%),
employee did not use good clothes (62%). Dimension of information quality mostly good
enough (68%), but there were some problems found such as the employee did not give
completely information to the patient about their disease (62%), did not give information
about health treatment information (55%). Dimension of the quality of human relationship
mostly good enough (63%), but there were some problems still found such employee were
not kind in giving treatment (55%), did not care of patien complaint (69%).
The recommendations are: training of service excellent for employee to improve skill

and competence, evaluation of service quality of public health center by interview with
questionnaire to the patient periodically.
Keyword :
Literature :

Dimension of pleasant, information, human relationship, service quality
24(1997-2012).

3

ABSTRAK

Pelaksanaan Jamkesmas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dinilai banyak
pihak masih jauh dari harapan yang diinginkan. Berdasarkan survei awal yang dilakukan
pada sepuluh responden didapatkan keluhan di antaranya mengeluhkan mengenai
pelayanan petugas BP Umum, 50% responden menyatakan dalam melakukan pemeriksaan
petugas

selalu tergesa-gesa, 80% responden menyatakan petugas


tidak memberikan

informasi yang jelas mengenai penyakit pasien, 80% responden menyatakan petugas
kurang ramah dalam pelayanan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengidentifikasi
dimensi mutu pelayanan pasien Jamkesmas di BP Umum Puskesmas Bulu Lor Semarang
tahun 2013 .
Jenis penelitian ini penelitian deskriptif kuantitatif . Sampel sebanyak 100 pasien,
yang diambil secara accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan dimensi kenyamanan pasien jamkesmas

69 %

petugas kesehatan tidak mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum
memeriksa pasien. Dimensi informasi pasien jamkesmas

62% petugas kesehatan

memberikan informasi yang tidak lengkap tentang penyakit pasien. Dimensi hubungan
antarmanusia pasien jamkesmas 69% petugas kesehatan tidak mendengarkan keluhan
pasien.

Peningkatan kinerja petugas kesehatan dengan cara

pemberian arahan dan

motivasi dari Kepala Puskesmas dalm bentuk pemberian pelatihan. Sehingga dalam
memberi pelayanan kesehatan petugas kesehatan diruang BP Umum lebih ramah,
mengikuti SOP yang telah ada, memberikan informasi yang lengkap dan mendengarkan
keluhan dengan baik.
Kata Kunci

: Dimensi kenyamanan, dimensi informasi, dimensi hubungan antarmanusia,

mutu pelayanan

1

PENDAHULUAN

mereka harus dilengkapi dengan teknologi


Pelayanan kesehatan yang
bermutu merupakan

kebutuhan dasar

yang diperlukan setiap orang. Organisasi

yang diperlukan. Agen keuangan berharap
bahwa sumber daya keuangan mereka
digunakan secara efektif dan efisien.

pelayanan kesehatan seperti rumah sakit

Pemilik Institusi layanan berharap

dan puskesmas, praktik dokter, apotek,

bahwa

laboratorium


layanan

dasarnya

dan

sebagainya

pada

adalah

organisasi

jasa

fasilitas

yang


kesehatan

menyediakan

bermutu

harus

memperoleh pendapatan yang besar dan
keluhan.(2)

pelayanan umum. Oleh karenanya rumah

seharusnya

sakit dan pusat kesehatan masyarakat

Kementerian kesehatan sejak tahun 2005


(Puskesmas) dan organisasi pelayanan

telah melaksanakan Program Jaminan

kesehatan

Kesehatan

lainnya

sebagai

pelayan

tidak

ada

Sosial,


dimulai

masyarakat perlu memiliki karakter mutu

Program

Jaminan

pelayanan prima yang sesuai dengan

Kesehatan

bagi

harapan

(JPKMM)

pasien,


memberikan

selain

pelayanan

diharapkan
medis

yang

bermutu(1)

program

dengan

Pemeliharaan

Masyarakat

Miskin

atau lebih dikenal dengan
Askeskin

(2005-2007)

yang

kemudian berubah nama menjadi Jaminan

Mutu dapat ditinjau dari beberapa

Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas).(3)

sudut pandang. Persepsi mengenai mutu

Ruang

pelayanan

harapan.

Program Jamkesmas di puskesmas dan

kelompok

jaringannya meliputi pelayanan kesehatan

berkepentingan memiliki persepsi yang

perorangan (promotif, preventif, kuratif

berbeda

dan rehabilitatif). Yang berupa rawat jalan

bergantung

Berbagai

pada

macam
tentang

Kesehatan.
diidentifikasi

mutu

pelayanan

Persepsi-persepsi
sebagai

berikut

itu

Persepsi

lingkup

pelayanan

kesehatan

dan rawat inap bagi peserta program
Jamkesmas,

pelayanan

transportasi

para pelanggan adalah bahwa tempat

rujukan, termasuk persiapan rujukan dan

layanan harus terkelola dengan baik,

persiapan spesialistik. Penyelenggaraan

tempat

pelayanan

kesehatan

harus rapi, bersih, dan tidak terlalu sesak,

Jamkesmas

mencakup

waktu tunggu tidak terlalu lama, dan

pelayanan kesehatan dasar yang tersedia

penyedia layanan harus simpatik dan

di puskesmas dan jaringannya, dengan

ramah.

mengharapkan

standar, pedoman SOP yang sama bagi

mendapatkan penanganan pengobatan

setiap masyarakat sesuai indikasi medis.

yang baik, tepat dan dapat dijangkau.

(4)

Pandangan para penyelia layanan dan

pelaksanaan

profesional adalah bahwa layanan teknis

Kementerian

harus tepat, nasihat mereka dihargai, dan

dinilai banyak pihak masih jauh dari

pemberian layanan kesehatan

Pasien

program
semua

jenis

. Meski sudah berjalan cukup lama,
Jamkesmas
Kesehatan

oleh

(Kemenkes)

2

harapan yang diinginkan. Misalnya saja

dimensi

tentang layanan buruk beberapa rumah

hubungan antara manusia. (6)

ketepatan

waktu,

dimensi

sakit terhadap para peserta Jamkesmas.

Hal ini terkait dengan hasil survei

Lembaga pelayanan kesehatan kerap

dimana dimensi kenyamanan yaitu masih

mengurangi

kualitas

terdapatnya pasien yang mengeluhkan

pelayanan kepada peserta Jamkesmas.

waktu tunggu yang lama, ruang tunggu

karena kekurangtahuan pasien terhadap

puskesmas yang kurang bersih dan kursi

prosedur yang diberlakukan di Puskesmas

untuk menunggu giliran pelayanan yang

dan juga peserta Jamkesmas yang ditolak

tidak tersedia dengan cukup. Dimensi

keramahan

dan

(5)

oleh pihak rumah sakit. . Berdasarkan

Informasi yaitu petugas BP umum tidak

survei awal yang dilakukan pada sepuluh

memberikan

responden

didapatkan

di

mengenai penyakit pasien, tergesa-gesa

antaranya

mengeluhkan

mengenai

dalam melakukan pemeriksaan dan juga

keluhan

informasi

yang

jelas

50%

jarang memberikan penyuluhan kepada

responden menyatakan dalam melakukan

pasien. Dimensi Hubungan antarmanusia

pemeriksaan petugas

yaitu petugas BP umum kurang ramah

pelayanan petugas BP Umum,

gesa,

80%

selalu tergesa-

responden

menyatakan

dalam pelayanan.

petugas tidak memberikan informasi yang

Tujuan dari penelitian ini adalah

jelas mengenai penyakit pasien, 80%

mengidentifikasi dimensi mutu pelayanan

responden menyatakan petugas kurang

pasien

ramah dalam pelayanan, dan 50 %

Puskesmas Bulu Lor Semarang tahun

menyatakan waktu tunggu yang lama, 80

2013. Tinjauan pustaka yang ada dalam

% menyatakan ruang tunggu puskesmas

penelitian ini terdiri dari mutu pelayanan,

yang kurang bersih dan 70 % menyatakan

Jamkesmas, puskesmas dan BP Umum.

kursi untuk menunggu giliran pelayanan

Layanan kesehatan yang bermutu adalah

tidak tersedia dengan cukup.

suatu

Jamkesmas

layanan

di

BP

Umum

kesehatan

yang

Hasil survei ini didukung dengan

dibutuhkan, dalam hal ini akan ditentukan

teori W Edwards Demings, menyebutkan

oleh profesi layanan kesehatan, dan

bahwa mutu barang atau jasa itu bersifat

sekaligus

multidimensi, demikian pula dengan mutu

pasien/konsumen

layanan kesehatan. Dimensi mutu layanan

serta

kesehatan

dimensi

masyarakat. Mutu barang atau jasa itu

dimensi

bersifat

akses,

dimensi

dengan mutu layanan kesehatan. Dimensi

efisiensi,

dimensi

mutu layanan kesehatan itu antara lain

itu

kompetensi

lain,

teknis,

keterjangkauan
efektivitas,

antara
atau

dimensi

kesinambungan,

dimensi

keamanan,

dimensi kenyamanan, dimensi informasi,

dimensi

diinginkan
ataupun

terjangkau

oleh

multidimensi,

kompetensi

keterjangkauan

baik

atau

oleh

masyarakat
daya

demikian

beli
pula

teknis,

dimensi

akses

terhadap

3

layanan,

dimensi

kesehatan,

efektivitas

layanan

antara lain melaksanakan pemeriksaan

efisiensi

layanan

dan

dimensi

kesehatan,

dimensi

kesinambungan

layanan kesehatan, dimensi keamanan,
dimensi kenyamanan, dimensi informasi,
dimensi hubungan antarmanusia (6).
Jamkesmas
bantuan

adalah

sosial

program

untuk

pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan
tidak

mampu.

Tujuan

Umum

pengobatan,

konseling

penyakit,

penatalaksanaan

kepe-

paru, melakukan rujukan kasus ke
fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
secara

tepat,

kesehatan

administrasi(7)

derajat

tindakan

tindakan syok, penjaringan suspek TB

melaksanakan

tercapai

melakukan

rawatan, melakukan penatalaksanaan

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan
sehingga

melaksanakan

cepat

dan

dan

benar,

mengelola

kesehatan yang optimal secara efektif dan
efisien bagi seluruh peserta Jamkesmas.

METODE PENELITIAN
Jenis

Tujuan Khusus Memberikan kemudahan

penelitian

yang

dan askes pelayanan kesehatan kepada

dilakukan penelitian deskriptif kuantitatif .

peserta

seluruh jaringan PPK

Populasi penelitian sebanyak 1458 orang .

Mendorong peningkatan

Besar sampel dalam penelitian ini 100

pelayanan kesehatan yang terstandar bagi

responden. Teknik yang digunakan yaitu

peserta,

sehingga

dengan

biayanya.

Pengumpulan data terdiri dari data primer

Terselenggaranya pengelolaan keuangan

yang diperoleh dari hasil wawancara

yang transparan dan akuntabel.

dengan

di

JAMKESMAS.
tidak

terkendali

berlebihan

mutu

dan

accidental

sampling

menggunakan

(8)

.

kuesioner

Masyarakat,

sedangkan data sekunder diperoleh dari

adalah unit pelayanan fungsional yang

rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan

berfungsi sebagai pusat pembangunan

pasien Jamkesmas .

Pusat

Kesehatan

kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta
pusat

pelayanan

pertama

yang

kesehatan

HASIL PENELITIAN
Puskesmas Bulu Lor merupakan

tingkat

menyelenggarakan

suatu

kesatuan

kegiatannya secara menyeluruh, terpadu

fungsional

dan

pengembangan

berkesinambungan

pada

suatu

masyarakat yang bertempat tinggal pada

yang

suatu daerah tertentu. (5).

pelayanan

BP umum memiliki tugas melayani

juga

organisasi

yang

merupakan

kesehatan
berfungsi

secara

kesehatan
pusat

masyarakat
memberikan

menyeluruh

dan

terpadu kepada masyarakat di wilayah

membutuhkan

kerjanya dalam bentuk beberapa kegiatan

pengobatan dengan mekanisme kerja

pokok. Puskesmas Bulu Lor terletak di

para

pasien

yang

4

Kecamatan

Semarang

Utara,

yang

Distribusi

frekuensi

kategori

merupakan pusat kegiatan pemerintahan

dimensi mutu kenyamanan dapat dilihat

dan perdagangan. Ditinjau dari letaknya

pada tabel 1, berdasarkan tabel dapat

Puskesmas Bulu Lor sangat strategis di

diketahui

tengah-

pasien Jamkesmas sebagian besar cukup

tengah

warga/masyarakat,

perumahan

sehingga

hal

ini

dimensi

sebanyak

66,0%.

mutu

kenyamanan

Distribusi

frekuensi

sangat berpengaruh terhadap cakupan

kategori dimensi mutu informasi

pelayanan kesehatan, tepatnya di Jl.

dilihat pada tabel 2 , berdasarkan tabel

Banowati Selatan II Kota Semarang.

dapat

Puskesmas ini

kenyamanan

didukung oleh satu

diketahui

dimensi

informasi

dapat
mutu

Jamkesmas

Puskesmas Pembantu (PP. Panggung),

sebagian besar cukup sebanyak 68%.

yang berada di Jl. Brotojoyo Kelurahan

Distribusi frekuensi kategori dimensi mutu

panggung Kidul Semarang Utara.

hubungan antar manusia dapat dilihat

Melayani

pada tabel 3 , berdasarkan tabel dapat

5

wilayah

Kelurahan

berpenduduk 51.807 jiwa dengan luas

diketahui

wilayah 344,499 ha yang terdiri dari:

informasi

Kelurahan

cukup sebanyak 63 %.

Bulu

Lor,

Plombokan,

dimensi

mutu

kenyamanan

Jamkesmas sebagian besar

Purwosari, Panggung Kidul, Panggung
Lor.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Kategori Dimensi Mutu Kenyamanan Pasien Jamkesmas di Puskesmas
Bulu Lor tahun 2013
Dimensi
Kenyamanan

Frekuensi

%

Baik

15

15,0

Cukup

66

66,0

Kurang

19

19,0

Jumlah

100

100

5

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Kategori Dimensi Mutu Informasi Pasien Jamkesmas di Puskesmas
Bulu Lor tahun 2013
Dimensi

Frekuensi

%

Baik

15

15,0

Cukup

68

68,0

Kurang

17

17,0

Jumlah

100

100

Informasi

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Kategori Dimensi Mutu Hubungan antar manusia di Puskesmas Bulu
Lor tahun 2013
Dimensi

Frekuensi

%

Baik

20

20,0

Cukup

63

63,0

Kurang

17

17,0

Jumlah

100

100

hubungan
antar manusia

PEMBAHASAN

Penampilan

Dimensi mutu kenyamanan pasien
Jamkesmas

sebagian

besar

cukup

kesehatan
bagi

fisik

pemberi

menimbulkan

pasien(6).

Azwar

layanan

kenyamanan

mengemukakan

sebanyak 66 %. Namun masih terdapat

kualitas pelayanan sangat tergantung dari

masalah yaitu

petugas kesehatan di

penampilan (performent) baik yang berupa

ruang BP Umum yang berpenampilan

sarana/fasilitas maupun SDM yang dimiliki

tidak rapih sebanyak 62 %. Ruang tunggu

semakin baik tampilannya maka semakin

puskesmas yang tidak bersih sebanyak 69

tinggi

%, dan petugas kesehatan tidak mencuci

mengemukakan

tangan menggunakan sabun dan air

sangat

mengalir sebelum memeriksa pasien.

(performent)

Menurut
kenyamanan

Edward

atau

Demings

kenikmatan

dapat

menimbulkan kepercayaan pasien kepada
organisasi

layanan

kesehatan.

kualitas

pelayanan.
kualitas

tergantung
baik

dari
yang

Azwar

pelayanan
penampilan
berupa

sarana/fasilitas maupun SDM yang dimiliki
semakin baik tampilannya maka semakin
tinggi kualitas pelayanan. (19)

6

Dimensi mutu informasi pasien
Jamkesmas

sebagian

besar

cukup

menyelesaikan pelayanan lanjutan yang
diperlukan (1).

sebanyak 68 %. Namun masih terdapat
masalah yaitu

petugas kesehatan yang

Dimensi
manusia

mutu

hubungan

antar

pasien Jamkesmas sebagian

tidak memberikan nasehat yang harus

besar cukup sebanyak 68 %. Namun

dilakukan untuk penyembuhan sebanyak

masih

69%. Petugas kesehatan memberikan

kesehatan yang tidak bersikap ramah

informasi

dalam memberikan pelayanan sebanyak

yang tidak lengkap tentang

penyakit

pasien sebanyak

petugas

kesehatan

tidak

62%,

dan

terdapat

55,0%.

masalah

Petugas

petugas

kesehatan

tidak

memberikan

mendengarkan keluhan pasien sebanyak

informasi pelayanan kesehatan lanjutan

69 %, dan petugas kesehatan tidak

yang dibutuhkan pasien sebanyak 55%.

menjaga kerahasiaan penyakit pasien

Menurut Edward Demings layanan

sebanyak 55%.

kesehatan yang bermutu harus mampu

Pasien jamkesmas membutuhkan

memberikan informasi yang jelas tentang

pelayanan dari petugas kesehatan yang

penyakit

bersikap ramah. Hasil penelitian diketahui

apa

yang

diderita

pasien,

bagaimana riwayat penyakit yang diderita

bahwa

pasien, dimana pelayanan lanjutan yang

mengajak berkomunikasi dengan baik dan

tepat jika pasien membutuhkan rujukan

bersikap ramah kepada pasien. Hal ini

serta pemberian edukasi dan penyuluhan.

sesuai dengan yang dikatakan

Dimensi informasi ini sangat penting pada

dalam mengatakan bahwa baik buruknya

tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit.

suatu

pelayanan kesehatan menurut

Dimensi ini termasuk dimensi yang paling

pasien

diantaranya adalah dari sikap

dinamis.

keramahan

Seiring

intensitas

dengan

aktivitas

peningkatan

masing-masing

individu, harapan pelanggan akan dimensi
ini semakin meningkat.
yang

(6)

petugas

kesehatan

petugas

Pelayanan kesehatan
dan

Surjana

kesehatan.

dipandang baik

karena petugasnya ramah,
sabar

tidak

bersahabat,

komunikatif,

sehingga

Menurut Lori Di Prete Brow, mutu

pelayanan kesehatan dianggap

buruk

baik

atau

kasar,

dimana

klien

menerima

baik

karena

petugasnya

pelayanan yang lengkap yang dibutuhkan

berbicara dengan ketus sehingga mereka

(termasuk

takut mengemukakan masalahnya (21)

rujukan).

Klien

harus

mempunyai akses terhadap pelayanan

Menurut

Edward

Demings

rutin dan preventif yang diberikan oleh

hubungan antarmanusia yang baik akan

petugas

menimbulkan

kesehatan

yang

mengetahui

kepercayaan

atau

riwayat penyakitnya. Klien juga harus

kredibilitas dengan cara saling meng-

mempunyai

hargai,

akses

rujukan

untuk

menjaga

menghormati,

rahasia,

responsif,

saling
memberi

7

perhatian, mendengarkan keluhan dan

kerahasiaan penyakit pasien sebanyak

berkomunikasi dengan efektif (6).

55%.

SIMPULAN

SARAN

Dimensi mutu kenyamanan pasien
Jamkesmas

sebagian

pemahaman

dan

cukup

keterampilan petugas kesehatan melalui

sebanyak 66 %. Namun masih terdapat

pelatihan pelayanan prima, agar petugas

beberapa masalah yaitu

ruang tunggu

kesehatan dalam memberikan pelayanan

puskesmas yang tidak bersih sebanyak 69

lebih rapih dalam berpenampilan, ramah,

%, petugas kesehatan berpenampilan

memberikan informasi dan penjelasan

tidak rapih sebanyak 62%, dan petugas

yang lengkap dan menanggapi setiap

kesehatan

keluhan dengan baik.

tidak

besar

Peningkatan

mencuci

tangan

menggunakan sabun dan air mengalir

Evaluasi

mutu

pelayanan

balai

sebelum memeriksa pasien sebanyak 69

pengobatan umum melalui pemberian

%.

angket atau kuesioner pada pasien secara

Dimensi mutu informasi pasien

Jamkesmas

sebagian

besar

cukup

periodik.

sebanyak 68 %. Namun masih terdapat
beberapa

masalah

yaitu

petugas

kesehatan memberikan informasi

yang

DAFTAR PUSTAKA
1.

Widjono, Djoko. Manajemen Mutu

tidak lengkap tentang penyakit pasien

Layanan

sebanyak 62%, petugas kesehatan tidak

Airlangga University Press. 1999.

memberikan

nasehat

yang

harus

2.

Kesehatan.

A.F.Al-Assaf.

Mutu

dilakukan untuk penyembuhan sebanyak

Kesehatan.

69%

Kedokteran EGC. 2009.

dan

petugas

memberikan
kesehatan

kesehatan

informasi
lanjutan

yang

tidak

pelayanan

3.

dibutuhkan

nomor

pasien sebanyak 55%.
Dimensi

Peraturan

hubungan

antar

Menteri

cukup sebanyak 63,0%. Namun masih

buku

Kesehatan

RI

903/ Menkes /per/v/2011

program

manusia sebagian besar cukup sebanyak

Pelayanan

Jakarta:Penerbit

tentang pedoman

mutu

Surabaya:

pelaksanaan

jaminan

kesehatan

Menteri

Kesehatan

masyarakat.
4.

Peraturan

terdapat beberapa masalah yaitu petugas

Republik Indonesia Nomor 2581 /

kesehatan bersikap

tidak ramah dalam

Menkes/

memberikan pelayanan sebanyak 55 %,

Petunjuk

petugas kesehatan tidak mendengarkan

Kesehatan

keluhan pasien sebanyak 69 %, dan

Jamkesmas.

petugas

kesehatan

tidak

menjaga

per / XII/ 2011 Tentang
Teknis
Dasar

Pelayanan
Program

8

5.

Program

Jamkesmas

Jauh

Dari

Harapan.com Diakses pada tanggal
14 November 2012
6.

Pohan, Imbalo S. Jaminan Mutu
Layanan

Kesehatan.

Jakarta:

Penerbit buku kedokteran EGC. 2007.
7.

PuskesmasKaliwiro.com.

Diakses

pada tanggal 24 januari
8.

Notoadmojo,

Sokidjo.

Metode

Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2005
9.

Azwar,Azrul.Program Menjaga Mutu
Pelayanan
Prinsip
Masalah.

Kesehatan.
Lingkungan
Jakarta:

Penerbitan IDI.1996

Aplikasi

Pemecahan
Yayasan