BAB I Cakupan dan Metode Ekonomi

BAB I
Cakupan dan Metode Ekonomi
Sub. Pokok Bahasan :
1.1 Definisi dan Metode Ekonomi;
1.2 Pasar dan Pemerintah Dalam Ekonomi.
A. Definisi dan Metode Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku
pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini
diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai
sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian yaitu :
1. Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?
2. Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?
Menurut Case dan Fair (1996) ada beberapa manfaat dari studi ekonomi, anatara lain :
1.

Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam pengambilan keputusan.

2.


Dengan berpikir kita mampu menganalisis, menilai benar atau salah, baik atau
buruk, dan menentukan pilihan. Metode-metode, teknik berpikir dalam ilmu
ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.

3.

Membantu memahami masyarakat. Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa
melalui pertukaran, manusia berupaya mengatasi kelangkaan, selanjutnya
mengembangkan teknologi dan sisitem kemasyarakatan.

4.

Membantu memahami masalah-masalah internasional (global). Dengan
mempelajari ilmu ekonomi , kita dapat mengerti lebih dalam mengenai
permasalah ekonomi global. Kita dapat mengerti mengapa pada saat negaranegara Asia Timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, negaranegara maju (Eropa Barat, USA,dan Jepang) mau memberi bantuan.

Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi. Para ekonom memandang
demokratisasi sangat penting dalam rangka memperbaiki proses alokasi sumber daya,
karena lebih mencerminkan aspirasi masyarakat kebanyakan.
Berkaitan dengan system ekonomi, ada tiga bentuk system ekonomi yang dikenal dunia

saat ini, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Pasar (Laissez-Faire Economy) merupakan system ekonomi
yang berbasis pada kebebasan individu dan perusahaaan dalam menentukan
berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan
menentukan titik keseimbangan dengan menggandakan kemampuan pada

sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan penawaran.
Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perkonomian
dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).
2. Sistem ekonomi terpusat (system ekonomi sosialis) atau disebut Command
Economy, yaitu system ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan
menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam system
ekonomi social yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan
ekonomi.
3. Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari system ekonomi pasar dan
system ekonomi terpusat. Dalam system ekonomi campuran, kebebasan
individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui,
tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator
ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiscal dan moneter.
B. Pasar dan Pemerintah dalam Ekonomi Modern

Pasar adalah suatu mekanisme dimana pembeli dan penjual berinteraksi untuk
menentukan harga dan pertukaran barang dan jasa. Ekuilibrium pasar adalah
keseimbangan diantara seluruh penjual dan pembeli yang berbeda, keseimbangan
permintaan dan penawaran, menghasilkan:
 Harga ekuilibrium
 Kuantitas ekuilibrium
Ekonomi pasar adalah mekanisme yang mengkoordinasi masyarakat, aktivitas, dan
bisnis, melalui system harga dan system pasar.
 Pasar tidak dibentuk siapapun
 Tidak ada individu atau organisasi yang bertanggung jawab atas produksi,
konsumsi, distribusi, dan penentuan harga.
 Harga menjadi “sinyal” bagi produsen dan konsumen untuk mengambil
keputusan
Pasar menentukan harga tiap barang dan jasa dalam perekonomian. Pasar dapat
dikategorikan ke dalam dua besar, yaitu pasar barang dan jasa serta pasar faktor.
Pasar faktor merupakan tempat interaksi antara penjual faktor produksi (sector rumah
tangga) yang memiliki tanah, modal, keterampilan dan lainnya, dengan yang meminta
faktor produksi yaitu pihak perusahaan.
Pasar yang terjadi dalam perekonomian merupakan akumulasi dari berbagai pasar
barang dan jasa serta pasar faktor produksi. Banyaknya jenis barang/jasa tersebut

akan menimbulkan diversifikasi pekerjaan. Selanjutnya, diversifikasi pekerjaan akan
menghasilkan spesialisasi, yang akan mendorong timbulnya teknologi atau cara
menghasilkan barang atau dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Dalam kenyataaannya, tidak semua barang dan jasa bisa dihasilkan melalui
mekanisme pasar dengan tangan gaibnya. Namun terjadi persaingan yang tidak
sempurna yang akhirnya menimbulkan efisiensi, sehingga harga yang terjadi menjadi

demikian mahal atau bahkan sebaliknya dimana barang dan jasa menjadi tidak
berharga. Kegagalan system ekonomi pasar akan menghasilkan pengaruh yang dapat
merugikan perekonomian itu sendiri. Disamping akan menimbulkan pemusatan faktor
produksi pada satu pihak tertentu dan mengakibatkan ketimpangan dalam pendapatan.
Inefisiensi pasar ini memerlukan intervensi dari pemertintah. Pemerintah dalam
aktivitasnya dalam perekonomian pasar dibatasi hanya pada beberapa kegiatan yang
memang tidak bisa dilakukan oleh individu, seperti misalnya bidang keamanan dan
pertahanan. Tetapi jika harus campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan
mengembalikan efisiensi, maka pemerintah melakukan regulasi atau membuat
kebijakan-kebijakan yang berfungsi pengatur jalannya perekonomian agar tetap efisien.
P.A. Samuelson mengatakan bahwa pemerintah mempunyai tiga fungsi perekonomian,
yaitu :
1. Mengoreksi kegagalan pasar demi efisiensi.

2. Membuat program untuk melakukan pemerataan pendapatan dengan
menggunakan instrument pajak dan pengeluaran pemerintah.
3. Membuat kebijakan fiscal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang tangguh.
BAB II
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Harga
Sub. Pokok Bahasan :
2.1 Permintaan, Penawaran, dan Pasar Barang;
2.2 Elastisitas;
2.3 Penerapan Konsep Permintaan dan Penawaran.
I.

Permintaan, Penawaran, dan Pasar Barang

Permintaan adalah jumlah pengertian barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan
untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suaru pasar
ekonomi.
Harga barang yaitu sebagai dasar untuk menganalisa interaksi antara penawaran dan

permintaan barang atau jasa yang ada dalam pasar serta berbagai macam faktor dapat
mempengaruhinya. Yang dianalisa seperti :
o

Proses dari pembentukan harga yang dipengaruhi oleh interaksi permintaan
dan penawaran suatu produk atau jasa di dalam suatu pasar.

o

Lalu faktor - faktor yang dapat mempengaruhi perubahan permintaan maupun
perubahaan penawaran.

o

Selanjutnya hubungan antara harga permintaan dan penawaran.

o

Bentuk – bentuk pasar.


o

Dan konsep elastisitas permintaan dan penawaran.

A. Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tertentu. Supaya lebih akurat kita memasukkan dimensi
geografis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu
bertambah. Begitu juga sebaliknya.
2. Harga barang lain yang terkait
Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi
kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam
barang dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen
(penggenap).
3. Tingkat pendapatan per kapita
Tingkat pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi
pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang

meningkat.
4. Selera atau kebiasaan
5. Jumlah penduduk
6. Perkiraan harga di masa mendatang.
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik
membeli barang itu sekarang. Sehingga mendorong orang untuk membeli lebih
banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.
7. Distribusi pendapatn
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan
matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Penawaran
Penawaran adalah jumlah yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat
harga selama satu periode tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait.
3. Harga faktor produksi
4. Biaya produksi
5. Teknologi produksi

6. Jumlah pedagang/penjual
7. Tujuan perusahaan
8. Kebijakan pemerintah

Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
C. Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen samasama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual.
Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi
kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat dan penawaran menjadi
berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan
penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
D. Elastisitas
Pemahaman dari elastisitas harga dari permintaan dan penawaran membantu para ahli
ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan. Secara umum elastisitas adalah suatu
pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang
diminta/ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
1. Elastisitas harga dari permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur
derajat kepekaan/respon perubahan jumlah/kualitas barang yang dibeli sebagai akibat

perubahan faktor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable
utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu:
o
o
o

Elastisitas harga permintaan
Elastisitas silang
Elastisitas pendapatan

Cara Menghitung Elastisitas Permintaan
Secara garis besar ada dua cara dalam mengukur besaran elastisitas permintaan yaitu.
1. Elastisitas Titik (point elasticity). Cara ini digunakan untuk mengukur elastisitas
yang perubahan harga dan jumlah yang diminta relative sangat kecil atau limit
mendekati nol.
2. Elasstis Busur (Art Elastisity). Cara kedua ini digunakan untuk mengukur
perubahan harga dan jumlah permintaan yang besar.
Cara perhitungan ini terbagi dalam dua bentuk:
a) Elastisitas Jarak. Suatu cara mengukur elasstisitas yang besar, tetapi bersifat
searah, seperti diukur dari titik A ke titik B tidak sama besar hasilnya bila diukur

dari titik B ke titik A.
b) Elastisitas Jarak dengan Modifikasi/mid point. Suatu cara dengan mengukur
besaran elasstisitas tanpa memperhatikan arah, apakah dimulai dari titik A ke
titik B atau sebaliknya, dimana cara ini tidak akan ada perbedaan dari hasilnya,
tujuan dari metode perhitungan ini adalah untuk mengatasi kelemahan pada
cara pengukuran jarak (a).

ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN(The Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari
pada persentasi perubahan jumlah yang diminta dengan persentase perubahan pada
harga dipasar sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka
kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negative, karena sifat hubungan yang berlawanan
tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat
kurang dari, sama dengan lebih bersadari satu dan merupakan angka mutlak
(absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan:
o
o
o

Tidak elastisitas (in elastic)
Unitary (unity)
Elastisitas (elastic)

E. Konsep Permintaan dan Penawaran
Dalam konsep permintaan dan penawaran akan didapatkan dalam kegiatan ekonomi
pada keseimbangan pasar dengan asumsi Caneris Paribus (semua variable dianggap
konstan)
1. Harga atap= harga tertinggi yang ditetapkan pemerintah dimana harga tersebut
masih bisa dijangkauoleh konsumen. Hanya dikhususkan pada komoditaskomoditas tertentu yang masih bisa disimpan. Contoh= beras, gula, jagung.
2. Harga dasar= harga eceran terendah yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap
suatu barang, disebabkan oleh melimpahnya penawaran barang tersebut
dipasar (Anonymoust,2011). Dengan kata lain harga terendah adalah harga
minimum resmi yang ditetapkan oleh pemerintah dimana penjual dapat
menawarkan (atau pembeli harus membayar) yang dikenal nama lain price
noor.
BAB III
Teori Perilaku Konsumen
Sub. Pokok Bahasan:
3.1 Teori Perilaku Konsumen-Pendekatan Teori Nilai Guna;
3.2 Teori Perilaku Konsumen-Pendekatan Kurva Kepuasan.
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam
mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan membuang produk ataupun jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut para ahli:
1. Schiffman dan Kanuk (2000) adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi
produk, jasa, maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.
2. John C. Mowen dan Michael Minor adalah perilaku konsumen sebagai studi
tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi sebagai produk, jasa, dan pengalaman serta ide-ide.
Peran – Peran perilaku Konsumen
1. Initiator adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu
2. Influencer adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian
3. Decider adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang
akan dibeli, bagaimana membelinya
4. Buyer adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya
5. User yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli
Teori Prilaku Konsumen
1. Teori ekonomi mikro teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan
berusaha memperoleh kepuasa maksimal.
2. Teori psikologis teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis idividu
yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan .
3. Teori antropologis teori ini juga menekankan prilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang ruang lingkungnya sangat luas, seperti
kebudayaan , kelas-kelas sosial dan sebagainnya.
1. Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Teori Nilai Guna (Utility)
Teori tingkah laku konsumen dapat disebabkan dalam dua macam pendekatan.
Pendekatan nilai guna cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan
nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal,
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barangbarang tidak dikuantifikasi.
Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian nilai guna total dan nilai guna marjinal.
Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berarti
pertumbuhan/pengurangan kepuasan sebagai akibat dan pertambahan/pengurangan
penggunaan satu unit barang tertentu. Di dalam teori ekonomi kepuasan yang
diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna.
Semakin tinggi kepuasan maka makin tinggilah nilai gunanya.
2. Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Kurva Kepuasan Sama
Kurva kepuasan sama (indifference curce) merupakan kurva yang menunjukan
kombinasi konsumsi dua macam barang dari seorang konsumen yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama.

Analisis kurva kepuasan sama meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva
kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Dikembangkan oleh Sir John R.
Hicks untuk menghindari kelemahan dari teori nilai guna(utility).
Asumsi yang digunakan untuk melakukan analisis dengan menggunakan IC adalah:
1. Seluruh pendapatan dikonsumsikan hanya terdapat 2 jenis barang, dalam hal ini
roti(makanan) dan baju(pakaian).
2. Selera konsumen tidak berubah.
3. Terdapat kebebasan untuk memilih diantara kedua barang tersebut.
Indifferent Curve (IC) menggambarkan kombinasi barang-barang yang akan
memberikan kepuasan yang sama besarnya. Asumsi yang digunakan untuk melakukan
analisis.
IC memiliki 3 sifat dasar yaitu:
1. Mempunyai kemiringan yang negative atau turun dari kiri kebawah kanan.
2. IC cembung terhadap titik origin (0,0)
3. IC tidak saling berpotongan
Seorang konsumen akan mencoba untuk mencapai IC tertinggi yang mencerminkan
tingkat kepuasan tertinggi pula. Tetapi seorang individu mempunyai keterbatasan dalam
sumber dana untuk mencapainya sehingga kurva IC yang dapat dicapai pun terbatas.
Keterbatasan ini terjadi karena tiap barang dan jasa mempunyai harga dan untuk dapat
membayarnya diperlukan pendapatan. Garis kendala anggaran (Budget Line/BL)
mencerminkan kendala pendapatan dan harga tertentu dari masing-masing barang.
Kurva kepuasan sama (IC) dan garis kendala anggaran (BL) merupakan alat untuk
dapat memperlihatkan pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh konsumen. Jika
BL menyinggung IC tertinggi maka seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang
maksimum.
Keseimbangan konsumen akan berubah jika variable pendapatan atau harga berubah
dengan asumsi selera bersifat konstan. Jika terjadi perubahan pendapatan (naik atau
turun) dengan asumsi harga barang tetap maka IC akan bergeser. Tetapi jika harga
salah satu barang berubah (naik atau turun) dengan asumsi tingkat pendapatan tetap
maka IC akan berputar. Kedua kejadian tersebut akan menyebabkan bergesernya
keseimbangan konsumen dalam mencapai kepuasan maksimum.

BAB IV
Teori Produksi dan Organisasi Bisnis
Sub. Pokok Bahasan:
4.1 Organisasi Bisnis dan Teori Produksi;
4.2 Biaya Produksi.
A. Teori Produksi dan Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis diperlukan dalam peranannya menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan, sehingga kita bisa mendapatkannya dengan mudah, murah, dan
berkualitas. Hal ini terjadi karena organisasi, bisnis melakukan produksi barang dengan
lebih teratur dan dalam skala produksi yang besar, sehingga proses produksi menjadi
lebih efisien.
Selain itu, kemampuan dalam mengembangkan teknologi proses dan penghimpunan
dana menjadi lebih mudah dilakukan akibat dari spesialisasi yang terjadi.
Organisasi usaha yang memproduksi barang dan jasa dapat dikategorikan dalam tiga
bentuk utama yaitu:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh
satu orang, dimana pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan, tetapi ia
juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan. Contohnya
adalah restoran, toko kelontong dan toko makanan minuman. Perusahaan
perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
 Usaha Perseorangan Berizin: Memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan,
maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP),
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
 Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki lzin. Misalnya usaha perseorangan
yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, dsb.
Kebaikan perusahaan perseorangan:





Mudah dibentuk dan dibubarkan
Bekerja dengan sederhana
Pengelolaannya sederhana
Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba

Kelemahan perusahaan perseorangan
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Kemampuan manajemen terbatas
 Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan Sumber dana hanya
terbatas pada pemilik
 Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

2. Firma
Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma semua
anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri sendiri maupun bersama
terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain
Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena


Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu
sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan
 Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan
HAM
Kebaikan Firma
 Prosedur pendirian relatif mudah
 Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal
yang dimiliki beberapa orang
 Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan-keputusan menjadi lebih baik
Kelemahan Firma:
 Utang - utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota
firma.
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang
anggota keluar maka firma pun bubar.
3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap CV)
Perseroan Komanditer (CV) adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang
(sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam
persekutuan.
Kebaikan perseroan komanditer:
 Pendiriannya relatif mudah
 Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
 Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
 Manajemen dapat diversifikasikan
 Kesempatan untuk bergabung lebih besar
Kelemahan perseroan komanditer:
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Kelangsungan hidup tidak terjamin
 Sukar untuk menarik kembali investasinya
4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze vennootschhap (NV) adalah
suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari sahamsaham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Kebaikan Perseroan Terbatas:






Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko
bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan
perluasan usaha
Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien

Kelemahan Perseroan Terbatas




Biaya pendiriannya relatif mahal
Rahasia tidak terjamin
Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

5. Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Modal Koperasi terdiri dari:


Modal sendiri dapat berasal dari sinpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan
suka rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
 Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau
anggotanya, bank, penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber lain
yang sah.
Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila
dan UUD 45
6. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat
sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan
formal yang ditentukan dalam undang-undang
7. BUMN

Badan
usaha
milik
negara
(BUMN)
atau
perusahaan
milik
negara
merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah
negara.
Ciri-ciri BUMN:
 Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah
 Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan
oleh pemerintah - pemerintah.
 Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
 Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup
orang banyak
 Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
 Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara
 Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi
Manfaat BUMN







Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagi alat
pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
Membuka memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja
Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan
masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber
devisa, baik migas maupun non migas
Menghimpun dana untuk mengisi kas negara, yang selanjutnya dipergunakan
untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat

B. Biaya Produksi
Biaya Produksi Jangka Pendek
a. Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel
Biaya total jangka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap ditambah biaya
variable. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada
jumlah produksi. Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung
pada tingkat produksi.
b. Biaya Rata-Rata
Biaya rata-rata adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit
output. Besarnya biaya rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah output.
c. Biaya Marjinal

Biaya marjinal (marginal cost) adalah tambahan biaya karena menambah produksi
sebanyak satu unit output.
Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variable. Karena itu biaya yang relevan
dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variable, biaya rata-rata, dan biaya
marjinal.
BAB V
Struktur Pasar
Sub. Pokok Bahasan:
5.1 Pasar Persaingan Sempurna;
5.2 Pasar Persaingan Tidak Sempurna.
A. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana jumlah penjual dan pembeli
(konsumen) sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan atau dijual sejenis
atau serupa. Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras, gandum,
batu bara, kentang, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Barang yang diperjual belikan bersifat homogen atau sejenis satu sama lain
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Harga barang/produk yang dijual ditentukan oleh mekanisme pasar berupa
permintaan dan penawaran (demand and supply)
Posisi tawar dari pembeli kuat
Susah untuk mendapatkan keuntungan yang besar (di atas rata-rata)
Sensitive terhadap perubahan harga barang/produk yang dijual
Mudah untuk keluar masuk dari pasar

Dalam kenyataan sehari-hari bentuk pasar yang benar-benar bersifat persaingan
sempurna sangat sulit ditemukan, yang ada hanyalah kecenderungan mendekati
kebentuk pasar persaingan sempurna.
B. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar dimana terdapat satu atau beberapa
penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu beberapa pembeli yang
menguasai pasar atau harga. Adanya berbagai pihak yang menguasai pasar atau
harga melahirkan keberagaman bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna.

Secara umum, jenis-jenis atau bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna antara
lain:
1. Pasar Monopoli
Monopoli berasal dari kata mono yang berarti satu dan poli yang berarti penjual. Pasar
monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar dan tidak ada barang pengganti
2. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoly adalah suatu pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Contohnya produk batu baterai, pasta gig, sepeda motor.
3. Pasar Monopolistis
Pasar monopolistis adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang dengan jenis yang berbeda.
4. Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah suatu kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli.
Masing-masing pembeli mempunyai peran cukup besar untuk mempengaruhi barang
yang dibelinya.
Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna:
1. Hanya ada satu penjual
2. Terdapat banyak pembeli
3. Produk untuk pasar monopoli tidak memiliki barang pengganti (subtitusi) yang
dekat
4. Adanya hambatan untuk masuk kedalam pasar
5. Barang yang diperdagangkan homogeny
6. Penjual dapat memainkan harga sedangkan pembeli hanya menurut saja
BAB VI
Kegiatan Ekonomi Nasional
Sub. Pokok Bahasan:
9.1 Pendapatan Nasional;
9.2 Peranan Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi.
A. Pendapatan Nasional

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut:
a. Kebutuhan manusia relative tidak terbatas
b. Sumber daya tersedia secara terbatas
c. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternative penggunaan
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia didalam memenuhi
kebutuhannya yang relative tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang
terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternative penggunaan.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi
mikro dan ilmu ekonomi makro. Munculnya analisis ekonomi makro diperkenalkan oleh
seorang ekonom dari Inggris yang bernama John Maynord Keynes pada tahun 1930an.
Salah satu dari indicator ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonom. Indicator ini
merupakan hal yang paling penting dalam mengukur pertumbuhan kesejahteraan
masyarakat. Seperti yang dijelaskan di atas, pertumbuhan ekonomi merupakan
pertumbuhan dari jumlah barang dan jasa yang diproduksi secara keseluruhan
sehingga pertumbuhan ekonomi memperlihatkan kapasitas perekonomian suatu
Negara.
Jumlah barang dan jasa dalam perekonomian tersebut dapat dianggap sebagai
pendapatan nasional. Hal ini disebabkan karena produksi barang dan jasa melibatkan
penggunaan berbagai faktor produksi yang akan membawa kepada sisi pendapatan.
Pendapatan nasional dibagi kedalam 2 besar, yaitu:
1. Produksi Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
PNB adalah nilai dari seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu Negara
dalam kurun waktu tertentu. Disini kita harus membedakan antara warga Negara dan
penduduk Negara, untuk melihat siapa yang sebenarnya menghasilkan PNB.
2. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Pengertiannya sama dengan PNB, perbedaannya terletak pada siapa yang
menghasilkan. PDB merupakan keseluruhan nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dari faktor produksi milik penduduk disuatu wilayah Negara pada kurun
waktu tertentu. Artinya, tidak terpengaruh oleh apakah seorang yang menghasilkan
barang dan jasa di wilayah suatu Negara merupakan warga Negara Indonesia atau
bukan.
Terdapat tiga pendekatan dalam melakukan perhitungan pendapatan nasional. Pertama
dengan melakukan pendekatan pada pengeluaran, kedua dengan pendekatan produk
neto dan ketiga pendekatan pendapatan. Secara teori, ketiga pendekatan harus
menghasilkan angka yang sama dalam perhitungan pendapatan nasional.

B. Peranan Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi
Pemerintah adalah badan-badan yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi.
Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai
pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

1. Kegiatan Konsumsi Pemerintah
Pemertintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan
konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor, membeli
alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang menunjang pendidikan. Pelaksanaan
peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam kegiatan usaha hamper
dieluruh sector perekonomian.
2. Kegiatan Produksi Pemerintah
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan
dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai
dengan UUD 1945 pasal 33 ayat(2), yang berbunyi:”Cabang-cabang produksi yang
penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”.
3. Kegiatan Distribusi Pemerintah
Selain melakukan kegiatan konsumsi, pemerintah juga berperan dalam kegiatan
distribusi. Berikut ini kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah:
1) Menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Misalnya mengenai penyediaan
buku-buku pelajaran dsb
2) Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras rakyat
miskin) melalui BULOG

BAB VII
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Sub. Pokok Bahasan:
10.1 Perekonomian Dua Sektor;
10.2 Perekonomian Tiga Sektor.
A. Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian atau yang biasa disebut system perekonomian sederhana adalah
perekonomian yang terdiri dari sector rumah tangga dan perusahaan. Dari
perekonomian dua sector ini pendapatannya didapatkan dari faktor-faktor produksi
antara lain gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung.
Keseimbangan dalam perekonomian dua sector merupakan keseimbangan dari sisi
pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sector rumah tangga dan sector
swasta, dengan mengabaikan sector pemerintah dan sector luar negeri.
Hubungan Konsumsi dan Pendapatan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengeluaran RT. Hubungan
antara pendapatan disposibel, pengeluaran RT dan tabungan sangat erat.
Ciri-ciri hubungan tersebut:
1. Pada pendapatan yang rendah RT akan menutupnya dari tabungan mengambil
dari tabungan.
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi.
3. Pada pendapatn yang tinggi RT mendatang
B. Perekonomian Tiga Sektor
System perekonomian tiga sector terdiri dari sektor-sektor rumah tangga, perusahaan,
dan pemerintah. Campur tangan pemerintah menimbulkan dua perubahan penting
dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional diantaranya pungutan
pajak akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengeluaran ke atas konsumsi
rumah tangga dan pajak memungkinkan pemerintah melakukan perjalanan dan hal
tersebut akan menaikkan perbelanjaan agregat.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran
baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran yang baru tersebut adalah:
1. Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah.
Pembayaran pajak tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia
merupakan sumber pendapatan pemerintah yang terutama.
2. Pengeluaran dari sector pemerintah ke sector perusahaan. Aliran ini
menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah keatas barang-barang dan jasa
yang diproduksikanoleh sector perusahaan.
3. Aliran pendapatan dari sector pemerintah sector rumah tangga. Aliran itu timbul
sebagai akibat dari pembayaran keatas konsumsi faktor-faktor produksi yang
dimiliki sector rumah tangga oleh pemerintah
Pembayaran oleh sector perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:

1. Pembayaran kepada sector rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor
produksi
2. Pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah
Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber yaitu:
1. Dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga, untung oleh perusahaan
2. Dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah

Jenis-jenis pajak:
1. Pajak objektif: pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib
pajak
2. Pajak subjektif: pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak
3. Pajak langsung: jenis pungutan pemerintah yang secara langsung dikumpulkan dari
pihak yang wajib membayar pajak
4. Pajak tak langsung: pajak yang bebannya dapat dipindah-pindah kan kepada pihak
lain
Bentuk-bentuk pajak pendapatan:
1. Pajak regresif: system pajak yang presentasinya menurun apabila pendapatan yang
dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi. Dalam system ini, pada pendapatan
rendah pajak yang dipungut meliputi bagian yang paling tinggi dari pendapatan
tersebut. Tetapi semakin tinggi pendapatan semakin kecil persentasi pajak itu
dibandingkan dengan keseluruhan pendapatan
2. Pajak proposional: persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai
tingkat pendapatan yaitu dari tingkat pendapatan yang sangat rendah kepada yang
sangat tinggi. Dalam system pajak ini tidak dibedakan diantara penduduk yang kaya
atau miskin dan diantara perusahaan besar dan perusahaan kecil
3. Pajak progresif: system pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan
semakin meningkat pajak ini menyebabkan pertumbuhan nominal pajak yang
dibayar akan menjadi semakin cepat apabila pendapatan semakin tinggi
BAB VIII
Uang dan Bank
Sub. Pokok Bahasan:
11.1 Pengertian Uang;
11.2 Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank;
11.3 Bank Sentral

A. Pengertian Uang
Dari sudut pandang ekonom, uang (money) merupakan stok aset-aset yang digunakan
untuk transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat
sebagai alat pembayaran atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja,
tetapi tidak berarti segala sesuatu itu adalah uang.
Secara definitive, uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat tukar
atau pembayaran yang sah, yang diatur oleh undang-undang suatu Negara dan diakui
oleh Negara-negara lain.
Syarat-syarat uang menurut Sadono Sukirno:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
Mudah dibawa-bawa
Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
Tahan lama
Jumlahnya terbatas
Bendanya mempunyai mutu yang sama

Fungsi-fungsi utama uang:
1. Alat tukar
2. Satuan pengukur nilai
3. Alat penimbun kekayaan
B. Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bank
Maksud lembaga keuangan bank ini adalah lembaga keuangan yang berwujud bank.
Bank merupakan lembaga keuangan yang mengumpulkan dana masyarakat atau
menerima simpanan uang dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit atau peminjaman uang, dan
juga menerbitkan promes (banknote) demi meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.
Tujuan didirikannya bank ada dua, yaitu:
1. Menyediakan suatu alat pembayaran yang efisien bagi nasabah
2. Meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif
Berdasarkan cara melakukan kegiatannya bank dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Bank Umum Konvensional
Maksud bank umum konvensional ini yaitu bank yang memberikan seluruh pelayanan
dari perbankan yang ada. Kegiatan yang dilakukan bank ini antara lain:

a. Mengumpulkan dana masyarakat
b. Menyalurkan dana ke masyarakat
c. Memberikan jasa bank lainnya
2. Bank Umum Syariah
Bank umum syariah jiga melakukan kegiatan perbankan pada umumnya hanya saja
pada bank ini berdasarkan pada prinsip syariah yaitu perjanjian berdasar pada hokum
islam antara bank dengan para nasabahnya.
Kegiatan yang dilakukan bank ini antara lain:
a. Menerima dana simpanan dari masyarakat
b. Menyalurkan dana
c. Memberikan jasa lainnya berdasarkan prinsip dalam hokum islam
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal keuangan namun
bukan merupakan bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) ini juga dapat
menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung seperti lembaga
pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit.
Tujuan LKBB antara lain:
a. Untuk mendorong perkembangan pasar modal
b. Untuk membantu permodalan perusahaan yang ekonominya lemah
Jenis-jenis LKBB:
1.
2.
3.
4.
5.

Asuransi
Pegadaian
Koperasi simpan pinjam
Dana pension
Pasar uang

C. Bank Sentral
Bank sentral adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter
di wilayah suatu Negara tempat bank sentral tersebut berada. Bank sentral berusaha
untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sector perbankan, dan system
finansial secara keseluruhan.
Peran dan fungsi bank sentral:
1. Memperlancar lalulintas pembayaran
2. Sebagai banker, agen, dan penasehat pemerintah
3. Memelihara cadangan devisa Negara

4.
5.
6.
7.
8.

Memelihara cadangan/cash reserve bank umum
Sebagai bankers bank dan lender of last resort
Mengawasi kredit
Mengawasi bank (bank supervision)
Melakukan riset-riset ekonomi (ekonomi research)

BAB IX
Ekonomi Internasional
Sub. Pokok Bahasan:
12.1 Perekonomian Empat Sektor;
12.2 Keuangan Internasional
A. Perekonomian Empat Sektor
Perekonomian empat sector merupakan system perekonomian dimana terdapat empat
sector pelaku ekonomi yaitu sector rumah tangga, sector perusahaan, sector
pemerintah, sector luar negeri. Dengan demikian dalam perekonomian terbuka ini akan
muncul hubungan antara Negara dengan luar negeri yang disebut dengan kegiatan
ekspor impor dan impor inilah yang kemudian akan menciptakan istilah perdagangan
internasional. Hubungan antara Negara dengan luar negeri ini juga mewujudkan dua
aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan, yaitu:
1. Aliran pendapatan
yang diterima dari mengekspor, yang merupakan
“keuntungan” kepada aliran pendapatan
2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari Negara-negara
lain, yang merupakan pengeluaran kepada aliran pendapatan
Siklus aliran pendapatan perekonomian 4 sektor:
1. Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga, dan
keuntungan dan pendapatan dari perusahaan dan kemudian digunakan untuk:
 Pengeluaran konsumsi (membeli barang dan jasa yang diproduksi
perusahaan dalam negeri)
 Memebayar pajak
 Mengimpor (membeli barang-barang impor) dan menabung ke
bank/lembaga keuangan
2. Perusahaan membayar gaji, sewa, dan bunga deviden terhadap rumah tangga atas
faktor produksi yang dihasilkan. Selain itu perusahaan juga harus membayar pajak

usahanya kepada pemerintah dan membayar biaya administrasi atas proses ekspor
dan impor usahanya
3. Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk membeli barang dan
peralatan modal atas sector perusahaan didapatkan dari bank/lembaga keuangan
yang dananya juga merupakan bentuk tabungan dari pihak rumah tangga yang
diputar
4. Pengeluaran pemerintah ke sector perusahaan untuk kebutuhan administrasi dan
belanja modal untuk investasi pemerintah

Dalam perekonomian terbuka 4 sektor, barang dan jasa yang diperjual belikan terdiri
dari:
1. Produksi dalam negeri, yaitu pendapatan nasional
2. Produk impor dari Negara lain
B. Keuangan Internasional
Pasar keuangan internasional merupakan pertemuan antara pembeli dan penjual yang
subjeknya adalah antar Negara yang bersangkutan, untuk memperdagangkan produk
keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung
antara penjual dan pembeli (over-the-counter)
Faktor-faktor yang mendorong terciptanya integrasi pasar keuangan:
a. Deregulasi atau liberalisasi pasar dan aktivasi peserta pasar pada pusat
keuangan utama
b. Kemajuan teknologi yang memungkinkan pengawasan pasar dunia,
pelaksanaan pesanan dan analisis peluang keuangan
c. Penigkatan institusionalisasi pasar keuangan
Dari sudut pandang suatu Negara, pasar keuangan dapat dikelompokkan, sebagai:
a. Pasar Internal
Pasar internal disebut juga pasar nasional. Pasar ini dibedakan menjadi pasar domestic
dan pasar asing. Pasar domestic merupakan pasar dimana perusahaan-perusahaan
penerbit sekuritas berdomisili dinegara tersebut. Pasar asing adalah pasar dimana
dilakukan jual beli sekuritas dari perusahaan yang tidak berdomisili di Negara tersebut
b. Pasar Eksternal
Disebut juga pasar internasional, meliputi sekuritas dengan karakteristik sebagai
berikut:

1. Pada saat ini diterbitkan, sekuritas ini ditawarkan secara terus menerus kepada
investor diberbagai Negara
2. Sekuritas tersebut dikeluarkan diluar yuridikasi satu Negara. Pasar eksternal
umumnya disebut offshare market atau lebih popular dengan sebutan
euromarket (walaupun pasar ini tidak terbatas hanya di Eropa, hanya dimulai di
Eropa)
Jenis-jenis pasar keuangan internasional:
a. Pasar Eurocurrency
Pasar Eurocurrency memudahkan transfer dana internasional khususnya yang
berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai perantara:
menerima depesito berjangka pendek dalam berbagai mata uang kemudian
memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka pendek juga
b. Pasar Eurocredit
Pasar eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutama dalam kredit
jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya lebih dari satu tahun
dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan utama antara kredit dipasar
Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka waktu kreditnya
c. Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak yang kelebihan
dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, pasar Eurobond megisi
kekosongan penyediaan jangka panjang yang tidak dapat diberikan oleh pasar
Eurocurrency dan pasar Eurocredit
d. Pasar Modal Internasional
Pasar modal internasional melayani transfer dana jangka panjang dalam wujud
investasi ekuiti (equity investement). Pertumbuhan yang mengesankan dalam transaksi
saham Internasional sebagian besar diakibatkan oleh adanya internasional mutual
funds
e. Pasar Currency Swap, Futures, Options, dan Forward
Transfer dana internasional dalam pasar keuangan internasional seringkali
menempatkan para pelaku ekonomi dalam kondisi mudah menderita risiko valas, risiko
suku bunga. Risiko ini, dalam praktik dapat diminamilisasi melalui pasar currency
swap, futures, options, and forward. Para pelaku ekonomi menggunakan pasar-pasar
ini untuk melakukan spekulasi dan berjaga-jaga
Motif investor melakukan investasi dipasar internasional:

 Kondisi perekonomian
 Harapan terhadap kurs valas
 Diversifikasi Internasional

BAB X
Pasar Faktor Produksi, Tenaga Kerja dan Tanah
Sub. Pokok Bahasan:
13.1 Faktor Produksi;
13.2 Tenaga Kerja;
13.3 Tanah
A. Faktor Produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjual belikan atau menyediakan faktor
produksi. Faktor produksi adalah semua hal yang dibutuhkan sebagai masukkan (input)
dalam proses produksi. Beberapa faktor produksi yang berguna bagi kelancaran proses
produksi, seperti tembakau, beras, kopi, teh, minyak bumi, gula, tembaga. Para pemilik
usaha (pengusaha) berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik
faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor produksi alam, pasar faktor produksi
tenaga kerja, pasar faktor produksi modal. Terdiri dari pasar sumber daya alam/tanah,
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
Ciri-cirinya adalah:
a.
b.
c.
d.

Berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik
Permintaan dan penawaran dilakukan dalam jumlah besar
Jenis penawaran dan permintaan sesuai dengan produksi yang dihasilkan
Penawaran faktor produksi bisa berupa monopoli sementara permintaan bersifat
kolektif

B. Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja merupakan aktivitas dari perilaku yang tujuannya mempertemukan
para pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Sifat pasar tenaga kerja ditentukan
oleh para pelaku tersebut. Pelaku-pelaku dalam pasar tenaga kerja antara lain penjual
tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pengelola atau penyelenggara bursa

Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan tertentu. Permintaan tenaga kerja datang dari rumah produksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja antara lain:
1. Perubahan tingkat upah
2. Perubahan permintaan pasar terhadap hasil-hasil produksi
3. Harga barang-barang modal
Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis jabatan
yang sifatnya khusus. Penawaran tenaga kerja ini datang dari masyarakat
Keseimbangan Tenaga Kerja
Keseimbangan tenaga kerja terjadi apabila pada saat suatu tingkat upah, pencari kerja
menerima pekerjaan dan pengusaha bersedia mempekerjakan tenaga kerja tersebut.
C. Tanah
Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual dan
pembeli faktor produksi alam. Faktor produksi alam adalah kekayaan alam yang
digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam terdiri atas tanah, air, udara,
hewan, tumbuhan, barang tambang, panas bumi dll. Faktor produksi alam meliputi
permukaan dan yang terkandung didalamnya. Balas jasa yang diterima adalah sewa.
Harga dan jumlah permintaan alam berbeda-beda karena perbedaan kesuburan, letak,
dan banyaknya alam yang digunakan.
Permintaan tanah semakin lama semakin bertambah karena, perkembangan industry
begitu pesat. Masalahnya adalah persediaan tanah yang terbatas sementara
permintaan selalu bertambah. Jadi, semakin tinggi permintaan semakin tinggi harga
atau sewa tanah dan sebaliknya.
Karakteristik tanah yang tidak ada pada faktor produksi lain adalah:
 Jumlah yang tersedia tetap
 Tidak dapat dipindahkan ke tempat lain
 Tidak ada biaya produksi tanah
Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang diperdagangkan tidak berada ditempat.
Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual beli. Misalnya pasar
tembakau di Bremen (Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brazil), dan pasar karet di
New York (USA).