Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) Melalui Posyandu 1993

612.3
Ind
p

PEDOMAN
PEMANTAUAN STATUS GIZI (pSG)
MELALUI POSYANDU

DEPARTEMEN KESEHATAN
DIT.JEN.PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT
nmEKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
JAKARTA 1993

Katalog dalam terbitan. Departemen Kesehatan RI

612.3
Ind
p

Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat

Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) melalui
Posyandu--Jakarta : Departemen Kesehatan,
1993

I. Judui
1. NUTRITION SURVEYS
2 . NUTRITIONAL REQUIREMENTS 3. POSY ANDU

DAFfAR lSI

Kata Pengantar
I

Pendahuluan

1

II.

Penilaian Status Gizi


2

III.
IV.

Penilaian Status Gizi di Indonesia

3

Penilaian Status Gizi Melalui Posyandu

7

1. Keadaan Posyandu

7

2. Penentuan Sampel


8

3. Pelaksanaan Pengumpulan Data

11

4. Pengolahan Data

13

5. Sistem Pencatatan dan Pelaporan

14

6. Penyajian data menjadi informasi penilaian
status Gizi
V

Penutup


Lampiran 1

21

22
23

Petunjuk Pengisian Formulir Pemantauan Status
Gizi (PSG) melalui Posyandu
Lampiran 2

38

Daftar Konversi Kalender Lokal-Nasional
Lampiran 3
Tabel Standar Antropometri Berat Badan menurut Umur
anak laki-laki dan perempuan umur 0-60 bulan
berdasarkan baku WHO-NCHS

53


KATA PENGANT AR
Buku ini disusun untuk dijadikan pedoman bagi
pelaksana kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) melalui
Posyandu baik untuk koordinator di tingkat Propinsi dan
Kabupaten

maupun

bagi

petugas

pelaksana

di

Kecamatan/Puskesmas.
Buku ini berisi penjelasan terinci tentang :
1. Kegiatan PSG yang telah dilaksanakan di Indonesia

sampai dengan saat ini.
2. Pelaksanaan PSG melalui Posyandu dari mulai penentuan
sampel, pelaksanaan pengumpulan data , analisa, sistim
pencatatan dan pelaporan serta penyajian data menjadi
informasi.
Penyusun menyadari bahwa buku Pedoman ini belum
sempuma, oleh sebab itu saran/usul-usul dari para pengguna
sangat kami nantikan.

Penyusun

11

PEDOMAN PEMANTAUAN STATUS GIZI
MELALUI POSYANDU

I. PENDAHULUAN
Dalam merumuskan kebijaksanaan atau memilih intervensi
yang tepat untuk program perbaikan gizi, para pembuat
keputusan dan atau perencana program tentunya memerlukan

informasi yang tepat tentang keadaan/status gizi masyarakat
berikut faktor-faktor penyebabnya. Informasi ini seharusnya
didasari pada laporan-Iaporan, pengamatan lang sung , dan
jika perlu berdasarkan pada hasil-hasil survey khusus.
Sebagai contoh seringkali keputusan harus dilakukan pada
waktu:
1) Penentuan daerah prioritas program pembangunan desa,
kecamatan maupun kabupaten yang mengharapkan
pertimbangan situasi gizi
2) Perencanaan nasional yang perlu mencantumkan arab
pembangunan bidang gizi untuk rencana pembangunan
berikutnya,
3) Departemen

Kesehatan

dalam

menentukan


sasaran

Pengembangan kegiatan gizi,
4) Pimpinan Puskesmas dalam mengintegrasikan komponen
gizi dengan program kesehatan lainnya,
5) dan sebagainya.

Untuk contoh-contoh tersebut diatas, analisa situasi glZl
yang lebih mendalam dan terus menerus sangat diperlukan
dan diharapkan selalu tersedia setiap saat.
Setiap metode penilaian status gizi, pada umumnya tidak
selalu sarna, tergantung dan tuj uan , kebutuhan, informasi
yang ingin diperoleh, sumber biaya dan tenaga yang tersedia,
serta penentuan kapan penilaian harus dilakukan.
Tujuan dari pedoman ini, adalah untuk membantu para
pelaksana program dalam menyediakan informasi situasi gizi
kepada para pembuat keputusan maupun para perencana
program.

Lebih


khusus

lagi,

pedoman

ini

memuat

metodologi untuk memilih data yang akan digunakafl sesmlJ
dengan tujuannya.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan untuk menilai
situasi gizi pada kelompok masyarakat tertentu dan dapat
diterapkan di setiap tingkat administrasi.
II. PENILAIAN STATUS G IZI
Ada berbagai cara melakukan penilaian status gizi pada
kelompok
pengukuran


masyarakat.
tubuh

Salah
manusla

satunya
yang

adalah
dikenal

dengan
dengan

'Antropometri'. Antropometn telah lama dikenal sebagai
indikator untuk penilaian status gizi perorangan maupun
masyarakat. Pengukuran antropometri dapat dilakukan oleh
siapa saja dengan hanya memerlukan latihan yang sederhana.

2

Beberapa macam antropometri yang telah digunakan antara
lain : Beral Badan (BB), Panjang Badan (PB) atau Tinggi
Badan (TB), Lingkaran Lengan Atas (LLA) , Lingkaran
Kepala (LK), Lingkaran Dada (LD) dan Lapisan Lemak
Bawah Kulil (LLBK).
Di Indonesia, jenis anlropometri yang banyak digunakan,
baik dalam kegiatan program maupun penelitian, adalah BB
dan TB. Yang menjadi objek pengukuran anltopomelri, pada
umumnya anak-anak di bawah lima tahun (balita). Dalam
pemakaian unluk penilaian stalus gizi, antropometri disajikan
dalam benluk indeks yang dikailkan dengan variabel lain,
seperti : beral badan menurul umur (BB/U), panjang badan
atau linggi badan menurul umur (PB/U atau TB/U), beral
badan menurul linggi badan (BB/TB) alau beral badan
menurul panjang badan (BB/PB), dan sebagainya. Masingmasing indeks anlropomelri tersebul memiliki baku rujukan
atau nilai palokan unluk memperkirakan stalus gizi seseorang
atau masyarakat.
Stalus gizi yang digambarkan oleh masing-masing indeks
mempunyai arli yang berbeda. Jika anlropometri ditujukan
untuk mengukur seseorangyang kurus kering ('Wasting'),
kecil pendek ('Slunling') atau kelerhambatan perlumbuhan,
maka indeks BB/TB dan TB/U adalah yang cocok digunakan.
Kurus

kering

menggambarkan

dan

kecil

keadaan

pendek
lingkungan

ini

pada
yang

umumnya
lidak

baik,

kemiskinan, dan akibal lidak sehat yang menahun. Altemati f
pengukuran lain dan paling banyak digunakan adalah indeks
3

BBIV, atau melakukan penilaian dengan melihat perubahan

berat badan pada saat pengukuran dilakukan. Penggunaan
indeks BBIV ini sangat mudah dilakukan akan tetapi kurang
dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi
dari waktu ke waktu.
Ada tiga macam kondisi dalam penilaian status gizi :
1) Ditujukan

untuk

perorangan

atau

untuk

kelompok

masyarakat;
2) Pelaksanaan pengukuran : satu kali atau berulang secara
berkala;
3) Situasi dan kondisi pengukuran baik perorangan atau
kelompok masyarakat : pada saat kritis, darurat, kronis
dsbnya;
Dengan memperhatikan ketiga macam kondisi tersebut,
beberapa penitaian status gizi dapat diaplikasikan , seperti :
1) Screening

atau

penaplsan

:penilaian

status

gizi

perorangan untuk keperluan ruj ukan , dari kelompok
masyarakat atau dari Puskesmas, dalam kaitannya dengan
tindakan atau intervensi,
2) Pemantauan pertumbuhan anak, dalam kaitannya dengan
kegiatan penyuluhan,
3) Penilaian status gizi pada kelompok masyarakat, yang
dapat digunakan untuk mengetahui hasil dari suatu program, 

sebagai 

bahan  perencanaan  program 

penetapan kebijakan. 


atau 

ill.PENILAIAN STATUS GIZI DI INDONESIA
1. Pemantauan pertumbuhan anak
Penggunaan  Kartu  Menuju  Sehat  (KMS)  untuk 
memantau  pertumbuhan  anak  sudah  meluas  digunakan. 
Manfaat 

pemantauan 

ini 

adalah 

untuk 

keperluan 

pencegahan  terhadap  kesehatan  anak,  ditandai  dengan  berat 
badan  yang  menurun.  Indikasi  penurunan berat badan  balita 
ini  merupakan  indikasi  dini  yang  dapat  digunakan  untuk 
memberikan  intervensi.  Oi  Indonesia,  melalui  UPGK 
kegiatan  pemantauan  pertumbuhan  anak  balita  dilakukan  di 
Posyandu .  Jumlah  Posyandu  sampai  dengan  saat  ini  sudah 
mencapai  kurang  lebih  240.000  tersebar  di  60.000  desa; 
setiap  posyandu  mencakup  lebih  kurang  100  balita. 
Pemanfaatan  informasi  status  gizi  dari  Posyandu  masih 
sangat 

terbatas. 

Hanya 

beberapa 

propinsi 

sudah 

menggunakan  informasi  ini  untuk  keperluan  penilaian 
status gizi  tahunan  dengan  cara yang berbeda­beda. 

2. PeniJaian status gizi penduduk
Antropometri  sebagai  indikator  status  glZl  dapat 
digunakan  dalam  memberikan  indikasi  tentang  kondisi 
sosial­ekonomi  penduduk.  Penggunaan  antropometri  untuk 
penilaian  status  gizi  penduduk  harus  mempertimbangkan 
tujuannya,  apakah  penilaian  status  gizi  akan  digunakan 
untuk  intervensi  yang  segera  atau  digunakan  untuk 



perencanaan  program  jangka  panjang.  Pada  umumnya, 
indeks  antropometri  yang  digunakan  jika  untuk  keperluan 
intervensi  segera,  adalah  BBITB atau  BB/U; sedangkan 
untuk  perencanaan  jangka  panjang,  adalah  TB/U. Yang 
sudah  diterapkan  di  Indonesia  adalah  penilaian  status  gizi 
yang  bertujuan  memberikan  informasi  untuk  perencanaan 
jangka panjang  maupun jangka pendek. 
Ada  dua  macam  penilaian  status  gizi  pendudok  yang 
.  sudah  dilaksanakan,  pertama  dengan  pengumpulan  data 
status  gizi  anak  balita  melalui  integrasi  dengan  Survey 
Sosial  Ekonomi  Nasional  (SUSENAS).  Kegiatan  ini  telah 
dilaksanakan  empat kali,  yaitu  tahun  1986,  1987,  1989  dan 
1992.  Data  gizi  yang  dihasilkan  dari  SUSENAS  dapat 
memberikan  gambaran  gizi  secara  nasional  dan  propinsi. 
Indeks  yang  digunakan  adalah  BB/U. Penilaian  yang  kedua 
yang  lebih  dikenal  dengan  Pemantauan  Status  Gizi  (PSG) 
tingkat  kecamatan,  adalah  penilaian  status  gizi  penduduk 
yang  dapat  memberikan  gambaran  status  gizi  tingkat 
kecamatan  dan  kabupaten.  Indeks  yang  digunakan  adalah 

TB/U. PSG  tingkat  kecamatan  ini  baru  diterapkan  pada  12 
propinsi,  masing­masing  satu  kali  pelaksanaan  penilaian 
dengan  mengukur status gizi  pada anak  usia 6­36 bulan. 
Secara  teorj,  SUSENAS  dan  PSG  tingkat  kecamatan 
diharapkan  dapat  saling  mengisi,  sementara  SUSENAS 
tidak  dapat  memberikan  gambaran  status  gizi  tingkat 
kecamatan  dan  kabupaten,  maka  PSG  tingkat  kecamatan 
akan  memenuhi  kebutuhan  tersebut,  khususnya  untuk 


kepentingan  perencanaan  program.  Akan  tetapi  PSG 
tingkat  kecamatan  saja,  belum  dapat  mencukupi  kebutuhan 
informasi  status  gizi  di  tingkat  propinsi  dan  kabupaten 
dalam  hal  menentukan  daerah  prioritas  pembinaan  tingkat 
kecamatan.  Untuk  menentukan  daerah  prioritas  pembinaan 
ini  diperlukan  informasi  status  gizi  dengan  frekuensi 
tahunan.  Masalahnya  bagaimana  memperoleh  informasi 
tersebut  dengan  biaya  yang  murah.  Salah  satu  pilihan 
adalah  pemanfaatan  data  penimbangan  di  Posyandu,  akan 
tetapi  masalah  utama  yang  dihadapi  adalah  cakupan 
Posyandu  yang  masih  rendah  sehingga  hasilnya  sangat 
meragukan  untuk  dapat  mewakili  populasi  balita.  Oleh 
karena  itu  perlu  upaya­upaya  khusus  yang 

perlu 

dilaksanakan  agar  pengukuran  status  gizi  di  wilayah 
Posyandu dapat dimanfaatkan  sebaik­baiknya 

IV.PEMANTAUAN STATUS GIZI MELALUI POSYANDU
1. Keadaan Posyandu
Pada  saat  ini,  Posyandu  merupakan  satu­satunya 
sumber dimana data berat badan  balita dapat diperoleh  dan 
digunakan  semaksimal  mungkin.  Hasil  evaluasi  PSG 
kecamatan  di  enam  propinsi,  menunjukkan  bahwa  data 
status  gizi  Posyandu  mempunyai  beberapa  kelemahan, 
yaitu  : 
a.Balita yang  tercakup di  setiap Posyandu 
b.Balita yang  secara rutin  mengikuti  penimbangan bulanan 
c.Hasil penimbangan berat badan  yang  dilakukan  kader 
d.Sistem  pencatatan dan  pelaporan  Posyandu 


Berdasarkan  beberapa  hasil  penilaian  program  ataupun 
laporan  bulanan  yang  ada,  cakupan  balita  yang  mengikuti 
penimbangan  di  Posyandu  bervariasi  dari  0­ 100%  atau 
rata­rata 30­60%.  Untuk  memberikan  informasi  status  gizi 
yang  diharapkan,  maka  catatan­catatan  tersebut  diatas 
perlu diperhatikan. 
Dalam  kegiatan  UPGK,  wilayah  desa  dibagi  habis 
menjadi  wilayah­wilayah  Posyandu. 

Setiap  wiJayah 

Posyandu  dapat  mencakup  dukuh,  dusun  atau  satu 
kelompok  penduduk  yang  diharapkan  dapat  melayani  60100 balita. Dengan kata Jain, jumlah Posyandu dalam satu
desa dapat ditentukan berdasarkan jumlah balita. Jika satu
(dengan
desa dengan jumlah penduduk 3000 orang O
proporsi rata-rata balita sekitar 12 persen terhadap jumJah
penduduk ), maka jumlah balita pada desa dimaksud
adalah 12% x 3000 = 360 anak. Dengan ketentuan
UPGK,

seharusnya

desa

tersebut

mempunyai

4-6

Posyandu. Untuk keadaan di luar Jawa, yang pada
umumnya wilayah satu desa sangat luas, walaupun jumlah
balita umumnya lebih sedikit, tidak menutup kemungkinan
jika jumlah Posyandu menjadi lebih banyak.

2. Penentuan sampel
Pada pelaksanaan PSG, unit terkecil untuk penentuan
prevalensi KKP adalah Kecamatan. Jika Posyandu yang
digunakan,
Posyandu

maka informasi
setiap kecamatan

contoh :
8

penyebaran

dari jumlah

perlu diketahui.

sebagai

Jika  satu  Kecamatan  dengan  penduduk 30.000 orang  maka 
diperkirakan jumlah  baIita  adalah  12 % x  30.000  =  3.600 
anak.  Dengan  ketentuan  UPGK,  maka jumlah  Posyandu di 
Kecamatan  tersebut  adalah  antara  40  ­ 60  Pos.  Mengingat 
jumlah  Posyandu  dalam  1  Kecamatan  sangat  bervariasi 
dan  mengingat  pula  kelemahan­kelemahan  yang  ada dalam 
pelaksanaan  UPGK  pada  saat  ini,  maka  perlu  ditentukan 
j umlah  sampel  Posyandu  dalam  1  Kecamatan  yang 
dianggap  cukup  akurat  mewakili  Kecamatan  dalam 
penilaian  status gizi. 
Ketentuannya adalah  sebagai  berikut: 
Kecamatan  yang  mempunyai  : 
a.  kurang dari  30 Posyandu,  dipilih  minimal  6  Pos  
b.  30 ­ 50 Posyandu,  dipilih  minimal 7  Pos  
c.  diatas 50 Posyandu,  dipilih  minimal  8  Pos  
Selanjutnya  pemilihan  Posyandu  yang  akan  dijadikan  
sebagai  unit  sam pel  ditentukan  secara  acak  atau  random,  
dengan  cara:  
Posyandu  yang  ada didaftar  seluruhnya  (beri  nomor  1,2,3,  
dstnya).  Jika  dari  40  Posyandu  akan  ditentukan  7  Pos  
sebagai  unit  sampeJ,  maka  intervalnya  :  

(40 :  7)  = +  5,7 
Sebagai  Posyandu  pertama,  ditentukan  dengan  melotere  ke 
40  nomor  Posyandu,  misalnya  terpilih  Posyandu  No.3 
maka  Posyandu  no.9,  14 

adalah  unit  sampel  kedua, 

ketiga,  dstnya.  Untuk jelasnya  cara  yang  dimaksud  adalah 
sebagai  berikut  : 




8,7 
14,4 
20,1 
25,8 
31,5 

+
+
+
+
+
+

5,7 
5,7 
5,7 
5,7 
5,7 
5,7 

=


=
=
=

8,7  dibulatkan 
14,4  dibulatkan 
20,1 
25,8 
31,5 
37,2 

dibulatkan 
dibulatkan 
dibulatkan 
dibulatkan 

9  
14  
20  
26  
32  
37  

Pemilihan  Posyandu  tersebut  dapat dilihat  pada contoh  di 
bawah  ini  : 
Daftar Posyandu di  Kecamatan Sudimampir 

10 

Cara  yang  sarna  dapat  dilakukan  untuk  kecarnatan  yang 
rnernpunyai  lebih  atau  kurang  dari  40 pos.  Dari  posyandu 
yang  terpilih  ini,  rnaka  data  berat  badan  dan  urnu'r  sernua 
anak balita harus dikurnpulkan 

3.  Pelaksanaan Pengumpulan Data 
Beberapa hal  yang  perlu  dipersiapkan adalah 

a)  Registrasi balita dari Posyandu sampel 
Daftar ini  dapat dibuat seperti contoh  berikut 
11 

Registrasi balita 
Posyandu:  ...... .. .... .  
Desa: ................... Kecamatan: ........... .  
k。「オセエ・ョZ@
.......... Propinsi: ................ .  
. No.
Nama 
Nama  · 
Jenis  ....  ·  
1

oイ。ョセエオ

.Anak 

2 3 ..

Nkセャ。ュゥョ@

Tgl 

.·  :.l.ahii.  ·. 

·· 4 5

Dicatat 
semua 
anak 
dibawah 
lima 
tahun 
Pelaksanaan  registrasi  balita  dapat  dilakukan  pada  Bulan 
Agustus atau  bersama dengan  pelaksanaan  registrasi  untuk 
keperluan  distribusi  kapsul  Vitamin  A 

b)  Fonnulir­fonnulir 
Formulir  yang  diperlukan  untuk  masing­masing  tingkat 
administrasi  : 
Form  I  /PSG  ­ PY/93  :  tingkat desa 
Form II/PSG ­ PY/93  :  tingkat  kecamatan 
Form  III  /PSG­PY/93  : tingkat kabupaten 
Form  IV/PSG ­ PY/93  :  tingkat propinsi 
(lihat contoh  terlampir) 

c)  Alat ukur (dacin)  
d)  Daftar  Konversi  Kalender  Lokal  ke  Kalender  
Nasional 
12 

e) Daftar Standar Baku Rujukan Status Gizi (Iaki-Iaki
dan perempuan)
Selanjutnya  pengumpulan  data  dapat  dilakukan  pada 
akhir  bulan  Agustus  dan  awal  bulan  September  dengan 
melakukan  penimbangan  seluruh  balita  secara  serentak 
pada  posyandu  sampel  seluruh  wilayah  kecamatanl 
kabupatenl  propinsi. 
Pelaksanaan  penimbangan  dapat  dilakukan 

di 

Posyandu  terpilih.  Balita yang  tidak  hadir perlu dilakukan 
kunjungan  rumah, 

4. Pengolaban data
Data  berat  badan  dan  umur  diolah  secara  bertingkat 
menjadi  informasi  status  gizi,  mulai  dari  tingkat 
Kecamatan  sampai dengan  Pusat.  Petugas Puskesmas  yang 
ditunjuk, 

berkewajiban  untuk  mengambil  data  ke 

Posyandu  serta  mengolah  data  tersebut.  Indeks  dan  baku 
rujukan  yang  digunakan  dalam pengolahan  data ialah  : 
Indeks  Berat  Badan  menurut  Umur  (BB/U)

dengan 

menggunakan 

dengan 

baku 

rujukan 

WHO­NCHS, 

menentukan 4 kategori  sebagai  berikut : 

> = 80 % terhadap baku  median 

Gizi  Baik 
Gizi  Sedang  : 

70 ­ 79,9%  terhadap balqJ  median 

Gizi  Kurang  : 

60 ­ 69,9%  terhadap baku  median 

Gizi  Buruk  : 

< 60 % terhadap baku  median 

Berdasarkan  hasil  Semiloka  Antropometri  Februari  1991, 
13 

untuk  penentuan  prevalensi  Kurang  Kalori  Protein  (KKP) 
adalah  anak­anak yang  berdasarkan  BB/U  berada di  bawah 
70%  terhadap  baku  median  atau  jumlah  gizi  kurang  dan 
gizi  buruk. 

5. Sistem pencatatan dan Pelaporan 
a)  Fonnulir­fonnulir yang akan digunakan  : 
1)  Formulir  Registrasi,  digunakan  untuk  mencatat 
seluruh  anak  balita  pada  posyandu  yang  terpilih 
sebagai  sampel. 
2)  Form  FlIPSG-PY/93
digunakan  oleh 

untuk  tingkat  Posyandu, 

kader  untuk  pencatatan  dan 

pelaporan data berat badan dan  umur. 
3)  Form 

FII/PSG-PY/93

untuk 

tingkat 

Puskesmas/Kecamatan,  digunakan  untuk  kompilasi, 
mengolah  dan  melapor  status  gizi  dari  Puskesmas 
atau  Kecamatan  untuk keseluruhan  Posyandu. 
4)  Form  FIlII PSG­PY 193 untuk  tingkat  Kabupaten, 
digunakan  untuk  kompilasi,  mengolah  dan  melapor 
status  gizi  dari  Kabupaten  untuk  keseluruhan 
Kecamatan. 
5)  Form  FlV IPSG-PY193

untuk  tingkat  Propinsi, 

digunakan  untuk  kompilasi,  mengolah  dan  melapor 
status  gizi 

dari 

Propinsi 

untuk 

Kabupaten. 
Contoh  masing­masing  formulir  terlampir. 

14 

keseluruhan 

b) Cara dan Bentuk Pelaporan
1). Tingkat Kecamatan

Formulir 

yang 

digunakan 

adalah 

Formulir 

Registrasi,  Form  I dan  Form II/PSG­PY 193.
Jika  pengumpulan  data  dilakukan  pada  akhir  Bulan 
Agustus di  Posyandu  secara serempak,  maka  petugas 
Puskesmas  akan  mengambil  data  yang  telah 
dikumpulkan  kader  dari  Posyandu  sampel.  Petugas 
Puskesmas  dianjurkan  untuk  mengecek  cakupan 
balita,  yaitu  dengan  membandingkan  Form  I  dengan 
formulir registrasi  sebagai  patokan,  cakupan  minimal 
adalah  80%  anak balita yang  dicatat data  berat bad an 
(BB)  dengan  umumya.  Jika  cakupan  minimal  belum 
tercapai,  petugas  Puskesmas  masih  mempunyai 
kesempatan  sampai  dengan  pertengahan  bulan 
September untuk  melengkapinya. 
Hasil  pengumpulan  data  dari  Form  I  ini  diolah 
dengan 

memilah­milah 

menjadi 

status 

gizi 

berdasarkan  kategori  yang  telah  ditentukan.  Hasil 
olahan  ini  dikompilasi  ke  Form II. 
Pengiriman 

laporan 

oleh 

tingkat 

Puskesmas/Kecamatan  ke  tingkat  Kabupaten  dan 
Propinsi  dapat  dilakukan  pada  akhir  bulan 
September.  Tingkat  Puskesmas/Kecamatan  juga 
15

berkewajiban  rnengirirnkan  laporan  ke  Carnat, 
sehingga Carnat rnengetahui juga inforrnasi  mengenai 
wilayah  keIjanya tentang  keadaan  gizi  balita. 
Pada  Kecarnatan  yang  rnernpunyai  Puskesrnas  lebih 
dari 

satu, 

koordinator 

rnaka 

Puskesrnas 

bertanggung 

indukiPuskesrnas 
jawab 

untuk 

rnenggabungkan  dengan  rnelaporkan  hasil  dari 
rnasing­rnasing  Puskesrnas. 

2). Tingkat Kabupaten
Forrnulir  yang  digunakan  adalah  Form  If dan  Form 

III/PSG-PY/93 dengan daftar Posyandu  sarnpel. 
Koordinator  Kabupaten  perlu  rnelakukan  pengecekan 
kernbali 

posyandu­posyandu 

yang 

dilaporkan 

Kecarnatan  dengan  daftar  posyandu  sarnpel.  Manfaat 
pengecekan  ini,  untuk  rnengetahui  seberapa  jauh 
perubahan­perubahan  yang  terjadi  di  lapangan, 
sehubungan  dengan  Posyandu  terpilih  yang  tidak 
diternukan atau  tidak aktif dan  sebagainya. 
Hasil  kornpilasi  berupa  inforrnasi  status  gizi  tingkat 
Kecarnatan .  Inforrnasi  status  gizi  ini  dapat  dibuat 
berdasarkan  kategori  yang  telah  ditentukan  (Baik, 
Sedang,  Kurang,  Buruk)  dengan  inforrnasi  peringkat 
KKP  (Status  Gizi  Kurang 

+

Status  Gizi  Buruk) 

tingkat  Kecarnatan  Selanjutnya  hasil  analisis  tersebut 
dilaporkan  pada akhir bulan  Oktober kepada  : 
16 

a. Propinsi  dan  Pusat  untuk  masukan  perencanaan 
program 
b.Kecamatan sebagai  umpan  balik 
c.Bupati  dan  Instansi  terkait  untuk  masukan 
perencanaan program 

3). Tingkat Propinsi
Formulir  yang  digunakan  Form  II,  Form  III,  dan 
Form  IV/PSG­PY/93 
Hal  yang  sarna  dilakukan  oleh  petugas  gizi  Propinsi 
dengan  mengkompiJasi  dan  mengolah  laporan  dari 
Kecamatan  maupun  Kabupaten.  Tingkat  Propinsi 
juga  melaporkan  informasi  status  gizi  selambatlambatnya  akhir  bulan  November  berupa  ­katagori 
status  gizi  dan  peringkat  Kecamatan/Kabupaten 
berdasarkan prevalensi  KKP  kepada  : 
a. Tingkat   Pusat  sebagai  masukan  perencanaan 
program 
b. Tingkat Kabupaten  sebagai  umpan  balik 
c. Gubernur   dan  Instansi  terkait  sebagai  masukan 
perencanaan program 

17

4).Jadwal Kegiatan
Jadwal  kegiatan  PSG  melalui  Posyandu  tersebut 
dapat ditentukan  sebagai contoh  berikut  : 

Pengumpulan 
data(Kader 
Puskesmas 
Pengecekan 
(Puskesmas, 

x  xx 
xx 
xx 
xxxx 
xxxx 

5) Arus  Pelaporan

Setiap  formulir  tersebut  di  atas  dapat  dibuat  rangkap 
secukupnya.  Atau  ditentukan  sesuai  skema  pelaporan 
sebagai  berikut  : 

18 

SKEMA

ARUS PELAPORAN
I PUSAT I

Mセエ
INSTANSI
TERKAIT

­­­­­­

INSTANSI
TERKAIT

I PROPINSII
Mセヲ

3b 

FORM III

. 4b 

'­­1 

セ@

3. 

KABUPATEN

3d

セ@ IGUBERNUR I

'e

.


.

3d

I BUPATI I

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ セ@ ­ ­ -T- ­ ­ - ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­­
セSc@

2.

FORM II

2b

KECAMATAN/
PUSKESMAS

-----------r ----- ----

FORM I

I ,.

,b

I

'c

I POSYANDU I IPOSYANDU I !POSYANDU!
Arus Pelaporan
. . - - . -.

Arus Umpan Balik

19

a).la.  lb.  lc.  adalah  arus  pelaporan  Form  FIIPSG PY /93  digunakan  pada  tingkat  Posyandu  oleh  kader 
untuk pelaporan data berat  badan dan  umur. 
Form  ini  setelah  diisi  oleh  kader  diambil  oleh 
Tenaga  Pelaksana  Gizi  (TPG).  FormIlPSG­PY/93 
ini  cukup  dibuat  satu  rangkap  dan  disiapkan  sesuai 
dengan  kebutuhan. 
b).Selanjutnya  Form  F  I  dikompilasi  dalam  Form  F 
II/PSG­PY /93  untuk  dikirim  ke  Dinas  Kesehatan 
Kabupaten  (Koordinator  Gizi  Kabupaten)  セHR。I

L@

ke 

Dinas  Kesehatan  Propinsi  (Seksi  Gizi  dan  Keskel) 
セHR「IL@

serta  ke  Camat  セHR」IN@

Form  II/PSG­PY / 93 

ini  di  buat 4  rangkap. 
c).Di  tingkat  kabupaten  Form  F  II  dikompilasi  pada 
Form  F  IIIIPSG­PY/93  selanjutnya  Form  ini  dikirim 
ke: 
3a.l. Dinas  Kesehatan  Propinsi  (Subsie Gizi) 
2.  Kanwil  Kesehatan  Propinsi  (Sie  Gizi  dan 
Keskel)  
3b .ke Direktorat Bina Gizi  Masyarakat  
3c. U mpan  balik ke  masing­masing  Kecamatan  
3d.Bupati dan  instansi  terkait  
Form Ill/PSG­PY /93  ini  dibuat 5  rangkap  
d).Di   tingkat  Propinsi  Form  F  III  dikompilasi  pada 
Form F  IV / PSG­PY / 93 dan  hasilnya dikirim  ke  : 
4a. Direktorat Bina Gizi  Masyarakat 
4b. Umpan  balik masing­masing  kabupaten 
4c.Gubemur dan  instansi  terkait 
Form IV / PSG­PY / 93  ini  dibuat 4  rangkap 
20 

e). Umpan  balik  Pusat ke  Propinsi 

6.  Penyajian data menjadi infonnasi peniJaian status gizi 
Seperti  telah  dikemukakan  sebelumnya  bahwa  status 
gizi  dengan  indeks  BB/U dapat memberi  gambaran  tentang 
keadaan  gizi  dari  suatu  kelompok masyarakat tertentu pada 
saat  pengukuran  dilakukan.  Informasi  ini  dapat  digunakan 
untuk  rnenyusun  kebijakan/perencanaan  jangka  pendek 
atau  penentuan  tindakan  segera  pada  lokasi­Iokasi 
kecamatan  rnaupun  kabupaten  yang  berdasarkan  analisa 
merupakan  kecamatan  atau  kabupaten  dengan  prevalensi 
KKP  di  atas  rata­rata  kabupaten  atau  propinsi  yang 
bersangkutan.  Agar inforrnasi  hasil  penilaian  status gizi  ini 
dapat  digunakan  oleh  para  pengguna,  maka  penyajian 
dapat 

dilakukan 

dengan 

membuat 

peta 

wilayah 

berdasarkan  status  gizi,  atau  grafik­grafik  yang  mudah 
dicema  atau  prinsipnya  cukup  informatif  untuk  dibaca. 
Jika  waktu  pengumpulan  data  dari  tahun  ke  tahun  selalu 
sarna  (misalnya  Agustus),  maka  informasi  tersebut  dapat 
juga  digunakan  untuk  penilaian  suatu  program  setiap 
tahun,  dengan  rnelihat  kecenderungan  prevalensi  KKP  di 
setiap  wilayah  (turun  atau  naik).  Pembuatan  peta  dapat 
dilakukan  dengan  rnembedakan  kecamatan­kecamatan  atau 
kabupaten­kabupaten  dengan  angka  KKP  diatas  dan 
dibawah  9,5%.  Daerah  dengan  angka  > 9,5%  diarsir 
lebih gelap dari  yang  < 9,5%. 

21

V.PENUTUP

Jika  cara  penilaian  ini  dapat  dilakukan  secara  rutin,  maka 
diharapkan  perbaikan  mutu  kegiatan  Posyandu  dapat  iebih 
ditingkatkan  dan  informasi  yang  diperoieh  dari  Posyandu 
dapat optimal. 

22 

LAMPlRAN I  
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR  
PEMANTAUAN STATUS  GIZI  (pSG)  
MELALUI  POSY ANDU  

23 

PETUNJUK PEN GIS IAN  FORMULIR
PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
MELALUI POSY ANDU

I. Fonnulir Registrasi
Formulir  ini  diisi  berdasarkan  data  registrasi  balita  yang  ada 
di  wilayah  Posyandu  sampel,  diupayakan  agar  semua  balita 
di  wilayah  Posyandu  tersebut  tercatat. 

D.Fonn F I/PSG-PY/93
Fonnulir pencatatan umur dan berat badan balita
A. Formulir  ini  digunakan  oleh  kader  untuk  mencatat  umur 
dan  berat  badan  semua  balita  yang  ada  dalam  wilayah 
Posyandu, 

yang  diisi 

oleh 

kader  adalah 

kolom 

1,2,3,4,5,6,7 dan  9. 
Cara pengisian 
1.  Posyandu 

)Diisi  nama  Posyandu,  Desa / 

2.  DesalKelurahan 

)Kelurahan,  Puskesmas dan 

3.  Puskesmas 

)Kecamatan . 

4.  Kecamatan 

)

Kolom   1 

Diisi  nomor urut balita 



Diisi  nama  balita 



Diisi  nama orang tua 
24 



Kalau  balita  laki­Iaki  diberi  tanda  huruf  "L", 
sedangkan  kolom  5 diberi  tanda  "­". 



Kalau  balita  perempuan  diberi  tanda  lip",
sedangkan  kolom  4 diberi  tanda  "_" 



Disi 

tanggal 

pada 

saat 

dilakukan 

penimbangan  balita 
7  

Diisi  dengan  tanggal  lahir  balita.  Jika 
diketahui  kalender  nasional  diisi  dengan 
kalender  nasional,  jika  diketahui  kalender 
lokal  seperti  bulan  Arab,  Jawa,  Sunda  dan 
lain­lain  diisi  dengan  kalender  lokal. 



Di isi  berat  badan  balita  dalam 

II

Kilogram 

II

sampai  satu  angka dibelakang  koma. 
­ Penanggung  jawab  Posyandu  :  ditanda  tangani  oleh 
kader  penanggung jawab  Posyandu. 

Cara mengetahui tanggal  lahir 
1.  Meminta  surat  kelahiran,  kartu  keluarga  atau  catatan 
lain  yang  dibuat  oleh  orang  tuanya.  Apabila  tidak  ada, 
cobalah  minta catatan  kelahiran  pada pamong desa. 
2.  Jika  yang  diketahui  kalender  lokal  seperti  bulan  Arab 
atau  bulan  lokal  (Jawa,  Sunda  dan  Jain­lain)  tulis  apa 
adanya  *) 
3.  Jika   tetap  tidak  diketahui,  catatan  kelahiran  anak 
berdasarkan  kejadian­kejadian  penting  seperti  Lebaran, 
Tahun  Baru,  Puasa,  Pemilihan  Kepala  Desa  atau 
peristiwa­peristiwa  l)lasional 

sepen  Pemilu, 

Hari 

ProkJamasi,  sensus  atau  kejadian­kejadian  luar  biasa 
25  

seperti  banjir,  gunung  meletus  dan  lain­lain.  Sebelum 
pengumpulan  data,  buatlah  daftar  tentang  tanggal, 
bulan  dan  tahun­tahun  kejadian  dari  peristiwa­peristiwa 
penting  yang  terjadi  di  daerah  tersebut  sejak  3  tahun 
yang  lalu. 
4.  Cara  lain,  jika  memungkinkan  dapat  dilakukan  dengan 
membandingkan  anak  yang  diketahui  umurnya  dengan 
anak  dari  kerabat  atau  tetangga  yang  diketahui  pasti 
tanggal  lahirnya,  misalnya  beberapa  bulan  lebih  tua 
atau  lebih  muda. 
*)  Apabi/a yang diketahui tanggal lahir menurut kalender

lokal (Arab, Sunda/Jawa, maka petugas Puskesmas
berkewajiban untuk mencocokkan dengan kalender
nasional (Konversi kalender terlampir).
B.  Formulir  ini  a.kan  diambil  oleh  petugas  Puskesmas  yang 
ditunjuk  untuk  mengolah data. 
Petugas  Puskesmas  a.kan  mengisi  kolom  8,10,11,12,13 
dan  14. 
Kolom  8  

Diisi  umur balita dalam  "bulan"

Kolom  10  :  Diisi  huruf  "B"  apabila  katagori  status  glzl 
balita  termasuk  kategori  status  gizi  baik 
selanjutnya  kolom  11,12,  dan  13  diberi  tanda 
" "

Kolom  11  

Diisi  dengan  huruf  "S" apabila  status  gizi 
balita  termasuk  kategori  status  gizi  sedang, 
26 

selanjutnya  kolom  10,  12,  dan  13  diberi 
tanda  "_" 
kolom  12 

Diisi  dengan  huruf  "K"  apabila  status  gizi 
balita  termasuk  kategOli  status  gizi  kurang, 
selanjutnya  kolom  10,  11,  dan  13  diberi 
tanda  "_". 

Kolom  13 

Diisi  dengan  huruf  "BR

II

apabila  status  gizi 

balita  termasuk  kategori  buruk,  selanjutnya 
kolom  10,  11,  dan  12  diberi  tanda  "_" 
Kolom  14 

Diisi  apabila  ada 

hal­hal 

yang 

perlu 

dijelaskan 
Jenis  kelamin  laki­Iaki,  perempuan  pada  kolom  4,  5 
dijumlahkan  kebawah  untuk  mengetahui  jumlah  balita 
laki­Iaki  dan  perempuan  serta jumlah balita keseluruhan. 
Kategori  status gizi  baik,  sedang  ,  kurang,  dan  buruk pada 
kolom  10,  11,  12,  dan  13  dijumlah  kebawah  untuk 
mengetahui  berapa jumlah  balita  dengan  status  gizi  baik, 
sedang,  kurang,  dan  buruk serta  keseluruhan jumlah balita 
*)  ­ Hila ada anak balita lebih dari 59 bulan 29 hari atau

60 bulan dan seterusnya, maka anak tersebut tidak
termasuk sebagai sampel balita, jika anak tersebut
sudah diisi Idimasukkan pada JormuUr F I, maka
anak tersebut dicoret mulai dari kolom 1 sid kolom

13.

27 

Cara peneotuan umur anak
Faktor  umur  sang at  memegang  peranan  dalam  penentuan 
status  gizi.  Kesalahan  penentuan  akan  menyebabkan 
interpretasi  status  gizi  salah.  Hasil  penimbangan  Berat 
Badan  yang akurat,  menjadi  tidak  berarti  bila tidak  disertai 
dengan  penentuan  umUf  yang  tepat.  Di  Pedesaan  ban yak 
keluarga  yang  tidak  mempunyai  catatan  tanggal  lahir 
anaknya.  Selain  itu  juga  ada  kecenderungan  untuk 
memilih  angka  yang  mudah  seperti  1  tahun;  1,5  tahun;  2 
tahun;  3  tahun.  Oleh  sebab  itu  penentuan  umUf  anak  perlu 
dihitung  dengan  cermat. 
Ketentuan­ketentuan dalam penentuan  umur  : 

1.   1 tahun  = 12  bulan 
2.  1 bulan  = 30 hari 
3.  Perhitungan   umur  adalah  dalam  bulan  penuh  artinya 
sisa  umur dalam  hari  tidak  diperhitungkan.  Dalam  PSG 
yang  dimaksud  anak  0  bulan  adalah  semua  anak  umur 

o bulan  0  hari  sampai  0  bulan  29  hari,  untuk  anak  6 
bulan  adalah  semua anak  umur 6  bulan  0  hari  sampai  6 
bulan  29  hari. 
4.  Contoh  : 
Tanggal  penimbangan  10  Agustus  1992 
a.  Amat lahir tanggal  21  Juni  1991 
28 

Perhitungan  : 
Tahun 

Bulan 

Tanggal 

Tanggal penimbangan 

1992 



Tanggallahir 

1991 



10 
21 



19 

Umur  1 Th  dan  2 Bl 

=  14  Bulan 

b.  Udin  lahir tanggal  20 September  1991 
Perhitungan  : 
Tahun 

Bulan 

Tanggal 

Tanggal penimbangan 

1992 



Tanggal  lahir 

1991 



10 
20 



11 

20 

U m ur  11  bulan 
C.   Yuni  lahir Tanggal  7  rajab  1989 

7  Rajab  1989  = 13  Februari  1989 

Perhitungan  : 
Tahun 

Bulan 

Tanggal 

Tanggal  penimbangan 

1992 



10 

Tanggal  lahir 

1989 



13 

2

6

27

Umur 2 Tahun 6  Bulan  = 30 bulan 

ll.Fonn  FII/PSG-PYI93
Formulir pelaporan  tingkat kecamatan 
Formulir  ini  digunakan  untuk  mengkompilasi  jumlah  dan 
persentase  balita  perkategori  status  gizi  dan 
29  

untuk 

melaporkan  ke  tingkat  kabupaten  dan  propinsi. 
Cara pengisian  formulir  : 
Puskesmas 



Kecamatan 

)  Diisi  lokasi  Pemantauan Status Gizi 

Kabupaten 



Kolom  1 :  Diisi  nomor  urut  Desa 
2  :  Diisi  nama  Desa 
3  :  Jumlah  Posyandu  yang ada di  wilayah  desa 
4  : Jumlah  Posyandu  sampel 
5  :  Jumlah  balita masing­masing  Posyandu  sampel 
Kolom  6,  7,  8,  9  :  Diisi jumlah  balita sesuai  dengan  kategori  . 
status gizi  (lihat FI/PSG­PY / 93) 
Kolom  lO:Diisi  jumlah  balita  Kurang  Kalori  Protein  (KKP) 
yaitu  jumlah  balita  dengan  gizi  kurang  (kolom  8) 
ditambah jumlah  balita  dengan  gizi  buruk  (Kolom 
YIセ@

Kolom  8  + Kolom  9 

Kolom  11  :Diisi  hal­hal  yang perlu dijelaskan. 
­ Selanjutnya  kolom  5,6,7,8,9  dan  10  dijumlah  ke  bawah 
untuk  mengetahui:  jumlah  balita  per  kategori  status  gizi 
dan  persentase masing­masing  status gizi. 
­  Jumlah  kolom  5  = jumlah kolom  6+7+8+9 
­ Formulir  ditanda  tangani  oleh  petugas  Puskesmas  yang 
ditunjuk  untuk  mengolah  PSG  dan  diketahui  oleh 
Pimpinan  Puskesmas 
­  Formulir  dikirim  ke  Kepala  Sub  Seksi  Gizi  Dinas 
Kesehatan  Kabupaten  Daerah  Tingkat  II  dan  Kasie  Gizi 
dan  Kesehatan  Keluarga  Propinsi. 
30 

III.Form F ill/PSG/PY193
Formulir Pelaporan Tingkat Kabupaten/Kodya. 
Formulir  ini  digunakan  untuk  mengkompilasi  jumlah  dan 
persentase  balita  per  kategori  status  gizi  dan  untuk 
melaporkan  ke  tingkat propinsi dan  pusat dan  umpan  balik ke 
kecamatan. 
Cara pengisian  formulir 
Kabupaten  ) 
Propinsi 

)  Diisi  lokasi  PSG 

Kolom  1 :  Diisi  nomor  urut  kecamatan 
Kolom  2:  Diisi  nama  kecamatan,  urutan  kecamatan  disusun 
menurut  besarnya  persentase  KKP  kecamatan, 
dengan  persentase  KKP  yang  tertinggi  adalah 
nomor  1 dan  seterusnya. 
Kolom  3:  Diisi dengan jumlah  Puskesmas 
Kolom  4:  Diisi  jumlah  Posyandu  yang  ada  di  wilayah 
kecamatan 
Kolom  4,5,6,7,8,9,  10,  11: 
Diisi  sesuai  dengan  Form  FII/PSG-PY193 pada 
baris jumlah sesuai  dengan  kolom  3, 4,  5,  6,  7,  8, 
9,10 
Kolom  12: Diisi  persentase  KKP,  dengan  membagi  kolom  11 
dengan  kolom  5  X  100% 

31 

Kolom  13: Diisi  apabiJa ada hal  yang  perlu dijelaskan 
Kolom  7,  8,  9,  10,  II,  dan  12  di  jumlah  kebawah  untuk 
mengetahui  jumlah  balita  per  kategori  status  gizi 
dan  persentase masing­masing  status gizi. 
Jumlah  kolom  6  =  jumlah  kolom  7  +  8+ 9+  10 
Formulir 

ditanda 

tangani 

oleh 

Kasubsie 

Gizi 

Kabupaten/Kodya Daerah Tingkat II. 
Formulir dikirim  ke  : 
­ Direktorat Bina Gizi  Masyarakat Depkes  RI 
­ Kasie Gizi  dan  Kesehatan  KeJuarga  Propinsi 
­ Semua  Camat  dan  Pimpinan  Puskesmas  dalam  wilayah 
Kabupaten/Kodya Daerah Tingkat II 

IV.Form  FIV/PSG-PYI93
Formulir pelaporan tingkat propinsi 
Formulir  ini  digunakan  untuk  mengkompilasi  jumlah  dan 
persentase  balita  per  kategori  status  gizi  sekaligus  untuk 
melaporkan  ke tingkat pusat dan  umpan  balik ke  kabupaten. 
Cara pengisian  formulir 
Propinsi  )  Diisi  Nama  Propinsi 
Kolom  1:  Diisi  nomor urut kabupaten 
Kolom  2:  Diisi  nama  kabupaten  disusun  urutan  kabupaten 
menurut 

besarnya 

Kabupaten/Kodya 
32 

persentase 

dengan 

persentase 

KKP 
KKP 

tertinggi  diberi  nomor urut  1 dan  seterusnya. 
Kolom  3   sId 12  :  Diisi  sesuai  dengan  Form  FII/PSGPY 193.

Dan 

dijumlah 

kebawah 

untuk 

mengetahui jumlah  balita per kategori  status  gizi 
dan  persentase masing­masing  status gizi . 
Jumlah  kolom 7  = Jumlah  kolom  8  + 9  + 10  + 11 
Kolom  13:  Diisi  dengan  persentase  KKP  dengan  membagi 
kolom  12  dengan  kolom 7  X  100% . 
Kolom  14:  Diisi dengan  hal­hal  yang  perlu dijelaskan. 
Formulir  ditanda  tangani  oleh  Kasie  Gizi  dan  Kesehatan 
Keluarga  Propinsi  serta  diketahui  oleh  Kepala  Dinas 
Kesehatan  Propinsi  Daerah Tingkat 1. 
Formulir dikirim  ke  : 
­ Direktorat Bina Gizi  Masyarakat Depkes RI 
­ Semua  Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupaten/Kodya  Daerah 
Tingkat II dan  Kasie Gizi  dalam  wilayah  Propinsi. 

PSG. V ANIPEDOMAN/93

33 

Coutob 1 

form :  fl /PSG­PY/9J 

PEMANTAUAN  STATUS  GIZI  POSYANDU 
fORMULlR  PENCATATAN  TINGKAT  POSYANDU 
Pooy..... 
DesaIX... no.... 

-

""'....­­_ ..
セ@

No

..... ­............................

N....

80111. 

セ@

J ...... KII.



4

2

1
セ@

N....
Or_TUI 

,  Amat

Budiman 

Bolita




L
L




T.,ggoI 

Umo.w 

BB 

lIhi<

Illg' 

8011<

7

9

10

5 /8/ 93

1017190

25

10.8

S

5/8 /93

2 Sawal 89

39

10.5

5/8 /93

4110 /87

59

11 .4

2 Mira

l,"*man 
BamballQ

4 Dedy

Sat yon

L

518/93

17/12191

8

4.7

51zar

Sulcma

L

5/8193

20 Aajob 90

53

10.2

6 Vina

Agus

5 18 /93

31108 192

11

7.8

3
Jumlah

3
JlJI"T'tlah

c.-:
Ko.... 1,1,3,4,5,',7 du ,  diili _ 

Kid... 

Ko..... ,le,II,ll,1J ill. 14  diio'_ r .._ 

K.._ 

セ@

12

11

8....

13

S


SA
SA
S

2



Ket.,.,gen

Stmd Gill 

18.....'
8

3 Rini



.

T.,ggoI 
Tlmbang 


1

1



­ -

2
­­­

""'t.......  
Prunauq JI"lb
PoIy.ad • ..... . ........  

14

eo.toII2 

Fona: F11/PSG­PY"J 

PEMANTAUAN STATUS GIZI 
FORMULIR  PENCATATAN llNGKAT KECAMATAN 
Pulkes_ 
Ken_laD

Kabupalftl 

No 

Heme

0... 


2

Statui Gill 

Ket.-ngen

.Iun'Nh 

JumlIh 

JumIIh

Posy-o.

Posyendu

Balk

Sed..g 

K....g 

Buruk

y8ftQ adII 

SempeI

a.lte
SampeI 



4

5





B

9

KltP
IB+91

10 

11 


VI

Jumlah

%

100%

­

................... T,I • •............ 
Malcetahui : 
PimpiDaD Puskesmas. 

Tmag.  Pdaks.u Gizi 
PuskesmaJ . 

...................................)

(

(

.................................)

C.­IIJ 

1'. ...: " IIIfI'SG.l"Y"J 
I'EMANTAU.\N STA11IS Gill POSYAHDU 

FORMULII  PELAPORAN TINGKAT "ABUPA1l:N 
セMLNキッ@

.............................

I'I-o!Ii iii

No 

Namll

Juml8h

Kec_en  Pu.ke.",.. 


1


0'1

3

JUml8h

Jumllh

Jumllh

Po.,endu 
,eng ede 

Po.,endu 
Sempel 


Balite 
Sampel 

&.ik

Sedeng 

StlltU. 
Kureng 

6





9

%

100%



Gill

UP 

Ket"engen 

Buruk
10

N(9+ 101
11

%
12

13

JUmllh

­­­
Mrnc.ubui:
K'P01o Diaa " .....1.1. 
K.b./KocI.  Diu II 

(

............................. )

­­

­

セ@

1&1•.•... .......

r ...lu.ou Gw
Kob/KocI .  Diu II 

T.....

­

セ@

t

..."I:c 

Ii:

:9 

セ@>

'"...セ@
'-'

j

j

.lI



'"

... 

]  

37

LAMPlRAN 2  
DAFTAR KONVERSI KALENDER LOKAL  
KE KALENDER NASIONAL  

38  

RAMADHAN 

SY 
ZULKAIDAH 
ZULHUAH 

SELO 

HAPIT 
RA

BESAR

UNG 

SURA 

セs⦅q

ᄋ QYNX

Zᄋ@

エス@

Z@ ᄋZョ@ ャ@

SURO 

15 
15 

16 
16 

22  23 
22  23 

·: : : : ::·  :::::"·l 

QᄋHIヲサゥbュNャYセ@














RABIUL AWAL 
2345678 

10
11  12  13  14  15 

1234567 
1234567 
SYAFAR 


10  11  12  13  14 


10 11 
12  13  14 
18 
18 

19 
19 

20 
20 

21 
21 

15 
16 

16 
17 

17 
1 8 

18 
19 

19 
20 

20 
21 

21 
22 

24  25 
24  25 

26 
26 

27 
27 

28 
28 

22 
23 

23 
24 

24 
25 

25

26 
27 

27 
28 

28 
29 

17 
17 

26 

29  30  31 
30  1 

RABIUL AKHIR 

29  30 
29  1 
RABIUL AWAL 

39  

Q@ A QGqNセ⦅

:   . i l   i[deDmbェエYXセ

Z QYX@






























13 

[@ Z ヲセ jウ セZ エヲZセイ@

::HWI












I 1 

]6 



8  9 
10  1 I

10  11  12 
12  13  14 

14 
16 





15 

10 

1 1 

10 
12 

13 

12 
14 

13 
15 

15 

16 

17 

18 

17  1 8  19 
19  20  21 

20 
22 

21 
23 

15 
17 

16 
18 

17 
19 

18  19 
20  21 

22 

21 
23 

24  25 
26  27 

27 
29 

28 
30 

22 
24 

23 
25 

24 
26 

27 

25  26 
28 

27 
29 

28 
30 

29 


30 


3 1  
3  

22  23 
24  25 
29 


26 
28 

30 


JUMADIL AWAL 

JUMADIL AKHlR  

LJR m ,i B:;! '!· "!:,:M@M  ;\ 















JUMADIL AKHIR 


10  11  12 
11  12  13  14  15 

16 
19 

17  18 
20  21 

22

22  23 
25  26 

24  25 
27  28 

26 
29 

29  30 
3  4 

31  
5  

15 

18 

20 

14 

19 



Q@ ᄋ edN

ャQ




10 



16 

14 
17 

RAJAB 


13  14

20 
23 

21 
24 

15 
20 

27 

28 


22 
27 

23 



13 

40

コZLエョᄋGA[サェ

ェ@

3

4

5

6

7







10 

11 

12 

10 

11 
16 

12 
17 

13 
18 

14 
19 

16  17 
21  22 

18  19 
23  24 

20 
25 

21 
26 

24 
29 

25  26 
30 

27 

28 


28 

SYABAN  

RAJAB  

LZ エ セ

2

15



セゥエN

ZセAェ@ ZセLオ[Hャ@

ZセァャGA@

Zセ@

\f

:;:=l:












10 

1 1 
14 

12 
15 

13

14 

16 

17 

10 
RHAMADAN 
8  9 
10  1 1  12 
13  14  15  16  17 

15  16 
I 8  19 

17  18 
20  21 

19 
22 

20 
23 

21 
24 

15 
20 

16 
21 

22 

18 
23 

22  23 
25  26 

24  25 
27  28 

26 
29 

27 

28 


22 
27 

23 
28 

24 
29 

29  30 
3  4 

3I


10 

SYABAN 


II


12 

13 










17 

ョセゥイ@

. ... ;.....
::;:;:::::;:;:

:.:.:.:.;.:.;.,,:.:.:::::::  ::;:::::::::::,









A Zセ セゥYij






ZᄋGセ@

ゥ@



1 1  12 
13 
18 

14 
19 

19 
24 

20 
25 

2 I
26 

25  26 
30  I

27 


28 






10 

SYAWAL  

29 


30  
5  


12 




11 


12 





13 
19 

14 
20 

18  19 
24  25 

20 
26 

21 
27 

25 

27 


28 


RAMADHAN  

IlMEI199l.:1i::;".':'









.:::::::::::::::::::::: .:.:.:.:."-:.:.:.:.:.




St· Zセ

10 

Zセ[サ@


1I

·\:·1

SYAWAL 




1I
16 

12 
17 

13 
18 

14 
19 

ZULKAIDAH 
8  9 
10  11  12 
14  15  16  17  18 

15  16 
20  21 

17  18 
22  23 

19 
24 

20 
25 

21 
26 

15 
21 

16 
22 

23 

22  23 
27  28 

24  25 
29  30 

26 

27 


28 


22 
28 

23 
29 

24 
30 

29  30 
4  5 

31 


29 


30  
6  


13 


14 

10 

15 

ZULKAlDAH 

17 

ZULHIJAH  

41  

26 


13

: .:::.:: 
• tB.ff:· : : .•:•l • :::i:::•••::.·:.,r•• • •::·:;.::.:.::.·.·.:::•• ;:::,:  :.:'::,  1;·1 ._111:.1

セ Z ュエゥ









11  12 
19  20 

13 
21 

14 
22 

25 

18  19 
26  27 

20 
28 

21 
29 

24 


25  26 
3  4 

27 


28 


13 



16 

17 

18 

10 
MUHARAM 
8  9 
10 

11 

16 

17 

12 
18 

13 
19 

14 
20 

15  16 
21  22 

17  18 
23  24 

19 
25 

20 
26 

21 
27 

15 
23 

16 
24 

24  25  26 
1  2 

MUHARAM  (141  lH)
29  30  31 
6  7 


27 


28 


22 
30 

23 

22  23 
28  29 


15 


16 

3I



18 

10  11  12 
19  20  21 

13 
22 

15  16 
24  25 

17  I 8  19 
26  27  28 

22  23 
2  3 

24  25 
4  5 

11  12 
21  22 

13 
23 

14 
24 

17 

18  19 
28  29 

20 
30 

2 I

27 
24 


25  26 
5  6 

27 


28 



18 


19 

20 
29 

21 

15 
25 

16 
26 

27 

28 


22  23 
2  3 

RABIUL AWAL 

RABIUL AKHIR 

29 


29 


42  

10

::1 

10 
20 

14 
23 

30 

[ セZ[@


17 

13 
RABIUL AWAL 

30 
10 

Zセ


16 





:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.::::;

Zセ セ_Z

4  5 
14  15 


11  12 

SYAFAR 

26 


30 


:·'::  1  [email protected]  {f 


14 


3  4 
10  11  12  13 

17 

SYAFAR 

29 


l:tSER:tEMlJDC99Q }; 

17 


15 



ZULHUAH 
10 

:n.'.U!


14 

5  6 
11  12 

8  9 
14  15 

.. :.......:.::. 

4  5 

11  12  13 


10 



":':':::':':

::::::::;:;:::;:;:;:::::.::;:.: 

31 
11 

f;:rl o . _!!I aJ.!!: ! ! ; ';!;!;! ! ! :! :! : 1! 1 ! ; i!: :;11
2

3

4


17 


18 


19 

14 
25 




13  14  15  16 
JUMADIL A W A L 


10  11 
20  21  22  23 

12 
24 

13 
25

14 
26 

20 


21 


15 
27 

19 


20 


21 


27 


28 
10 

22  23  24  25 26  27  28 
567891011 
JUMADIL AKHIR 
29  30  31 
12  13  14 

5

6

7

16 

17 

18 

12 
23 

13 
24 

19 

22  23  24  25 26 





JUMADIL A W A L 
·29  30 
11 12 

12  13  14  15 
RABIUL AKHIR 


10  11 
19  20  21  22 
15 
26 

16 
27 

17  18 
28  29 

Q A ijャN

AQZ ゥYヲN

1;1»_EB.1!!I RK!: ;!)!:! : }1/:::,;;-, :1: )1;:!]

Z[ Z A[セヲQ@

Q@

16 
28 

6

7

20 

21 

13 
27 

14 
28 


16  17 
RAJAB 


23  24 

3

4

5

18 

1:_1)1'.:1111;::::

15  16  17  18  19 
JUMADIL AKHIR 
8  9 
10  11  12 
22  23  24  25  26 

2

17 
29 

:,; ,d;;:{­j l 


18 



19  20 


21 


22 

10 
25 

11  12 
26  27 

13 
28 

14 
29 

15  16 
29  30 
RAJAB 
22  23 



18 


19 


20 


21 


15  16  17  18  19  20  21 
30123456 

24  25 
8  9 

26 
10 

27 
11 

28 
12 

22 


29  30 
13  14 

31 
15 

17 

SYABAN 

43  

23 


24 


25  26 
10  11 

27 
12 

28 
13 

セmuetZエiYQャᄋ@

セZ|H@

3  4 
16  17 


14  15 

QZセャiュゥYjェヲ@

NZセi@

:.:.:.:.:.::;::.:.:.:.:

Zエセ@


18 


19 


20 


15 

13 


22 


23 
16 

SYABAN 


16 


20 


21 

10 
24 

1 1  12 
25  26 

13 

27 

14 
28 

17 

1 8  19 
3  4 

20 


21 




25  26 
10  11 

27 
12 

28 
13 


20 

4 5 6   7 
21  22  23  24 

RAMADHAN 


21 


22 

10  1 1  12 
23  24  25 

26 

14 
27 

15 
28 

16 
29 

I 7 
30 

18 


19 


20 


21 


15 
29 

22  23 
5  6 

24  25 
7  8 

26 


27 
10 

28 
1 1 

22 


23 


29  30 
12  I 3 

3 1 
14 

29 
14 

30  
15  


19 

セmeiQY



SYA