Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) Melalui Posyandu 1993
612.3
Ind
p
PEDOMAN
PEMANTAUAN STATUS GIZI (pSG)
MELALUI POSYANDU
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIT.JEN.PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT
nmEKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
JAKARTA 1993
Katalog dalam terbitan. Departemen Kesehatan RI
612.3
Ind
p
Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) melalui
Posyandu--Jakarta : Departemen Kesehatan,
1993
I. Judui
1. NUTRITION SURVEYS
2 . NUTRITIONAL REQUIREMENTS 3. POSY ANDU
DAFfAR lSI
Kata Pengantar
I
Pendahuluan
1
II.
Penilaian Status Gizi
2
III.
IV.
Penilaian Status Gizi di Indonesia
3
Penilaian Status Gizi Melalui Posyandu
7
1. Keadaan Posyandu
7
2. Penentuan Sampel
8
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
11
4. Pengolahan Data
13
5. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
14
6. Penyajian data menjadi informasi penilaian
status Gizi
V
Penutup
Lampiran 1
21
22
23
Petunjuk Pengisian Formulir Pemantauan Status
Gizi (PSG) melalui Posyandu
Lampiran 2
38
Daftar Konversi Kalender Lokal-Nasional
Lampiran 3
Tabel Standar Antropometri Berat Badan menurut Umur
anak laki-laki dan perempuan umur 0-60 bulan
berdasarkan baku WHO-NCHS
53
KATA PENGANT AR
Buku ini disusun untuk dijadikan pedoman bagi
pelaksana kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) melalui
Posyandu baik untuk koordinator di tingkat Propinsi dan
Kabupaten
maupun
bagi
petugas
pelaksana
di
Kecamatan/Puskesmas.
Buku ini berisi penjelasan terinci tentang :
1. Kegiatan PSG yang telah dilaksanakan di Indonesia
sampai dengan saat ini.
2. Pelaksanaan PSG melalui Posyandu dari mulai penentuan
sampel, pelaksanaan pengumpulan data , analisa, sistim
pencatatan dan pelaporan serta penyajian data menjadi
informasi.
Penyusun menyadari bahwa buku Pedoman ini belum
sempuma, oleh sebab itu saran/usul-usul dari para pengguna
sangat kami nantikan.
Penyusun
11
PEDOMAN PEMANTAUAN STATUS GIZI
MELALUI POSYANDU
I. PENDAHULUAN
Dalam merumuskan kebijaksanaan atau memilih intervensi
yang tepat untuk program perbaikan gizi, para pembuat
keputusan dan atau perencana program tentunya memerlukan
informasi yang tepat tentang keadaan/status gizi masyarakat
berikut faktor-faktor penyebabnya. Informasi ini seharusnya
didasari pada laporan-Iaporan, pengamatan lang sung , dan
jika perlu berdasarkan pada hasil-hasil survey khusus.
Sebagai contoh seringkali keputusan harus dilakukan pada
waktu:
1) Penentuan daerah prioritas program pembangunan desa,
kecamatan maupun kabupaten yang mengharapkan
pertimbangan situasi gizi
2) Perencanaan nasional yang perlu mencantumkan arab
pembangunan bidang gizi untuk rencana pembangunan
berikutnya,
3) Departemen
Kesehatan
dalam
menentukan
sasaran
Pengembangan kegiatan gizi,
4) Pimpinan Puskesmas dalam mengintegrasikan komponen
gizi dengan program kesehatan lainnya,
5) dan sebagainya.
Untuk contoh-contoh tersebut diatas, analisa situasi glZl
yang lebih mendalam dan terus menerus sangat diperlukan
dan diharapkan selalu tersedia setiap saat.
Setiap metode penilaian status gizi, pada umumnya tidak
selalu sarna, tergantung dan tuj uan , kebutuhan, informasi
yang ingin diperoleh, sumber biaya dan tenaga yang tersedia,
serta penentuan kapan penilaian harus dilakukan.
Tujuan dari pedoman ini, adalah untuk membantu para
pelaksana program dalam menyediakan informasi situasi gizi
kepada para pembuat keputusan maupun para perencana
program.
Lebih
khusus
lagi,
pedoman
ini
memuat
metodologi untuk memilih data yang akan digunakafl sesmlJ
dengan tujuannya.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan untuk menilai
situasi gizi pada kelompok masyarakat tertentu dan dapat
diterapkan di setiap tingkat administrasi.
II. PENILAIAN STATUS G IZI
Ada berbagai cara melakukan penilaian status gizi pada
kelompok
pengukuran
masyarakat.
tubuh
Salah
manusla
satunya
yang
adalah
dikenal
dengan
dengan
'Antropometri'. Antropometn telah lama dikenal sebagai
indikator untuk penilaian status gizi perorangan maupun
masyarakat. Pengukuran antropometri dapat dilakukan oleh
siapa saja dengan hanya memerlukan latihan yang sederhana.
2
Beberapa macam antropometri yang telah digunakan antara
lain : Beral Badan (BB), Panjang Badan (PB) atau Tinggi
Badan (TB), Lingkaran Lengan Atas (LLA) , Lingkaran
Kepala (LK), Lingkaran Dada (LD) dan Lapisan Lemak
Bawah Kulil (LLBK).
Di Indonesia, jenis anlropometri yang banyak digunakan,
baik dalam kegiatan program maupun penelitian, adalah BB
dan TB. Yang menjadi objek pengukuran anltopomelri, pada
umumnya anak-anak di bawah lima tahun (balita). Dalam
pemakaian unluk penilaian stalus gizi, antropometri disajikan
dalam benluk indeks yang dikailkan dengan variabel lain,
seperti : beral badan menurul umur (BB/U), panjang badan
atau linggi badan menurul umur (PB/U atau TB/U), beral
badan menurul linggi badan (BB/TB) alau beral badan
menurul panjang badan (BB/PB), dan sebagainya. Masingmasing indeks anlropomelri tersebul memiliki baku rujukan
atau nilai palokan unluk memperkirakan stalus gizi seseorang
atau masyarakat.
Stalus gizi yang digambarkan oleh masing-masing indeks
mempunyai arli yang berbeda. Jika anlropometri ditujukan
untuk mengukur seseorangyang kurus kering ('Wasting'),
kecil pendek ('Slunling') atau kelerhambatan perlumbuhan,
maka indeks BB/TB dan TB/U adalah yang cocok digunakan.
Kurus
kering
menggambarkan
dan
kecil
keadaan
pendek
lingkungan
ini
pada
yang
umumnya
lidak
baik,
kemiskinan, dan akibal lidak sehat yang menahun. Altemati f
pengukuran lain dan paling banyak digunakan adalah indeks
3
BBIV, atau melakukan penilaian dengan melihat perubahan
berat badan pada saat pengukuran dilakukan. Penggunaan
indeks BBIV ini sangat mudah dilakukan akan tetapi kurang
dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi
dari waktu ke waktu.
Ada tiga macam kondisi dalam penilaian status gizi :
1) Ditujukan
untuk
perorangan
atau
untuk
kelompok
masyarakat;
2) Pelaksanaan pengukuran : satu kali atau berulang secara
berkala;
3) Situasi dan kondisi pengukuran baik perorangan atau
kelompok masyarakat : pada saat kritis, darurat, kronis
dsbnya;
Dengan memperhatikan ketiga macam kondisi tersebut,
beberapa penitaian status gizi dapat diaplikasikan , seperti :
1) Screening
atau
penaplsan
:penilaian
status
gizi
perorangan untuk keperluan ruj ukan , dari kelompok
masyarakat atau dari Puskesmas, dalam kaitannya dengan
tindakan atau intervensi,
2) Pemantauan pertumbuhan anak, dalam kaitannya dengan
kegiatan penyuluhan,
3) Penilaian status gizi pada kelompok masyarakat, yang
dapat digunakan untuk mengetahui hasil dari suatu program,
sebagai
bahan perencanaan program
penetapan kebijakan.
4
atau
ill.PENILAIAN STATUS GIZI DI INDONESIA
1. Pemantauan pertumbuhan anak
Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk
memantau pertumbuhan anak sudah meluas digunakan.
Manfaat
pemantauan
ini
adalah
untuk
keperluan
pencegahan terhadap kesehatan anak, ditandai dengan berat
badan yang menurun. Indikasi penurunan berat badan balita
ini merupakan indikasi dini yang dapat digunakan untuk
memberikan intervensi. Oi Indonesia, melalui UPGK
kegiatan pemantauan pertumbuhan anak balita dilakukan di
Posyandu . Jumlah Posyandu sampai dengan saat ini sudah
mencapai kurang lebih 240.000 tersebar di 60.000 desa;
setiap posyandu mencakup lebih kurang 100 balita.
Pemanfaatan informasi status gizi dari Posyandu masih
sangat
terbatas.
Hanya
beberapa
propinsi
sudah
menggunakan informasi ini untuk keperluan penilaian
status gizi tahunan dengan cara yang berbedabeda.
2. PeniJaian status gizi penduduk
Antropometri sebagai indikator status glZl dapat
digunakan dalam memberikan indikasi tentang kondisi
sosialekonomi penduduk. Penggunaan antropometri untuk
penilaian status gizi penduduk harus mempertimbangkan
tujuannya, apakah penilaian status gizi akan digunakan
untuk intervensi yang segera atau digunakan untuk
5
perencanaan program jangka panjang. Pada umumnya,
indeks antropometri yang digunakan jika untuk keperluan
intervensi segera, adalah BBITB atau BB/U; sedangkan
untuk perencanaan jangka panjang, adalah TB/U. Yang
sudah diterapkan di Indonesia adalah penilaian status gizi
yang bertujuan memberikan informasi untuk perencanaan
jangka panjang maupun jangka pendek.
Ada dua macam penilaian status gizi pendudok yang
. sudah dilaksanakan, pertama dengan pengumpulan data
status gizi anak balita melalui integrasi dengan Survey
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Kegiatan ini telah
dilaksanakan empat kali, yaitu tahun 1986, 1987, 1989 dan
1992. Data gizi yang dihasilkan dari SUSENAS dapat
memberikan gambaran gizi secara nasional dan propinsi.
Indeks yang digunakan adalah BB/U. Penilaian yang kedua
yang lebih dikenal dengan Pemantauan Status Gizi (PSG)
tingkat kecamatan, adalah penilaian status gizi penduduk
yang dapat memberikan gambaran status gizi tingkat
kecamatan dan kabupaten. Indeks yang digunakan adalah
TB/U. PSG tingkat kecamatan ini baru diterapkan pada 12
propinsi, masingmasing satu kali pelaksanaan penilaian
dengan mengukur status gizi pada anak usia 636 bulan.
Secara teorj, SUSENAS dan PSG tingkat kecamatan
diharapkan dapat saling mengisi, sementara SUSENAS
tidak dapat memberikan gambaran status gizi tingkat
kecamatan dan kabupaten, maka PSG tingkat kecamatan
akan memenuhi kebutuhan tersebut, khususnya untuk
6
kepentingan perencanaan program. Akan tetapi PSG
tingkat kecamatan saja, belum dapat mencukupi kebutuhan
informasi status gizi di tingkat propinsi dan kabupaten
dalam hal menentukan daerah prioritas pembinaan tingkat
kecamatan. Untuk menentukan daerah prioritas pembinaan
ini diperlukan informasi status gizi dengan frekuensi
tahunan. Masalahnya bagaimana memperoleh informasi
tersebut dengan biaya yang murah. Salah satu pilihan
adalah pemanfaatan data penimbangan di Posyandu, akan
tetapi masalah utama yang dihadapi adalah cakupan
Posyandu yang masih rendah sehingga hasilnya sangat
meragukan untuk dapat mewakili populasi balita. Oleh
karena itu perlu upayaupaya khusus yang
perlu
dilaksanakan agar pengukuran status gizi di wilayah
Posyandu dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya
IV.PEMANTAUAN STATUS GIZI MELALUI POSYANDU
1. Keadaan Posyandu
Pada saat ini, Posyandu merupakan satusatunya
sumber dimana data berat badan balita dapat diperoleh dan
digunakan semaksimal mungkin. Hasil evaluasi PSG
kecamatan di enam propinsi, menunjukkan bahwa data
status gizi Posyandu mempunyai beberapa kelemahan,
yaitu :
a.Balita yang tercakup di setiap Posyandu
b.Balita yang secara rutin mengikuti penimbangan bulanan
c.Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan kader
d.Sistem pencatatan dan pelaporan Posyandu
7
Berdasarkan beberapa hasil penilaian program ataupun
laporan bulanan yang ada, cakupan balita yang mengikuti
penimbangan di Posyandu bervariasi dari 0 100% atau
ratarata 3060%. Untuk memberikan informasi status gizi
yang diharapkan, maka catatancatatan tersebut diatas
perlu diperhatikan.
Dalam kegiatan UPGK, wilayah desa dibagi habis
menjadi wilayahwilayah Posyandu.
Setiap wiJayah
Posyandu dapat mencakup dukuh, dusun atau satu
kelompok penduduk yang diharapkan dapat melayani 60100 balita. Dengan kata Jain, jumlah Posyandu dalam satu
desa dapat ditentukan berdasarkan jumlah balita. Jika satu
(dengan
desa dengan jumlah penduduk 3000 orang O
proporsi rata-rata balita sekitar 12 persen terhadap jumJah
penduduk ), maka jumlah balita pada desa dimaksud
adalah 12% x 3000 = 360 anak. Dengan ketentuan
UPGK,
seharusnya
desa
tersebut
mempunyai
4-6
Posyandu. Untuk keadaan di luar Jawa, yang pada
umumnya wilayah satu desa sangat luas, walaupun jumlah
balita umumnya lebih sedikit, tidak menutup kemungkinan
jika jumlah Posyandu menjadi lebih banyak.
2. Penentuan sampel
Pada pelaksanaan PSG, unit terkecil untuk penentuan
prevalensi KKP adalah Kecamatan. Jika Posyandu yang
digunakan,
Posyandu
maka informasi
setiap kecamatan
contoh :
8
penyebaran
dari jumlah
perlu diketahui.
sebagai
Jika satu Kecamatan dengan penduduk 30.000 orang maka
diperkirakan jumlah baIita adalah 12 % x 30.000 = 3.600
anak. Dengan ketentuan UPGK, maka jumlah Posyandu di
Kecamatan tersebut adalah antara 40 60 Pos. Mengingat
jumlah Posyandu dalam 1 Kecamatan sangat bervariasi
dan mengingat pula kelemahankelemahan yang ada dalam
pelaksanaan UPGK pada saat ini, maka perlu ditentukan
j umlah sampel Posyandu dalam 1 Kecamatan yang
dianggap cukup akurat mewakili Kecamatan dalam
penilaian status gizi.
Ketentuannya adalah sebagai berikut:
Kecamatan yang mempunyai :
a. kurang dari 30 Posyandu, dipilih minimal 6 Pos
b. 30 50 Posyandu, dipilih minimal 7 Pos
c. diatas 50 Posyandu, dipilih minimal 8 Pos
Selanjutnya pemilihan Posyandu yang akan dijadikan
sebagai unit sam pel ditentukan secara acak atau random,
dengan cara:
Posyandu yang ada didaftar seluruhnya (beri nomor 1,2,3,
dstnya). Jika dari 40 Posyandu akan ditentukan 7 Pos
sebagai unit sampeJ, maka intervalnya :
(40 : 7) = + 5,7
Sebagai Posyandu pertama, ditentukan dengan melotere ke
40 nomor Posyandu, misalnya terpilih Posyandu No.3
maka Posyandu no.9, 14
adalah unit sampel kedua,
ketiga, dstnya. Untuk jelasnya cara yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
9
3
8,7
14,4
20,1
25,8
31,5
+
+
+
+
+
+
5,7
5,7
5,7
5,7
5,7
5,7
=
=
=
=
=
8,7 dibulatkan
14,4 dibulatkan
20,1
25,8
31,5
37,2
dibulatkan
dibulatkan
dibulatkan
dibulatkan
9
14
20
26
32
37
Pemilihan Posyandu tersebut dapat dilihat pada contoh di
bawah ini :
Daftar Posyandu di Kecamatan Sudimampir
10
Cara yang sarna dapat dilakukan untuk kecarnatan yang
rnernpunyai lebih atau kurang dari 40 pos. Dari posyandu
yang terpilih ini, rnaka data berat badan dan urnu'r sernua
anak balita harus dikurnpulkan
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah
a) Registrasi balita dari Posyandu sampel
Daftar ini dapat dibuat seperti contoh berikut
11
Registrasi balita
Posyandu: ...... .. .... .
Desa: ................... Kecamatan: ........... .
k。「オセエ・ョZ@
.......... Propinsi: ................ .
. No.
Nama
Nama ·
Jenis .... ·
1
oイ。ョセエオ
.Anak
2 3 ..
Nkセャ。ュゥョ@
Tgl
.· :.l.ahii. ·.
·· 4 5
Dicatat
semua
anak
dibawah
lima
tahun
Pelaksanaan registrasi balita dapat dilakukan pada Bulan
Agustus atau bersama dengan pelaksanaan registrasi untuk
keperluan distribusi kapsul Vitamin A
b) Fonnulirfonnulir
Formulir yang diperlukan untuk masingmasing tingkat
administrasi :
Form I /PSG PY/93 : tingkat desa
Form II/PSG PY/93 : tingkat kecamatan
Form III /PSGPY/93 : tingkat kabupaten
Form IV/PSG PY/93 : tingkat propinsi
(lihat contoh terlampir)
c) Alat ukur (dacin)
d) Daftar Konversi Kalender Lokal ke Kalender
Nasional
12
e) Daftar Standar Baku Rujukan Status Gizi (Iaki-Iaki
dan perempuan)
Selanjutnya pengumpulan data dapat dilakukan pada
akhir bulan Agustus dan awal bulan September dengan
melakukan penimbangan seluruh balita secara serentak
pada posyandu sampel seluruh wilayah kecamatanl
kabupatenl propinsi.
Pelaksanaan penimbangan dapat dilakukan
di
Posyandu terpilih. Balita yang tidak hadir perlu dilakukan
kunjungan rumah,
4. Pengolaban data
Data berat badan dan umur diolah secara bertingkat
menjadi informasi status gizi, mulai dari tingkat
Kecamatan sampai dengan Pusat. Petugas Puskesmas yang
ditunjuk,
berkewajiban untuk mengambil data ke
Posyandu serta mengolah data tersebut. Indeks dan baku
rujukan yang digunakan dalam pengolahan data ialah :
Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U)
dengan
menggunakan
dengan
baku
rujukan
WHONCHS,
menentukan 4 kategori sebagai berikut :
> = 80 % terhadap baku median
Gizi Baik
Gizi Sedang :
70 79,9% terhadap balqJ median
Gizi Kurang :
60 69,9% terhadap baku median
Gizi Buruk :
< 60 % terhadap baku median
Berdasarkan hasil Semiloka Antropometri Februari 1991,
13
untuk penentuan prevalensi Kurang Kalori Protein (KKP)
adalah anakanak yang berdasarkan BB/U berada di bawah
70% terhadap baku median atau jumlah gizi kurang dan
gizi buruk.
5. Sistem pencatatan dan Pelaporan
a) Fonnulirfonnulir yang akan digunakan :
1) Formulir Registrasi, digunakan untuk mencatat
seluruh anak balita pada posyandu yang terpilih
sebagai sampel.
2) Form FlIPSG-PY/93
digunakan oleh
untuk tingkat Posyandu,
kader untuk pencatatan dan
pelaporan data berat badan dan umur.
3) Form
FII/PSG-PY/93
untuk
tingkat
Puskesmas/Kecamatan, digunakan untuk kompilasi,
mengolah dan melapor status gizi dari Puskesmas
atau Kecamatan untuk keseluruhan Posyandu.
4) Form FIlII PSGPY 193 untuk tingkat Kabupaten,
digunakan untuk kompilasi, mengolah dan melapor
status gizi dari Kabupaten untuk keseluruhan
Kecamatan.
5) Form FlV IPSG-PY193
untuk tingkat Propinsi,
digunakan untuk kompilasi, mengolah dan melapor
status gizi
dari
Propinsi
untuk
Kabupaten.
Contoh masingmasing formulir terlampir.
14
keseluruhan
b) Cara dan Bentuk Pelaporan
1). Tingkat Kecamatan
Formulir
yang
digunakan
adalah
Formulir
Registrasi, Form I dan Form II/PSGPY 193.
Jika pengumpulan data dilakukan pada akhir Bulan
Agustus di Posyandu secara serempak, maka petugas
Puskesmas akan mengambil data yang telah
dikumpulkan kader dari Posyandu sampel. Petugas
Puskesmas dianjurkan untuk mengecek cakupan
balita, yaitu dengan membandingkan Form I dengan
formulir registrasi sebagai patokan, cakupan minimal
adalah 80% anak balita yang dicatat data berat bad an
(BB) dengan umumya. Jika cakupan minimal belum
tercapai, petugas Puskesmas masih mempunyai
kesempatan sampai dengan pertengahan bulan
September untuk melengkapinya.
Hasil pengumpulan data dari Form I ini diolah
dengan
memilahmilah
menjadi
status
gizi
berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Hasil
olahan ini dikompilasi ke Form II.
Pengiriman
laporan
oleh
tingkat
Puskesmas/Kecamatan ke tingkat Kabupaten dan
Propinsi dapat dilakukan pada akhir bulan
September. Tingkat Puskesmas/Kecamatan juga
15
berkewajiban rnengirirnkan laporan ke Carnat,
sehingga Carnat rnengetahui juga inforrnasi mengenai
wilayah keIjanya tentang keadaan gizi balita.
Pada Kecarnatan yang rnernpunyai Puskesrnas lebih
dari
satu,
koordinator
rnaka
Puskesrnas
bertanggung
indukiPuskesrnas
jawab
untuk
rnenggabungkan dengan rnelaporkan hasil dari
rnasingrnasing Puskesrnas.
2). Tingkat Kabupaten
Forrnulir yang digunakan adalah Form If dan Form
III/PSG-PY/93 dengan daftar Posyandu sarnpel.
Koordinator Kabupaten perlu rnelakukan pengecekan
kernbali
posyanduposyandu
yang
dilaporkan
Kecarnatan dengan daftar posyandu sarnpel. Manfaat
pengecekan ini, untuk rnengetahui seberapa jauh
perubahanperubahan yang terjadi di lapangan,
sehubungan dengan Posyandu terpilih yang tidak
diternukan atau tidak aktif dan sebagainya.
Hasil kornpilasi berupa inforrnasi status gizi tingkat
Kecarnatan . Inforrnasi status gizi ini dapat dibuat
berdasarkan kategori yang telah ditentukan (Baik,
Sedang, Kurang, Buruk) dengan inforrnasi peringkat
KKP (Status Gizi Kurang
+
Status Gizi Buruk)
tingkat Kecarnatan Selanjutnya hasil analisis tersebut
dilaporkan pada akhir bulan Oktober kepada :
16
a. Propinsi dan Pusat untuk masukan perencanaan
program
b.Kecamatan sebagai umpan balik
c.Bupati dan Instansi terkait untuk masukan
perencanaan program
3). Tingkat Propinsi
Formulir yang digunakan Form II, Form III, dan
Form IV/PSGPY/93
Hal yang sarna dilakukan oleh petugas gizi Propinsi
dengan mengkompiJasi dan mengolah laporan dari
Kecamatan maupun Kabupaten. Tingkat Propinsi
juga melaporkan informasi status gizi selambatlambatnya akhir bulan November berupa katagori
status gizi dan peringkat Kecamatan/Kabupaten
berdasarkan prevalensi KKP kepada :
a. Tingkat Pusat sebagai masukan perencanaan
program
b. Tingkat Kabupaten sebagai umpan balik
c. Gubernur dan Instansi terkait sebagai masukan
perencanaan program
17
4).Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan PSG melalui Posyandu tersebut
dapat ditentukan sebagai contoh berikut :
Pengumpulan
data(Kader
Puskesmas
Pengecekan
(Puskesmas,
x xx
xx
xx
xxxx
xxxx
5) Arus Pelaporan
Setiap formulir tersebut di atas dapat dibuat rangkap
secukupnya. Atau ditentukan sesuai skema pelaporan
sebagai berikut :
18
SKEMA
ARUS PELAPORAN
I PUSAT I
Mセエ
INSTANSI
TERKAIT
INSTANSI
TERKAIT
I PROPINSII
Mセヲ
3b
FORM III
. 4b
'1
セ@
3.
KABUPATEN
3d
セ@ IGUBERNUR I
'e
.
1
.
3d
I BUPATI I
セ@ -T- -
セSc@
2.
FORM II
2b
KECAMATAN/
PUSKESMAS
-----------r ----- ----
FORM I
I ,.
,b
I
'c
I POSYANDU I IPOSYANDU I !POSYANDU!
Arus Pelaporan
. . - - . -.
Arus Umpan Balik
19
a).la. lb. lc. adalah arus pelaporan Form FIIPSG PY /93 digunakan pada tingkat Posyandu oleh kader
untuk pelaporan data berat badan dan umur.
Form ini setelah diisi oleh kader diambil oleh
Tenaga Pelaksana Gizi (TPG). FormIlPSGPY/93
ini cukup dibuat satu rangkap dan disiapkan sesuai
dengan kebutuhan.
b).Selanjutnya Form F I dikompilasi dalam Form F
II/PSGPY /93 untuk dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten (Koordinator Gizi Kabupaten) セHR。I
L@
ke
Dinas Kesehatan Propinsi (Seksi Gizi dan Keskel)
セHR「IL@
serta ke Camat セHR」IN@
Form II/PSGPY / 93
ini di buat 4 rangkap.
c).Di tingkat kabupaten Form F II dikompilasi pada
Form F IIIIPSGPY/93 selanjutnya Form ini dikirim
ke:
3a.l. Dinas Kesehatan Propinsi (Subsie Gizi)
2. Kanwil Kesehatan Propinsi (Sie Gizi dan
Keskel)
3b .ke Direktorat Bina Gizi Masyarakat
3c. U mpan balik ke masingmasing Kecamatan
3d.Bupati dan instansi terkait
Form Ill/PSGPY /93 ini dibuat 5 rangkap
d).Di tingkat Propinsi Form F III dikompilasi pada
Form F IV / PSGPY / 93 dan hasilnya dikirim ke :
4a. Direktorat Bina Gizi Masyarakat
4b. Umpan balik masingmasing kabupaten
4c.Gubemur dan instansi terkait
Form IV / PSGPY / 93 ini dibuat 4 rangkap
20
e). Umpan balik Pusat ke Propinsi
6. Penyajian data menjadi infonnasi peniJaian status gizi
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa status
gizi dengan indeks BB/U dapat memberi gambaran tentang
keadaan gizi dari suatu kelompok masyarakat tertentu pada
saat pengukuran dilakukan. Informasi ini dapat digunakan
untuk rnenyusun kebijakan/perencanaan jangka pendek
atau penentuan tindakan segera pada lokasiIokasi
kecamatan rnaupun kabupaten yang berdasarkan analisa
merupakan kecamatan atau kabupaten dengan prevalensi
KKP di atas ratarata kabupaten atau propinsi yang
bersangkutan. Agar inforrnasi hasil penilaian status gizi ini
dapat digunakan oleh para pengguna, maka penyajian
dapat
dilakukan
dengan
membuat
peta
wilayah
berdasarkan status gizi, atau grafikgrafik yang mudah
dicema atau prinsipnya cukup informatif untuk dibaca.
Jika waktu pengumpulan data dari tahun ke tahun selalu
sarna (misalnya Agustus), maka informasi tersebut dapat
juga digunakan untuk penilaian suatu program setiap
tahun, dengan rnelihat kecenderungan prevalensi KKP di
setiap wilayah (turun atau naik). Pembuatan peta dapat
dilakukan dengan rnembedakan kecamatankecamatan atau
kabupatenkabupaten dengan angka KKP diatas dan
dibawah 9,5%. Daerah dengan angka > 9,5% diarsir
lebih gelap dari yang < 9,5%.
21
V.PENUTUP
Jika cara penilaian ini dapat dilakukan secara rutin, maka
diharapkan perbaikan mutu kegiatan Posyandu dapat iebih
ditingkatkan dan informasi yang diperoieh dari Posyandu
dapat optimal.
22
LAMPlRAN I
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
PEMANTAUAN STATUS GIZI (pSG)
MELALUI POSY ANDU
23
PETUNJUK PEN GIS IAN FORMULIR
PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
MELALUI POSY ANDU
I. Fonnulir Registrasi
Formulir ini diisi berdasarkan data registrasi balita yang ada
di wilayah Posyandu sampel, diupayakan agar semua balita
di wilayah Posyandu tersebut tercatat.
D.Fonn F I/PSG-PY/93
Fonnulir pencatatan umur dan berat badan balita
A. Formulir ini digunakan oleh kader untuk mencatat umur
dan berat badan semua balita yang ada dalam wilayah
Posyandu,
yang diisi
oleh
kader adalah
kolom
1,2,3,4,5,6,7 dan 9.
Cara pengisian
1. Posyandu
)Diisi nama Posyandu, Desa /
2. DesalKelurahan
)Kelurahan, Puskesmas dan
3. Puskesmas
)Kecamatan .
4. Kecamatan
)
Kolom 1
Diisi nomor urut balita
2
Diisi nama balita
3
Diisi nama orang tua
24
4
Kalau balita lakiIaki diberi tanda huruf "L",
sedangkan kolom 5 diberi tanda "".
5
Kalau balita perempuan diberi tanda lip",
sedangkan kolom 4 diberi tanda "_"
6
Disi
tanggal
pada
saat
dilakukan
penimbangan balita
7
Diisi dengan tanggal lahir balita. Jika
diketahui kalender nasional diisi dengan
kalender nasional, jika diketahui kalender
lokal seperti bulan Arab, Jawa, Sunda dan
lainlain diisi dengan kalender lokal.
9
Di isi berat badan balita dalam
II
Kilogram
II
sampai satu angka dibelakang koma.
Penanggung jawab Posyandu : ditanda tangani oleh
kader penanggung jawab Posyandu.
Cara mengetahui tanggal lahir
1. Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan
lain yang dibuat oleh orang tuanya. Apabila tidak ada,
cobalah minta catatan kelahiran pada pamong desa.
2. Jika yang diketahui kalender lokal seperti bulan Arab
atau bulan lokal (Jawa, Sunda dan Jainlain) tulis apa
adanya *)
3. Jika tetap tidak diketahui, catatan kelahiran anak
berdasarkan kejadiankejadian penting seperti Lebaran,
Tahun Baru, Puasa, Pemilihan Kepala Desa atau
peristiwaperistiwa l)lasional
sepen Pemilu,
Hari
ProkJamasi, sensus atau kejadiankejadian luar biasa
25
seperti banjir, gunung meletus dan lainlain. Sebelum
pengumpulan data, buatlah daftar tentang tanggal,
bulan dan tahuntahun kejadian dari peristiwaperistiwa
penting yang terjadi di daerah tersebut sejak 3 tahun
yang lalu.
4. Cara lain, jika memungkinkan dapat dilakukan dengan
membandingkan anak yang diketahui umurnya dengan
anak dari kerabat atau tetangga yang diketahui pasti
tanggal lahirnya, misalnya beberapa bulan lebih tua
atau lebih muda.
*) Apabi/a yang diketahui tanggal lahir menurut kalender
lokal (Arab, Sunda/Jawa, maka petugas Puskesmas
berkewajiban untuk mencocokkan dengan kalender
nasional (Konversi kalender terlampir).
B. Formulir ini a.kan diambil oleh petugas Puskesmas yang
ditunjuk untuk mengolah data.
Petugas Puskesmas a.kan mengisi kolom 8,10,11,12,13
dan 14.
Kolom 8
Diisi umur balita dalam "bulan"
Kolom 10 : Diisi huruf "B" apabila katagori status glzl
balita termasuk kategori status gizi baik
selanjutnya kolom 11,12, dan 13 diberi tanda
" "
Kolom 11
Diisi dengan huruf "S" apabila status gizi
balita termasuk kategori status gizi sedang,
26
selanjutnya kolom 10, 12, dan 13 diberi
tanda "_"
kolom 12
Diisi dengan huruf "K" apabila status gizi
balita termasuk kategOli status gizi kurang,
selanjutnya kolom 10, 11, dan 13 diberi
tanda "_".
Kolom 13
Diisi dengan huruf "BR
II
apabila status gizi
balita termasuk kategori buruk, selanjutnya
kolom 10, 11, dan 12 diberi tanda "_"
Kolom 14
Diisi apabila ada
halhal
yang
perlu
dijelaskan
Jenis kelamin lakiIaki, perempuan pada kolom 4, 5
dijumlahkan kebawah untuk mengetahui jumlah balita
lakiIaki dan perempuan serta jumlah balita keseluruhan.
Kategori status gizi baik, sedang , kurang, dan buruk pada
kolom 10, 11, 12, dan 13 dijumlah kebawah untuk
mengetahui berapa jumlah balita dengan status gizi baik,
sedang, kurang, dan buruk serta keseluruhan jumlah balita
*) Hila ada anak balita lebih dari 59 bulan 29 hari atau
60 bulan dan seterusnya, maka anak tersebut tidak
termasuk sebagai sampel balita, jika anak tersebut
sudah diisi Idimasukkan pada JormuUr F I, maka
anak tersebut dicoret mulai dari kolom 1 sid kolom
13.
27
Cara peneotuan umur anak
Faktor umur sang at memegang peranan dalam penentuan
status gizi. Kesalahan penentuan akan menyebabkan
interpretasi status gizi salah. Hasil penimbangan Berat
Badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai
dengan penentuan umUf yang tepat. Di Pedesaan ban yak
keluarga yang tidak mempunyai catatan tanggal lahir
anaknya. Selain itu juga ada kecenderungan untuk
memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2
tahun; 3 tahun. Oleh sebab itu penentuan umUf anak perlu
dihitung dengan cermat.
Ketentuanketentuan dalam penentuan umur :
1. 1 tahun = 12 bulan
2. 1 bulan = 30 hari
3. Perhitungan umur adalah dalam bulan penuh artinya
sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan. Dalam PSG
yang dimaksud anak 0 bulan adalah semua anak umur
o bulan 0 hari sampai 0 bulan 29 hari, untuk anak 6
bulan adalah semua anak umur 6 bulan 0 hari sampai 6
bulan 29 hari.
4. Contoh :
Tanggal penimbangan 10 Agustus 1992
a. Amat lahir tanggal 21 Juni 1991
28
Perhitungan :
Tahun
Bulan
Tanggal
Tanggal penimbangan
1992
9
Tanggallahir
1991
6
10
21
2
19
Umur 1 Th dan 2 Bl
= 14 Bulan
b. Udin lahir tanggal 20 September 1991
Perhitungan :
Tahun
Bulan
Tanggal
Tanggal penimbangan
1992
9
Tanggal lahir
1991
9
10
20
0
11
20
U m ur 11 bulan
C. Yuni lahir Tanggal 7 rajab 1989
7 Rajab 1989 = 13 Februari 1989
Perhitungan :
Tahun
Bulan
Tanggal
Tanggal penimbangan
1992
9
10
Tanggal lahir
1989
2
13
2
6
27
Umur 2 Tahun 6 Bulan = 30 bulan
ll.Fonn FII/PSG-PYI93
Formulir pelaporan tingkat kecamatan
Formulir ini digunakan untuk mengkompilasi jumlah dan
persentase balita perkategori status gizi dan
29
untuk
melaporkan ke tingkat kabupaten dan propinsi.
Cara pengisian formulir :
Puskesmas
)
Kecamatan
) Diisi lokasi Pemantauan Status Gizi
Kabupaten
)
Kolom 1 : Diisi nomor urut Desa
2 : Diisi nama Desa
3 : Jumlah Posyandu yang ada di wilayah desa
4 : Jumlah Posyandu sampel
5 : Jumlah balita masingmasing Posyandu sampel
Kolom 6, 7, 8, 9 : Diisi jumlah balita sesuai dengan kategori .
status gizi (lihat FI/PSGPY / 93)
Kolom lO:Diisi jumlah balita Kurang Kalori Protein (KKP)
yaitu jumlah balita dengan gizi kurang (kolom 8)
ditambah jumlah balita dengan gizi buruk (Kolom
YIセ@
Kolom 8 + Kolom 9
Kolom 11 :Diisi halhal yang perlu dijelaskan.
Selanjutnya kolom 5,6,7,8,9 dan 10 dijumlah ke bawah
untuk mengetahui: jumlah balita per kategori status gizi
dan persentase masingmasing status gizi.
Jumlah kolom 5 = jumlah kolom 6+7+8+9
Formulir ditanda tangani oleh petugas Puskesmas yang
ditunjuk untuk mengolah PSG dan diketahui oleh
Pimpinan Puskesmas
Formulir dikirim ke Kepala Sub Seksi Gizi Dinas
Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II dan Kasie Gizi
dan Kesehatan Keluarga Propinsi.
30
III.Form F ill/PSG/PY193
Formulir Pelaporan Tingkat Kabupaten/Kodya.
Formulir ini digunakan untuk mengkompilasi jumlah dan
persentase balita per kategori status gizi dan untuk
melaporkan ke tingkat propinsi dan pusat dan umpan balik ke
kecamatan.
Cara pengisian formulir
Kabupaten )
Propinsi
) Diisi lokasi PSG
Kolom 1 : Diisi nomor urut kecamatan
Kolom 2: Diisi nama kecamatan, urutan kecamatan disusun
menurut besarnya persentase KKP kecamatan,
dengan persentase KKP yang tertinggi adalah
nomor 1 dan seterusnya.
Kolom 3: Diisi dengan jumlah Puskesmas
Kolom 4: Diisi jumlah Posyandu yang ada di wilayah
kecamatan
Kolom 4,5,6,7,8,9, 10, 11:
Diisi sesuai dengan Form FII/PSG-PY193 pada
baris jumlah sesuai dengan kolom 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9,10
Kolom 12: Diisi persentase KKP, dengan membagi kolom 11
dengan kolom 5 X 100%
31
Kolom 13: Diisi apabiJa ada hal yang perlu dijelaskan
Kolom 7, 8, 9, 10, II, dan 12 di jumlah kebawah untuk
mengetahui jumlah balita per kategori status gizi
dan persentase masingmasing status gizi.
Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 + 8+ 9+ 10
Formulir
ditanda
tangani
oleh
Kasubsie
Gizi
Kabupaten/Kodya Daerah Tingkat II.
Formulir dikirim ke :
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI
Kasie Gizi dan Kesehatan KeJuarga Propinsi
Semua Camat dan Pimpinan Puskesmas dalam wilayah
Kabupaten/Kodya Daerah Tingkat II
IV.Form FIV/PSG-PYI93
Formulir pelaporan tingkat propinsi
Formulir ini digunakan untuk mengkompilasi jumlah dan
persentase balita per kategori status gizi sekaligus untuk
melaporkan ke tingkat pusat dan umpan balik ke kabupaten.
Cara pengisian formulir
Propinsi ) Diisi Nama Propinsi
Kolom 1: Diisi nomor urut kabupaten
Kolom 2: Diisi nama kabupaten disusun urutan kabupaten
menurut
besarnya
Kabupaten/Kodya
32
persentase
dengan
persentase
KKP
KKP
tertinggi diberi nomor urut 1 dan seterusnya.
Kolom 3 sId 12 : Diisi sesuai dengan Form FII/PSGPY 193.
Dan
dijumlah
kebawah
untuk
mengetahui jumlah balita per kategori status gizi
dan persentase masingmasing status gizi .
Jumlah kolom 7 = Jumlah kolom 8 + 9 + 10 + 11
Kolom 13: Diisi dengan persentase KKP dengan membagi
kolom 12 dengan kolom 7 X 100% .
Kolom 14: Diisi dengan halhal yang perlu dijelaskan.
Formulir ditanda tangani oleh Kasie Gizi dan Kesehatan
Keluarga Propinsi serta diketahui oleh Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi Daerah Tingkat 1.
Formulir dikirim ke :
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI
Semua Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kodya Daerah
Tingkat II dan Kasie Gizi dalam wilayah Propinsi.
PSG. V ANIPEDOMAN/93
33
Coutob 1
form : fl /PSGPY/9J
PEMANTAUAN STATUS GIZI POSYANDU
fORMULlR PENCATATAN TINGKAT POSYANDU
Pooy.....
DesaIX... no....
-
""'...._ ..
セ@
No
..... ............................
N....
80111.
セ@
J ...... KII.
3
4
2
1
セ@
N....
Or_TUI
, Amat
Budiman
Bolita
P
5
L
L
P
P
T.,ggoI
Umo.w
BB
lIhi<
Illg'
8011<
7
9
10
5 /8/ 93
1017190
25
10.8
S
5/8 /93
2 Sawal 89
39
10.5
5/8 /93
4110 /87
59
11 .4
2 Mira
l,"*man
BamballQ
4 Dedy
Sat yon
L
518/93
17/12191
8
4.7
51zar
Sulcma
L
5/8193
20 Aajob 90
53
10.2
6 Vina
Agus
5 18 /93
31108 192
11
7.8
3
Jumlah
3
JlJI"T'tlah
c.-:
Ko.... 1,1,3,4,5,',7 du , diili _
Kid...
Ko..... ,le,II,ll,1J ill. 14 diio'_ r .._
K.._
セ@
12
11
8....
13
S
K
SA
SA
S
2
6
Ket.,.,gen
Stmd Gill
18.....'
8
3 Rini
P
.
T.,ggoI
Tlmbang
6
1
1
6
-
2
""'t.......
Prunauq JI"lb
PoIy.ad • ..... . ........
14
eo.toII2
Fona: F11/PSGPY"J
PEMANTAUAN STATUS GIZI
FORMULIR PENCATATAN llNGKAT KECAMATAN
Pulkes_
Ken_laD
Kabupalftl
No
Heme
0...
1
2
Statui Gill
Ket.-ngen
.Iun'Nh
JumlIh
JumIIh
Posy-o.
Posyendu
Balk
Sed..g
K....g
Buruk
y8ftQ adII
SempeI
a.lte
SampeI
3
4
5
6
7
B
9
KltP
IB+91
10
11
w
VI
Jumlah
%
100%
................... T,I • •............
Malcetahui :
PimpiDaD Puskesmas.
Tmag. Pdaks.u Gizi
PuskesmaJ .
...................................)
(
(
.................................)
C.IIJ
1'. ...: " IIIfI'SG.l"Y"J
I'EMANTAU.\N STA11IS Gill POSYAHDU
FORMULII PELAPORAN TINGKAT "ABUPA1l:N
セMLNキッ@
.............................
I'I-o!Ii iii
No
Namll
Juml8h
Kec_en Pu.ke.",..
2
1
W
0'1
3
JUml8h
Jumllh
Jumllh
Po.,endu
,eng ede
Po.,endu
Sempel
5
Balite
Sampel
&.ik
Sedeng
StlltU.
Kureng
6
7
8
9
%
100%
•
Gill
UP
Ket"engen
Buruk
10
N(9+ 101
11
%
12
13
JUmllh
Mrnc.ubui:
K'P01o Diaa " .....1.1.
K.b./KocI. Diu II
(
............................. )
セ@
1&1•.•... .......
r ...lu.ou Gw
Kob/KocI . Diu II
T.....
セ@
t
..."I:c
Ii:
:9
セ@>
'"...セ@
'-'
j
j
.lI
!
'"
...
]
37
LAMPlRAN 2
DAFTAR KONVERSI KALENDER LOKAL
KE KALENDER NASIONAL
38
RAMADHAN
SY
ZULKAIDAH
ZULHUAH
SELO
HAPIT
RA
BESAR
UNG
SURA
セs⦅q
ᄋ QYNX
Zᄋ@
エス@
Z@ ᄋZョ@ ャ@
SURO
15
15
16
16
22 23
22 23
·: : : : ::· :::::"·l
QᄋHIヲサゥbュNャYセ@
2
3
4
5
6
7
2
3
4
5
6
7
8
RABIUL AWAL
2345678
9
10
11 12 13 14 15
1234567
1234567
SYAFAR
8
9
10 11 12 13 14
8
9
10 11
12 13 14
18
18
19
19
20
20
21
21
15
16
16
17
17
1 8
18
19
19
20
20
21
21
22
24 25
24 25
26
26
27
27
28
28
22
23
23
24
24
25
25
26
27
27
28
28
29
17
17
26
29 30 31
30 1
2
RABIUL AKHIR
29 30
29 1
RABIUL AWAL
39
Q@ A QGqNセ⦅
: . i l i[deDmbェエYXセ
Z QYX@
1
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
7
9
1
3
2
4
3
5
13
[@ Z ヲセ jウ セZ エヲZセイ@
::HWI
4
6
5
7
6
8
9
I 1
]6
7
8 9
10 1 I
10 11 12
12 13 14
14
16
8
9
15
10
1 1
10
12
13
12
14
13
15
15
16
17
18
17 1 8 19
19 20 21
20
22
21
23
15
17
16
18
17
19
18 19
20 21
22
21
23
24 25
26 27
27
29
28
30
22
24
23
25
24
26
27
25 26
28
27
29
28
30
29
1
30
2
3 1
3
22 23
24 25
29
1
26
28
30
2
JUMADIL AWAL
JUMADIL AKHlR
LJR m ,i B:;! '!· "!:,:M@M ;\
1
2
3
4
5
4
5
6
7
8
JUMADIL AKHIR
8
9
10 11 12
11 12 13 14 15
16
19
17 18
20 21
22
22 23
25 26
24 25
27 28
26
29
29 30
3 4
31
5
15
18
20
14
19
6
Q@ ᄋ edN
ャQ
ュ
7
10
6
16
14
17
RAJAB
8
9
13 14
20
23
21
24
15
20
27
28
2
22
27
23
9
13
40
コZLエョᄋGA[サェ
ェ@
3
4
5
6
7
7
8
9
10
11
12
10
11
16
12
17
13
18
14
19
16 17
21 22
18 19
23 24
20
25
21
26
24
29
25 26
30
27
28
3
28
SYABAN
RAJAB
LZ エ セ
2
15
2
セゥエN
ZセAェ@ ZセLオ[Hャ@
ZセァャGA@
Zセ@
\f
:;:=l:
4
7
5
8
6
9
7
10
1 1
14
12
15
13
14
16
17
10
RHAMADAN
8 9
10 1 1 12
13 14 15 16 17
15 16
I 8 19
17 18
20 21
19
22
20
23
21
24
15
20
16
21
22
18
23
22 23
25 26
24 25
27 28
26
29
27
28
2
22
27
23
28
24
29
29 30
3 4
3I
5
10
SYABAN
8
II
9
12
13
1
6
2
7
3
8
17
ョセゥイ@
. ... ;.....
::;:;:::::;:;:
:.:.:.:.;.:.;.,,:.:.::::::: ::;:::::::::::,
3
6
4
2
5
A Zセ セゥYij
4
9
5
ZᄋGセ@
ゥ@
7
6
1 1 12
13
18
14
19
19
24
20
25
2 I
26
25 26
30 I
27
2
28
3
4
5
10
SYAWAL
29
4
30
5
7
12
2
8
11
6
12
7
7
13
19
14
20
18 19
24 25
20
26
21
27
25
27
3
28
4
RAMADHAN
IlMEI199l.:1i::;".':'
1
6
2
7
3
8
.:::::::::::::::::::::: .:.:.:.:."-:.:.:.:.:.
4
9
St· Zセ
5
10
Zセ[サ@
6
1I
·\:·1
SYAWAL
3
9
1I
16
12
17
13
18
14
19
ZULKAIDAH
8 9
10 11 12
14 15 16 17 18
15 16
20 21
17 18
22 23
19
24
20
25
21
26
15
21
16
22
23
22 23
27 28
24 25
29 30
26
27
2
28
3
22
28
23
29
24
30
29 30
4 5
31
6
29
5
30
6
8
13
9
14
10
15
ZULKAlDAH
17
ZULHIJAH
41
26
2
13
: .:::.::
• tB.ff:· : : .•:•l • :::i:::•••::.·:.,r•• • •::·:;.::.:.::.·.·.:::•• ;:::,: :.:'::, 1;·1 ._111:.1
セ Z ュエゥ
1
7
2
8
3
9
11 12
19 20
13
21
14
22
25
18 19
26 27
20
28
21
29
24
2
25 26
3 4
27
5
28
6
13
9
16
17
18
10
MUHARAM
8 9
10
11
16
17
12
18
13
19
14
20
15 16
21 22
17 18
23 24
19
25
20
26
21
27
15
23
16
24
24 25 26
1 2
3
MUHARAM (141 lH)
29 30 31
6 7
8
27
4
28
5
22
30
23
22 23
28 29
6
15
7
16
3I
9
9
18
10 11 12
19 20 21
13
22
15 16
24 25
17 I 8 19
26 27 28
22 23
2 3
24 25
4 5
11 12
21 22
13
23
14
24
17
18 19
28 29
20
30
2 I
27
24
4
25 26
5 6
27
7
28
8
8
18
9
19
20
29
21
15
25
16
26
27
28
8
22 23
2 3
RABIUL AWAL
RABIUL AKHIR
29
9
29
9
42
10
::1
10
20
14
23
30
[ セZ[@
7
17
13
RABIUL AWAL
30
10
Zセ
6
16
3
7
:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.::::;
Zセ セ_Z
4 5
14 15
2
11 12
SYAFAR
26
6
30
8
:·':: 1 [email protected] {f
5
14
2
3 4
10 11 12 13
17
SYAFAR
29
7
l:tSER:tEMlJDC99Q };
8
17
7
15
7
ZULHUAH
10
:n.'.U!
6
14
5 6
11 12
8 9
14 15
.. :.......:.::.
4 5
3
11 12 13
4
10
2
":':':::':':
::::::::;:;:::;:;:;:::::.::;:.:
31
11
f;:rl o . _!!I aJ.!!: ! ! ; ';!;!;! ! ! :! :! : 1! 1 ! ; i!: :;11
2
3
4
5
17
6
18
7
19
14
25
2
3
4
13 14 15 16
JUMADIL A W A L
8
9
10 11
20 21 22 23
12
24
13
25
14
26
20
2
21
3
15
27
19
2
20
3
21
4
27
9
28
10
22 23 24 25 26 27 28
567891011
JUMADIL AKHIR
29 30 31
12 13 14
5
6
7
16
17
18
12
23
13
24
19
22 23 24 25 26
4
5
6
7
8
JUMADIL A W A L
·29 30
11 12
12 13 14 15
RABIUL AKHIR
8
9
10 11
19 20 21 22
15
26
16
27
17 18
28 29
Q A ijャN
AQZ ゥYヲN
1;1»_EB.1!!I RK!: ;!)!:! : }1/:::,;;-, :1: )1;:!]
Z[ Z A[セヲQ@
Q@
16
28
6
7
20
21
13
27
14
28
2
16 17
RAJAB
8
9
23 24
3
4
5
18
1:_1)1'.:1111;::::
15 16 17 18 19
JUMADIL AKHIR
8 9
10 11 12
22 23 24 25 26
2
17
29
:,; ,d;;:{j l
3
18
4
5
19 20
6
21
7
22
10
25
11 12
26 27
13
28
14
29
15 16
29 30
RAJAB
22 23
6
7
18
2
19
3
20
4
21
5
15 16 17 18 19 20 21
30123456
24 25
8 9
26
10
27
11
28
12
22
7
29 30
13 14
31
15
17
SYABAN
43
23
8
24
9
25 26
10 11
27
12
28
13
セmuetZエiYQャᄋ@
セZ|H@
3 4
16 17
2
14 15
QZセャiュゥYjェヲ@
NZセi@
:.:.:.:.:.::;::.:.:.:.:
Zエセ@
5
18
6
19
7
20
1
15
13
8
22
9
23
16
SYABAN
2
16
6
20
7
21
10
24
1 1 12
25 26
13
27
14
28
17
1 8 19
3 4
20
5
21
6
9
25 26
10 11
27
12
28
13
3
20
4 5 6 7
21 22 23 24
RAMADHAN
8
21
9
22
10 1 1 12
23 24 25
26
14
27
15
28
16
29
I 7
30
18
1
19
2
20
3
21
4
15
29
22 23
5 6
24 25
7 8
26
9
27
10
28
1 1
22
7
23
8
29 30
12 I 3
3 1
14
29
14
30
15
2
19
セmeiQY
2
SYA
Ind
p
PEDOMAN
PEMANTAUAN STATUS GIZI (pSG)
MELALUI POSYANDU
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIT.JEN.PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT
nmEKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
JAKARTA 1993
Katalog dalam terbitan. Departemen Kesehatan RI
612.3
Ind
p
Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) melalui
Posyandu--Jakarta : Departemen Kesehatan,
1993
I. Judui
1. NUTRITION SURVEYS
2 . NUTRITIONAL REQUIREMENTS 3. POSY ANDU
DAFfAR lSI
Kata Pengantar
I
Pendahuluan
1
II.
Penilaian Status Gizi
2
III.
IV.
Penilaian Status Gizi di Indonesia
3
Penilaian Status Gizi Melalui Posyandu
7
1. Keadaan Posyandu
7
2. Penentuan Sampel
8
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
11
4. Pengolahan Data
13
5. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
14
6. Penyajian data menjadi informasi penilaian
status Gizi
V
Penutup
Lampiran 1
21
22
23
Petunjuk Pengisian Formulir Pemantauan Status
Gizi (PSG) melalui Posyandu
Lampiran 2
38
Daftar Konversi Kalender Lokal-Nasional
Lampiran 3
Tabel Standar Antropometri Berat Badan menurut Umur
anak laki-laki dan perempuan umur 0-60 bulan
berdasarkan baku WHO-NCHS
53
KATA PENGANT AR
Buku ini disusun untuk dijadikan pedoman bagi
pelaksana kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) melalui
Posyandu baik untuk koordinator di tingkat Propinsi dan
Kabupaten
maupun
bagi
petugas
pelaksana
di
Kecamatan/Puskesmas.
Buku ini berisi penjelasan terinci tentang :
1. Kegiatan PSG yang telah dilaksanakan di Indonesia
sampai dengan saat ini.
2. Pelaksanaan PSG melalui Posyandu dari mulai penentuan
sampel, pelaksanaan pengumpulan data , analisa, sistim
pencatatan dan pelaporan serta penyajian data menjadi
informasi.
Penyusun menyadari bahwa buku Pedoman ini belum
sempuma, oleh sebab itu saran/usul-usul dari para pengguna
sangat kami nantikan.
Penyusun
11
PEDOMAN PEMANTAUAN STATUS GIZI
MELALUI POSYANDU
I. PENDAHULUAN
Dalam merumuskan kebijaksanaan atau memilih intervensi
yang tepat untuk program perbaikan gizi, para pembuat
keputusan dan atau perencana program tentunya memerlukan
informasi yang tepat tentang keadaan/status gizi masyarakat
berikut faktor-faktor penyebabnya. Informasi ini seharusnya
didasari pada laporan-Iaporan, pengamatan lang sung , dan
jika perlu berdasarkan pada hasil-hasil survey khusus.
Sebagai contoh seringkali keputusan harus dilakukan pada
waktu:
1) Penentuan daerah prioritas program pembangunan desa,
kecamatan maupun kabupaten yang mengharapkan
pertimbangan situasi gizi
2) Perencanaan nasional yang perlu mencantumkan arab
pembangunan bidang gizi untuk rencana pembangunan
berikutnya,
3) Departemen
Kesehatan
dalam
menentukan
sasaran
Pengembangan kegiatan gizi,
4) Pimpinan Puskesmas dalam mengintegrasikan komponen
gizi dengan program kesehatan lainnya,
5) dan sebagainya.
Untuk contoh-contoh tersebut diatas, analisa situasi glZl
yang lebih mendalam dan terus menerus sangat diperlukan
dan diharapkan selalu tersedia setiap saat.
Setiap metode penilaian status gizi, pada umumnya tidak
selalu sarna, tergantung dan tuj uan , kebutuhan, informasi
yang ingin diperoleh, sumber biaya dan tenaga yang tersedia,
serta penentuan kapan penilaian harus dilakukan.
Tujuan dari pedoman ini, adalah untuk membantu para
pelaksana program dalam menyediakan informasi situasi gizi
kepada para pembuat keputusan maupun para perencana
program.
Lebih
khusus
lagi,
pedoman
ini
memuat
metodologi untuk memilih data yang akan digunakafl sesmlJ
dengan tujuannya.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan untuk menilai
situasi gizi pada kelompok masyarakat tertentu dan dapat
diterapkan di setiap tingkat administrasi.
II. PENILAIAN STATUS G IZI
Ada berbagai cara melakukan penilaian status gizi pada
kelompok
pengukuran
masyarakat.
tubuh
Salah
manusla
satunya
yang
adalah
dikenal
dengan
dengan
'Antropometri'. Antropometn telah lama dikenal sebagai
indikator untuk penilaian status gizi perorangan maupun
masyarakat. Pengukuran antropometri dapat dilakukan oleh
siapa saja dengan hanya memerlukan latihan yang sederhana.
2
Beberapa macam antropometri yang telah digunakan antara
lain : Beral Badan (BB), Panjang Badan (PB) atau Tinggi
Badan (TB), Lingkaran Lengan Atas (LLA) , Lingkaran
Kepala (LK), Lingkaran Dada (LD) dan Lapisan Lemak
Bawah Kulil (LLBK).
Di Indonesia, jenis anlropometri yang banyak digunakan,
baik dalam kegiatan program maupun penelitian, adalah BB
dan TB. Yang menjadi objek pengukuran anltopomelri, pada
umumnya anak-anak di bawah lima tahun (balita). Dalam
pemakaian unluk penilaian stalus gizi, antropometri disajikan
dalam benluk indeks yang dikailkan dengan variabel lain,
seperti : beral badan menurul umur (BB/U), panjang badan
atau linggi badan menurul umur (PB/U atau TB/U), beral
badan menurul linggi badan (BB/TB) alau beral badan
menurul panjang badan (BB/PB), dan sebagainya. Masingmasing indeks anlropomelri tersebul memiliki baku rujukan
atau nilai palokan unluk memperkirakan stalus gizi seseorang
atau masyarakat.
Stalus gizi yang digambarkan oleh masing-masing indeks
mempunyai arli yang berbeda. Jika anlropometri ditujukan
untuk mengukur seseorangyang kurus kering ('Wasting'),
kecil pendek ('Slunling') atau kelerhambatan perlumbuhan,
maka indeks BB/TB dan TB/U adalah yang cocok digunakan.
Kurus
kering
menggambarkan
dan
kecil
keadaan
pendek
lingkungan
ini
pada
yang
umumnya
lidak
baik,
kemiskinan, dan akibal lidak sehat yang menahun. Altemati f
pengukuran lain dan paling banyak digunakan adalah indeks
3
BBIV, atau melakukan penilaian dengan melihat perubahan
berat badan pada saat pengukuran dilakukan. Penggunaan
indeks BBIV ini sangat mudah dilakukan akan tetapi kurang
dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi
dari waktu ke waktu.
Ada tiga macam kondisi dalam penilaian status gizi :
1) Ditujukan
untuk
perorangan
atau
untuk
kelompok
masyarakat;
2) Pelaksanaan pengukuran : satu kali atau berulang secara
berkala;
3) Situasi dan kondisi pengukuran baik perorangan atau
kelompok masyarakat : pada saat kritis, darurat, kronis
dsbnya;
Dengan memperhatikan ketiga macam kondisi tersebut,
beberapa penitaian status gizi dapat diaplikasikan , seperti :
1) Screening
atau
penaplsan
:penilaian
status
gizi
perorangan untuk keperluan ruj ukan , dari kelompok
masyarakat atau dari Puskesmas, dalam kaitannya dengan
tindakan atau intervensi,
2) Pemantauan pertumbuhan anak, dalam kaitannya dengan
kegiatan penyuluhan,
3) Penilaian status gizi pada kelompok masyarakat, yang
dapat digunakan untuk mengetahui hasil dari suatu program,
sebagai
bahan perencanaan program
penetapan kebijakan.
4
atau
ill.PENILAIAN STATUS GIZI DI INDONESIA
1. Pemantauan pertumbuhan anak
Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk
memantau pertumbuhan anak sudah meluas digunakan.
Manfaat
pemantauan
ini
adalah
untuk
keperluan
pencegahan terhadap kesehatan anak, ditandai dengan berat
badan yang menurun. Indikasi penurunan berat badan balita
ini merupakan indikasi dini yang dapat digunakan untuk
memberikan intervensi. Oi Indonesia, melalui UPGK
kegiatan pemantauan pertumbuhan anak balita dilakukan di
Posyandu . Jumlah Posyandu sampai dengan saat ini sudah
mencapai kurang lebih 240.000 tersebar di 60.000 desa;
setiap posyandu mencakup lebih kurang 100 balita.
Pemanfaatan informasi status gizi dari Posyandu masih
sangat
terbatas.
Hanya
beberapa
propinsi
sudah
menggunakan informasi ini untuk keperluan penilaian
status gizi tahunan dengan cara yang berbedabeda.
2. PeniJaian status gizi penduduk
Antropometri sebagai indikator status glZl dapat
digunakan dalam memberikan indikasi tentang kondisi
sosialekonomi penduduk. Penggunaan antropometri untuk
penilaian status gizi penduduk harus mempertimbangkan
tujuannya, apakah penilaian status gizi akan digunakan
untuk intervensi yang segera atau digunakan untuk
5
perencanaan program jangka panjang. Pada umumnya,
indeks antropometri yang digunakan jika untuk keperluan
intervensi segera, adalah BBITB atau BB/U; sedangkan
untuk perencanaan jangka panjang, adalah TB/U. Yang
sudah diterapkan di Indonesia adalah penilaian status gizi
yang bertujuan memberikan informasi untuk perencanaan
jangka panjang maupun jangka pendek.
Ada dua macam penilaian status gizi pendudok yang
. sudah dilaksanakan, pertama dengan pengumpulan data
status gizi anak balita melalui integrasi dengan Survey
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Kegiatan ini telah
dilaksanakan empat kali, yaitu tahun 1986, 1987, 1989 dan
1992. Data gizi yang dihasilkan dari SUSENAS dapat
memberikan gambaran gizi secara nasional dan propinsi.
Indeks yang digunakan adalah BB/U. Penilaian yang kedua
yang lebih dikenal dengan Pemantauan Status Gizi (PSG)
tingkat kecamatan, adalah penilaian status gizi penduduk
yang dapat memberikan gambaran status gizi tingkat
kecamatan dan kabupaten. Indeks yang digunakan adalah
TB/U. PSG tingkat kecamatan ini baru diterapkan pada 12
propinsi, masingmasing satu kali pelaksanaan penilaian
dengan mengukur status gizi pada anak usia 636 bulan.
Secara teorj, SUSENAS dan PSG tingkat kecamatan
diharapkan dapat saling mengisi, sementara SUSENAS
tidak dapat memberikan gambaran status gizi tingkat
kecamatan dan kabupaten, maka PSG tingkat kecamatan
akan memenuhi kebutuhan tersebut, khususnya untuk
6
kepentingan perencanaan program. Akan tetapi PSG
tingkat kecamatan saja, belum dapat mencukupi kebutuhan
informasi status gizi di tingkat propinsi dan kabupaten
dalam hal menentukan daerah prioritas pembinaan tingkat
kecamatan. Untuk menentukan daerah prioritas pembinaan
ini diperlukan informasi status gizi dengan frekuensi
tahunan. Masalahnya bagaimana memperoleh informasi
tersebut dengan biaya yang murah. Salah satu pilihan
adalah pemanfaatan data penimbangan di Posyandu, akan
tetapi masalah utama yang dihadapi adalah cakupan
Posyandu yang masih rendah sehingga hasilnya sangat
meragukan untuk dapat mewakili populasi balita. Oleh
karena itu perlu upayaupaya khusus yang
perlu
dilaksanakan agar pengukuran status gizi di wilayah
Posyandu dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya
IV.PEMANTAUAN STATUS GIZI MELALUI POSYANDU
1. Keadaan Posyandu
Pada saat ini, Posyandu merupakan satusatunya
sumber dimana data berat badan balita dapat diperoleh dan
digunakan semaksimal mungkin. Hasil evaluasi PSG
kecamatan di enam propinsi, menunjukkan bahwa data
status gizi Posyandu mempunyai beberapa kelemahan,
yaitu :
a.Balita yang tercakup di setiap Posyandu
b.Balita yang secara rutin mengikuti penimbangan bulanan
c.Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan kader
d.Sistem pencatatan dan pelaporan Posyandu
7
Berdasarkan beberapa hasil penilaian program ataupun
laporan bulanan yang ada, cakupan balita yang mengikuti
penimbangan di Posyandu bervariasi dari 0 100% atau
ratarata 3060%. Untuk memberikan informasi status gizi
yang diharapkan, maka catatancatatan tersebut diatas
perlu diperhatikan.
Dalam kegiatan UPGK, wilayah desa dibagi habis
menjadi wilayahwilayah Posyandu.
Setiap wiJayah
Posyandu dapat mencakup dukuh, dusun atau satu
kelompok penduduk yang diharapkan dapat melayani 60100 balita. Dengan kata Jain, jumlah Posyandu dalam satu
desa dapat ditentukan berdasarkan jumlah balita. Jika satu
(dengan
desa dengan jumlah penduduk 3000 orang O
proporsi rata-rata balita sekitar 12 persen terhadap jumJah
penduduk ), maka jumlah balita pada desa dimaksud
adalah 12% x 3000 = 360 anak. Dengan ketentuan
UPGK,
seharusnya
desa
tersebut
mempunyai
4-6
Posyandu. Untuk keadaan di luar Jawa, yang pada
umumnya wilayah satu desa sangat luas, walaupun jumlah
balita umumnya lebih sedikit, tidak menutup kemungkinan
jika jumlah Posyandu menjadi lebih banyak.
2. Penentuan sampel
Pada pelaksanaan PSG, unit terkecil untuk penentuan
prevalensi KKP adalah Kecamatan. Jika Posyandu yang
digunakan,
Posyandu
maka informasi
setiap kecamatan
contoh :
8
penyebaran
dari jumlah
perlu diketahui.
sebagai
Jika satu Kecamatan dengan penduduk 30.000 orang maka
diperkirakan jumlah baIita adalah 12 % x 30.000 = 3.600
anak. Dengan ketentuan UPGK, maka jumlah Posyandu di
Kecamatan tersebut adalah antara 40 60 Pos. Mengingat
jumlah Posyandu dalam 1 Kecamatan sangat bervariasi
dan mengingat pula kelemahankelemahan yang ada dalam
pelaksanaan UPGK pada saat ini, maka perlu ditentukan
j umlah sampel Posyandu dalam 1 Kecamatan yang
dianggap cukup akurat mewakili Kecamatan dalam
penilaian status gizi.
Ketentuannya adalah sebagai berikut:
Kecamatan yang mempunyai :
a. kurang dari 30 Posyandu, dipilih minimal 6 Pos
b. 30 50 Posyandu, dipilih minimal 7 Pos
c. diatas 50 Posyandu, dipilih minimal 8 Pos
Selanjutnya pemilihan Posyandu yang akan dijadikan
sebagai unit sam pel ditentukan secara acak atau random,
dengan cara:
Posyandu yang ada didaftar seluruhnya (beri nomor 1,2,3,
dstnya). Jika dari 40 Posyandu akan ditentukan 7 Pos
sebagai unit sampeJ, maka intervalnya :
(40 : 7) = + 5,7
Sebagai Posyandu pertama, ditentukan dengan melotere ke
40 nomor Posyandu, misalnya terpilih Posyandu No.3
maka Posyandu no.9, 14
adalah unit sampel kedua,
ketiga, dstnya. Untuk jelasnya cara yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
9
3
8,7
14,4
20,1
25,8
31,5
+
+
+
+
+
+
5,7
5,7
5,7
5,7
5,7
5,7
=
=
=
=
=
8,7 dibulatkan
14,4 dibulatkan
20,1
25,8
31,5
37,2
dibulatkan
dibulatkan
dibulatkan
dibulatkan
9
14
20
26
32
37
Pemilihan Posyandu tersebut dapat dilihat pada contoh di
bawah ini :
Daftar Posyandu di Kecamatan Sudimampir
10
Cara yang sarna dapat dilakukan untuk kecarnatan yang
rnernpunyai lebih atau kurang dari 40 pos. Dari posyandu
yang terpilih ini, rnaka data berat badan dan urnu'r sernua
anak balita harus dikurnpulkan
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah
a) Registrasi balita dari Posyandu sampel
Daftar ini dapat dibuat seperti contoh berikut
11
Registrasi balita
Posyandu: ...... .. .... .
Desa: ................... Kecamatan: ........... .
k。「オセエ・ョZ@
.......... Propinsi: ................ .
. No.
Nama
Nama ·
Jenis .... ·
1
oイ。ョセエオ
.Anak
2 3 ..
Nkセャ。ュゥョ@
Tgl
.· :.l.ahii. ·.
·· 4 5
Dicatat
semua
anak
dibawah
lima
tahun
Pelaksanaan registrasi balita dapat dilakukan pada Bulan
Agustus atau bersama dengan pelaksanaan registrasi untuk
keperluan distribusi kapsul Vitamin A
b) Fonnulirfonnulir
Formulir yang diperlukan untuk masingmasing tingkat
administrasi :
Form I /PSG PY/93 : tingkat desa
Form II/PSG PY/93 : tingkat kecamatan
Form III /PSGPY/93 : tingkat kabupaten
Form IV/PSG PY/93 : tingkat propinsi
(lihat contoh terlampir)
c) Alat ukur (dacin)
d) Daftar Konversi Kalender Lokal ke Kalender
Nasional
12
e) Daftar Standar Baku Rujukan Status Gizi (Iaki-Iaki
dan perempuan)
Selanjutnya pengumpulan data dapat dilakukan pada
akhir bulan Agustus dan awal bulan September dengan
melakukan penimbangan seluruh balita secara serentak
pada posyandu sampel seluruh wilayah kecamatanl
kabupatenl propinsi.
Pelaksanaan penimbangan dapat dilakukan
di
Posyandu terpilih. Balita yang tidak hadir perlu dilakukan
kunjungan rumah,
4. Pengolaban data
Data berat badan dan umur diolah secara bertingkat
menjadi informasi status gizi, mulai dari tingkat
Kecamatan sampai dengan Pusat. Petugas Puskesmas yang
ditunjuk,
berkewajiban untuk mengambil data ke
Posyandu serta mengolah data tersebut. Indeks dan baku
rujukan yang digunakan dalam pengolahan data ialah :
Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U)
dengan
menggunakan
dengan
baku
rujukan
WHONCHS,
menentukan 4 kategori sebagai berikut :
> = 80 % terhadap baku median
Gizi Baik
Gizi Sedang :
70 79,9% terhadap balqJ median
Gizi Kurang :
60 69,9% terhadap baku median
Gizi Buruk :
< 60 % terhadap baku median
Berdasarkan hasil Semiloka Antropometri Februari 1991,
13
untuk penentuan prevalensi Kurang Kalori Protein (KKP)
adalah anakanak yang berdasarkan BB/U berada di bawah
70% terhadap baku median atau jumlah gizi kurang dan
gizi buruk.
5. Sistem pencatatan dan Pelaporan
a) Fonnulirfonnulir yang akan digunakan :
1) Formulir Registrasi, digunakan untuk mencatat
seluruh anak balita pada posyandu yang terpilih
sebagai sampel.
2) Form FlIPSG-PY/93
digunakan oleh
untuk tingkat Posyandu,
kader untuk pencatatan dan
pelaporan data berat badan dan umur.
3) Form
FII/PSG-PY/93
untuk
tingkat
Puskesmas/Kecamatan, digunakan untuk kompilasi,
mengolah dan melapor status gizi dari Puskesmas
atau Kecamatan untuk keseluruhan Posyandu.
4) Form FIlII PSGPY 193 untuk tingkat Kabupaten,
digunakan untuk kompilasi, mengolah dan melapor
status gizi dari Kabupaten untuk keseluruhan
Kecamatan.
5) Form FlV IPSG-PY193
untuk tingkat Propinsi,
digunakan untuk kompilasi, mengolah dan melapor
status gizi
dari
Propinsi
untuk
Kabupaten.
Contoh masingmasing formulir terlampir.
14
keseluruhan
b) Cara dan Bentuk Pelaporan
1). Tingkat Kecamatan
Formulir
yang
digunakan
adalah
Formulir
Registrasi, Form I dan Form II/PSGPY 193.
Jika pengumpulan data dilakukan pada akhir Bulan
Agustus di Posyandu secara serempak, maka petugas
Puskesmas akan mengambil data yang telah
dikumpulkan kader dari Posyandu sampel. Petugas
Puskesmas dianjurkan untuk mengecek cakupan
balita, yaitu dengan membandingkan Form I dengan
formulir registrasi sebagai patokan, cakupan minimal
adalah 80% anak balita yang dicatat data berat bad an
(BB) dengan umumya. Jika cakupan minimal belum
tercapai, petugas Puskesmas masih mempunyai
kesempatan sampai dengan pertengahan bulan
September untuk melengkapinya.
Hasil pengumpulan data dari Form I ini diolah
dengan
memilahmilah
menjadi
status
gizi
berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Hasil
olahan ini dikompilasi ke Form II.
Pengiriman
laporan
oleh
tingkat
Puskesmas/Kecamatan ke tingkat Kabupaten dan
Propinsi dapat dilakukan pada akhir bulan
September. Tingkat Puskesmas/Kecamatan juga
15
berkewajiban rnengirirnkan laporan ke Carnat,
sehingga Carnat rnengetahui juga inforrnasi mengenai
wilayah keIjanya tentang keadaan gizi balita.
Pada Kecarnatan yang rnernpunyai Puskesrnas lebih
dari
satu,
koordinator
rnaka
Puskesrnas
bertanggung
indukiPuskesrnas
jawab
untuk
rnenggabungkan dengan rnelaporkan hasil dari
rnasingrnasing Puskesrnas.
2). Tingkat Kabupaten
Forrnulir yang digunakan adalah Form If dan Form
III/PSG-PY/93 dengan daftar Posyandu sarnpel.
Koordinator Kabupaten perlu rnelakukan pengecekan
kernbali
posyanduposyandu
yang
dilaporkan
Kecarnatan dengan daftar posyandu sarnpel. Manfaat
pengecekan ini, untuk rnengetahui seberapa jauh
perubahanperubahan yang terjadi di lapangan,
sehubungan dengan Posyandu terpilih yang tidak
diternukan atau tidak aktif dan sebagainya.
Hasil kornpilasi berupa inforrnasi status gizi tingkat
Kecarnatan . Inforrnasi status gizi ini dapat dibuat
berdasarkan kategori yang telah ditentukan (Baik,
Sedang, Kurang, Buruk) dengan inforrnasi peringkat
KKP (Status Gizi Kurang
+
Status Gizi Buruk)
tingkat Kecarnatan Selanjutnya hasil analisis tersebut
dilaporkan pada akhir bulan Oktober kepada :
16
a. Propinsi dan Pusat untuk masukan perencanaan
program
b.Kecamatan sebagai umpan balik
c.Bupati dan Instansi terkait untuk masukan
perencanaan program
3). Tingkat Propinsi
Formulir yang digunakan Form II, Form III, dan
Form IV/PSGPY/93
Hal yang sarna dilakukan oleh petugas gizi Propinsi
dengan mengkompiJasi dan mengolah laporan dari
Kecamatan maupun Kabupaten. Tingkat Propinsi
juga melaporkan informasi status gizi selambatlambatnya akhir bulan November berupa katagori
status gizi dan peringkat Kecamatan/Kabupaten
berdasarkan prevalensi KKP kepada :
a. Tingkat Pusat sebagai masukan perencanaan
program
b. Tingkat Kabupaten sebagai umpan balik
c. Gubernur dan Instansi terkait sebagai masukan
perencanaan program
17
4).Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan PSG melalui Posyandu tersebut
dapat ditentukan sebagai contoh berikut :
Pengumpulan
data(Kader
Puskesmas
Pengecekan
(Puskesmas,
x xx
xx
xx
xxxx
xxxx
5) Arus Pelaporan
Setiap formulir tersebut di atas dapat dibuat rangkap
secukupnya. Atau ditentukan sesuai skema pelaporan
sebagai berikut :
18
SKEMA
ARUS PELAPORAN
I PUSAT I
Mセエ
INSTANSI
TERKAIT
INSTANSI
TERKAIT
I PROPINSII
Mセヲ
3b
FORM III
. 4b
'1
セ@
3.
KABUPATEN
3d
セ@ IGUBERNUR I
'e
.
1
.
3d
I BUPATI I
セ@ -T- -
セSc@
2.
FORM II
2b
KECAMATAN/
PUSKESMAS
-----------r ----- ----
FORM I
I ,.
,b
I
'c
I POSYANDU I IPOSYANDU I !POSYANDU!
Arus Pelaporan
. . - - . -.
Arus Umpan Balik
19
a).la. lb. lc. adalah arus pelaporan Form FIIPSG PY /93 digunakan pada tingkat Posyandu oleh kader
untuk pelaporan data berat badan dan umur.
Form ini setelah diisi oleh kader diambil oleh
Tenaga Pelaksana Gizi (TPG). FormIlPSGPY/93
ini cukup dibuat satu rangkap dan disiapkan sesuai
dengan kebutuhan.
b).Selanjutnya Form F I dikompilasi dalam Form F
II/PSGPY /93 untuk dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten (Koordinator Gizi Kabupaten) セHR。I
L@
ke
Dinas Kesehatan Propinsi (Seksi Gizi dan Keskel)
セHR「IL@
serta ke Camat セHR」IN@
Form II/PSGPY / 93
ini di buat 4 rangkap.
c).Di tingkat kabupaten Form F II dikompilasi pada
Form F IIIIPSGPY/93 selanjutnya Form ini dikirim
ke:
3a.l. Dinas Kesehatan Propinsi (Subsie Gizi)
2. Kanwil Kesehatan Propinsi (Sie Gizi dan
Keskel)
3b .ke Direktorat Bina Gizi Masyarakat
3c. U mpan balik ke masingmasing Kecamatan
3d.Bupati dan instansi terkait
Form Ill/PSGPY /93 ini dibuat 5 rangkap
d).Di tingkat Propinsi Form F III dikompilasi pada
Form F IV / PSGPY / 93 dan hasilnya dikirim ke :
4a. Direktorat Bina Gizi Masyarakat
4b. Umpan balik masingmasing kabupaten
4c.Gubemur dan instansi terkait
Form IV / PSGPY / 93 ini dibuat 4 rangkap
20
e). Umpan balik Pusat ke Propinsi
6. Penyajian data menjadi infonnasi peniJaian status gizi
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa status
gizi dengan indeks BB/U dapat memberi gambaran tentang
keadaan gizi dari suatu kelompok masyarakat tertentu pada
saat pengukuran dilakukan. Informasi ini dapat digunakan
untuk rnenyusun kebijakan/perencanaan jangka pendek
atau penentuan tindakan segera pada lokasiIokasi
kecamatan rnaupun kabupaten yang berdasarkan analisa
merupakan kecamatan atau kabupaten dengan prevalensi
KKP di atas ratarata kabupaten atau propinsi yang
bersangkutan. Agar inforrnasi hasil penilaian status gizi ini
dapat digunakan oleh para pengguna, maka penyajian
dapat
dilakukan
dengan
membuat
peta
wilayah
berdasarkan status gizi, atau grafikgrafik yang mudah
dicema atau prinsipnya cukup informatif untuk dibaca.
Jika waktu pengumpulan data dari tahun ke tahun selalu
sarna (misalnya Agustus), maka informasi tersebut dapat
juga digunakan untuk penilaian suatu program setiap
tahun, dengan rnelihat kecenderungan prevalensi KKP di
setiap wilayah (turun atau naik). Pembuatan peta dapat
dilakukan dengan rnembedakan kecamatankecamatan atau
kabupatenkabupaten dengan angka KKP diatas dan
dibawah 9,5%. Daerah dengan angka > 9,5% diarsir
lebih gelap dari yang < 9,5%.
21
V.PENUTUP
Jika cara penilaian ini dapat dilakukan secara rutin, maka
diharapkan perbaikan mutu kegiatan Posyandu dapat iebih
ditingkatkan dan informasi yang diperoieh dari Posyandu
dapat optimal.
22
LAMPlRAN I
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
PEMANTAUAN STATUS GIZI (pSG)
MELALUI POSY ANDU
23
PETUNJUK PEN GIS IAN FORMULIR
PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
MELALUI POSY ANDU
I. Fonnulir Registrasi
Formulir ini diisi berdasarkan data registrasi balita yang ada
di wilayah Posyandu sampel, diupayakan agar semua balita
di wilayah Posyandu tersebut tercatat.
D.Fonn F I/PSG-PY/93
Fonnulir pencatatan umur dan berat badan balita
A. Formulir ini digunakan oleh kader untuk mencatat umur
dan berat badan semua balita yang ada dalam wilayah
Posyandu,
yang diisi
oleh
kader adalah
kolom
1,2,3,4,5,6,7 dan 9.
Cara pengisian
1. Posyandu
)Diisi nama Posyandu, Desa /
2. DesalKelurahan
)Kelurahan, Puskesmas dan
3. Puskesmas
)Kecamatan .
4. Kecamatan
)
Kolom 1
Diisi nomor urut balita
2
Diisi nama balita
3
Diisi nama orang tua
24
4
Kalau balita lakiIaki diberi tanda huruf "L",
sedangkan kolom 5 diberi tanda "".
5
Kalau balita perempuan diberi tanda lip",
sedangkan kolom 4 diberi tanda "_"
6
Disi
tanggal
pada
saat
dilakukan
penimbangan balita
7
Diisi dengan tanggal lahir balita. Jika
diketahui kalender nasional diisi dengan
kalender nasional, jika diketahui kalender
lokal seperti bulan Arab, Jawa, Sunda dan
lainlain diisi dengan kalender lokal.
9
Di isi berat badan balita dalam
II
Kilogram
II
sampai satu angka dibelakang koma.
Penanggung jawab Posyandu : ditanda tangani oleh
kader penanggung jawab Posyandu.
Cara mengetahui tanggal lahir
1. Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan
lain yang dibuat oleh orang tuanya. Apabila tidak ada,
cobalah minta catatan kelahiran pada pamong desa.
2. Jika yang diketahui kalender lokal seperti bulan Arab
atau bulan lokal (Jawa, Sunda dan Jainlain) tulis apa
adanya *)
3. Jika tetap tidak diketahui, catatan kelahiran anak
berdasarkan kejadiankejadian penting seperti Lebaran,
Tahun Baru, Puasa, Pemilihan Kepala Desa atau
peristiwaperistiwa l)lasional
sepen Pemilu,
Hari
ProkJamasi, sensus atau kejadiankejadian luar biasa
25
seperti banjir, gunung meletus dan lainlain. Sebelum
pengumpulan data, buatlah daftar tentang tanggal,
bulan dan tahuntahun kejadian dari peristiwaperistiwa
penting yang terjadi di daerah tersebut sejak 3 tahun
yang lalu.
4. Cara lain, jika memungkinkan dapat dilakukan dengan
membandingkan anak yang diketahui umurnya dengan
anak dari kerabat atau tetangga yang diketahui pasti
tanggal lahirnya, misalnya beberapa bulan lebih tua
atau lebih muda.
*) Apabi/a yang diketahui tanggal lahir menurut kalender
lokal (Arab, Sunda/Jawa, maka petugas Puskesmas
berkewajiban untuk mencocokkan dengan kalender
nasional (Konversi kalender terlampir).
B. Formulir ini a.kan diambil oleh petugas Puskesmas yang
ditunjuk untuk mengolah data.
Petugas Puskesmas a.kan mengisi kolom 8,10,11,12,13
dan 14.
Kolom 8
Diisi umur balita dalam "bulan"
Kolom 10 : Diisi huruf "B" apabila katagori status glzl
balita termasuk kategori status gizi baik
selanjutnya kolom 11,12, dan 13 diberi tanda
" "
Kolom 11
Diisi dengan huruf "S" apabila status gizi
balita termasuk kategori status gizi sedang,
26
selanjutnya kolom 10, 12, dan 13 diberi
tanda "_"
kolom 12
Diisi dengan huruf "K" apabila status gizi
balita termasuk kategOli status gizi kurang,
selanjutnya kolom 10, 11, dan 13 diberi
tanda "_".
Kolom 13
Diisi dengan huruf "BR
II
apabila status gizi
balita termasuk kategori buruk, selanjutnya
kolom 10, 11, dan 12 diberi tanda "_"
Kolom 14
Diisi apabila ada
halhal
yang
perlu
dijelaskan
Jenis kelamin lakiIaki, perempuan pada kolom 4, 5
dijumlahkan kebawah untuk mengetahui jumlah balita
lakiIaki dan perempuan serta jumlah balita keseluruhan.
Kategori status gizi baik, sedang , kurang, dan buruk pada
kolom 10, 11, 12, dan 13 dijumlah kebawah untuk
mengetahui berapa jumlah balita dengan status gizi baik,
sedang, kurang, dan buruk serta keseluruhan jumlah balita
*) Hila ada anak balita lebih dari 59 bulan 29 hari atau
60 bulan dan seterusnya, maka anak tersebut tidak
termasuk sebagai sampel balita, jika anak tersebut
sudah diisi Idimasukkan pada JormuUr F I, maka
anak tersebut dicoret mulai dari kolom 1 sid kolom
13.
27
Cara peneotuan umur anak
Faktor umur sang at memegang peranan dalam penentuan
status gizi. Kesalahan penentuan akan menyebabkan
interpretasi status gizi salah. Hasil penimbangan Berat
Badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai
dengan penentuan umUf yang tepat. Di Pedesaan ban yak
keluarga yang tidak mempunyai catatan tanggal lahir
anaknya. Selain itu juga ada kecenderungan untuk
memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2
tahun; 3 tahun. Oleh sebab itu penentuan umUf anak perlu
dihitung dengan cermat.
Ketentuanketentuan dalam penentuan umur :
1. 1 tahun = 12 bulan
2. 1 bulan = 30 hari
3. Perhitungan umur adalah dalam bulan penuh artinya
sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan. Dalam PSG
yang dimaksud anak 0 bulan adalah semua anak umur
o bulan 0 hari sampai 0 bulan 29 hari, untuk anak 6
bulan adalah semua anak umur 6 bulan 0 hari sampai 6
bulan 29 hari.
4. Contoh :
Tanggal penimbangan 10 Agustus 1992
a. Amat lahir tanggal 21 Juni 1991
28
Perhitungan :
Tahun
Bulan
Tanggal
Tanggal penimbangan
1992
9
Tanggallahir
1991
6
10
21
2
19
Umur 1 Th dan 2 Bl
= 14 Bulan
b. Udin lahir tanggal 20 September 1991
Perhitungan :
Tahun
Bulan
Tanggal
Tanggal penimbangan
1992
9
Tanggal lahir
1991
9
10
20
0
11
20
U m ur 11 bulan
C. Yuni lahir Tanggal 7 rajab 1989
7 Rajab 1989 = 13 Februari 1989
Perhitungan :
Tahun
Bulan
Tanggal
Tanggal penimbangan
1992
9
10
Tanggal lahir
1989
2
13
2
6
27
Umur 2 Tahun 6 Bulan = 30 bulan
ll.Fonn FII/PSG-PYI93
Formulir pelaporan tingkat kecamatan
Formulir ini digunakan untuk mengkompilasi jumlah dan
persentase balita perkategori status gizi dan
29
untuk
melaporkan ke tingkat kabupaten dan propinsi.
Cara pengisian formulir :
Puskesmas
)
Kecamatan
) Diisi lokasi Pemantauan Status Gizi
Kabupaten
)
Kolom 1 : Diisi nomor urut Desa
2 : Diisi nama Desa
3 : Jumlah Posyandu yang ada di wilayah desa
4 : Jumlah Posyandu sampel
5 : Jumlah balita masingmasing Posyandu sampel
Kolom 6, 7, 8, 9 : Diisi jumlah balita sesuai dengan kategori .
status gizi (lihat FI/PSGPY / 93)
Kolom lO:Diisi jumlah balita Kurang Kalori Protein (KKP)
yaitu jumlah balita dengan gizi kurang (kolom 8)
ditambah jumlah balita dengan gizi buruk (Kolom
YIセ@
Kolom 8 + Kolom 9
Kolom 11 :Diisi halhal yang perlu dijelaskan.
Selanjutnya kolom 5,6,7,8,9 dan 10 dijumlah ke bawah
untuk mengetahui: jumlah balita per kategori status gizi
dan persentase masingmasing status gizi.
Jumlah kolom 5 = jumlah kolom 6+7+8+9
Formulir ditanda tangani oleh petugas Puskesmas yang
ditunjuk untuk mengolah PSG dan diketahui oleh
Pimpinan Puskesmas
Formulir dikirim ke Kepala Sub Seksi Gizi Dinas
Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II dan Kasie Gizi
dan Kesehatan Keluarga Propinsi.
30
III.Form F ill/PSG/PY193
Formulir Pelaporan Tingkat Kabupaten/Kodya.
Formulir ini digunakan untuk mengkompilasi jumlah dan
persentase balita per kategori status gizi dan untuk
melaporkan ke tingkat propinsi dan pusat dan umpan balik ke
kecamatan.
Cara pengisian formulir
Kabupaten )
Propinsi
) Diisi lokasi PSG
Kolom 1 : Diisi nomor urut kecamatan
Kolom 2: Diisi nama kecamatan, urutan kecamatan disusun
menurut besarnya persentase KKP kecamatan,
dengan persentase KKP yang tertinggi adalah
nomor 1 dan seterusnya.
Kolom 3: Diisi dengan jumlah Puskesmas
Kolom 4: Diisi jumlah Posyandu yang ada di wilayah
kecamatan
Kolom 4,5,6,7,8,9, 10, 11:
Diisi sesuai dengan Form FII/PSG-PY193 pada
baris jumlah sesuai dengan kolom 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9,10
Kolom 12: Diisi persentase KKP, dengan membagi kolom 11
dengan kolom 5 X 100%
31
Kolom 13: Diisi apabiJa ada hal yang perlu dijelaskan
Kolom 7, 8, 9, 10, II, dan 12 di jumlah kebawah untuk
mengetahui jumlah balita per kategori status gizi
dan persentase masingmasing status gizi.
Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 + 8+ 9+ 10
Formulir
ditanda
tangani
oleh
Kasubsie
Gizi
Kabupaten/Kodya Daerah Tingkat II.
Formulir dikirim ke :
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI
Kasie Gizi dan Kesehatan KeJuarga Propinsi
Semua Camat dan Pimpinan Puskesmas dalam wilayah
Kabupaten/Kodya Daerah Tingkat II
IV.Form FIV/PSG-PYI93
Formulir pelaporan tingkat propinsi
Formulir ini digunakan untuk mengkompilasi jumlah dan
persentase balita per kategori status gizi sekaligus untuk
melaporkan ke tingkat pusat dan umpan balik ke kabupaten.
Cara pengisian formulir
Propinsi ) Diisi Nama Propinsi
Kolom 1: Diisi nomor urut kabupaten
Kolom 2: Diisi nama kabupaten disusun urutan kabupaten
menurut
besarnya
Kabupaten/Kodya
32
persentase
dengan
persentase
KKP
KKP
tertinggi diberi nomor urut 1 dan seterusnya.
Kolom 3 sId 12 : Diisi sesuai dengan Form FII/PSGPY 193.
Dan
dijumlah
kebawah
untuk
mengetahui jumlah balita per kategori status gizi
dan persentase masingmasing status gizi .
Jumlah kolom 7 = Jumlah kolom 8 + 9 + 10 + 11
Kolom 13: Diisi dengan persentase KKP dengan membagi
kolom 12 dengan kolom 7 X 100% .
Kolom 14: Diisi dengan halhal yang perlu dijelaskan.
Formulir ditanda tangani oleh Kasie Gizi dan Kesehatan
Keluarga Propinsi serta diketahui oleh Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi Daerah Tingkat 1.
Formulir dikirim ke :
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI
Semua Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kodya Daerah
Tingkat II dan Kasie Gizi dalam wilayah Propinsi.
PSG. V ANIPEDOMAN/93
33
Coutob 1
form : fl /PSGPY/9J
PEMANTAUAN STATUS GIZI POSYANDU
fORMULlR PENCATATAN TINGKAT POSYANDU
Pooy.....
DesaIX... no....
-
""'...._ ..
セ@
No
..... ............................
N....
80111.
セ@
J ...... KII.
3
4
2
1
セ@
N....
Or_TUI
, Amat
Budiman
Bolita
P
5
L
L
P
P
T.,ggoI
Umo.w
BB
lIhi<
Illg'
8011<
7
9
10
5 /8/ 93
1017190
25
10.8
S
5/8 /93
2 Sawal 89
39
10.5
5/8 /93
4110 /87
59
11 .4
2 Mira
l,"*man
BamballQ
4 Dedy
Sat yon
L
518/93
17/12191
8
4.7
51zar
Sulcma
L
5/8193
20 Aajob 90
53
10.2
6 Vina
Agus
5 18 /93
31108 192
11
7.8
3
Jumlah
3
JlJI"T'tlah
c.-:
Ko.... 1,1,3,4,5,',7 du , diili _
Kid...
Ko..... ,le,II,ll,1J ill. 14 diio'_ r .._
K.._
セ@
12
11
8....
13
S
K
SA
SA
S
2
6
Ket.,.,gen
Stmd Gill
18.....'
8
3 Rini
P
.
T.,ggoI
Tlmbang
6
1
1
6
-
2
""'t.......
Prunauq JI"lb
PoIy.ad • ..... . ........
14
eo.toII2
Fona: F11/PSGPY"J
PEMANTAUAN STATUS GIZI
FORMULIR PENCATATAN llNGKAT KECAMATAN
Pulkes_
Ken_laD
Kabupalftl
No
Heme
0...
1
2
Statui Gill
Ket.-ngen
.Iun'Nh
JumlIh
JumIIh
Posy-o.
Posyendu
Balk
Sed..g
K....g
Buruk
y8ftQ adII
SempeI
a.lte
SampeI
3
4
5
6
7
B
9
KltP
IB+91
10
11
w
VI
Jumlah
%
100%
................... T,I • •............
Malcetahui :
PimpiDaD Puskesmas.
Tmag. Pdaks.u Gizi
PuskesmaJ .
...................................)
(
(
.................................)
C.IIJ
1'. ...: " IIIfI'SG.l"Y"J
I'EMANTAU.\N STA11IS Gill POSYAHDU
FORMULII PELAPORAN TINGKAT "ABUPA1l:N
セMLNキッ@
.............................
I'I-o!Ii iii
No
Namll
Juml8h
Kec_en Pu.ke.",..
2
1
W
0'1
3
JUml8h
Jumllh
Jumllh
Po.,endu
,eng ede
Po.,endu
Sempel
5
Balite
Sampel
&.ik
Sedeng
StlltU.
Kureng
6
7
8
9
%
100%
•
Gill
UP
Ket"engen
Buruk
10
N(9+ 101
11
%
12
13
JUmllh
Mrnc.ubui:
K'P01o Diaa " .....1.1.
K.b./KocI. Diu II
(
............................. )
セ@
1&1•.•... .......
r ...lu.ou Gw
Kob/KocI . Diu II
T.....
セ@
t
..."I:c
Ii:
:9
セ@>
'"...セ@
'-'
j
j
.lI
!
'"
...
]
37
LAMPlRAN 2
DAFTAR KONVERSI KALENDER LOKAL
KE KALENDER NASIONAL
38
RAMADHAN
SY
ZULKAIDAH
ZULHUAH
SELO
HAPIT
RA
BESAR
UNG
SURA
セs⦅q
ᄋ QYNX
Zᄋ@
エス@
Z@ ᄋZョ@ ャ@
SURO
15
15
16
16
22 23
22 23
·: : : : ::· :::::"·l
QᄋHIヲサゥbュNャYセ@
2
3
4
5
6
7
2
3
4
5
6
7
8
RABIUL AWAL
2345678
9
10
11 12 13 14 15
1234567
1234567
SYAFAR
8
9
10 11 12 13 14
8
9
10 11
12 13 14
18
18
19
19
20
20
21
21
15
16
16
17
17
1 8
18
19
19
20
20
21
21
22
24 25
24 25
26
26
27
27
28
28
22
23
23
24
24
25
25
26
27
27
28
28
29
17
17
26
29 30 31
30 1
2
RABIUL AKHIR
29 30
29 1
RABIUL AWAL
39
Q@ A QGqNセ⦅
: . i l i[deDmbェエYXセ
Z QYX@
1
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
7
9
1
3
2
4
3
5
13
[@ Z ヲセ jウ セZ エヲZセイ@
::HWI
4
6
5
7
6
8
9
I 1
]6
7
8 9
10 1 I
10 11 12
12 13 14
14
16
8
9
15
10
1 1
10
12
13
12
14
13
15
15
16
17
18
17 1 8 19
19 20 21
20
22
21
23
15
17
16
18
17
19
18 19
20 21
22
21
23
24 25
26 27
27
29
28
30
22
24
23
25
24
26
27
25 26
28
27
29
28
30
29
1
30
2
3 1
3
22 23
24 25
29
1
26
28
30
2
JUMADIL AWAL
JUMADIL AKHlR
LJR m ,i B:;! '!· "!:,:M@M ;\
1
2
3
4
5
4
5
6
7
8
JUMADIL AKHIR
8
9
10 11 12
11 12 13 14 15
16
19
17 18
20 21
22
22 23
25 26
24 25
27 28
26
29
29 30
3 4
31
5
15
18
20
14
19
6
Q@ ᄋ edN
ャQ
ュ
7
10
6
16
14
17
RAJAB
8
9
13 14
20
23
21
24
15
20
27
28
2
22
27
23
9
13
40
コZLエョᄋGA[サェ
ェ@
3
4
5
6
7
7
8
9
10
11
12
10
11
16
12
17
13
18
14
19
16 17
21 22
18 19
23 24
20
25
21
26
24
29
25 26
30
27
28
3
28
SYABAN
RAJAB
LZ エ セ
2
15
2
セゥエN
ZセAェ@ ZセLオ[Hャ@
ZセァャGA@
Zセ@
\f
:;:=l:
4
7
5
8
6
9
7
10
1 1
14
12
15
13
14
16
17
10
RHAMADAN
8 9
10 1 1 12
13 14 15 16 17
15 16
I 8 19
17 18
20 21
19
22
20
23
21
24
15
20
16
21
22
18
23
22 23
25 26
24 25
27 28
26
29
27
28
2
22
27
23
28
24
29
29 30
3 4
3I
5
10
SYABAN
8
II
9
12
13
1
6
2
7
3
8
17
ョセゥイ@
. ... ;.....
::;:;:::::;:;:
:.:.:.:.;.:.;.,,:.:.::::::: ::;:::::::::::,
3
6
4
2
5
A Zセ セゥYij
4
9
5
ZᄋGセ@
ゥ@
7
6
1 1 12
13
18
14
19
19
24
20
25
2 I
26
25 26
30 I
27
2
28
3
4
5
10
SYAWAL
29
4
30
5
7
12
2
8
11
6
12
7
7
13
19
14
20
18 19
24 25
20
26
21
27
25
27
3
28
4
RAMADHAN
IlMEI199l.:1i::;".':'
1
6
2
7
3
8
.:::::::::::::::::::::: .:.:.:.:."-:.:.:.:.:.
4
9
St· Zセ
5
10
Zセ[サ@
6
1I
·\:·1
SYAWAL
3
9
1I
16
12
17
13
18
14
19
ZULKAIDAH
8 9
10 11 12
14 15 16 17 18
15 16
20 21
17 18
22 23
19
24
20
25
21
26
15
21
16
22
23
22 23
27 28
24 25
29 30
26
27
2
28
3
22
28
23
29
24
30
29 30
4 5
31
6
29
5
30
6
8
13
9
14
10
15
ZULKAlDAH
17
ZULHIJAH
41
26
2
13
: .:::.::
• tB.ff:· : : .•:•l • :::i:::•••::.·:.,r•• • •::·:;.::.:.::.·.·.:::•• ;:::,: :.:'::, 1;·1 ._111:.1
セ Z ュエゥ
1
7
2
8
3
9
11 12
19 20
13
21
14
22
25
18 19
26 27
20
28
21
29
24
2
25 26
3 4
27
5
28
6
13
9
16
17
18
10
MUHARAM
8 9
10
11
16
17
12
18
13
19
14
20
15 16
21 22
17 18
23 24
19
25
20
26
21
27
15
23
16
24
24 25 26
1 2
3
MUHARAM (141 lH)
29 30 31
6 7
8
27
4
28
5
22
30
23
22 23
28 29
6
15
7
16
3I
9
9
18
10 11 12
19 20 21
13
22
15 16
24 25
17 I 8 19
26 27 28
22 23
2 3
24 25
4 5
11 12
21 22
13
23
14
24
17
18 19
28 29
20
30
2 I
27
24
4
25 26
5 6
27
7
28
8
8
18
9
19
20
29
21
15
25
16
26
27
28
8
22 23
2 3
RABIUL AWAL
RABIUL AKHIR
29
9
29
9
42
10
::1
10
20
14
23
30
[ セZ[@
7
17
13
RABIUL AWAL
30
10
Zセ
6
16
3
7
:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.::::;
Zセ セ_Z
4 5
14 15
2
11 12
SYAFAR
26
6
30
8
:·':: 1 [email protected] {f
5
14
2
3 4
10 11 12 13
17
SYAFAR
29
7
l:tSER:tEMlJDC99Q };
8
17
7
15
7
ZULHUAH
10
:n.'.U!
6
14
5 6
11 12
8 9
14 15
.. :.......:.::.
4 5
3
11 12 13
4
10
2
":':':::':':
::::::::;:;:::;:;:;:::::.::;:.:
31
11
f;:rl o . _!!I aJ.!!: ! ! ; ';!;!;! ! ! :! :! : 1! 1 ! ; i!: :;11
2
3
4
5
17
6
18
7
19
14
25
2
3
4
13 14 15 16
JUMADIL A W A L
8
9
10 11
20 21 22 23
12
24
13
25
14
26
20
2
21
3
15
27
19
2
20
3
21
4
27
9
28
10
22 23 24 25 26 27 28
567891011
JUMADIL AKHIR
29 30 31
12 13 14
5
6
7
16
17
18
12
23
13
24
19
22 23 24 25 26
4
5
6
7
8
JUMADIL A W A L
·29 30
11 12
12 13 14 15
RABIUL AKHIR
8
9
10 11
19 20 21 22
15
26
16
27
17 18
28 29
Q A ijャN
AQZ ゥYヲN
1;1»_EB.1!!I RK!: ;!)!:! : }1/:::,;;-, :1: )1;:!]
Z[ Z A[セヲQ@
Q@
16
28
6
7
20
21
13
27
14
28
2
16 17
RAJAB
8
9
23 24
3
4
5
18
1:_1)1'.:1111;::::
15 16 17 18 19
JUMADIL AKHIR
8 9
10 11 12
22 23 24 25 26
2
17
29
:,; ,d;;:{j l
3
18
4
5
19 20
6
21
7
22
10
25
11 12
26 27
13
28
14
29
15 16
29 30
RAJAB
22 23
6
7
18
2
19
3
20
4
21
5
15 16 17 18 19 20 21
30123456
24 25
8 9
26
10
27
11
28
12
22
7
29 30
13 14
31
15
17
SYABAN
43
23
8
24
9
25 26
10 11
27
12
28
13
セmuetZエiYQャᄋ@
セZ|H@
3 4
16 17
2
14 15
QZセャiュゥYjェヲ@
NZセi@
:.:.:.:.:.::;::.:.:.:.:
Zエセ@
5
18
6
19
7
20
1
15
13
8
22
9
23
16
SYABAN
2
16
6
20
7
21
10
24
1 1 12
25 26
13
27
14
28
17
1 8 19
3 4
20
5
21
6
9
25 26
10 11
27
12
28
13
3
20
4 5 6 7
21 22 23 24
RAMADHAN
8
21
9
22
10 1 1 12
23 24 25
26
14
27
15
28
16
29
I 7
30
18
1
19
2
20
3
21
4
15
29
22 23
5 6
24 25
7 8
26
9
27
10
28
1 1
22
7
23
8
29 30
12 I 3
3 1
14
29
14
30
15
2
19
セmeiQY
2
SYA