Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon

614.4
Ind
p

PEDOMAN
SISTEM KEWASPADAA
DANRESPON

KEMENT,ERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

614.4
Ind
p

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehetan Lingkungan
Pedoman sistem kewaspadaan dini dan respon,··

Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2012
ISBN 978-602-235-163-4
1. Judul
I. PUBLIC HEALTH EPIDEMIOLOGY II. POPULATION SURVEILANCE EPIDEMIOLOGY

PEDOMAN
SISTEM KEWASPADAAN DINI
DAN RESPON

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2013

.,1

BUKU PEDOMAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON

CETAKAN TAHUN 2013

Katalog Terbitan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012


Pembina
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama; Direktur Jenderal PP dan PL
Pengarah
dr. Desak lVIade Wismarini, IVIKM; Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra
Penulis
DR. Hari Santoso, SKM, M.Epid; Kepala Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Rosliany, SKM, M.Sc.PH; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Dr. Ratna Budi Hapsari, MKM; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Dr. A Muchtar Nasir; Subdirektorat Surveilans da n Respon KLB
Edy Purwanto, SKM, M.Kes; Subdirektorat Surveilans da n Respon KLB
Indra Jaya, SKM, M.Epid; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Abdurrahman, SKM, M.Kes; Subdirektorat Surveilans da n Respon KLB
Gunawan Wahyu Nugroho, SKM, MKM; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Kontributor
WHO Representative for Indonesia
CDC - Atlanta Representative for Indonesia
Dr. Juzi Delianna, M.Epid; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Rosmaniar, S.Kep, IVI.Kes; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Dr. Soitawati, M.Epid; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB

Eka Muhiriyah, SKM, MKM; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Dr. Mieke Vennyta; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Viviyanti Sidi, SKM; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Lia Septiana, SKM; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Fajrianto, SKM; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Subdirektorat Pengendalian Zoonosis
Subdirektorat Pengendalian Diare dan Infeksi Sal u ran Pencernaan
Subdirektorat Pengendalian Malaria
Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis
Subdirektorat Infeksi Saluran Pernafasan
Editor
DR. Hari Santoso, SKM, M.Epid; Kepala Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Dr. Ratna Budi Hapsari, MKM; Subdirektorat Surveilans dan Respon KLB
Dr. A Muchtar I\lasir; Subdirektorat Surveilans dan Respo n KLB

pedOI1lClIl si5
micron, droplet dapat dihasilkan ketika
mereka batuk, bersin atau berbicara.
Penularan dapat terjadi melalui udara .


-

Sa rung Tangan (Gloves)
8aju Pelindung (Gown)

-

Sarung Tangan (Gloves)
8aju Pelindung (Gown)
Masker
Kaca mata (Gogle)

-

-

-

pedoman sistem kewaspadaan dini dan respon


Sarung Tangan (Gloves)
8aju Pelindung (Gown)
Kaca mata (Gogle)
Masker N95
Ruang isolasi (di RS)

BAB II
PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL
>-

Prosedur Pelaporan Data di setiap Tingkat Pelaksana

1.

Pustu, Bidan Desa:
1) Setiap Sabtu dokter atau perawat/asisten kesehatan yang bertugas akan mengisi format
mingguan berdasarkan buku register harian.
2) Sabtu mengirim format mingguan yang telah terisi kepada petugas surveilans di puskesmas
melalui SMS dengan kode standar.


2.

Puskesmas
1) Menerima SMS dari unit kesehatan (bidan, pustu, polindes, dan lain-lain) dan buat transkrip
setiap SMS ke dalam format mingguan. Contoh: Bila ada 4 pustu atau bidan yang lapor melalui
SMS maka puskesmas harus mengisi 4 format mingguan (1 format untuk masing-masing
pustu/bidan)
2) Hubungi unit kesehatan yang tidak mengirimkan format mingguan tepat waktu
3) Siapkan format mingguan puskesmas yang berisi agregasi data dari puskesmas tersebut dan
semua unit pelapor dibawahnya (seperti bidan/ pustu).
Tulis nomer urut format,
Tulis nama Puskesmas/Pustu/Bidan, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota
Tulis Periode pelaporan dari hari Minggu tgl .. .. . sampai Sabtu tgl ......
Tulis Minggu Epidemiologi ke .. .. .
lsi jumlah kasus baru setiap penyakit sesuai dengan kasus yang ditemukan
Apabila tidak ada kasus pada penyakit tertentu maka isi dengan angka nol.
lsi jumlah kunjungan pada minggu laporan. Contoh: Bila ada 30 kasus baru penyakit
dalam sistem ini dan ada 50 kunjungan penyakit lain maka isi jumlah kunjungan dengan
angka 80.
4) Cek kemungkinan adanya kesalahan/error

5) Puskesmas jangan menunda mengirim laporan mingguannya ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
6) Simpan format mingguan dari semua unit pelapor (bidan /pustu) dan juga format mingguan
agregat puskesmas menurut bulan dan minggu.
7) Kirim kopi format mingguan (agregat puskesmas) melalui SMS atau fax ke petugas surveilans
kabupaten/kota.

3.

Kabupaten/Kota
1) Menerima SMS atau fax dari semua puskesmas.
2) Bila puskesmas mengirim melalui SMS maka Kabupaten membuat transkrip ke dalam format
mingguan.
3) Cek format mingguan dari kemungkinan adanya kesalahan.
4) Hubungi puskesmas yang tidak mengirimkan format mingguan tepat waktu
5) Simpan format mingguan dari semua puskesmas menurut bulan dan minggu .
6) Masukan data format mingguan dari semua puskesmas menggunakan aplikasi komputer.
7) Cek data yang telah dimasukan untuk melihat apakah ada kesalahan.
8) Buat backup file setiap minggu dan simpan di folder yang aman.
9) Kirim kopi format atau file elektronik ke petugas surveilans propinsi melalui email

10) Kabupaten jangan menunda mengirim laporan ke Dinas Kesehatan Propinsi.
11) Buat output laporan mingguan melalui aplikasi EWARS dan cek indikator kelengkapan dan
ketepatan laporan.
12) Bila ada alert, lakukan respon dan kontrol sesuai SOP (Lihat buku seri kedua Algoritma)

pedoman sistem kewaspad an dilll dan respon

13) Bila ada indikasi KLB, maka ambil dan kirim spesimen ke laboratorium rujukan sesuai SOP .
14) Diskusikan dengan LABORATORIUM hasil dari spesimen.
15) Buat bulletin mingguan dan mengirimkannya ke puskesmas.

);>

4.

Propinsi
1) Masukan data kedalam PC, import file elektronik yang dikirim oleh kabupaten/kota.
2) Cek data yang telah diimport.
3) Hubungi petugas kabupaten yang belum mengirimkan file tepat waktu atau kalau ada
pertanyaan tentang data .

4) Cek bahwa kopi baek up data telah dibuat dan simpan pada folder yang aman.
5) Diskusikan dengan LABORATORIUM hasil dari spesimen.
6) Membantu Kabupaten/Kota ketika terjadi KLB.
7) Kumpulkan semua file elektronik dari tiap kabupaten/kota dan kirim ke pusat (Subdit Surveilans
dan Respon KLB melalui email kealamat : ewars .pusat @gmail.com )
8) Membuat bulletin mingguan dan mengirimkannya ke Kabupaten/Kota .

5.

Laboratorium Propinsi
1) Simpan alat-alat yang perlu untuk pengambilan spesimen dan pengiriman.
2) Pastikan bahwa peralatan untuk pengambilan spesimen dan pengiriman selalu tersedia
3) Lakukan pengambilan 2 sampel dari jenis spesimen yang sama ketika KLB atau adanya
sinyal/alert.
4) Cek label dan semua informasi yang diminta untuk masing-masing spesimen sesuai petunjuk.
5) 1 set sampel diperiksa/disimpan di laboratorium propinsi dan 1 set sampel dikirim ke
laboratorium pusat (rujukan).
6) Memberkan informasi segera kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Propinsi tentang
hasil pemeriksaan laboratorium.
7) Simpan semua eatatan analisa spesimen, tehnik, dan hasilnya .

8) Diskusikan hasillaboratorium propinsi dan pusat untuk kendali mutu.

Validasi Data:
o Puskesmas
Saat melengkapi format: eek bahwa kasus dilaporkan sesuai dengan definsi kasus dan hanya kasus
baru yang dilaporkan .
Sebelum mengirimkan format ke kabupaten/kota eek bahwa semua informasi telah lengkap.
Saat menerima format pengumpulan data dari unit kesehatan lain (pustu, bidan desa, klinik
swasta/privat, dan lain-lain)
• Cek bahwa periode laporan benar.
• Tulis nomor urut format mingguan.
• Memastikan bahwa periode laporan adalah benar
• Memastikan jumlah kasus yang dilaporkan untuk setiap penyakit
• Apakah data penyakit terse but wajar (contoh: kasus diare biasanya banyak tetapi hanya
dilaporkan dalam jumlah keeil)
Apabila ada penmgkatan jumlah kasus dari biasanya pastikan bahwa benar ada
peningkatan kasus atau hanya merupakan kesalahan ketika menu lis data (eontoh : ada 10
kasus gigitan hewan penular rabies per minggu tetapi menulis 100 gigitan)
o


I

Kabupaten/Kota
Saat menerima SMS dari puskesmas, Petugas Surveilans Kabupaten harus memperhatikan hal-hal di
bawah ini:
• Tulis nomor urut format mingguan .
• Memastikan bahwa periode laporan adalah benar
• Memastikan jumlah kasus yang dilaporkan untuk setiap penyakit

pedoman sistem kewaspadaan dini clan respon

• Apakah data penyakit tersebut wajar (contoh: kasus diare biasanya banyak tetapi hanya
dilaporkan dalam jumlah kecil)
-

--

Apabila ada peningkatan jumlah kasus dari biasanya pastikan bahwa benar ada
peningkatan kasus atau hanya merupakan kesalahan ketika menulis data (contoh : ada 10
kasus gigitan hewan penular rabies perminggu tetapi menulis 100 gigitan)
• Lakukan entri data
• Setelah menjalankan laporan mingguan, cek hasilnya (tabel, grafik dan petal apakah ada
kesalahan/ error.

Y

Monitoring
Setiap bulan Kabupaten/Kota harus melakukan diskusi dengan semua puskesmas untuk membahas
tentang sistem surveilans (pengumpulan data, pengiriman data, kualitas data, jumlah KLB dan lain-lain).
Dalam sistem surveilans terdapat indikator kwalitatif dan kwantitatif :
Proporsi puskesmas yang melapor dalam satu kabupaten.
Proporsi kabupaten yang melapor dalam satu propinsi.
Ketepatan waktu penerimaan pada tingkatan Kabupaten/Kota
Ketepatan waktu penerimaan pada tingkatan propinsi
Kemampuan menerima
Jumlah dari KLB yang terdeteksi
Jumlah tindakan diambil berdasar pada analisis data.

Y

Evaluasi
Sistim ini akan dievaluasi setelah 6 bulan dalam kaitan dengan :
Keterwakilan
Kemampuan menerima
Kesederhanaan
Ketepatan waktu
Kegunaan
Kepekaan
Fleksibilitas

Y

Keterbatasan
Keterbatasan dari sistem ini dapat terjadi apabila:
1) Adanya komunikasi dan pengiriman format mingguan yang terlambat akan memberikan dampak
terhadap ketepatan dan kelengkapan laporan, serta deteksi dini KLB .
2) Adanya keterbatasan kapasitas pemeriksaan laboratorium . Untuk itu perlu dilakukan peningkatan
kapasitas dan peran laboratorium beserta jejaringnya dalam sistem surveilans dan pada sa at KLB.

Y

Kepemilikan data
Adalah pada masing-masing tingkat seperti dalam peraturan nasional seperti Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan RI.

pedomCln sistem kewaspadaan dini dan respon

Lampiran 1
DAFTAR PRIORITAS PENYAKIT POTENSIAL KLB

1. Diare Akut

2. Malaria Konfirmasi
3. Tersangka Demam Dengue
4.

Pneumonia

5.

Diare Berdarah ATAU Disentri

6. Tersangka Demam Tifoid

7. Sind rom Jaundis Akut

8. Tersangka Chikungunya
9.

Tersangka Flu Burung pada Manusia

10. Tersangka Campak
11. Tersangka Difteri
12. Tersangka Pertussis
13. AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)
14. Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
15. Tersangka Antraks
16. Tersangka Leptospirosis
17. Tersangka Kolera
18. Klaster Penyakit yang tidak lazim
19. Tersangka MeningitisjEnsefalitis
20. Tersangka Tetanus Neonatorum
21. Tersangka Tetanus

22 . III (Influenza Like Illness)
23. Tersangka HFMD (Hand Foot Mouth Disease)

pedoman sistem kewaspadaan dini dan respon

Lampiran 2
FORMAT LAPORAN MINGGUAN (W2)
Puskesmas/Pustu/Bidan*
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Periode pelaporan dari Minggu tanggal ....../ .. ... ./. ....... sampai sabtu tanggal .... .I...../..........
Minggu Epidemiologi ke-: ........ ..

KODESMS

*
**

PENVAKIT

A

Diare Akut

B

Malaria Konfirmasi

C

Tersangka Demam Dengue

D

Pneumonia

E

Diare Berdarah ATAU Disentri

F

Tersangka Demam Tifoid

G

Sind rom Jaundis Akut

H

Tersangka Chikungunya

J

Tersangka Flu Burung pada Manusia

K

Tersangka Campak

l

Tersangka Difteri

M

Tersangka Pertussis

N

AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)

p

Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies

Q

Tersa ngka Antra ks

R

Tersangka Leptospirosis

S

Tersangka Kolera

T

Klaster Penyakit yang tidak lazim

U

Tersangka Meningitis/Ensefalitis

V

Tersangka Tetanus Neonatorum

W

Tersangka Tetanus

y

III (Influenza Like Illness)

Z

Tersangka HFMD

X

TOTAL (JUMlAH KUNJUN GAN)**

JUMlAH KASUS BARU

Pilih salah satu (puskesmas atau pustu atau bidan)
adalah jumlah seluruh kunjungan pada minggu ini di unit pelayanan kesehatan
Contoh penulisan SMS : 2,pustu sukoharjo,AlO,B 15,H3,T4,XllO, artinya:
Minggu epidemiologi ke 2, nama unit pelapor adalah pustu sukoharjo, jumlah kasus diare= 10, j umlah kasu s
malaria = 15, jumlah kasus tersangka Chikungunya = 3, Jumlah kasus kla ster penyakit yang ti dak lazim = 4,
Jumlah kunjungan = 110

r dan
イセspエjョ@

Lampiran 3
Mセ

------

セZ@

PENYAKIT

Diare Akut

: DEFINISI

A

• Pada dewasa: BAB (defekasi) dengan tinja lembek ATAU setengah cair dengan frekuen si lebih dari 3 kali
sehari ATAU dapat berbentuk cair saja.
• Pada anak: BAa yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih per hari
dengan konsistensi cair DAN berlangsung ォオイ。ョセ@
dari 7 hari).
• Pada neonatus yang mendapat ASI: di are akut adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering
(biasanya 5-6 kali per hari) dengan konsistensi cairo

B

Malaria Kanfirmasi

Penderita yang di dalam tubuhnya ada セi。ウュッ、ゥオ
@ュ atau parasit malaria DAN dibuktikan dengan RDT (Rap id
Diagnostic Test) positif DAN/ATAU pemeriksaan IIrlikroskopis positif.

C

Tersangka Demam
Dengue

Demam mendadak tanpa sebab yang jelas 2-7 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri dibelakang bola mata
(nyeri retro orbital). nyeri sendi , dan adanya mani festasi perdarahan sekurang-kurangnya uji torniquet positif.

D

Pneumonia

Pada usia 38 · C selama 3 hari atau lebih di sertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular, disertai salah
satu gejala batuk, pilek ATAU mata merah (konjungivitis)

Tersangka Difteri

Panas >38· C, sakit menelan, sesak napa s disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu-abuan
(pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher .

M

Tersangka Pertussi s

N

AFP (Lumpuh Layuh
Mendadak)

Batuk lebih dari 2 minggu disertai dengc:n batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal). napas dengan bunyi
"whoop" dan kadang muntah set elah batuk .
--:--:-:-Kasus lumpuh layuh mendadak, BUKAN disebabk an oleh ruda paksa/ trauma pada anak < 15 tahun.

P

Kasus Gigitan Hewan
Penular Rabies

Kasus gigitan hewan (Anjing, Kucing, Tupai, Monyet , Kelelawar) yang dapat menularkan rabies pada manusia .
ATAU
Ka sus dengan gejala Stadium Prodromal (demam, mual, malaise/lemas). atau kasus dengan gejala Stadium
Sensoris (rasa nyeri, ra sa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka, cemas dan reak si berlebihan
terhadap ransangan sensor ikl

Q

Tersangka Antraks

inokulasi, rasa gatal tanpa disertai rasa sa kit, 2-3 hari
(1). Antra'ks Kulit (Cutaneus Anthrax); Papel ー。、セ@
vesikel berisi cairan kemerahan, haemor agik menjadi jaringan nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam, kering,
Eschar (patognomonik). demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional
(2). Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthrax); Rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak
nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut kadang disertai darah, hematemesis, pembesaran
kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan oedem scrotum, melena.
(3). Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax); Ge ala klinis antraks paru-paru sesuai dengan tanda-ta nda
bronchitis . Dalam waktu 2-4 hari gejala 5emakin berkembang dengan gangguan respirasi be rat, demam,
sianosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan, de·t ak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian
biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timb ul.

R

Tersangka Leptospirosis

Pasien dengan gejala demam < 9 hari dengan suhu > 38 derajat Celcius disertai gejala khas conjunctival
s'1!usion Hイ。、ョァ

、。@
konjungtiva). nyeri betis, jaundis/ikterik/kuning.

S

Tersangka Kolera
Penderita menjadi dehidrasi berat karena diare akut cair secara tiba-tiba (biasanya disertai muntah dan
_ _ _ _.....;.;
m.;.;ual). エゥョェ。

・ーイエゥ@
air cucian beras.

T

Kl aster Penyakit yang
ti dak lazim

U

Tersangka
Meni ngi!!s/E nsefa litis

_
K

Gejala penyakit yang timbul secara mendadak « 14 hari) ditandai dengan kulit dan sklera berwarna
ikterik/kuning dan urine berwarna gelap



----

V

-Z
X

Panas > 38 ·C mendadak, sa kit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran dan muntah. Pada
anak < 1 tah!;l n ubun-ubun 「・ウ セ
オョァN@

Tersangka Tetanus
Setiap bayi lahir hidup umur 3-28 hari sulit menyusu/menetek , dan mulut mencucu dan disertai dengan
_ _ _---'-_--'___________
kejang rangsa ng.
Neonatorum

W
y

Didapatkan tiga atau lebih kasus/kematan dengan gejala sama di dalam satu kelompok ma syarakat/ desa
dalam satu periode waktu yang sama (lebih kurang 7 hari). yang tidak dapat dimasukan ke dalam defini si
ウオ@
penyakit yan g lain.

セ オ ウ ⦅@
Tersangka t・エ。
III (inj luenza Like Illness )

Tersangka HFMD (Hand,
Foot, Mouth Disease)

Qitandai dengan kontraksi dan kekejangan otot rnendadak, dan sebelurnnya ada riwayat luka.
Penderita dengan gejala Demam セ@ 38"C disertai batuk ATAU sakit tenggorokan
Demam 38 - 39· C dalam 3-7 hari , nyeri telan, nafsu makan turun, muncul vesikel di rongga mulut dan atau
_ ruam di telapak tangan, kaki dan bokong. Biasanya terjadi pada anak dibawah 10 tahun.

Total_-'-==-'-'-____
Kunjungan
-=J..:u.:..c
mlah kunjungan pasien yang datang bero bat dan terdaftar di fasilitas kesehatan (puskesmas atau pustu)

pedoillan sistem kewaspadaan dim dan respon

Lampiran 4

NILAI AMBANG BATAS PENYAKIT DALAM SISTEM
PENYAKIT
1. Diare Akut

Nilai Ambang
Peningkatan Kasus

2.

Malaria Konfirmasi

Peningkatan Kasus

3.

Tersangka Demam Dengue

Peningkatan Kasus

4.

Pneumonia

Peningkatan Kasus

5.

Diare Berdarah ATAU Disentri

Peningkatan Kasus

6. Tersangka Demam Tifoid

Poisson

7.

Sindrom Jaundis Akut

Poisson

8.

Tersangka Chikungunya

Poisson

9.

Tersangka Flu Burung pada Manusia

1 kasus

10. Tersangka Campak

1 kasus

11. Tersangka Difteri

1 kasus

12. Tersangka Pertussis

1 kasus

13. AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)

1 kasus

14. Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies

1 kasus

15. Tersangka Antraks

1 kasus

16. Tersangka Leptospirosis

1 kasus

17. Tersangka Kolera

1 kasus

18. Klaster Penyakit yang tidak lazim

3 kasus

19. Tersangka MeningitisjEnsefalitis

Poisson

20. Tersangka Tetanus Neonatorum

1 kasus

21. Tersangka Tetanus

1 kasus

22. III (Influenza Like Illness)

I 23. Tersangka HFMD

Peningkatan Kasus
1 kasus

Keterangan:
Poisson adalah nilai ambang batas yang mengikuti distribusi diskrit yang mengestimasi
probabilitas muneulnya suatu keluaran dalam suatu standar unit tertentu sebanyak x kali,
dimana rata-rata kemuneulan keluaran tersebut per unitnya konstan sebesar I. Standar unit ini
dapat berupa interval waktu (menit, detik, hari, bulan, dan lain-lain) atau luas daerah tertentu.
Pada nilai ambang ini, angka kemaknaan sinyal kasus mengikuti nilai p < 0,05, artinya bila
kriteria kasus lebih keeil dari nilai ambang, maka nilai alert akan lebih bermakna.

Peningkatan Kasus adalah adanya peningkatan jumlah kasus lebih dari 1,5 kali dari periode
sebelumnya.

pedornan sistern kewaspadaan dmi dan respon

Lampiran 5

FORMAT PENYELIDIKAN EPIDEMIOlOGI UMUM
Kabupaten/Kota :..................................................... .

Kecamatan
Oesa

Nama Puskesmas/ RS/ Unit Pelayanan Kesehatan
Tanggal

: .... ./ ..... ./.......

Nama Petugas

Tersangka Penyakit / Sindrom :

Gejala dan Tanda yang timbul :

Berikan tanda (.1') pada kotak dibawah ini :
[ 1Tersangka Kolera
[ 1Diare Akut
[ 1Diare Akut Berdarah (Disentri)
[ 1Sindrom Jaundis Akut
[ 1Tersangka Leptospirosis
[ 1Tersangka Meningitis I Ensefalitis
[ 1Pneumonia
[ 1Tersangka Flu Burung
[ 1Tersangka Difteri
[ 1Tersangka Campak
[ 1Tersangka Demam Tifoid
[ 1Tersangka Malaria
[ 1Tersangka Demam Dengue
[ 1Tersangka Demam Chikungunya
[ llnJluenza Like Iflness (Ill)
[ 1Tersangka Antraks
[ 1Klaster Penyakit yang Tidak Lazim
[ 1Lumpuh Layuh lVIendadak (AFP)
[ 1Tersangka Tetanus
[ 1Tetanus Neonatorum (TN)
[ 1Gigitan Hewan Penular Rabies
[ 1Tersangka HFIVID
[ 1Lainnya ( sebutkan ) :

Berikan tanda (.1') pad a kotak dibawah ini:
[ 1BAB lembek
[ 1BAB cair seperti cucian beras
[ 1BAB Berdarah/lendir
[ 1Demam
[ 1Hipothermia
[ 1Kemerahan (rash)
[ 1Lesi Kulit Lainnya
[ 1Batuk
[ 1Napas berb unyi (stridor)
[ 1Dispnea (sulit bernapas)
[ 1Muntah
[ 1Jaundis (mata kuning, kulit kuning)
[ 1Conjunctival Suffosion (peradangan khas konjungtiva)
[ 1Kaku kuduk
[ 1Kejang
[ 1Koma
[ 1Kelemahan Ototl lumpuh anggota gerak
[ 1Peningkatan Sekresi cairan (contoh : berkeringat)
[ 1 Perdarahan Gusi
[ 1Ptekhie
[ 1Mimisan
[ 1Konjungtivitis
[ 1Sakit kepala
[ 1Lain-Lain (sebutkan):

TOTALJUMLAH KASUS YANG OILAPORKAN:

pedoman sistem ke w aspadaan dini dan re spon

Data Kasus
Nomor
Usia
Kasus:

Alamat

Jenis
Kelamin

Tanggal
Onset
(dd/mm/YY)

Jenis
Spesimen
yang
diambil

Terapi
yang
diberikan

Kondisi
Sekarang

Diagnosis

(* *)

(*)

* Jenis Spesimen yang diambil : D=darah , T= Tinja , LCS=Liquor serebro Spinal, U=Urine, L= Lainnya
(sebutkan)
* *Kondisi Sekarang : S= Sa kit, P= Pemulihan, M= Meninggal

Dari Kejadian Penyakit yang tak diketahui sebabnya atau tidak lazim di wilayah tersebut, beberapa
pertanyaan berikut dapat dijadikan acuan untuk pelacakan. Daftar pertanyaan dapat dikembangkan
sesuai kondisi di lapangan.
Pertanyaan:
A. Gambaran Klinis dan Definisi Kasus
1.

Apa saja informasi dari gambaran klini s yang m engarah kepada suatu definisi ka sus?
Tolong Je laskan :

2.

8erapa lama waktu dari awal gejala sampai mengalami sa kit?

3.

Selama sakit gambaran klinis apa saja yang nampak?

pedornan sistem kewaspadaan dim dan respon

B. Epidemiologi
1.

Uraikan dari golongan umur dan jenis kelamin apa yang ada dalam daftar kasus?

2.

Apa gambaran distribusi geografis dari kasus dalam kelompok rumah, tempat kerja, tempat makan,
dan sumber air?

3.

Adakah kelompok yang spesifik?

C. Sumber yang memungkinkan
1.

Apakah ada merk tertentu dari makanan (seperti tepung, gula, garam, minyak makan dan lainnya),
minuman obat yang digunakan oleh mayoritas kasus atalJ asal dari produk apakah dari distributor
tunggal atau dari pabrik?

2.

Adakah kasus makanan yang dimakan bersama sudah dikumpulkan di tempat tersebut seperti
buah, sayur mayor, ikan, dan jamur?

3.

Adakah sumber air yang dipakai bersama?

4.

Adakah obat-obat tradisional tertentu yang digunakan oleh mayoritas kasus?

5.

Adakah pestisida yang digunakan dilokasi tersebut? Jika 3da, pestisida apa dan untuk maksud apa
digunakan?

6.

Adakah bahan kimia yang dilepaskan atau digunakan ? Apa nama bahan kimia yang digunakan?

pedOmdTl slster .1 kewasp