Penciptaan Informasi Tanah Land Parcel Information
Tanpa pengukuran yang akurat dan matang, akan tidak jelas mana batas-batas tanah, berapa luasnya, dan dimana titik dasar kordinatnya. Begitu juga pemetaan atas
tanah itu harus dilakukan sehingga diketahui sudut-sudut koordinat yang ditetapkan. Dengan pengukuran dan pemetaan tata batas tanah juga nantinya akan dapat
menghilangkan sengketa di kemudian hari atas tanah tersebut.Bahkan untuk mendukung batas ini dengan benar orang yang bersebelahan dengan tanah itupun
wajib ikut memberikan kesaksiannya. Dengan membubuhkan tanda tangan masing- masing sehingga memenuhi asas contradictoire delimitatie, yang dikenal dalam
pendaftaran tanah.
Karena sekali dilakukan pengukuran kadasteralnya sebenarnya itulah yang menjadi ukuran tanah itu selamanya tanpa dipersengketakan lagi. Sampai tanah itu
atau orangnya yang berhak, melakukan perubahan atasnya. Bila tidak ada perubahan atas tanah dan orangnya maka pengukuran kadasteral tidak menjadi kewajiban lagi
untuk dilakukan ukur ulang. Tetapi untuk beberapa tanah oleh Kantor Pertanahan tetap saja melakukan pengukuran dimaksud.
Sekalipun survey cadastral-nya hanya dilakukan dengan peralatan yang masih sederhana, namun tidaklah terwujud ukuran yang tegas tanpa pelaksanaan survey
cadastral dimaksud dilaksanakan di atas tanah yang akan didaftarkan. Oleh karena itu
begitu pentingnya survey cadastral dalam pendaftaran tanah, bahkan oleh pemerintah diciptakan suatu lembaga khusus atasnya. Di berikan kepada lembaga swasta untuk
proses percepatan dan akurasi yang baik. Hal ini sebagai mana diatur dalam Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala BPN Nomor 2 Tahun 1998 telah ditetapkan bahwa
untuk suvey cadastral dapat dilakukan oleh surveyor berlisensi.
Disebutkan bahwa surveyor cadastral adalah ”seseorang yang mempunyai keahlian di bidang pengukuran dan pemetaan kadasteral dan mempunyai kemampuan
mengorganisasi pekerjaan pengukuran dan pemetaan kadasteral yang diberi wewenang untuk melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan kadasteral tertentu dalam
rangka pendaftaran tanah, baik sebagai usaha pelayanan masyarakat sendiri maupun sebagai pegawai badan hukum yang berusaha di bidang pengukuran dan pemetaan”.
Lingkup pekerjaannya adalah melakukan usaha jasa pelayanan kepada masyarakat dengan:
a. Pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka pendaftaran tanah untuk pertama kali secara sporadik.
b. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka pemisahan, pemecahan, dan penggabungan bidang tanah.
Bahkan meliputi pelaksanaan pekerjaan bidang tertentu dalam pengukuran dan pemetaan seperti:
a. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dalam rangka pendaftaran untuk pertama kali secara sistematik;
b. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah yang luasnya lebih dari pada 1000 Ha dalam rangka pendaftaran tanah untuk pertama kali secara sporadik;
c. Perapatan titik-titik dasar teknik; d. Pembuatan peta dasar pendaftaran dan peta pendaftaran;
e. Pembuatan peta dasar pendaftaran secara fotogrametris;