PERBANDINGAN METODE LATIHAN BAGIAN DENGAN METODE LATIHAN KESELURUHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA PADA KEGIATAN EXSTRAKURIKULER SISWA PUTRA SMK GAJAH TUNGGAL HADIMULYO METRO TAHUN 2009

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN METODE LATIHAN BAGIAN DENGAN METODE LATIHAN KESELURUHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA PADA KEGIATAN EXSTRAKURIKULER SISWA

PUTRA SMK GAJAH TUNGGAL HADIMULYO METRO

TAHUN 2009 Oleh Susi Widiyanti

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan manakah yang lebih efektif antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja pada. Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa Putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro Tahun 2009.

Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang 2 bulan dari mulai tanggal 1 Februari 2009 sampai dengan 31 Maret 2009. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa pada Siswa Putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro Tahun 2009 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Sampel diambil sebanyak 20 siswa sesuai dengan jumlah siswa . metode latihan dengan cara peringkat, sehingga terpilih 10 siswa untuk metode latihan bagian-bagian dan 10 siswa untuk metode latihan keseluruhan.

Tolak ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan bermain tenis meja untuk siswa putra. Data yang diperoleh melalui tes awal dan tes akhir. Dianalisis dengan statistika uji t pada taraf kepercayaan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh metode bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap peningkatan keterampilan bermain tenis meja pukulan forehand drive yang signifikan.


(2)

Hasil perhitungan tes akhir diperoleh thitung 3,161 bila dibandingkan dengan

ttabel 1,83 berarti nilai thitung > ttabel.

Artinya dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dari dua perlakuan yang berbeda dalam penelitian ini atau metode latihan bagian lebih efektif dibandingkan dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro Tahun 2009.


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro adalah : Metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja. Berarti kedua metode latihan tersebut sama-sama dapat

memberikan pengaruh perubahan terhadap prestasi belajar pukulan forehand driver tenis meja.

Metode latihan bagian adalah mempelajari dari hal yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kurang dan sederhana, merupakan metode yang baik untuk diterapkan dalam mempelajarai keterampilan gerak dari yang mudah ke yang sukar.

Metode latihan keseluruhan disebut juga metode global atau whole method, merupaka sesuatu cara mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang khusus sampai siswa mengerti benar materi yang diberikan, gerakan dan siswa melakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang sampai materi tersebut


(4)

dapat dikuasai secara keseluruhan. Kedua metode latihan tersebut mempunyai karakteristik tersendiri di dalam meningkatkan keterampilan bermain tenis meja. Berarti kedua metode tersebut sama-sama dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Untuk mempelajari keterampilan bermain tenis meja pada tingkat pemula/dasar, khususnya pukulan forehand drive tenis meja dapat mempergunakan dengan kedua metode latihan tersebut, baik metode latihan bagian maupun metode latihan keseluruhan.

2. Mempelajari pukulan forehand drvie tenis meja, dengan menggunakan metode latihan keseluruhan, anak dapat mengembangkan diri sendiri secara mandiri megenai keterampilan pukulan tersebut.

3. Untuk mempelajari pukulan forehand drive tenis meja dengan

menggunakan metode latihan bagian sebaiknya untuk tingkat siswa yang merasa sulit untuk menguasai pukulan forehand drive tenis meja itu karena materi pukulan diberikan secara bertahap.

4. Bisa diteliti dalam kajian metode yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih besar agar dapat diregresikan.

5. Untuk mempelajari pukulan forehand drive tenis meja khususnya siswa SMK gajah tunggal Hadimulyo Metro sebaiknya menggunakan metode latihan bagian.


(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah dikenal dan banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan orang tua. Hal ini membuktikan bahwa tenis meja telah bermasyarakat, bahkan kejuaraan tenis meja yang bersifat umum dan terbuka sering diadakan pada suatu acara tertentu.

Perkembangan permainan tenis meja di tanah air atau di Indonesia cukup menggembirakan akhir-akhir ini. Ditinjau dari segi kuantitas hampir seluruh lapisan masyarakat telah mengenal tenis meja dan mampu untuk

memainkannya. Dari kejuaraan yang bersifat umum, hampir seluruh daerah selalu mengikutinya. Ini membuktikan bahwa tenis meja Indonesia sudah mampu menempati posisi ditingkatan yang menggembirakan, baik di Asia Tenggara maupun di Asia, bahkan di tingkat dunia. Ini membuktikan

Indonesia mempunyai potensi untuk menciptakan atlet tenis meja yang handal. Indonesia baru mengenal tenis meja sejak tahun 1930, dan baru terorganisasi tahun 1958, yaitu berdirinya PTMSI.


(6)

Dahulu orang beranggapan, bahwa bermain tenis meja tidak membutuhkan kondisi fisik yang prima. Saat ini terbukti bahwa hanya atlit dengan kondisi fisik yang tinggi, yang dapat mampu bermain dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Kondisi fisik yang baik dicapai melalui suatu program latihan yang teratur.

Pada permainan tenis meja, fungsi pukulan forehand lebih besar dibandingkan dengan pukulan backhand, karena pada umumnya permainan tenis meja, cenderung untuk mematikan lawan dengan pukulan forehand dibandingkan dengan pukulan backhand. Di saat bermain, biasanya pemain posisi

berdirinya lebih banyak di sebelah kiri meja, karena untuk memudahkan pengambilan bola dari lawan, untuk mendapatkan angka. Pada pukulan backhand, kebanyakan hanya dipakai untuk mengembalikan bola dari lawan tanpa maksud menghasilkan angka. Untuk itu kemampuan menguasai pukulan forehand lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan menguasai pukulan backhand.

Untuk dapat menciptakan atlet-atlet yang baik, memiliki prestasi yang andal juga dapat mengangkat nama bangsa di arena Internasional, tentunya perlu diberikan latihan-latihan dengan keras, disiplin dan berkesinambungan. Hanya dengan latihan yang sistematis dan tidak terputus-putus dapat menjadikan seorang atlit dapat berkembang dengan baik. Untuk dapat menunjang harapan itu semua, yang tak dapat diabaikan adalah kesabaran dari para atlet itu sendiri dan para pelatih. Kadangkala kebosanan datang dengan cepat dimana usia


(7)

muda masih dalam taraf berkembang. Semua itu harus dapat diatasi dengan melakukan latihan yang memiliki bermacam-macam tingkat varasi.

Tenis meja adalah permainan yang memiliki banyak sekali variasi pukulan. Namun pada teknik dasarnya adalah pukulan drive. Pada pukulan drive terbagi atas forehand dan backhand. Sedangkan bentuk pukulan yang dilatih adalah pukulan forehand drive.

Kegiatan di sekolah adalah dua bagian dalam pengelompokannya, yaitu (1) Intrakurikuler, (2) Ekstrakurikuler (kegiatan diluar jam sekolah). Penempatan kegiatan ekstrakurikuler pada posisi kedua dimaksudkan sebagai penunjang dari kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, diartikan bahwa olahraga ekstrakurikuler merupakan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran dan tidak mengganggu kegiatan pelajaran inti (resmi).

Setelah penulis amati, penguasaan permainan tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro, masih kurang khususnya dalam hal menguasai pukulan forehand tenis meja.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan membandingkan dua bentuk metode latihan pukulan forehand, yaitu perbandingan metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan.


(8)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan siswa dalam menguasai permainan tenis meja dengan menggunakan metode latihan bagian

2. Kurangnya pengetahuan siswa dalam menguasai permainan tenis meja dengan menggunakan metode latihan keseluruhan

3. Banyaknya siswa yang belum dapat menentukan bentuk metode latihan yang akan digunakan dalam proses latihan permainan tenis meja 4. Belum teridentifikasinya metode latihan bagian atau metode latihan

keseluruhan yang lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive pada permainan tenis meja

C. Batasan Masalah

Penelitian ini diarahkan pada, studi perbandingan metode latihan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja kelompok siswa yang menggunakan metode bagian, dengan kelompok siswa yang menggunakan metode keseluruhan, khususnya siswa putra pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro.


(9)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah metode latihan bagian lebih efektif dalam mencapai keberhasilan

prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja?

2. Apakah metode latihan keseluruhan lebih efektif dalam mencapai keberhasilan prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja?

3. Manakah yang lebih efektif antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap kemampuan memukul forehand drive tenis meja?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat apakah ada perbedaan antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja.

2. Untuk melihat manakah yang lebih baik antara meode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja.

3. Untuk memperoleh data dan fakta tentang metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja.


(10)

F. Kegunaan Peneiltian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Untuk mengetahui apakah metode latihan bagian dapat meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja.

2. Untuk mengetahui apakah metode latihan keseluruhan dapat meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan pada pukulan forehand drive tenis meja.


(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah dikenal dan banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan orang tua. Hal ini membuktikan bahwa tenis meja telah bermasyarakat, bahkan kejuaraan tenis meja yang bersifat umum dan terbuka sering diadakan pada suatu acara tertentu.

Perkembangan permainan tenis meja di tanah air atau di Indonesia cukup menggembirakan akhir-akhir ini. Ditinjau dari segi kuantitas hampir seluruh lapisan masyarakat telah mengenal tenis meja dan mampu untuk

memainkannya. Dari kejuaraan yang bersifat umum, hampir seluruh daerah selalu mengikutinya. Ini membuktikan bahwa tenis meja Indonesia sudah mampu menempati posisi ditingkatan yang menggembirakan, baik di Asia Tenggara maupun di Asia, bahkan di tingkat dunia. Ini membuktikan

Indonesia mempunyai potensi untuk menciptakan atlet tenis meja yang handal. Indonesia baru mengenal tenis meja sejak tahun 1930, dan baru terorganisasi tahun 1958, yaitu berdirinya PTMSI.


(2)

Dahulu orang beranggapan, bahwa bermain tenis meja tidak membutuhkan kondisi fisik yang prima. Saat ini terbukti bahwa hanya atlit dengan kondisi fisik yang tinggi, yang dapat mampu bermain dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Kondisi fisik yang baik dicapai melalui suatu program latihan yang teratur.

Pada permainan tenis meja, fungsi pukulan forehand lebih besar dibandingkan dengan pukulan backhand, karena pada umumnya permainan tenis meja, cenderung untuk mematikan lawan dengan pukulan forehand dibandingkan dengan pukulan backhand. Di saat bermain, biasanya pemain posisi

berdirinya lebih banyak di sebelah kiri meja, karena untuk memudahkan pengambilan bola dari lawan, untuk mendapatkan angka. Pada pukulan backhand, kebanyakan hanya dipakai untuk mengembalikan bola dari lawan tanpa maksud menghasilkan angka. Untuk itu kemampuan menguasai pukulan forehand lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan menguasai pukulan backhand.

Untuk dapat menciptakan atlet-atlet yang baik, memiliki prestasi yang andal juga dapat mengangkat nama bangsa di arena Internasional, tentunya perlu diberikan latihan-latihan dengan keras, disiplin dan berkesinambungan. Hanya dengan latihan yang sistematis dan tidak terputus-putus dapat menjadikan seorang atlit dapat berkembang dengan baik. Untuk dapat menunjang harapan itu semua, yang tak dapat diabaikan adalah kesabaran dari para atlet itu sendiri dan para pelatih. Kadangkala kebosanan datang dengan cepat dimana usia


(3)

muda masih dalam taraf berkembang. Semua itu harus dapat diatasi dengan melakukan latihan yang memiliki bermacam-macam tingkat varasi.

Tenis meja adalah permainan yang memiliki banyak sekali variasi pukulan. Namun pada teknik dasarnya adalah pukulan drive. Pada pukulan drive terbagi atas forehand dan backhand. Sedangkan bentuk pukulan yang dilatih adalah pukulan forehand drive.

Kegiatan di sekolah adalah dua bagian dalam pengelompokannya, yaitu (1) Intrakurikuler, (2) Ekstrakurikuler (kegiatan diluar jam sekolah). Penempatan kegiatan ekstrakurikuler pada posisi kedua dimaksudkan sebagai penunjang dari kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, diartikan bahwa olahraga ekstrakurikuler merupakan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran dan tidak mengganggu kegiatan pelajaran inti (resmi).

Setelah penulis amati, penguasaan permainan tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro, masih kurang khususnya dalam hal menguasai pukulan forehand tenis meja.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan membandingkan dua bentuk metode latihan pukulan forehand, yaitu perbandingan metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan.


(4)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan siswa dalam menguasai permainan tenis meja dengan menggunakan metode latihan bagian

2. Kurangnya pengetahuan siswa dalam menguasai permainan tenis meja dengan menggunakan metode latihan keseluruhan

3. Banyaknya siswa yang belum dapat menentukan bentuk metode latihan yang akan digunakan dalam proses latihan permainan tenis meja 4. Belum teridentifikasinya metode latihan bagian atau metode latihan

keseluruhan yang lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive pada permainan tenis meja

C. Batasan Masalah

Penelitian ini diarahkan pada, studi perbandingan metode latihan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja kelompok siswa yang menggunakan metode bagian, dengan kelompok siswa yang menggunakan metode keseluruhan, khususnya siswa putra pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMK Gajah Tunggal Hadimulyo Metro.


(5)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah metode latihan bagian lebih efektif dalam mencapai keberhasilan

prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja?

2. Apakah metode latihan keseluruhan lebih efektif dalam mencapai keberhasilan prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja?

3. Manakah yang lebih efektif antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap kemampuan memukul forehand drive tenis meja?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat apakah ada perbedaan antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja.

2. Untuk melihat manakah yang lebih baik antara meode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja.

3. Untuk memperoleh data dan fakta tentang metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja.


(6)

F. Kegunaan Peneiltian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Untuk mengetahui apakah metode latihan bagian dapat meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja.

2. Untuk mengetahui apakah metode latihan keseluruhan dapat meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan pada pukulan forehand drive tenis meja.


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN METODE LATIHAN BAGIAN DENGAN METODE LATIHAN KESELURUHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA PUTRA SMP N 3 TRIMURJO TAHUN 2015

1 12 80

Perbedaan Hasil Latihan Forehand Drive Antara Metode Latihan Jarak Dua Tahap dan Tiga Tahap Terhadap Kemampuan Penempatan Forehand Drive Petenis Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 13 93

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL.

0 3 39

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

Perbedaan Latihan Pukulan Forehand Drive Menggunakan Metode Drill Variasi Dan Drill Random Terhadap Hasil Pukulan Forehand Drive Pada Petenis Putra KU 12-16 Tahun Klub Rajawali Purworejo Tahun 2011.

0 0 1

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA

0 0 11