Kisi kisi UAS Biologi

Kisi – kisi UAS Biologi 1. Karakteristik Sains

  a. Objek kajian berupa benda konkret (dapat ditangkap oleh indera), misal : padat, cair, gas b. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris

  Pengalaman empiris berarti pemecahan masalah dilakukan berdasakan  pengalaman nyata.

  c. Sistematis

  d. Menggunakan cara berpikir yang logis

  e. Hasilnya objektif/apa adanya

  f. Hukum-hukum yang dihasilkan bersifat umum (universal) 2. Solusi untuk masalah biologi.

  3. Disediakan kasus, tentukan cabang ilmu biologi dan tingkat organisasinya.

  Tingkat organisasi kehidupan :  1) Sel  struktur terkecil dari makhluk hidup. 2) Jaringan  sel – sel yang memiliki bentuk dan fungsinya sama. 3) Organ  susunan dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi tertentu. 4) Sistem organ  gabungan dari beberapa organ. 5) Individu  6) Populasi  kumpulan dari individu sejenis yang secara bersama menempati suatu habitat yang sama pada waktu yang sama. 7) Komunitas  beberapa populasi yang menempati habitat yang samapada waktu yang sama. 8) Ekosistem  hubungan yang saling mempengaruhi antara komponon biotik dan komponen abiotik. 9) Bioma  interaksi antara iklim, letak terhadap garis lintang dan ketinggian, membentuk berbagai macam ekosistem darat. 10) Biosfer  interaksi antar bioma di permukaan bumi membentuk organisasi kehidupan di bumi.

  4. Metode ilmiah.

  Sistematika metode ilmiah :

  • 1) Merumuskan masalah 2) Mengumpulkan data 3) Membuat hipotesis 4) Melakukan eksperimen 5) Menganalisis data

  6) Membuat kesimpulan 7) Publikasi

  Variabel penelitian : 

  a. Variabel bebas  yang dibuat bervariasi

  b. Variabel kontrol  dibuat sama dan terkendali

  c. Variabel terikat  yang dipengaruhi, yang muncul karena variabel bebas Contoh : Pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman mangga

  Variabel bebas : Jenis pupuk

   Variabel kontrol : tanaman mangga  Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman mangga 

  5. Cabang ilmu biologi.

  Parasitolog i Parasit

  b. Tingkat keanekaragaman hayati : 1) Keanekaragaman genetik  muncul karena ekspresi gen yang berbeda – beda, faktor bawaan dan faktor lingkungan. Keanekaragaman genetik masih dalam satu spesies. Contoh : kucing anggora, kucing kampung, kucing persia.

  a. Pengertian : Keanekaragaman hayati (Biodiversitas ) yaitu keanekaragaman di antara mahluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan dan ekosistem aquatik lain serta komplek-komplek ekologis yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman genetik, spesies dan ekosistem.

  7. Keanekaragaman hayati.

   Jika terkena bahan kimia segera basuh dengan air, dan memberika perawatn dan pengobatan darurat sebelum ditangani oleh petugas kesehatan.

  6. Pertolongan pertama.

  Hematologi Darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya

  Sanitasi Kesehatan lingkungan Zoologi Hewan Sitologi Sel Algologi Alga / ganggang Evolusi Perubahan makhluk hidup jangka panjang

  Anatomi Struktur tubuh bagian dalam.

  Manipulasi sifat genetik Mikrobiolo gi Mikroorganisme

  Paru – paru Virologi Virus Rekayasa Genetika

  Mikologi Jamur Embriologi Perkembangan embrio Morfologi Bentuk atau ciri luar organisme Fisiologi Fungsi kerja tubuh Organologi Organ Farmakologi Obat – obatan Phylogeni Perkembangan makhluk hidup Patologi Penyakit Taksonomi Penggolongan makhluk hidup Pulmonolog i

  Klimatologi Iklim Ekologi Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan

  Penggunaan penerapan proses biologi.

  Genetika Pewarisan sifat Botani Tumbuhan Histologi Jaringan Bakteriologi Bakteri Kardiologi Jantung dan pembuluh darah Bioteknolog i

  2) Keanekaragaman jenis  ditentukan berdasarkan jumlah / banyaknya spesies di suatu wilayah. Contoh : kelapa, aren, pinang, sawit. 3) Keanekaragaman ekosistem  dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, interaksi antar makhluk hidup, keadaan iklim, dan letak geografis. c. Sebab Indonesia memiliki keanekaragaman hayati.

  Indonesia mempunyai 47 ekosistem berbeda (megabiodiversitas),  karena memiliki kekayaan flora, fauna, dan mikroorganisme. Memiliki keanekaragaman flora, tipe flora di Indonesia adalah

   indomalaya. Hutan hujan tropisnya didominasi oleh spesies Dipterocarpaceae (Kamper, keruing, meranti), mempunyai kanopi, curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Keanekaragaman fauna. Mempunyai 3 daerah zoogeografi yang  dipengaruhi oleh garis Wallace, Weber dan Lydekker, sehingga punya 3 tipe fauna, yaitu :oriental (Asia), Australia, dan peralihan. Mempunyai Tanaman dan hewan endemic.  1) Badak bercula satu di Ujung Kulon, Harimau bali, Curik bali putih di Bali, Tarsius dan Maleo di Sulawesi, Komodo di pulau Komodo. R. arnoldii di Aceh, Sumbar, Bengkulu, R. contleyi di Sumatra bagian

  2) timur, R. horsfilldii di Jawa, R. patma di Pangandaran, R. rochussenii di Jawa Barat, R. borneensis di Kalimantan, R. cilliata di Kaltim, Matoa di Irian Jaya, akan tetapi sekarang sudah dibudidayakan di pulau Jawa. Mempunyai tanaman dan hewan langka.  1) harimau jawa ( Panthera tigris sondaicus), macan kumbang (Panthera pardus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), babi rusa

  ( Babyrousa babyrussa), orangutan sumatra (Pongo pygmaeus abelii), orangutan kalimantan ( Pongo pygmaeus pygmaeus), tapir (Tapirus indicus)

  Stereula foetida), kluwak (Pangium edule), bendo (Artocarpus 2) kepuh ( elasticus), mundu (Garcinia dulcis), sawo kecik (Manilkara kauki), sukun berbiji ( Artocarpus communis) 8. Zoogeografi.

  Persebaran hewan di permukaan bumi: 1) Zona oriental

  Membentuk wilayah Asia dengan kepulauan – kepulauan yang berdekatan. Zona ini mempunyai barier berupa samudra atau gurun pasir. Contoh hewan : harimau, gajah, gibon, orang utan, badak cula satu dan dua, menjangan, antilop, dan tapir. 2) Zona Paleartik

  Zona ini meliputi hampir seluruh Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris, dan Jepang. Zona ini memiliki perbedaan dan perubahan suhu yang tinggi, serta perbedaan curah hujan dan keanekaragaman yang tinggi. Contoh hewan : landak, bison, kucing kutub, beruang, dan menjangan.

  3) Zona Ethiopia Meliputi Afrika sebelah selatan Sahara, Madagaskar, dan Arab. Contoh hewan : jerapah, zebra, antilop, unta, badak afrika, gorila, simpanse, dan ikan paru – paru. 4) Zona Neartik

  Zona ini meliputi Amerika Utara dan seluruh daerah Greenland. Kondisi lingkungannya bersalju, hutan gugur, padang rumput atau hutan mockingbird, salamander, bison, konifer. Contoh hewan : kalkun, caribou, dan musk ox.

  Meliputi Meksiko bagian selatan hingga Amerika bagian tengah dan Amerika Selatan. Kondisi lingkungannya beriklim tropis dan sebagian subtropis. Contoh hewan : menjangan, babi, antilop, dan kuda.

  6) Zona Australasia Meliputi Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku, dan pulau di sekitarnya. Kondisi lingkungannya sebagian besar beriklim tropis dan sebagian lagi subtropis. Contoh hewan : kangguru, koala, burung cendrawasih, dan kiwi.

  Persebaran hewan di Indonesia berdasar garis Webber dan Wallace.

  a. Fauna tipe oriental (barat) Banyak terdapat mamalia besar. Contoh : gajah, banteng, harimau,

   badak. Banyak primata. Contoh : bekantan, tarsius, orang utan  Burung bersuara indah. Contoh : jalak bali, elang jawa, elang putih

   Hewan endemik : badak bercula satu, binturong, tarsius, harimau

   sumatra, gajah sumatra, elang jawa, kukang.

  b. Fauna tipe peralihan (tengah) Babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, komodo, maleo, kakatua nuri.

   c. Fauna tipe australis (timur) Mamalia kecil  Banyak hewan berkantung. Contoh : kanguru

   Burung berbulu indah. Contoh : burung cendrawasih, kasuari, nuri,  kakatua Binatang menyusui

   Reptil dan amfibi  Walabi, kanguru pohon, kuskus, biawak, ular, kadal.  9. Fitogeografi.

  Faktor – faktor penyebaran flora :  Iklim ( temperatur, kelembapan, curah hujan, dan intensitas cahaya)  Kondisi tanah dan posisi geografis

   Flora Indonesia bagian barat dan timur  Bagian Barat (Indo Malayan) Bagian Timur (Indo-Australian) Banyak Jenis Nangka Sedikit jenis nangka Banyak meranti Sedikit meranti Banyak jenis rotan Sedikit jenis rotan Sedikit jenis pohon matoa Banyak pohon matoa Tidak ada hutan kayu putih Terdapat hutan kayu putih Sedikit jenis sagu Banyak jenis sagu Contoh : Rafflesia Arnoldi, Contoh : pohon besi, cemara, jati, Amorphophallus titanium (Bunga matoa, Rafflesia borneensis, bangkai) , kantong semar Vegetasi flora di Indonesia 

  a. Hutan hujan tropis  hutan lebat, heterogen dan lembab. Tanaman khas: meranti, gaharu, durian, kamper, eboni, dan rotan b. Hutan musim  dihuni oleh satu jenis tumbuhan (homogen) dengan daun yang gugur di musim kemarau. Tanaman khas : beringin, jati, dan cemara. c. Sabana  banyak ditemukan rumput yang diselingi semak atau rumpun pohon rendah karena musim kemarau panjang.

  d. Padang rumput (stepa)  padang rumput luas, berpotensi untuk peternakan.

  Fotisintesis Beberapa spesies (cyanobacteri

  e. Bereproduksi di dalam sel hidup

  c. Memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA) d. Lebih kecil dari bakteri, berukuran 20 nm – 300 nm.

  b. Bersifat parasit obligat (hanya dapat hidup di sel hidup)

  a. Aseluler, tidak mempunyai sitoplasma dan organel sel

  14. Ciri – ciri virus.

  Semua spesies Jarang Semua spesies 13. Kunci determinasi.

  Beberapa spesies Beberapa spesies

  Mengambil molekul organik dari lingkungan

  Tidak Hampir semua spesies Tidak

  a) Beberapa spesies

  Ada, tersusun oleh selulosa Tidak ada

  10. Pelestarian insitu dan exsitu.

  Beberapa spesies Ada, tersusun oleh kitin

  Ada (eukariotik) Ada Ada Ada Dinding sel Ada, sebagian tersusun dari peptidoglikan

  Membran inti Tidak ada (prokariotik)

  Hampir semua multiseluler Multiseluler Multiseluler

  Karakteristik Monera Protista Fungi Plantae Animalia Organisasi sel Uniseluler Uniseluler atau multiseluler tetapi selnya belum berdiferensiasi

   Mempelajari evolusi makhluk hidup 12. Ciri – ciri kingdom.

   Mendeskripsikan ciri – ciri suatu spesies  Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup  Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup

   Memberi nama makhluk hidup  Mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri

  11. Tujuan klasifikasi makhluk hidup.

  b. Pelestarian ex situ adalah konservasi dan perlindungan flora dan fauna di luar habitat alaminya. Contoh : kebun binatang, kebun raya, taman safari.

  a. Pelestarian in situ adalah konservasi dan perlindungan flora dan fauna di habitat aslinya. Contoh : Taman nasional, cagar alam, hutan lindung, suaka marga satwa.

  f. Dapat di kristalkan

  15. Struktur tubuh virus dan fungsinya.

  Bakteriofage

  a. Kapsid  lapisan pelindung yang tersusun dari protein (kapsomer)

  b. Di bagian dalam terdapat asam nukleat (RNA atau DNA)

  c. Selubung ekor

  d. Jarum penusuk  alat penancap ke tubuh organisme yang akan diserang.

  e. Serabut ekor  menempel pada dinding sel inang 16. Jenis virus.

  Berdasarkan asam nukleat :  RNA DNA

  1. Virus Toga (Demam Kuning)

  1. Virus Herpes

  2. Virus Arena (Meningitis)

  2. Virus Pox (chicken fox)

  3. Virus Picorna (Polio)

  3. TMV (tembakau)

  4. Retro Virus (AIDS)

  4. Virus Papova

  5. Virus Rhabdo (Rabies)

  5. Virus cacar

  6. Virus Hepatitis (Hepatitis C)

  6. Bakteriofage

  7. Virus Orthomyxa (Influenza)

  8. Virus Corona (Flu Burung)

  9. Dengue Haemorrhagic Fever (DBD)

  Berdasarkan jenis inang yang diinveksi :

   a. Virus yang menyerang manusia  influenza ( orthomyxovirus), cacar (variola), cacar air (Varicella), Hepatitis ( Flavivirus), polio (poliomyletis), demam berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever), SARS (corona virus), herpes (herpes simplex).

  b. Virus yang menyerang tumbuhan  Mosaic ( TMV), padi (Tungro), jeruk (CVPD), jeruk (tristeza), timun

  CMV) (

  c. Virus yang menyerang hewan Rabies ( Rhabdovirus), sapi (FMV), ayam (NCD), monyet (RSV).

  17. Reproduksi virus.

  Fase litik :  1) Adsorpsi  penempelan virus ke sel inang 2) Injeksi  virus memasukkan materi genetik ke sel inang 3) Sintesis  virus mengambil alih sel inang dan membentuk tubuh – tubuh virus baru.

  4) Perakitan  merakit tubuh virus. Virus terbentuk sekitar 100 – 200 virus. 5) Lisis  virus memproduksi enzim lisozim, dan menghancurkan dinding sel inang. Fase lisogenik:

   1) Adsorpsi 2) Injeksi 3) Penggabungan  DNA virus bergabung dengan DNA sel inang (profage). 4) Pembelahan  virus ikut membelah saat sel inang membelah.

  6) Perakitan 7) Lisis 18. Tujuan virus menginfeksi inang.

   Mengambil protein dari sel inang untuk bereproduksi.  Mensintesis protein dan membuat struktur tubuh baru.

  19. Penyakit yang disebabkan oleh virus.

   Ada di no. 16

  20. AIDS (Retrovirus)

  • Menyerang sistem kekebalan tubuh (sistem imun) atau sel limfosit T 

  Penularan HIV :  Seks bebas

   Pemakaian jarum suntik

   Narkoba  Transfusi darah dan tranplatasi organ

  • Struktur : 21.

  Perbedaan achaebacteria dan eubacteria. Archaebacteria Eubacteria Dinding selnya tidak tersusun dari peptidoglikan

  Dinding sel tersusun dari peptidoglikan Hidup di tempat ekstrim Hidup di air, tanah, udara

  (kosmopolit)

  22. Struktur tubuh bakteri.

  a.

  Kapsul : mempertahankan dan melindungi diri dari antibodi sel inang serta melindungi bakteri dari kekeringan. (tidak semua bakteri punya) b. Dinding sel : menjaga bentuk bakteri agart tetap c.

  Membran plasma : selaput yang membungkus sitoplasma dan isinya.

  d.

  Sitoplasma : tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.

  e.

  Ribosom : sintesis protein.

  f. DNA kromosomal : materi gentetik bakteri, mengandung sifat umum bakteri (bentuk, alat gerak).

  g. DNA nonkromosom (plasmid) : mengandung sifat khusus bakteri

  h. Pili : alat konjugasi i. Flagel : alat gerak (tidak semua punya) 23. Ciri – ciri bagian dari bakteri.

  Uniseluler  Prokariotik

   Diameter 0,5 – 5 mm.  Habitat : kosmopolit 

  24. Disediakan gambar, menentukan kelompok bakteri tersebut (bentuk bakteri).

  25. Disediakan gambar, menetukan nama bakteri.

  26. Reproduksi eubacteria.

  a. Aseksual Pembelahan biner

   Adalah pembelahan diri secara langsung, tanpa melalui tahapan pembelahan seperti mitosis. Contoh : Eischerechia coli.

  b. Seksual Konjugasi : adalah terjadinya penggabungan gen antara dua sel melalui  pili.

  Rekombinasi DNA : penggabungan dua DNA dari dua bakteri yang

   berbeda. Transformasi :pemindahan materi genetik dari sel bakteri ke bakteri lain

   (melalui plasmid) Transduksi : pemindahan materi genetik dengan perantara virus  (bakteriofage) 27. Bakteri patogen terhadap manusia.

  No Penyakit Bakteri

  1 Tifus Salmonella thyposa

  2 Kolera Vibrio Comma

  3 Disentri Shigella dysentriea

  4 TBC Mycobacterium tuberculosis

  5 Tetanus Clostridium tetani

  6 Lepra Mycobacterium leprae

  7 Pes Pateurella pestis

  4 Pneumonia Diplococcus pneumoniae

  5 Sifilis Treponema palidum

  6 Gonorhea Neisseria gonorhoae

  7 Diare Champilobacter jejuni 28. Archaebacteria.

  a. Metanogen Menghasilkan gas metan

   Anaerob obligat  dekomposer) Berfungsi sebagai pengurai (

   Contoh : Methanosarcina, Methanococcus janaschii, Methanophyrus candlery, Lachnospira multipara, Succimonas Amylolitica, dan Ruminococcus albus.

  b. Halofil Ekstrem Hidup berkoloni membentuk buih berwarna ungu  Hidup di air laut berkadar garam tinggi (laut mati)

   Heterotrof  Energi didapat dengan melakukan respirasi aeorobik dan fotosintesis.  Contoh : Rhodospin, Halobacterium

  c. Termofil Ekstrem Hidup di perairan asam dan bersuhu tinggi (kawah gunung berapi)  Hidup dengan mengoksidasi sulfur  sulfolobus Contoh : 29. Disediakan gambar protista mirip hewan, menentukan kelompoknya.

  N Klasifikasi Alat Gerak Contoh o

  1 Rhizopoda Pseudopodia (kaki Amoeba (Sarcodina) semu)

  2 Flagellata Flagel (bulu cambuk) Euglena Trypanosoma (Mastigophora)

  3 Cilliata Silia (rambut getar) Paramecium (Ciliaphora)

  4 Sporozoa Tidak memiliki alat Plasmodium sp gerak

  30. Fase plasmodium. a. Fase seksual/sporogoni (Anopheles betina) Merozoit (makrogametosit dan mikrogametosit) melebur  zigot  ookinet di lambung  ookista  sporozoit  dibawa ke air liur b. Fase aseksual / skizogoni (manusia)

  Sporozoit  ke hati  bermitosis membentuk merozoit  kriptozoit  ke eritrosit  tropozoit  Schizort  melepaskan merozoit (makrogamet dan mikrogamet) 31. Protozoa yang menyebabkan penyakit.

  No Spesies Penyakit

  1 Entamoeba coli Diare

  2 Entamoeba histolyca Disentri

  3 Trypanosoma gambiense Penyakit tidur

  4 Entamoeba gingivalis Penyakit pada gusi

  5 Plasmodium vivax Malaria tertiana

  6 Plasmodium malariae Malaria kuartiana

  7 Plasmodium falciparum Malaria tropika

  8 Trypanosoma vaginalis Keputihan pada vagina 32. Klasifikasi alga.

  33. Pigmen dominan pada alga  udah ada di atas.

  34. Reproduksi spyrogira.

  35. Ciri protista mirip jamur (jamur air dan jamur lendir).

  Ciri protista mirip

  • jamur :

  Mempunyai

   struktur tubuh dan cara reproduksi yang mirip dengan jamur. Ciri jamur lendir (Myxomycota dan Acrasiomycota):  Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa

   protoplasma tidak berdinding. Multiseluler atau uniseluler

   Berkembang biak secara aseksual dan seksual

   Hidup di hutan basah, serasah daun, kayu lapuk, bekar kucuran air  Contoh : Fuligo sp, Aethalium septicum, Physarium, Arcyria, Stemonitis, dan Dictydium.

  Ciri jamur air (Oomycota) :  Tersusun atas benang hifa tidak bersekat.

   Mengandung banyak nukleus.

   Dinding hifa tersusun dari zat selulosa.  Ditemukan pada bangkai tubuh ikan atau hewan lainnya yang

   tergenang di air. Berkembang biak dengan aseksual dan seksual (oogami)  Hidup saprofit dengan menguraikan zat organik dari bangkai.

   Contoh : Saprolegnia, Phytoptora, Plasmospara 36. Jamur air yang parasit.

  a. Phytophtora nicotinae (parasit pada tembakau) Phytophtora palminifera (parasit pada kelapa) b.

  c. Phytophtora infestans (parasit pada kentang)

  d. Phytophtora faberi (parasit pada karet)