4 sumbangan untuk warga,kerabat, atau tetangga yang memiliki upacara manusa
yadnya pernikahan yang diberikan dalam bentuk barang beras,kado, gula,dll. Keluarga Bapak Nadi menghabiskan pengeluaran tersebut kira-kira sebesar Rp
50.000 untuk sumbangasih pembelian beras, gula, dupa, kado, dll.
d. Kerohanian
Masyarakat Desa Tembuku sangat taat dalam melaksanakan upacara yadnya, sebagai umat yang taat beragama dan patuh terhadap adat istiadat maka
keluarga Bapak Nadi juga menghabiskan biaya untuk keperluan upacara yadnya. Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi
keuangan pada saat itu agar tidak terlalu membebani kondisi keuangan keluarga. Upacara keagamaan yang berlangsung dirumah ataupun didesa biasanya
kelengkapan upacara keagamaannya akan dibuat sendiri. Apabila terdapat upacara Purnama,Tilem dan Kajeng Kliwon keluarga Bapak Nadi biasanya membuat
sesajen sederhana biasanya mengeluarkan biaya hanya untuk membeli bunga Rp 2.000 per hari. Sedangkan pada saat hari raya Galungan dan Kuningan serta
Piodalan di Pura Kahyangan Tiga atau Pura tertentu, keluarga Bapak Nadi mengeluarkan biaya sekitar Rp 100.000 sampai Rp 200.000 tergantung besar
upakara dan upacara yang dihaturkan.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi permasalahan yang dilakukan pada keluarga Bapak Nadi melalui observasi dan pendekatan secara kekeluargaan. Penulis datang bertamu ke
rumah Bapak Nadi dan interaksi dilakukan secara santai dan ringan seperti berbincang-bincang biasa sambil mengamati suasana rumah Bapak Nadi. Topik
yang dibicarakan tidak kaku hanya menurut pada acuan laporan namum cenderung lebih fleksibel mengenai keseharian Bapak Nadi.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu 5 minggu pendampingan, telah dilakukan 17 kali pertemuan dengan keluarga Bapak Nadi. Dalam waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa
permasalahan yang dihadapi dan mencoba menyusun suatu solusi pemecahan dari masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Nadi. Beberapa masalah yang
dihadapi keluarga ini sebagai berikut:
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Masalah perekonomian merupakan permasalahan mendasar yang dialami keluarga Bapak Nadi. Terbatasnya pendapatan yang dimiliki oleh keluarga Bapak
Nadi membuat kesulitan apabila terdapat keperluan mendadak. Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Bapak Nadi tiap bulannya tidak menentu atau tidak stabil,
karena pendapatan yang diperoleh terkadang sama atau lebih sedikit dari pengeluaran yang harus dikeluarkan. Dalam masalah perekonomian anak semata
wayang ikut membantu mencari uang tambahan karena sudah berpenghasilan bekerja untuk menghidupi keseharian keluarga, tetapi dalam hal ini masih belum
cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Karena gaji bulanan Gede Praptanadi juga dipakai untuk biaya kursus bahasa asing. Oleh karena itu
meminjam uang di kerabat terdekat adalah jalan satu-satunya untuk menutupi kekurangan yang harus terpenuhi saat keadaan mendesak. Dan keluarga Bapak
Nadi akan mengirit agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada saat tidak ada keperluan yang lebih, uang yang di pinjam nantinya akan segera di
kembalikan, karena keluarga Bapak Nadi tidak memiliki tabungan untuk hal-hal yang mendadak seperti sakit, kematian, iuran, dan lainnya. Namun, secara umum