Hasil Penelitian Turbin Angin Savonius Dengan Sudut Pitch Rotor

4.5. Hasil Penelitian Turbin Angin Savonius Dengan Sudut Pitch Rotor

Aktif Penelitian yang dilakukan pada posisi sudut pitch rotor aktif atau fleksibel terhadap turbin angin poros vertikal dengan mekanisme pitch pada rotor, telah dibuat seperti pada Gambar 3.7.c. Didapat hasil pengukuran kecepatan rotor dan pembebanan pada kecepatan angin rata - rata 6 ms dengan frekuensi wind tunnel 33 Hz. Pengujian dilakukan pada pukul 13:30 – 14:20 WIB. Data yang diperoleh dari pengujian di lapangan seperti pada Tabel 4.9. 4.5.1. Kalkulasi Data Variasi Sudut Pitch Rotor Aktif Pada variasi sudut pitch rotor aktif kalkulasi data dilakukan untuk mendapatkan nilai kecepatan sudut  dalam rads, torsi T dalam Nm, daya angin P in dan daya turbin P out dalam watt, tip speed ratio  dan koefisien daya C p dalam . Perhitungan dilakukan satu kali sebagai perwakilan dari setiap kolom pada data Tabel 4.9 sebagai acuan dalam pengolahan data. Untuk menghitung kecepatan ujung sudu atau kecepatan sudut dapat menggunakan Persamaan 2.11. Perhitungan menggunakan data kecepatan rotor 101 rpm dari Tabel 4.9 nomor 4 empat hasil pengukuran di lapangan pada variasi sudut rotor aktif menjadi rads 58 , 10 60 101 2 60 2           n Masih pada data nomor empat pada Tabel 4.7. Perhitungan torsi menggunakan Persamaan 2.10 dengan gaya sebesar 1 N dan panjang lengan torsi adalah 0,2 m pada mekanisme pembebanan di lapangan, persamaan dapat dituliskan seperti Nm 2 , 2 , 1      T T F T  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Daya angin dapat dihitung menggunakan Pesamaan 2.9 dengan massa jenis udara adalah 1,18 kgm 3 , tinggi turbin 0,8 m, diameter turbin yang digunakan adalah diameter maksimal 0,8 m dan kecepatan angin rata - rata 6 ms, maka persamaan dapat ditulis watt 56 , 81 6 8 , 8 , 18 , 1 2 1 2 1 3 3        in in in P P Av P  Tabel 4.9 Data pengamatan turbin angin variasi sudut pitch rotor aktif pada kecepatan angin 6 ms No. Gaya pembebanan, F Kecepatan rotor, n N rpm 1. 116 2. 113 3. 111 4. 1,0 101 5. 1,0 98 6. 1,0 100 7. 2,0 89 8. 2,0 90 9. 2,0 92 10. 3,0 82 11. 3,0 77 12. 3,0 77 13. 3,5 75 14. 3,5 78 15. 3,5 76 16. 4,0 70 17. 4,0 69 18. 4,0 67 19. 4,5 62 20. 4,5 62 21. 4,5 62 22. 5,0 57 23. 5,0 54 24. 5,0 58 25. 5,5 47 26. 5,5 46 27. 5,5 47 Dari kecepatan sudut 10,58 rads dan torsi 0,2 Nm yang diperoleh dari perhitungan, maka daya turbin dapat dihitung menggunakan persamaan seperti pada Persamaan 2.12. watt 12 , 2 58 , 10 2 ,     out out out P P T P  Untuk mendapatkan nilai tsr dapat dihitung menggunakan Persamaan 2.14. dengan kecepatan sudut yang diketahui adalah 10,58 rads, jari – jari turbin 0,4 m dan kecepatan angin rata – rata 6 ms, maka persamaan 71 , tsr 6 4 , 58 , 10 tsr tsr     v R  Dari perhitungan daya angin dan daya turbin dapat dihitung juga nilai koefisien daya C p menggunakan persamaan seperti pada Persamaan 2.15 dengan P in adalah 81,56 watt dan P out adalah 2,12 watt maka nila koefisien daya dapat dihitung seperti 59 , 2 100 56 , 81 12 , 2 100      p p in out p C C P P C Dari semua kalkulasi yang dilakukan untuk mendapat nilai karakteristik pada variasi sudut pitch rotor aktif, dari data nomor selanjutnya pada data Tabel 4.9 dapat berturut - turut dihitung dengan cara yang sama. 4.5.2. Hubungan Kecepatan Rotor Terhadap Torsi Pada Variasi Sudut Pitch Rotor Aktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hubungan kecepatan rotor rpm dengan torsi Nm dapat dilihat dari data hasil kalkulasi Tabel 4.10 dari data tersebut dikelompokan untuk menggambarkan grafik yang berbentuk linier seperti pada Gambar 4.9 terlihat pada grafik bahwa kecepatan rotor akan mengalami penurunan apabila torsi semakin besar. Gambar 4.9 Grafik hubungan kecepatan rotor dengan torsi pada variasi sudut pitch rotor aktif. 4.5.3. Hubungan Koefisien Daya Terhadap Tsr Pada Variasi Sudut Pitch Rotor Turbin Aktif Hubungan koefisien daya terhadap tsr bertujuan untuk mendapatkan nilai koefisien daya yang terjadi pada saat pengujian pada variasi sudut Pitch rotor aktif. Hubungan ini juga dapat dikelompokan dari data Tabel 4.10 untuk menggambarkan sebuah grafik. Data yang telah diolah dengan baik dari tabel tersebut dapat digambarkan sebuah grafik seperti pada Gambar 4.10. Dari grafik yang telah terbentuk seperti pada Gambar 4.10 hubungan C p dengan tsr dapat disimpulkan bahwa nilai C p max pada grafik adalah 6767 , 1 715 , 42 619 , 51 2       p C 4.5 Untuk mencari titik optimal maka   d dC p 715 , 42 2 619 , 51      d dC p 413 , 715 , 42 2 619 , 51       Tabel 4.10 Hasil kalkulasi data pengamatan variasi sudut pitch rotor aktif pada kecepatan angin 6 ms No. Gaya pembebanan, F Kec. rotor, n Kecepatan sudut, ω Torsi, T Daya angin, P in Daya rotor, P out Tsr, λ Koef. daya, C p N rpm rads Nm watt watt 1. 116 12,15 81,56 0,81 2. 113 11,83 81,56 0,79 3. 111 11,62 81,56 0,77 4. 1,0 101 10,58 0,2 81,56 2,12 0,71 2,59 5. 1,0 98 10,26 0,2 81,56 2,05 0,68 2,52 6. 1,0 100 10,47 0,2 81,56 2,09 0,70 2,57 7. 2,0 89 9,32 0,4 81,56 3,73 0,62 4,57 8. 2,0 90 9,42 0,4 81,56 3,77 0,63 4,62 9. 2,0 92 9,63 0,4 81,56 3,85 0,64 4,72 10. 3,0 82 8,59 0,6 81,56 5,15 0,57 6,32 11. 3,0 77 8,06 0,6 81,56 4,84 0,54 5,93 12. 3,0 77 8,06 0,6 81,56 4,84 0,54 5,93 13. 3,5 75 7,85 0,7 81,56 5,50 0,52 6,74 14. 3,5 78 8,17 0,7 81,56 5,72 0,54 7,01 15. 3,5 76 7,96 0,7 81,56 5,57 0,53 6,83 16. 4,0 70 7,33 0,8 81,56 5,86 0,49 7,19 17. 4,0 69 7,23 0,8 81,56 5,78 0,48 7,09 18. 4,0 67 7,02 0,8 81,56 5,61 0,47 6,88 19. 4,5 62 6,49 0,9 81,56 5,84 0,43 7,16 20. 4,5 62 6,49 0,9 81,56 5,84 0,43 7,16 21. 4,5 62 6,49 0,9 81,56 5,84 0,43 7,16 22. 5,0 57 5,97 1,0 81,56 5,97 0,40 7,32 23. 5,0 54 5,65 1,0 81,56 5,65 0,38 6,93 24. 5,0 58 6,07 1,0 81,56 6,07 0,40 7,45 25. 5,5 47 4,92 1,1 81,56 5,41 0,33 6,64 26. 5,5 46 4,82 1,1 81,56 5,30 0,32 6,50 27. 5,5 47 4,92 1,1 81,56 5,41 0,33 6,64 Dari Persamaan 4.5 nilai C p max pada tsr 0,413 adalah 16 , 7 6767 , 1 413 , 715 , 42 413 , 619 , 51 2      p p C C Dari perhitungan pada persamaan yang dihasilkan oleh grafik C p dengan tsr maka dapat terlihat bahwa nilai C p max 7,16 terjadi pada tsr 0,413. Gambar 4.10 Grafik hubungan koefisien daya dengan tsr pada variasi sudut pitch rotor turbin aktif.

4.6. Pengaruh Sudut Pitch Rotor Turbin terhadap Kecepatan Rotor dan