Energi Angin dan Potensi Angin di Indonesia

5

BAB II DASAR TEORI

2.1. Energi Angin dan Potensi Angin di Indonesia

Seperti pada hukum kekekalan energi, mengatakan bahwa “energi tidak dapat dibuat dan tidak dapat dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya ”. Angin merupakan salah satu sumber energi yang dapat dimanfaatkan. Energi angin tersedia di atmosfir bumi dan memiliki jumlah yang tidak terbatas. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik menggunakan turbin angin dan dapat pula mengonversikan hingga menghasilkan energi terbarukan yaitu energi listrik yang bermanfaat bagi manusia. Hasil pemanfaatan dari turbin angin lebih bersih dibandingkan dengan hasil dari pemanfaatan bahan bakar fosil. Intensitas angin dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu topografi, letak geografis, dan faktor penghambat. Berdasarkan letak tempat atau topografinya, jika angin berada pada topografi berupa gunung, angin akan cenderung naik. Sebaliknya, angin akan cenderung lurus jika topografinya berupa dataran. Selain itu jika dikaitkan dengan letak geografisnya, setiap tempat di penjuru dunia memiliki potensi kecepatan angin yang berbeda - beda. Dalam hal ini tentunya daerah tropis, sub tropis, dan kutub mempunyai perbedaan potensi angin. Pepohonan dan bangunan merupakan contoh faktor penghambat laju angin. Ketika terdapat pepohonan atau bangunan, aliran angin yang melewati objek-objek tersebut cenderung mengalami turbulensi. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi angin yang baik untuk mengimplementasikan teknologi rekayasa tenaga angin. Berdasarkan pengamatan pada 166 titik lokasi di seluruh provinsi Indonesia, terdapat 35 titik yang berpotensi sebagai energi angin. Hingga saat ini, sudah sekitar 1,6 MW yang bisa dipakai diikuti dengan proyek - proyek lainnya yang menyusul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.1 Kecepatan Angin Global MESO scale di Indonesia. Sumber : Martosaputro, S., 2013 Gambar 2.2 Potensi Angin di Indonesia. Sumber : LAPAN wind data Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di 166 titik lokasi oleh Soeripno Martosaputro dalam seminar nya “Wind Energy Potential and Development in Indonesia ” tahun 2013 diperoleh rekapitulasi sekala potensi kecepatan angin di Indonesia seperti pada Gambar 2.1. Pada Gambar 2.1 dijelaskan beberapa daerah yang termasuk dari 166 titik lokasi dalam peta Indonesia. kemungkinan – kemungkinan intensitas kecepatan angin juga dipengaruhi oleh musim yang ada di Indonesia, dan pada Gambar 2.2 merupakan hasil dari pengambilan data pada tahun 2012.

2.2. Turbin Angin