27
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan
Menurut Amung Ma`mun dan Yudha 2000: 70-73, pencapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut secara
umum dibedakan menjadi tiga hal yang utama, yaitu: a. Faktor proses belajar mengajar learning proses
Faktor proses belajar mengajar learning proses, dalam pembelajaran gerak proses yang harus dilakukan adalah berdasarkan tahapan-
tahapan yang digariskan oleh teori belajar yang diyakini kebenaranya serta dipilih berdasarkan nilai manfaatnya.
b. Faktor pribadi personal factor Faktor pribadi personal factor setiap orang merupakan individu
yang berbeda-beda, baik fisik, mental, maupun kemampuanya. c. Faktor situsional situational factor
Faktor situsional situational factor yang termasuk ke dalam faktor situsional antara lain, tipe tugas yang diberikan, peralatan yang digunakan
termasuk median belajar, serta kondisi sekitar dimana proses pembelajaran itu berlangsung.
Berdasarkan uraian faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan diatas, pada intinya bahwa suatu keterampilan itu baru dapat dikuasai atau
diperoleh, apabila dipelajari atau dilatihkan dengan persyaratan tertentu, satu diantaranya adalah kegiatan pembelajaran atau latihan keterampilan tersebut
harus dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
28
5. Hakikat Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapan
dijadikan wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat
membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Menurut Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226CKepO1992.
Dalam lampiran surat tersebut dijelaskan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang
dilakukan baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Menurut Rohinah M. Noor 2012: 75, kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolahmadrasah. Kegiatan ekstrakurikuler menurut Rohinah M. Noor 2012: 75, memiliki visi dan misi, yaitu:
1 Visi Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembanganya potensi, bakat,
dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
29
2 Misi a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka. b. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik
mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler menurut Rohinah M. Noor 2012: 75-76 mempunyai beberapa macam fungsi, yaitu:
1 Pengembangan, yaitu
fungsi kegiatan
ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan minat mereka.
2 Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
3 Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan bagi peserta didik
yang menunjang proses perkembangan 4 Persiapan
karier, yaitu
fungsi kegiatan
ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karier peserta didik. Dalam kegiatan ekstrakurikuler Rohinah M. Noor 2012: 76
mempunyai beberapa macam prinsip, yaitu: 1 Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
30
2 Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
3 Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4 Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik.
5 Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6 Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
Menurut Anifral Hendri yang dikutip oleh Rohinah M. Noor 2012: 77 mengemukakan pendapat umumnya mengenai beberapa jenis kegiatan
ekstrakurikuler dalam beberapa bentuk, yaitu: 1 Krida, meliputi Kepramukaan, latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
LDKS, Palang Merah Remaja PMR, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Paskibraka.
2 Karya ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja KIR, kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, dan penelitian.
3 Latihanlomba keberbakatanprestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, dan keagamaan.
4 Seminar, loka karya, dan pameranbazar, substansi antara lain karier, pendidikan, kesehatan, dengan perlindungan HAM, keagamaan, dan seni
budaya.