Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka

commit to user proses persalinan dianggap belum membudaya bahkan cenderung suami tidak ingin tahu bagaimana penderitaan istri yang sedang berjuang dengan penuh resiko dalam menghadapi persalinan. Partisipasi pria dalam kesehatan reproduksi saat ini masih rendah, masih banyak suami belum menunjukkan dukungan penuh terhadap proses persalinan. Sekitar 68 persalinan di Indonesia tidak didampingi suami selama proses persalinan Cholil, 2002. Hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kota Surakarta didapatkan data rata-rata jumlah persalinan tahun 2011 sebanyak kurang lebih 60 persalinan setiap bulan. Hasil observasi menunjukkan bahwa 20 ibu bersalin yang tidak didampingi suami atau keluarga dekat karena berbagai faktor antara lain suami tidak siap mendampingi ibu, ibu datang sendiri ke rumah sakit, pendamping takut darah dan tenaga kesehatan yang tidak mengizinkan keluarga mendampingi ibu . Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian “Pengaruh Pendampingan Persalinan terhadap Lama persalinan di RSUD Kota Surakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan masalahnya adakah pengaruh pendampingan persalinan terhadap lama persalinan di RSUD Kota Surakarta? commit to user

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pendampingan persalinan terhadap lama persalinan di RSUD Kota Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pendampingan persalinan di RSUD Kota Surakarta. b. Untuk mengetahui lama persalinan ibu di RSUD Kota Surakarta. c. Untuk mengetahui pengaruh pendampingan persalinan terhadap lama persalinan di RSUD Kota Surakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menambah khasanah ilmu di bidang kebidanan terutama mengenai pendampingan terhadap lama persalinan. 2. Manfaat aplikatif a. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan untuk menghadirkan pendamping persalinan selama proses persalinan. commit to user b. Bagi Keluarga Pasien Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi bagi keluarga pasien ibu bersalin mengenai pengaruh pendampingan persalinan terhadap lama persalinan. commit to user BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendampingan Persalinan a. Pengertian Pendampingan persalinan adalah kehadiran seseorang yang secara langsung mendampingi ibu selama persalinan serta memberikan dukungan fisik maupun psikis secara aktif dan terus- menerus, agar proses persalinan yang dilalui dapat berjalan lancar serta memberi kenyamanan pada ibu Bobak, 2005. Dalam proses persalinan, ada beberapa orang yang dapat dijadikan ibu sebagai pendamping persalinan, tetapi akan lebih baik apabila pendamping persalinan bagi ibu bersalin adalah suami atau keluarga terdekat. Kehadiran suami ini sangat berpengaruh bagi kelancaran proses persalinan Musbikin, 2007. b. Tujuan Pendampingan persalinan dibutuhkan ibu memberikan dukungan secara fisik emosional dan psikologi sehingga proses persalinan mempunyai makna yang positif bagi ibu dan keluarga Danuatmaja, 2004. commit to user c. Peran pendampingan Menurut Chapman 1992 dalam Bobak 2005 terdapat tiga peran yang dilakukan oleh suami selama proses persalinan dan melahirkan, yaitu : 1 Sebagai pelatih Suami secara aktif membantu ibu selama dan sesudah kontraksi persalinan. Seorang pelatih menunjukkan keinginan yang kuat untuk mengendalikan diri mereka dan mengontrol persalinan. Ibu menunjukkan keinginan yang kuat agar suami terlibat secara fisik selama persalinan. 2 Sebagai teman satu tim Suami bertindak sebagai teman satu tim akan membantu ibu selama proses persalinan dan melahirkan dengan berrespon terhadap permintaan ibu akan dukungan fisik atau dukungan emosi atau keduanya. 3 Sebagai saksi Sebagai saksi, suami bertindak sebagai teman dan memberi dukungan emosi dan moral. d. Tindakan pendamping persalinan Tindakan pendamping persalinan adalah semua tindakan yang dilakukan oleh setiap pendamping persalinan, untuk membantu meningkatkan motivasi ibu dalam menyelesaikan proses persalinan Nolan, 2003. commit to user Bentuk tindakan yang dapat dilakukan seorang pendamping adalah menghibur dan memberi dukungan, memberi makan dan minum pada ibu, membimbing ibu mengejan dan bernafas panjang, membantu ibu agar dapat beristirahat diantara waktu kontraksi dengan memberikan kata-kata yang menyenangkan, menyeka keringat ibu dengan waslap dingin di dahi, leher atau bahu, dan melakukan pijatan ringan di bagian punggung untuk meredakan sakit punggung, membantu ibu memposisikan sesuai dengan permintaannya, menyangga kepala ibu ketika mengejan, serta memberitahukan setiap kemajuan yang berhubungan dengan proses persalinan Danuatmaja, 2004. e. Psikis pendampingan persalinan Seorang pendamping persalinan harus memiliki emosional yang baik selama proses persalinan. Pendamping persalinan memerlukan persiapan untuk dirinya sendiri serta bagi ibu bersalin. Sama seperti ibu bersalin, pendamping persalinan harus memahami serta mengerti apa yang terjadi selam persalinan. Seorang pendamping harus mempersiapkan mental untuk menyiapkan suasana yang menyenangkan bagi ibu bersalin. Keputusan kehadiran seorang pendamping merupakan sebuah keputusan bersama. Akan tetapi ada beberapa suami maupun pendamping persalinan karena alasan tertentu. Menurut Lutfiatus Sholihah 2004 suami yang tidak dapat melakukan pendampingan persalinan karena antara lain : commit to user 1 Suami tidak siap mental Umumnya suami tidak tega, lekas panik, saat melihat istri kesakitan atau tidak tahan bila melihat darah yang keluar saat persalinan. 2 Tidak diizinkan pihak rumah sakit Beberapa rumah sakit tidak mengizinkan kehadiran pendamping selain petugas medis bagi ibu yang menjalani proses persalinan, baik normal maupun cesar. Beberapa alasan yang diajukan adalah kehadiran petugas pendamping medis yang dapat tengah mengganggu konsentrasi membantu proses persalinan, tempat yang tidak luas dan kesterilan ruang operasi menjadi berkurang dengan hadirnya orang luar. 3 Suami sedang dinas Apabila suami sedang dinas ke tempat yang jauh sehingga tidak memungkinkan pulang untuk menemani istri bersalin tentu istri harus memahami kondisi ini. f. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran pendampingan persalinan Menurut Hamilton 2001 faktor-faktor yang mempengaruhi peran pendampingan persalinan antara lain : 1 Sosial Manusia adalah mahluk sosial, dimana dalam kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, individu yang dapat berinteraksi kontinyu akan lebih besar terpapar informasi, commit to user sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi hubungan individu sebagai komunikasi untuk menerima pesan menurut komunikasi media. Dengan demikian hubungan sosial dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang suatu hal. 2 Ekonomi Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibandingkan dengan keluarga status ekonomi lemah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal. 3 Budaya Diberbagai wilayah di Indonesia terutama di dalam masyarakat yang masih tradisional menganggap istri adalah konco wingking, yang artinya bahwa kaum wanita tidak sederajat dengan kaum pria, dan wanita hanyalah bertugas untuk melayani kebutuhan dan keinginan suami saja. Anggapan seperti ini mempengaruhi perlakuan suami terhadap kesehatan reproduksi istri, misal: kualitas dan kuantitas makanan yang lebih baik dibanding istri maupun anak karena menganggap suamilah yang mencari nafkah dan sebagai kepala rumah tangga. commit to user 4 Lingkungan Adanya kesadaran, sikap, peraktik pelastiran lingkungan intern keluarga, lingkungan ekstern keluarga, pola hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. 5 Pengetahuan Bila seorang suami atau pendamping persalinan mempunyai pengetahuan baik maka akan dapat mengindra suatu keadaan dimana kehadirannya sangat diperlukan dalam pendampingan proses persalinan. 6 Sikap Bila seorang pendamping mempunyai sikap yang positif maka akan dapat melakukan pendampingan persalinan dengan baik. 7 Umur Umur merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan. Semakin tinggi umur seseorang maka semakin bertambah pula ilmu atau pengetahuan seseorang. 8 Pendidikan Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan suami sebagai kepala rumah tangga. Semakin rendah pengetahuan suami maka akses terhadap informasi kesehatan istrinya akan berkurang sehingga suami akan kesulitan untuk mengambil keputusan secara efektif. commit to user 2. Persalinan a. Pengertian Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir Saifuddin, 2006. Persalinan adalah proses bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan setelah 37 minggu tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai inpartu sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap Depkes, 2008. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan Menurut Sujiyatini 2011 yang ada beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan, antara lain: 1 Power kekuatan HIS dan mengejan: a His kontraksi otot rahim. b Kontraksi otot-otot dinding perut. c Kontraksi difragma pelvis atau kekuatan mengejan. d Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum. 2 Passage atau jalan lahir panggul : jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang. 3 Passange r fetus : janin, plasenta, dan air ketuban. commit to user 4 Psikis psikologis ibu, meliputi : a Emosi dan persiapan intelektual. b Pengalaman bayi sebelumnya. c Kebiasaan adat. d Pendamping serta dukungan dari orang terdekat ibu. 5 Penolong : bidan atau dokter Pada penelitian ini, faktor yang mempengaruhi lama persalinan yaitu hanya faktor psikis mengenai pendamping serta dukungan dari orang terdekat ibu. c. Tahapan persalinan Tahapan persalinan dibagi menjadi 4 kala dengan lama persalinan pada kala I rata-rata 12 jam pada primigravida serta 6 sampai 8 jam pada multipara sedangkan untuk kala II berlangsung selama 1 jam untuk primigravida dan 0,5 jam pada multigravida. Pada persalinan kala III rata-rata pada primigravida maupun multigravida adalah 5-15 menit dan lama persalinan kala IV adalah 2 jam. Depkes, 2008. Pada primigravida, kala I berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan pada multipara berlangsung 7 jam. Persalinan kala II pada primipara berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam. Untuk kala III, plasenta akan lepas dalam waktu 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus commit to user uteri Wiknjosastro, 2005. Berdasarkan kurva friedman, pembukaan primi 1cmjam dan multi 2cmjam Manuaba, 2007. Total lama persalinan kala I – II pada primigravida adalah 14 jam dan pada multigravida adalah 7 jam 30 menit. Perhitungan lamanya proses persalinan bagi ibu primipara dan multipara adalah sebagai berikut : Tabel 1. Kategori lama persalinan No Kategori Primipara Multipara 1 Cepat 12 jam 8 jam 2 Normal 12 – 14 jam 8 – 10 jam 3 Lambat 14 jam 10 jam Sumber : Mochtar, 2003 d. Psikologi selama persalinan Pada kala I persalinan, terjadi kontraksi uterus dengan frekuensi dan intensitas lama sehingga terjadi penipisan dan pembukaan dari serviks sampai pembukaan lengkap 10 cm. Perubahan psikologis pada ibu sewaktu fase laten antara lain merasa khawatir, sedikit cemas, tetapi masih bisa diajak komunikasi dan diberikan arahan sebelum persalinan berlangsung Cunningham, 2005. Pada kala II persalinan, ibu sudah tidak dapat mengontrol dirinya, merasakan tekanan nyeri selama kontraksi, merasa lelah, dan gelisah. Pada saat transisisi ke masa eksplusif persalinan dapat digambarkan adanya perubahan dalam tingkah laku ibu, baik dengan ekspresi, perkataan maupun tindakan. Kecemasan yang sering timbul commit to user diakibatkan karena persalinan dianggap sebagai suatu keadaan hidup dan mati serta karena pengalaman yang lalu. Dukungan yang besar dibutuhkan pada kala ini karena perasaan ibu seringkali berlebihan dan suasana hati ibu mungkin dalam keadaan terendah Henderson, 2006. Psikologi ibu selama persalinan secara umum antara lain : 1 Ketakutan, kecemasan, kesendirian, stres atau kemarahan yang berlebihan dapat menyebabkan kemajuan persalinan yang lambat. Wanita yang tidak didukung secara emosional, atau mengalami kesulitan persalinan yang lalu akan meningkatkan rasa nyeri. 2 Kelelahan, ketakutan dan perasaan putus asa adalah akibat dari pra persalinan, kemajuan persalinan yang lama. Simkin, 2005 3. Pengaruh pendampingan persalinan terhadap lama persalinan Persalinan pada umumnya disertai dengan nyeri akibat kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi dan pendataran serviks. Kecemasan pada ibu bersalin berdampak meningkatnya sekresi adrenalin dan sekresi ACTH Adenocorticotropic hormone . Salah satu efek adrenalin adalah konstriksi pembuluh darah sehingga suplai oksigen ke janin menurun. Penurunan aliran darah juga menyebabkan melemahnya kontraksi uterus dan berakibat proses persalinan yang memanjang. Sedangkan peningkatan hormon ACTH menyebabkan kadar kotisol serum dan gula darah. commit to user Kecemasan dapat timbul dari reaksi seseorang terhadap nyeri. Hal ini meningkatkan aktifitas saraf simpatik dan sekresi katekolamin Pelepasan hormon kadar katekolamin yang berlebihan pada sirkulasi darah dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokontriksi pembuluh darah sehingga kontraksi uterus melemah, pasokan oksigen ke janin berkurang Mc.Kinney, 2000. Ketakutan serta kecemasan dapat menyebabkan ibu mengartikan ucapan bidan atau dokter ataupun kejadian selama proses persalinan secara negatif atau pesimistik. Menghindarkan atau mengurangi stres psikologis ibu dapat mendorong proses psikologis persalinan Simkin, 2005. Adanya pendampingan persalinan dapat menyebabkan emosi senang pada ibu sehingga mengakibatkan impuls dari neurotransmitter ke sistem limbik kemudian diteruskan ke amigdala lalu ke hipotalamus sehingga terjadi perangsangan pada nukleus ventromedial dan area sekelilingnya dapat menimbulkan perasaan tenang Guyton, 2007, dan akhirnya kecemasan menurun. Penelitian oleh Hodnett, 1994; Simpkin, 1992; Hofmeyr, Nikodem Wolmann, 1991; Hemminki, Virta Koponen, 1990 yang dikutip dari Depkes 2001 menunjukkan bahwa ibu merasakan kehadiran orang kedua sebagai pendamping dalam persalinan akan memberikan kenyamanan pada saat persalinan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap hasil persalinan, dapat commit to user menurunkan rasa sakit, persalinan berlangsung lebih singkat dan menurunkan persalinan dengan operasi termasuk bedah caesar Astuti, 2006. Penelitian lain tentang pendamping atau kehadiran orang kedua dalam proses persalinan, yaitu oleh Dr. Roberto Sosa 2001 pada ibu bersalin di Guatemala menemukan bahwa para ibu yang didampingi seorang sahabat atau keluarga dekat khususnya suami selama proses persalinan berlangsung, memiliki resiko lebih kecil mengalami komplikasi yang memerlukan tindakan medis daripada mereka yang tanpa pendampingan. Ibu-Ibu dengan pendamping dalam menjalani persalinan, berlangsung lebih cepat dan lebih mudah. Dalam penelitian tersebut, ditemukan pula bahwa kehadiran suami atau kerabat dekat akan membawa ketenangan dan menjauhkan sang ibu dari stress dan kecemasan yang dapat mempersulit proses kelahiran dan persalinan, kehadiran suami akan membawa pengaruh positif secara psikologis, dan berdampak positif pula pada kesiapan ibu secara fisik Musbikin, 2005.

B. Kerangka Konseptual