Bahan Bakar Biodiesel Biodiesel Biji Kepuh Biodiesel Minyak Jelantah

commit to user 4 ini Kepuh dan Jelantah dari segi ekonomis lebih menguntungkan. II. KAJIAN PUSTAKA

1. Bahan Bakar Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar pengganti solar yang diproduksi dari minyak nabati, daur ulang sisa minyak masakan atau minyak lemak hewan Biodiesel Handling, 2006: 2. Secara umum karakteristik biodiesel adalah memiliki angka setana yang lebih tinggi dari minyak solar, dapat terdegradasi dengan mudah biodegradable , tidak mengandung sulfur atau sangat rendah, jika ada dan senyawa aromatik sehingga emisi pembakaran yang dihasilkan lebih ramah lingkungan dari pada bahan bakar minyak jenis minyak solar Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, 2013: 8. Tabel 1. Karakteristik bahan bakar antara solar dan biodiesel Physical Properties ASTM Standar Solar SNI Biodiesel Flash point o C Viscosity 40 o C cSt. Cetane number Cloud point o C Sulfur content mm Calorific value kJkg Density 15 o C kgl Free Glycerin wt. Min. 100 1m9-6,5 Min.40 - 0,05 max 45,343 0,84 Maks. 0,02 Min.100 2,3-6,0 Min. 48 Maks. 18 Maks. 0,05 - 0,86-0,9 Maks. 0,02 Sumber: Siti Miskah, dkk, 2013

2. Biodiesel Biji Kepuh

Tanaman Kepuh adalah tanaman yang masih berkerabat dengan tanaman kapuk randu. Ketinggiannya dapat mencapai 40 m dengan diameter 90-120 cm Hendrati, dkk, 2014: 2. Asam lemak minyak Kepuh dapat digunakan sebagai zat adaptif biodiesel yang diolah menjadi bahan bakar pengganti solar. Tabel 2. Karakteristik Biodiesel Kepuh Parameter Biodiesel Kepuh Density 15 o C Kgm 3 Viskositas Kinetik 40 o C mm 2 scSt Angka Cetane Flash point o C Pour point o C Cloud point o C Bilangan asam mg KOHg Bilangan Iodium massa g I 2 100 g 873,0 4,92 56,5 160,5 151 38 0,14 103 Sumber: Hwai Chyuan, dkk, 2013

3. Biodiesel Minyak Jelantah

Minyak Jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari berbagai jenis minyak goreng seperti minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya Satriana, dkk, 2012: 15. Minyak goreng dalam penggunaannya mengalami perubahan kimia akibat oksidasi dan hidrolisis, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada minyak goreng tersebut. Melalui proses-proses tersebut beberapa trigliserida akan terurai menjadi senyawa-senyawa lain, salah satunya Free Fatty Acid FFA atau commit to user 5 asam lemak bebas. Kandungan asam lemak bebas inilah yang kemudian akan di esterifikasi dengan metanol menghasilkan biodiesel Suirta, 2009: 2. Tabel 3. Karakteristik Biodiesel Minyak Jelantah Parameter Biodiesel Jelantah Desnsitas 40 o

C, KgL

Viskositas Kinetik 40 o C mm 2 scSt Flash point o C Pour point o C Water content Vol Bilangan asam, mg KOHg Indeks Cetane 850 3,2 176 9 0,02 0,5 51 Sumber: Isalmi Aziz, dkk 2011

4. Transesterifikasi