FAKTORS THAT INFLUENCE POLITICAL PARTICIPATION AT BANDAR LAMPUNG MAYORAL ELECTION 2010 (Studies on Kemiling District in Bandar Lampung City)

(1)

ABSTRACT

FAKTORS THAT INFLUENCE POLITICAL PARTICIPATION AT BANDAR LAMPUNG MAYORAL ELECTION 2010

(Studies on Kemiling District in Bandar Lampung City)

By

EKI FERISANDI

Bandar Lampung mayoral election in 2010 requires the community to participate actively in order to realize the life of a democratic state. Along with it, the community participation is necessury to succeed in the course of the mayoral election and aspecially in maximizing their vote to determine the choice of candidates who will sit as mayor, many factors in determining the choise for people who can influence their participation in determining a choise of one of candidates for mayor of Bandar Lampung 2010. Therefore, the formulation of the problem in this research is how much the factors that influence political participation at Bandar Lampung mayoral election 2010.

This study aims to analyze and determine the factors that influence political participation at Bandar lampung mayoral election 2010. in this case, is the society of Kemiling District in Bandar Lampung city who have chosen. Type of research in quantitative approach obtained from the questionnaires of 100 respondents who have chosen. Responden determained using the proportional area of random sampling taken from a number of sub populations in each village. But the reality on the ground that it has selected as many 64 respondents and the rest

didn’t vote. So the data to be analyzed is from respondents who have chosen that as many 64


(2)

Based on the result of this research is that Sociological faktors X1 (family role) and X2 (role playing friends) have a pretty good influence on political participation in society Kemiling District with high criteria, Rational choice of faktor X3 (orientation candidates and party programs) and X4 (the media) have an influence on political participation in society Kemiling District with a value of 4,6 and high criteria included factors that have the strongest effect compared with other factors then, Psychological factors X5 (party identification) and X6 (role models) have an influence on political participation in society Kemiling District with a medium criteria. While the overall effect of the factors X1,X2,X3,X4,X5 and X6 on the political participation of society in the Kemiling District is enough or are currently with an average rating of 3,3.

ABSTRAK

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010


(3)

Oleh EKI FERISANDI

Penyelenggaraan pemilihan Walikota Bandar Lampung Tahun 2010 menuntut para masyarakat untuk ikut secara aktif demi terwujudnya kehidupan bernegara yang demokratis. Seiring dengan itu maka partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mensukseskan jalannya pemilihan walikota tersebut dan terutama dalam memaksimalkan hak pilih mereka untuk menentukan calon pilihannya yang akan duduk sebagai walikota, dalam menentukan pilihannya banyak faktor bagi masyarakat yang dapat mempengaruhi partisipasi mereka dalam menentukan sebuah pilihan pada salah satu calon walikota Bandar Lampung 2010. Oleh karena itu maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besarkah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pada pemilihan walikota Bandar Lampung 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pada pemilihan Walikota Bandar Lampung 2010 Dalam hal ini, masyarakat Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung yang telah memilih. Tipe penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif yang diperoleh dari hasil kuisioner sejumlah 100 responden yang telah memilih. Responden ditentukan dengan menggunakan proportional area random sampling yang diambil dari banyaknya sub populasi di masing-masing kelurahan, tetapi kenyataan dilapangan bahwa yang telah memilih sebanyak 64 responden dan sisanya tidak memilih. Jadi data yang akan dianalisis adalah data dari responden yang telah memilih yaitu sebanyak 64 responden.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Faktor Sosiologis X1 (peran keluarga) dan X2 (peran teman sepermainan) memiliki pengaruh yang cukup baik terhadap partisipasi


(4)

politik masyarakat Kecamatan Kemiling dengan kriteria Tinggi, Faktor Pilihan rasional X3 (orientasi kandidat dan program partai) dan X4 (peran media) memiliki pengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat kecamatan kemiling dengan skor 4,6 dan kriteria tinggi termasuk faktor yang memiliki pengaruh yang terkuat dibandingkan dengan faktor lainnya, lalu Faktor Psikologis X5 (identifikasi partai) dan X6 ( ketokohan) memiliki pengaruh terhadap partisipasi politik pada masyarakat Kecamatan Kemiling dengan kriteria sedang. Sedangkan secara keseluruhan pengaruh X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 terhadap partisipasi politik masyarakat di Kecamatan Kemiling adalah cukup atau sedang dengan nilai rata-rata 3,3.


(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah sebuah Negara demokrasi, seluruh bentuk kebijakan negara tidak dapat terlepas dari peran serta atau partisipasi seluruh rakyat yang merupakan sumber utama kekuatan negara. Salah satu ciri dari Negara demokrasi adalah adanya pemilihan kepala daerah, semua hal diputuskan dengan melibatkan semua pihak, salah satunya dengan cara pemungutan suara sebagai salah satu bentuk untuk menampung aspirasi masyarakat. Untuk mewujudkan kondisi Negara yang demokratis tersebut, hal mendasar yang sangat diperlukan adalah adanya partisipasi politik masyarakat.

Pemilihan Kepala Daerah sebagai wujud pemilu menjadi sarana yang tersedia bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam menentukan pemimpinnya untuk menjalankan kedaulatan rakyat. Pemilu juga merupakan kesempatan bagi warga negara untuk memilih pejabat-pejabat pemerintahan dan memutuskan apa yang mereka inginkan untuk dikerjakan pemerintah dan dalam membuat keputusan itu para warga negara menentukan apakah yang sebenarnya mereka inginkan untuk dimiliki.


(6)

2

Masyarakat pada dasarnya berharap bahwa pelaksanaan kepala daerah akan terlaksana secara demokratis, dimana mereka akan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini merupakan implementasi sistem pemerintahan negara demokrasi, dimana rakyat menjadi titik sentral tata pemerintahan dan kenegaraan, sebab hakikatnya demokrasi adalah pemerintahan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat.

Pemilihan kepala daerah merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pejabat pemerintahan daerah. Keikutsertaan warga negara dalam pemilihan kepala daerah merupakan serangkaian kegiatan membuat keputusan dalam bentuk partisipasi politik, yakni memberikan suara dalam pemilihan umum.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sangat beranekaragam, mulai dari segi suku, agama, sosial, dan budaya. kondisi ini membutuhkan pemimpin yang pandai dan pintar serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi untuk mengaturnya. Dari segi ekonomi pun rakyat Indonesia juga masih dapat dibedakan mulai dari segi yang sangat kaya, kaya, kelas menengah keatas, menengah ke bawah, sampai dengan yang paling bawah yaitu sangat miskin, namun dari semua kelas mayoritas penduduk Indonesia adalah kelas menengah ke bawah sampai yang miskin.

Masyarakat yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah masyarakat Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. Penulis ingin melihat bagaimana partisipasi warga Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung mulai dari proses pelaksanaan pemilihan Walikota, pasangan calon yang ikut dalam


(7)

3

pemilihan Walikota Bandar Lampung, hasil dari pemilihan Walikota Bandar Lampung, faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berpartisipasi pada pemilihan, dan arti pentingnya pemilihan walikota Bandar Lampung bagi warga Kecamatan Kemiling.

Terkait dengan konteks pemilihan kepala daerah, partisipasi politik masyarakat tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah faktor sosiologis yaitu kecenderungan menempatkan kegiatan memilih dengan konteks sosial yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tempat tinggal, keluarga, teman sepermainan, pekerjaan, dan keyakinan yang dianut. Pendekatan sosiologis pada dasarnya menjelaskan bahwa karakteristik sosial dan pengelompokan sosial mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam menentukan partisipasi memilih seseorang.

Pengelompokan sosial seperti umur (tua-muda), jenis kelamin (laki-perempuan) agama dan semacamnya dianggap mempunyai peranan yang cukup menentukan dalam membentuk pengelompokan sosial baik secara formal seperti keanggotaan seseorang dalam organisasi-organisasi keagamaan, organisasi-organisasi profesi, dan sebagainya, maupun kelompok informal seperti keluarga, pertemanan, ataupun kelompok kecil lainnya. Kelompok ini merupakan sesuatu yang sangat vital dalam memahami patisipasi seseorang, karena kelompok inilah yang mempunyai peranan yang besar dalam menentukan sikap, persepsi dan orientasi seseorang terhadap politik.

Partisipasi politik masyarakat juga dapat ditentukan oleh faktor rasionalitas yang mereka miliki seperti menentukan pilihan karena berorientasi pada


(8)

4

kandidat atau mereka memilih karena telah mengetahui calon dan program dari kandidat yang akan mereka pilih baik itu melalui sosialisasi langsung dari calon atau partai peserta pemilu ataupun melalui media massa. Pendekatan ini digunakan dengan harapan bahwa dengan pendekatan ini dapat memberikan pandangan mengenai ketertarikan seseorang untuk memilih yang didasari atas kemampuan untuk menilai figur kandidat, isu-isu/program politik yang diusung oleh kandidat dan partai politik kandidat, tetapi tetap tidak melupakan untuk menjatuhkan pilihan pada kandidat yang bisa mendatangkan keuntungan dan menekan kerugian yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, disinilah posisi media cukup berperan untuk menyampaikan isu-isu/ program politik yang diusung oleh kandidat serta memperkenalkan calon-calon kandidat tersebut kepada khalayak ramai.

Selanjutnya adalah faktor identifikasi partai, menurut pendekatan ini pemilih menentukan pilihannya karena pengaruh kekuatan psikologis yang berkembang dalam dirinya, seperti kandidat yang dirasakan cukup dekat dengannya pasti dia akan memilih kandidat tersebut atau seorang tokoh yang sangat disegani pasti akan menjadi pedoman baginya untuk memilih. Tokoh dalam hal ini yaitu pemimpin-pemimpin partai atau tokoh-tokoh nasional yang relatif dikenal luas secara nasional. Konsep ini relatif independen untuk menarik massa agar memilih partai, dimana seorang calon tersebut merupakan tokoh di partai tertentu. Masyarakat memilih partai tidak hanya karena daya tarik itu sendiri, tetapi lebih karena ada tokoh-tokoh pemimpin partai politik.


(9)

5

Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung dalam pemilihan Walikota Bandar Lampung tahun 2010. Alasan pemilihan Kecamatan Kemiling sebagai lokasi penelitian ini didasarkan pada hasil prariset yang penulis lakukan pada tanggal 22 Juni 2010. Data prariset menunjukan bahwa jumlah seluruh pemilih tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah 48.688 pemilih. Pada pemilu Presiden tercatat 34.156 (72,28%) pemilih yang memberikan hak suaranya.

Tabel 1. Data Pemilih Kecamatan Kemiling Pada Pemilu Presiden 2009 Jumlah

Penduduk

Data Daftar Pemilih Tetap

(DPT)

Yang menggunakan

Hak Pilih

Yang Tidak Menggunakan Hak Pilih

(Golput) 69.461 Jiwa 48.688 Jiwa 34.156 Jiwa 14.532 Jiwa

Persentase 100 % 72,28% 27,72 % Sumber : PPK Kecamatan Kemiling, 2010

Kecamatan Kemiling adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling terdiri dari 7 Kelurahan yaitu, Kelurahan Sumberrejo, Kelurahan Langkapura, Kelurahan beringin Raya, Kelurahan Kemiling Permai, Kelurahan Sumber Agung, Kelurahan Kedaung, dan Kelurahan Pinang Jaya. Dari data yang diperoleh jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 45.217 jiwa, dengan Pemilih Tetap laki-laki berjumlah 22.400 jiwa dan perempuan berjumlah 22.817 jiwa, dan berjumlah 100 TPS yang ada di Kecamatan Kemiling.


(10)

6

Tabel 2. Daftar Pemilih Tetap Kecamatan Kemiling Tahun 2010

No. Kelurahan Pemilih tetap Jumlah Jumlah TPS Laki-laki Perempuan

1. Sumberrejo 5.417 5.213 10.630 24 2. Langkapura 4.170 4.173 8.343 16 3. Beringin Raya 5.670 6.199 11.869 27 4. Kemiling Permai 4.477 4.706 9.183 22 5. Sumber Agung 1.018 966 1.984 4

6. Kedaung 458 409 867 2

7. Pinang Jaya 1.190 1.151 2.341 5 Jumlah 22.400 22.817 45.217 100 Sumber : PPK Kecamatan Kemiling, 2010

Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung memiliki tingkat partisipasi politik yang sedang, karena pemilih yang memberikan hak suara mereka mencapai persentase 72,28% pada Pemilu Presiden. Untuk itu pendidikan politik yang pada saatnya mempengaruhi partisipasi politik sangat diperlukan, terutama untuk mencegah agar jangan sampai suara mereka tidak berguna. Fokus penelitian diarahkan untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan kemiling dalam memutuskan diri untuk secara aktif terlibat dalam pemilu kepala daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2010.


(11)

7

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan dan Nama Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung 2010 di Kecamatan Kemiling. REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SUARA

PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DI KECAMATAN KEMILING

JUMLAH

1.

Ir. Hi. A. SAUKI SHOBIER, SH. Dan

SYAMSUL RIZAL, SH., MH.

406

2.

Drs. Hi. HERMAN HN, MM. Dan

Hi. TOBRONI HARUN, ST., MM.

9.163

3.

Hi. KHERLANI, SE., MM. Dan

MW. HERU SAMBODO, ST.

9.089

4.

Drs. Hi. EDDY SUTRISNO, M. Pd Dan

Ir. Hi. HANTONI HASAN, M. Si.

8.266

5.

DHOMIRIL HAKIM YHS, SH. Dan

SUGIYANTO, S. Pd.

790

6. Drs. Hi. NURDIONO, SE., MM. Akt., CPA

Dan Ir. Hi. DIAN KURNIA LARATTE 546

Jumlah Akhir 28.260

Sumber : PPK Kecamatan Kemiling, 2010

Data diatas menerangkan bahwa dari perhitungan hasil pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Tahun 2010 di Kecamatan Kemiling menerangkan bahwa pasangan calon nomor urut dua yaitu Herman HN dan Tobroni Harun unggul dengan jumlah suara sebesar 9.163, diikuti pasangan nomor urut tiga Kherlani dan Heru Sambodo dengan suara 9.089, lalu diikuti oleh pasangan nomor urut tiga yaitu Edi Sutrisno dan Hantoni Hasan dengan suara sebesar 8.266, sedangkan Dhomiril Hakim dan Sugiyanto mendapatkan suara 790, Nurdiono dan Dian Kurnia Laratte 546 suara, dan A Sauki Shobier dan Syamsul Rizal berada di urutan paling bawah pada penghitungan suara di Kecamatan Kemiling dengan 406 suara.


(12)

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai fokus penelitian ini adalah ”Seberapa besarkah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kemiling pada pemilihan Walikota Bandar Lampung Tahun 2010?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah “Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung pada pemilihan Walikota Bandar lampung Tahun 2010?”.

D. Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian sebagaimana dirumuskan di atas maka penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan hasil kajian dalam bidang ilmu politik, khususnya tentang partisipasi politik. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi peneliti sejenis pada masa yang akan datang.

2. Secara praktis, diharapkan dapat menggambarkan kepada pembaca bagaimana partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kemiling terhadap pemilihan Walikota periode 2010-2015.


(13)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor pilihan rasional yaitu orientasi kandidat dan program partai dan peran media adalah faktor yang paling memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan faktor-faktor lain karena mempunyai kriteria Tinggi dengan skor rata-rata adalah sebesar 4,6. Ini dikarenakan pola pilihan pemilih yang cukup rasional pada Pemilu Kada Walikota Bandar Lampung 2010, sehingga faktor orientasi kandidat dan program partai dan peran media memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan faktor lainnya.

2. Selanjutnya faktor sosiologis yaitu peran keluarga dan peran teman sepermainan dalam mempengaruhi partisipasi masyarakat Kecamatan Kemiling pada Pemilu Kada Kota Bandar Lampung 2010 memiliki kriteria yang cukup dengan rata-rata nilai sebesar 3,8 dengan kriteria sedang.

3. Faktor psikologis yaitu Identifikasi Partai dan ketokohan mempunyai pengaruh yang paling rendah dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya dengan kriteria Sedang dengan nilai 3,6. masyarakat masih rasional di dalam memilih partai dan suatu tokoh yang berpengaruh terhadap tingkat partisipasi.


(14)

100

4. Secara keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik masyarakat adalah cukup atau sedang dengan nilai rata-rata 3,3. dan faktor yang tinggi di dalam mempengaruhi partisipasi masyarakat kecamatan kemiling adalah faktor pilihan rasional, dapat disimpulkan bahwa masyarakat kecamatan kemiling berpatisipasi pada pemilu kada Walikota Bandar Lampung berdasarkan pilihan rasional mereka.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan, maka akan disampaikan saran-saran yang berkenaan dengan partisipasi politik :

1. secara praktis diharapkan bagi masyarakat kecamatan kemiling kota Bandar Lampung untuk tetap mempertahankan pola pilihannya secara rasional dan sesuai dengan hati nurani dalam menentukan pilihannya pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota maupun Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif selanjutnya agar tercipta sebuah pemilihan yang berkualitas.

2. Sebaiknya partai-partai politik atau calon-calon kandidat yang akan dipilih pada pemilihan walikota untuk dapat lebih memaksimalkan suara pemilih terutama mayarakat yang masih belum menyadari tentang arti penting kedepan di dalam berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah. Selain itu, dengan memaksimalkan suara pemilih pada masyarakat akan berdampak positif pula bagi tubuh partai atau calon-calon kandidat yang hendak mencari suara sebanyak-banyaknya.


(15)

101

3. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan positif untuk pengembangan teori yang telah ada dan terutama untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kajian partisipasi politik. Serta dapat menjadi gambaran bagi penelitian-penelitian selanjutnya untuk dapat mengkaji masalah-masalah baru yang berkaitan dengan partisipasi politik, seperti judul yang diangkat pada penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik diharapkan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan denagan judul pada penelitian ini mengungkapkan lebih dalam dan lebih jauh lagi mengenai masalah-masalah baru yang berkaitan dengan partisipasi yang banyak belum terungkap dalam skripsi ini.


(1)

6

Tabel 2. Daftar Pemilih Tetap Kecamatan Kemiling Tahun 2010

No. Kelurahan Pemilih tetap Jumlah Jumlah

TPS Laki-laki Perempuan

1. Sumberrejo 5.417 5.213 10.630 24

2. Langkapura 4.170 4.173 8.343 16

3. Beringin Raya 5.670 6.199 11.869 27

4. Kemiling Permai 4.477 4.706 9.183 22

5. Sumber Agung 1.018 966 1.984 4

6. Kedaung 458 409 867 2

7. Pinang Jaya 1.190 1.151 2.341 5

Jumlah 22.400 22.817 45.217 100

Sumber : PPK Kecamatan Kemiling, 2010

Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung memiliki tingkat partisipasi politik yang sedang, karena pemilih yang memberikan hak suara mereka mencapai persentase 72,28% pada Pemilu Presiden. Untuk itu pendidikan politik yang pada saatnya mempengaruhi partisipasi politik sangat diperlukan, terutama untuk mencegah agar jangan sampai suara mereka tidak berguna. Fokus penelitian diarahkan untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan kemiling dalam memutuskan diri untuk secara aktif terlibat dalam pemilu kepala daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2010.


(2)

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan dan Nama Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung 2010 di Kecamatan Kemiling. REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SUARA

PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DI KECAMATAN KEMILING

JUMLAH

1.

Ir. Hi. A. SAUKI SHOBIER, SH. Dan

SYAMSUL RIZAL, SH., MH.

406

2.

Drs. Hi. HERMAN HN, MM. Dan

Hi. TOBRONI HARUN, ST., MM.

9.163

3.

Hi. KHERLANI, SE., MM. Dan

MW. HERU SAMBODO, ST.

9.089

4.

Drs. Hi. EDDY SUTRISNO, M. Pd Dan

Ir. Hi. HANTONI HASAN, M. Si.

8.266

5.

DHOMIRIL HAKIM YHS, SH. Dan

SUGIYANTO, S. Pd.

790

6. Drs. Hi. NURDIONO, SE., MM. Akt., CPA

Dan Ir. Hi. DIAN KURNIA LARATTE 546

Jumlah Akhir 28.260

Sumber : PPK Kecamatan Kemiling, 2010

Data diatas menerangkan bahwa dari perhitungan hasil pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Tahun 2010 di Kecamatan Kemiling menerangkan bahwa pasangan calon nomor urut dua yaitu Herman HN dan Tobroni Harun unggul dengan jumlah suara sebesar 9.163, diikuti pasangan nomor urut tiga Kherlani dan Heru Sambodo dengan suara 9.089, lalu diikuti oleh pasangan nomor urut tiga yaitu Edi Sutrisno dan Hantoni Hasan dengan suara sebesar 8.266, sedangkan Dhomiril Hakim dan Sugiyanto mendapatkan suara 790, Nurdiono dan Dian Kurnia Laratte 546 suara, dan A Sauki Shobier dan Syamsul Rizal berada di urutan paling bawah pada penghitungan suara di Kecamatan Kemiling dengan 406 suara.


(3)

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai fokus penelitian ini adalah ”Seberapa besarkah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kemiling pada pemilihan Walikota Bandar Lampung Tahun 2010?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah “Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung pada pemilihan Walikota Bandar lampung Tahun 2010?”.

D. Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian sebagaimana dirumuskan di atas maka penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan hasil kajian dalam bidang ilmu politik, khususnya tentang partisipasi politik. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi peneliti sejenis pada masa yang akan datang.

2. Secara praktis, diharapkan dapat menggambarkan kepada pembaca bagaimana partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kemiling terhadap pemilihan Walikota periode 2010-2015.


(4)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor pilihan rasional yaitu orientasi kandidat dan program partai dan peran media adalah faktor yang paling memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan faktor-faktor lain karena mempunyai kriteria Tinggi dengan skor rata-rata adalah sebesar 4,6. Ini dikarenakan pola pilihan pemilih yang cukup rasional pada Pemilu Kada Walikota Bandar Lampung 2010, sehingga faktor orientasi kandidat dan program partai dan peran media memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan faktor lainnya.

2. Selanjutnya faktor sosiologis yaitu peran keluarga dan peran teman sepermainan dalam mempengaruhi partisipasi masyarakat Kecamatan Kemiling pada Pemilu Kada Kota Bandar Lampung 2010 memiliki kriteria yang cukup dengan rata-rata nilai sebesar 3,8 dengan kriteria sedang.

3. Faktor psikologis yaitu Identifikasi Partai dan ketokohan mempunyai pengaruh yang paling rendah dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya dengan kriteria Sedang dengan nilai 3,6. masyarakat masih rasional di dalam memilih partai dan suatu tokoh yang berpengaruh terhadap tingkat partisipasi.


(5)

100 4. Secara keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik masyarakat adalah cukup atau sedang dengan nilai rata-rata 3,3. dan faktor yang tinggi di dalam mempengaruhi partisipasi masyarakat kecamatan kemiling adalah faktor pilihan rasional, dapat disimpulkan bahwa masyarakat kecamatan kemiling berpatisipasi pada pemilu kada Walikota Bandar Lampung berdasarkan pilihan rasional mereka.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan, maka akan disampaikan saran-saran yang berkenaan dengan partisipasi politik :

1. secara praktis diharapkan bagi masyarakat kecamatan kemiling kota Bandar Lampung untuk tetap mempertahankan pola pilihannya secara rasional dan sesuai dengan hati nurani dalam menentukan pilihannya pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota maupun Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif selanjutnya agar tercipta sebuah pemilihan yang berkualitas.

2. Sebaiknya partai-partai politik atau calon-calon kandidat yang akan dipilih pada pemilihan walikota untuk dapat lebih memaksimalkan suara pemilih terutama mayarakat yang masih belum menyadari tentang arti penting kedepan di dalam berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah. Selain itu, dengan memaksimalkan suara pemilih pada masyarakat akan berdampak positif pula bagi tubuh partai atau calon-calon kandidat yang hendak mencari suara sebanyak-banyaknya.


(6)

3. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan positif untuk pengembangan teori yang telah ada dan terutama untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kajian partisipasi politik. Serta dapat menjadi gambaran bagi penelitian-penelitian selanjutnya untuk dapat mengkaji masalah-masalah baru yang berkaitan dengan partisipasi politik, seperti judul yang diangkat pada penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik diharapkan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan denagan judul pada penelitian ini mengungkapkan lebih dalam dan lebih jauh lagi mengenai masalah-masalah baru yang berkaitan dengan partisipasi yang banyak belum terungkap dalam skripsi ini.